Anda di halaman 1dari 14

4.

3 Analisis struktur internal wilayah perencanaan


4.3.1 Analisis pusat pelayanan
Analisis pusat pelayanan merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan pusat dan sub pusat pelayanan wilayah/regional. Pusat pelayanan
sebagai penentu suatu daerah atau jaminan bahwa wilayah tersebut apakah sudah maju ataukah masih terbelakang. Pusat pelayanan
merupakan pusat dari segala kegiatan antara lain politik, sosial budaya, ekonomi, dan teknologi. Kegiatan tersebut dijalankan melalui
jasa pelayanan yang diberikan oleh fasilitas-fasilitas umum maupun sosial yang ada didalamnya. Oleh karena itu, suatu pusat kota harus memiliki
kelengkapan fasilitas yang baik dan memadai. Jika dilihat dari fungsinya, pusa twilayah merupakan tempat sentral yang bertindak
sebagai pusat pelayanan bagi daerah-daerah di belakangnya dan penyuplai barang dan jasa bagi wilayah tersebut.
Dalam menganalisis pusat pelayanan dan penentuan sub WP dilakukan dengan menggunakan Metode Indeks Sentralitas Marshall, dimana analisis
ini digunakan untuk menentukan menentukan Sub WP serta kawasan yang merupakan pusat pelayanan.

NO Fungsi Fasilitas Nama Fasilitas Jumlah


1 Fasilitas TK/sederajat 7
Pendidikan SD/MI 26
SMP/MTs 6
SMA/MA 6
2 Fasilitas Puskesmas 5
kesehatan Poskesdes 3
posyandu 30
3 Fasilitas Masjid 33
peribadatan Mushola 14
4 Fasilitas Pertokoan 2
ekonomi
Warung kelontong 189
Warung / kedai makanan 20
Restoran/ rumah makan 2
Minimarket 1
Pasar umum 2
Bank umum pemerintah 2
Data BPS
Skalogram fungsi permukiman dan perhitungan bobot fasilitas pada masing-masing desa
Untuk melakukan analisis pusat ini maka digunakan rumus perhitungan bobot setiap fasilitas yang terdapat di Kecamatan Tinambung
dengan rumus sebagai berikut:

S
CST= × 100
T
Keterangan :

CST :Nilai Indeks

S :Jumlah Fasilias Pada 1 Sub Wp

T :Jumlah Fasilitas Berdasarkan Jenisnya Pada 1 Sub Wp

Setrlah mendapatkan nilai indeks pada setiap jenis fasilitas selanjutnya mencari nilai sentralitas untuk menentukan bobot sentralitas yang
tertinggi untuk menjadi pusat pelayanan adapun rumus yang di gunakan untuk mencari nilai sentralitas sebagai berikut:

x
C=
∑ x X 100
Keterangan :
C :Sentralitas
X :Jumlah Indeks Sentralitas
t
C=
T

 Skalogram fungsi permukiman dan bobot fasilitas pendidikan


Desa/kelurahan TK BB SD BB MI BB SMP BB MTS BB SMA BB MA BB
1 14 2 10 1 20 1 25 - - - - - -
Tandung
- - 2 10 1 20 - - - - - - - -
Sepa Batu
1 14 3 15 - - - - - - - - - -
Tangnga-
Tangnga
1 14 4 20 1 20 1 25 1 33 - - - -
Karama
1 14 1 5 - - - - - - 2 50 - -
Batulaya
2 28 4 20 1 20 1 25 1 33 - - - -
Tinambung
- - 1 5 1 20 - - 1 33 1 25 1 50
Lekopadis
1 14 3 15 - - 1 25 - - 1 25 1 50
Galung
Lombok
Jumlah fungsi 7 20 5 4 3 4 2
Centralitas total 100 100 10 100 100 100 100
0
Bobot 14 5 20 25 33 25 50

Tabel diatas menunjukkan jumlah fungsi dan bobot dari fasilitas pendidikan yaitu sebagai berikut, TK dengan jumlah fungsi 7 sehingga didapat jumlah
bobotnya yaitu 14, SD terdiri dari 25 unit dan jumlah bobot yang dihasilkan 25, SMP/MTs terdiri dari 7 unit sehingga menghasilkan jumlah bobot 7
dan SMA/MA terdiri atas 6 unit dengan jumlah bobot 75.
Desa/kelurahan puskesmas BB Poskedes BB Posyandu BB
1 20 - - 3 9
 Skalogram fungsi fasilitas dan bobot fasilitas
Tandung
kesehatan
1 20 - - 4 12
Sepa Batu
- - 1 33 3 9
Tangnga-
Tangnga
1 20 - - 3 9
Karama
1 20 1 33 3 9
Batulaya
- - - - 6 18
Tinambung
- - 1 33 4 12
Lekopadis
1 20 - - 4 12
Galung
Lombok
Jumlah fungsi 5 3 30
Centralitas total 100 100 100
Bobot 20 33 3

