Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Geopark ini secara keseluruhan luasnya adalah 20.360 KM persegi. Hingga saat ini,
Lokasi Geopark Merangin ini masih belum terkelola dengan baik. Pemerintah setempat masih
belum mensuport secara serius untuk tempat wisata di Jambi ini. Padahal jika dikelola dengan
baik, objek wisata ini dipastikan akan mendatangkan pemasukan yang tidak sedikit.

Meskipun belum terkelola dengan baik, akan tetapi pemandangan fosil tua yang ada di
Geopark ini benar-benar sangat menakjubkan. Fosil flora yang sudah berusia lebih dari 350
juta tahun ini benar-benar memberikan pengalaman wisata yang sangat menarik. Selain itu,
kegiatan arung jeram yang harus ditempuh untuk mencapai lokasi fosil flora ini juga sangat
menantang adrenalin para wisatawan.

Geopark Merangin berada di Kabupaten Merangin, tepatnya di Desa Air Batu dan Dusun
Baru, Kecamatan Pemberap. Dusun Tuo, Desa Air Batu & Desa, Kec Renah Pemberap,
Merangin, Kabupaten Merangin, Jambi 37372, Indonesia

Jarak lokasi Geopark ini dari pusat Kota Jambi terbilang tidak terlalu jauh. Anda hanya
membutuhkan waktu tidak lebih dari 7 Jam untuk bisa berada di Desa Air Batu dengan
menggunakan kendaraan bermotor. Untuk bisa berada di lokasi pastinya sendiri, Anda
membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan berjalan kaki ataupun menyusuri sungai dengan
arung jeram.

Pulau Sumatera merupakan daerah di Indonesia yang berada di zona subduksi antara lempeng
Eurasia dan lempeng Indo- Australia. Kedua lempeng tersebut saling bergerak satu sama lain
yang mengakibatkan Pulau Sumatera tergolong daerah aktif tektonik. Aktivitas kedua
lempeng tersebut menjadikan Pulau Sumatera kaya akan fenomena geologi. Salah satu daerah
di pulau tersebut yang terkenal dengan potensi kekayaan alamnya yang melimpah adalah
daerah Jambi. Potensi kekayaan alam dalam sudut pandang geologi mengantarkan Provinsi
Jambi sebagai salah satu daerah berpotensi dijadikan sebagai geopark. Istilah geopark ini
telah dipromosikan oleh UNESCO sejak tahun 2000 sebagai kawasan terpadu dengan
warisan geologi yang bermakna internasional. Geopark dapat dijadikan sebagai daerah
lindung berdasarkan makna khusus geologi, kelangkaan dan keindahan. Fenomena itu
mewakili sejarah, kejadian, dan proses bumi. Seperti taman nasional, geopark-pun berada di
bawah pengelolaan pemerintah di mana situs itu berada.Geopark diharapkan mampu untuk
menghubungkan kembali seluruh lapisan masayarakat khususnya masyarakat Provinsi Jambi
dengan bumi yang telah membentuk setiap aspek dalam kehidupan. Geopark merupakan
sebuah kawasan yang memiliki keragaman geologi (Geodiversity) bernilai warisan geologi
(Geoheritage) yang dilindungi secara nasional karena berisikan sejumlah peninggalan
bersejarah penting, langka atau memilki penampakan yang indah.
Status Geopark Merangin Jambi saat ini adalah dalam pengusulan untuk menjadi anggota
Geoparks Global Network (GGN) Unesco. Hal ini berarti bahwa Geopark Merangin Jambi
telah menjadi bahan perbincangan dunia sebagai salah satu warisan dunia. Kehadiran
Geopark Merangin Jambi diharapkan dapat memanajemen sumber daya keragaman bumi
(geodiversity) sebagai daya tarik wisata yang mengintegrasikan aspek geologi, biologi,
sosial-budaya dan pariwisata. Selain itu, pencanangan Geopark Merangin ini diharapkan
untuk:
1. Melindungi keragaman-bumi dan konservasi lingkungan
2. Menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi lokal secara berkelanjutan
terutama melalui geowisata
3. Menjadi pusat pendidikan dan riset ilmu geologi, biologi dan budaya secara luas
4. Melestarikan dan mempromosikan warisan bumi kepada masayarkat umum
Pada prinsipnya geopark merupakan konsep pengembangan kawasan yang dapat
disinergikan dengan prinsip-prinsip perlindungan, pendidikan, penumbuhan ekonomi lokal
melalui geowisata, serta harus terintegrasi dengan rencana tata ruang wilayah eksisting di
kawasan telah terbangun sebagai legalisasi penjamin nilai-nilai tersebut diatas.Telah banyak
penelitian yang dilakukan di daerah geopark tersebut seperti yang dilakukan oleh Badan
Geologi yang bekerjasama dengan para ahli dari Belanda (Geological Reseacrh Institute
Naturalis Leiden, The Netherland). Bahkan penelitian tentang Geopark Merangin Jambi
sudah dimulai sejak 1926 oleh Zwierzycki dan Posthumus yang menemukan fosil Jambi
Flora. Geopark Merangin Jambi sudah cukup dikenal di dunia internasioanl akan tetapi
belum menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia secara umum khususnya di Provinsi
Jambi sebagai salah satu objek wisata dan sarana edukasi. Pengakuan dari lembaga
internasional seperti Unesco mengisyaratkan perlunya sosialisasi kepada masyarakat luas
khususnya kepada generasi muda tentang keberadaan geopark tersebut. Sosialisasi ke institusi
pendidikan merupakan salah satu upaya yang efektif dan efisien untuk memperkenalkan
eksistensi Geopark Merangin Jambi sebagai salah satu warisan bumi dan sekaligus sebagai
media geowisata di dunia. Hal ini berkesesuaian dengan fungsi geopark sebagai media
edukasi.

Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Merangin terdapat salah satu sumber daya alam yang sangat
bernilai yaitu dengan ditemukannya beberapa potensi keragaman geologi disepanjang aliran sungai
Merangin dan sungai Mengkarang. Potensi-potensi tersebut mencakup fosil flora dan fauna Jambi berumur
sekitar 250-290 juta tahun (Zaman Perem Akhir). Fosil flora Jambi tersebut terekam pada batuan gunung
api bersisipan sedimen laut (batu gamping, serpih gampingan) dan fosil tumbuhan yang berupa batang
kayu tekersikkan berukuran raksasa berumur akhir Tersier-Kuarter awal. 4 Kini Geopark Merangin sudah
ditetapkan sebagai Geopark Nasional, artinya tinggal selangkah lagi akan diakui oleh dunia. Geopark Teluk
Wang Sakti di DesaBiuku Tanjung Kecamatan Bangko Barat Merangin merupakan geopark terbaik di dunia.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian para ahli situs beberapa waktu lalu.5
Dalam pelaksanaan pengusulan kawasan Flora Jambi, Badan Geologi bekerjasama dengan Pemerintah
Provinsi Jambi yang tertuang dalam MoU antara Badan Geologi dengan Pemerintah Provinsi Jambi pada
tanggal 13 April 2011. Berdasarkan MoU tersebut, Badan Geologi bersama Pemerintah Provinsi Jambi
segera melakukan langkah-langkah perencanaan langkah kerja (RoadMap) dalam mencapai pengusulan
Flora Jambi menuju Global Geopark Network UNESCO (selanjutnya disingkat GGN UNESCO). Alur kerja
tersebut telah disepakati akan berlangsung selama 4 tahun, dengan melakukan evaluasi kerja setiap
tahunnya.6 Sebagai projek pilot (pilot project) dari bentuk kerjasama tersebut serta dalam mengantisipasi
keresahan akan kerusakan terhadap keragaman geologi yang sangat bernilai internasional tersebut maka
disepakati membentuk program Percepatan Geopark Merangin Menuju Global Geopark Network.7 Begitu
luar biasanya warisan geologi yang fenomenal di Indonesia yaitu kawasan Merangin-Jambi yang memiliki
warisan geologi internasional yang dikenal dengan Flora Jambi tentunya memerlukan usaha pengaturan
dan pengelolaan guna menjaga kelestariannya. Pengaturan dan pengelolaan warisan geologi ini sangat
penting dilakukan mengingat besarnya kekayaan alam dan sejarah yang dimiliki dan berpotensi untuk
diajukan sebagai anggota Global Geopark Network (GGN) UNESCO.
Jurnal Inovatif, Volume VII Nomor III September 2014

Perlindungan Hukum Terhadap Geopark Merangin Jambi Yang Berpotensi Menjadi Anggota Global
Geopark Network (GGN) UNESCO Oleh:
Rahayu Repindowaty H, S.H., LL.M.

Kawasan Merangin layak dikembangkan dengan konsep taman bumi. Sebab, konsep ini menjadi salah satu
instrumen untuk membangun kawasan secara berkelanjutan berdasarkan tingginya nilai warisan alam yang
terdapat di dalamnya. Secara praktis, keuntungan ekonomi dari penerapan konsep ini di dalam negeri sudah
dapat dilihat dari perkembangan Taman Bumi Batur yang berhasil meningkat dalam waktu satu tahun. Mulanya
pendapatan pada periode 2011-2012 di sekitar Kaldera Batur berkisar 3 miliar, namun menjadi sekitar 15 miliar
pada periode 2012- 2013, setahun setelah kawasan ini dijadikan taman bumi dunia. Keuntungan sosial-budaya
dan lingkungan dari pengembangan geopark juga meyakinkan. Di geopark Merangin, Jambi, yang kini sudah
menyandang status geopark nasional, keuntungan selain ekonomi ini sudah dirasakan oleh masyarakat pada
saat proses penumbuhan geopark itu sendiri sebagaimana akan diuraikan secara singkat di bagian akhir tulisan
ini. Dengan harapan tersebut juga, maka pada tahun 2011 Pemerintah Daerah Jambi menandatangani nota
kesepahaman dengan Badan Geologi, sebagai lembaga pemberi informasi kebumian. Penandatanganan
tersebut ditindaklanjuti dengan Inventarisasi dan Identifikasi Kawasan Geopark Merangin Jambi, menyusun
Roadmap Geopark Merangin Jambi sampai tahun 2014. Kawasan Merangin memang sangat layak dijadikan
taman bumi, mengingat kawasan yang sudah menjadi Geopark Nasional ini memiliki keragaman geologi yang
bernilai warisan geologi (geoheritage), seperti fosil flora Jambi berumur Perm di Sungai Merangin dan Sungai
Mengkarang; terbentuknya Graben Kerinci berciri geologi unik yang bersifat universal, seperti keberadaan
Gunung Kerinci, Danau Gunung Tujuh dan Danau Rawa Bento; tersingkapnya batuan Formasi Bohorok di
Kawasan Taman Nasional Pegunungan Tigapuluh di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terbentuk
bersama Benua Gondwana pada Masa Paleozoik dan Mesozoik. Sementara Kabupaten Sarolangun memiliki
keunikan bentang alam perbukitan di tengah-tengah pedataran tempat bermukimnya Suku Anak Dalam. Dalam
pengembangan geopark, karakter warisan geologi dan lingkungan sekitar Merangin disinergikan dengan
penggunaan lahan dan rencana tata ruang wilayah masing-masing. Oleh karena itu, kawasan Geopark
Merangin-Jambi yang memiliki luas 20.360 km terbagi ke dalam 4 geoarea, yaitu Paleobotani Park Merangin,
2

Highland Park Kerinci, Geo-cultural Park Sarolangun, dan Gondwana Park Pegunungan Tigapuluh.
Paleobotani Park Merangin
Paleobotani Park Merangin ada di Kabupaten Merangin dengan luas kawasan 1.551 km 2. Kawasan ini terbagi ke
dalam dua zona konservasi, yaitu geoconservation dan bioconservation. Keunikan geologi Paleobotani Park
Merangin adalah keberadaan fosil Flora Jambi. Fosil yang mula-mula ditemukan Tobler (1922) dan disebutnya
sebagai Porfiertuff ini mulai diteliti oleh Jongmans dan Gothan (1935). Fosil berumur Jura atau 300 juta tahun
yang lalu (tyl) ini tersingkap sangat baik di sepanjang Sungai Merangin di dalam Formasi Mengkarang.
Kehadiran fosil Flora Jambi menunjukkan bahwa Formasi Mengkarang adalah endapan dataran aluvium yang
sangat dipengaruhi aktivitas gunung api saat itu
GEOMAGZ Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai