Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PROGRAM KEGIATAN TILAWATIL QUR’AN


MTs. NEGERI SOPPENG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SOPENG


PENDAHULUAN

Pendididikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan
manusia. John Dewey dalam Jalaluddin, dkk menyatakan, bahwa pendidikan sebagai
salah satu kebutuhan, fungsi sosial, sebagai bimbingan, sarana pertumbuhan yang
mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.

Pernyataan ini setidaknya mengisyaratkan bahwa bagaimanapun sederhananya suatu


komunitas manusia, memerlukan adanya pendidikan. Maka dalam pengertian umum,
kehidupan dari komunitas tersebut akan ditentukan aktivitas pendidikan di dalamnya.
Sebab pendidikan secara alami merupakan kebutuhan hidup manusia Pendidikan Islam
merupakan kebutuhan mutlak untuk dapat melaksanakan Islam sebagaimana yang
dikehendaki oleh Allah. Berdasarkan makna ini, maka pendidikan Islam mempersiapkan
diri manusia guna melaksanakan amanat yang dipikulkan kepadanya.

Secara kata, tilawah memiliki arti membaca atau bacaan, sedangkan menurut istilah
tilawah adalah membaca Al-Qur’an sehingga dikenal dengan Tilawah Qur’an atau
Tilawah Al-Qur’an. Lebih jelasnya lagi, istilah ini adalah membaca Al-Qur’an dengan
menampakkan huruf-huruf serta melafadzkannya dengan hati-hati. Hal ini dilakukan
untuk memahami makna-makna yang terkandung dalam ayat-ayat suci tersebut.

Di dalam tialawah Al-Qur’an juga dikenal Tahsin Tilawah yang berarti usaha dalam
memperbaiki atau membaguskan, mengindahkan bacaan Al-Qur’an agar menjadi lebih
baik dan benar. Hal ini merupakan realisasi dari firman Alloh SWT dalam surat Al
Muzzammil yang mengatakan bahwa; ““…Dan bacalah (olehmu) Al Qur’an dengan tartil
(yang sebenar-benarnya).” [Al Muzzammil:4].

Sehingga ayat di atas telah dengan jelas memerintahkan umat muslim untuk membaca Al-
Qur’an dengan sebenar-benarnya, bukan hanya sekedar membaca yang kemudian
menjadi asal-asalan. Oleh karena itu, umat muslim juga dituntut untuk lebih
memperdalam dalam mempelajari membaca Al-Qur’an dan selebihnya juga mengkaji
terjemahan dari setiap ayatnya.

Macam atau jenis-jenis dari tilawah Al-Qur’an

Tilawah Al-Qur’an terbagi menjadi dua bagian, yaitu;

1. Tilawah Lafdhihi yang artinya membaca Al-Qur’an dengan lafadz-lafadznya atau


dari segi lafadznya. Tahapan ini sebaiknya dilakukan pada anak-anak ataupun
pemula yang baru mengenal Islam, misalnya para mualaf. Karena jenis tilawah ini
untuk mengetahui makharijul huruf, yaitu tempat keluarnya huruf melalui lisan.
Juga untuk mempelajari hukum-hukum dari tajwid yang nantinya untuk
memperbaiki tilawah Al-Qur’an.
2. Tilawah Hukmihi yaitu membaca Al-Qur’an dari segi-segi hukumnya. Dengan
kata lain, tilawah jenis ini adalah untuk menelaah kandungan dari isi Al-Qur’an
tersebut. Sehingga juga mengetahui hukum-hukum yang telah Alloh SWT.,
tetapkan agar dapat menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Inilah
tujuan utama dari diturunkannya Al-Qur’an.

Manfaat dan Tujuan

 Diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan dapat memberikan


solusi untuk penunjang keberhasilan pembelajaran membaca al Qur’an dengan
lagu tilawah melalui ekstrakurikuler Tilawatil Qur’an.
 Hal lainnya dari tilawah quran yaitu mendapatkan hikmah, diantaranya adalah
sarana dalam memahami Al-Qur’an agar dapat meyakini berita atau kabar-kabar
dan juga mengamalkan kandungan isi dari Al-Qur’an tersebut. Keyakinan akan
kandungan isi Al-Qur’an bukan hanya memberikan ilmu, tetapi juga memberikan
kebahagiaan serta keselamatan bagi yang melakukannya.
 Oleh karena itu, memperhatikan adab dalam membaca Al-Qur’an serta
menetapkan tujuan saat membaca Al-Qur’an merupakan kewajiban bagi umat
muslim. Karena sesungguhnya, Al-Qur’an adalah tali Alloh SWT yang membuat
manusia untuk selalu ada di jalan kebenaran-Nya, yaitu jalan yang lurus, dan juga
merupakan dzikir yang memberikan keberkahan dan juga cahaya yang terang.
Sehingga diwajibkan dalam mengagungkan dan memuliakannya, salah satunya
yaitu dengan melakukan tilawah Al-Qur’an.

Ektrakurikuler Tilawatil Qur’an

Ekstrakurikuler dalam adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan Pembina MTs. Negeri Soppeng, bertujuan untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Tilawatil Qur’an merupakan seni baca al Qur’an. Jadi,ekstrakurikuler Tilawatil Qur’an
adalah kegiatan yang diadakan di luar jam pelajaran oleh MTs. Negeri Soppeng untuk
meningkatkan kemampuan membaca al Qur’an peserta didik dengan menggunakan seni
baca al Qur’an.

Kesimpulannya

Tilawah quran ada agar saat siswa akan membaca Al-Qur’an jangan dilakukan dengan
main-main melainkan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh agar makna yang dibaca
tidak sampai salah dan diharapkan dengan adanya Tilawatil Qur’an siswa bisa Tartil
membaca al Qur’an. Tilawah dilaksanakan yang bertujuan untuk memperlancar bacaan
siswa dan harian untuk kenaikan ayat selanjutnya
Penutup

Demikian Laporan ini dibuat. Semoga dapat menggambarkan kegiatan Tilawatil Qur’an.

Mengetahui
Kepala Madrasah Pembina

Siliwarni Karim, S.Pd., M.Pd Muminaya, S.Pd.I


NIP.19671114 199903 2 002

Anda mungkin juga menyukai