Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dan Tiwu Ata Polo. Ketiga danau ini mempunyai warna yang
berbeda sehingga disebut danau tiga warna.[4] Keadaan Topografi kawasan Taman
Nasional Kelimutu bervariasi dari bergelombang ringan sampai berat dengan relief
berbukit-bukit sampai bergunung-gunung, memiliki tingkat kemiringan atau lereng
yang sangat terjal dan curam, terutama pada dinding-dinding danau dan areal
sekitarnya. Topografi yang bergelombang berat umumnya terdapat di bagian selatan
kawasan.
Wisata Danau
Kelimutu
Pesona keindahan Danau Kelimutu tidak
terlepas dari danau tiga warna yang warnanya
dapat berubah-ubah dan juga berkembangnya
mitos yang selama ini dipercayai oleh penduduk
sekitar. Perubahan warna ketiga danau itu
disebabkan oleh komposisi mineral yang
terdapat dalam danau itu.
Ketiga danau tersebut bernama Tiwu Ata Polo (danau warna merah), Tiwu Nua Muri Koo Fai (danau warna
biru) dan Tiwu Ata Mbupu (danau warna putih) Tiga danau yang memiliki luas sekitar 1.051.000 meter
persegi, menurut kepercayaan penduduk sekitar memiliki perbedaan makna sesuai dengan namanya.
Tiwu Ata Polo adalah tempat untuk jiwa-jiwa yang telah meninggalkan dunia bagi orang yang semasa
hidupnya melakukan kejahatan. Danau yang bernama TIwu Nua Muri Koo Fai sebagai tempat bagi jiwa
muda mudi yang telah meninggal. Sedangkan Tiwu Ata Mbupu tempat berkumpulnya jiwa orang tua yang
telah meninggal.
Kampung Moni
Sunting
Kampung Moni adalah kawasan wisata andalan Kabupaten Ende. Lokasi ini berada pada poros jalan utama
yang menghubungkan kota Ende dengan kota Maumere dan berjarak 14 km dari Danau Kelimutu. Pada
lokasi ini dapat dijumpai sawah yang pertama kali dibuat di wilayah Ende pada tahun 1919. Lokasi ini
merupakan pusat fasi
Flora And Fauna
-Flora -Fauna
Terdapat 78 jenis pohon yang tumbuh di kawasan taman nasional ini yang Tidak hanya keanekaragaman flora, kawasan Taman Nasional
digolongkan ke dalam 36 suku. Sementara itu, spesies flora secara Kelimutu juga kaya akan berbagai jenis satwa. Sebagian di antara
keseluruhan mencapai 100 jenis dan dua diantaranya adalah tumbuhan
satwa tersebut adalah spesies endemik, seperti burung gerugiwa
endemik.
(Monarcha sp.) yang memiliki 11 suara kicauan yang berbeda-beda.
Flora endemik yang tumbuh di kawasan taman nasional ini adalah turuwara Spesies burung ini oleh masyarakat dianggap sebagai burung
(Rhododendron renschianum), arngoni (Vaccinium varingiaefolium) dengan arwah, karena jarang terlihat berkeliaran.
bunga kecil bewarna putih dan menjadi hitam saat matang diyakani sebagai
makanan dewa, dan uta onga (Begonia kelimutuensis). Burung madu (Lichmera lombokia) juga merupakan satwa endemik
di Nusa Tenggara. Sementara satwa endemik jenis mamalia yang
Beberapa jenis flora yang tumbuh di kawasan ini antara lain ajang kode menghuni kawasan taman nasional ini adalah tikus gunung, tikus
(Toona), kempo (Palaquium), kesambi (Schleichera oleosa), kesi
lawo, wawi ndua, dan deke.
(Canarium), kawah (Anthocephalus cadamba), kodal (Diospyros ferrea), sita
(Alstonia scholaris), edelweis, dan cemara (Casuarina junghuhnia).
Sementara itu, pada ekosistem hutan empupu atau Eucalyptus urophylla Selain itu, TN Kelimutu juga menjadi habitat kijang (Muntiacus
tumbuhan yang mendominasinya adalah putri malu (Mimosa pudica), muntjak), babi hutan (Sus), luwak, landak, kancil, banteng, rusa
krinyuh (Eupatorium inofolium), dan tembelekan (Lantana camara). (Cervus timorensis), trenggiling, ayam hutan hijau (Gallus varius),
srigunting (Dicurus macrocercus), kakatua jambul kuning (Cacatua
Adapun di area yang tidak memiliki tutupan tajuk, jenis tumbuhan yang sulphurea), kancil, monyet ekor panjang (Macaca fascicularis),
mendominasinya adalah berbagai jenis reruputan serta alang-alang
kuskus (Phalanger), dan masih banyak lagi.
(Imperata cylindrica).
Terima Kasih