Anda di halaman 1dari 2

Nama : Panji padilero n amma

Nim : 1802010249
Kelas/Semester : I/6
Dosen Wali : Dr. Pius Bere Sh,mh
UAS HUKUM BISNIS DAN HAKI

1. A). Pengertian Hukum Bisnis : Hukum bisnis adalah sebuah perangkat hukum yang akan
mengatur sebuah tata cara dan pelaksanaan sebuah urusan maupun sebuah kegiatan
perdagangan, industri, serta tentang sebuah kegiatan keuangan yang akan berkaitan
dengan kegiatan pertukaran barang atau juga jasa, kegiatan produksi ataupun suatu
kegiatan menempatkan uang yang dilakukan oleh para pengusaha bisnis dengan usaha dan
usaha yang lainnya,yang dimana enterpineur telah mempertimbangkan sebuah segala
resiko yang kemungkinan akan terjadi.
B). Tujuan Hukum Bisnis : Dengan adanya hukum bisnis diharapkan pelaku bisnis akan
lebih bisa bersikap baik dalam menjalankan sebuah bisnis. Dalam sebuah bisnis pastilah
anda pasti memiliki saingan, boleh saja bersaing untuk mendapatkan kesuksesan dalam
bisnis, namun anda juga harus ingat bahwa bersaing mesti dilakukan secara sehat dan tidak
boleh memakai cara curang. Tujuan hukum bisnis yang paling mudah adalah Mewujudkan
sebuah bisnis yang aman dan juga adil untuk semua pelaku bisnis.
C). Fungsi Hukum Bisnis : Tujuan hukum bisnis yang paling mudah adalah Mewujudkan
sebuah bisnis yang aman dan juga adil untuk semua pelaku bisnis. - Fungsi hukum bisnis
yang kedua adalah seorang pelaku bisnis bisa lebih tau tentang hak dan kewajbannya saat
mendirikan sebuah usaha. Hak berbisnis, salah satunya mungkin dapat menawarkan
sebuah produk apapun sebagai produk bisnis andalannya.

2. A). kontrak adalah suatu perjanjian antara dua orang atau lebih yang menciptakan
kewajiban untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu hal yang khusus.
B). 1. Adanya kesepakatan kehendak dari para pihak (Consensus, Agreement). Dengan
syarat kesepakatan kehendak dimaksudkan agar suatu kontrak dianggap sah oleh hukum,
para pihak yang terlibat dalam perjanjian harus sepakat atau setuju mengenai hal-hal pokok
dari perjanjian tersebut.
2. Wenang/Kecakapan berbuat menurut hukum (Capacity). Syarat sah subjektif yang
satu ini maksudnya adalah bahwa pihak yang melakukan kontrak haruslah orang yang di
mata hukum memiliki wewenang untuk membuat perjanjian/kontrak.
3. Objek/Perihal tertentu. Syarat perihal tertentu dimaksudkan bahwa suatu
perjanian/kontrak haruslah berkenaan dengan hal yang tertentu, jelas dan dibenarkan oleh
hukum. Peraturan tersebut terdapat dalam Pasal 1332 dan Pasal 1333 KUH Perdata.
C. Prestasi : Pengertian prestasi adalah sesuatu yang wajib dipenuhi oleh debitur dalam
setiap perikatan. Prestasi sama dengan objek perikatan. Dalam hukum perdata kewajiban
memenuhi prestasi selalu disertai jaminan harta kekayaan debitur.

D. Wanprestasi : Wanprestasi atau cidera janji adalah kondisi dimana debitur tidak dapat
melaksanakan kewajiban prestasinya yang ditentukan di dalam perikatan khususnya
perjanjian. Sehingga tindakan wanprestasi tersebut bisa digolongan sebagai pelanggaran
kewajiban kontraktual.
3. Macam-macam inbreng (pasal 1619 KUHPrdata) artinya masing-masing sekutu
diwajibkakn memasukan uang, barang-barang dan lainnya ataupun kerajinan ke dalam
perseroan itu. Wujud atau macam-macam inbreng dapat berupa :
a. Uang
b. Barang
c. Tenaga
Cara pembagian keuntungan dan kerugian oleh sekutu diatur dalam perjanjian pendirian
persekutuan, dengan ketentuan tidak boleh memberikan seluruh keuntungan hanya kepada
salah seorang sekutu saja. Pasal 1633 ayat (2) KUHPerdata memperbolehkan para sekutu
untuk memperjanjikan jika seluruh lerugian hanya ditanggung oleh salah seorsng sekutu
saja. Spabila tidak ada perjanjian yang mengatur cara pembagian keutungan tersebut, maka
berlaku ketentuan Pasal 1633 ayat (1) KUHPerdata yang menentukan bahwa pembagian
tersebut harus dilakukan berdasarkan asas keseimbangan.

4. Jika Anda memilih CV, maka sekutu aktif sebagai pihak yang mewakili CV dan
bertanggung jawab melakukan pengurusan CV memiliki tanggung jawab penuh secara
pribadi. Artinya, jika CV mengalami kerugian dan memiliki kewajiban utang kepada pihak
ketiga, maka sekutu aktif dapat menanggung pelunasan utang tersebut secara pribadi jika
kas CV sudah tidak mencukupi.

Apabila Anda memilih badan usaha berbentuk PT, tanggung jawab antara PT dengan
Direksi yang melakukan pengurusan PT adalah terpisah. Sehingga jika PT mengalami
kerugian, harta pribadi Direksi tidak akan digunakan untuk memenuhi kewajiban PT. Namun,
perlu diketahui bahwa Direksi tidak akan bertanggung jawab secara pribadi apabila Direksi
telah melakukan pengurusan PT dengan usaha dan iktikad baik.

5. Menurut UU PT, terdapat 3 organ penting dalam PT. Pasal 1 angka 2 UU PT


menyatakan, organ PT adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan
Dewan Komisaris. Masing-masing organ ini memiliki fungsi dan kewenangan yang berbeda.

6. Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modalnya terbagi
dalam saham yang seluruh atau sedikitnya 51% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
dengan tujuan utama mengejar keuntungan. Sedangkan, Perum adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham.

Anda mungkin juga menyukai