Anda di halaman 1dari 3

Perbedaan Bentuk Usaha Berbadan Hukum dan Tidak Berbadan Hukum

Perbedaan yang mendasar dari bentuk Usaha berbadan hukum dan tidak berbadan hukum
adalah :
Usaha berbadan hukum adalah:
Dapat melakukan perbuatan hukum (rechtshandeling) dalam hubungan-hubungan hukum
(rechtsbetrekking)
Mempunyai harta kekayaan sendiri, dimana harta perusahaan dan harta pribadi
dipisahkan secara jelas.
Mempunyai hak dan kewajiban
Dapat digugat dan menggugat didepan pengadilan

Contoh :
Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Perseroan (Persero),
Perusahaan Daerah (Prusda), Koperasi, dan Yayasan.

Sedangkan usaha tidak berbadan hukum adalah:


Tidak dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan hukum karena bukan
merupakan subjek hukum
Kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum diletakan pada mitra atau sekutu dari
bentuk usaha tersebut, dengan pembatasan pengaturan yang ditetapkan oleh undang-
undang
Harta kekayaan perusahaan dan pribadi tidak terpisah dengan jelas, atau pada prinsipnya
usaha ini tidak memiliki kekayaan sendiri.
Tidak mempunyai hak dan kewajiban
Tidak dapat digugat dan menggugat pada bentuk usaha ini tetapi dapat dilakukan pada
pemilik atau pengurusnya karena merekalah secara tidak langsung yang melakukan
hubungan hukum.

Contoh:
Perusahaan Perseorangan, Persekutuan Perdata, Firma dan Persekutuan Komanditer (CV)
Perbedaan badan usaha yang berbadan hukum dengan badan usaha yang tidak
berbadan hukum

Bahwa tidak semua badan usaha merupakan suatu badan hukum, disini kami akan sedikit
memberikan penjelasan secara singkat mengenai perbedaan antara badan usaha yang telah
berbadan hukum dengan badan usaha yang tidak berbadan hukum, sebagai berikut:

Badan Usaha Yang Berbadan Hukum :

1. Subjek hukumnya adalah badan usaha itu sendiri ,karena ia telah menjadi badann hukum yang
juga termasuk subyek hukum di samping manusia.

2. Harta kekayaa perusahaan terpisah dari harta kekayaan pribadi para pengurus/anggotanya.
Akibatnya kalau perusahaannya pailit, yang terkena sita hanyalah harta perusahaan saja
(harta pribadi pengurus /anggotanya tetap bebas dari sitaan)

3. Badan usaha yang termasuk badan hukum yaitu Perseroan Terbatas, Perusahaan Negara,
Perusahaan Daerah, Koperasi, Perum, Perjan, Persero dan Yayasan.

Badan Usaha Yang Bukan Badan Hukum :

1. Subjek hukumnya adalah orang-orang yang menjadi pengurusnya, jadi bukan badan hukum itu
sendiri karena ia bukanlah hukum sehingga tidak dapat menjadi subjek hukum.

2. Harta perusahan bersatu dengan harta pribadi para pengurus/anggotanya. Akibatnya kalau
perusahaannya pailit, maka harta pengurus/anggotanya ikut tersita juga.

3. Badan usaha yang bukan badan hukum adalah Firma, CV

Diposkan oleh nanda di 9/18/2008 10:54:00 AM


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Ada kesalahan di dalam gadg
third : HUKUM BISNIS

Hukum Bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur


tentang tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau
keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang.
Antara hukum bisnis dan hukum dagang, secara pengertian hampir sama baik
dalam teori maupun dalam praktek. Namun perbedaan nya adalah bahwa
hukum dagang dalam kaitan transaksi bersifat dalam metode perdagangan
saja, sedangkan hukum bisnis menyangkut tata dagang yang lebih modern,
bukan saja menyakut hal perdagangan, tapi juga dalam cakupan bisnis
modern yang bersifat open transaction baik dari segi pertukaran barang
(pembelian) ataupun pemberian jasa.

Hukum Bisnis keberadaanya sudah sangat lama dan tua di Indonesia


ini, karena jika di pandang dari sisi sejarah, hukum bisnis sudah melekat dan
tertera pada KHUA Perdata maupun KHUA Dagang yang sudah hampir 150
tahun umurnya (lebih tua dari nenek ane), jika kita tinjau lebih lagi metode
hukum bisnis memiliki kaitan hukum yang lebih menuju pada proses dan
bagaimana bertransaksi, di Indeonesia sendiri hukum bisnis juga merupakan
jenis hukum transaksi yang paling muda dan paling lama waktu pengesahan
nya agar menjadi hukum yang berdiri sendiri, tentu saja setelah Hukum
Ekonomi dan Hukum Dagang.

Nah. Itulah tadi sekilas ulasan tentang jenis Hukum Transaksi yang ada
di Indonesia yang telah berumur cukupa tua. Tetapi dalam segi praktek nya
jika terlalu banyak paham hukum atau jenis-jenis yang berbeda, akan sangat
sulit metode penerapan yang tepat, sebab belum ada pembagian yang nyata
dan jelas dari ke tiga Hukum Transaksi di atas, tentu hal ini berkaitan tentang
bagaimana seharusnya / apa sebaiknya ? walau dalam pembahasan nya ke
tiga jenis hukum di atas dapat men spesialisasikan dirinya sendiri-sendiri
namun kita harus tahu yang mana yang paling tepat untuk di gunakan.

law is the methods for make people to do right action, so this life can
balance.

Anda mungkin juga menyukai