Anda di halaman 1dari 14

POTENSI GEOWISATA DAERAH JANGKAT DENGAN

PENILAIAN KUANTITATIF GEOSITE DAN GEOMORPHOSITE

Oleh :

Iit Adhitia dan Helmi Setia Ritma Pamungkas

ABSTRAK

Jangkat merupakan kecamatan di Kabupaten Merangin yang terletak di bagian barat Provinsi Jambi.
Sebagian daerah Jangkat merupakan bagian dari Pegunungan Barisan, secara morfologi berupa
pegunungan kasar, kerucut gunung api, kuesta, dataran tinggi, dan dataran rendah, sehingga memiliki
potensi geowisata yang unik dan menarik untuk diketahui. Daerah penelitian merupakan bagian dari
Pegunungan Barisan, terletak di tinggian bagian barat Cekungan Sumatera Selatan. Berdasarkan peta
geologi regional lembar Sungaipenuh dan Ketaun, Sumatra, maka urut-urutan batuan penyusun daerah
penelitian dari muda ke tua (Kusnama, dkk., 1992) yaitu Satuan Batuan Breksi Gunungapi-Tuf, Satuan
Batuan Gunungapi – Rio Andesit, dan Granodiorit Langkup. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan tiga tahapan penelitian, yaitu tahap studi pustaka, tahap penelitian lapangan, dan tahap
analisa geosite dan geomorphosite dengan metode penilaian (assessment) kuantitatif menurut
Kubalikova (2013). Terdapat 7 geosite dan geomorphosite yaitu Air Terjun Dukun Bertuah, Air Terjun
Empenau, Air Terjun Aek Hitam, Puncak Desa Muara Madras, Danau Pauh, Danau Depati Empat,
dan Geyser Grao Sakti. Hasil dari analisa kuantitatif berdasarkan parameter-parameter yang ada secara
berurutan adalah 55.17%, 55.17%, 55.17%, 42.67%, 64.67%, 55.50%, 52.83%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa Situs Danau Pauh layak untuk dijadikan tempat wisata, untuk situs Air Terjun
Dukun Bertuah, Air Terjun Empenau, Air Terjun Aek Hitam, Danau Depati Empat, dan Geyser Grao
Sakti perlu ditingkatkan lagi dari segi kelayakannya, sedangkan Puncak Desa Muara Madras belum
layak untuk saat ini. Dukungan dari berbagai pihak disertai kelayakan pembangunan fasilitas
infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata pada obyek wisata, pemahaman masyarakat tentang
peningkatan kawasan wisata, dan perencanaan promosi yang baik sangat diperlukan agar dapat
meningkatkan sektor perekonomian daerah Jangkat.

Kata Kunci : jangkat, geosite, geomorphosite, geowisata

1. PENDAHULUAN Geowisata merupakan bentuk kegiatan


pariwisata minat khusus yang fokus utamanya
Jangkat merupakan kecamatan di Kabupaten pada kenampakan geologis permukaan bumi
Merangin yang terletak di bagian barat Provinsi maupun yang terkandung didalamnya dalam
Jambi. Tatanan geologi daerah Jangkat mengacu rangka mendorong pemahaman akan lingkungan
pada peta geologi regional daerah Sungaipenuh hidup, alam dan budaya, lebih lanjut sebagai
yaitu lembar Sungaipenuh dan Ketaun, Sumatra. bentuk apresiasi, dan kegiatan konservasi, serta
Lembar nomor 0812 & 0813 dengan skala memiliki kepedulian terhadap kelestarian
1 : 250.000, oleh Kusnama, dkk., 1992. Lembar kearifan lokal (Wood, 2002).
ini sebagian besar merupakan bagian dari
Pegunungan Barisan, secara morfologi berupa Permintaan wisatawan untuk mengunjungi situs-
pegunungan kasar, kerucut gunung api, kuesta, situs alami yang penting dari sudut pandang
dataran tinggi, dan dataran rendah, sehingga geologi dan geomorfologi telah dipraktekkan
memiliki potensi geowisata yang unik dan sejak lama (Dowling & Newsome, 2006). Oleh
menarik untuk diketahui. Potensi geowisata yang karena itu pengembangan geowisata akan
dapat dijumpai di daerah Kecamatan Jangkat menawarkan konsep wisata alam yang
berupa air terjun, morfologi perbukitan, danau menonjolkan keindahan, keunikan, kelangkaan,
dan geyser, serta masih banyak tempat wisata serta keajaiban suatu fenomena alam yang
alam lainnya. berkaitan erat dengan gejala-gejala geologi yang
dijabarkan dalam bahasa populer atau sederhana
(Hidayat, 2002).

12 Jurnal Teknologi, Vol. II, Edisi 34, Periode Juli-Desember 2019 (12-25)
2. TINJAUAN UMUM GEOLOGI
Menurut Dowling (2011), geowisata DAERAH PENELITIAN
didefinisikan sebagai bentuk wisata alam
yang secara khusus berfokus pada lanskap dan Gambaran secara umum keadaan fisiografi Pulau
geologi. Aspek kehidupan masyarakat sekitar Sumatera dibentuk oleh rangkaian Pegunungan
seperti ekonomi, sosial, budaya, dan infrastruktur Barisan di sepanjang sisi baratnya, yang
akan mendapatkan dampak yang baik dengan ada memisahkan pantai barat dan pantai timur.
pengembangan daerah tersebut menjadi suatu Lerengnya mengarah ke Samudera Hindia dan
kawasan geowisata. Perlu adanya analisa pada pada umumnya curam. Hal ini mengakibatkan
daerah tersebut yang nantinya akan jalur pantai barat kebanyakan bergunung-
dikembangkan menjadi suatu kawasan gunung. Daerah penelitian merupakan bagian
geowisata. dari Pegunungan Barisan, terletak di tinggian
bagian barat Cekungan Sumatera Selatan.
Menurut Kubalikova (2013) geosite dan
geomorphosite mewakili hal-hal paling mendasar Berdasarkan peta geologi lembar Sungaipenuh
untuk geowisata. Geosite didefinisikan sebagai dan Ketaun, Sumatra, maka urut-urutan batuan
situs atau bentang lahan yang menghadirkan penyusun daerah penelitian dari muda ke tua
kepentingan khusus untuk pemahaman sejarah (Kusnama, dkk., 1992), sebagai berikut:
bumi dan terutama mengandung nilai-nilai 1. Qhvm : Satuan Batuan Breksi Gunungapi-
ilmiah, sedangkan konsep geomorphosite lebih Tuf, yang terdiri dari breksi lahar, tuf dan lava
luas dan mencakup juga nilai tambah (mis. bersusunan andesit sampai basal, merupakan
budaya, estetika dan ekonomi). Oleh karena itu, batuan beku ekstrusif vulkanik Umur satuan
konsep geosite dan geomorphosite penting untuk ini Plistosen Akhir – Holosen.
menilai pentingnya situs geologi dan 2. QTv : Satuan Batuan Gunungapi – Rio
geomorfologi untuk tujuan geowisata. Andesit, yang terdiri dari lava bersusunan
riolit, dasit dan andesit, welded tuff, hybrid
Pada daerah tertentu perlu dilakukan analisa tuff, pumiceous lithic tuff, dan breksi
beberapa perspektif dengan penekanan pada vulkanik, merupakan batuan beku ekstrusif
parameter ilmiah, budaya, estetika dan ekonomi vulkanik. Umur satuan ini Pliosen Akhir –
dari situs geologi dan geomorfologi, dan hasil Plistosen
penilaian dapat berfungsi sebagai dasar untuk 3. Tpgdl : Granodiorit Langkup, berupa batuan
identifikasi potensi geowisata. granodiorit, merupakan batuan beku intrusif
plutonik berumur Pliosen.

Gambar 1. Satuan Batuan penyusun daerah penelitian, diwakili oleh simbol dan warna (Sumber:
Peta Geologi Regional Lembar Sungaipenuh dan Ketaun)

