Anda di halaman 1dari 65

KOPERASI SEBAGAI

BADAN HUKUM & BADAN USAHA


Dr. Bambang Sigit Pramono,
M.Si
Disajikan dalam
Pembinaan dan Peningkatan Kemampuan
Profesionalisme Pengurus/Pengelola Koperasi,
Provinsi Jawa Tengah.
Tanggal 23 Mei 2022
Sebagai salah satu lembaga berbadan hukum, maka
Koperasi dengan pola konvensional maupun syariah, harus
dikelola oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya.

SDM yang kompeten harus memenuhi 3 hal:


1. Knowledge (Pengetahuan),
2. Skill (Keterampilan) dan
3. Attitude (Sikap Kerja)
LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Nomor 25 tahun 1992,Tentang Perkoperasian (pasal 22 s/d
pasal 28),
2. PP. No. 04 Tahun 1994, tentang Persyaratan dan Tatacara Pengesahan Akta
Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi;
3. PP. No. 09 Tahun 1995, tentang pelaksanaan kegiatan usaha Simpan Pinjam oleh
Koperasi;
4. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 10/Per/M.KUKM/IX /2015
tentang Kelembagaan Koperasi;
5. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 11/Per/M.KUKM/XII /2017
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah oleh Koperasi;
6. Permenkop no 02 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Permen no 15 Tahun
2015
7. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 09/Per/M.KUKM/XII
/2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Koperasi;
8. PP No 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan
KUMKM
Pengertian Koperasi
Pasal 1 UU 25 Tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan
PRINSIP-PRINSIP PERKOPERASIAN, KETENTUAN
DAN ATURAN DALAM ORGANISASI KOPERASI

LANDASAN, ASAS, DAN TUJUAN


Koperasi berlandaskan pada :
1. Pancasila dan UUD 1945 Pasal 2 UU 25

Asas Koperasi:
Koperasi berdasar atas asas kekeluargaan.

Tujuan Koperasi : Pasal 3 UU 25


Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945
PENGERTIAN BADAN HUKUM

 Badan hukum dalam bahasa Indonesia


diartikan sebagai organisasi atau perkumpulan
yang didirikan dengan akta yang otentik dan
dalam hukum diperlakukan sebagai orang
yang memiliki hak dan kewajiban atau disebut
juga dengan subyek hukum.
 Subyek hukum dalam ilmu hukum ada dua
yakni, orang dan badan hukum.
Jenis –Jenis Badan Hukum
Badan Hukum Publik
 Badan hukum publik (publiekrecht) merupakan badan hukum yang
dibuat menurut hukum publik atau badan hukum yang mengatur
keterkaitan antara negara dan atau aparatnya dengan warga negara yang
berkaitan kepentingan umum atau publik.
 Seperti hukum pidana, hukum tatanegara, hukum tata usaha negara,
hukum internasional dan lain sebagainya. Contoh badan hukum publik
adalah Negara,
 Pemerintah Daerah, Bank Indonesia.
Badan Hukum
Privat

 Badan hukum privat (privaatrecht) merupakan badan hukum yang


dibuat menurut dasar hukum perdata atau hukum sipil atau
sekumpulan orang yang membuat kerja sama atau membentuk
badan usaha dan adalah satu kesatuan yang memenuhi syarat yang
ditentukan hukum.
 Badan Hukum Privat yang mempunyai tujuan provit contohnya
adalah Perseroan Terbatas (PT), Koperasi dan Non Material,
seperti Yayasan.
Prinsip Badan Hukum Privat
1. Punya tujuan (visi,
misi)
2. Punya anggota yang
sadar sebagai pemilik
3. Punya kekayaan

1
(berasal dari ekuitas &
Koperasi adalah modal pinjaman)
Badan Hukum Privat 4. Punya alat kelengkapan
organisasi
5. Punya sistem
pengawasan intern
6. Punya usaha yang
utama /
berkesinambungan (izin
usaha -> IUSP)
7. Punya cara membagi
keuntungan
PRINSIP EKUITAS
- Terdiri dari :
a. Simpanan pokok -> rep
pengguna jasa
b. Simpanan wajib -> rep
pemilik

