(RPP)
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya, Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d.
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g.
pro-aktif, Dalam berinteraksi secara efektif sesuai denganperkembangan anak di
lingkungan, keluarga,sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Think Pair And Share dan problem based learning, peserta didik
dapat memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu
dalam sejarah, memiliki sikap responsif (berfikir kritis) dan proaktif (kreatif), dan mampu
menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan
waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lain.
D. Materi Pembelajaran
1. Berfikir kronologis, Singkronik, diakronik, ruang dan waktu dalam sejarah
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Problem based learning dan Think Pair And Share
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Deskripsi AW
Pendahuluan
Penutup
a. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
b. menyampaikan rencana pembelajaran diskusi akan dilanjutkan 10 menit
dalam pertemuan berikutnya
Pertemuan 2
Deskripsi AW
Pendahuluan
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan
b. Tes tertulis/penugasan : lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
2. Instrumen penilaian
a. Sikap : Observasi dan jurnal
b. Pengetahuan : Tes tertulis
c. Keterampilan : Produk
CATATAN SISWA
TANGGAL NO. NAMA KET.
(Bisa positif atau negatif)
1.
2.
3.
4.
Dst
c. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke
wali kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjang
penilaian sikap dari guru PAI dan guru PPKN).
Indikator Pencapaian
No Soal Jawaban
Kompetensi
1. Menjelaskan konsep Jelaskanlah mengenai konsep
berfikir kronologis berfikr kronologis dalam
dalam sejarah sejarah
2 Menjelaskan konsep Jelaskan konsep berfikir
berfikir diakronik diakronik dalam sejarah
dalam sejarah
3 Menjelaskan konsep Jelaskan konsep berfikir
berfikir Sinkronik Sinkronik dalam sejarah
dalam sejarah
4 Menjelaskan konsep Jelaskan konsep ruang dan
ruang dan waktu waktu dalam sejarah
dalam sejarah
SKOR PENILAIAN :
Skor Perolehan
X 100
Skor Maksimal
KD IPK Tugas
4.1 4.1.1. Menyusun konsep konsep Membuat laporan berupa karya-karya
berpikir kronologis, diakronik, ( kliping peristiwa sejarah ) serta
sinkronik, ruang, dan waktu memaknai adanya unsur kronologis,
dalam peristiwa sejarah dalam sinkronik, ruang dan waktu dalam
bentuk tulisan atau bentuk lain peristiwa sejarah tersebut.
3. Penilaian Ketrampilan
Rubrik Penilaian ketrampilan (Presentasi Kelompok)
a. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok
Argumentas
Nama Komunikasi Mendengar Kontribusi Sko
No i
1-4 1–4 1-4 r
1–4
1
2
3
4
5
Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal
Keterangan ;
Menkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau
menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif
Mendengarkan dipahamin sebagai kemampuan pesertadidik untuk tidak menyela,
memotong, menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan
gagasanya
Berargumentasi menunjukan kemampuan peserta didik dalam melakukan argumentasi
logis ketika ada pihak yang bertanya atau memtantakan gagasannya
Berkontribusi kemampuan peserta didik memberi masukan gagasa-gagasan yang
mendukung atau mengarah pada penarikan kesimpulan termasuk didalamnya
menghargai perbedaan pendapat
b. Penilaian Presentasi
Keterangan Nilai
80 – 90 : cukup mampu menjelaskan, memvisualisasikan dan
merespon
91- 100 : Mampu Menjelaskan menjelaskan, memvisualisasikan dan
Keterangan ketrampilan
Menjelaskan : adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan
diskusi secara menyeluruh
Memvisualisasikan : adalah kemampuann mengemas informasi seunik dan
semenarik mngkin
Merespon : adalah kemampuan peserta didi menyampaiakn tanggapan
atas pertanyaan, bantahan dan sanggahan dari pihak lain
secara empatik
Gambar diatas adalah gambar peristiwa sejarah tentang penguasaan gedung MPR RI
oleh mahasiswa pada tahun 1997. Dan gambar yang lain adalah gambar tentang pidato
mundurnya presiden Soeharto dari kursi kepemimpinan.
Gerakan Reformasi diawali ketika Presiden Soeharto meletakan jabatannya sebagai
presiden pada 21 Mei 1998. Mengapa? Padahal ia merupakan penguasa Orde Baru yang
dapat bertahan 32 tahun lamanya. Proses kejatuhan Orde Baru telah tampak ketika Indonesia
mengalami dampak langsung dari krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Asia.
