Anda di halaman 1dari 19

MODUL AJAR

Nama Penyusun : Arham


Instansi : SMA Negeri 3 Makassar
Mata Pelajaran : Sejarah
Fase :E
Waktu : 18 X 45 menit (9 Pertemuan)
CP :
Pada akhir Fase E, siswa mampu memahami konsep-konsep dasar manusia, ruang, waktu,
diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian
sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat
bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif siswa mampu menganalisis serta
mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asal-usul
nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di
Indonesia.
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer atau sekunder untuk
melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki benang merah dengan keindonesiaan baik
langsung ataupun tidak langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian
mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka
juga mampu menggunakan berbagai keterampilan sejarah untuk menjelaskan peristiwa
sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Dimensi Profil Pelajar Pancasila:


Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan
Global, mandiri, Bergotong royong, Kreatif dan Inovatif
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. memahami konsep-konsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi),
sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta
sejarah lokal.

Pertemuan Kriteria Ketercapaian/Indikator/Eviden Asesmen


1 menjelaskan konsep manusia, ruang dan dalam proses pembelajaran
waktu dalam peristiwa sejarah
menjelaskan konsep diakronis dan sinkronis dalam proses pembelajaran
dalam menjelaskan peristiwa sejarah (sejarah
lokal)
2 menyimpulkan apa guna sejarah dalam proses pembelajaran
mengidentifikasi peristiwa sejarah lokal
mengaitkan peristiwa sejarah (sejarah lokal)
dengan teori sosial
3 menjelaskan tahapan metode penelitian dalam proses pembelajaran
sejarah
4 mempraktikkan cara menjelaskan peristiwa dalam proses pembelajaran
sejarah dengan pendekatan diakronis dan
sinkronis
5 memaknai nilai-nilai peristiwa sejarah dalam proses pembelajaran
6 dan 7 menganalisis peristiwa sejarah dengan dalam proses pembelajaran
menggunakan pendekatan teori sosial

1
Pertemuan Kriteria Ketercapaian/Indikator/Eviden Asesmen
8 dan 9 menilai keberlanjutan sejarah lokal tersebut dalam proses pembelajaran
dalam konteks masa lalu, masa kini dan masa
yang akan datang
menilai kebermaknaan sejarah lokal tersebut dalam proses pembelajaran
dalam konteks masa lalu, masa kini dan masa
yang akan datang

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)


Kriteria
Ketercapaian/Indikator/Eviden
- Menjelaskan konsep-konsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi),
sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah
lokal.
- Menjelaskan konsep diakronis dan sinkronis dalam menjelaskan peristiwa sejarah
(sejarah lokal).

Kegiatan Pembelajaran:
a. Bersama peserta didik, guru membuat kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini.
b. Berdo’a bersama
c. Guru mengajukan pertanyaan pemantik, antara lain:
• momen baik atau buruk apa yang pernah kalian alami?
• Masih dirasakan atau tidak dampak dari momen itu sampai saat ini?
• Harapan ke depan apa yang akan kalian lakukan berdasarkan dampak dari momen
yang kalian alami?
d. Mengkomunikasikan hasil jawaban pertanyaan pemantik dan diskusi kedalam
aplikasi padlet link yang diberikan guru.
e. Guru membimbing peserta didik untuk mengkaitkan pertanyaan pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini yaitu konsep manusia, ruang, waktu dalam sejarah
f. Guru melakukan assesmen awal:
1. Dalam peristiwa sejarah harus ada unsur manusia, ruang dan waktu. Apa
yang dimaksud dengan manusia, ruang dan waktu tersebut?
2. Dalam penulisan sejarah terdapat cara berfikir diakronis dan sinkronis. Tahukah
kalian maksud dari cara berfikir diakronis dan sinkronis?

g. Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:


1. Untuk kelompok siswa yang belum memahami unsur sejarah manusia, ruang dan
waktu diberikan link video : https://www.youtube.com/watch?v=adJybPJtUxk
Setelah itu mereka bisa mengkomunikasikan hasil literasi dalam bentuk
lisan/tulisan/digital/non-digital
2. Untuk kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman baik tentang unsur sejarah
manusia, ruang dan waktu diberikan tugas literasi melalui internet mencari salah
satu contoh peristiwa sejarah, kemudian mengidentifikasi unsur manusia, ruang dan
waktu dalam bentuk lisan/tulisan/digital ( Canva, Power point, Video, dll)/non-
digital
h. Guru memimbing peserta didik untuk memahami bahwa manusia adalah bagian dari
subyek dan obyek sejarah baik dalam lingkup lokal, nasional dan global. Karena itulah

2
maka manusia harus bisa membuat sejarah baru dengan membangun harmonisasi
sesama, baik dalam lingkup lokal, nasional dan global.
i. Dengan literasi buku teks dan media digital peserta didik dituntun untuk menemukan
pemahaman konsep diakronis (kronologis) dan sinkronis.
j. Mendiskusikan hasil literasi konsep diakronis (kronologis) dan sinkronis.
• https://tirto.id/cara-berpikir-diakronik-dan-sinkronik-dalam-mempelajari-sejarah-
gkGC
• https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/18/110000569/konsep-berpikir-
diakronik-dan-sinkronik-dalam-belajar-sejarah?page=all.

