SEJARAH PENGELOLAAN
Pada awalnya Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan kawasan
Suaka Marga Satwa yang ditetapkan Gubernur Hindia Belanda pada
tahun 1941 berdasarkan Surat Keputusan no.15 Staatblaat nomor 77
tanggal 12 Maret 1941, kemudian diumumkan melalui Surat
Pernyataan Menteri Kehutanan No. 448/Menhut-VI/1990, pada acara
Puncak Pekan Konservasi Alam Nasional ke-3 di Mataram Propinsi Nusa
Tenggara Barat dan ditujukan sebagai Taman Nasional Gunung RInjani
dengan surat keputusan Menhut No.280/Kpts-VI/1997 tanggal 23 mei
1997 dengan luas defisit 41.330 Ha yang terletak di tiga wilayah
LETAK GEOGRAFIS
Kawasan Taman Nasional Gunung RInjani terletak di Pulau Lombok
secara Geografis terletak antara 11621'30" - 11634'15" BT dan
818'18" - 832'19" LS merupakan daerah bergunung-gunung dengan
ketinggian mulai 500 - 3726 m dpl (puncak rinjani). Dengan variasi
kemiringan lahan bervariasi: datar, bergelombang, berbukit sampai
bergunung. Gunung-gunung yang ada disekitar kawasan Taman
Nasional Gunung Rinjani diantaranya: Gunung Pelawangan ( 2.658 m
dpl), Gunung Daya ( 2.914m dpl), Gunung Sangkareang ( 2.588 m
dpl), Gunung Buah Mangge ( 2.895 m dpl) dan Gunung Kondo
(2.947 m dpl)
ZONA KAWASAN
Sesuai dengan SK Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam nomor: SK 99/IV/Set-3/2005 tanggal 26 September
2005 tentang penataan Zona pada Taman Nasional Gunung Rinjani,
maka guna kepentingan pengelolaan sebagai Taman Nasional di
Indonesia, kawasan TNGR dibagi menjadi Zona Pengelolaan yaitu:
Zona Inti 20.842,50 Ha
Zona Rimba 17.349,50 Ha
JENIS-JENIS FLORA
Hutan di Gunung Rinjani termasuk hutan jenis heterogen dan pada
titik-titik tertentu berupa hutan jenis homogen. Berikut adalah jenisjenis flora yang terdapat di gunung rinjani berdasarkan ketinggian :
1.Ketinggian 1.000 mdpl, terdapat jenis-jenis pepohonan seperti
beringin (Ficus Benymina), Jelateng (Laportea Stimulan), Jambujambuan (Syzigium sp), Pala Hutan (Myritica Fatna), Buni Hutan
(Antdesma SP), Imba (Azadiratctha Indica), Bajur (Pterospermum
Javanicum), Randu Hutan (Gossapinus Heptophylla), Terep (Artocarpus
Elastica), Herending (Melastoma sp), Pandan (Pandanus Tectorius),
Keruing Bunga (Diptorocrapus Haseltii), Salam (Syzigium Polyantha).
2. Ketinggian 1.000 - 2.000 m dpl, banyak dijumpai jenis tumbuhan
seperti anggrek (Vanda, sp), Meniran (calicarpa sp), Kayu Jakut
(syzigium sp), Menang/Garu (Dysoxylum sp), sentul (Aglaia sp),
Deduren (Aglaia argentea), Pandan (Pandanus tectorius), Paku pandan
(Asplenium nidus), Glagah (Saccharum spontaneum), Alang-alang
(imperata cylindrica), Paku-pakuan (Cyclocorus sp), Bunga abadi
(Anaphalis visdica), Lumut Jenggot (Usnea sp) dan Rotan Besar
(Daemonorops sp).
3. Ketinggian di atas 2.000 m dpl, banyak didominasi oleh Cemara
Gunung (Casuarina junghubniana), Bunga Abadi (Anaphalis viscida),
Bangsal (Engelhardia spicata), Melela (Podocarpus Vaccinium), Pacar
Gunung (Vacinium caringifolia), Jambu-jambuan(Syzigium sp) dan
Raksasa (Photinia moniana).
POTENSI WISATA
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Barat
No.2 Tahun 1989 kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan
salah satu dari 15 lokasi yang memiliki potensi pengembangan wisata
alam dan menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Nusa Tenggara
Barat. Beberapa lokasi yang menjadi daya tarik utama kunjungan
adalah sebagai berikut:
Puncak Gunung Rinjani
Pendakian Gunung Rinjani (puncak) merupakan salah satu objek wisata
yang menjadi andalan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Gunung Rinjani sebagai gunung vulkanik yang masih aktif nomor 2
tertinggi di Indonesia. Puncak Gunung Rinjani merupakan tujuan
sebagian besar petualang dan pecinta alam yang mengunjungi
kawasan ini karena apabila telah berhasil animo komunitas pencinta
alam diseluruh nusantara bahkan dari mancanegara dalam kegiatan
pendakian cukup besar, ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang
melakukan pendakian setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.
Kegiatan pendakian secara besar-besaran dilakikan pada bulan Juli s/d
Agustus (pertengahan) peserta pendakian umumnya didominasi oleh
kalangan pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ingin
merayakan HUT Kemerdekaan RI di puncak Gunung Rinjani dan Danau
Segara Anak melalui kegiatan "Tapak Rinjani" yang diadakan secara
rutin setiap tahunnya oleh salah satu kelompok pencinta alam di Pulau
Lombok yang berkerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung
Rinjani.
E. Harga Tiket
Untuk mendaki Gunung Rinjani kita harus membayar Rp10.000,00 di
pintu batas masuk Taman Nasional Gunung Rinjani, sedangkan bagi
pendaki yang datang dari luar negeri akan dikenakan biaya
Rp.150.000,00. Bagi yang ingin menyewa guide, harus mengeluarkan
dana tambahan sebesar Rp.100.000,00 per hari. Sedangkan jasa porter
adalah Rp.80.000,00 per hari.
Pendakian Gunung Rinjani sebaikknya dilakukan pada musim kemarau
atau sekitar bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, hingga
awal November. Hal tersebut dikarenakan pada musim penghujan jalur
pendakian akan sangat licin sehingga dapat membahayakan
keselamatan pendaki.