2
c. Cadangan
EKUITAS d. Hibah

(MODAL SENDIRI) - Prinsipnya


a. Melekat pada lembaga
sejak berdiri sampai
bubar
b. Tidak boleh diambil tapi
dapat dialihkan
c. Ada instrumen
penghimpunan yang
dinamis
d. Mempunyai nilai tunai 10
Pelanggan
1. Menuntut pelayanan
2. Tidak peduli dengan

3
Pelanggan bagaimana
perusahaannya
& 3. Tidak memperoleh
Pemilik keuntungan perusahaan
Pemilik
1. Merasa ikut mendirikan
2. Menggunakan/
memanfaatkan
3. Membesarkan
4. Menjaga kelangsungan
hidupnya
5. Memperoleh pembagian
keuntungan 11
Good System SPIRIT KOPERASI
Undang-Undang
Peraturan Pemerintah
Permen, Kepmen
Anggaran Dasar Kompetensi
Anggaran Rumah Tangga
Peraturan Khusus
(SPI, SOM, SOP)

Bad Person Good Person


Triangle to Succes
Knowledge
Skill
Attitude
Bad System
- Good System :
a. Aturan mainnya jelas
b. Tidak ada jabatan
bertentangan yang
dirangkap
c. Tidak ada pemangku
jabatan yang punya
konflik kepentingan
d. Transparansi, akuntable

- Good Person :

4
Good System a. Dijabat oleh orang –
orang yang kompeten
& sesuai bidang tugasnya
b. Selalu ada capacity
Good Person building
c. Mutasi yang terencana
d. Ada jenjang karier
e. Rekruitmen pegawai
Berbasis Kompetensi
Badan Hukum Badan Usaha
Legalitas Lembaga Legalitas Usaha
suatu badan atau kesatuan dari hukum
perkumpulan yang (berisi hak dan
memiliki hak untuk kewajiban), teknis,
dapat melakukan dan prinsip ekonomis
yang dibentuk untuk
perbuatan seperti mendapatkan
manusia dan keuntungan (laba)
memiliki kekayaan dengan cara
sendiri, dapat menyediakan barang
menggugat atau (produk) atau
digugat di depan memberikan
hakim. pelayanan terbaik
kepada masyarakat.14
SANDINGAN MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANGAN
PERKOPERASIAN SIMULTAN PERATURAN SEKTORAL

 Undang-Undang RI No.25 / 1992 tentang


Perkoperasian ;
 Beserta Peraturan Pemerintah (PP) ;
KELEMBAGAAN
Peraturan Daerah (Perda)
 Keputusan Menteri (Kepmen) ;
 Peraturan Menteri (Permen)

KOPERASI YANG BERUSAHA DI BIDANG ;


 Perikanan : perlu paham UU Perikanan
U SAHA  Kehutanan : perlu paham UU Kehutanan
 Tambang : perlu paham UU Pertambangan
 Asuransi : perlu paham UU Asuransi
 Perbankan : perlu paham UU Perbankan
 dll. 12
Karakteristik badan usaha
yang bisa menjadi subyek
badan hukum adalah
sebagai berikut:
1. Mempunyai kekayaan
yang menjalankan
aktivitas dalam badan
hukum
2. Mempunyai hak dan
kewajiban yang
terpisah dari orang
yang melakukan
badan hukum

Ciri Ciri Badan Hukum 3. Terdaftar sebagai


badan hukum
4. Cakap dalam
melakukan perbuatan
hukum
5. Mempunyai akte
Notaris pada
pendiriannya.

16
KONSEP DAN SISTEM KJKS/UJKS

FUNGSI INTERMEDIASI
PROSES
PENGHIMPUNAN
DANA (FUNDING)
ANGGOTA ANGGOTA
PEMILIK DANA PENGGUNA DANA
PROSES
PENYALURAN DANA
(LENDING)
PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
(UU.RI. No. 25 tahun 1992 pasal 21} , terdiri dari :
Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam Koperasi. Rapat Anggota dihadiri oleh seluruh
Anggota, dan pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar
Koperasi.
Pengurus
Pengurus merupakan personifikasi Badan Hukum Koperasi.
Jadi pengurus melakukan segala perbuatan hukum untuk
dan atas nama Koperasi serta mewakili Koperasi dihadapan
dan diluar pengadilan.
Pengawas
Pengawas mewakili Anggota dalam pengawasan dan
pengendalian atas tata kehidupan Koperasi dan pelaksanaan
kebijaksanaan Pengurus
JATIDIRI KOPERASI
Jatidiri koperasi dibangun atas
landasan pemikiran
 Perlunya reformasi sosial akibat berlakunya
ekonomi liberal kapitalis yang melahirkan
ketidak adilan dalam masyarakat.
 Kehadiran koperasi sebagai bentuk protes atas
ketidak adilan, (advokasi dan proteksi kepada
golongan ekonomi lemah)
 Agar terjadi keseragaman, gerakan koperasi di
dunia menyerahkan tugas dan tanggung jawab
untuk merumuskan jati diri koperasi kepada
International Cooperative Alliance (ICA), sejak
1895.
KONGGRES ICA MANCHESTER 1995

1. DEFINISI
2. NILAI-NILAI
3. PRINSIP-PRINSIP.
DEFINISI KOPERASI
Perkumpulan orang-orang yang bersatu secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi
ekonomi, sosial dan budaya melalui perusahaan
yang mereka miliki bersama dan mereka
kendalikan secara demokratis.
NILAI-NILAI SEBAGAI DASAR

1. Menolong diri sendiri;


2. Tanggung jawab sendiri;
3. Demokrasi;
4. Persamaan;
5. Keadilan dan Kesetiakawanan.
Percaya pada Nilai-nilai Etis:
6. Kejujuran,
7. Keterbukaan,
8. Tanggung jawab sosial dan Kepedulian terhadap
orang lain
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Pasal 5 UURI No. 25 / 1992

1. Keanggotaan Koperasi Bersifat Sukarela dan terbuka.


2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota.
4. Pemberian balas jasa yg terbatas terhadap modal.
5. K e m a n d i r i a n
6. Pendidikan dan
7. Kerjasama.
Keanggotaan Koperasi Bersifat
Sukarela dan terbuka

