Nim : 20110045
Fak.Jur : Hukum/Ilmu Hukum (sore)
Semester : IV (empat)
Mata Kuliah : HukumD agang
Nama Dosen : Rosida Diani,SH.,MH
KUIS
1. Jelaskan hubungan antara hukum dagang dan hukum perdata, berikan contoh hubungan
tersebut ?
Jawab : Hubungan hukum perdata dengan hukum dagang adalah hukum perdata secara
umum memiliki peranan hukum untuk mengatur hukum antara satu orang dengan lainnya, maka
dari hal ini perdata memiliki peranan untuk mengatur hukum tingkah laku manusia untuk
melakukan perdagangan untuk mencari keuntungan atau hukum dagang.
hukum dagang merupakan bagian atau cabang hukum perdata. Hukum
dagang nerupakan hukum perdata khusus. KUHPerdata (Burgelijk Wetboek) menjadi
sumber hukum perdata umum, sedangkan KUHD (Wetboek van Koophandel) merupakan
sumber hukum perdata khusus.
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan manusia dan badan hukum dalam kaitannya sebagai
subjek hukum ?
Jawab : Pengaturan pidana dan pemidanaan Badan Hukum sangat berbeda dengan ”manusia”
sebagai subjek hukum, karena badan hukum tidak dapat dijatuhi pidana mati, penjara, tetapi
dapat dijatuhi denda sebagai pidana pokok dan pencabutan hak-hak tertentu sebagai pidana
tambahan. Sistem pertanggung jawaban badan hukum juga tidak diatur dalam KUHP yang
berarti pelanggaran yang dilakukan oleh Badan Hukum tidak termasuk sebagai tindak pidana
umum, tetapi merupakan tindak pidana khusus yang diatur dalam undang-undang khusus,
misalnya perseroan terbatas diatur dalam undang-undang perseroran terbatas. Koperasi diatur
dalam undang- undang no 25/1992.
3. Berikan 4 contoh perikatan yang lahir karena perjanjian dan berikan 4 contoh perikatan
yang lahir karena undang-undang?
Jawab : 1. Perikatan yang lahir karena perjanjian misalnya perjanjian jual beli, sewa- menyewa,
tukar menukar, dan perjanjian pijam meminjam.
2. Perikatan yang lahir karena undang-undang saja misalnya kewajiban bagi orang tua untuk
saling memberikan nafkah bagi anaknya.
5. Jelaskan perbedaan anatara badan usaha berbadan hukum dengan badan usaha
bukan badan hukum?
Jawab : Badan usaha berbadan hukum ini mempunyai hak dan kewajiban,
sedangkan badan usaha tidak berbadan hukum tidak. Konsekuensi hukumnya, pihak
ketiga yang mempunyai perikatan hanya dapat menuntut pendiri/atau pengurusnya, dan
bukan badan usahanya selayaknya pada badan usaha berbadan hukum