Potensi Geowisata Daerah Jangkat Dengan Penilaian Kuantitatif......... (Iit Adhitia & Helmi Setia Ritma Pamungkas) 13
Potensi Geowisata daerah Jangkat yang diteliti Akhir – Plistosen. Berikutnya Danau Pauh yang
meliputi Air Terjun Dukun Bertuah, Air Terjun berada di wilayah Desa Pulau Tengah, tersusun
Empenau, Air Terjun Aek Hitam, Puncak Desa oleh Satuan Breksi Gunungapi-Tuf (Qhvm)
Muara Madras, Danau Pauh, Danau Depati merupakan batuan beku ekstrusif vulkanik, yang
Empat, dan Geyser Grao Sakti. Pada daerah yang terdiri dari breksi lahar, tuf dan lava bersusunan
memiliki potensi sebagai situs pariwisata andesit sampai basal, berumur Plistosen Akhir-
dilakukan penelitian berdasarkan sudut pandang Holosen. Potensi lainnya yaitu Danau Depati
penilaian manusia, dengan paramater-parameter Empat yang berada di wilayah Desa Rantau
tertentu meliputi nilai pendekatan ilmiah, nilai Kermas, tersusun oleh Granodiorit Langkup
pendidikan, nilai ekonomi, nilai konservasi, dan (Tpgdl), merupakan batuan beku intrusif
nilai tambahan (keindahan, budaya, faktor plutonik, berupa batuan granodiorit, berumur
geologi) (Kubalikova, 2013). Penelitian potensi Pliosen. Kemudian potensi lainnya yang ada di
geowisata dimulai dari Air Terjun Dukun daerah penelitian yaitu semburan air panas
Bertuah di wilayah Desa Rantau Suli yang berada (geyser) Grao Sakti yang berada tidak jauh dari
di sebelah timur Gunung Masurai. Air Terjun Desa Tanjung Kasri, tersusun oleh Granodiorit
Dukun Bertuah tersusun oleh Satuan Batuan Langkup (Tpgdl), merupakan batuan beku
Breksi Gunungapi-Tuf (Qhvm) merupakan intrusif plutonik, berupa batuan granodiorit,
batuan beku ekstrusif vulkanik, terdiri dari breksi berumur Pliosen, dan merupakan batuan tertua
lahar, tuf dan lava bersusunan andesit sampai yang menyusun daerah penelitian.
basal, merupakan satuan batuan termuda
penyusun daerah penelitian berumur Plistosen 3. METODE PENELITIAN
Akhir – Holosen, kemudian Air Terjun Empenau
yang berada di wilayah Desa Talang Tembago, Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga
tersusun oleh Satuan Batuan Gunungapi – Rio tahapan penelitian, yaitu tahap pertama
Andesit (QTv) yang merupakan batuan beku merupakan tahap persiapan dengan melakukan
ekstrusif vulkanik yang terdiri dari lava tahap studi kepustakaan atau studi literatur,
bersusunan riolit, dasit dan andesit, welded tuff, dilakukan pengumpulan data teoritis melalui
hybrid tuff, pumiceous lithic tuff, dan breksi jurnal, buku referensi dan buku panduan lainnya
vulkanik, berumur Pliosen Akhir – Plistosen, mengenai kondisi regional daerah penelitian,
berikutnya Air Terjun Aek Hitam yang berada di memahami konsep geowisata dan konsep analisa
wilayah Desa Renah Pelaan, tersusun oleh geosite dan geomorphosite. Tahap kedua berupa
Satuan Batuan Breksi Gunungapi-Tuf (Qhvm) pengumpulan data berupa pengumpulan data
yang terdiri dari breksi lahar, tuf dan lava primer melalui observasi dan pengambilan data
bersusunan andesit sampai basal, merupakan objek yang diteliti, dan analisa data sekunder
batuan beku ekstrusif vulkanik berumur Plistosen berupa analisa citra DEM (Digital Elevation
Akhir – Holosen, kemudian penelitian potensi Model), dan citra Google Earth. Tahap terakhir
lokasi Puncak Desa Muara Madras yang berada yaitu melakukan analisa geosite dan
pada ketinggian lebih kurang 1262 mdpl berada geomorphosite dengan metode penilaian
di wilayah Desa Muara Madras, tersusun oleh (assessment) kuantitatif yang terdapat pada tabel
Satuan Batuan Gunungapi – Rio Andesit (QTv) 1, menurut Kubalikova (2013). Aspek penilaian
yang merupakan batuan beku ekstrusif vulkanik berupa pendekatan ilmiah dan intrinsik, nilai
yang terdiri dari lava bersusunan riolit, dasit dan pendidikan, nilai ekonomi, nilai konservasi, dan
andesit, welded tuff, hybrid tuff, pumiceous lithic nilai tambahan.
tuff, dan breksi vulkanik, yang berumur Pliosen

Gambar 2. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian


14 Jurnal Teknologi, Vol. II, Edisi 34, Periode Juli-Desember 2019 (12-25)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
breksi lahar, tuf dan lava bersusunan andesit
Berdasarkan hasil peninjauan dan pengamatan di sampai basal, merupakan batuan beku ekstrusif
lapangan, terdapat 7 geosite dan geomorphosite vulkanik. Batuan yang mendominasi Air Terjun
yang memiliki potensi sebagai situs pariwisata Dukun Bertuah berupa batuan lava basal yang
yang berada di Kecamatan Jangkat, kemudian terbentuk akibat pembekuan magma di
dilakukan deskripsi masing-masing geosite dan permukaan bumi.
geomorphosite yaitu mengenai lokasi penelitian,
penilaian kuantitatif berdasarkan tabel analisa 4.1.4. Produk Daya Tarik Wisata
geosite dan geomorphosite menurut Kubalikova
(2013), kondisi geologi pada situs tersebut, dan a. Air Terjun Dukun Bertuah merupakan air
produk daya tarik wisata. Berikut uraian masing- terjun yang jarang dikunjungi wisatawan dan
masing geosite dan geomorphosite daerah lokasinya berada di area dengan pepohonan
penelitian: lebat, masih terjaga keasriannya dan
wisatawan akan merasakan suasana yang
4.1. Air Terjun Dukun Bertuah hening disertai hawa yang sejuk.
b. Memiliki air yang jernih dan terdapat kolam
4.1.1. Lokasi pemandian sehingga para wisatawan dapat
berendam dan bermain air pada air terjun
Lokasi air terjun terletak pada koordinat 2o 33’ tersebut.
23.1” LS dan 101o 58’ 27.7” BT di wilayah Desa c. Air terjun dengan ketinggian lebih kurang
Rantau Suli, Kecamatan Jangkat, Kabupaten 100 meter, dan dikelilingi tebing terjal
Merangin. Lokasi ini dapat ditempuh melalui menjadi fenomena pemandangan yang
jalan darat dari Kota Bangko Kabupaten sungguh menawan.
Merangin sekitar 101 km dengan perkiraan
waktu tempuh 3 jam 5 menit berkendara mobil 4.2. Air Terjun Empenau
melewati Desa Gedang menuju balai pemasaran
minggu Desa Rantau Suli. Lokasi Air terjun 4.2.1. Lokasi
Dukun Bertuah ini tidak sulit untuk dikunjungi,
jarak dari balai pemasaran minggu Desa Rantau Lokasi air terjun berada pada koordinat 2o 34’
Suli sekitar 1,1 km dapat dituju dengan 58.1” LS dan 101o 57’ 43.4” BT di wilayah Desa
berkendara mobil selama lebih dari 2 menit Talang Tembago, Kecamatan Jangkat,
perjalanan, kemudian dilanjutkan dengan Kabupaten Merangin. Lokasi ini dapat ditempuh
berjalan kaki melintasi jalan setapak yang dari arah Desa Talang Tembago sekitar 1,6 km
dikelilingi pepohonan lebat sekitar 4 menit. dengan perkiraan waktu tempuh 6 menit dengan
jalan yang berkelok-kelok menggunakan
4.1.2. Hasil Penilaian Kuantitatif kendaraan mobil, kemudian dilanjutkan dengan
berjalan kaki melintasi jalan setapak dan semak
Pada tabel 2, menunjukkan hasil analisa geosite belukar menuju lokasi air terjun lebih kurang
dan geomorphosite berupa nilai pendekatan 3 menit.
ilmiah dan intrinsik sebesar 50%, nilai
pendidikan 87,5%, nilai ekonomi 33,33%, nilai 4.2.2. Hasil Penilaian Kuantitatif
konservasi 50%, dan 55% untuk nilai tambahan.
Secara keseluruhan, Air Terjun Dukun Bertuah Pada tabel 2, menunjukkan hasil analisa geosite
memiliki tingkat kelayakan sebesar 55,17% dan geomorphosite berupa nilai pendekatan
untuk dijadikan sebagai bagian dari objek ilmiah dan intrinsik sebesar 50%, nilai
geowisata. pendidikan 87,5%, nilai ekonomi 33,33%, nilai
konservasi 50%, dan nilai tambahan 55%. Secara
4.1.3. Kondisi Geologi keseluruhan, Air Terjun Empenau memiliki
tingkat kelayakan sebesar 55,17% untuk
Air Terjun Dukun Bertuah berada pada Satuan dijadikan sebagai bagian dari objek geowisata.
Batuan Breksi Gunungapi-Tuf, yang terdiri dari

Potensi Geowisata Daerah Jangkat Dengan Penilaian Kuantitatif......... (Iit Adhitia & Helmi Setia Ritma Pamungkas) 15
4.2.3. Kondisi Geologi 4.3.3. Kondisi Geologi

Air Terjun Empenau berada pada Satuan Batuan Air Terjun Aek Hitam berada pada Satuan
Gunungapi – Rio Andesit, yang terdiri dari lava Batuan Breksi Gunungapi-Tuf, yang terdiri dari
bersusunan riolit, dasit dan andesit, welded tuff, breksi lahar, tuf dan lava bersusunan andesit
hybrid tuff, pumiceous lithic tuff, dan breksi sampai basal, merupakan batuan beku ekstrusif
vulkanik, merupakan batuan beku ekstrusif vulkanik. Batuan yang mendominasi Air Terjun
vulkanik. Batuan yang mendominasi Air Terjun Aek Hitam berupa batuan lava basal, kadang-
Empenau berupa batuan lava andesit yang kadang membiaskan cahaya matahari sehingga
terbentuk akibat pembekuan magma menampakkan aliran air permukaan seolah-olah
di permukaan bumi. berwarna hitam.

4.2.4 Produk Daya Tarik Wisata 4.3.4. Produk Daya Tarik Wisata

a. Air Terjun Empenau merupakan air terjun a. Air Terjun Aek Hitam merupakan air terjun
yang jarang dikunjungi wisatawan dan yang mudah dikunjungi wisatawan
lokasinya berada di area banyak semak dikarenakan lokasinya berada tidak terlalu
belukar, masih terjaga keasriannya dan jauh dari Desa Renah Pelaan dan dekat dari
wisatawan akan merasakan angin semilir jalan raya utama, dan jalan masuk menuju air
disertai hawa yang sejuk. terjun sudah di beton. Area air terjun masih di
b. Memiliki air yang jernih dan wisatawan dapat kelilingi pepohonan lebat, masih terjaga
berendam dan bermain air pada air terjun keasriannya sehingga wisatawan akan
tersebut. merasakan hawa yang sejuk dan gemericik air
c. Air terjun dengan ketinggian lebih kurang terjun.
50 meter bertingkat-tingkat, dan dikelilingi b. Memiliki air yang jernih dan para wisatawan
tebing terjal menghadirkan pemandangan dapat berendam dan bermain air pada air
yang menarik. terjun tersebut.

4.3. Air Terjun Aek Hitam 4.4. Puncak Desa Muara Madras

4.3.1. Lokasi 4.4.1. Lokasi

Lokasi air terjun berada pada koordinat 2o 36’ Lokasi ini berada pada koordinat 2o 38’ 11.52”
15.5” LS dan 101o 55’ 03.2” BT di wilayah Desa LS dan 101o 54’ 29.53” BT di wilayah Desa
Renah Pelaan, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Muara Madras, Kecamatan Jangkat, Kabupaten
Merangin. Lokasi ini dapat ditempuh dari arah Merangin. Lokasi ini dapat ditempuh dari arah
Desa Renah Pelaan sekitar 800m dengan Air Terjun Aek Hitam sekitar 7,3 km dengan
perkiraan waktu tempuh hampir 2 menit perkiraan waktu tempuh hampir 16 menit
berkendara mobil, kemudian dilanjutkan dengan berkendara mobil, dan lokasi berada di tepi jalan
berjalan kaki menuju lokasi air terjun lebih raya utama terletak pada ketinggian lebih kurang
kurang 100m melintasi jalan beton dengan lebar 1262 mdpl.
sekitar 1 m yang hanya bisa dilewati kendaraan
roda dua. Air Terjun Aek Hitam di kelilingi oleh 4.4.2. Hasil Penilaian Kuantitatif
pepohonan lebat.
Pada tabel 2, menunjukkan hasil analisa geosite
4.3.2. Hasil Penilaian Kuantitatif dan geomorphosite berupa nilai pendekatan
ilmiah dan intrinsik sebesar 50%, nilai
Pada tabel 2, menunjukkan hasil analisa geosite pendidikan 50%, nilai ekonomi 33,33%, nilai
dan geomorphosite berupa nilai pendekatan konservasi 50%, dan nilai tambahan 30%. Secara
ilmiah dan intrinsik sebesar 50%, nilai keseluruhan, Puncak Desa Muara Madras
pendidikan 87,5%, nilai ekonomi 33,33%, nilai memiliki tingkat kelayakan sebesar 42,67%
konservasi 50%, dan 55% nilai tambahan. Secara untuk dijadikan sebagai bagian dari objek
keseluruhan, Air Terjun Aek Hitam memiliki geowisata.
tingkat kelayakan sebesar 55,17% untuk
dijadikan sebagai bagian dari objek geowisata.

16 Jurnal Teknologi, Vol. II, Edisi 34, Periode Juli-Desember 2019 (12-25)
4.4.3. Kondisi Geologi kelayakan sebesar 64,67% untuk dijadikan
sebagai bagian dari objek geowisata.
Puncak Desa Muara Madras berada pada Satuan
Batuan Gunungapi – Rio Andesit, yang terdiri 4.5.3. Kondisi Geologi
dari lava bersusunan riolit, dasit dan andesit,
welded tuff, hybrid tuff, pumiceous lithic tuff, dan Danau Pauh berada pada Satuan Batuan Breksi
breksi vulkanik, merupakan batuan beku Gunungapi-Tuf, yang terdiri dari breksi lahar, tuf
ekstrusif vulkanik. Batuan penyusun tidak dan lava bersusunan andesit sampai basal,
tersingkap dikarenakan area sekitar tertutup soil merupakan batuan beku ekstrusif vulkanik.
yang cukup tebal. Danau Pauh terbentuk dari hasil kegiatan
vulkanik Gunung Masurai.
4.4.4. Produk Daya Tarik Wisata
4.3.5. Produk Daya Tarik Wisata
a. Puncak Desa Muara Madras merupakan
lokasi yang mudah dikunjungi wisatawan a. Danau Pauh mempunyai air yang tenang dan
dikarenakan lokasinya berada tidak terlalu tidak berombak, dari kejauhan airnya
jauh dari Desa Renah Pelaan dan Desa Muara kelihatan berwarna biru bak air laut.
Madras. Lokasi berada sangat dekat dari jalan b. Beraneka ragam flora dan fauna berada di
raya utama terletak pada ketinggian lebih sekitar danau dan merupakan bagian dari
kurang 1262 mdpl, dan wisatawan akan kawasan hutan konservasi Taman Nasional
merasakan angin semilir serta hawa yang Kerinci Seblat (TNKS).
sejuk. c. Latar belakang Gunung Masurai yang
b. Hamparan pemandangan Desa Muara Madras menawan dengan udara yang sejuk.
dan Desa Lubuk Pungguk di sebelah barat d. Di sekitar danau terdapat rumah-rumah
dari arah Puncak Desa Muara Madras sebagai penduduk dengan perkebunan kopi, kayu
penampakan latar belakang fotografi. manis, kentang, cabai, dan sayuran.
c. Rangkaian perbukitan Pandan Bungsu
di sebelah barat daya Desa Muara Madras 4.6. Danau Depati Empat
memanjang ke arah barat laut. Pemandangan
bentang alam yang memanjakan mata. 4.6.1. Lokasi

4.5. Danau Pauh Lokasi danau berada pada koordinat 2o 37’


57.44” LS dan 101o 47’ 14.89” BT di wilayah
4.5.1. Lokasi Desa Rantau Kermas, Kecamatan Jangkat,
Kabupaten Merangin. Lokasi ini dapat ditempuh
Lokasi danau berada pada koordinat 2o 33’ dari arah Desa Rantau Kermas sekitar 6 km atau
49.15” LS dan 101o 49’ 29.62” BT di wilayah 8 km dari arah Desa Pulau Tengah dengan
Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, menggunakan kendaraan roda 4 atau 2. Sebagian
Kabupaten Merangin. Lokasi ini dapat ditempuh jalan menuju lokasi sudah bisa dilalui kendaraan
dari arah Puncak Desa Muara Madras sekitar roda 4 atau 2, tapi sebagian lagi belum bisa
16,7 km dengan perkiraan waktu tempuh lebih dilewati kendaraan roda 4 atau 2, harus
kurang 32 menit berkendara mobil melewati dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati jalan
Desa Muara Madras dan Desa Lubuk Pungguk setapak area hutan.
sampai ke Desa Pulau Tengah, kemudian
dilanjutkan masuk ke jalan lokasi Danau Pauh 4.6.2. Hasil Penilaian Kuantitatif
sejauh kira-kira 225 m hingga dermaga.
Pada tabel 2, menunjukkan hasil analisa geosite
4.5.2. Hasil Penilaian Kuantitatif dan geomorphosite berupa nilai pendekatan
ilmiah dan intrinsik sebesar 50%, nilai
Pada tabel 2, menunjukkan hasil analisa geosite pendidikan 87,5%, nilai ekonomi 0,00%, nilai
dan geomorphosite berupa nilai pendekatan konservasi 75%, dan nilai tambahan 65%. Secara
ilmiah dan intrinsik sebesar 50%, nilai keseluruhan Danau Depati Empat memiliki
pendidikan 100%, nilai ekonomi 33,33%, nilai tingkat kelayakan sebesar 55,50% untuk
konservasi 75%, dan 65% nilai tambahan. Secara dijadikan sebagai bagian dari objek geowisata.
keseluruhan Danau Pauh memiliki tingkat

Potensi Geowisata Daerah Jangkat Dengan Penilaian Kuantitatif......... (Iit Adhitia & Helmi Setia Ritma Pamungkas) 17
4.5.3. Kondisi Geologi ilmiah dan intrinsik sebesar 50%, nilai
pendidikan 87,5%, nilai ekonomi 16,67%, nilai
Danau Depati Empat tersusun oleh Granodiorit konservasi 75%, dan nilai tambahan 35%. Secara
Langkup, berupa batuan granodiorit, merupakan keseluruhan Geyser Grao Sakti memiliki tingkat
batuan beku intrusif plutonik. Granodiorit yang kelayakan sebesar 52,83% untuk dijadikan
ada di lokasi dibentuk oleh intrusi magma kaya sebagai bagian dari objek geowisata.
silika, yang mendingin dalam bentuk batolit dan
stok dibawah permukaan bumi, dan dapat 4.7.3. Kondisi Geologi
tersingkap di permukaan akibat pengangkatan
dan erosi yang terjadi. Geyser Grao Sakti tersusun oleh Granodiorit
Langkup, berupa batuan granodiorit, merupakan
4.6.4. Produk Daya Tarik Wisata batuan beku intrusif plutonik. Granodiorit yang
ada di lokasi tersingkap di permukaan akibat
a. Danau Depati Empat berada di kawasan pengangkatan dan erosi yang terjadi, merupakan
perbukitan. Dihiasi dua bukit kembar yaitu batuan tertua penyusun daerah penelitian.
Bukit Pandan dan Bukit Pandan Bungsu yang
menampakkan panorama yang memanjakan 4.7.4. Produk Daya Tarik Wisata
mata
b. Beraneka ragam flora dan fauna berada di a. Air panas yang menyembur keluar dari sela-
sekitar danau merupakan bagian dari kawasan sela batu besar dengan ketinggian
hutan konservasi Taman Nasional Kerinci semburannya yang variatif, bisa sampai
Seblat (TNKS). 15 meter dengan airnya yang jernih.
c. Walaupun jauh dari perkampungan penduduk b. Pada area sekitar 40 meter persegi di sebelah
tetapi ada jaringan operator seluler. semburan, terus menerus mengapungkan uap
d. Menjadi tempat habitat berbagai macam jenis putih berbau belerang.
ikan seperti Ikan Seluang, Ikan Mas, Ikan c. Terdapat kolam pemandian air panas alami
Semah, Ikan Panjang dan Ikan Nila. yang airnya berasal dari aliran air panas yang
e. Lokasinya yang sejuk, keasriannya terjaga, terus menerus keluar dari bawah batu besar.
dengan panorama bentang alam yang d. Area pinggir grao terdapat sungai yang
menyejukkan mata sehingga cocok untuk menawarkan sensasi mandi dalam air dua
tempat berkemah. suhu, hangat dan dingin.
e. Ada aura mistik berupa atraksi pawang,
4.7. Geyser Grao Sakti teriakannya dapat menyemburkan air panas
hingga diatas 15 meter.
4.7.1. Lokasi
4.8. Pengembangan Potensi Geowisata
Lokasi ini berada pada koordinat 2o 28’ 06,0” LS
dan 101o 38’ 45,8” BT di wilayah Desa Renah Beberapa penilaian yang diperoleh dari 7 geosite
Kemumu, Kecamatan Jangkat, Kabupaten dan geomorphosite yang berada di Kecamatan
Merangin. Lokasi ini dapat ditempuh dari arah Jangkat, terdapat potensi situs pariwisata yang
Desa Renah Kemumu sekitar 4,5 km dapat dimanfaatkan lebih optimal.
menggunakan kendaraan roda dua tapi 1,5 km Pengembangan yang perlu dilakukan dalam
terakhir hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki peningkatan fasilitas wisata yang nyaman bagi
menuju lokasi. Akses lainnya dari arah Desa pengunjung, antara lain:
Rantau Kermas melewati Desa Tanjung Kasri a. Pembangunan fasilitas infrastruktur seperti
menuju lokasi sejauh kira-kira 25 km dengan jalan masuk lokasi, papan nama, petunjuk
menggunakan kendaraan roda 4 atau 2, sebagian informasi, tempat parkir, toilet, mushalla, dan
jalan dari Desa Tanjung Kasri berupa jalan tanah fasilitas umum lainnya.
tapi bisa dilewati kendaraan roda 4 atau 2, dan b. Pemahaman masyarakat dengan memberikan
kira-kira 500 meter terakhir harus berjalan kaki pelatihan sekitar obyek wisata mengenai
menuju lokasi. bagaimana mengelola wisata dan merawat
situs dengan baik.
4.7.2. Hasil Penilaian Kuantitatif c. Perencanaan promosi dengan baik mengenai
daya tarik wisata perlu dilakukan.
Pada tabel 2, menunjukkan hasil analisa geosite
dan geomorphosite berupa nilai pendekatan
18 Jurnal Teknologi, Vol. II, Edisi 34, Periode Juli-Desember 2019 (12-25)
5. KESIMPULAN DAN SARAN [2]. Dowling, R. K., 2011. Geotourism’s Global
Growth. Geoheritage, 3(1), 1-13.
5.1. Kesimpulan [3]. Hermawan, H., & Gani, Y., 2018,
September 29. Geowisata: Solusi
Penelitian potensi geowisata yang dilakukan di Pemanfaatan Kekayaan Geologi yang
daerah Kecamatan Jangkat dijumpai beberapa Berwawasan Lingkungan. Jurnal Sains
situs yang menarik untuk dijadikan situs Terapan Pariwisata, 3(3), 391-408.
pariwisata dengan melakukan analisa beberapa [4]. Kirchner, K., Kubalikova, L., 2014. Geosite
perspektif dengan penekanan pada pendekatan dan Geomorphosite Assessment for
ilmiah dan intrinsik, nilai pendidikan, nilai Geotourism Purpose : A Case Study from
ekonomi, nilai konservasi, dan nilai tambahan. The Vizovicka Vrchovina Highland, Eastern
Pada penelitian ini ada 7 geosite dan Moravia. Institute of Geonics, Academy of
geomorphosite yaitu Air Terjun Dukun Bertuah, Sciences of The Czech Republic, v.v.i.,
Air Terjun Empenau, Air Terjun Aek Hitam, Conference Proceedings, 121-128.
Puncak Desa Muara Madras, Danau Pauh, Danau [5]. Kubalikova, L., 2013. Geomorphosite
Depati Empat dan Geyser Grao Sakti, yang Assessment for Geotourism Purposes.
mempunyai nilai kelayakan masing-masing Czech Journal of Tourism, 02/2013, 80-
55.17%, 55.17%, 55.17%, 42.67%, 64.67%, 104.
55.50%, 52.83%. Situs Danau Pauh layak untuk [6]. Kubalíková, L., & Kirchner, K., 2016.
dijadikan tempat wisata, untuk situs Air Terjun Geosite and Geomorphosite Assessment as
Dukun Bertuah, Air Terjun Empenau, Air Terjun A Tool for Geoconservation and
Aek Hitam, Danau Depati Empat dan Geyser Geotourism Purposes: A Case Study from
Grao Sakti perlu ditingkatkan lagi dari segi Vizovicka Vrchovina Highland (Eastern
kelayakannya, sedangkan Puncak Desa Muara Part of The Czech Republic). Geoheritage,
Madras belum layak untuk saat ini. Kelayakan 8(1), 5–14.
pembangunan dari segi infrastruktur dan fasilitas [7]. Kusnama, Pardede, R., Andi Mangga, S.,
penunjang wisata pada obyek wisata perlu dan Sidarto. 1992. Peta Geologi Lembar
ditingkatkan agar menciptakan kenyamanan bagi Sungaipenuh dan Ketaun, skala 1 : 250.000.
para pengunjung. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi.
5.2. Saran