k. Mengkomunikasikan hasil diskusi secara individu dengan kedalam link Google Class
Room link yang diberikan guru.
l. Guru menuntun peserta didik agar membangun karakter dalam mempelajari konsep
manusia, ruang dan waktu, cara berfikir sejarah Diakronik dan sinkronis, yaitu:
 Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar untuk
memaksimalkan potensi diri
 Berkebhinekaan Global, yaitu dengan berharmonisasi antar sesama manusia untuk
bisa menciptakan sejarah yang baik ke depan

m. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap konsep-konsep yang dipelajari


n. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran

Refleksi
• Peserta didik diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu
diperbaiki dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• Peserta didik diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(menggunakan Padlet)

C. ASSESMEN/PENILAIAN

Kriteria Kesesuaian Jawaban Konsep


Konsep Deskripsi
Manusia Pelaku sejarah
Ruang Tempat terjadinya peristiwa
Waktu Tanggal, bulan, tahun dan jam

Rubrik penilaian:
No Nama Siwa Konsep Nilai
1 Manusia Ruang Waktu
2
3
dst
Keterangan Skor:
3 = Jawaban sesuai Nilai = jumlah skor X 100 %
2 = kurang sesuai 9
1 = Tidak sesuai

3
Kriteria Kesesuaian Jawaban Konsep
Konsep Deskripsi
Diakronik Kronologis, memanjang dalam waktu
Sinkronik Meluas dalam ruang dan terbatas dalam
waktu

Rubrik penilaian:
No Nama Peserta didik Konsep Nilai
1 Diakronik Sinkronik
2
dst

Keterangan Skor:
Nilai = jumlah skor X 100 %
3= Jawaban sesuai
6
2 = kurang sesuai
1 = Tidak sesuai

1. Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian/Indikator/Eviden
- menyimpulkan apa guna sejarah
- mengidentifikasi peristiwa sejarah lokal
- mengaitkan peristiwa sejarah (sejarah lokal) dengan teori sosial

Kegiatan Pembelajaran:
a. Bersama peserta didik, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini.
b. Berdo’a bersama
c. Guru mengajukan pertanyaan pemantik:
• Ceritakanlah salah satu momen keberhasilan/kegagalan dalam hidup kalian?
• Berdasarkan pada pengalaman tersebut, apa yang akan kalian lakukan ke depannya
dalam hidup? Apakah kalian akan mengulangi atau tidak mengulangi momen
tersebut?
d. Mengomunikasikan hasil jawaban kedalam aplikasi padlet link yang diberikan guru
e. Guru menuntun peserta didik untuk mengkaitkan kalimat pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini yaitu konsep guna sejarah.
f. Guru menuntun peserta didik untuk memahami bahwa setiap peristiwa yang kita alami
dimasa lalu bisa menjadi pengalaman berharga dan menjadi manusia yang bijaksana.
Itulah guna kita mempelajari sejarah.
g. Guru melakukan assesmen di awal:
 Apa saja guna sejarah dalam kehidupan kita?

h. Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:

4
1. Untuk kelompok siswa yang belum memahami apa saja Guna Sejarah bisa
didampingi oleh siswa yang sudah memiliki pemahaman baik (tutor sebaya)
Setelah itu mereka bisa mengkomunikasikan hasil pendampingan dalam bentuk
lisan/tulisan/digital/non-digital
2. Untuk kelompok siswa yang belum memahami apa saja Guna Sejarah bisa
melakukan literasi dengan diberikan link:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
sejarah/#2_Bermanfaat_Untuk_Pengajaran
Hasil pemahaman literasi bisa dikomunikasikan dalam bentuk lisan/tulisan/digital (
Canva, Power point, Video, dll) /non-digital

3. Untuk kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman baik tentang Guna
Sejarah diberikan tugas literasi melalui internet mencari salah satu contoh peristiwa
sejarah, kemudian mengambil dalam bentuk lisan/tulisan/digital ( Canva, Power
point, Video, dll)/non-digital
4. Untuk kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman baik bisa mendampingi
kelompok siswa yang belum memiliki pemahaman baik untuk proses pembelajaran
tutor sebaya
i. Dengan literasi buku teks dan media digital peserta didik dituntun untuk menemukan
konsep sejarah dan teori sosial dan sejarah lokal
• Buku Teks Sejarah kelas X
• https://www.youtube.com/watch?v=vTaNDPRQ-10
• https://www.kompasiana.com/ist0ria.blogspot.com/54f5d22da33311484f8b464a/seja
rah-lokal
j. Mendiskusikan hasil literasi konsep sejarah dan teori sosial dan sejarah lokal.
k. Mengkomunikasikan hasil jawaban kedalam aplikasi Google form yang diberikan guru.
l. Guru menuntun peserta didik agar membangun karakter dalam mempelajari konsep
sejarah dan teori sosial dan sejarah lokal, yaitu:
 Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar untuk
memaksimalkan potensi diri
 Bergotong Royong, yaitu dengan saling berkolaborasi dan menebalkan sikap
kepedulian dalam proses pembelajaran
 Berkebhinekaan Global, yaitu dengan saling menghormati dan menghargai
keberagaman di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran
m. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap konsep-konsep yang dipelajarai
dan mengajak siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Refleksi
• Peserta didik diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu
diperbaiki dalam kegiatan pembelajaran hari ini
• peserta didik diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai
anak bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini
(menggunakan aplikasi Padlet)