1. Pengertian sukarela mengandung makna bahwa


menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan
oleh siapapun.
2. Sukarela juga diartikan anggota dapat
mengundurkan diri dari koperasinya sesuai
dengan syarat yang ditentukan dalam anggaran
dasar koperasi.
3. Sedang sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam
keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau
diskriminasi dalam bentuk apapun
Pengelolaan dilakukan secara demokratis
1. Pengelolaan Koperasi dilakukan atas kehendak dan
keputusan para anggota.
2. Para anggota inilah yang memegang dan melaksanakan
kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
3. Dengan demikian para pengurus harus mempertanggung
jawabkan pekerjaannya kepada anggota melalui Rapat
Anggota yang setiap tahun dilaksanakan.
4. Kalau para anggota tidak puas terhadap laporan pertanggung
jawaban Pengurus, mereka dapat memberhentikan pengurus.
5. Sejak awal kegiatan operasional harus direncanakan
( Perencanaan = RK RAPBK ) dan dalam Pelaksanaan
maupun diakhir tahiun buku ( Pertanggung jawaban ) selalu
melibatkan partisipasi Anggota.
6. Ini yang dimaksud Koperasi dikendalikan secara demokratis
Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan
secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota
1. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan
tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki
seorang dalam koperasi tetapi juga berdasarkan
pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.
2. Ketentuan yang demikian ini merupakan perwujudan
nilai kekeluargaan dan keadilan.
3. Dalam menentukan untuk apa dan dalam jumlah
persentase berapa sisa hasil usaha akan dibagi,
semuanya terletak pada kekuasaan para anggota
( RA ) yang diatur dalam anggaran dasar.
Lanjutan .................
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan:
1. Hak Statutair (Badan Hukum) sebagai pencerminan sifat
kehati-hatian dalam usaha, sehingga diperlukan DANA
CADANGAN.
2. Harus diperhatikan kesamaan dan keadilan dalam
pembagian SHU untuk Anggota, sehingga tidak
menimbulkan pertentangan dalam koperasi sendiri.
Pembagiannya didasarkan pada besar kecilnya jasa
masing-masing anggota kepada Koperasi.
3. Adanya Prinsip Pendidikan, sehingga Koperasi perlu
menyisihkan sebagian SHU untuk DANA
PENDIDIKAN.
4. Dasar pertimbangan dari dua hal tersebut bahwa apa saja
yang dilakukan dalam pembagian SHU hendaknya
dilakukan dengan cara-cara yang demokratis menurut
keputusan yang diambil sendiri para anggota yang
dianggap patut dan layak
Pemberian balas jasa yg terbatas terhadap modal
1. Modal dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk
kemanfaatan anggota dan bukan sekadar mencari keuntungan.
2. Balas jasa terhadap modal yang diberikan para anggota juga
terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal
yang diberikan.
3. Terbatas artinya wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang
berlaku di pasar.
4. Dalam hal batasan terhadap balas jasa Modal Undang-undang
mengatur besarnya ditetapkan berdasarkan Rapat Anggota.
Balas jasa terhadap modal dapat diartikan secara luas, yakni:
1) Balas jasa yang harus dibayarkan oleh Koperasi terhadap
hutangnya dan
2) Balas jasa Anggota Peminjam yang harus dibayarkan kepada
Koperasi.
3) Pembagian SHU kepada Anggota atas dasar Simpanannya yang
masuk katagori Modal Sendiri
Kemandirian
1. Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri
sendiri, tanpa bergantung pada pihak lain yang
dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan,
keputusan, kemampuan dan usaha sendiri.
2. Kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan
yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya berani
mempertanggung jawabkan perbuatan sendiri atas
kehendak untuk mengelola diri sendiri atas kekuatan
dan karyanya sendiri
Pendidikan dan Kerjasama
1. Disamping kelima prinsip tersebut di atas, untuk
pengembangan dirinya Koperasi juga melaksanakan prinsip
yang lain yaitu pendidikan perkoperasian dan kerjasama
antara Koperasi.
2. Wajib hukumnya Koperasi sebagai “Lembaga Pendidikan”
melaksanakan pendidikan yang berkaitan dengan Idiologi
Koperasi maupun yang berkaitan dengan Usaha dan
Organisasi Koperasi.
3. Dua prinsip ini juga penting dalam hal meningkatkan
kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan
memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan koperasi.
4. Sedang kerjasama antar koperasi dapat ditingkat Lokal,
Regional, Nasional bahkan Internasional dengan tujuan
memberikan kekuatan kepada koperasi itu sendiri
memperkokoh kedudukannya sebagai badan usaha di dalam
persaingan
Pentingnya Kewajiban RAT
Rapat Anggota, mempunyai kekuasaan tertinggi,
anggota berhak menentukan arah & ketetapan
(organisasi, usaha, dan lain-lain) menyangkut
kehidupan Koperasi / Juklak Depkop,
penyelenggaraan R.A

Pasal 22, UU No.25/1992


1. Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dlm
Koperasi.
2. Dihadiri oleh anggota pelaksanaannya diatur dalam
Anggaran Dasar.
Rapat Anggota
Pasal: 1, Permenkop No: 19/2015
tentang RAT (Rapat Anggota Tahunan)
 Rapat Anggota adalah rapat yang
diselenggarakan oleh pengurus dan
dihadiri oleh anggota, pengurus dan
pengawas.
 Rapat Anggota Luar Biasa adalah Rapat
Anggota yang diselenggarakan apabila
terjadi keadaan yang mengharuskan
adanya keputusan cepat/segera yang
wewenangnya ada pada Rapat Anggota.
Rapat Anggota Terdiri Dari :
Pasal: 6

Rapat Anggota &


Rapat Anggota Luar Biasa
Dapat berupa :...........

