Anda di halaman 1dari 6

Nama : Cahya Mahasura

NIM : 010002100086
KUIS HUKUM DAGANG

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lex specialis derogate lex generalis? Berikan contoh.

• Asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa :

1. Jika ada dua aturan yang sama, diaturan khusus dan umum, maka yang
dipergunakan adalah aturan khusus atau;
2. Jika tidak ada diaturan khusus, maka yang dipergunakan adalah aturan umum.

Contoh:

• Umum
Pasal 1365 KUHPerdata berbunyi: “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”
• Khusus
Pasal 6 Undang Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
• Penjelasan khusus :
Merek merupakan salah satu bagian dari Hak Kekayaan Intelektual yang
berfungsi untuk mengidentifikasi barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh
seseorang. Dengan demikian merek adalah aset ekonomi bagi pemiliknya
sehingga terhadapnya diperlukan perlindungan hukum untuk melindungi hak
pemilik merek tersebut. Apabila kemudian terjadi sengketa berupa peniruan atau
pemalsuan terhadap merek terdaftar, pemilik merek terdaftar berhak untuk
mengajukan gugatan pembatalan merek. Gugatan pembatalan merek dapat
diajukan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 atau
Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
• Berikut ini ada beberapa ketentuan mengenai merek yang tidak diperbolehkan
untuk digunakan, ketentuan ini sesuai dalam pasal 6 Undang Undang Nomor 15
Tahun 2001, seperti:
-Merek orang lain yang sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang dan atau jasa
yang sejenis -Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan jasa
sejenis
-Indikasi geografis yang sudah terkenal

2. A seorang Pembeli membutuhkan seorang makelar untuk membantu mencarikan penjual


HP. Jelaskan hubungan hukum yang terjadi diantara para pihak.

• Pembeli dengan makelar tidak memiliki hubungan karna tidak ada perjanjian
sesuai pasal 1364 KUHPERDATA, makelar dengan penjual memiliki hubungan
dikarenakan ada perjanjian komisi, serta penjual dan pembeli memiliki hubungan
disebabkan adanya perjanjian jual beli.

3. A, B, C ingin mendirikan usaha Panti Jompo. A yang memasukan modal, sedangkan B


dan C yang akan mengurus usaha tersebut. AB can C ternyata masih bingung
menentukan badan usaha dan nama yang cocok untuk mereka dirikan.

Pertanyaan:

a. Bantulah mereka untuk memilih badan usaha dan nama yang cocok, sertakan dasar
hukum

• Badan usaha yang cocok untuk A,B,C adalah CV

Nama yang cocok adalah CV Panti Cahaya Makmur Sejahtera (CV.B/ CV.C/
CV.BC)

Dasar Hukumnya adalah :

Þ KUHPerdata Buku III


Þ Pasal 1618 – 1652 KUHPerdata
Þ Pasal 19 – 22 KUHD

b. Jelaskan bagaimana tanggung jawab A terhadap perseroan, sertakan dasar hukumnya

• Sebagai komanditer karena sebesar modal yang ditanamkannya. Bertanggung


jawab sampai harta pribadi sesuai pasal 19 KUHD. Perseroan secara melepas
uang yang juga dinamakan perseroan komanditer, didirikan diantara satu orang
atau beberapa persero, yang secara tanggung menanggung bertanggung jawab
untuk seluruhnya pada pihak satu, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang
kepada pihak lain.

4. Coba Perhatikan dua contoh nama perusahaan di bawah ini, Jenis badan usaha apakah
yang dimaskud, dan apakah jenis badan usaha ini berbadan hukum?, jelaskan disertai
dasar hukumnya

• ARDIANS & CO merupakan jenis badan usaha swasta yaitu Persekutuan Perdata
(PP), dan tidak berbadan hukum karena syarat pendirian dan tanggung jawabnya
tidak memenuhi syarat sebagai badan hukum, dengan dasar hukum berupa
KUHPerdata Buku III; Pasal 1618 – 1652 KUHPerdata.
• FA. Yudha Dewi Setiawan Sihombing Law Firm merupakan jenis badan usaha
swasta yaitu Firma (FA), dan juga tidak berbadan hukum karena dari syarat
pendirian dan tanggung jawabnya tidak memenuhi syarat sebagai badan hukum,
dengan dasar hukum berupa KUHPerdata Buku III; Pasal 1618 – 1652
KUHPerdata, Pasal 16 – 35 KUHD.

5. Jelaskan Perbedaan antara:

a. Makelar dengan Komisioner

• Perbedaan makelar dan komisioner di antaranya adalah sebagai berikut.


Makelar mendapatkan balas jasa berupa provisi, sedangkan komisioner berupa
komisi. Makelar tidak bertanggung jawab terhadap barang yang
diperjualbelikan, sedangkan komisioner bertanggung jawab atas barang yang
diperjualbelikan.

b. Persekutuan Perdata dengan Firma

• pada dasarnya Firma merupakan persekutuan perdata, maka dalam Firma juga
tidak terdapat pemisahan aset Firma dengan aset pribadi para sekutunya. Jika
Firma memiliki utang dengan pihak ketiga dan tidak mampu melunasi utang
tersebut, maka aset pribadi para sekutu dapat diambil untuk melunasi utang
tersebut.

c. Firma dengan CV

• Kepengurusan

Dalam CV, terdapat dua peran yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Untuk
kepengurusan, hanya sekutu aktif yang bertanggung jawab atas berjalannya
perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya bertanggung jawab atas modal
saja.

Sementara dalam Firma, peran yang diakui hanyalah satu, yaitu sekutu aktif
sehingga setiap sekutu dapat menjalankan kepengurusan dan bertindak atas
nama Firma. Kecuali jika terdapat aturan tertulis dalam Anggaran Dasar
Firmas bahwa sekutu tertentu tidak berwenang dalam kepengurusan.

• Tanggung Jawab

Mengingat CV memiliki dua peran berbeda, maka tanggung jawabnya juga


berbeda. Dalam CV, tanggung jawab sekutu pasif hanya sebatas modal yang
ditanamnya saja, sehingga ketika ada kewajiban ke pihak ketiga sekutu pasif
tidak terlibat. Tanggung jawab CV sepenuhnya berada di tangan sekutu aktif.
Sedangkan dalam Firma, setiap sekutu memiliki kewenangan dan tanggung
jawab untuk menjalankan perusahaan. Ini artinya, masing-masing sekutu akan
terikat dengan setiap perbuatan atau perjanjian yang dilakukan sekutu lain.

Misalnya, seorang sekutu memiliki perjanjian utang dengan sebuah bank atas
nama Firma, maka semua sekutu Firma terikat dan bertanggung jawab
terhadap utang tersebut.

• Jenis Usaha

Salah satu perbedaan paling kentara antara CV dan Firma adalah contoh
usahanya. Umumnya, usaha jenis Firma dilakukan oleh perusahaan di bidang
jasa konsultasi atau kegiatan profesi. Contohnya, Firma Hukum, Firma
Akuntan Publik, Firma Advokat, dan sejenisnya.

Sedangkan, perusahaan yang berbentuk CV sangat beragam, misalnya di


bidang barang dan jasa. Contohnya, dagang pakaian, makanan, perbengkelan,
percetakan, jasa desain, dsb.

d. PT dengan PT (Persero)

• Perbedaan persero dengan perseroan terbatas yaitu terletak pada saham yang
dimiliki, Jika persero saham terbesar dipegang oleh pemerintah karena
biasanya perusahaan persero merupakan perusahaan BUMN, sedangkan
perseroan terbatas milik swasta yang saham terbesarnya dimiliki oleh
masyarakat umum.

e. PT dengan Koperasi

• Perbedaan PT dan Koperasi adalah PT terdiri dari 2 orang atau lebih yang
modalnya berbentuk saham dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan,
sedangkan koperasi adalah badan usaha yang sumber modalnya berasal dari
rekanan yang tujuan pendiriannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. anggota mereka.

Anda mungkin juga menyukai