C. ASSESMEN/PENILAIAN Kriteria

Kesesuaian Jawaban
Konsep Deskripsi

5
Guna Sejarah 1. Sejarah sebagai ilmu
2. Sejarah sebagai edukatif
3. Sejarah sebagai rekreasi
4. Sejarah sebagai inspiratif

Rubrik penilaian:
No Nama Peserta Guna Sejarah Nilai
didik
1
2
dst
Keterangan Skor:
4 = Jawaban 4 guna sejarah
Nilai = jumlah skor X 100 %
3 = Jawaban 3 guna sejarah
4
2 = jawaban 2 guna sejarah
1 = jawaban 1 guna sejarah

Kriteria Kesesuaian Jawaban:


Konsep Deskripsi
Teori sosial adalah kerangka kerja analitis atau paradigma, yang digunakan
untuk mempelajari dan menafsirkan fenomena sosial.
Sejarah lokal sebagai kisah masa lampau dari sebuah kelompok atau
masyarakat di mana terletak pada wilayah geografis yang
terbatas
Keterkaitan sejarah lokal teori sosial bisa dijadikan ilmu bantu untuk menganalisis
dengan teori sosial peristiwa sejarah (sejarah lokal)

Rubrik penilaian:
Konsep
Keterkaitan
No Nama Siwa Sejarah sejarah lokal Nilai
Teori Sosial
Lokal dengan teori
sosial
1
2
dst
Keterangan Skor:
3= Jawaban sesuai Nilai = jumlah skor X 100 %
2 = kurang sesuai 9
1 = Tidak sesuai

3. Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian/Indikator/Eviden
- menjelaskan tahapan metode penelitian sejarah

Kegiatan Pembelajaran:

6
a. Guru bersama peserta didik, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdo’a bersama
c. Guru menyajikan video pembuatan kue
d. Guru mengajukan pertanyaan pemantik:
• pernahkah kalian membuat kue?
• Langkah-langkah apa saja yang dilakukan pada pembuatan kue tersebut?
e. Guru menuntun peserta didik untuk mengkaitkan Pertanyaan pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini yaitu konsep metode penelitian sejarah.
f. Guru menuntun peserta didik untuk memahami bahwa setiap membuat produk atau
kegiatan apapun kita harus memiliki langkah-langkah kerja yang terstruktur. Inilah hal
yang harus dipahami para peserta didik kenapa dalam merekonstruksi peristiwa sejarah
harus melalui langkah-langkah terstruktur yaitu metode penelitian sejarah

g. Guru melakukan assesmen di awal:


Dengan literasi buku teks dan media digital apa yang kalian pahami dari metode
penelitian sejarah?
• https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/26/132658269/metode-penelitian-
sejarah
• https://www.ruangguru.com/blog/bagaimana-melakukan-penelitian-sejarah

h. Mengkomunikasikan hasil jawaban kedalam link Google Class Room yang diberikan
guru

i. Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:


1. Bagi kelompok siswa belum memahami metode penelitian sejarah diberikan link:
https://www.youtube.com/watch?v=51SRX3ow0us
kemudian mengkomunikasikan kembali pemahamannya dalam bentuk
lisan/tertulis/digital/non-digital
2. Bagi kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman baik bisa membuat alur
metode penelitian sebuah tema peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan tangan atau
membuat alur pada aplikasi digital seperti canva, vide, PPT dll
j. Guru menuntun peserta didik agar membangun karakter dalam melakukan
metode penelitian sejarah, yaitu:
• Jujur, merekonstruksi peristiwa sejarah berdasarkan fakta-fakta sejarah yang
ditemukan (bukan hoaks atau menjiplak tulisan orang lain)
• Integritas, selalu mencantumkan sumber dalam mengkutip hasil penelitian/
tulisan dan gambar orang lain
• Membangun hubungan harmonisasi terhadap semua pihak yang ikut membantu atau
berkontribusi dalam kegiatan penelitian sejarah
• mandiri, swadaya dengan uang pribadi (tabungan) dalam mendanai kegiatan
penelitian
• bergotong royong, berkolaborasi dengan sesama rekan dan pihak-pihak yang
dapat membantu penelitian
• kreatif, mencari cara kerja yang efisien dan dipahami semua tim work
• inovatif, mengkomunikasikan hasil penelitian dengan menggunakan aplikasi IT
(canva, padlet, youtube, dll).
3. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap konsep-konsep yang dipelajari

7
Refleksi
• Peserta didik diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu
diperbaiki dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• Peserta didik diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai
anak bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(menggunakan aplikasi Padlet)

Assesmen/Penilaian
Rubrik Penilaian Metode Penelitian Sejarah:

No Uraian Jawaban Skor


1 Heuristik 2
Mengumpulkan/mencari sumber sejarah
2 Verifikasi 4
Adalah proses melakukan uji keaslian dan kredibilitas sumber sejarah
melalui:
a. Kritik intern, menguji kredibilitas sumber
b. Kritik ekstern, menguji keaslian sumber
3 Interpretasi 2
Penafsiran sumber sejarah menjadi fakta sejarah
4 Historiografi 2
Penulisan sejarah secara utuh dan konprehensif dari rangkaian fakta
sejarah yang didapat
TOTAL SKOR 10
Nilai = jumlah skor X 100 %
10

1. Pertemuan Keempat (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian/Indikator/Eviden
- mempraktikkan cara menjelaskan peristiwa sejarah dengan pendekatan diakronis dan
sinkronis

Kegiatan Pembelajaran:
a. Guru bersama peserta didik, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdo’a bersama
c. Guru mengajukan pertanyaan pemantik:
• Ceritakanlah apa yang sudah kalian lakukan sejak bangun tidur sampai masuk kelas
hari ini?
• Ceritakanlah hal yang menarik yang kalian alami setelah kalian bangun tidur sampai
masuk kelas hari ini.
d. Mengkomunikasikan hasil jawaban kalimat pemantik kedalam aplikasi padlet link yang
diberikan guru.
e. Guru menuntun siswa untuk mengkaitkan kalimat pemantik dengan alur pembelajaran
hari ini yaitu mempraktikan cara menjelaskan peristiwa sejarah secara diakronis dan
sinkronis. Dari jawaban siswa mana saja peristiwa yang diceritakan secara diakronis
dan secara sinkronis.

8
f. Guru menuntun siswa untuk memahami bahwa ketika kita menceritakan kembali suatu
peristiwa, maka kita harus jujur dan menjelaskan dengan cara yang kreatif sehingga
orang lain merespon secara positif apa yang kita sampaikan.

g. Guru melakukan assesmen di awal:


 Guru menyajikan peristiwa sejarah Sumpah Pemuda dengan 2 tulisan yang berbeda.
yaitu kronologis peristiwanya dan bagaimana respon pemerintah Hindia Belanda
terhadap kegiatan Kongres Pemuda yang melahirkan ikrar Sumpah Pemuda.
kemudian menuntun siswa dengan pertanyaan berikut:
Setelah kalian memiliki pemahaman tentang cara berfikir diakronis dan sinkronis,
silahkan kalian membaca 2 contoh peristiwa sejarah berikut, kemudian identifikasi
mana yang termasuk cara berfikir diakronis dan sinkronis
 Apakah kalian bisa mengoperasikan salah satu aplikasi presentasi atau video?
h. Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:
1. Siswa dibagi dalam 6 kelompok yang proporsional antara yang cukup memahami,
sangat memahami dan mampu mengoperasikan aplikasi presentasi atau video
2. Siswa diberikan pilihan tugas yaitu 3 kelompok Diakronis dan 3 kelompok
sinkronis
3. Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk memilih peristiwa sejarah lokal,
nasional atau global. Kemudian mempraktikkan konsep cara berfikir diakronik
dan sinkronik dalam menceritakan kembali peristiwa sejarah
4. Siswa diberikan rambu-rambu penilaian tugas kelompok, dimana setiap kelompok
bisa mengkomunikasikan tugas kelompoknya dengan memilih cara membuat
tulisan dikertas, membuat Power poit, membuat Canva, membuat video

i. Guru menuntun peserta didik agar membangun karakter dalam proses pembelajara
cara berfikir diakronis dan sinkronis, yaitu:
 Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar untuk
memaksimalkan potensi diri
 Jujur, yaitu dengan menceritakan suatu peristiwa sejarah sesuai dengan fakta
 Kreatif, yaitu bisa mengkomunikasikan peristiwa sejarah dengan berbagai
kreatifitas sehingga bisa mudah dipahami dan diterima secara positif oleh orang lain
 Bergotong-royong, yaitu berkolaborasi dengan teman kelompok dan antar
kelompok dengan saling menghargai dan menghormati juga saling peduli.
 Mandiri, yaitu mengerjakan tugas secara mandiri dengan penuh tanggung jawab dan
tidak melakukan plagiat
1. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap hasil tugas yang harus diperbaiki
2. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari ini

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki dalam
kegiatan pembelajaran hari ini.
• siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(menggunakan aplikasi Padlet)

9
2. Pertemuan Kelima (2 x 45 menit)
Kriteria
Ketercapaian/Indikator/Eviden
- memaknai nilai-nilai peristiwa sejarah

Kegiatan Pembelajaran:
a. Guru bersama peserta didik, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdo’a bersama
c. Guru mengajukan pertanyaan pemantik:
“Hikmah yang baik untuk diteladani, hikmah yang buruk untuk dijauhi dan tidak
diulang”
Apa yang kalian bisa jelaskan dari kalimat tersebut?
d. Peserta didk mengkomunikasikan hasil jawaban pertanyaan pemantik kedalam aplikasi
padlet link yang diberikan guru
e. Guru menuntun siswa untuk mengkaitkan kalimat pemantik dengan alur pembelajaran
hari ini yaitu memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalam peristiwa sejarah
f. Guru menuntun siswa untuk memahami bahwa setiap peristiwa yang terjadi terdapat
hikmah atau makna nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Karena itu jadikanlah
pengalaman sebagai guru yang berharga. Begitu juga sejarah, yang harus bisa kita
ambil makna nilai-nilainya.
g. Guru melakukan assesmen di awal:
Apakah dari kalian yaang pada tugas pertemuan sebelumnya mendapat catatan untuk
memperbaiki sudah dilakukan?

h. Perbaikan Strategi Pembelajaran:


1. Bagi kelompok yang belum memperbaiki tugas kelompoknya dibimbing oleh guru
untuk bisa menyelesaikan tugasnya, kemudian diarahkan untuk menemukan makna
dan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah yang sudah dipilih
sebelumnya dengan cara tertulis
2. Bagi kelompok yang sudah memperbaiki tugas kelompoknya dan pemahamannya
baik diarahkan untuk menemukan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam
peristiwa sejarah yang sudah dipilih sebelumnya dimana setiap kelompok bisa
mengkomunikasikan tugas kelompoknya dengan memilih cara membuat tulisan
dikertas, membuat Power poit, membuat Canva, membuat video

i. Guru menuntun peserta didik agar membangun karakter dalam proses pembelajaran:
 Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar untuk
memaksimalkan potensi diri
 Jujur, yaitu dengan menceritakan suatu peristiwa sejarah sesuai dengan fakta
 Kreatif, yaitu bisa mengkomunikasikan peristiwa sejarah dengan berbagai kreatifitas
sehingga bisa mudah dipahami dan diterima secara positif oleh orang lain
 Bergotong-royong, yaitu berkolaborasi dengan teman kelompok dan antar
kelompok dengan saling menghargai dan menghormati juga saling peduli.
 Mandiri, yaitu mengerjakan tugas secara mandiri dengan penuh tanggung jawab dan
tidak melakukan plagiat
 Bernalar kritis, yaitu dapat menemukan makna nilai-nilai baik yang terkandung
dalam peristiwa sejarah

10
j. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap hasil tugas yang dikerjakan
k. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari ini.

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(menggunakan aplikasi Padlet)

Assesmen/Penilaian
Kelas dibagi menjadi 6 kelompok, 3 kelompok Diakronis dan 3 kelompok Sinkronis.
Kemudian secara bergotong royong dan mandiri setiap kelompok dituntun untuk memilih
salah satu tema peristiwa sejarah. Kemudian mereka menjelaskan kembali peristiwa
sejarah tersebut secara diakronis/sinkronis sesuai dengan kelompoknya. Tugas disajikan
secara tertulis dengan digital/non-digital.

Kriteria indikator penilaian kelompok:


Eviden/Indikator Penilaian Deskripsi
Kesesuaian tugas dengan pendekatan menyajikan peristiwa sejarah sesuai pendekatan
diakronis/sinkronis diakronis/sinkronis
Pemaknaan nilai-nilai peristiwa sejarah merefleksikan nilai-nilai bermakna peristiwa sejarah
kedalam kehidupan masa kini dan masa yang akan
datang
Gaya Bahasa komunikatif dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
Tekhnik penulisan Font bebas dengan size 12, spasi 1,5, ukuran kertas A4
Kreatifitas tidak plagiat (original), keterbaruan ide,
Kekompakan kelompok kontribusi yang merata dan saling melengkapi antar
anggota kelompok

Rubrik Penilaian:
Kelompok …..
Kesesuaian
Pemaknaan
tugas dengan
Nama nilai-nilai Gaya Tekhnik Kekompakan
No pendekatan Kreatifitas Nilai
Siswa peristiwa Bahasa penulisan kelompok
diakronis/sinkr
sejarah
onis
1
2
dst

Keterangan:
Nilai = jumlah skor X 100
3 = Sangat Baik
% 18
2 = Baik
1= Cukup

3. Pertemuan Keenam (2 x 45 menit) dan Ketujuh (2 x 45


menit) Kriteria Ketercapaian/Indikator/Eviden

11
- menganalisis peristiwa sejarah dengan menggunakan pendekatan teori sosial

Kegiatan Pembelajaran:
a. Guru bersama peserta didik, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdo’a bersama
c. Guru mengajukan pertanyaan pemantik:
• Mengapa civilization (peradaban kuno dunia) ditemukan di sekitar aliran sungai?
d. Peserta didik mengomunikasikan hasil jawaban pertanyaan pemantik dan diskusi
kedalam aplikasi padlet link yang diberikan guru.
e. Guru menuntun siswa untuk mengkaitkan Pertanyaan pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini yaitu peristiwa sejarah dengan pendekatan teori sosial. Pertanyaan
pemantik dikaitkan dengan teori Arnold J. Toynbee (Challenge and respon)
f. Guru menuntun siswa untuk memahami bahwa peristiwa sejarah dapat dianalisis
dengan menggunakan ilmu bantu yang lain, diantarnya teori-teori sosial
g. Guru melakukan assesmen di awal:
1. Apakah kalian memahami apa yang dimaksud dengan teori sosial?
2. Teori sosial apa saja yang kalian ketahui?
3. Apa kaitannya teori sosial dengan peristiwa sejarah?

h. Strategi Perbaikan Pembelajaran:


1. Bagi kelompok siswa yang belum memiliki pemahaman baik akan diberikan link
video: https://www.youtube.com/watch?v=vTaNDPRQ-10 kemudian
mengkomunikasikan kembali pemahamannya ke dalam link Google Form yang
diberikan guru
2. Bagi kelompok siswa yang sudah memiliki pemahaman baik diarahkan untuk
memilih salah satu peristiwa sejarah, kemudian pilihlah teori-teori sosial yang tepat
untuk menganalisis peristiwa sejarah tersebut dan menemukan makna nilai-nilai
baik yang terkandung.
Disarankan membentuk kelompok maksimal 3 orang dan memilih pertanyaan
berikut:
 Mengapa terjadi pralaya (kehancuran) pada kerajaan Mataram Hindu?
 Mengapa Belanda dan Inggris mau menukar Mahattan (wilayah bagian yang
sekarang New York) dengan pulau Run di kepulauan Banda Maluku (perjanjian
Breda tahun 1667)
 Mengapa terjadi peristiwa geger Pacinan di Jakarta pada tahun 1740?
 Mengapa terjadi peristiwa perang Padri di Tanah Minang pada tahun 1803-1838?
 Kenapa terjadi pemberontakan petani di Banten tahun 1888?
Tugas bisa dikomunikasikan dengan cara lisan/tulisan/digital/non-digital, kemudian
dipresentasikan di kelas

l. Guru menuntun peserta didik agar membangun karakter dalam proses pembelajaran:
 Selalu bersyukur kepada Tuhan YME, yaitu dengan cara semangat belajar untuk
memaksimalkan potensi diri
 Jujur, yaitu dengan menceritakan suatu peristiwa sejarah sesuai dengan fakta
 Kreatif, yaitu bisa mengkomunikasikan peristiwa sejarah dengan berbagai kreatifitas
sehingga bisa mudah dipahami dan diterima secara positif oleh orang lain
 Bergotong-royong, yaitu berkolaborasi dengan teman kelompok dan antar
kelompok dengan saling menghargai dan menghormati juga saling peduli.

12
 Mandiri, yaitu mengerjakan tugas secara mandiri dengan penuh tanggung jawab dan
tidak melakukan plagiat
 Bernalar kritis, yaitu dapat menganalisis peristiwa sejarah dengan menggunakan
pendekatan teori sosial yang tepat dan menemukan makna nilai-nilai baik yang
terkandung dalam peristiwa sejarah

i. Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap tugas kelompok


j. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini.
• siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
(menggunakan aplikasi Padlet)

Assesmen/Penilaian

Kriteria indikator penilaian kelompok:


Indikator Penilaian Deskripsi
Kesesuaian tugas dengan pendekatan menyajikan hasil analisis peristiwa sejarah sesuai
teori sosial (bernalar kritis) pendekatan teori sosial
Pemaknaan nilai-nilai peristiwa sejarah merefleksikan nilai-nilai bermakna peristiwa sejarah
kedalam kehidupan masa kini dan masa yang akan
datang
Gaya Bahasa komunikatif dan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia
Tekhnik penulisan Menggunakan EYD dan huruf baku dalam tata bahasa
Indonesia
Kreatifitas tidak plagiat (original), keterbaruan ide
Kolaborasi Setiap anggota kelompok memiliki kontribusi

Rubrik Penilaian:

No Nama Kesesuaian Memaknai Gaya Tekhnik Kreatifitas Kolaborasi Nilai


Siswa tugas nilai-nilai Bahasa penulisan
dengan peristiwa
pendekatan sejarah
teori-teori
sosial
(bernalar
kritis)
1
2
3
dst
Keterangan: Nilai = jumlah skor X 100
3 = Sangat Baik % 18
2 = Baik

13
1= Cukup

4. Pertemuan Kedelapan (2 x 45 menit) dan Kesembilan (2 x 45 menit)


Kriteria Ketercapaian/Indikator/Eviden
- menilai keberlanjutan sejarah lokal tersebut dalam konteks masa lalu, masa kini dan
masa yang akan datang.
- menilai kebermaknaan sejarah lokal tersebut dalam konteks masa lalu, masa kini
dan masa yang akan datang.
Kegiatan Pembelajaran:
a. Guru bersama peserta didik, guru mengingatkan kembali kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari ini.
b. Berdo’a bersama
c. Pertanyaan pemantik:
• Peristiwa masa lalu apa saja yang kalian dengar secara turun temurun atau kalian
tahu dari literasi?
d. Peserta didik mengkomunikasikan hasil jawaban pertanyaan pemantik dan diskusi
kedalam aplikasi padlet link yang diberikan guru.
e. Guru menuntun siswa untuk mengkaitkan pertanyaan pemantik dengan alur
pembelajaran hari ini yaitu mengevaluasi contoh-contoh peristiwa sejarah lokal yang
ada di sekitar.
f. Guru menuntun siswa untuk menemukan contoh-contoh sejarah lokal yang ada di
sekitar tempat tinggal. Misal sejarah nama tempat, sejarah nama jalan, sejarah
berdirinya sekolah, dll.
j. Strategi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran:
1. Siswa dibagi dalam 6 kelompok yang proporsional antara yang cukup memahami,
sangat memahami dan mampu mengoperasikan aplikasi presentasi atau video
2. Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk memilih peristiwa sejarah lokal
3. Siswa diberikan rambu-rambu penilaian tugas kelompok, dimana setiap kelompok
bisa mengkomunikasikan tugas kelompoknya dengan memilih cara membuat
tulisan dikertas, membuat Power poit, membuat Canva, membuat video
4. Setiap kelompok mendapat tugas untuk mengevaluasi/menilai sejarah lokal yang
dipilihnya. Seperti:
• Menilai keberlanjutan sejarah lokal tersebut dalam konteks masa lalu, masa kini
dan masa yang akan datang
• Menilai kebermaknaan sejarah lokal tersebut dalam konteks masa lalu, masa
kini dan masa yang akan datang
Tugas dikerjakan secara kolaborasi dengan teman, anggota keluarga, komunitas dan
lembaga terkait. Kemudian hasil tugas dipresentasikan di depan kelas

k. Tugas dikomunikasikan secara tertulis/lisan, digital/non-digital.


