Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyuluh Agama Islam Non Pegawai Sipil, yang selanjutnya disebut


PAI Non PNS adalah Penyuluh Agama Islam honorer yang diangkat
dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak untuk
melaksanakan kegiatan bimbingan penyuluhan di bidang keagamaan
Islam dan pembangunan melalui Bahasa agama.
Dalam menentukan sasaran binaan, seorang penyuluh agama Islam
bebas menentukan sasaran binaanya. Sasaran penyuluhan Agama Islam
adalah masyarakat muslim Indoneisia, baik dipedesaan maupun
perkotaan serta semua usia. Penulis memilih kelompok sasaran usia
anak-anak sebagai sasaran binaan, karena dunia anak-anak adalah masa
yang sangat potensial untuk menumbuhkembangkan dan membentuk
karakter sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
Pendidikan karakter dapat dimulai dengan pendekatan literasi Al
Qur’an pada anak-anak. Namun, anak-anak saat ini merupakan generasi
digital Native yaitu mereka yang sudah mengenal Media elektronik dan
digital sejak lahir. Mereka membuat akun di facebook, twitter, pathe,
Instagram, youtobe, tiktok dll. Untuk membuktikan pada dunia bahwa
mereka ada. Mereka cenderung lebih terbuka, ingin memperoleh
kebebasan, tidak ingin diatur dan dikekang. Dan Internet menawarkan
kebebasan semua itu. Kemampuan belajar merekapun jauh lebih cepat,
karena segala informasi ada diujung jari mereka. Namun, dibalik manfaat
yang disebut tadi, ada ancaman dari Era Digital yang dapat
menghancurkan generasi digital tersebut. Paparan berlebihan terhadap
penggunaan (Smartphone)/Hp dapat merusak penglihatan, gangguan
sosial, perkembangan fisik terganggu, kesulitan konsentrasi, kemudian
perkembangan otak dan konsentrasi terganggu, hingga menunda
perkembangan Bahasa anak.
Hal diatas memicu keperihatinan penulis dalam hal literasi Al Qur'an
Dasar (Membaca, menulis dan menghafalkan surat-surat Al Qur’an). Tentu
hal tersebut menuntut kita untuk terus memunculkan strategi dan upaya
yang maksimal untuk kembali meningkatkan budaya literasi, terutama
dalam literasi Al Qur’an sebagai kitab suci umat Islam, sekaligus untuk
menekan penggunaan Smartphone.
Fenomena diatas memotivasi penulis untuk berupaya meningkatkan
literasi Al Qur’an di kalangan anak-anak, khususnya di lingkungan
Perumahan Griya Abdi Kencana RT 01/RW 07 Kelurahan Purbalingga
Wetan Kecamatan Purbalingga Kab.Purbalingga Jawa Tengah. Dengan
Mendirikan TPQ ( Taman Pendidikan Al Qur’an) dengan nama TPQ Arina
Manasikana. Dunia anak merupakan dunia yang aktif dan dinamis, kreatif
dan lebih suka bermain, menjadi tantangan tersendiri bagi penulis untuk
menyajikan konsep Pendidikan yang edutainment yaitu suatu proses
pembelajaran yang didesain dengan memadukan antara muatan pendidikan
dan hiburan secara harmonis sehingga aktivitas pembelajaran berlangsung
menyenangkan, tidak monoton dan membosankan tanpa meninggalkan
nilai-nilai Pendidikan yang ingin dicapai terutama untuk meningkatkan
literasi Al Qur’ an pada anak .
Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk mengembangkan kesenian
hadroh di TPQ Arina Manasikana sebagai bagian dari upaya untuk
meningkatkan literasi Al Qur’an khusunya pada santri TPQ, serta
menyajikannya dalam sebuah penelitian yang berjudul “ Meningkatkan
Literasi Al Qur’an Melalui Kesenian Hadroh di Taman Pendidikan Al
Qur’an (TPQ) Arina Manasikana Kecamatan Purbalingga Kabupaten
Purbalingga Jawa Tengah”
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka


rumusan masalah yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah
“Bagaimanakah upaya meningkatkan literasi Al Quran melalui kesenian
hadroh di TPQ Arina Manasikana Kecamatan Purbalingga Kabupaten
Purbalingga Jawa Tengah?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana


upaya meningkatkan literasi Al Qur’an melalui kesenian hadroh di TPQ
Arina Manasikana Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Jawa
Tengah?”

D. Manfaat Penelitian

Penyusunan makalah ini, diharapkan mampu memberikan manfaat berikut


ini:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah khazanah keilmuan


pendidikan yang akan memberikan manfaat bagi para pengelola dan
dewan asatidz di Taman Pendidikan Al Qur’an dalam meningkatkan
literasi Al Qur’an melalui kesenian Hadroh.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu


pengetahuan bagi penulis dengan terjun langsung ke lapangan serta
memberikan pengalaman belajar bagi poenulis terutama dalam
meningkatkan literasi Al Qur’an melalui kesenian hadroh.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Literasi Al Qur’an di Kalangan Anak-Anak


Al Qur’an Alquran menurut bahasa adalah bentuk jamak dari kata
benda atau masdar yang berasal dari kata kerja qara-a – yaqra’u –
qur’anan dan bisa diartikan sebagai bacaan atau sesuai yang dibaca
berulang-ulang.Alquran bisa diartikan sebagai kitab suci bagi umat islam
yang berisi firman-firman Allah SWT dan diturunkan kepada Rasullullah
SAW sebagai mukjizatnya. Alquran disampaikan dengan jalan mutawatir
dari sang pencipta melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW
dan bernilai ibadah jika seseorang membacanya. Di dalam Al qur’an
terdapat isi yang memuat berbagai jenis aturan mengenai kehidupan
manusia dan memuat aturan-aturan kehidupan manusia di dunia dan bisa
dijadikan sebagai petunjuk bagi mereka yang beriman serta
bertaqwa.1Tidak ada bacaan seperti Al-Qur’an yang di atur tatacara
membacanya, mana yang dipendekkan dipanjangkan,dipertebal atau
diperhalus ucapannya, di mana tempat terlarang atau boleh, atau harus
memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai kepada
etika membacanya.2
Secara umum literasi Al quran adalah kemampuan individu dalam
membaca, memahami pesan-pesan yang disampaikan dalam Alquran, serta
memahami tujuan-tujuannya, riwayatnya dan ajaran-ajarannya, termasuk
ajaran moral.3 Dari definisi tersebut, dapat dimaknai bahwa Ketika
seseorang mengembangkan budaya literasi Al Qur’an dalam

1
Blog Wawasan al qur’an, 2018. “Apa itu Alquran dan Pengertiannya Sebagai Kitab Suci
Agama Islam? “ https://www.gemarisalah.com/definisi-dan-pengertian-alquran/. diakses pada
tanggal 04 Mei 2023, Pukul 01.03
2
Dr.M.quraish Shihab, M.A “ Wawasan Al-qur’an, Tafsir Maudhu’I atas pelbagai persoalan
umat”. (Bandung: Penerbit Mizan: 1997). Hal. 3
3
Sholahudin, Keefektifan Program Literasi Alquran Di Sekolah-Sekolah Swasta Non-Agama
Dalam Kerangka Penguatan Karakter (Kajian Di JawaBarat), volume 3, Al Bayan, 2018,
halaman 171
kehidupannya, maka ia akan terbentuk menjadi manusia yang berjiwa
qur’ani.
Di kalangan anak anak dengan rentang usia 5 sampai 17 tahun,
literasi Al Quran baru sampai pada tahapan membaca dan menulis saja,
karena untuk memahami pesan yang terkandung dalam setiap ayat Al
Qur’an membutuhkan ilmu penunjang lain yang mendukung seperti
Nahwu, shorof dan balaghoh.

B. Tantangan Literasi Al Qur’an pada Anak di Era Kemajuan Teknologi


Informasi
Di era globalisasi seperti saat ini dimana terjadi perkembangan
teknologi informasi yang sangat pesat, telah banyak memberikan pengaruh
baik positif maupun negatitif di kalangan anak-anak dan remaja, terutama
bagi mereka yang telah terpapar dan kecanduan gadget. Salah satu dampak
negative yang ditemui adalah bahwa anak dan remaja saat ini sangat
enggan membaca dalam bentuk kertas seperti koran atau majalah. Mereka
cenderung hanya ingin mengakses apapun yang mereka inginkan melalui
media elektronik seperti TV, HP, dan internet. Hal ini menyebabkan media
cetak mulai diabaikan di kalangan remaja.4 Adanya kemajuan ini
menyebabkan tingkat literasi meningkat dengan menggunakan gadget.
Kemudahan dalam mengakses kemajuan teknologi ini juga
mempengaruhi tingkat literasi sumber tertulis pada anak dan remaja yaitu
menurunnya minat dalam literasi membaca Al-Qur’an dengan ditandai
adanya penurunan kuantitas kegiatan membaca Al-Qur’an bersama di
masjid atau musholla.

4
Neng Gustini, Budaya Literasi (Model Pengembangan Budaya Baca Tulis Berbasis
Kecerdasan Majemuk Melalui Tutor Sebaya),halaman 1-2.
BAB III

PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Sejarah dan Perkembangan

Sejarah dan perkembangan TPQ "Arina Manasikana" Perumahan Griya Abdi


Kencana Kelurahan Purbalingga Wetan Kecamatan Purbalingga Kabupaten
Purbalingga, tidak bisa lepas dari Ketika penulis menjadi guru extra curikuler
hadroh di SMP Negeri 3 Purbalingga, yang pelatihan cara menabuh hadroh
dan alat lain dilksanakan di sekolah, khusus pelatian vocalis hadrohnya di
rumah penulis.karena vocalis hadroh harus belajar mengenai literasi al qur’an
( membaca, menulis huruf al Alqur’an) unutk menunjang kefasihan dalam
bernyanyi lagu Islami dan Sholawat. Kemduan banyak anak-anak tetangga
yang melihat latian olah vocal Lagu Islami hadroh tersebut, anak-anak
tetangga berusaha justru ingin ikut latian. Akhirnya dari anak-anak Vocal
Hadroh SMP Negeri 3 Purbalingga dan anak-anak tetangga inilah yang
menjadi cikal bakal berdirinya sebuah lembaga Taman Pendidikan Al Qur’an
pada tanggal 5 Agustus 2017, yaitu TPQ Arina Manasikana berjumlah ( 9
santri). Lembaga inilah yang telah penulis dirikan, berjalan sampai sekarang
ini.

Pada awal berdirinya, TPQ Arina Manasikana menyelenggarakan


kegiatannya di Rumah penulis di Perumahan Griya Abdi Kencana Jl. Sekara
Mawar II No 06 Rt 01 Rw 07 Kelurahan Purbalingga wetan Kecamatan
Purbalingga Kabupaten Purbalingga Jawa tengah ( 1 Km Tenggara Alun-
alun Kabupaten Purbalingga). Jumalah santri 2017 hanya (9 santri). Pada
2018 Penulis membeli Alat Rebana dan menjadikan seni Hadroh menjadi
Exra Curikuler di TPQ Arina Manasikana. Ternyata Setelah adannya Extra
Kurikuler hadroh dan di undang mengisi acara-acara di berbagai tempat, TPQ
Arina Mansikana mulai kedatangan Santri baru. Kegiatan belajar mengajar
yang diselenggarakan di sini berlangsung selama 3 tahun karena santri
bertambah hingga mencapai( 28 Santri) atau naik 300 %, karena Rumah
penulis tidak bisa menampung lagi santri yang masuk. maka penulis menjalin
komunikasi dengan Tokoh2 dan warga Rt 01 Rw 07 untuk mendirikan
masjid dan disepakati. Alhamdulillah terlaksana mulai tanggal 2 Februari
sampai tanggal 14 Agustus 2020 berjalan dengan lancar. Selanjutnya pada
tanggal 19 Agustus tahun 2020 dilaksananakanlah acara tasyakuran, karena
Pembangunan Masjid telah selesai dibangun. Kemudian Pada saat itu pula
kegiatan mengaji dialihkan ke Masjid Al Mujib Fatimah Jassar.

Pada tahun Tanggal 09 April 2021 TPQ Arina Manasikana mendapatkan Ijin
Operasional dari Kantor Kementerian Agama Kabuapaten Purbalingga
NOMOR : 109 TAHIJN 2021.

Dengan Nomor Statistik: 41 1233031303

Ditetapkan di : PURBAI.INGGA

Pada tanggal : 15 Maret 2021

A. Data Santri dalam 3 (tiga) Tahun terakhir 2019-2921 naik lagi menjadi 500 %
KEADAAN SANTRI
NO TINGKAT KETERANGAN
JUMLAH

1 Kelas 1 16 7 23
2 Kelas 2 6 5 11
3 Kelas 3 4 3 7
4 Kelas 4 2 3 4
Jumlah 27 18 45

B. Data Ustadz dan Ustadzah


TEMPAT DAN PENDIDIKAN
NO NAMA TANGGAL LAHIR ALAMAT TERAKHIR
Kei.Pbg wetan RT 001 / S.1
RW
Purbalingga , 007
1 Arin Hidayat , S.HI 08/01/1985
Rachma Suswanti , Purbalingga , Kel.Pbg wetan RT 001 / S.1
2 S. Spd 19/01/1966 RW 007
S.1
Nurdin Femihantoro,S.S Kei.Pbg wetan RT 001 /
RW
3 Biak , 13/07/1971 007
Purbalingga, Kei.Pbg wetan RT 001 /
4 Khurida Banatuzka 07/04/2004 RW 007 SMP
Purbaingga , Kei.Pbg wetan RT 003 /
5 Yoga Tri Cahyono 21/04/1989 RW 001 SMK

Pada tahun 2022 , dengan dasar pertimbangan bertambahnya santri baru yang
masuk. Maka penulis berinisiatif untuk memilih Iokasi tanah fasilitas umum
yang berada di selatan Masjid Al Mujib Fatimah Jassar untuk di bangun
TPQ berbentuk JOGLO Perumahan Griya Abdi Kencana Kelurahan
Purbalingga Wetan Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Jawa
Tengah .

Keberadaan TPQ Arina Manasikana semakin kuat secara yuridis setelah


mendapatkan Ijin Operasional dari Kankemenag Kabupaten Purbalingga ,
NOMOR : 109 TAHIJN 2021, dengan Nomor Statistik: 41 1233031303,
ditetapkan di : PURBAI.INGGA. Pada tanggal : 15 Maret 2021. Dan Surat
Keterangan Domisili Oleh Kantor Kelurahan Purbalingga Wetan Nomor :
231/ Kel/IV/ 2022, berlaku mulai tanggal : 14 april 2022 yang bernama TPQ
Arina Maansikana yang berkedudukan di Perumahan Griya Abdi Kencana
Kelurahan Purbalingga Wetan Kecamatan Purbalingga Kabupaten
Purbalingga.

2. Kepemimpinan TPQ Arina Manasikana


Sejak berdiri, hingga sekarang tahun 2023. Kepemimpinan TPQ Arina
Manasikana dipegang oleh Arin Hidayat, S.H.I.

3. Visi TPQ Arina Manasikana

Religius, Smart, Berkarakter Indonesia

4. Misi TPQ Arina Manasikana

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan misi sebagai berikut :

a. Pengamalan syariat Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah secara kaffah


dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Memberikan berbagai macam ilmu Pengetahuan Agaama


( Fiqih,Bahasa Arab, Akidah Akhlaq ) dan ilmu Alinnya.

c. Mendorong dan mengarahkan semua bentuk pendidikan dan


pengajaran santri menuju teruujudnya ketebalan nilai-nilai tauhid.

d. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga


setiap santri berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

e. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya


sebagai Warga Negara Indonesia yang harus mencintai Bangsanya sendiri,
sehingga bisa menjadi warga negara yang baik dan menghormati sesame
warga Indonesia yang berbeda-beda Suku, Agama dan RAS

f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga


TPQ Arina Manasikana dan stake holder TPQ Arina Manasikana. 4

7. Kegiatan Ujian Praktek Ibadah

Untuk membekali santri dalam kehidupan bermasyarakat, untuk hal


keagamaan sebelum pelaksanaan Ujian TPQ diadakan ujian keterampilan
ibadah yang materinya antara Iain : Pembelajaran Agama yang di kemas
dalam bentuk nyanyian ( Lagu Rukun Iman dan Islam, Bulan dalam Klender
Hijriyah, Harokat, Puji Pujian sebelum Sholat), Bacaan Al Barzanji Hafalan
surat pendek, praktek sholat.

8. Kegiatan Ekstra Kurikuler

Untuk menciptakan wahana bagi siswa yang memiliki bakat dan minat dalam
bidang seni dan olah raga, madrasah menyelenggarakan kegiatan ekstra diluar
jam dinas yaitu : Seni Tilawatil Al Qur'an, Pencak Silat Pagar Nusa, dan
( Seni Hadroh ) yang menjadi icon TPQ Arina Mansikana.

9. Jumlah Santri

Tahun Pelajaran Jumlah Santri

2017/2018 : 9

2018/2019 : 18

2019/2020 : 28

2020/2021 : 45

2022/2023 : 89

B. Deskripsi Data Penelitian

Makalah ini, memuat Implementasi Program Literasi Al-Qur'an pada Santri


TPQ Arina Manasikana" dimana penelitian ini memfokuskan kaitannya
mengenai perencanaan, pelaksanaan serta hasil dan apa saja faktor pendukung
dan penghambat dalam pelaksanaan program literasi Al-qur'an.

1. Implementasi Program Literasi Al-Qur'an

Literasi pada umumnya didefinikan sebagai kemampuan baca tulis seseorang.


Jika diartikan secara luas literasi tidak hanya kegiatan membaca buku saja,
namun setiap kegiatan yang bertujuan meningkatkan minat baca serta
memberikan pemahaman terhadap bacaan kepada pembacanya.
Pada penerapan literasi Al-Qur'an merupakan pembiasaan dalam bentuk
literasi sebagai upaya menanamkan budaya gemar membaca dalam diri setiap
siswa yang merupakan generasi penerus bangsa. 7

Di TPQ Arina Manasikana program literasi Al-Qur'an sudah dilaksanakan


meliputi 3 tahapan, diantaranya:

a. Perencanaan Program Literasi Al-Qur'an

Berdasarkan konteksnya, penelitian ini dilakukan dilingkungan TPQ yang


melibatkan semua yang ada dilingkungan TPQ mulai dari kepala TPQ,
Ustadz-ustadzah, staf TU sampai Santri dan Wali santrinya. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini juga tidak hanya dengan proses observasi saja
namun juga dengan dilakukannya wawancara dan dokumentasi.

Dalam pelaksanaan suatu program diperlukan adanya perencanaan agar usaha


yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, selain itu dengan adanya
perencanaan juga diharapkan agar tujuan yang ingin diwujudkan juga bisa
tercapai. Perencanaan merupakan susunan dari langkah-langkah kegiatan
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut
Banghartdan Trull menjelaskan bahwa perencanaan harus melibatkan banyak
orang serta menghasilkan program yang berpusat pada murid. Dalam
perencanaan terdapat rangkaian putusan yang luas dan mengandung tujuan
dari penentuan kebijakan atau program serta penentuan metode dan prosedur
pada jadwal sehari-hari.

Perencanaan sering disebut dengan istilah planing artinya persiapan dalam


menyusun suatu keputusan dengan

Ayu Nurvita Asri, ”Literasi Dalam Al-Quran: Studi Komparatif Tafsir Ibnu
'Ashur dan al-Baqa'I terhadap Surat al-'Alaq ayat 1-5” (Skripsi, Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019), 19.
Secara singkat perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk
mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan nantinya untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Hamalik menjelaskan perencanaan sebagai proses untuk
menentukan apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana proses
pelaksanaannya, dan didalamnya ditentukan tujuan yang akan dicapai dari
suatu kegiatan yang direncanakan yang kemudian dikembangkan menjadi
sebuah program untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 10

Erly suandy mendifinisakan perencanaan sebagai proses untuk menentukan


tujuan kemudian disajikan dengan jelas strategi-strategi dalam program
dilanjutkan dengan menentukan tata cara dalam pelaksanaan program diakhiri
dengan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara
menyeluruh. Definisi ini menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses
untuk mencapai suatu tujuan secara menyeluruh. 11

Setiap kegiatan atau program harus dibuat perencanaan yang matang, agar
kegiatan yang akan dijalankan dapat berjalan dengan baik dan tercapai tujuan
yang diinginkan. Albert Silalahi menjelaskan bahwa tujuan perencanaan
adalah sebagai berikut:

l) Perencanaan adalah suatu jalan dan cara merekam perubahan sebelum dan
sesudah diadakannya kegiatan

2) Perencanaan bisa memberikan pengarahan kepada pihak-plhak yang terkait


dengan program

3) Perencanaan dapat menghindari aktivitas yang tumpang tindih dan tidak


sesuai rencana

4) Perencanaan sebagai tahap menetapkan tujuan dan standar yang akan


digunakan untuk memudahkan pengawasan.

Tahapan perencanaan pada program literasi AIQur'an di TPQ Arina


Manasikana dimulai dari pengadaan rapat Ustadz-Ustadzah dan kepala TPQ,
kesempatan ini digunakan untuk menentukan apa saja yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program literasi Al-Qur'an. Maka informan I menjelaskan bahwa
ditemukan beberapa hal yang dibutuhkan dalam kegiatan literasi Al-Qur'an
diantaranya ruangan serta AIQur'an.

Perencanaan dimulai dari diadakannya rapat kepala dan dewan Asatidz dan
Asatidzah bertujuan untuk menentukan proses pelaksanaan kegiatan, juga
menyiapkan ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan. Masjid
merupakan fasilitas yang cocok untuk digunakan sebagai tempat
dilaksankaannya kegiatan, selain itu pada rapat tersebut juga menentukan
jadwal pelaksaaan kegiatan serta siapa saja yang terlibat dalam kegiatan
tersebut, hal ini dijelaskan oleh informan 3.

Informan 2 juga menjelaskan hal sama, bahwa pada perencanaan kegitan


literasi Al-Qur'an diadakan rapat untuk menentukan ruangan yang akan
digunakan untuk kegiatan, maka ruang Masjid dipilih sebagai tempat
pelaksanaan kegiatan.

Pada rapat yang lakukan selain menentukan ruangan juga untuk menentukan
tujuan dijelaskan oleh informan I bahwa implementasi literasi Al-Qur'an yang
ada TPQ Arina Manasikana untuk membiasakan masyarakat membaca Al-
Qur'an, dimulai dari membiasakan santri agar menjadi kebiasaan yang baik.
Kebiasaan ini diharapkan tidak hanya dalam membaca Al-Qur'an tapi juga
dapat menumbuhkan pola pendidikan, keilmuan serta pengetahuan untuk
menjadi masyarakat yang gemar membaca. Sehingga dapat menjadi bangsa
yang berdaulat dan cerdas.

Pada tahapan ini juga diputuskan bahwa semua terlibat dałam kegiatan literasi
AI-Qur'an mulai dari santri, Ustadz-Ustadzah dan semua staf yang ada di
TPQ. Hal ini disampaikan oleh informan 2 bahwa semua terlibat, terutama
untuk Ustadz-ustadzah Pengampu.

Perencanaan dałam pelaksanaan program literasi AI-Qur'an, diharapkan


seluruh Ustadz-Ustadzah dan peserta didik dapat ikut serta dałam
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan setiap hari pada jam 17.00 -20.00.
Dari perencanaan tersebut maka diharapkan semua siswa maupun dewan guru
dapat datang tepat waktu yaitu sebelum pukul 17.00. Hal ini juga yang harus
dipersiapkan serta ditekankan kepada seluruh santri untuk disiplin dan datang
tepat waktu.

Berdasarkan data-data diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa sebelum


diadakan kegiatan literasi AI Qur'an kepala TPQ beserta dewan Asatidz dan
Asatidzah mengadakan rapat dengan pembahasan mengenai tujuan
diadakannya kegiatan, tempat dilaksanakan kegiatan, siapa saja yang terlibat
dałam kegiatan tersebut dan juga kapan waktu dilaksankan kegiatan. Maka
diperoleh keputusan bahwa tujuan dari diadakannya kegiatan adalah
meningkatkan minat baca peserta didik dengan cara membiasakan menghafal
Juz 30 bagi Santri kls,4,5,6 pada hari senin -jum’at pukul 17.00- 17.45 dan
membiasakan membaca AI-Qur'an 1 lembar bagi santri usia SMP setiap hari
senin-jum’at pukul 19.15-20.00.

b. Pelaksanaan Program Literasi AI-Qur'an

Literasi Al-Qur'an merupakan program kemampuan siswa dałam


membaca AI-Qur'an juga mempelajari makna yang terkandung dalam AI-
Qur'an dan tafsiran-tafsirannya. Dalam pelaksana'annya diikuti Oleh semua
Warga TPQ Arina Mansikana.

Dalam pelaksanaan kegitan pasti ada tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari


persiapan, kegiatan inti dan penutup.

l) Persiapan

Pada tahapan ini semua Santri yang datang diharuskan segera mempersiapkan
diri diruang Masjid mengambil Al-Qur'an. Kemudian guru piket dan wali
kelas yang bertugas membimbing hafalan bacaan AI-Qur'an juz Amma sore
hari untuk usia SD kls 4,5,6 dan menuntun bacaan per ayat dari Al Qur’an
di selingi pertanyaan makhorijul huruf dan tajwidnya dimulai surat AI-
baqoroh malam hari untuk usia SMP.
2) Kegiatan inti

Pada tahap kegiatan inti semua Santri membaca materi hafalan sebelumnya
dan menghafal Juzz Amma pada ayat/surat yang baru di jarkan. Untuk anak
usia SMP, Santri membaca Al-Qur'an sesuai dengan bagian ayatnya masing-
masing, dengan didampingi Oleh Ustadz/Ustadzah piket agar kegiatan dapat
berjalan dengan kondusif dan sesuai yang diharapkan.

3) Penutup

Pada tahap terakhir yaitu penutup, semua Siswa sudah selesai menghafal dan
membaca bagiannya masing-masing maka Ustadz/Ustadzah memimpin untuk
membaca hamdalah bersama-sama yang kemudian dilanjutkan untuk
membaca do'a penutup..

Khusus untuk kegiatan di bulan ramadhan Pelaksanaan program Litersi Al


quran dilaksanakan pada Sore Hari Pukul 16.00 – buka Puasa.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan literasi AIQur'an di laksanakan setiap hari


diikuti oleh semua santri kategori usia SD kls 4,5,6, tahapan kegiatan dimulai
dengan mengirim Surat alfatihah kepada Nabi Muhammad SAW, sahabat-
sahabanya dan kepada ulama-ulama Ahli Qur’an dari dulu hingga sekarang,
yang pimpin oleh Ustadz/Ustdazah piket kemudian menghafal al-quran (Juzz
‘amma) di bimbing bacaannya oleh Ustadz/ Ustdazahnya. kemudian santri
supaya mengikuti bacaannya Ustadz/Ustadzah, dilanjutkan proses menghafal
sesuai kemampuan anak-anak. Pengajian ini diakhiri dengan bacaan Ya
Robibil Mustofa dan Doa Khotmil Qur’an bersama-sama, dilanjutkan Sholat
Maghrib berjamaah, kemudian Latian membaca dan menulis Kitab Yanbu’a
disesuaikan kemampuan anan-anak dalam pengelompkan Jilid nya.

Untuk anak-anak usia SMP kegiatan literasi AI Qur'an di laksanakan setiap


hari diikuti oleh semua santri kategori usia SMP, tahapan kegiatan dimulai
dengan mengirim Surat alfatihah kepada Nabi Muhammad SAW, sahabat-
sahabanya dan kepada ulama-ulama Ahli Qur’an dari dulu hingga sekarang,
yang pimpin oleh Ustadz/Ustdazah piket, kemudian Latian membaca dan
menulis Kitab Yanbu’a disesuaikan kemampuan anan-anak dalam
pengelompkan Jilid nya. Dilanjutkan Sholat Isya berjamaah lalu latian
membaca al-quran di bimbing bacaannya oleh Ustadz/ Ustdazahnya.
kemudian santri supaya mengikuti bacaannya Ustadz/Ustadzah, dilanjutkan
proses baca simak ( 1 anak membaca, anak-anak yang lain menyimak) jika
betul di biarkan/ lanjut, tetapi jika ada kesalahan anak-anak yang menyimak
menegur, jika belum bisa juga maka ustadz/ustadzahnya membetulkan.
Pengajian ini diakhiri dengan bacaan Ya Robibil Mustofa dan Doa Khotmil
Qur’an bersama-sama.

namun pada bulan ramadhan jadwal pelaksanaannya diubah pada jam 16.00-
17.45 dengan rangkaian kegiatan membaca alquran da ngaji kitab.

2. Hasil Implementasi Program Literasi Al-Qur'an

Pencapaian dalam sebuah program bisa saja berbeda-beda setiap orang,


seperti penerapan program literasi Al-Qur'an setiap siswa memiliki
pencapaian yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan serta minat baca
peserta didik itu sendiri. Selaras dengan yang disampaikan oleh informan 2
bahwa penerapan program literasi mempunyai hasil yang berbedabeda pada
setiap santriya, hal ini dipengaruhi oleh minat baca serta kemampuan santri,
selain itu juga latar belakang pendidikan Santri juga mempengaruhi hasil
penerapan pada setiap santriya, namun secara umum setiap santri mengalami
peningakatan dalam kemampuan membaca Al-Qur'an serta membiasakan diri
dengan bacaan Al-Qur'an kemudian menjadi kebiasaan yang baik sehingga
diharapkan mampu menjadikan karakter yang baik pada diri santri.

Pembiasaan bisa dijadikan cara yang efektif untuk menerapkan kebiasaan


dengan mengulang-ulang kegaiatan sehingga bisa menjadi pengaruh yang
baik dalam diri santri.

Hal itu juga disampaikan oleh informan 3 selaku Ustadzah pengampu Kitab
Yanbu’a jilid 4,5 dan 6 di TPQ Arina Manasikana, dijelaskan bahwa hasil
dari sebuah program tidak bisa disamaratakan pada setiap santri. Seperti pada
pelaksanaan kegiatan literasi AIQuran tidak semua Santri suka membaca serta
mempunyai kemampuan awal yang baik, Iatar belakang pendidikan Santri
juga berpengaruh pada kemampuan baca setiap santri, maka harus ada
perhatian khusus bagi peserta didik yang mempunyai kemampuan lemah agar
dapat mengikuti seperti teman yang Iain.23

Dalam pelaksanaan literasi AI-Qur'an bagi Santri yang belum lancar


membaca Al-Qur'an akan mendapatkan bimbingan khusus, yang merupakan
tanggung jawab dari Ustadz/Ustdazah Pengampu.

Hasil penerapan program mi menunjukkan perubahan yang baik pada minat


baca peserta didik tidak hanya dalam membaca Al-Qur'an namunjuga semua
mata pelajaran. Hal itu disampaikan oleh informan I dalam wawancara
dijelaskan bahwa dari penerapan program literasi Al-Qur'an menjadikan
meningkatnya minat baca peserta didik24

Selain itu hasil dari penerapan program literasi AIQur'an juga disampaikan
oleh informan 4 yaitu salah satu Santri TPQ Arina Manasikana yang
menjelaskan bahwa penerapan program literasi AI-Qur'an dapat mendidik
santri membaca AI-Qur'an dan dapat memperbaiki kesalahan saat membaca
AI-Qu'an

Hal ini dimaksudkan dalam hal tajwid, karena seringnya membaca Al-Qur'an
juga berpengaruh pada kefasihan Santri dalam membaca Al-Qur'an.

Dalam pelaksanaan literasi Al-Qur'an bagi Santri yang belum lancar


membaca AI-Qur'an akan mendapatkan bimbingan khusus, yang merupakan
tanggung jawab dari Ustadz/Ustadzah yang mengampu kitab Yanbu’a di
jilidnya.

Dalam program literasi AI-Qur'an yang ada di TPQ Arina Manasikana


menghasilkan kebiasaan yang baik terhadap Santri dalam hal membaca serta
menulis, yang dalam hal ini menguntungkan bagi Santri maupun pihak
sekolah itu sendiri. Karna hal ini dapat mengembangkan kemampuan baca
tulis AI-Qur'an bagi peserta didik serta menjadi nilai positif bagi Lembaga
TPQ arina Manasikana.

Sebagai lembaga pendidikan Non formal TPQ Arina Manasikana merupakan


wadah yang tepat bagi peserta didik yang mempunyai kemampuan, serta
ingin mengembangkan kemampuan, dengan adanya program ini diharapkan
generasi saat ini mempunyai kebiasaan gemar membaca dan mengembangkan
pengetahuan yang dimiliki sehingga terwujud generasi muda yang
berkualitas.

Hasil dalam pelaksanaan program literasi AI-Qur'an sudah dimaksimalkan


sesuai dengan perencanaan meskipun masih ada beberapa kendala seperti
yang telah disampaikan Oleh informan I bahwa literasi AI-Qur'an selain
mengajarkan Siswa untuk meningkatkan kemampuan baca tulis juga
menagarkan disiplin karena mengharuskan siswa datang tepat waktu sebelum
pelaksanaan kegiatan dimulai, ini juga yang merupakan salah satu kendala
pada pelaksanaan literasi Al Qur'an.

Namun meski ada beberapa kendala namun tujuan dalam penerapan program
dapat tercapai, informan 3 menjelaskan penerapan program literasi AI-Qur'an
sudah sesuai dengan yang direncanakan, meskipun setiap Siswa memiliki
kemampuannya masing-masing, tetapi secara keseluruhan Siswa terjadi
peningkatan dalam kemampuan baca.

Hal yang sama juga disampaikan Oleh salah satu Santri usia kelas 8 SMP
TPQ Arina Manasikana bahwa implementasi program literasi AI-Qur'an
sudah berjalan dengan baik. Semua Siswa mengikuti kegiatan dengan
kondusif dan teratur sesuai dengan bimbingan guru piket dikeIas. 28 Sama
halnya informan 5 juga menjelaskan bahwa program literasi AI-Qur'an sudah
menjadi kebiasaan setiap harinya sehingga dapat berjalan dengan baik.2

Maka dari hasil wawancara serta data-data yang peneliti peroleh maka dapat
disimpulkan bahwa implementasi program literasi AI-Qur'an yang ada di
TPQ Arina Manasikana sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan, meskipun masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi namun
masih dapat berjalan dengan lancar dan seharusnya. Penerapan program
literasi Al-Qur'an berpengaruh pada meningkatnya minat baca peserta didik
juga dalam hal ini siswa dapat lebih fasih dalam membaca AI-Qur'an. Namun
untuk hasil dari penerapan literasi Al-Qur'an setiap siswanya berbeda-beda
sesuai kemampuan karena kemampuan setiap siswa berbeda-beda.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat

Dalam sebuah program pasti terdapat faktor pendukung serta faktor


penghambat, dalam program literasi Al-Qur'an yang diadakan di TPQ Arina
Manasikana juga terdapat beberapa hal yang menjadi pendukung
terlaksananya program diantaranya yaitu kesadaran diri santri akan
pentingnya baca tulis menjadi faktor utama tercapainya tujuan dalam sebuah
program.

Maka dalam hal ini siswa harus mempunyai kesadaran yang tinggi akan
pentingnya membaca serta menulis, namun tidak semua siswa memiliki
kesadaran akan pentingnya literasi juga kurang adanya minat baca peserta
didik, ini merupakan faktor yang dapat menghambat terlaksananya program,
seperti yang jelaskan oleh informan 2 penghambat dalam keberhasilan
program literasi Al-Qur'an berasal dari kurang adanya minat baca pada diri
santri. 31

Ada Juga faktor lain yang dapat menghambat terlaksananya program karena
adanya bebarapa siswa yang kelelahan karena banyaknya tugas di sekolah ,
sebelum jam Mengaji biasanya ada kegiatan les/ Privat sehingga beberapa
santri diantaranya sering datang terlambat hal ini dapat mengganggu
efektifitas kegiatan literasi AI-Qur'an, dan banyaknya orang tua yang
menganggap bahwa Ngaji itu tidak penting..

Pada persiapan program literasi AI-Qur'an juga terdapat kesulitan yang dałam
hal ini didapatkan data dari informan I bahwa setiap anak memiliki
kemampuan yang bebeda-beda maka dałam hal ini pencapaian yang
ditargetkan juga tidak bisa disamaratakan"33

Berdasarkan data-data diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor


pendukung dałam pelaksanaan program literasi Al-Qur'an terletak pada diri
peserta didik iłu sendiri, kesadaran santri akan pentingnya membaca sangat
berpengaruh pada hasil yang didapat dałam pelaksanaan program, namun
tidak semua santri dapat memiliki minat baca yang sama, ada ssantri tingkat
kesadaran akan pentingnya membaca kurang, ini merupakan penghambat dari
terlaksananya program literasi Al-Qur'an.

C. Analisis Data Penelitian

Dałam pengumpulan data, peneliti melakukan observasi secara langsung


dałam pelaksanaan program juga dengan meakukan wawancara dengan
beberapa orang

I. Implementasi Program Literasi Al-Qur'an pada Peserta Didik di TPQ Arina


Mansikana

Perencanaan Menurut Tcokroamidjoyo menyatakan bahwa perencanaan


mencakup tiga hal, diantaranya:

I) Suatu proses persiapan sistematis mengenai sebuah kegiatan untuk


mencapai tujuan tertentu

2) Perencanaan merupakan suatu cara untuk mencapai suatu tujuan sebaik-


baiknya sesuai sumber yang ada secara efisien dan efektif

3)Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan
dilakukan, bagaimana dan oleh siapa.

Beberapa pendapat dari para ahli yang mendefinisikan perenacanaan


diantaramya:
I) Teori dari Bintoro Tjokroaminoti mendifinisikan perencanaan yaitu
kegiatan yang sistematis yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. 35

2) Prajudi Atmosudirojo, mengemukakan teori bahwa perencanaan


merupakan penentuan tentang suatu hal yang akan dierjakan dalam rangka
untuk mencapai suatu tujuan , siapa saja yang melaksanakan, bila mana dan
dimana kegiatan dilakukan serta bagaimana cara melakukan suatu kegiatan
yang akan dilaksanakan. 36

3) Dan teori Iain dari Sondang P. Siagian yang merumuskan perencanaan


sebagai proses dari susunan keputusan-keputusan yang akan dilaksanakan
dimasa yang akan datang untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. 37

Pendapat Iain dari Hadari nawawi yang mendefinisikan perencanaan


merupakan proses menyusun langkah penyelesaian dalam suatu masalah atau
pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan baik umum maupun
khusus suatu orgamganisasi atau lembaga pendidikan, berdasarkan dukungan
informasi yang lengkap.

Dari beberapa teori diatas dapat dipahami bahwa perencanaan yaitu kegiatan
dalam membuat penentuan yang matang tentang suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam sebuah kegiatan atau program perlu adanya
perencanaan, hal ini berfungsi untuk mengarahkan suatu program atau
kegiatan mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan juga berfungsi
mengurangi ketidakpastian karena tidak adanya perencanaan.

Dalam tahapan ini yang dilakukan Oleh Santri dan Ustadz-Ustadzah TPQ
Arina Mansikana dalam merencanakan kegiatan literasi AI-Qur'an adalah
sebagai berikut:

I) Membuat rapat dengan pokok pembahasan rencana dari penerapan literasi


AI-Qur'an. Dimulai dari apa tujuan penerapan literasi AI-Qur'an, apa saja
yang dibutuhkan dałam kegiatan literasi AI-Qur'an, dan siapa saja yang
terlibat
2 Menetapkan beberapa hal diantaranya menjadikan Masjid sebagai tempat
dilaksankan kegiatan.

3) Dałam kegiatan literasi membutuhkan Kitab Al-Qur'an dan kitab Yanbu’a,


semua itu diperoleh dari para donatur. Kemudian membuat keputusan
bahwa setiap santri wajib menandai sendiri qur’an yang di pakai dan
mengambil sendiri Al-Qur'an yang sudah disipakan rak tempat AI-Qur'an.

4) Memutuskan untuk tidak hanya melibatkan santri saja namun juga


dewan Ustadz dan Ustadzah juga staf untuk terlibat dałam kegiatan literasi
AI-Qur'an, khususnya Ustadz/ Ustadzah yang piket dan wali kelas.

Maka dari data-data yang diperoleh dilapangan, sudah sesuai dengan teori
yang disampaikan oleh Prajudi Atmosudirojo dan Juga ladari Nawawi bahwa
perencanaan merupakan proses menentukan tujuan dari suatu kegiatan serta
menetapkan tempat serta keterlibatan siapa saja dałam kegiatan tersebut.

b. Pelaksanaan

Menurut Westra pelaksanaan didefinisikan sebagai sebuah usaha yang


dilakukan untuk mewujudkan semua rencana atau kebijakan yang sudah
dibuat dan ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan serta alat yang
dibutuhkan, siapa saja yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaan
serta kapan waktu pelaksanaan.

Proses pelaksanaan literasi AI-Qur'an yang ada di TPQ Arina Manasikana


setiap santri diwajibkan mengambil AlQur'an sendiri dan menandai sendiri al
Qur’an yang biasa diake oleh dirinya, sudah dipersiapkan pula rak untuk
menyimpan AI-Qur'an yang biasa digunakan, kegiatan dimulai pada pukul
17.00 di Masjid, setiap santri yang datang diharuskan langsung masuk ke
ruang Masjid dan JOGLO TPQ Ariana Manasikana, setiap harinya ada
Ustadz- Ustadazah yang bertugas untuk memimpłn pelaksanaan kegitatan
agar program dapat berjalan dengan baik dan tercapai tujuan yang
diharapkan.
Pada tahap persiapan ustadz-hustadzah mengkondisikan santri untuk tenang,
kemudian memulai kegiatan dengan mengirimkan bacaan QS. Al-fatihah
Kepada Baginda Nabi agung Muhammad SAW, keluarganta, sahabat-
sahabatnya dan Ulama-ulama ahlu qur’an dari dulu hingga sekarang secara
bersama-sama, setelah semua selesai mengaji, maka diakhiri dengan bacaan
Ya robbibil musthofa dan Doa Khotmil Qur’an.

Namun pada bulan ramadhan terdapat perubahan jadwal , jika hari biasa
dilaksanakan pada Pukul 17.00-20.00.di bulan Ramadahan di laksnakan pada
pukul 16.00 samapai buka bersama.

Jika dikaitkan dengan teori diatas maka usaha yang sudah dilakukan untuk
memenuhi segala kebutuhan dalam kelancaran program sudah terpenuhi
sebagaimana mestinya, dimana alat yang dibutuhkan yaitu Al-Qur'an sudah
disediakan oleh Lembaga TPQ Arina Mnasikana, semua santri, Ustadz-
Ustadzah maupun staf diwajibkan ilut serta dalam pelaksanaan program yang
dilaksanakan di Masjid Gedung JOGLO TPQ Arina Mansikana. pada jam
17.00 samapi 20.00 setiap hari Senin - Jum’at. Dengan tahapan yang
terpenuhi maka diharapkan tujuan dari pelaksanna kegiatan dapat tercapai.

2. Analisis Hasil dari Implementasi Program Literasi AlQur'an

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil adalah sesuatu yang ada karena
diusahakan, seperti halnya hasil dari implementasi program literasi Al-Qur'an
yang ada di TPQ, program ini menghasilkan kebiasaan yang baik bagi peserta
didik, hal ini tidak hanya menguntungkan bagi peserta didik tetapi juga pihak
sekolah mendapat nilai positif dari adanya program ini, program ini menjadi
wadah yang tepat bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya
serta terwujud generasi muda yang berkualitas.

Selain itu, dari adanya program ini santri diajarkan untuk bisa lebih disiplin
atau datang ke TPQ tepat waktu. Setiap santri memiliki kemampuan masing-
masing, tetapi adanya peningkatan kemampuan baca tulis peserta didik dari
adanya program literasi Al-Qur'an ini yang merupakan tujuan dari program
ini.

Tujuan awal dari penerapan program literasi Al-Qur'an adalah untuk menekan
kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya baca tulis serta meningkatkan
semangat dan kemampuan membaca AI-Qur'an. Maka pada pelaksanaannya
dilakukan menggunakan metode pembiasaan agar membentuk kebiasaan baru
yang baik, atau menambah baik kebiasaan yang sudah ada dilakukan secara
berulang-ulang dan terus menerus agar selanjutnya peserta didik dapat
melakukannya secara sadar tanpa keterpaksaan karena sudah menjadi
kebiasaan yang melekat dalam peserta didik.

Keberhasilan pada penerapan program ini tidak terlepas dari kerja sama
antara semua warga TPQ . Baik itu kepala TPQ, dewan asatidz wal
Asatidzah , maupun semua peserta didik itu sendiri. Motivasi yang diberikan
Oleh dewan guru sebagai peran dan sikap untuk menumbuhkan minat baca
peserta didik, dukungan sarana dan pra sarana yang memadai agar kegiatan
dapat berjalan dengan lancar dan kondusif, sedangkan siswa sebagai objek
kegiatan harus mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku agar minat baca
dalam diri peserta didik dapat tumbuh dan berkembang.

Maka jika dilihat dari hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan
oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa penerapan program literasi AI-Qur'an
yang ada di TPQ Arina Manasikana dapat berjalan dengan baik dan
seharusnya, serta tercapai tujuan yang diinginkan. Semua peserta didik
mengikuti kegiatan dengan lancar dan kondusif sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Tujuan yang diharapkan dalam kegiatan literasi Al-Qur'an untuk
menumbuhkan minat baca dan meningkatkan pengetahuan dan pengamalan
nilai-nilai Agama.

3. Analisis Faktor—faktor yang Mempengaruhi Program Literasi Al-Qur'an

Membaca dibutuhkan pembinaan agar menjadi sebuah kebiasaan bagi peserta


didik, hal- hal yang mempengaruhi program literasi AI-Qur'an ada dua faktor
yaitu factor Internal yang berasal dari diri sendiri dan factor Eksternal dari
orang Iain.

Faktor internal yang dapat mempengaruhi program literasi AI-Qur'an


diantaranya:

a. Minat

Minat berpengaruh yang tinggi bagi Santri, dengan adanya kegiatan membaca
AI-Qur'an, minat dapat mendorong seseorang untuk mau membaca, dengan
minat dalam membaca AI-Qur'an dapat menjadi dampak positif bagi santri.

b. Motivasi

Motivasi merupakan keinginan seseorang yang didorong untuk timbul dan


dapat mempengarhu sikap seseorang untuk tercapainya sebuah tujuan.
Kebiasaan membaca Al-Qur'an harus di motivasikan kepada peserta didik
agar dalam menjalaninya Santri menjadi lebih semangat. Minat dalam
membaca AI-Qur'an dapat tumbuh apabila peserta didik selalu dimotivasi
dengan pengetahuan keutamaan dan fadhilah membaca AI-Qur'an.

c. Pembiasaan

Kebiasaan adalah tingkah laku seseorang yang bersifat otomatis. Dilakukan


begitu saja tanpa direncanakan. Seorang peserta didik yang biasa
mengamalkan nilai-nilai yang baik, pada akhirnya diharapkan akan menjadi
seseorang muslim yang baik nantinya.

Sedangkan pembiasaan yaitu membiasakan seseorang atau peserta untuk


melakukan hal atau kegiatan tertentu sehingga menjadi sebuah kebiasaan,
sehingga dilaksanakan dengan atau tanpa pengarahan. Dalam pembiasaan
sebuah kegiatan akan dilakukan berulang-ulang agar peserta tidak mudah
melupakan seperti pembiasaan membaca Al-Qur'an yang ada di TPQ. Dengan
pembiasaan membaca Al-Qur'an diharapkan dapat meningkatkan kualitas
membaca bagi peserta didik.
Selain Faktor Iinternal juga terdapat faktor Eksternal yang dapat
mempengamhi program literasi Al-Qur'an, diantaranya:

a. Faktor Keluarga

Keluarga merupakan orang terdekat dalam kehidupan, yang tentu saja


mempengaruhi apapun yang terjadi dalam diri seseorang, tidak terkecuali
dalam kebiasaan membaca. keluarga menjadi faktor utama dari minat baca
Santri, dan sudah seharusnya sebagai orang islam bisa membaca Al-Qur'an.
Yang paling dominan menjadi faktor dalam terciptanya kebiasaan baca
peserta didik adalah keluarga dengan cara membimbing serta menanamkan
nilai-nilai pendidikan Al-Qur'an.

b. Faktor TPQ

TPQ berperan penting dalam peningkatan kebiasaan baca karena sebagai


institusi pendidikan Non formal TPQ bisa menjadi media dalam meningkatan
minat baca Al-Qur' an dengan memanfaatkan Pedoman kurikulum TKA dan
TPQ yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pesantren
( Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2013).

c. Faktor Masyarakat

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan seseorang. Baik dan buruknya


lingkungan akan berpengaruh. Lingkungan juga menjadi salah satu faktor
yang mendorong terciptanya minat baca seseorang.44

Selain itu ada faktor-faktor Iain yang dapat mempengaruhi pelaksanaan


program literasi AI-Quran yang ada di TPQ Arina Manasikana:

a. Faktor Ustadz -Ustadzah

Ustadz-Ustadzah mempakan komponen yang sangat berperan penting dalam


penerapan suatu program TPQ. Tanpa Ustadz-Ustadzah ide sebagus apapun
tidak akan berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya
Seperti teori darl Brandes dkk yang menjelaskan bahwa guru merupakan
orang yang mempunyai banyak informasi, bekerja untuk berbagi kemampuan,
bertanggung jawab untuk mengajar dikelas, membuat Santri bekerja, dewasa
dan profesionaal, serta mempunyai keahlian untuk membuat keputusan.

Dalam pelaksanaan literasi AI-Qur'an yang ada di TPQ Arina Manasikana


Ustadz-ustadzah menjadi pembimbing serta motivator yang perannya tidak
bisa gantikan. Setiap hari ada Ustadz-ustadzah yang piket untuk mengawal
pelaksanaan program agar dapat berjalan dengan lancar dan seharusnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa Ustadza-Ustadzah merupakan faktor dari


keberhasilan setiap program maupun pembelajaran yang ada di TPQ, karena
perannya yang tidak tergantikan.

b. Faktor Santri

Santri adalah organisme yang unik dan berkembang sesuai tahapan dengan
perkembangan yang berbeda masing-masing anak pada aspeknya. Seperti
halnya yang ada di TPQ Arina Mansikana bahwa Santri sebagai objek dari
program literasi Al-Qur'an harus mempunyai minat untuk kebiasaan baca
tulis Al-Qur'an. Keberhasilan kegiatan ini dimulai dengan adanya minat
peserta didik yang akhirnya dapat meningkatkan nilai-nilai agama dalam
pelajaran dan pengamalan.

b. Faktor sarana prasarana

Sarana adalah peralatan-peralatan dan perlengakapan yang secara langsung


digunakan dalam sebuah program seperti gedung ruang kelas dan Iain
sebagainya, adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas yang
tidak langsung juga menunjang jalannya sebuah program seperti halaman,
Alat Peraga Edukatif Luar, jalan menuju TPQ dan Iain sebagainnya. 46

Dalam pelaksanaannya literasi Al-Qur'an membutuhkan ruangan serta AI-


Qur'an, maka ruang Masjid dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan serta
mengusahakan AI-Qur'an dari Donatur.
Dalam pelaksanaan program literasi AI-Quran yang ada di TPQ Arina
Manasikana, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program
diantaranya faktor pendukung dan faktor penghambat.

a. Faktor Pendukung

Dalam setiap kegiatan pasti ada faktor-faktor yang mendukung terlaksananya


program, serta hal-hal yang menunjang keberhasilan sebuah kegiatan, dalam
kegiatan literasi AI-Qur'an yang ada di TPQ Arina Mansikana ada beberapa
hal yang dapat menunjang terlaksananya program.

Kesadaran Santri akan pentingnya baca tulis mempakan faktor pendukung


yang utama dalam keberhasilan program literasi AI-Qur'an, selain itu
motivasi dari Ustadz -Ustadzah juga bisa menaikkan semangat serta
meningkatkan kemauan santri untuk menjadikan literasi sebagai sebuah
kebiasaan yang baik, untuk keberhasilan program Sarana prasarana juga
menjadi penunjang keberhasilan program yaitu dengan mempersiapkan ruang
Masjid yang digunakan untuk kegiatan.

b. Faktor Penghambat

Selain faktor pendukung, juga ada faktor penghambat yang dapat


menghambat terlaksananya sebuah program, hal ini bisa disebabkan Oleh
beberapa hal diantaranya :

1. Orang Tua :
Mindset Orang Tua yang menganggap behwa mengaji Al Qur’an itu tidak
penting. dan orang tua yang selalu sibuk bekerja dari pagi hingga petang.
Disini Penulis mengadakan pertemuan dengan para Wali santri untuk
mensosialisasikan, tentang Pentingnya Pengetahuan Agama sebagai dasar
dalam hidup dan kehidupan.
2. Santri
Santri selain sebagai faktor pendukung juga menjadi faktor penghambat
dalam hal ini apabila santri kurang memiliki minat baca, ada beberapa Santri
yang datang terlambat juga menganggu efektifitas pelaksanaan program,
Santri kelelahan karena banyaknya tugas di sekolahanya masing-masing,
santri tidak hadir diantaranya dikarnakan Santri banyak mengikuti extra
kurikuler di luar, yang berbarengan dengan jadwal literasi AI-Quran sehingga
Santri tidak datang. Ustadz-Ustadzah harus selalu mengingatkan serta
memotivasi peserta didik agar bisa datang tepat waktu, mementingkan untuk
ikut program Literasi Al qur’an , sehingga program literasi Al Qur’an dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
Jika dikaitkan dengan teori diatas maka siswa, guru dan sarana prasarana
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu program.
Hal ini sesuai dengan yang terjadi di TPQ Arina Manasikana bahwa minat
baca atau kesadaran diri Santri akan pentinya baca tulis,, peran guru sebagai
contoh serta motivator dan juga kelengkapan sarana prasarana menjadi faktor
yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu program.

Salah satu upaya yang dilakukan penulis adalah dengan mendirikan


Taman pendidikan Al Qur’an (TPQ) yang mengambil nama TPQ Arina
Manasikana. Pada TPQ Arina Manasikana, kegiatan literasi Al Qur’an
diimplementasikan dalam kegiatan membaca dan menulis serta menghafal
surat-surat dalam Al Qur’an dengan Metode Talaqqi dan Musyafahah
menggunakan menggunakan Kitab Yanbu’a (sebuah Kitab yang mudah
dipahami oleh anak-anak).

C. Pengembangan Seni Hadroh di TPQ Arina Manasikana


Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga

Kegiatan Ekstrakulikuler hadrah adalah salah satu kegiatan di luar jam


pelajaran TPQ untuk mengembangkan bakat, minat dan kreatifitas peserta
didik di bidang seni terutama Seni Hadrah. Apalagi di era globalisasi ini
peserta didik lebih suka main gadget dari pada berkreasi. Oleh karenanya
seni hadrah ini bisa menjadi sarana untuk membatasi peserta didik untuk
tetap beraktifitas dan bernilai positif.
Seni hadroh bisa mengembangkan psikomotorikanak,Meningkatkan
kreatifitas anak, menumbuhkan rasa kecintaan pada budaya Islam,
menumbuhkan rasa seni dan keagamaan melalui lagu – lagu Islam, dan
menumbuhkan rasacinta terhadap Nabi muhammad SAW, karna dengan
musik marawis kita bisa menyampaikansolawat dan syiar islam.
Mengingat besarnya manfaat dari seni hadrah, maka kegiatan
Ektrakulrikuler Hadrah, sangat perlu dikembangkan di TPQ Arina
Manasikana.

Agar setiap kegiatan dapat berlangsung dengan maksimal maka perlu


dilakukan latihan rutin. Adapun latihan rutin Ekstrakurikuler seni hadrah
adalah sebagai berikut
Hari : Minggu

Waktu : 18.15-19.30

Tempat : TPQ Arina Manasikana Perumahan Griya Abdi Kencana RT 01/


RW 07 Kelurahan Purbalingga Wetan Kec. Purbalingga Kab. Purbalingga

Metode yang di gunakan dalam pembelajaran Ekstra Kurikuler Hadroh


metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode tugas,
dan metode latihan atau drill.
Isi sendiri, jelaskan tentang kegiatan hadroh, jadwal. Metode pengajarannya
dll

D. Upaya Meningkatkan Literasi Al Qur’an Melalui Kesenian


Hadroh di Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Arina
Manasikana Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga
Hadroh adalah kesenian Islam yang didalamnya berisi sholawat Nabi
Muhammad SAW untuk mensyiarkan ajaran agama Islam, dalam kesenian
ini tidak ada alat musik lain kecuali rebana. 5 Seni hadroh merupakan seni
yang membutuhkan keserasian antara penabuh rebana / terbang dengan
Vocalisnya. Dalam seni hadroh ditekakan bagi sang Vocalis harus bisa
fasih dalam pelafalan huruf-huruf hijaiyah/arab. Karena lagu-lagu dalam
seni hadroh ini, kebanyakan adalah Syair lagu berbahsa arab dan Lantunan
Sholawat yang berbahasa arab.
Seperti yang telah dibahas di atas, untuk Vocalis seni hadroh harus
bisa fasih dalam melafalkan syair lagu berbahsa arab . maka untuk bisa
memahami huruf arab dan fasih melaflkan lagu syair berbahasa arab.
Anak-anak dituntut untuk belajar membaca dan menulis Arab,
mempelajari makhorijul huruf dan tajwidnya, serta memahami arti dari
5
Anis Restu Hayuningtyas.2018. ‘ Skripsi Hadrah Sebagai Media Dakwah Dalam
Meningkatkan Semangat Aktivitas Keagamaan Remaja Desa Sidodadi Kecamatan Pardasuka
Pringsewu’. http://repository.radenintan.ac.id/5311/1/skripsi%20anis%20pdf.pdf. diakses 03
Juni 2023. Pukul 01.22
kata perkataya, agar anak -anak mampu menghayati setiap lantunan lagu
islami atau lantunan sholawat yang di nyanyikan.
Upaya Meningkatkan Literasi Al Qur’an Melalui Kesenian Hadroh di
Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Arina Manasikana Kecamatan
Purbalingga Kabupaten Purbalingga meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini:

1. Mengkorelasikan Judul Lagu Islami dan Sholawat dengan teks


Ayat Al Qur’an.
2. Mempelajari Bacaannya ( Tajwid dan Makhorijul Hurufnya)
dan melagukannya.
3. Memahami Arti dari sebuah lagu dan memahami arti ayat al
qur’an yang ada korelasinya dengan lagu Islami/ sholawat
yang di pelajari.
4. Mempelajari Asbabun Nuzul Turunnya ayat al qur’an yang
berkolerasi dengan lagu Islami/ Sholawat yang sedang di
pelajari.
BAB IV

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai