TINJAUAN PUSTAKA
Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber
daya alam dengan segala flora, fauna, potensi hidrografis dan deposit sumber
alamnya yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia berasal dari pertanian,
terpenting bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Luas lahan pertanian lebih
kurang 82, 71 % dari seluruh luas lahan. Lahan tersebut sebagian besar digunakan
Fakta fisik bahwa dua per tiga wilayah Indonesia berupa laut, maka sumber daya
alam di laut memiliki potensi yang sangat besar. Selain mengandung minyak, gas,
mineral dan energi laut non-konvensional, serta sumber daya lainnya yang sudah
mulai digali meskipun masih terbatas, laut juga menghasilkan ikan yang potensi
lestarinya diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun. Saat ini yang baru
mineral dan energi laut, industri maritim, termasuk industri galangan kapal,
industri pelayaran (transportasi laut) dan industri pariwisata (wisata bahari dan
devisa, khususnya dari pendapatan ekspor minyak dan gas. Dua komoditi tambang
Energi listrik sebagian besar masih diproduksi PT. Perusahaan Listrik Negara
Sumber energi aternatif yang dimiliki dalam jumlah besar adalah gas, batubara,
tenaga hidro, panas bumi, dan tenaga surya. Energi alternatif yang saat ini tengah
digarap pemerintah adalah energi berbasis nabati atau biofuel dengan bahan dasar
Gambar 2.1. Peta sebaran Sumber Daya Alam indonesia (Sumber : Badan Energi Sumber
Daya Mineral, 2013)
2.2. Pengertian Geowisata
Disiplin Ilmu geologi merupakan ilmu yang sudah ada dan dipelajari sejak milyar
tetapi termasuk fenomena alam itu sendiri. Oleh karenanya tidaklah berlebihan
jika keadaan geologi (batuan, bentang alam, stratigrafi, tektonik) di suatu daerah
Unsur-unsur geologi yang terbentuk selama ruang dan waktu yang tersedia antara
(morfologi), dan struktur (kekar, sesar atau patahan). Mengingat keragaman unsur
geologi dapat dijumpai di setiap pulau dan kepulauan di Indonesia, keunikan dan
kelangkaan unsur akan mengarah pada sifat khas yang menjadi cikal-bakal
geologi tersebut.
suatu daerah menjadi kawasan yang berpotensi sumberdaya alam maupun rawan
bencana pun menjadi objek penting yang berkaitan erat dengan usaha mitigasi.
Untuk itu di perlukan suatu kajian analisa bencana geologi dan perencanaan
dinamis baru, maka tentunya fenomena yang terjadi di permukaan dan di bawah
tatanan geologi di Indonesia yang khas, berupa busur kepulauan yang diapit oleh
samudera luas, sudah tentu akan menciptakan aneka bentang alam dan sumber
daya yang menjadi cikal bakal objek dan daya-tarik geowisata. (Kusumabrata,
1998)
Penganekaragaman dan pengkayaan jenis objek wisata alam yang berbasis pada
jenis wisata baru, geowisata diciptakan dalam rangka memanfaatkan nilai estetika
bentang alam di permukaan dan di bawah permukaan bumi secara arif dan
bijaksana. Wisata yang berbasis pada alam ini memanfaatkan aspek nirhayati nilai
kawasan kars yang luas, dan mineral yang melimpah merupakan untaian
sumberdaya alam yang terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Secara
geologi pun, terdapat perbedaan yang mendasar antara Indonesia bagian Barat
dengan Indonesia bagian Timur yaitu tatanan geologi maupun sumberdaya yang
dimiliki.
Sebagai suatu bentuk kegiatan, di dalam geowisata sendiri dikenal pula beberapa
ciri khas dalam karakter alami masing-masing kegiatan wisata. Oleh karena
bentuk, maka sampai saat ini belum ada referensi yang menstandarisasi
b. Geotope adalah objek atau bagian tertentu yang terbentuk secara alami di
permukaan bumi yang memiliki ciri geologi dan geomorfologi bersifat luar
(Komoo, 2003).
(Komoo, 1993).
f. Kawasan Lindung Geologi atau Cagar Alam Geologi adalah suatu kawasan
yang memiliki karakteristik geologi yang khas, unik dan langka sehingga
ilmu pengetahuan alam, pendidikan lingkungan dan pelestarian alam dan pada
Aspek fisik yang dijadikan daya tarik wisata tersebut dapat berupa kondisi tanah,
kandungan mineral, jenis batuan dan lainnya yang masih berhubungan dengan
geologi.
geologi tersebut, jadi wisatawan paham akan proses proses alam yang terjadi.
Dengan adanya informasi tersebut diharapkan masyarakat akan sadar dan tidak
Manfaat tersebut dapat berupa segi ekonomi, sosial atau lainnya. Dengan
Kepuasan tersebut dapat didapat salah satunya dengan tata kelola tempat
geowisata yang rapi, bersih dan akses yang memudahkan masyarakat untuk
mengunjunginya.
2.4.1.Geowisata gunungapi
dan fungsinya sebagai “jendela laboratorium alam” tempat melihat proses alam
(a) (b)
Gambar 2.2. (a) Geowisata Gunungapi ”Bromo” Jawa Timur (b) Geowisata ”Tengger
Caldera Simeru” Jawa Timur (Sumber : hhtp://gunungsimeru.com Google 2016)
2.4.2. Geowisata kars dan gua
Bentukan bentangalam khas hasil pelarutan air pada batugamping ini hampir
memiliki nilai estetika diwujudkan dalam bentuk bukit, lembah kering yang buntu
(blind valley), dolina, uvala, polje, telaga kars, dan mata air (sendang).
sebagian besar bentangalam kars di dunia. Nilai strategis kawasan kars dan gua
(a) (b)
Gambar 2.3. (a) Geowisata Karts ”Goa” Jawa Timur (b) Geowisata ”Goa” Bahorok, Sumut
(Sumber : hhtp://goa-goaindahindonesia.com Google 2016)
2.4.3.Geowisata pantai
Bentangalam alam pantai dibedakan menjadi pantai landai, pantai terjal, pantai
pengikisan dan pengaruh struktur geologi akan mempengaruhi jenis pantai. Pantai
landai umumnya berkembang pada batuan lunak, sedang pantai terjal mulajadinya
berkaitan dengan pensesaran (patahan) yang arahnya sejajar pantai. Pantai landai
berpasir menunjukkan aktifnya proses erosi di bagian hulu sungai dan sedimentasi
pasir yang dihempaskan oleh gelombang. Pada pantai berbatu sering dijumpai
proses geologi. Dibedakan dengan daya-tarik wisata alam pantai pada umumnya,
dan pengetahuan kepada wisatawan mengenai mula jadi pantai dan sejarah
(a) (b)
Gambar 2.4. (a) Geowisata Pantai Jawa Barat (b) Geowisata Pantai Danau Toba,Sumut
(Sumber : hhtp://wisatadanautoba.com Google 2016)
2.4.4. Geowisata danau
Bentukan danau atau telaga dapat terjadi di daerah tinggian dan rendahan, di
Danau di bagian puncak atau lereng gunungapi merupakan kawah aktif atau
kawah mati yang terisi air hujan. Danau Toba (Sumatera Utara) genesanya
tahun lalu. Danau tiga warna di G. Kelimutu (Flores Barat) dan danau-danau es
(a) (b)
Gambar 2.5. (a) Geowisata Danau Rinjani (b) Geowisata Danau Vulkanik Toba (Sumber :
hhtp://danaugunung.com Google 2016)
terwujud dalam bentuk lapangan solfatara, hembusan fumarola, mata air panas,
geiser, kubangan lumpur panas, dan daerah ubahan hidrotermal. Desisan suara uap
air dan gas yang ke luar dari celah-celah batu, genangan air panas, pancaran air
air bercampur gas yang dihembuskan dari dalam bumi dapat dimanfaatkan untuk
(a) (b)
Gambar 2.6. (a) Geowisata G.Ungaran Jawa tengah (b) Geowisata G.Kamojang (Sumber :
www.airpanaskamojang.com Google 2016)
berkaitan dengan struktur geologi (patahan). Tebing terjal setinggi belasan hingga
puluhan meter yang memotong aliran sungai merupakan gawir patahan yang
disebabkan oleh gerakan bumi yang dinamis. Air terjun yang bertingkat-tingkat
dapat disebabkan oleh gawir patahan menangga (step faults), atau perbedaan
Gambar 2.7. Geowisata air terjun, Jawa Timur (Sumber : hhtp://wisataairterjun.com Google
2016)
bentangalam yang dihasilkan oleh kegiatan tektonik, dan sekumpulan fosil atau
jejak kehidupan masa lalu, dapat dianggap sebagai situs geologi jika
keberadaannya :
daerah lainnya
yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai sejarah perkembangan bumi dan
Sisa-sisa keberadaan sumberdaya mineral dan energi yang pernah diusahakan oleh
manusia memiliki potensi untuk dikemas dan dikembangkan menjadi objek yang
tambang minyak, batubara, dan mineral penting seperti emas, perak, tembaga dan
sebagainya yang sudah tidak aktif, yang sebelumnya tidak dapat dimasuki, pada
prioritas utama.
Apa itu geowisata atau geotourism? Istilah geotourism muncul tak lebih tua dari
Wisata yang berkaitan dengan kebumian tidak dirintis sejak tahun 1990-an saja.
Sejak para ilmuwan menjelajah berbagai tempat di atas Bumi ini, terutama di
Abad ke-18, para ahli geologi sudah terbiasa menggabungkan bussiness and
alam dan batuan, asyiknya menyusuri sungai dan pantai, atau mendaki perbukitan,
tourists) pada 1980-an. Satu makalah yang ditulis oleh Jane James 1993 di
Mulai dari Eropalah itulah kemudian muncul istilah “taman bumi” (geopark),
setelah Brasil memiliki banyak kekayaan alam berupa flora, fauna maupun
tentang keanekaragaman alam dan hayati Indonesia. Potensi ini harus dapat
wisata yang dapat memberikan nilai ekonomi secara nasional maupun bagi
(Fandeli, 2000).
Selain kaya akan keanekaragaman biologi dan budaya, Indonesia juga terkena
dengan bentang alam elok, tanah subur, hutan kaya satwa endemis dan berlimpah
mineral, meskipun Indonesia hanya meliputi 1,3% luas daratan di Bumi, tidak
satu negara pun yang mempunyai begitu banyak mamalia (500 jenis atau 1/8 dari
Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World
kegiatan social dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati
oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah
menjadi bagian dari hak azazi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju
Dalam hubungan ini, berbagai negara termasuk Indonesia pun turut menikmati
dampak dari peningkatan pariwisata dunia terutama pada periode 1990 - 1996.
Potensi geowisata di Indonesia sangatlah besar. Membentang dari Propinsi
mampu menarik lebih banyak lagi devisa negara, baik dari wisatawan manca
Badai krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1997, merupakan
dunia internasional.
Menghadapi tantangan dan peluang ini, telah dilakukan pula perubahan peran
Pemerintah dibidang kebudayaan dan pariwisata yang pada masa lalu berperan
sebagai pelaksana pembangunan, saat ini lebih difokuskan hanya kepada tugas-
dilakukan oleh swasta dapat berkembang lebih pesat. Peran fasilitator disini dapat
diartikan sebagai menciptakan iklim yang nyaman agar para pelaku kegiatan
Selain itu sub sektor geowisata pun diharapkan dapat menggerakan ekonomi
rakyat, karena dianggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas, sarana dan
pertumbuhan menjadi sebuah industri yang berdiri sendiri. Namun yang masih
harus diperhatikan bersama bahwa sampai sejauh ini kesadaran dan pengertian
abad 21 secara nasional dunia kepariwisataan alam memulai babak baru setelah
dihantam berbagai kendala sebagai imbas dari krisis ekonomi yang membawa
krisis (1997-1998), sektor pariwisata alam secara bertahap mulai pulih dengan
untuk menggali dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki
Pemerintah dalam hal ini para penggiat kepariwisataan yang menyadari besarnya
membangun aset obyek dan daya tarik wisata alam, yang merupakan modal awal
untuk bangkitnya kegiatan pariwisata alam. Keputusan ini harus ditindak lanjuti
dengan memikirkan dan mengusahakan serta membenahi potensi obyek dan daya
proses sosial, ekonomi, dan alam. Oleh karena itu unsur-unsur yang terlibat di
diharapkan mempunyai andil yang sangat besar dalam proses ini. Untuk itu
Dari sudut sosial, kegiatan geowisata akan memperluas kesempatan tenaga kerja
baik dari kegiatan pembangunan sarana dan prasarana maupun dari berbagai
sektor usaha yang langsung maupun yang tidak langsung berkaitan dengan
pengenalan dan cinta terhadap tanah airnya, sehingga dapat memotifasi sikap
dari pajak, retribusi parkir dan karcis atau dapat mendatangkan devisa dari para
karena aktivtas berwisata bagi seorang individu dapat meningkatkan daya kreatif,
menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui
peninggalan sejarah dan budaya suatu etnik tertentu, kesehatan dan pariwisata
spiritualisme.
menerus antara sisi pemasukan dan minat dari kepariwisataan yang tersedia untuk
meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu obyek wisata dengan cara
a. Seleksi terhadap potensi, hal ini dilakukan untuk memilih dan menentukan
tentang jarak antar potensi, sehingga perlu adanya peta potensi obyek geowisata.
Dari peta potensi diperoleh informasi tentang lokasi dan jarak relatif antar obyek
wisata. Melalui informasi jarak antar potensi dapat digunakan untuk menentukan
potensi mana yang cukup sesuai untuk dikembangkan. Selain itu melalui peta juga
dapat di gunakan untuk alat pemandu pasif bagi wisatawan, terutama wisatawan
yang bersifat individu atau bahkan yang berbentuk rombongan, serta untuk
wisatawan yang berjiwa avontir (tidak mau terikat pada suatu paket wisata
(a)Promosi
kawasan.
Merupakan salah satu jenis produk wisata yang sangat potensial untuk
Upaya untuk menampilkan produk wisata yang bervariasi dan mempunyai daya
1. Kondisi Geologi
Faktor kondisi geologi adalah prihal yang paling utama dalam menemukan dan
nya dan memahami proses sejarah situs tersebut, sehingga para geologist
membuat suatu publikasi yang tidak hanya dapat dinikmati oleh para geologist.
umur situs, dan keberadaan situs (Batuan, Struktur Geologi, Fosil, Mineral,
Morfologi dan situs bersejarah lainya), yang kesemua ini di rangkum dan di
ceritakan proses dan keberadaan nya dangan bahasa yang sederhana sehingga
bersejarah tersebut.
Proses keterbentukanya
penting dalam hal memberikan informasi suatu keterbentukan dan proses dari
pada situs atau pun aspek geologi yang akan dijelaskan, hal ini dikarenakan
Karakteristik situs
padanya bisa terdapat perbedaan antara situs yang dianggap sama namun
Umur situs
umur merupakan tahapan yang harus dijelaskan, hal ini karena terdapat
beberapa situs geologi yang sama namun umur berbeda, ini dapat
meningkatkan nilai sejarahnya suatu situs, didalam ilmu geologi satuan umur
geologi tidak berdasarkan satu – sepuluh tahun tetapi Ribuan tahun bahkan
Jutaan Tahun dalam pengkajiannya, sehingga hal ini menjadi pendorong dan
Keberadaan Situs
geologi salah satu berdasarkan letak dan keberadaanya situs, karena letaknya
kondisi sekitar situs, baik dari segi kebencanaan dan kesampainya daerahnya.
2. Kondisi Geografis
keruangan.
1) Lingkup Fisikal, yang meliputi aspek topologi (letak, luas ,bentuk dan batas),
aspek fisik (tanah, iklim, air), aspek biotis (manusia, hewan, tumbuhan).
2) Lingkup non Fisikal yang meliputi aspek sosial (tradisi, adat, kelompok,
Lokasi
Lokasi dalam penelitian ini menyangkut pada letak geografis baik jarak, maupun
luas. Lokasi ini juga dapat diartikan sebagai lokasi relatif artinya bagaimana
hubungan antara situs geologi dengan obyek situs lain yang ada di Kecamatan
Iklim
kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di
bumi. Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan
iklim sangat berpengaruh, dalam hal ini faktor iklim yang berkaitan di penelitian
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda, dalam
persamaan Braak yang mengacu pada ketinggian tempat, yaitu semakin tinggi
tempat maka suhu udara semakin rendah (Ance Gunarsih 1986). Dengan
T = (26.3 – 0,61 . H) °C
Keterangan :
meter)
Curah Hujan
adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu. Apabila dikatakan
intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena
berdampak dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek negatif terhadap kawasan
cairan. Analisa curah hujan dalam indentifikasi situs geologi berfungsi sebagai
acuan iklim pada kawasan situs. Dalam penetuan tipe iklim ini memakai
persamaan rumus oleh (Schmidt dan Ferguson, 1951 dalam Tjasyono, 2006)
yang mendasarkan pada nisbah rata-rata jumlah bulan kering yaitu apabila curah
hujan kurang dari 60mm dan rata-rata jumlah bulan basah apabila curah hujan
Σ fd
Md =
T
Dimana :
Σ fw
Mw =
T
Dimana :
Sehingga berdasarkan data-data bulan kering dan basah, schmid dan ferguson
Q : Tipe Iklim
pengembangannya meliputi:
a) Daya tarik
Atraksi atau daya tarik dapat timbul dari keadaan alam (keindahan panorama,
flora fauna, sifat kekhasan perairan air laut/danau), obyek buatan manusia
(museum, katedral, masjid kuno, makam kuno dan sebagainya), ataupun unsur-
unsur dan peristiwa budaya (kesenian, adat istiadat dan makanan). Atraksi atau
daya tarik dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu daya tarik
b) Fasilitas Pelayanan
Walaupun atraksi menarik wisatawan dari rumah atau tempat tinggalnya, namun
para wisatawan, baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Fasilitas dan
keamanan dan lain sebagainya yang menyangkut kebutuhan wisatawan. Ada satu
menginap, dalam hal ini sebaiknya isi dan susunan hotel/penginapan tersebut
c) Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah kemudahan untuk mencapai atau bergerak dari satu tempat ke
tempat lain dalam satu wilayah. Aksesibilitas dalam penelitian ini menyangkut
d) Infrastruktur
Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi fasilitas pelayanan, baik yang
saluran air bersih, pembangunan sarana transportasi seperti jalan dan terminal,
limbah.
(e) Akomodasi
Penyediaan akomodasi atau tempat menginap merupakan salah satu sarana yang
penting bagi para wisatawan. Akomodasi merupakan rumah kedua bagi para