l. Guru memberikan penguatan konsep yang dipelajari
m. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini

Refleksi
• Siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki
dalam kegiatan pembelajaran hari ini

14
• siswa diminta untuk menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai anak
bangsa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini
(menggunakan aplikasi Padlet)

Assesmen/Penilaian

Kriteria indikator penilaian kelompok:


Indikator Penilaian Deskripsi
Kesesuaian tugas dengan konsep menyajikan peristiwa yang merupakan sejarah lokal
sejarah lokal
Menilai keberlanjutan sejarah menggambarkan keberlanjutan dari peristiwa sejarah
lokal (kearah lingkup nasional dan lingkup global)
Memaknai nilai-nilai peristiwa merefleksikan nilai-nilai bermakna peristiwa sejarah
sejarah kedalam kehidupan masa kini dan masa yang akan
datang
Gaya Bahasa komunikatif dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
Tekhnik penulisan Menggunakan EYD dan huruf baku dalam tata bahasa
Indonesia
Kreatifitas tidak plagiat (original), keterbaruan ide
Kekompakan kelompok kontribusi yang merata dan saling melengkapi antar
anggota kelompok

Rubrik Penilaian:
Kelompok …..
Kesesuaian Memaknai
Menilai
Nama tugas dengan nilai-nilai Gaya Tekhnik Kekompakan
No keberlanjutan Kreatifitas Nilai
Siswa konsep sejarah peristiwa Bahasa penulisan kelompok
sejarah
lokal sejarah
1
2
3
dst

Keterangan: Nilai = jumlah skor X 100 %


3 = Sangat Baik 21
2 = Baik
1= Cukup

C. ASESMEN
1. Formatif
Telah terlampir dalam kegiatan pembelajaran
2. Sumatif
Ulangan Harian

15
Penilaian Sumatif:
Simaklah Informasi berikut!
Sejarah Pertempuran Lengkong

Pertempuran Lengkong pada 25 Januari 1945 menjadi rangkaian sejarah perang


kemerdekaan setelah proklamasi Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Lantas, apa
penyebab terjadinya insiden di Lengkong dan siapa saja tokoh yang menjadi pahlawan
bangsa dalam peristiwa ini? Operasi ke Desa Lengkong, Serpong (kini termasuk wilayah
Tangerang Selatan), semula bertujuan untuk melucuti senjata para serdadu Jepang yang
masih tersisa di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan oleh para personel Tentara
Republik Indonesia (TRI) dengan jalan damai. Tanggal 25 Januari 1945 itu, Resimen IV dari
Akademi Milter Tangerang yang dipimpin Mayor Daan Mogot menuju Lengkong. Turut serta
pula dalam operasi itu antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, Letnan Soebianto, Letkol
Singgih, Kapten Enjon, dan puluhan taruna dari Akademi Militer Tangerang. kan tetapi, apa
yang diharapkan damai nyatanya tidak terjadi. Pertempuran justru meletus dan
mengakibatkan sebanyak 36 Taruna dan tiga perwira, termasuk Mayor Daan Mogot, gugur
sebagai kusuma bangsa dalam Pertempuran Lengkong.
Kronologi Pertempuran Lengkong Dikutip dari Akademi Militer Tangerang dan
Peristiwa Lengkong (2006), R.H.A. Saleh mencatat bahwa awalnya, strategi tersebut berjalan
lancar. Sebagian besar serdadu Jepang percaya bahwa pihak Indonesia yang diwakilkan oleh
Resimen IV Tangerang akan melakukan pelucutan senjata dengan izin dari Sekutu. Mayor
Daan Mogot menemui Kapten Abe yang mewakili para serdadu Jepang. Mereka masuk ke
sebuah kamp untuk membicarakan maksud kedatangan Resimen IV Tangerang. Sebagian
taruna lalu mengambil senjata milik Jepang dan mengangkutnya ke atas truk. Namun, Kapten
Abe ternyata belum sepenuhnya percaya kepada Mayor Daan Mogot dan meminta waktu
untuk menghubungi atasannya di Bandung. Saat Kapten Abe dan Mayor Daan Mogot sedang
berunding, tiba-tiba terdengar desing senapan yang entah dari mana berasal. Suara tembakan
itu memicu ketegangan di luar. Para serdadu Jepang yang sebelumnya tenang kini bersiap
dalam posisi menyerang dan segera menembaki para taruna Indonesia yang sedang berada di
lapangan terbuka. Mayor Daan Mogot langsung berlari keluar dan berteriak agar serangan
dihentikan. Namun, seperti diungkapkan Rahayu Permana melalui tulisan bertajuk "Mayor
Daan Mogot (1928-1946) Peran dan Perjuangannya" dalam Jurnal Estoria (2021), peringatan
tersebut tidak dihiraukan. Para serdadu Jepang terus menembaki taruna Indonesia yang belum
dalam kondisi siap. Bahkan, Mayor Daan Mogot turut gugur dalam insiden ini. Total, 37
orang dari pihak Indonesia berkorban nyawa. Selain Daan Mogot, perwira yang gugur adalah
Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo.
Akhir Pertempuran Lengkong Sebagian tentara Indonesia berhasil melarikan diri, dan
sebagian lagi ditawan oleh pihak Jepang. Para taruna yang berhasil lolos juga segera