Penelitian ini tidak terlepas dari segala PENULIS :


kekurangan yang ada, sehingga diharapkan
kedepannya ada peneliti yang akan melakukan 1. Iit Adhitia, ST., MT., Staf Dosen Program
penelitian lebih lanjut untuk menutupi Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik –
kekurangan yang ada pada penelitian ini. Universitas Pakuan, Bogor.
2. Helmi Setia Ritma Pamungkas, ST., M.Si.,
DAFTAR PUSTAKA Staf Dosen Program Studi Teknik Geologi,
Fakultas Teknik – Universitas Pakuan, Bogor.
[1]. Dowling, R. K., & Newsome, D. (Eds.).,
2006. Geotourism. Oxford: Elsevier Ltd.

Potensi Geowisata Daerah Jangkat Dengan Penilaian Kuantitatif......... (Iit Adhitia & Helmi Setia Ritma Pamungkas) 19
Lampiran

3 4
Gambar 3. Air Terjun Dukun Bertuah, Desa Rantau Suli. Gambar 4. Air Terjun Empenau, Desa Talang
Tembago

5 6

Gambar 5. Air Terjun Aek Hitam, Desa Renah Pelaan. Gambar 6. Hamparan Desa Muara Madras dan Desa
Lubuk Pungguk, pandangan dari Puncak Desa Muara Madras ke arah barat

20 Jurnal Teknologi, Vol. II, Edisi 34, Periode Juli-Desember 2019 (12-25)
Gambar 7. Danau Pauh, Desa Pulau Tengah

Gambar 8. Danau Depati Empat, Desa Rantau Kermas

Gambar 9. Geyser Grao Sakti, Desa Renah Kemumu

Potensi Geowisata Daerah Jangkat Dengan Penilaian Kuantitatif......... (Iit Adhitia & Helmi Setia Ritma Pamungkas) 21
Gambar 10. Citra DEM (Digital Elevation Model) Daerah Penelitian

Gambar 11. Citra Google Earth Daerah Penelitian

22 Jurnal Teknologi, Vol. II, Edisi 34, Periode Juli-Desember 2019 (12-25)
Potensi Geowisata Daerah Jangkat Dengan Penilaian Kuantitatif......... (Iit Adhitia & Helmi Setia Ritma Pamungkas) 23
24 Jurnal Teknologi, Vol. II, Edisi 34, Periode Juli-Desember 2019 (12-25)
Potensi Geowisata Daerah Jangkat Dengan Penilaian Kuantitatif......... (Iit Adhitia & Helmi Setia Ritma Pamungkas) 25

Anda mungkin juga menyukai