Anda di halaman 1dari 11

NOTULA KKG

Hari / tanggal : Sabtu, 03 September 2016


Waktu : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : SDN Glonggong
Jumlah : 45 orang
Susunan cara :

1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Ucapan Selamat Datang Kepala Sekolah
4. Sambutan Ketua KKG
5. Penyampaian Materi KKG tentang aspek spiritual
6. Lain-lain
7. Penutup

1. Pembukaan

KKG dibuka dengan bacaan “Basmalah”.

2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya


Menyanyikan lagu Indonesia Raya di pimpin oleh Ibu Ramini, S.Pd
3. Ucapan selamat datang oleh Kepala Sekolah

Ucapan selamat datang dan terima kasih hadirnya bapak/ibu semua dalam kegiatan KKG hari
ini.

4. Sambutan Ketua KKG


Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung
jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan
Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya
mewujudkan harmoni kehidupan.
5. Penyampaian Materi KKG tentang aspek spiritual

6. Lain-lain
-
7. Penutup
KKG ditutup dengan bacaan “ Hamdalah “.

Mengetahui
Kepala SD N Kalimulyo 01 Jakenan , 03 September 2016

KARTINI ,S.Pd SUGINI


NIP. 19611201 198012 2 005 NIP. 19620816 198201 2 006
NOTULA KKG

Hari / tanggal : Sabtu, 10 September 2016


Waktu : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : SDN Kalimulyo 01
Jumlah : 40 orang
Susunan cara :

1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Ucapan Selamat Datang Kepala Sekolah
4. Sambutan Ketua KKG
5. Penyampaian Materi KKG tentang aspek sosial
6. Lain-lain
7. Penutup

1. Pembukaan

KKG dibuka dengan bacaan “Basmalah”.

2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya


Menyanyikan lagu Indonesia Raya di pimpin oleh Ibu Y. Imawati, S.Pd
3. Ucapan selamat datang oleh Kepala Sekolah

Ucapan selamat datang dan terima kasih hadirnya bapak/ibu semua dalam kegiatan KKG hari
ini.

4. Sambutan Ketua KKG


Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung
jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan
Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya
mewujudkan harmoni kehidupan.
5. Penyampaian Materi KKG tentang aspek sosial
6. Lain-lain
-
7. Penutup
KKG ditutup dengan bacaan “ Hamdalah “.

Mengetahui
Kepala SD N Kalimulyo 01 Jakenan , 10 September 2016

KARTINI ,S.Pd AGUSTINA


NIP. 19611201 198012 2 005
NOTULA KKG

Hari / tanggal : Sabtu, 8 Oktober 2016


Waktu : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : SDN Glonggong
Jumlah : 45 orang

1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Ucapan Selamat Datang Kepala Sekolah
4. Sambutan Ketua KKG
5. Penyampaian Materi KKG tentang pembelajaran tematik terpadu
6. Lain-lain
7. Penutup

1. Pembukaan

KKG dibuka dengan bacaan “Basmalah”.

2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya


Menyanyikan lagu Indonesia Raya di pimpin oleh Ibu Sri Rahayu, S.Pd
3. Ucapan selamat datang oleh Kepala Sekolah

Ucapan selamat datang dan terima kasih hadirnya bapak/ibu semua dalam kegiatan KKG hari
ini.

4. Sambutan Ketua KKG


Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung
jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan
Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya
mewujudkan harmoni kehidupan.
5. Penyampaian Materi KKG tentang pembelajaran tematik terpadu

A. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu


Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran
terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan
pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap
muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta
didik dalam memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman
langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.
Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu berawal dari tema yang telah
dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih
menekankan pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih
diutamakan pada makna belajar dan keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran.
Keterlibatan peserta didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran bertujuan
untuk mengaktifkan peserta didik, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak
adanya pemisahan antar mata pelajaran satu dengan lainnya.

B. Fungsi dan Tujuan


1. Fungsi pembelajaran tematik terpadu adalah:
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik
dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat
menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata
(kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.
2. Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:
1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema
yang sama
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran
lain dengan pengalaman pribadi peserta didik
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti:
bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema
yang jelas
7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau
pengayaan.
8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah
nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
C. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu
1. Berpusat pada anak
2. Memberikan pengalaman langsung pada anak
3. Pemisahan antarmuatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman dalam
kegiatan)
4. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling terkait
antarmuatanpelajaran yang satu dengan lainnya)
5. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatanpelajaran)
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui
penilaian proses dan hasil belajarnya)
6. Lain-lain
-
7. Penutup
KKG ditutup dengan bacaan “ Hamdalah “.

Mengetahui
Kepala SD N Kalimulyo 01 Jakenan , 8 Oktober 2016

KARTINI ,S.Pd AGUSTINA, S.Pd.


NIP. 19611201 198012 2 005

NOTULA KKG

Hari / tanggal : Sabtu, 24 September 2016


Waktu : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : SDN Tondomulyo
Jumlah : 25 orang
Susunan cara :

1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Ucapan Selamat Datang Kepala Sekolah
4. Sambutan Ketua KKG
5. Penyampaian Materi KKG tentang aspek pengetahuan
6. Lain-lain
7. Penutup
8. Pembukaan

KKG dibuka dengan bacaan “Basmalah”.

9. Menyanyikan lagu Indonesia Raya


Menyanyikan lagu Indonesia Raya di pimpin oleh Ibu Sri Rahayu, S.Pd
10. Ucapan selamat datang oleh Kepala Sekolah

Ucapan selamat datang dan terima kasih hadirnya bapak/ibu semua dalam kegiatan KKG hari
ini.

11. Sambutan Ketua KKG


Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung
jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan
Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya
mewujudkan harmoni kehidupan.

12. Penyampaian Materi KKG tentang aspek spiritual


Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta
didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai
tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat
untuk mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian sebagai proses
pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian sebagai alat untuk mengukur
pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment of learning).Melalui penilaian
tersebut diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang diharapkan.
Untuk itu, digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang
akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan.Prosedur penilaian pengetahuan
dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan instrumen penilaian,
pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan hasil penilaian.

Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tulis, lisan, dan penugasan.


1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, berupa pilihan ganda,
isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan atau
disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
a) Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis KD dilakukan pada
Tema, Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar semua kompetensi yang ingin
dicapai dalam KD dapat terwakili dalam instrumen yang akan disusun.
b) Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam penulisan soal. Kisi-kisi yang
lengkap memiliki KD, materi, indikator soal, bentuk soal, jumlah soal, dan semua kriteria
lain yang diperlukan dalam penyusunan soalnya. Kisi-kisi ini berbentuk format yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Kisi-kisi untuk penilaian harian bisa lebih sederhana
daripada kisi-kisi untuk penilaian tengah semester atau penilaian akhir semester.
c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah penulisan
soal.Soal-soal yang telah disusun kemudian dirakit untuk menjadi perangkat tes. Soal
dapat dikelompokkan sesuai muatan pelajaran dalam satu perangkat tesdapat juga
disajikan secara terintegrasi sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
d) Melakukan penskoran berdasarkan pedoman penskoran, hasil penskoran dianalisis guru
dipergunakan sesuai dengan bentuk penilaian. Misalnya, hasil analisis penilaian
hariandigunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik. Melalui
analisis ini pendidik akan mendapatkan informasi yang digunakan untuk menentukan
perlu tidaknya remedial atau pengayaan.
2) Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara
lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Jawaban tes lisan
dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan bertujuan menumbuhkan
sikap berani berpendapat, menegecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan
pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan
demikian, tes lisan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tes lisan juga
dapat digunakan untuk melihat ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan dan
motivasi siswa dalam belajar.Langkah-langkah pelaksanaan tes lisan sebagai berikut:
a) Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis KD dilakukan pada
Tema, Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar semua kompetensi yang ingin
dicapai dalam KD dapat terwakili dalam instrumen yang akan disusun.
b) Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam pembuatan pertanyaan,
perintah yang harus dijawab siswa secara lisan.
c) Menyiapkan pertanyaan, perintah yang akan disampaikan secara lisan.
d) Melakukan tes dan analisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik.
Melalui analisis ini guru akan mendapatkan informasi yang digunakan untuk menentukan
perlu tidaknya remedial atau pengayaan.
3)Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau memfasilitasi
siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang berfungsi untuk
penilaian dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan
penugasan sebagai metode penugasan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang
diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas
dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai karakteristik tugas yang
diberikan, yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di luar sekolah.
13. Lain-lain
-
14. Penutup
KKG ditutup dengan bacaan “ Hamdalah “.

Mengetahui
Kepala SD N Kalimulyo 01 Jakenan , 17 September 2016

KARTINI ,S.Pd Y. IMAWATI, S.Pd


NIP. 19611201 198012 2 005

Anda mungkin juga menyukai