16
melaporkan peristiwa berdarah di Lengkong tersebut ke Resimen IV Tangerang. Tanggal 26
Januari, Resimen IV menghubungi kantor penghubung di Jakarta. Keesokan harinya
disepakati bahwa Jepang akan membebaskan para tawanan dari pihak Indonesia. Selain itu,
para korban yang sudah dikubur seadanya akan kembali dimakamkan secara terhormat.
Semua korban yang gugur dalam Pertempuran Lengkong dikebumikan kembali pada 29
Januari 1946 di kompleks markas Resimen IV (sekarang Taman Makam Pahlawan Taruna di
Tangerang Selatan). Pertempuran Lengkong menjadi satu dari rangkaian peristiwa bersejarah
yang terjadi di sepanjang Masa Revolusi Fisik dari tahun 1945 hingga 1949. Untuk
mengenang peristiwa serta para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Lengkong pada
1946 itu, setiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer.

Sumber: https://tirto.id/sejarah-pertempuran-lengkong-penyebab-kronologi-tokoh-pahlawan-
giEJ

Pilihlah jawaban yang paling benar berdasarkan informasi peristiwa sejarah di atas!

1. Berdasarkan informasi di atas, yang termasuk unsur ruang adalah ….


A. Bakti
B. Taruna
C. Resimen
D. Lengkong
E. Daan Mogot

2. Peristiwa yang dihadirkan dalam wacana di atas terjadi pada masa Revolusi Fisik di
Indonesia, yaitu terjadi pada tahun ….
A. 1945-1947
B. 1945-1949
C. 1945-1950
D. 1945-1955
E. 1945-1965

3. Ketika kita mengetahui peristiwa sejarah, kita akan melihat bagaimana peristiwa tersebut
terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap masa itu. Ketika waktu berlalu kita akan
berfikir untuk mengulangi atau tidak pola sejarah tersebut. Inilah guna kita belajar
sejarah, karena ….
A. sejarah adalah masa lalu umat manusia yang akan selalu dikenang oleh generasi
berikutnya
B. sejarah adalah memorial koletif bagi masyarakat pendukungnya yang akan terus
melanjutkan sejarah
C. setiap sejarah memiliki keunikannya masing-masing dan disitulah sejarah bisa
dinikmati oleh generasi berikutnya
D. setiap peristiwa pasti akan membawa hikmah tersendiri dan akan menjadi pengalaman
berharga bagi umat manusia
E. manusia adalah subyek dan obyek dari sejarah itu sendiri yang harus membawa
keberlanjutan dan menciptakan sejarahnya sendiri

17
4. Jika melihat cara penyajian informasi Sejarah Pertempuran Lekong, penulis
menggunakan pendekatan ….
A. tematik
B. konflik
C. kultural
D. sinkronis
E. diakronis

5. Teori sosial yang dapat diterapkan dalam peristiwa sejarah Pertempuran Lengkong adalah
Teori konflik. Hal ini dapat diidentifikasikan dari ….
A. aksi tembak menembak antara tentara Indonesia dan tentara Jepang yang menewaskan
Mayor Daan Mogot
B. adanya strategi tentara Jepang untuk mengusir tentara Indonesia yang akan
melakukan pelucutan senjata tentara Jepang
C. keinginan mayor Daan Mogot untuk melakukan negoisasi dengan tentara Jepang agar
mereka mau dilucuti senjatanya secara damai
D. Jepang yang belum percaya sepenuhnya dengan alasan Mayor Daan Mogot yang
hendak melucuti senjata tentara Jepang atas persetujuan Sekutu
E. tentara Sekutu yang tidak kunjung hadir melucuti tentara Jepang di Lengkong,
sehingga tentara Indonesia mengambil strategi melucuti terlebih dahulu

6. Pada nomor 6-7 adalah isian benar atau salah dari informasi di atas!
No Deskripsi Benar Salah
6 Dalam peristiwa Pertempuran Lengkong pada informasi di
atas, ada kalimat, “dikutip dari Akademi Militer Tangerang
dan Peristiwa Lengkong (2006), R.H.A. Saleh mencatat
bahwa awalnya, strategi tersebut berjalan lancar”. Hal ini
dapat kita simpulkan bahwa salah satu bentuk sumber yang
digunakan adalah dokumen
7 Ketika sumber informasi di atas tentang sejarah pertempuran
Lengkong dijadikan sumber dalam penelitian sejarah, maka
sumber tersebut disebut sebagi sumber sekunder

Pada nomor 7-10 adalah soal menjodohkan!


8 proses mengumpulkan sumber-sumber sejarah a. interpretasi
9 proses mengungkapkan fakta dari sumber sejarah b. kritik ekstern
10 proses merangkaikan berbagai fakta sejarah c. heuristik
d. historiografi

Kunci Jawaban:
1. D
2. B
3. D
4. E

18
5. D
6. Benar
7. Salah
8. c. heuristik
9. a. interpretasi
10. d. historiografi

19

Anda mungkin juga menyukai