Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahayu Wulandari

Nim : 180301332

1. Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik-buruk. Dalam
kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja, dan etika
perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan, karyawan dan
lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu
kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat),
etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur
hubungan antar karyawan.

Etika seseorang dan etika bisnis adalah satu kasatuan yang terintegrasi sehingga tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku
antar individu maupun kelompok, yang kemudian menjadi perilaku organisasi yang akan
berpengaruh terhadap budaya perusahaan.
Jika etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budayau perusahaan, maka akan
berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahaan dan akhirnya akan berpotensi menjadi stimulus
dalam peningkatan kinerja karyawan.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika seseorang dari tingkatan manajer terhadap tingkah
laku etis dalam pengambilan keputusan.
Kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan pekau terhadap adanya masalah etika
dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sosial budaya, dan masyarakat dimana dia
berada. Budaya perusahaan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap perilaku etis.
Perusahaan akan menjadi lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam lingkungan
perusahaannya.

Dalam studi tentang budaya kita perlu memperhatikan karakteristik-karakteristik dari budaya itu
sendiri, yaitu budaya itu ditemukan (invented), budaya dipelajari, budaya diyakini dan
disebarluaskan secara sosial, budaya-budaya itu serupa tapi tidak sama, budaya itu memuaskan
kebutuhan dan diulang-ulang secara konsisten (persistent), budaya bersifat adaptif, budaya itu
terorganisasi dan terintegrasi, dan budaya itu dasar aturan (prescriptive).
Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan simbol bermakna lainnya yang
membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi sebagai anggota
masyarakat. Budaya dibagi menjadi 2 yaitu, makrobudaya dan mikrobudaya. Makrobudaya mengacu
pada seperangat nilai dan simbol yang berlaku kepada keseluruhan masyarakat. Makrobudaya
contohnya suatu bangsa, peradaban. Sedangkan mikrobudaya mengacu pada seperangkat nilai dan
simbol yang berlaku lebih terbatas. Mikrobudaya contohnya kelompok agama, etnis.
Budaya dapat dipelajari karena sangat kental di kehidupan sosialnya, antara lain :
a. Prestasi dan sukses pekerjaan
b. Aktifitas sehari-hari
c. Efisiensi dan kepraktisan dalam beraktifitas
d. Kemajuan keluarga
e. Kesenangan pada materi
f. Individualisme
g. Kebebasan

2. Pendapat saya mengenai CSR KEL 4 yang berjudul Analisis Corporate Responsibility (CSR) pada PT
Paragon Technology and Innovation telah menjalankan pertanggungjawaban sosial-nya dengan baik
dan berkesinambungan. PT Paragon mengklaim telah melaksanakan program pertanggungjawaban
sosial perusahaan sejak pertama kali ia berdiri yaitu pada tahun 1985 sementara regulasi
perundang-undangan mengenai kewajiban CSR di Indonesia baru diatur pada tahun 2007 tepatnya
di dalam UU pasal 74 No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT).

PT. Paragon Technology and Innovation berinisatif untuk lebih mengedepankan CSR karena itu bisa
menaikkan citra penjualan sehingga bisa menaikkan penjualan. Dan strategi tersebut dinilai berhasil
sehingga CSR yang dilakukan oleh perusahaan berimabs positif dan bisa melakukan peningkatan
dalam bidang CSR tsb

3. Referensi :
1. Dr. Hj. Erni R. Ernawan, S.E., M.M., 2011, “Business Ethics”, Bandung, Penerbit ALFABETA,
CV
2. Makalah kelompok 4 “Analisis Corporate Responsibility (CSR) pada PT Paragon Technology
and Innovation”

Anda mungkin juga menyukai