Ketika krisis ini melanda Indonesia, nilai rupiah jatuh secara drastis, dampaknya terus
menggerus di segala bidang kehidupan, mulai dari bidang ekonomi, politik dan sosial. Tidak
sampai menempuh waktu yang lama, sejak pertengahan tahun 1997, ketika krisis moneter
melanda dunia, bulan Mei 1998, Orde Baru akhirnya runtuh. Krisis moneter membuka jalan
bagi kita menuju terwujudnya kehidupan berdemokrasi yang sehat, yang selama ini
terkukung oleh sistem kekuasaan Orde Baru yang serba menguasai semua sisi kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
1. Pereodisasi
Rentang waktu atau masa sejak manusia ada hingga sekarang merupakan rentang
yang sangat panjang, sehingga para ahli sejarah sering mengalami kesulitan untuk
memahami dan membahas masalah-masalah yang muncul dalam sejarah kehidupan
manusia. Untuk mempermudah pembabakan kehidupan manusia, para ahli menyusun
periodisasi sejarah.
Pereodisasi dapat dibuat berdaasrakan perkembangann politik, ekonomi,
budaya , dan agama . pembuatan pereodisasi untuk mempermudah dalam
mempelajari sejarah. Penyususnan pereodisasi bertujuan untuk mempermudah
dalam mempelajari sejarah. Penyususnan pereodisasi yang paling mudah adalah
dnegan menggunakan urutan abad, namun pereodisasi yang demikian tidak
mengungkapan corak khas pada zaman-zaman yang ditinjau.
Contoh pembagian waktu dalam ereodisasi dalams sejarah indonesia adalah
sebagai berikut:
a. Zaman kerajaan Hindu-budha
b. Zaman kerajaan Islam
c. Zaman kolonial
d. Zaman kemerdekaan
Diakronik berasal dari kata diachronich; (dia, terdiri dari dua kata, yaitu dia dalam
bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu. Diakronis artinya
memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir diakronik adalah berpikir
kronologis (urutan) dalam menganalisis sesuatu. Kronologis adalah catatan kejadian-
kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu kejadiannya. Kronologi dalam peristiwa
sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan
waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah
dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.
Sejarah itu ilmu diakronis, yang mementingkan proses, sejarah akan membicarakan
suatu peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu tempat tertentu sesuai dengan urutan
waktu terjadinya. Dengan pendekatan diakronis, sejarah berupaya menganalisis
evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk
menilai bahwa perubahan itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan
pendekatan ini untuk menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga
memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan
sebelumnya atau mengapa keadaan tertentu berkembang/berkelanjutan.Perkembangan
Sarekat Islam di Solo (1911-1920); Perang Diponegaro (1925-1930); dan Revolusi Fisik di
Indonesia (1945-1949) merupakan beberapa contoh penulisan sejarah yang menggunakan
pendekatan diakronik.
3. Cara Berpikir Sinkronik Dalam Mempelajari Sejarah
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan
sinkronik biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Sinkronik lebih menekankan pada
struktur, artinya meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu
pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan
tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya
menganalisis suatu kondisi seperti itu. Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga
gejala sejarah yang ada didalam waktu yang panjang itu. Ada juga yang menyebutkan ilmu
sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam
waktu yang terbatas. Beberapa contoh penulisan sejarah dengan topik-topik dari ilmu sosial
yang disusun dengan cara sinkronik lainnya misalnya Tarekat Naqsyabandiyah dan
Qodiriyah di pesantren-pesantren Jawa.
Ilmu sejarah dan ilmu-ilmu sosial ini saling berhubungan. Kita ingin mencatat bahwa
ada persilangan antara sejarah yang diakronik dan ilmu sosial lain yang sinkronik. Artinya
ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan
sejarah ilmu diakronik bercampur dengan sinkronik. Contoh : Peranan militer dalam politik
(1945-1999) yang ditulis seorang ahli ilmu politik; Elit Agama dan Politik (1945- 2003) yang
ditulis ahli sosiologi.
a. Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia
adalah pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga
mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai
aktor sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal
munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya
kebudayaan.
b. Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau
tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas
yang tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh
dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan
kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.
c. Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat
dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini,
dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti,
melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap
peristiwa sejarah berada dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang
waktu sebelumnya.
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan
dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau
pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan
waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan
waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu
tempat dimana manusia hidup (beraktivitas),
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya
sebagian (Sumaatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan
permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan
bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau)
dan dibawah permukaan bumi (air dan tanah) sampai ke kedalaman tertentu. Ruang juga
mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya
bagi kehidupan.
Berbagai organisme dan makluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan
demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang
mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Konsep waktu dalam mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan
kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu
sekarang, dan waktu yang akan datang. Demikian kita memahami tempat (ruang) dan waktu
tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.