Tabel diatas menunjukkan jumlah fungsi dan jumlah bobot, yang hasilnya sebagai berikut puskesmas terdiri dari 5 unit dengan bobot 20,
poskesdes dengan jumlah fungsi 3 dengan bobot 33 dan posyandu terdiri atas 30 unit dengan bobot 3.
 Skalogram jumlah fungsi fasilitas dan bobot Fasilitas perdagangan
Desa/kelurahan Pertokoan BB Warung BB Warung / BB Restoran/ BB Minimarket BB Pasar BB Bank BB
kelontong kedai rumah umum umum
makanan makan pemerintah
- - 7 3,5 2 10 - - - - - - - -
Tandung
- - 10 5 2 10 - - - - - - - -
Sepa Batu
- - 39 19, 1 5 - - - - - - - -
Tangnga- 5
Tangnga
- - 36 18 2 10 - - - - 1 50 - -
Karama
- - 36 18 6 30 - - - - - - - -
Batulaya
2 100 12 6 2 10 2 100 1 100 1 50 2 100
Tinambung
- - 26 13 3 15 - - - - - - - -
Lekopadis
- - 23 11, 2 10 - - - - - - - -
Galung 5
Lombok
Jumlah fungsi 2 189 20 2 1 2 2
Centralitas total 100 100 100 100 100 100 100
Bobot 50 0,5 5 50 100 50 50
Dari tabel menunjukkan fasilitas perdagangan di kecamatan tinambung terdiri dari pertokoan 2 unit dengan bobot 50, warung kelontong 189 unit
dengan bobot tidak sampai 1, warung kedai makanan dengan jumlah 28 unit dengan bobot 5, restoran terdiri dari 2 unit dengan bobot 50, minimarket
terdiri hanya dengan 1 unit sehingga menghasilkan ukran bobot 100, pasar umum terdiri dari 2 unit dengan bobot 50 dan bank umum pemerintahan
terdiri dari 2 unit dengan bobot 50.
Desa/kelurahan Masjid BB Musholla BB
4 12 1 7
Tandung
3 9 1 7  Skalogram jumlah fungsi fasilitas dan bobot fasilitas
Sepa Batu Sarana peribadatan
3 9 2 14
Tangnga-Tangnga

4 12 2 14
Karama
4 12 - -
Batulaya
5 15 2 14
Tinambung
4 12 2 14
Lekopadis
6 18 4 28
Galung Lombok

Jumlah fungsi 31 14
Centralitas total 100 100
Bobot 3 7

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah fungsi dari masjid sebesar 31 unit dengan bobot 3 dan jumlah fungsi dari musholla sebesar
14 unit dengan bobot keseluruhan 7.
Perhitungan indeks sentralitas kecamatan tinambung
Perhitungan indeks dilakukan dengan menjumlahkan semua angka bobot dari setiap fasilitas.
Fungsi fasilitas
Sarana pendidikan Sarana kesehatan Sarana perdagangan Sarana
peribadatan
Desa/kelurahan TK SD MI SMP MTs SMA MA Puskesmas Poskesdes Posyandu Pertokoan Warung Warung / Restoran/ Minimarket Pasar Bank Masjid Mushol
Kelontong kedai rumah umum umum a TOTAL
makanan makan pemerintah
14 10 20 25 - - - 20 - 9 - 4 10 - - - - 12 7 136
Tandung
- 10 20 - - - - 20 - 12 - 5 10 - - - - 9 7 93
Sepa Batu
14 15 - - - - - - 33 9 - 20 5 - - - - 9 14 119
Tangnga-
Tangnga
14 20 20 25 33 - - 20 - 9 - 18 10 - - 50 - 12 14 245
Karama
14 5 - - - 50 - 20 33 9 - 18 30 - - - - 12 - 191
Batulaya
28 20 20 25 33 - - - - 18 100 6 10 100 100 50 100 15 14 639
Tinambung
- 5 20 - 33 25 50 - 33 12 - 13 15 - - - - 12 14 232
Lekopadis
14 15 - 25 - 25 50 20 - 12 - 12 10 - - - - 18 28 229
Galung
Lombok
Centralitas total 100 10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indeks sentralisasi tertinggi berada di kelurahan tinambung dengan jumlah total yaitu 693 yang juga menjadi
pusat kegiatan terbesar di skecamatan tinambung, sedangkan indeks sentralisasi terendah terdapat di desa sepa batu dengan total keseluruhan bobot 93.
Penentuan Hierarki Pusat Kegiatan Di Kecamatan Malunda
Menghitung Banyaknya Kelas Interval (k) Dengan Menggunakan Rumus :
K=1+3.3 log n Dimana (n) merupakan banyaknya data satuan pemukiman atau desa pada wilayah yang di tinjau.
K=1+3.3 log 8
K=1+3.3 (0.9)
K=4
Jadi banyaknya kelas yang ada pada hierarki permukiman di Kecamatan Tinambung sebanyak 4 kelas
Untuk, mengetahui jarak pada tiap-tiap kelas yang ada maka kita harus menghitung panjang interval kelas/range denga menggunakan rumus berikut.
(nilai index sentralisasitertinggi−nilai index sentralisasiterendah)
R=
Jumlah Kelas
639−93
R=
8
549
R=
8
R=70

Nilai Hierarki
93 s/d 119 VI
136 s/d 191 III
229 s/d 232 II
245 s/d 639 I

Dengan menentukan kelas interval dan jaraknya,maka dapat di ketahui herarki pusat kegiatan yag ada di kecamatan Tinambung.berikut tabel hirearki
pusat kegiatan pada desa/kelurahan di kecamatan tinambung berdasar kelas interval.
Desa/kelurahan Total kelas
Tandung 136 III
Sepabatu 93 VI
Tangnga-tangnga 119 VI
karama 245 I
Batulaya 191 III
tinambung 639 I
Lekopadis 232 II
Galung lombok 229 II

Dari hasil perhitungan maka didapat 4 kelas interval dikecamatan tinambung, yaitu kelas I dikelurahan tinambung dan desa karama, kelas II di desa
lekopadis dan galung lombok, kelas III di desa tandung dan desa batulaya dan kelas IV didesa sepa batu dan desa tangnga-tangnga.
Sub pusat pelayanan
Rekomendasi pusat-pusat pelayanan
No. Hirearki Desa/kelurahan Keterangan
1.  Perdagangan dan jasa
Pusat kota Kelurahan tinambung  Pemerintahan
 Permukiman perkotaan
2.  Desa karama
 Desa tangnga-
tangnga
 Desa galung
Pertanian dan perkebunan
Sub 1 lombok
 Desa tandung
 Desa sepabatu
 Desa lekopadis

3. Sub 2 Desa batulaya Pusat pergantian moda


transportasi(Terminal tipe c)
Hasil analisis didapat dari peta penggunaan lahan, pusat-pusat pelayanan terdiri dari pusat kota di kelurahan tinambung dengan sektor perdagangan ,
pemerintah dan permukiman didalamnya. Sub pusat 1 di desa karama, desa tangnga-tangnga, desa galung lombok, desa tandung, desa sepabatu dan
desa lekopadis. Sementara itu sub pusat 2 terdapat di desa batulaya yang menjadi titik pergantian moda transportasi (terminal tipe c).

4.3.2 Analisis jaringan jalan


Pada wilayah daerah kecamatan tinambung adapun ruas jalan utama yang melewati desa tandung, kelurahan tinambung, desa karama, desa
lekopadis, desa galung lombok, desa sepabatu, desa batulaya dan desa tangnga-tangnga. Ruas jalan tersebut berfungsi untuk menghubungkan
jalan antar kelurahan/desa. Berikut ini anaisis kesessuaian jalan yang melewati kecamatan tinambung yang meliputi jalan berdasarkan status
jalan dan fungsi jalan.

 Jalan berdasarkan status jalan

 Jalan nasional
Jalan ini menghubungkan antara kabupaten majene dan polewali dengan panjang 32,788 km yang dimulai dari perbatasan majene
sampai di jembatan sungai madatte. Jalan ini melewati beberapa desa yaitu desa batulaya, kelurahan tinambung, desa tandung, dan desa
sepabatu.
 Jalan provinsi
Jalan ini terletak antara kabupaten polman dan majene yang melewati beberapa desa di kecamatan tinambung diantaranya kelurahan
tinambung, desa galung lombok, desa tandung, dan desa lekopadis.

 Jalan kabupaten
Jalan kabupaten yang terdapat di kecamatan tinambung tersebar diseluruh desa kecamatan tinambung dengan panjang total jalan 35,944
km.
 Jalan desa
Jalan desa tersebar di seluruh wilayah kecamatan tinambung, yang dimana jalan ini berfungsi menghubungkan dari suatu desa kedesa
lain baik dalam penyelenggaraan pemerintah maupun kegiatan sehari-hari

 Jalan berdasarkan fungsinya

 Jalan arteri primer

keterangan
Desa/ Nama perkerasan kondisi
kelurahan jalan
Tandung Jln. Poros Aspal baik
majene-
mamuju
Tangnga- - - -
tangnga
Karama - - - Jalan arteri primer adalah Jalan yang menghubungkan secara
Tinambung Jln. Poros berdaya guna antarpusat kegiatan nasional atau antara pusat
majene- Aspal baik kegiatan nasional dengan pusat kegiatan di suatu wilayah.
mamuju Tabel disamping merupakan hasil analisis peta jaringan jalan yang
Batulaya Jln.poros Aspal Baik dimana jalan arteri primer dikecamatan tinambung melewati desa
majene- tandung, kelurahan tinambung, dan desa sepabatu. Kondisi
mamuju eksisteng sesuai dengan pengamatan langsung terdiri dari
Sepabatu Jln.poros Aspal Baik perkerasan berupa aspal dan kondisi baik.
majene
mamuju
Lekopadis - - -
Galung - - -
lombok
 Jalan kolektor sekunder

Keterangan
Desa/kelurahan Nama jalan
Perkerasan Kondisi
Tandung Jln.muh.yamin beton baik
Tangnga- - - -
tangnga
Karama - - - jalan kolektor sekunder adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan
Tinambung Jln. baik atau pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata
pendidikan beton sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan jasa
Batulaya Jl. Lorong beton baik distribusi untuk masyarakat di dalam kota.
mawar Tabel disamping menunjukan desa yang melalui jalan kolektor sekunder
Sepabatu sepabatu beton baik yaitu desa tandung, kelurahan tinambung, desa batulaya, desa sepabatu dan
Lekopadis - - - desa galung lombok
Galung jln. parasan Beton baik
lombok keterangan
 JalanNama
Desa/kelurahan kolektorjalan
primer
Perkerasa Kondisi
n
Tandung Puawang - Beton baik Jalan kolektor primer adalah jalan yang dikembangkan untuk melayani dan
Katitting menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal dan atau
Tangnga- - - - kawasan-kawasan berskala kecil dan atau pelabuhan pengumpan regional dan pelabuhan
tangnga pengumpan lokal.
Karama - - -
Dari tabel disamping jalan kolektor primer dikecamatan tinambung melalui desa tandung,
Tinambung Jl. Ammana Beton baik
kelurahan tinambung, desa sepabatu, desa lekopadis dan desa galung lombok.
Wewang
Batulaya - - -
Sepabatu - - -
Lekopadis Jl. Ammana Beton baik
Wewang
Galung Sumarrang - Beton baik
lombok Galunglombok
 Jalan lokal

Keterangan Dikutip dari UU Nomor 38 Tahun 2004, jalan lokal merupakan jalan umum yang ditujukan
Desa/ Nama jalan Perkera Kondisi untuk kendaraan angkutan lokal. Ciri utama dari jalan lokal adalah jarak perjalanannya dekat,
kelurahan san kecepatan kendaraan tergolong rendah serta adanya pembatasan pada jalan masuk.
Tandung Jln.
Katitting - beton Baik Tabel disamping menunjukan jalan lokal yang melalui kecamatan tinambung yaitu semua desa
Kappungba dilengkapi jalan lokal dengan kondisi eksisting yang baik dan sedang dengan perkerasan dari
ru beton.
Tangnga- Jln.kijang beton baik
tangnga
Karama Jln.anoa beton baik
Tinambung Jln.tinambu
ng karama beton sedang
Batulaya Jln.batulaya beton sedang
Sepabatu Jln.sepabat Beton Baik
u-para
Lekopadis Jln. Beton Baik
Lekopaddis
- Talolo
Galung Jln.serigala beton Baik
lombok
 Jalan lingkungan

Keterangan
Desa/kelurahan Nama jalan Perkerasan Kondisi
Tandung Jln.renangCiri Beton baik utama dari
dibagi Tangnga- Jln.bagian Beton baik menjadi dua, yakni jalan lingkungan primer dan jalan lingkungan sekunder.
tangnga
Karama Dari tabel
Jln. magang disamping baik
Beton dapat diketahui bahwa jalan lingkungan di kecamatan tinambung melewati seluruh desa
Tinambung Jln bb dengan bentuk perkerasan beton dan kondisi eksisting baik dan sedang.

Batulaya Jln.nangka Beton baik


Sepabatu Jln.pinus Beton sedang
Lekopadis Jln.murni Beton baik
Galung Jln. bahu Beton sedang
lombok

Anda mungkin juga menyukai