Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yusnani Jayanti

Nim : 19110063
Mata Kuliah : HukumDagang
Fakultas : Ilmu Hukum
Semester : IV (Empat) Sore
Dosen : RosidaDiani,S.H.,M.H

Latihan 4 :

1. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Agen, Distributor, Makelar dan Komisioner!
Jawab :Persamaan antara Agen,Distributor, Makelar dan Komisioner ialah
 Sama-sama pemegang kuasa, bertindak atas nama pemberi kuasanya tapi
tanggung jawab masih berada ditangan sipemberi kuasa (principal), karena
pemberi kuasa merupakan para pihak dalam perjanjian.
 Sama-sama perantara
Perbedaan antara Agen, Distributor, Makelar dan Komisioner ialah
 Agen : 1. Sifat hubungan hokum tetap
2. Pengangkatan tidak dapat disumpah
3. Berkewajiban menjual barang sesuai yang
Ditentukan oleh prinsipalnya
4. Kebiasaan (dasar hukumnya)
5. Hak provisi
6. Aturan kebiasaan, KUHPerdata

 Distributor : 1. Perusahaan perdagangan nasional yang


bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri
berdasarkan perjanjian.
2. Yang melakukan perjanjian
3. Yang melakukan pembelian
4. Yang melakukan penyimpanan
5. Yang melakukan penjualan
6. Serta pemasaran barang dana tau jasa yang
dimiliki/dikuasai.

 Makelar : 1. Hubungan hukum pemberian kuasa


2. Sifat hubungan hokum tidakt etap
3. Pengangkatan diangkat dan disumpah
4. Resiko ditanggung principal
5. Hak komisi dan retensi
6. Aturan dalam KUHD
7. Menyimpan contoh barang, membuat
pembukuan

 Komisioner : 1. Hubungan hokum pemberian kuasa khusus


2. Sifat hubungan hokum tidak tetap
3. Pengangkatan tidak ada
4. Bertindak atas nama sendiri
5. Resiko ditanggung komisioner
6. Hak berupa komisi, retensi, privillege
7. Aturan dalam KUHD, KUHPerdata
2. Jelaskan hubungan hukum yang terjalin antara pengusaha dengan para pekerjanya, seperti
satpam, tenaga administrasi?
Jawab : Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 angka 14 UU No. 1 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) yang menyatakan bahwa “perjanjian kerja
adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang
memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
Perjanjian kerja merupakan awal mula terciptanya hubungan kerja antara pekerja
dan pengusaha. Hal tersebut yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban bagi
pekerja dan pengusaha. Hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
angka 15 UU Ketenagakerjaa, yaitu “Hubungan kerja adalah hubungan antara
pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai
unsure pekerjaan, upah, dan perintah.
Jadi sebagaimana dijelaskan dalam pasal 1 angka 14 uu no.1 tahun 2003
tentang uu ketenagakerjaan dan dalam pasal 1 angka 15 uu
ketenagakerjaan. Hubungan hukum yang terjalin antara pengusaha dengan
para pekerjanya seperti satpam dan tenaga administrasi tergantung
berdasarkan perjanjian kerja dengan pemberi kerja yang memuat syarat
syarat kerjadan yang mempunyai unsur upah dan perintah.
Tapi Bila kita merujuk pada UU 13 Tahun 2003 pasal 59 ayat 1 dan 2, Satpam
adalah salah satu pekerjaan yang sifatnya tidak ada batasan waktu, tidak ada
target produksi, tidak boleh di kontrak artinya Satpam seluruh Indonesia harus
pegawai tetap.

3. Jelaskan hubungan hukum antara pengusaha dengan agen dan distributor!


Jawab : Hubungan hukum yang timbul dari perjanjian-perjanjian antara pengusaha dengan
agen ataupun dengan distributor.
Dalam Undang Undang No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan mengatur Pasal 7
Undang-Undang ini mengenal tentang Distribusi Barang secara tidak langsung
dilakukan dengan menggunakan rantai Distribusi yang bersifat umum, yaitu:
1. Distributor dan jaringannya;
2. Agen dan jaringannya; atau
3. waralaba
Perlu juga diketahui sebelumnya bahwa Indonesia belum memiliki Undang-Undang
secara khusus yang mengatur tentang agen. Peraturan yang digunakan sebagai dasar
mengatur agen adalah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
11/M-DAG/PER/3/2006 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda
Pendaftaran Agen Atau Distributor Barang dan/atau Jasa.

4. Jelaskan siapakah yang bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan oleh makelar dan
komisioner dalam melakukan hubungan hukum dengan pihak ketiga?
Jawab : Komiten (orang yang memberi amanat/perintah (pengusaha/perusahaan) )karena
yang memberikan amanat untuk tindakan perusahaan untuk mengadakan
persetujuan atas perintah tersebut.

5. Bagaimana apabila komiten belum membayarkan komisi dan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh komisioner yang telah selesai melakukan tugasnya? Apa yang dapat
dilakukan oleh komisioner?
Jawab : Sebagai pelaksana perintah, komisioner harus memberikan pertanggung
jawababan segera mungkin kepada komitmen setelah selesai melaksanakan
tugasnya (pasal1802bw). Dalam pertanggung jawaban itu komisioner dapat
memberitahukan kepada komitmen dengan siapa dia mengadakan perjanjian. Hal
ini erat hubungannya dengan kewajiban komitmen untuk membiayai pelaksanaan
perjanjian yangd ibuat dengan pengantaraan komisioner (pasal1807bw). Tetapi
jika komisioner menjamin secara khusus pemenuhan perjanjian itu,dia tidak perlu
memberitahukan kepada komiten nama pihak lawan.
Jadi Tergantung Komitmen Perjanjian Komisioner dengan siapa dia mengadakan
perjanjian (Komitennya).

Anda mungkin juga menyukai