Anda di halaman 1dari 15

BAB I

Sejarah Terbentuknya Geopark Di Indonesia

Latar belakang dikembangkannya geopark di Indonesia, didasari bahwa Indonesia


terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yang saling bertumbukan, sehingga dalam
kurun waktu ratusan juta tahun telah terbentuk berbagai keragaman geologi (geodiversity)
dan warisan geologi (geoheritage) yang dapat dikembangkan menjadi bagian dari kegiatan
pariwisata sesuai Kepres Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan
Kebudayaan dan Pariwisata. Atas dasar hal tersebut di atas, maka beberapa pemerhati
geowisata yang terdiri dari anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) sepakat untuk
pertama kali mengusulkan salah satu geoheritage Indonesia yaitu Kawasan Rinjani karena
memiliki kriteria yang disyaratkan untuk diajukan ke Geopark Global Network (GGN)
UNESCO.
Maksud dan tujuan utama dilakukannya pengembangan geopark di Indonesia, karena
memiliki prinsip dasar yang di nilai cukup baik, yaitu melakukan upaya konservasi, edukasi,
dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal yang berkelanjutan. Manfaat dari
pengembangan suatu kawasan menjadi geopark terutama menyangkut tiga hal, yaitu
konservasi, edukasi, dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Menyangkut konservasi
diantaranya, situs-situs geologi (gua, kars, air terjun, mineral, batuan, dan bentang alam
geologi) merupakan bagian dari geodiversity yang memiliki sifat tidak terbarukan
(unrenewable), sehingga diperlukan upaya konservasi geologi (geoconservation). Kaitan
dengan edukasi, yaitu dengan memberi makna pada setiap situs geologi berupa papan
informasi (sign board), maka masyarakat maupun wisatawan akan menjadi paham tentang
bagaimana terbentuk dan manfaat situs tersebut, sehingga dinilai penting untuk dilestarikan.
Ekonomi masyarakat lokal akan meningkat melalui pengembangan geopark atau
pengelolaan kawasan dengan memadukan dan memanfaatkan potensi potensi sumber daya
alam dan budaya berupa geodiversity/ geoheritage, keragaman biologi (biodiversity), dan
keragaman budaya (cultural diversity), maka akan muncul ekonomi kreatif berupa
pembuatan cindera mata, transfortasi, akomodasi, kesenian dan atraksi, dll. Unsur penting
lainnya yang harus ada adalah kelembagaan yang dibentuk melaui proses demokratis,
transfarant dan representative, utamanya adalah dengan melakukan pemberdayaan
masyarakat setempat.

1
BAB II
Sejarah Terbentuknya Geopark Rinjani Lombok

Geopark Rinjani Lombok (Sumber: http://rinjanigeopark.com/galeri/rinjani/18)

Lokasi Kawasan Geopark Rinjani meliputi empat Kabupaten dan satu kota, yaitu
Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Kota
Mataram. Sejak tahun 2008, Indonesia melalui Badan Geologi, Kementeriaan ESDM yang
bekerja sama dengan Komisi Indonesia untuk UNESCO (KNIU) – Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kemenko Kemaritiman, Kemenko Perekonomian, BAPPENAS, serta pemerintah daerah
telah menerapkan konsep Geopark dalam pemanfaatan sumber daya alam. Konsep tersebut
dirasakan sangat cocok untuk dikembangkan, terbukti dengan perkembangan yang cukup
pesat di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Nama Geopark untuk Kawasan Rinjani Pertama kali diusulkan ke GGNUNESCO,
adalah Geopark Gunung Rinjani atas usulan para pemerhati geowisata Indonesia pada
pertemuan tahun 2007 di Badan Geologi Bandung. Selanjutnya dilakukan survei mengenai
geodiversity dan geoheritage ke Gunung Rinjani dan sekitarnya, kemudian bulan Oktober
2008 diadakan Seminar Geopark Nasional pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh
IAGI Pengda Nusa Tenggara, bertempat di Mataram Lombok dan dihasilkan suatu
kesimpulan dan rekomendasi.
Tahap berikutnya pada Agustus 2010 diadakan Seminar geopark Nasional kedua
yang diselenggarakan oleh Puslit Geoteknologi LIPI bertempat di Hotel Jayakarta

