Anda di halaman 1dari 12

KEGAWATDARURATAN Asuhan Kegawatdaruratan Masa Nifas

MATERNAL NEONATAL Tomboflebitis

Kelompok 12

Indah rahmatul jannah P07124118203


Nor kholifah P07124118218
Putu angriani P07124118228
Pengertian

Tomboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai pembentukan pemb


ekuan darah. Tomboflebitis cenderung terjadi pada periode pasca partum pada saat
kemampuan penggumpalan darah meningkat akibat peningkatan fibrinogen; dilatasi vena ekstre
mitas bagian bawah disebabkan oleh tekanan kepala janin gejala kehamilan dan persalinan; dan
aktifitas pada periode tersebut yang menyebabkan penimbunan, statis dan membekukan darah
pada ekstremitas bagian bawah (Adele Pillitteri, 2007).

Klasifikasi
Tomboflebitis dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Pelvio tamboflebitis
b. Tomboflebitis femoralis
Etiologi 
1. Perluasan infeksi endometrium 
2. Mempunyai varises pada vena
3. Obesitas 
4. Pernah mengalami tramboflebitis 
5. Berusia 30 tahun lebih dan pada saat persalinan berada pada posisi stir up
untuk waktu yang lama 
6. Memiliki insidens tinggi untuk mengalami tromboflebitis dalam keluarga. 
(Adele Pillitteri, 2007)
Tanda dan Gejala
a. Pelvio Tromboflebitis
1. Nyeri yang terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut bagian samping, timbul pada hari ke-2-3 mas
a
nifas dengan atau tanpa panas.
2. Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut:
a. Mengigil berulang kali, menggil inisial terjadi sangat berat (30-40 menit)dengan interval hanya beberap
a
jam saja dan kadang-kadang 3 hari pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas.
b. Suhu badan naik turun secara tajam (36 oC menjadi 40 oC) yang diikuti penurunan suhu dalam 1 jam
(biasanya subfebris seperti pada endometritis)
c. Penyaklit dapat langsung selama 1-3 bulan 
d. Cenderung terbentuk pus, yang menjalar kemana-mana, terutama ke paru-paru 
3. Abses pada pelvis 
4. Gambaran darah 
a. Terdapat leukositosis (meskipun setelah endotoksin menyebar kesirkulasi, dapat segera
terjadi leukopenia).
b. Untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat tepat sebelum mulainya menggigil, kultur
darah sangat sukar dibuat karena bakterinya adalah anaerob.
5. Pada periksa dalam hampir tidak diketemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena adalah
vena ovarika; yang sukar dicapai dalam pemeriksaan dalam.
b. Tromboflebitis femoralis
1. Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7-10 hari, kemudian suhu mendadak naik
kira-kira pada hari ke-10-20 yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali.
2. Pada salah satu kaki yang terkena, biasanya kaki kiri akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut:
a. Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebihpanas dibandingkan
dengan kaki lainnya.
b. Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras padapaha bagian atas 
c. Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
d. Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang,putih,
nyeri, dan dingin dan pulsasi menurun.
e. Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau sesudah nyeri dan pada umumnya terdapat pada
paha bagian atas, teatapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki
kemudian melus dari bawah ke atas. 
f. Nyeri pada betis, yang terjadi spontan atau dengan memijat betis atau dengan meregangkan
tendo akhiles(tanda homan positif)
STUDI KASUS
Ny. A P1A0 usia 25 tahun datang ke BPM, telah melahirkan 11 hari
yang lalu datang ke BPM. Ibu mengeluh demam, terasa nyeri dan tegang
pada betis.. Hasil pemeriksaan: TD:110/70 mmhg, pernapasan 22x/menit,
nadi 90x/menit, suhu 38,6⁰C, dan ditemukan human sign.
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.A DENGAN TROMBHOPLEBITIS
DI RS. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN
 
Pengkajian
Hari / Tanggal :Sabtu, 16 September 2010
Jam :17.00 WITA
No. RMk :082350

Data Subjektif
Identitas
Keterangan Istri Suami
Nama Ny.A Tn.U
Umur 25 tahun 30 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA S1
Pekerjaan IRT PNS
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Jl. Kuin Selatan Gang. Purnama No. 17 RT. 07 Banjarmasin
Prolog
Ny.A dengan P1A0 post partum 4 hari, pada tanggal 12 oktober 2018 pukul 19:00
wita ditolong oleh Bidan. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama dan
sebelumnya ibu melakukan ANC secara rutin yaitu 1x pada trimester 1, 1x pada trimester
2 dan 2x pada trimester 3, riwayat ANC sebelumnya keadaan ibu dan janin baik, HPHT 01
januari 2018, TP :8 oktober 2018, HB 12%, Reduksi (-), albumin (-), ini adalah persalinan
yang kedua, jarak antara anak pertama dan kedua adalah 7 tahun, sebelumnya ibu
menggunakan alat kontrasepsi KB suntik, ibu tidak pernah menderita penyakit
degenerative seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit jantung. Ibu tidak memiliki
riwayat penyakit alergi.
 
Keluhan Utama
Ibu mengatakan setelah melahirkan empat hari yang lalu, badannya terasa panas,
kakinya sakit, kemerahan dan bengkak.
Data Objektif

KU Baik ,Kesadaran Composmentis, TD: 110/70 mmHg, Nadi : 80x/menit ,


Suhu : 37,8, Pernapasan : 22x/ menit , Konjungtiva tidak anemis,sclera tidak ikterik
( Kekuning-Kuningan), tidak ada pembesaran vena jugularis pada leher,
Payudara simetris, membesar, puting susu menonjol dan ASI tampak keluar,
abdomen tidak ada bekas oprasi, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik.
Genetalia Tampak pengeluaran lochea sanguenolenta, tidak tampak luka jahitan, dan
tidak ada varices. Ekstremitas atas jari jari lengkap pergerakan aktif tidak
ada odema kuku bersih simestris kanan kiri. Ekstremitas bawah ada odema kaki kiri
bengkak dan kemerahan, nyeri pada betis, jari jari lengkap, kaki kiri sulit digerakkan,
simetris kanan kiri.

Analisa
P1A0 4 hari postpartum dengan trombhoplebitis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, bahwa ibu mengalami

tromboflebitis femoralis sehingga kaki ibu bengkak dan tegang dan terasa nyer
i.
Ibu mengerti
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa keadaan ibu pada kondisi normal yaitu:
Tekanan darah : 110 / 70 mmHg, Nadi : 80 X / menit, Suhu : 37,8 ºC, Respirasi :
22 X / menit, TFU normal : 2 jari di bawah pusat, Kontraksi uterus baik.
Ibu mengerti
3. Menjelaskan pada ibu untuk melakukan ambulasi dini agar dapat meningkatkan
sirkulasi pada ekstremitas bawah dan menurunkan kemungkinan pembentuka
bekuan darah. Ibu mengerti
4. Menjelaskan pada ibu untuk tidak berada pada posisi litotomi dan tidak
menggantung kaki lebih dari 1 jam dan memberi alas penyokong kaki guna
mencegah adanya tekanan yang kuat pada betis. Ibu mengerti
5. Menjelaskan dan mengajarkan pada ibu tentang cara mengurangi nyeri yaitu :
a. Tirah baring dan mengangkat bagian kaki yang bengkak
b. Menyediakan stoking pendukung untuk meningkatkan sirkulasi vena dan
membantu mencegah kondisi statis
c. Memakai stoking pendukung sebelum bangun pagi dan melepasnya 2x
sehari untuk mengkaji keadaan kulit dibawahnya
d. Kaki dikompres dengan air hangat. Ibu mengerti
6. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan keutuhan nutrisi bagi
ibu nifas seperti mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein,
mineral, vitamin dan cukup (sayur-sayuran, tempe, tahu, telur, ikan,
buah-buahan dan susu). Ibu bersedia melakukan dan mengerti
7. Menjelaskan dan menganjurkan ibu untuk minum 3 liter setiap hari
(8 - 12 gelas setiap hari) untuk mencegah dehidrasi dan menurunkan panas
dengan adanya peningkatan pengeluaran urine. Ibu mengerti dan bersedia
melakukanya
8. Berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat :
a. Terapi pemberian antipiretik, untuk mengatasi demam
b. Terapi pemberian anti analgesik, untuk mengatasi rasa nyeri
c. Terapi pemberian antibiotik, untuk mengatasi infeksi
9. Melakukan dokumentasi SOAP

Anda mungkin juga menyukai