Rapat Anggota Khusus &


Rapat Anggota Tahunan
KSP (satu-satunya usaha)

USP (salah satu kegiatan usaha)


Dikelola secara terpisah

• UU No.25 th 1992 ttg Perkoperasian Pasal 44 ayat 2


• PP No. 9 th 1995 ttg Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi Pasal 12 ayat 1
• Permen No.15 th 2015 ttg Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
Prinsip Mengenal Anggota
A
sal
U
P
es
u
m
blJe
n
S
uD
kuantis
asU
sa
K
nY
aeh
na
Y
A
agn
ngg
og
gD
itao
gnta
T
eru
pn
isa
hk
a
n

P
e
n
d
a
m
p
i
n
g
a
n

U
s
a
h
a

A
n
g
g
o
t
a
Rapat Anggota Khusus membahas
a. program kerja, dan rencana kerja tahun berikutnya;
b. pengembangan usaha;
c. penambahan modal penyertaan dalam rangka
pemupukan modal;
d. menetapkan batas maksimal bunga pinjaman dan
imbalan;
e. membentuk danbergabung dengan koperasi sekunder;
f. menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit;
g. keputusan untuk melakukan investasi;
h. membahas perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan,
Pembagian, Peleburan atau Pembubaran koperasi, serta;
i. hal-hal lain yang terkait dengan pengembangan
koperasi yang tidak dibahas dalam Rapat Anggota
Tahunan
(6) Rapat Anggota pendirian atau pembentukan
koperasi oleh para pendiri atau anggota pendiri,
menetapkan Anggaran Dasar koperasi, Neraca
Awal, Rencana Kerja selama 2 (dua) tahun dan
menetapkan kuasa pendiri untuk mengurus
pengajuan permohonan pengesahan pendirian
koperasi pada pejabatyang berwenang.
Rapat Anggota Luar Biasa
Pasal: 8
(1) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan oleh Pengurus
koperasi atas permintaan anggota atau pengurus dan dibentuk
panitia oleh anggota karena berbagai alasan yang sangat penting dan
mendesak;
(2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat dilaksanakan atas usul anggota
paling sedikit 1/5 (satu per lima) dari jumlah anggota koperasi.
(3) Permintaan penyelenggaraan Rapat Anggota Luar Biasa
sebagaimana dimaksud ayat (2) disampaikan secara tertulis kepada
pengurus dengan tembusan Pejabat yang berwenang;
(4) Jika dalam waktu 1 (satu) bulan setelah pengurus menerima
permintaan Rapat Anggota Luar Biasa ternyata pengurus tidak
melaksanakan rapat tanpa alasan yang dapat diterima sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan (2), maka anggota dan pengurus yang
meminta rapat dapat membentuk panitia untuk menyelenggarakan
Rapat Anggota Luar Biasa atas biaya koperasi;
Pasal : 13
Rapat Anggota Kelompok
(1) Dilaksanakan dengan menggunakan sistem kelompok
yang diatur dalam AD/ARTangga/Persus, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Rapat Anggota kelompok dapat dilaksanakan apabila
jumlah anggota koperasi lebih dari 500 (lima
ratus) orang.
b. Hasil Rapat Anggota kelompok selanjutnya
dibahas dalam Rapat Anggota paripurna.
(2) Undangan disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum tanggal berlangsungnya Rapat Anggota
kelompok;
Pasal : 15
Rapat Anggota Tertulis
Dilaksanakan dengan sistem tertulis, jika tidak
dimungkinkan untuk menghadirkan anggota dalam satu
tempat, dengan ketentuan :
a. pengurus menyusun dan mengirimkan bahan rapat
secara lengkap, jelas, dan mudah dimengerti oleh seluruh
anggota, serta disertai dengan lembaran tanggapan
dan atau persetujuan setiap anggota, yang dilengkapi
dengan bukti tanda terima setiap anggota atau kelompok;
b. kepada para anggota diberi waktu paling lama 14 (empat
belas) hari sejak bahan tersebut diterima untuk
memberikan jawaban dari perseorangan dengan
menyertakan jawaban masing-masing anggota, yang
disertai daftar hadir yang ditandatangani oleh masing
masing anggota.
LANJUTAN.........

c. pengurus meneliti, membuat berita acara, dan


menyusun hasil tanggapan anggota atau kelompok
dan membuat kesimpulan;
d. keputusan atau kesimpulan yang dibuat oleh panitia
sah dan mengikat apabila jumlah jawaban anggota
yang masuk mencapai kuorum;dan
e. kesimpulan atau keputusan sah diterima apabila
disetujui atau ditolak oleh sejumlah anggota yang
memberikan jawaban sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
Pasal : 16
Rapat Anggota Melalui Media Elektronik
Dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta saling melihat dan
mendengar serta berpartisipasi langsung dalam Rapat Anggota, dengan
ketentuan :
a. Pengurus menyampaikan materi dan bahan rapat kepada setiap anggota
secara lengkap, jelas, dan mudah dimengerti, selambat-lambatnya
7(tujuh) hari sebelum Rapat Anggota dilaksanakan.
b. Persyaratan kuorum dan sahnya pengambilan keputusan Rapat Anggota
adalah sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga/Peraturan Khusus Koperasi.
c. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas dihitung
berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti Rapat Anggota melalui
media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik
lainnya.
d. Rapat Anggota sebagaimana dimaksud pada huruf c wajib dibuatkan
risalah rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta Rapat
Anggota.
Pengurus
Pasal : 30, UU 25 Th 1992
Pengurus bertugas:
a. mengelola Koperasi dan usahanya;
b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan
rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi;
c. menyelenggarakan Rapat Anggota;
d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris
secara tertib;
f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Lanjutan.......

Pengurus berwenang:
a. mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
b. memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru
serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar;
c. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan
kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya dan keputusan Rapat Anggota
Pengawas
Pasal : 38, UU 25 Th 1992

(1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi


dalam Rapat Anggota.
(2) Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat
Anggota.
(3) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat
sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam
Anggaran Dasar.
Pasal : 39, UU 25 Th 1992
(1) Pengawas bertugas:
a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi;
b. membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya.
(2) Pengawas berwenang:
c. meneliti catatan yang ada pada Koperasi;
d. mendapatkan segala keterangan yang
diperlukan.
(3) Pengawas harus merahasiakan hasil
pengawasannya terhadap pihak ketiga.
KEANGGOTAAN KOPERASI
UU 25 / 1992
Pasal 17
(1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa
Koperasi.
(2) Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku daftar anggota.
 
Pasal 18
(3) Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap warga
negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum
atau Koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana
ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
(4) Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan,
hak, dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam
Anggaran Dasar.
Lanjutan........

Pasal 20
(1) Setiap anggota mempunyai kewajiban:
a. mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta keputusan yang telah disepakati
dalam Rapat Anggota;
b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang
diselenggarakan oleh Koperasi;
c. mengembangkan dan memelihara kebersamaan
berdasar atas asas kekeluargaan.
Lanjutan........
(2) Setiap anggota mempunyai hak:
a. menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan
suara dalam Rapat Anggota;
b. memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus
atau Pengawas;
c. meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan
dalam Anggaran Dasar;
d. mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus
diluar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak
diminta;
e. memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang
sama antara sesama anggota;
f. mendapatkan keterangan mengenai perkembangan
Koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.
Pengertian Badan Usaha

Badan usaha adalah suatu kesatuan organisasi dan ekonomis yang


mempunyai tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan dan
memberikan layanan pada masyarakat. 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan
ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Tujuan Badan Usaha
1. Fungsi Komersial 
 Di antara tujuan badan usaha adalah untuk memperoleh
keuntungan.
 harus mampu mengelola sumber daya produksi yang
tersedia secara efisien dan efektif sesuai dengan prinsip-
prinsip manajemen.
 Fungsi komersial badan usaha meliputi fungsi
manajemen dan fungsi operasional.
 Fungsi manajemen dalam badan usaha adalah meliputi
tugas-tugas yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan
untuk menjalankan semua kegiatan dalam badan usaha.
 Fungsi operasional dalam badan usaha adalah
mengelola sumber daya manusia, produksi, pemasaran,
dan pembelanjaan dengan sebaik-baiknya agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
2. Fungsi Sosial 
 Fungsi sosial badan usaha lebih bersifat eksternal.
Fungsi sosial kerap berhubungan dengan manfaat badan
usaha secara langsung atau tidak langsung terhadap
kehidupan masyarakat. Sampai sejauh mana suatu badan
usaha mampu memberikan peran secara nyata bagi
lingkungan sekitar. 
3. Fungsi dalam Perekonomian 
 Semakin maju badan usaha maka kesempatan kerja
akan semakin terbuka dan skala usaha juga menjadi lebih
luas. 
 Jangka panjang, badan usaha akan memengaruhi tingkat
Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Badan
usaha merupakan mitra pemerintah dalam meningkatkan
perekonomian nasional.
Ciri Ciri Badan Usaha
Mencari Keuntungan
 Ciri-ciri badan usaha yang utama adalah memiliki tujuan untuk
memperoleh laba/keuntungan.
Menggunakan Modal dan Tenaga Kerja
 Modal dan tenaga kerja merupakan unsur yang sangat penting
dalam menjalankan sebuah badan usaha.
 Ini dikarenakan badan usaha bersifat tetap, sehingga
membutuhkan modal dan tenaga kerja agar dapat melakukan
kelangsungan suatu badan usaha.
Aktivitas Operasional di Bawah Pimpinan Seorang Usahawan
 Ciri-ciri badan usaha berikutnya adalah adanya kepemimpinan
dari seorang usahawan.
 Agar suatu badan usaha adalah dapat berjalan dengan lancar
diperlukan seorang pemimpin yang dapat menentukan arah dan
tujuan suatu badan usaha
Pasal 43, UU 25/1992
(1) Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan
langsung dengan kepentingan anggota untuk
meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota.
(2) Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
yang bukan anggota Koperasi.
(3) Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan
utama di segala bidang kehidupan ekonomi rakyat
Pasal 44 (2),
UU 25/1992

Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai


salah satu atau satu-satunya kegiatan usaha Koperasi.
KEDUDUKAN PENGAWAS
KOPERASI
KEDUDUKAN PENGAWAS DALAM
MANAJEMEN KOPERASI ADALAH
PENTING
Manajemen koperasi :
Perencanaan – Pengorganisasian -
Pelaksanaan – Pengawasan.
 Fungsi pengawasan dlm manajemen
koperasi dilakukan oleh Pengawas yang
merupakan salah satu Perlengkapan
Organisasi Koperasi,
 Pengurus dan Pengawas mempunyai
kedudukan yang sama (sederajad).
KEDUDUKAN HUKUM
PENGAWAS KOPERASI
 Sebagai wakil anggota yang dipilih oleh Rapat
Anggota,
 Sebgai Tim Manajemen
 Sebagai lembaga legislatif,
 Sebagai lembaga Examinatif,
 Sebagai lembaga Pengawas / Pemeriksa.
KEBERADAAN PENGAWAS
dalam KOPERASI
Undang-Undang 25 tahun 1992 Perkoperasian
Pasal 38 ayat 1,

Pengawas dipilih dan diangkat


dari dan oleh serta bertanggung
jawab kepada Rapat Anggota
59
Badan Pengawas, adalah seperangkat organisasi Koperasi
yang memiliki tugas dan tanggung jawab
mengawasi jalannya koperasi.

60
Pasal : 38 / ayat 2
Pengawas bertanggung jawab kepada
Rapat Anggota.

Pasal : 39 / ayat 2
Pengawas berwenang :
1. Meneliti catatan yang ada di Koperasi.
2. Mendapatkan keterangan yang
diperlukan.
61
Sesuai Kedudukan Pengawas dalam
Manajemen Koperasi berfungsi :
 Perangkat Organisasi Koperasi
 Tim manajemen
 Pelindung

Pasal 39 / UU 25, Tugas Pengawas :


1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaan koperasi
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya.

62
Wewenang dan tanggung Jawab Pengawas
Koperasi
1. TUGAS PENGAWAS : Melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi, serta
membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya.
2. WEWENANG : Kekuasaan yang sah untuk
melakukan sesuatu, atau tidak melakukan suatu
tindakan yang berhubungan erat dengan
wewenang adalah tugas dan tanggung jawab.
63
Tanggung jawab :
a) Keharusan menyelesaikan tugas yang
dibebankan dengan membuat laporan atau
kertas kerja secara tertulis.
b) Dilain pihak antara tugas dan tanggung jawab
merupakan dua sisi yang saling berkaitan
karena tanggung jawab itu ada justru karena
adanya tugas

ANTARA TUGAS, WEWENANG DAN


TANGGUNG JAWAB, KETIGANYA
SELALU MELEKAT !!!
64
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai