PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan bentang lahan atau General View yang dilakukan oleh
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional memiliki tujuan untuk memperkenalkan para taruna
tentang kondisi serta penampakan bentang lahan yang sebenarnya, beserta hubunganya
antara berbagai komponen pembentuk bentang lahan dengan kajian ilmu pertanahan dan
akibatnya terhadap pengelolaan pertanahan. Pengelolaan tersebut baik berupa pemilikan,
penguasaan dan pemanfaatan lahan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Diketahui bahwa sumber daya alam dan lingkungan sekitar berkaitan erat dengan kajian
pertanahan, yang mana hal itu penting untuk dilakukan.
1
pertanahan. Pengelolaan pertanahan tidak terlepas dari pengelolaan sumber daya alam
(SDA) yang mempunyai dimensi lebih luas.
2
1. Jalur I dimulai dari stop site Bulak Kayangan dan berakhir di hutan mangrove.
2. Jalur II di mulai dari stop site Gardu Pandang Gunung Merapi dan berakhir di
stop site Bendung Lepen.
3. Jalur III dimulai dari stop site Watu Amben dan berakhir di stop site Pantai
Parangtritis.
4. Jalur IV dimulai dari stop site Tebing Breksi dan berakhir di stop site Pantai
Baron.
5. Jalur V dimulai dari stop site Tebing Breksi dan berakhir di stop site Goa
Ngingrong.
Pada tiap tiap Jalur terbagi atas beberapa Stop Site / Daerah Pemberhentian
3
Kelompok 1 mendapat Jalur Bentang Lahan II (Bagian Tengah Provinsi
Yogyakarta) yang dilaksanakan pada hari Senin, 22 Januari 2024 di Kabupaten Sleman
dan Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berikut ini adalah rincian lokasi Stop Site pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Pengenalan Bentang Lahan yang kelompok kami telusuri :
1. Gardu Pandang Gunung Merapi yang berada di Kaliurang, Desa Hargobinangun,
Kecamatan. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Spring Belt di Wilayah Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
3. Dam Bronggang terletak di Suruh, Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Kali Code berada melintasi tiga Kabupaten di Provinsi DIY tepatnya di Kota
Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul
5. Bendung Lepen Kampung Mrican, Rukun Kampung Ponggakan, Kelurahan
Giwangan Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Kelima Stop Site tersebut dijadikan sebagai tujuan Praktik Kerja Lapangan
Pengenalan Bentang Lahan dengan sasaran sebagai berikut :
1. Mengenalkan asal mula terbentuknya lokasi setiap stop site,
2. Menjelaskan karakteristik setiap stopsite mengenai :
a) Pengenalan dan pengamatankondisi bentuk lahan;
b) Proses pembentukan bentang lahan;
c) Pengelolaankebijakan pertanahan;
d) Kelerengan;
e) Jenis tanah;
f) Sumber daya air;
g) Status penguasaan dan pemilikan tanah;
h) Penggunaan dan pemanfaatan tanah;
i) Keadaan sosial ekonomi masyarakat;
j) Arahan penggunaan tanah dalam RTRW;
k) Permasalahan pertanahan;
l) Ancaman bencana;
m) Kondisi kehidupan (desa atau kota) dan karakteristiknya
4
C. Maksud dan Tujuan
5
D. Manfaat Hasil Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini menambah pengetahuan dan keterampilan
praktis bagi taruna Program Studi Diploma IV. Hal ini penting karena sumber daya agraria
merupakan perwujudan dari beberapa komponen geosfer yang memiliki korelasi yang
sangat kuat dengan aspek bumi sebagai objek kajian di bidang tanah/agraria. Pola 5
penguasaan tanah, penggunaan dan pengelolaannya sangat tergantung pada kondisi
komponen geosfernya, baik secara individu maupun terpadu, sehingga untuk mengkaji
permasalahan pertanahan diperlukan pemahaman yang utuh tentang sumber daya agraria
yang dijadikan bekal dasar bagi mahasiswa untuk memahami fenomena dan keilmuan
tanah. Ilmu yang didapatkan dari Praktik Kerja Lapangan I Pengenalan Bentang Lahan
ini diharapkan dapat diaplikasikan ketika taruna sudah terjun ke dunia kerja.