2
Bandung,

3
juga dihasilkan sebuah rekomendasi. Selanjutnya pada pertemuan di Kementrerian Parekraf
yang dihadiri oleh Pemda NTB, Badan Geologi, dan Kementerian Parekraf disepakati
bahwa Geopark Rinjani wilayahnya diperluas dan diganti namanya menjadi Geopark
Lombok, tetapi setelah kunjungan tiga orang Tim Asesor dari GGN-UNESCO pada 17–19
November 2012 yang dipimpin oleh Guy Martini, merekomendasikan bahwa kawasan
geopark di Pulau Lombok luasnya agar diperkecil dengan pusat, kawasan Gunung Rinjani
dan di bagian selatan batasnya jalan raya yang menghubungkan Kota Ampenan (barat)
sampai Selong di Lombok Timur. Untuk nama geoparknya diusulkan kembali menjadi
“Geopark Rinjani-Lombok”.
Perkembangan berikutnya kemudian dilakukan penyusunan dokumen atau Dossier
Aspiring Geopark RinjaniLombok yang dilaksanakan di Bandung dan di Lombok pada
bulan Juni dan Juli 2013 yang pesertanya berasal dari Nusa Tenggara Barat dengan
berbagai keahlian sebanyak sepuluh orang dan difasilitasi oleh Badan Geologi. Tahap
selanjutnya dosier tersebut diperifikasi melalui Workshop yang diselenggarakan di Lombok
pada Julli 2013.

4
BAB III
Geodiversity di Geopark Rinjani

Bentang alam Pulau Lombok dicirikan oleh morfologi gunung api Kuarter Resen
yang menempati bagian utara pulau ini, morfologi dataran terdapat di bagian tengah,
memanjang dengan arah barat-timur dan merupakan cekungan sedimentasi, dan morfologi
perbukitan bergelombang yang terbentuk oleh Formasi batuan Tersier.
Secara umum geologi Pulau Lombok dapat dibagi atas tiga bagian yaitu bagian
utara, tengah dan bagian selatan. Bagian utara dan tengah ditempati oleh batuan gungapi
hasil kegiatan Gunung api Rinjani yang berumur Plio-Plistosen sampai resen. Bagian utara
terdiri komplek gunung api dengan kerucut Gunung Rinjani sebagai puncaknya menjulang
setinggi 3736 m diatas permukaan air laut (dpl) dan merupakan gungapi aktif. Pada lereng
timurnya terbentuk sebuah kaldera yang berisi air dan dikenal dengan Danau segara Anak,
Bentuk Kaldera Sagara Anak yang melonjong ke arah barat-timut diduga berkaitan dengan
Struktur retakan di batudan-dasar. Sedangkan kerucut barunya yang muncul dari dalam
danau tersebut disebut Gunung Barujari dan Gunung Rombongan. Danau Segara Anak yang
berada di ketinggian ±2008 mdpl merupakan danau kaldera dengan gunungapi aktif yang
tertinggi di Indonesia Gunung Rinjani yang terletak di jalur gunungapi Kuarter Sistem
Busur Banda dalam bagian barat dibentuk oleh kegiatan tunjaman dasar Samudra Hindia
dibawah pinggiran Lemoeng Asia Tenggara. Jalur tunjaman yang terletak di selatan
menunjukkan adanya gaya mampatan yang berarah utara-selatan. Retakan Bagtuan-Dasar
yang berarah barat-timur yang mempengaruhi bangun kaldera,dengan demikian ditafsirkan
sebagai retakan release yang disebabkann oleh gaya tarikan struktur itu setidaknya
terbentuk sejak permulaan Zaman Kuarter. Bagian tengah merupakan dataran rendah
sebagai cekungan sedimen terisi oleh endapan piroklastik hasil kegiatan kompleks gunung
api Kuarter dan Gunung Rinjani serta proses ikutan setelah terbentuknya endapan tersebut.
Bagian Selatan dibangun oleh satuan gunung api Tersier (Formasi Andesit Tua) dan seri
gungapi bawah laut, dimana pada bagian atasnya ditutupi oleh batugamping terumbu dengan
sisipan batugamping kalkarenit dan napal yang umumnya berumur Oligosen sampai awal
Miosen awal.
Secara stratigrafi, Gunung Rinjani dialasi oleh batuan sedimen klastik Neogen
(termasuk batugamping), dan setempat oleh batuan gunung api OligoMiosen. Gunung api
Kuarter itu sendiri sebagian besar menghasilkan piroklastik, yang dibeberapa tempat
5
berselingan dengan lava. Geopark Rinjani Lombok tersusun oleh formasi batuan Tersier dan
Kuarter. Secara umum didominasi oleh vulkanik (tersier dan kuaerter) dan ditutupi oleh
endapan alluvial (recent). Dari tua ke muda Geopark Rinjani Lombok tersusun oleh formasi
pengulung,Formasi Kalipalung,Formasi Kalibabak,Batuan Terobosan,Formasi
Lekopiko,Formasi Batuan GunungApi Tak Terpisahkan dan Alluvial. Batuan yang tersusun
dari Breksi,lava,tuf dan lensa batugamping ini merupakan bukti bahwa sebagian Pulau
Lombok pernah menjadi laut.
Situs-situs geologi yang memiliki keistimewaan berupa mineral, batuan, struktur,
fosil, maupun bentang alam. Situs geologi yang dijumpai berupa pantai gunung api,
pulau, air terjun, kaldera, kerucut gunung api, danau kaldera, aliran lava, gua, mata air
panas, ignimbrit, dan lahan bekas tambang.

Danau Sagara Anak (Sumber : https://www.wisatania.com/pesona-gunung-rinjani-dan-


danau-segara-anakan)

Aliran Lava Gunung Barujari (Sumber :http://geomagz.geologi.esdm.go.id/rinjani-dari-


evolusi-kaldera-hingga-geopark/

6
Batu Bolong Lombok Barat, Teluk Nipah, Lombok Barat (Sumber:wisatabalitura.com)

Endapan Piroklastik,Jejak Gunungapi Samalas,Lombok Barat (Sumber:https://travel.kompas.com/read/2016/02/02/0910

BAB

7
BAB IV
Biodiversity di Geopark Rinjani

Geopark Rinjani menawarkan beragam keindahan alam, hingga jenis flora dan fauna
yang melimpah dan beragam. Secara geografis, Rinjani berada di Wallace Line, garis
imajiner yang menandai persebaran flora fauna Asia dan Australia. Dengan begitu, Rinjani
terletak di zona transisi antara Asia dan Australia. Spesies satwa, tumbuhan, dan vegetasi di
sana menunjukkan ciri khas kedua benua. Jangan heran kalau di sini hutan hujan bisa
berdampingan dengan sabana Australia.
Di antara satwa-satwa unik dan langka di Rinjani, yang lumayan sering
menampakkan diri adalah black ebony leaf monkey alias lutung budeng. Kera abu-abu
berekor panjang juga menjadikan hutan pegunungan Rinjani sebagai rumahnya. Sementara
hutannya yang lebat menjadi tempat tinggal burung hantu Rinjani. Namun yang paling khas
adalah burung kakatua jambul sulfur, ikon wisata Rinjani. Hutan cemara, pepohonan
beringin menyelimuti Rinjani dengan warna hijau yang menyejukkan. Potensi tumbuha yang
terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani antara lain Jelutung (Laportea
stimulans),dedurenan (Aglaia argantea),baur (Pterospermum javanicum),beringin (Ficus
benjamina),dan dua jenis anggrek endemik yaitu Perisstylus rintjaniesis dan P.lombokensis.
Namun yang menjadi daya tarik utama bagi para pendaki adalah edelweis, bunga abadi yang
tak kunjung layu.

Black Ebony Leaf Monkey alias Lutung Budeng Kera abu-abu berekor Panjang
(sumber : https://www.cabeoutdoorservice.com/gunung- (sumber:http://www.tribunnews.com/regional/2015/08/15/kasiha
rinjani- lombok/) n-monyet-di-gunung-rinjani-makan-sampah)

8
Burung Hantu Celepuk Rinjani Anggrek Endemik (sumber:
(sumber:https://anekainfounik.net/2014/06/20/jenis-burung-
https://www.lombokecotour.com/what_to_see.htm)
hantu-yang-ada-di-indonesia/burung-hantu-celepuk-rinjani/?

Edelwis(Sumber: https://www.merdeka.com/gaya/rinjani-
dan-flora-fauna-eksotis-perpaduan-dua-benua.html)

9
BAB V
Culture Diversity di Geopark Rinjani

Sebagai hasil interaksi manusia dengan keragaman alam dan hayatinya itu, di
kawasan Rinjani dan sekitarnya ini tumbuh dan berkembang keragaman budaya masyarakat
setempat (culturaldiversity). Faktor budaya dan pola kehidupan masyarakat disekitarnya ikut
menjadi pertimbangan utama. Warisan budaya juga bisa dinikmati di Sembalun, Kabupaten
Lombok Timur,Nusa Tenggara Barat.
Salah satunya adalah kompleks Desa Adat Beleq. Menurut Martawi, Ketua Lembaga
Adat Sembalum Lawang, dari desa inilah peradaban Sembalun dimulai. Desa Beleq artinya
perkampungan kuno, rumah awal, desa paling tua, atau komunitas pertama. Rumah ini
berjumlah tujuh buah dengan tujuh tangga masuk ke dalam. Tujuh rumah berdinding
anyaman bambu dan beratapkan jerami ini melambangkan tujuh keluarga leluhur awal
masyarakat Sembalun. Selain itu ada juga Gendang beleq , salah satu kesenian tradisional
musik masih hidup dan dibudidayakan oleh orang-orang Sembalun Lawang . Seni musik
tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi , menurut salah satu senior di
kelompok gendang rantemas bleq – art gendang musik tradisional kini berusia lebih dari
seratus tahun . alat yang digunakan dalam musik tradisional ini mirip dengan alat musik
tradisional Jawa .
Ada juga Di Desa Bayan, anda juga bisa menemukan Masjid Bayan Beleq, situs
masjid kuno yang dibangun pada abad ke-17. Masjid ini berdiri di sebuah bukit kecil
dikelilingi beberapa makam yang dikeramatkan.

Gendang Balek (sumber ) Mesjid Bayan Belek


(sumber:http://id.lombokindonesia.org/masjid-bayan-
beleq/)

1
0
BAB VI
Management Geosite & Geopark di Geopark Rinjani

Daerah-daerah di mana mineral sering kali memiliki sumber daya geologi tak
terbarukan lainnya yang menampilkan nilai warisan yang dapat mewakili alternatif pilihan
penggunaan lahan,kebijakan mineral dan kebijakan lingkungan ketika didasarkan pada
perspektif pembangunan berkelanjutan,yaitu dengan tetap memperhatikan kebutuhan
pembangunan serta kebutuhan untuk melindungi sistem alami bumi (termasuk bio-dan
geodiversitasnya) memfasilitasi pilihan yang tepat atau urutan penggunaan lahan
geoconservation melibatkan pelaksanaan inventarisasi spesifik,penilaian,konservasi,dan
pemantauan prosedur untuk menentukan geosit mana dalam suatu wilayah yang
menampilkan warisan geologi yang harus dikenai tindakan perlindungan (Henriques et al.)
Setelah diidentifikasi dan dievaluasi,geosite membutuhkan perlindungan hukum dan
prosedur manajemen yang tepat untuk mempertahankan atau meningkatkan nilainya,yang
dapat dikontrol melalui penggunaan alat pemantauan khusus,karena itu manajemen geosit
melibatkan manipulasi organisasi yang menjadi tanggung jawab manusia kapitalgeosite
(geopark,monumen alam,atau taman alam) dan orang-orang yang tinggal di sana ke tujuan
umum yaitu,untuk berkontribusi pada kondisi geosite dan ancaman dan juga untuk menarik
lebih banyak orang untuk mengunjunginya,2012thus meningkatkan relevansi
sosialnya,dengan demikian,geosite dan atau satu set geosit dalam geopark atau taman alami
dapat menjadi aset ekonomi penting sebagai produk geotouristik.
Potensi Geosite di Geopark Rinjani:
1. GEOSITE KALDERA SEMBALUN

GEOSITE KALDERA SEMBALUN Sembalun Merupakan Kaldera dari


Gunung Api Sembalun. Aktivitas Vulkanik dan tektonik yang tinggi pada
Gunung Api Sembalun menyebabkan terbentuknya caldera dengan lantai kaldera
berada di sekitar Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang. Gunung Api
Sembalun dengan ketinggian diatas 2.000 Mdpl telah mengalami kegiatan
vulkanisme dan tektonik pada masa itu sehingga kondisi saat ini adalah
merupakan sisa kegiatan gunung api tersebut. Deprsi vulkano tektonik yang
terjadi sangat berkaitan dengan erupsi besar gunung api Sembalun. Endapan
Aliran Piroklastik dijumpai di daerah ini sebagai tanda letusan besar telah terjadi
pada gunung api Sembalun. Gunung
api ini mempunyai sebuah kaldera berukuran luas lebih dari 1 KM² dan
10
diperkirakan merupakan akhir proses penghancuran. Morfologi dasar caldera
berbentuk dataran yang luas pada ketinggian lebih dari 1000 Mdpl dan
merupakan daerah yang subur. Pembentukan sistem panas bumi di daerah
Sembalun sangat berkaitan dengan terbentuknya gunung api Sembalun yang
berumur Kuarter. Geomorfologi daerah ini merupakan sisa gunung api tua yang
telah mengalami proses perusakan yang sekarang tinggal sisanya dengan relief
yang kasar dan terjal, serta berada pada ketinggian antara 550-2250 Mdpl.

https:// trekking-rinjani-lombok-diapresiasi-unesco.html

2. Geosite Gunung Sangeangapi


Gunung Sangeangapi adalah gunung api strato dengan kawah aktif bernama Doro
Sangeang atau Doro Api (+1842,05 m), terletak di Pulau Sangeang pada lokasi 8o 11’ LS
dan 119o 03,5’ BT, di sebelah timur pulau Sumbawa. Sejarah erupsi gunung api ini
tercatat pada tahun 1512, 1715, 1860, 1911, 1927, 1953, 1964, 1985, dan 1987, yang
umumnya menghasilkan leleran lava bersusunan basalan dan awan panas letusan.
Letusan gunung api (dari kawah Doro Api) hasil pemantauan pada tahun 1987 dan 1998
ini (Heryadi Rachmat, komunikasi pribadi), relatif sama dengan yang terjadi pada tahun
1985, yaitu terdiri atas lava, awan panas, jatuhan piroklastika, dan aliran lahar.

Gunung Sangeang Api (sumber: https://backpackerjakarta.com/gunung- sangeang-api-gunung-api-y

1
BAB VII

Kendala dan Problematika


Geologi,Sosial,Culture,Education di Geopark Rinjani

Rinjani geopark menjadi salah satu bagian dari jaringan geopark dunia atau
UNESCO global geopark. Namun ada beberapa kendala atau masalah yang terlihat seperti
masalah sosial yaitu mempertahankan status global geopark. Hal ini menjadi masalah karena
kurangnya pihak yang terlibat didalamnya dan yang bekerja hanya pemerintah daerah
sendiri. Adapun masalah sosial yang lain yang sangat kurang di perhatikan oleh masyarakat
sekitar ataupun wisatawan yaitu kasus sampah pada Taman Nasional Gunung Rinjani dan
kasus penutupan jalur pendakian. Untuk kendala selanjutnya masih ada penetapan serta
komitmen dalam sisi edukasi, pelestarian, keragaman geologi, keragaman hayati dan
keragaman budaya pada kawasan geopark Rinjani untuk pemberdayaan dan kesejahteraan
masyarakat.
Selain itu, tantangan untuk menjadi global geopark yang baik pun semakin besar.
Permasalahan pelestarian lingkungan khususnya masalah sampah harus segera terselesaikan.
Keragaman geologi, hayati, dan budaya di kawasan geopark Rinjani pun harus
dimanfaatkan dan diolah untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
Kedepannya, pemerintah merencanakan akan melakukan deliniasi atau batas
kawasan geopark. Rencananya global geopark Rinjani akan diperluas sampai wilayah
selatan Pulau Lombok sesuai rekomendasi Unesco.

1
BAB VIII
Kesimpulan
A. Rekomendasi
Dengan masuknya Indonesia ke dalam daftar UNESCO Global Geopark
termasuk Geopark Rinjani didalamnya,maka ada banyak keuntungan yang dapat.
Geopark bisa menjadi solusi alternatif pemanfaatan kekayaan alam dan budaya
untuk
kebangkitan ekonomi dan pemberdayaan sosial yang tetap mengedepankan faktor
pelestarian dan perlindungan lingkungan, daya tarik kawasan sekaligus peluang investasi
di beberapa sektor berpotensi untuk meningkat pesat. Dari pengembangan geopark,
sektor jasa wisata, industri UMKM, industri kreatif, perhotelan, pertanian, kuliner dan
beberapa sektor terkait lainnya bisa tumbuh,

Pengembangan geopark memberikan kontribusi nyata, untuk pengembangan


wilayah, peningkatan ketahanan masyarakat dari bencana, mendidik masyarakat pada
kehidupan yang baik dengan menghormati budaya yang beragam, pemberdayaan
perempuan untuk memperoleh tambahan sumber pendapatan, memberikan peluang
pekerjaan bagi masyarakat dengan adanya wisata geopark, serta terjalinnya kerjasama
antar daerah dan negara dalam mendayagunakan keragaman geologi, keragaman hayati
dan budaya, serta jasa lingkungan secara berkelanjutan

B. Konsep Geokonservasi
Tujuan dari konsep ini adalah untuk melestarikan situs geologi pada Geopark Rinjani
dengan melibatkan masyarakat di sekitar situs tersebut sesuai dengan motto geopark
“Memuuliakan warisan bumi,Mensejahterakan Masyarakat”
Sudah terdapat Geoproduk terdiri dari Sembalun ( Lombok Timur),Tetebatu
(Lombok Tzimur),Aik Beriq (Lombok Tengah),Pakuan-Sesaot (Lombok Barat),Geocity
Mataram. Semakin besar manfaat ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar
kawasan geopark,diharapkan akan semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk ikut
menjaga kelestarian situs geologi yang ada.

1
BAB IX
Referensi

Rachmat,Heryadi. 2014.PERKEMBANGAN GEOPARK RINJANI MENUJU GGN .Seminar


Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung.

Pratomo,Indyo.2006.KLASIFIKASI GUNUNG API AKTIF INDONESIA,STUDI KASUS DARI


BEBERAPA LETUSAN GUNUNG API SEJARAH.Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 4
Desember 2006: 209-227

Permadi,Roni.Manullang,Sahala.Rachmat,Heryadi.2017.PERAN GEOPARK NASIONAL RINJANI


DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKOWISATA, GEOKONSERVASI DAN
GEOWISATA.Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP Bandung.

Hadi,Mochammad.Yushantarty,Anna.Suhanto,Edi.2007.SURVEI PANAS BUMI TERPADU


(GEOLOGI, GEOKIMIA DAN GEOFISIKA) DAERAH SEMBALUN, KABUPATEN
LOMBOK TIMUR - NTB.Pusat Sumber Daya Geologi.

Soetoyo.2006.VULCANO TEKTONIC DEPRESTION DI LAPANGAN PANAS BUMI


SEMBALUN,LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT.Kelompok Program
Penelitian Panas Bumi - Pusat Sumber Daya Geologi

http://rinjanigeopark.com/home/readnews/16/Memahami-Geopark

https://fitb.itb.ac.id/2008/05/30/gunung-rinjani-jadi-geopark-pertama-di-indonesia/

https://sembalunrinjanilombok.wordpress.com/tradisi-dan-budaya/

https://www.merdeka.com/gaya/rinjani-dan-flora-fauna-eksotis-perpaduan-dua-benua.html

https://www.lombokecotour.com/what_to_see.htm

https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/04/15/p786ef384-unesco-tetapkan-rinjani-
jadi-geopark-dunia

Anda mungkin juga menyukai