Anda di halaman 1dari 16

S P E K T R A | Vol. IV No.

01, April 2018


P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

PENGARUH MENGHAFAL AL-QUR’AN TERHADAP HIGHORDER


THINGKING SKILS (HOTS) DITINJAU DARI MOTIVASI
BERPRESTASI MAHASISWA
Pamungkas Stiyamulyani1), Sri Jumini2)
1
Program Studi PGMI, FITK, UNSIQ
e-mail: pamungkasstiyamulyani@gmail.com
2
Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ
e-mail: srijumini@unsiq.ac.id

ABSTRAK

Kemampuan menghafal AlQur‟an melatih anak untuk berkonsentrasi tinggi. Semakin banyak ayat yang
bisa dihafal oleh anak dan hafalannya ini terpelihara dengan baik, berarti konsentrasi anak akan semakin tinggi.
Pada umumnya semakin banyak ayat yang dihafal, semakin cepat untuk menghafal ayat-ayat lainnya. Hal ini
mengindikasikan bahwa terjadi proses perbaikan konsentrasi menjadi semakin tinggi, apabila semakin banyak
ayat-ayat Al Qur‟an yang dihafal. Konsentrasi yang tinggi akan melatih anak untuk memiliki kemampuan
berfikir tingkat tinggi yang baik.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2 Populasi penelitian adalah
seluruh Mahasiswa semester II FITK UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo TA 2016/2017. Sampel penelitian
ditentukan secara purposive sampling terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen IIA sebagai kelas tahfidz terdiri
dari 23 mahasiswa dan kelas IIB sebagai kelas kontrol (non tahfidz) terdiri dari 23 mahasiswa. Pengumpulan
data menggunakan teknik tes untuk HOTS, dokumentasi untuk indeks prestasi mahasiswa, dan angket untuk data
motivasi berprestasi mahasiswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava dua jalan dengan bantuan software
SPSS 14.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Ada pengaruh aktivitas menghafal AlQuran terhadap higher
order thingking skils (HOTS) dengan 𝐹𝐴 = 1140,19 ≥ 𝐹0,05;1;34 = 4,13 ; 2) Ada pengaruh motivasi berprestasi
tinggi dan rendah terhadap higher order thingking skils (HOTS) 𝐹𝐵 = 11,14 ≥ 𝐹0,05;1;34 = 4,13; 3) Ada
interaksi antara aktivitas menghafal dan motivasi berprestasi terhadap higher order thingking skils (HOTS)
dengan 𝐹𝐴𝐵 = 1130,31 ≥ 𝐹0,05;1;34 = 4,13;

Kata Kunci:Menghafal AlQuran, HOTS, Motivasi berprestasi

PENDAHULUAN Permasalahan
Realita hari ini kebanyakan mahasiswa
Interaksi antara komunitas muslim dengan muslim menjauh dari Al-Qur‟an. Sedikit sekali
kitab sucinya, Al-Qur‟an, dalam lintasan sejarah dari mereka yang mencoba berinteraksi dengan
Islam, selalu mengalami perkembangan yang Al-Qur‟an baik membaca dengan mentadaburi
dinamis. Bagi umat Islam, Al-Qur‟an bukan saja maknanya maupun dengan cara menghafalnya.
sebagai kitab suci yang menjadi pedoman hidup, Membacanyapun sudah mulai jarang. Remaja
akan tetapi juga sebagai penyembuh bagi sekarang lebih akrab dengan gadget daripada
penyakit, penerang dan sekaligus kabar AlQur‟
gembira. Oleh karena itu, mereka berusaha Mahasiswa muslim merupakan simbol
untuk berinteraksi dengan Al-Qur‟an dengan pemuda, penyandang predikat tertinggi bagi
cara mengekpresikan melalui lisan, tulisan, siswa muslim yang mengenyam perguruan
maupun perbuatan, baik berupa pemikiran, tinggi di Indonesia. Ajaran Islam menuntut
pengalaman emosional maupun spiritual. semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang,
semakin tinggi akhlak dan moral yang tertanam.
Mahasiswa yang bermoral dan berakhlak
menjadi tumpuan masyarakat. Akhlak dan

~~ 25 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

moral yang melekat pada mahasiswa muslim yang bisa dihafal oleh anak dan hafalannya ini
bersumber pada Al-Qur‟an. Salah satu cara terpelihara dengan baik, berarti konsentrasi anak
untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur‟an akan semakin tinggi. Pada umumnya semakin
adalah menghafalnya. Pribadi penghafal Al- banyak ayat yang dihafal, semakin cepat untuk
Qur‟an akan senantiasa teriringi nilai-nilai menghafal ayat-ayat lainnya. Hal ini
spiritual sehingga akhlak Al-Qur‟an akan mengindikasikan bahwa terjadi proses
melekat pada orang tersebut sebagaimana perbaikan konsentrasi menjadi semakin tinggi,
akhlak Rasulullah, ”yang artinya akhlak apabila semakin banyak ayat-ayat Al-Qur‟an
Rasulullah adalah Al- Qur‟an”. yang dihafal. Jika kosentrasi tinggi maka
Menghafal Al-Qur‟an merupakan ciri dimungkinkan akan semakin mudah dalam
khas umat muslim dan jumlah penghafal Al- memahami kuliah yang di dapat. Sehingga
Qur‟an di dunia ini cukup banyak. Menurut kemampuan berfikirnya tidak hanya mengingat,
harian Republika (Yuwanto, 2010) penghafal tetapi bisa sampai memiliki kemampuan berfikir
Al-Qur‟an di Pakistan mencapai angka 7 juta tingkat tinggi (HOTS).
dari sekitar 134 juta penduduk, jalur Gaza Kemampuan berfikir tingkat tinggi
Palestina 60 ribu orang, Libya 1 juta orang dari (higher order thingking skils atau HOTS)
7 juta penduduk, Arab Saudi 6 ribu orang, dan sangatlah penting bagi mahasiswa. Kemampuan
Indonesia sendiri jumlah penghafalnya 30 ribu berfikir tingkat tinggi merupakan suatu
dari sekitar 250 juta penduduk1. Meski kemampuan berfikir yang tidak hanya
demikian, penghafal Al-Qur‟an di Indonesia membutuhkan kemampuan megingat saja,
termasuk sangat minim karena hanya ada 0,01% namun membutuhkan kemampuan lain yang
dari total 250 juta penduduk. Wilayah yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir kreatif
menyumbang angka 0,01% penghafal Al- dan kritis. Kemampuan atau keterampilan
Qur‟an tersebut diantaranya terdapat di daerah berpikir tingkat tinggi tersebut jauh lebih
Wonosobo. Jumlah tersebut lebih banyak dibutuhkan di masa kini daripada di masa-masa
ditemukan di pondok pesantren daripada di sebelumnya. Kemampuan berpikir tingkat tinggi
rumah-rumah. sangat berperan di dalam meningkatkan daya
Menghafal Al-Qur‟an akan melatih nalar para mahasiswa. Jika mahasiswa memiliki
sensitifitas indera pendengaran anak. Apabila nalar yang baik, tidak akan mudah terpengaruh
anak sudah terlatih sensitif mendengar, maka dengan hal-hal buruk di sekitarnya.
dia akan mudah dan cepat memahami secara Di jaman yang penuh pergerakan islam
benar nasehat/pelajaran dari guru/orang tuanya. yang radikalisme ini memungkinkan akan
Dengan demikian peluang salah paham menjadi banyak para pemuda yang mudah terpengaruh
kecil. Pengajaran dan nasehat untuk dengan hal-hal yang kelihatan baik sesaat tanpa
memahamkan sesuatu kepada anak-anak lebih memikirkan efek jauh ke depan baik didunia
banyak menggunakan lisan dan mendengar. maupun di akherat. Dengan nalar yang baik para
Oleh karena itu kecepatan memahami ilmu yang pemuda dan mahasiswa akan menyaring dengan
dijelaskan pendidik sangat berhubungan secara pemahaman yang baik terhadap hal-hal baru
signifikan dengan sensitifitas dan kecermatan yang masuk, baik secara langsung di dalam
mendengar kalimat demi kalimat yang kampus dan luar kampus maupun melalui
diungkapkan guru, termasuk intonasi mediaonline. Nalar yang baik akan
berbicaranya. mengarahkan mahasiswa dalam menyaring
Tahfidz Al-Qur‟an melatih anak untuk segala informasi yang di dapatkan, sehingga
berkonsentrasi tinggi. Semakin banyak ayat akan menjadi pribadi muslim yang baik, pribadi
muslim yang transformatif, humanis, dan
1
E.Yuwanto, Jumlah Penghafal Alquran Indonesia qurani. Pribadi muslim yang seperti ini tidak
Terbanyak di Dunia. Dari ROL REPUBLIKA akan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang
ONLINE, http://www.republika.co.id/berita/dunia- bersifat radikal seperti yang sekarang ini marak
islam/islam-nusantara/10/09/24/136336-jumlah- dikampus-kampus besar.
penghafal-alquran-indonesia-terbanyak-di-dunia.
diunduh 15 April 2017.

~~ 26 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

Keberhasilan pembelajaran seseorang Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan


dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor sebagainya. Bahkan di Universitas Sains
internal maupun eksternal. Motivasi berprestasi AlQuran (UNSIQ) Wonosobo mahasiswa
adalah salah satu faktor internal yang hafidz/hafidzoh mendapatkan beasiswa dari
berpengaruh dalam keberhasilan belajar. awal sampai selesai kuliah.
Terbentuknya motivasi berprestasi amatlah Penelitian ini dilakukukan khusus untuk
kompleks, sekomplek perkembangan melakukan inovasi dalam aktivitas menghafal
kepribadian manusia. Motivasi ini tidak lepas Al-Qur‟an yang lebih menarik dan mampu
dari perkembangan kepribadian seseorang, dan menghasilkan mahasiswa yang memiliki
tidak pernah berkembang dalam kondisi vakum. karakter kuat dan cerdas. Kegiatan ini dilakukan
Seperti kita ketahui, betapa besarnya peranan selama delapan bulan, dengan harapan mampu
kehidupan keluarga dalam perkembangan menjawab permasalahan: 1) Apakah ada
kepribadian individu. Hubungan orang tua-anak pengaruh aktivitas menghafal AlQuran terhadap
sedikit demi sedikit menampakan pola-pola higher order thingking skils (HOTS)
kepribadian dan kemudian berkembang dengan mahasiswa?2) Apakah ada pengaruh motivasi
segala karakteristiknya mencakup sikap, berprestasi tinggi dan rendah terhadap higher
kebiasaan, cara berfikir, motif-motif, dan order thingking skils (HOTS) mahasiswa?3)
sebagainya. Pada masa di mana seseorang telah Apakah ada interaksi antara aktivitas
meninggalkan masa kanak-kanak, motivasi itu menghafal dan motivasi berprestasi terhadap
dipengaruhi oleh lingkungan yang lebih luas higher order thingking skils (HOTS)?
lagi. Orang tua tidak lagi dianggap sumber nilai
atau figure ideal (Freud), atau satu-satunya Tujuan
“significant person” (Sullivan), melainkan nilai- Kemampuan mahasiswa dalam
nilai sosial di luar keempat dinding rumah. Di menghafalkan Al-Qur‟an memiliki potensi dan
rumah, motivasi berprestasi anak bisa sumbangan yang sangat besar dalam mencapai
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi keluarga, keberhasilan pendidikan nasional. Untuk itu
pendidikan dan pekerjaan orang tua, hubungan perlu dilakukan pembelajaran yang mampu
dengan saudara-saudaranya, dan menciptakan mahasiswa yang cerdas, kreatif
sebagainyaMotivasi berprestasi sangat dan berprestasi, serta memiliki nalar yang baik.
mendukung dalam mewujudkan pribadi muslim Sejalan dengan upaya menghasilkan lulusan
menjadi seorang hafidz. yang berkompeten sesuai dengan permintaan
Mahasiswa yang memiliki motivasi pasar, penelitian ini dilakukan secara khusus
berprestasi tinggi dimungkinkan akan sangat untuk optimalisasi motivasi berprestasi dalam
baik dalam menyelesaikan hafalanya, begitu diri mahasiswa dan pengembangan kemampuan
juga dengan indeks prestasi akademiknya. berfikir tingkat tinggi (HOTS) mahasiswa
Sedangkan kemampuan menghafal yang baik melalui pembelajaran menghafal Al-Quran.
akan melatih nalar seseorang sehingga tidak Penelitian ini memiliki tujuan khusus sebagai
mudah terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat berikut: 1) Mengetahui pengaruh aktivitas
radikal. Dengan demikian penelitian tentang menghafal Al-Quran terhadap higher order
”Pengaruh Menghafal Al-Qur’an terhadap thingking skils (HOTS) mahasiswa. 2)
Highr Order Thingking Skils (HOTS) ditinjau Mengetahui pengaruh motivasi berprestasi
dari Motivasi Berprestasi ” perlu tinggi dan rendah terhadap higher order
dilakukan.Pribadi muslim yang mampu thingking skils (HOTS) mahasiswa. 3)
menghafal Al-Quran dengan baik memiliki Mengetahui interaksi antara aktivitas menghafal
banyak kelebihan dalam segala hal. Karena dan motivasi berprestasi terhadap higher order
itulah saat ini banyak perguruan tinggi negeri thingking skils (HOTS) mahasiswa.
yang menerima calon mahasiswa baru bebas tes
bagi mahasiswa hafidz/hafidzah. Diantaranya
Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada,
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS),

~~ 27 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

Kajian Teori di lembaga-lembaga keagaman seperti pondok


A. Aktivitas Menghafal Al-Quran pesantren, majlis-majlis ta‟lim dan sebagainya
Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah (Ahmad Atabik, 2014: 3). Tradisi ini oleh
Al-Qur‟an, karena Al-Qur‟an adalah Firman sebagian umat Islam Indonesia telah begitu
Allah Swt, pedoman hidup umat Islam, sumber membudaya bahkan berkembang terutama
dari segala sumber hukum, dan bacaan yang dikalangan santri, sehingga tradisi ini telah
paling sering diulang-ulang oleh manusia. Oleh membentuk suatu entitas budaya setempat. Hal
karenanya, seorang penuntut ilmu hendaknya ini disebabkan karena bagi masyarakat Islam
meletakan hafalan Al-Qur‟an sebagai prioritas Indonesia Al-Qur‟an dianggap sebagai sesuatu
utamanya. yang sakral yang harus diagungkan. Sehingga
Menghafal Al-Quran adalah tugas paling mereka beranggapan bahwa membaca Al-
mulia yang bisa dijalankan seorang muslim2. Qur‟an apalagi menghafalnya merupakan
Orang yang menghafal akan senantiasa perbuatan yang mulia yang dapat mendatangkan
membaca hingga hafalannya tertanam kuat, dan suatu barokah.
mengulang-ulang sepanjang hari hafalan yang Para penghafal Al-Qur‟an telah
terlupakan. Menghafal Al-Qur‟an adalah sebuah melakukan peranan yang sangat signifikan
mukjizat. Meski Al-Qur‟an halamannya tebal, dalam menjaga keberadaan eksistensi dan
surahnya banyak, dan suratnya serupa satu melestarikan kemurnian Al-Qur‟an al-Karim.
dengan yang lain, manusia sesibuk apapun bisa Hal ini dapat dilihat dari andil besar mereka
menghafalkannya. dalam mengumpulkan dan mencatat Al-Qur‟an
Menghafal Al-Quran merupakan upaya pada masa Abu Bakar as-Shiddiq. Peranan lain
menjaga keaslian ayat suci Al-Qur‟an agar tidak para hafidz yang cukup mencolok adalah
dikotori dan dipalsukan oleh musuh-musuh dalam ladang dakwah yaitu dalam penyebaran
Islam. Rasulullah Saw sangat menganjurkan Islam di perbagai penjuru dunia ini. Di
menghafal Al-Quran karena di samping Indonesia misalkan, para penyebar agama Islam
menjaga kelestariannya, menghafal ayat-ayatnya di Indonesia selain mereka merupakan para
adalah pekerjaan yang terpuji dan amal yang pedagang dari Gujarat dan Arab yang
mulia. Orang yang menghafalkan Al-Qur‟an menguasai ilmu dakwah, tentunya sebagian
merupakan salah satu hamba yang ahlullah di mereka juga banyak yang hafal Al-Qur‟an.
muka bumi. Sedangkan menghafal Al-Qur‟an Tradisi menghafal Al-Quran telah ada
sendiri merupakan fardhu kifayah. Hal ini sejak pengaruh Wali Songo. Tradisi ini tumbuh
ditegaskan oleh Imam Abdul Abas pada dan berkembang di Indonesia hanya sebatas
kitabnya as-syafi dalam menfasirkan firman pada lingkup pondok pesantren yang menyebar
Allah Swt QS. Al-Qomar ayat 173 di berbagai daerah di Indonesia terutama di
Bagi para penghafal Al-Qur‟an yang pulau Jawa4. Sejauh ini di Indonesia belum ada
pemula, menambah hafalan mempunyai jalur pendidikan lain yang menekankan
kesulitan tersendiri. Tetapi seiring dengan pendidikannya dengan menghafal Al-Qur‟an,
waktu kesulitan ini akan terlampaui. Ketika itu kecuali universitas atau sekolah tinggi yang
kesulitan lain timbul yaitu mengulang hafalan menyertakan Al-Qur‟an dalam label namanya,
(murajaah). Pada saat hafalan makin bertambah seperti UNSIQ (Universitas Ilmu Al-Qur‟an,
banyak, murajaah juga semakin berat. Wonosobo), IIQ (Institut Ilmu al-Qur‟an,
Tradisi menghafal (tahfîdz) Al-Qur‟an Jakarta), STIQ (Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur‟an,
salah satu dari sekian banyak fenomena umat Bantul-Yogyakarta).
Islam dalam menghidupkan atau menghadirkan Model pendidikan sarjana hafidz telah
Al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari dengan diterapkan dalam Universitas al-Azhar Mesir.
cara mengkhatamkannya, yang bisa ditemukan Di mana, al-Azhar mengharuskan para
mahasiswanya yang asli Mesir untuk menghafal
2
Abdul Muhsin,Orang Sibukpun Bisa Menghafal semua Al-Qur‟an sebagai syarat kelulusan
AlQuran,(Kartosuro: PQS Publising, 2014), hal 14.
3 4
Ruswandi,Budaya Menghafal Al-Quran Di Salam Solichin,Sekitar Walisanga, (Kudus:
Lingkungan Kampus,(Yogyakarta, 2013), hal.7 Percetakan Menara Kudus, 2009), hal. 20

~~ 28 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

sarjana. Sedangkan di Indonesia di beberapa guru/orang tuanya. Dengan demikian peluang


sekolah tinggi maupun universitas yang salah paham menjadi kecil. Pengajaran dan
membidani Al-Qur‟an mencoba meniru sistem nasehat untuk memahamkan sesuatu kepada
di al-Azhar. UNSIQ (Wonosobo), STIQ anak-anak lebih banyak menggunakan lisan dan
(Bantul, Yogyakarta), IIQ dan PTIQ (Jakarta) mendengar, oleh karena itu kecepatan
diasumsikan untuk memenuhi kategori memahami ilmu yang dijelaskan guru sangat
semacam ini. Di sekolah tinggi dan universitas berhubungan secara signifikan dengan
di atas telah mengharuskan sebagian sensitifitas dan kecermatan mendengar kalimat
mahasiswanya untuk menghafal Al-Qur‟an 30 demi kalimat yang diungkapkan guru, termasuk
juz, walaupun tidak diterapkan pada sebagian intonasi berbicaranya.
yang lain. Tujuan dari universitas dan sekolah 2. Tahfidz Al-Qur‟an melatih anak untuk
tinggi ini adalah untuk mencetak ulama dan berkonsentrasi tinggi.
sarjana Qur‟ani yang hafal Al-Qur‟an. Dari Semakin banyak ayat yang bisa dihafal oleh
pendidikan ini para sarjana diharapkan selain anak dan hafalannya ini terpelihara dengan baik,
mengetahui ilmu-ilmu Al-Qur‟an dan berarti konsentrasi anak akan semakin tinggi.
seperangkatnya dari kajian tradisi keilmuan Pada umumnya semakin banyak ayat yang
klasik juga mengetahui dan mendalami isu-isu dihafal, semakin cepat untuk menghafal ayat-
dan wacana kontemporer dalam kajian ilmu Al- ayat lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa
Qur‟an. terjadi proses perbaikan konsentrasi menjadi
Apabila dikaji secara mendalam, semakin tinggi, apabila semakin banyak ayat-
kecerdasan berfikir anak sangat tergantung pada ayat Al-Qur‟an yang dihafal.Apabila anak-anak
intensitas proses berfikir yang dilakukan selama telah hafal juz „Amma dan surat Al Baqarah
proses belajarnya. Sedangkan proses berfikir itu saja, dan ia bisa membacakannya dengan fasih
terjadi apabila terjadi pengaitan antara objek dan lancar tanpa mushaf, berarti konsentrasinya
yang diindera dengan informasi/ilmu yang telah sudah bertahan lama. Apalagi hafal 30 juz
dimiliki sebelumnya tentang objek tersebut. sebelum dewasa. Konsentrasi yang tinggi sangat
Apabila terjadi pengaitan yang benar dan tepat berpengaruh dalam kecerdasan berfikir.
antara objek yang diindera dan informasi yang Semakin tinggi konsentrasinya semakin tuntas
benar dan tepat tentang objek tersebut, maka berfikirnya. Selanjutnya, hal ini akan
lahirlah sebuah pemikiran/ilmu/teori yang membangun kecerdasan berfikir yang tinggi.
benar tentang objek tersebut, sebagai hasil dari Kecerdasan tertinggi adalah seorang mujtahid.
proses berfikir. Yang bisa menyelesaikan persoalan manusia
Dengan demikian ada dua unsur penting dengan hukum-hukum Allah dengan cara
untuk meningkatkan kecerdasan berfikir anak, menggali langsung dari ayat-ayat Al-Qur‟an
yakni penginderaan yang cermat dan rinci maupun As Sunnah.
terhadap suatu objek serta akumulasi informasi 3. Tahfidzul Qur‟an membantu anak-anak
yang benar tentang objek tersebut. Tahfidz Al- mudah memahami Al-Qur‟an (sebagai
Qur‟an dapat mempengaruhi kecerdasan anak, petunjuk hidup) dan mudah menjadi
diantaranya: taqwa.
1. Tahfidz Al-Qur‟an akan melatih sensitifitas Apabila anak-anak sudah hafal ayat-ayat Al-
indera pendengaran anak. Qur‟an, berarti lafadz-lafadz petunjuk tersebut
Semakin sensitif indera pendengaran anak sudah ada di dalam benaknya. Sehingga pada
mendengar lafazh-lafazh ayat Al-Qur‟an yang saat menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur‟an
dibacakan, maka semakin mudah anak menjadi tersebut dan menggali pemahaman,
fasih mengulang bacaan yang didengar. Hal ini petunjuk,dan hukum-hukum akan jauh lebih
akan membantunya untuk cepat fasih berbicara, mudah. Yang lebih penting lagi adalah, apabila
selanjutnya mudah belajar bahasa Arab maupun benak anak telah dipenuhi oleh hafalan Al-
yang lain. Apabila anak sudah terlatih sensitif Qur‟an (Kalamullah), maka akan mudah
mendengar, maka dia akan mudah dan cepat tertunjuki ke jalan yang benar. Sebab saat
memahami secara benar nasehat/pelajaran dari mereka berproses menghafal ayat-ayat Al-

~~ 29 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

Qur‟an dengan cara berulang-ulang mendengar Order Thingking) meliputi kemampuan


ayat-ayat Al-Qur‟an, mereka telah mendapatkan menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan5.
rahmat. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Kemampuan berpikir tingkat tinggi
surat Al A‟raaf ayat 204, yang artinya: “Dan (HOTS) adalah (1) berpikir tingkat tinggi
apabila dibacakan Al-Qur‟an, maka berada pada bagian atas taksonomi kognitif
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah Bloom, (2) tujuan pengajaran dibalik
dengan tenang, supaya kalian mendapat rahmat. taksonomikognitif yang dapat membekali
Ada begitu banyak keutamaan yang Allah peserta didik untuk melakukan transfer
berikan bagi para penghafal Al-Quran. pengetahuan, (3) mampu berpikir artinya
Utamanya adalah pertolongan Allah pada hari peserta didik mampu menerapkan pengetahuan
kiamat yang amat dahsyat dan kemuliaan dan keterampilan yang mereka kembangkan
lainnya. Mampu menghafal Al-Qur‟an sendiri selama belajar pada konteks yang baru6. Dalam
merupakan suatu kesuksesan. Selain itu manfaat hal ini yang dimaksud “baru”adalah aplikasi
lain yang berkenaan dengan faktor kesuksesan konsep yang belum terpikirkan sebelumnya oleh
anak juga bisa didapat dengan menghafal Al- peserta didik, namun konsep tersebut sudah
Qur‟an, diantaranya: diajarkan, ini berarti belum tentu sesuatu yang
1. Menghafal membutuhkan kedisiplinan dan universal baru. Berpikir tingkat tinggi berarti
manjemen waktu yang baik. kemampuan peserta didik untuk
Anak-anak yang terbiasa disiplin tentu lebih menghubungkan pembelajaran dengan hal-hal
mudah menjalani aktivitas belajar hingga bisa lain yang belum pernah diajarkan7.
meningkatkan prestasi akademik. Definisi berpikir tingkat tinggi sebagai
2. Menghafal membutuhkan kosentrasi tinggi. berikut: 1) Berpikir tingkat tinggi bersifat
Selain menghafal Al-Qur‟an, ilmu-ilmu lainpun nonalgoritmik. Artinya, urutan tindakan itu
membutuhkan perlu daya kosentrasi tinggi tidak dapat sepenuhnya ditetapkan terlebih
untuk menguasainya. Kemampuan untuk dahulu.; 2) Berpikir tingkat tinggi cenderung
berkonsentrasi mempermudah anak menguasai kompleks. Urutan atau langkah-langkah
ilmu pengetahuan lainnya. keseluruhan itu tidak dapat "dilihat" hanya dari
Sebuah penelitian di Arab Saudi satu sisi pandangan tertentu; 3) Berpikir tingkat
menunjukkan bahwa aktivitas menghafal Al- tinggi sering menghasilkan multi solusi, setiap
Quran juga berpengaruh kepada kesehatan solusi memiliki kekurangan dan kelebihan; 4)
mental dan psikologi seseorang. Semakin Berpikir tingkat tinggi melibatkan pertimbangan
banyak hafalan, semakin sehat mental yang seksama dan interpretasi; 5) Berpikir
seseorang. tingkat tinggi melibatkan penerapan multi
kriteria sehingga kadang-kadang terjadi konflik
B. Higher order thingking skils (HOTS) kriteria yang satu dengan yang lain; 6) Berpikir
Menurut taksonomi Bloom yang telah tingkat tinggi sering melibatkan ketidakpastian.
direvisi proses kognitif terbagi menjadi Tidak semua hal yang berhubungan dengan
kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower tugas yang sedang ditangani dapat dipahami
Order Thinking) dan kemampuan berpikir sepenuhnya; 7) Berpikir tingkat tinggi
tingkat tinggi (Higher Order Thinking).
Kemampuan yang termasuk LOT adalah 5
kemampuan mengingat (remember), memahami L.W.Andersonand D.R.Krathwohl, A Taxonomy of
(understand), dan menerapkan (apply), Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of
Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives,
sedangkan HOT meliputi kemampuan
(New York: Longman, 2001), hal. 30.
menganalisis (analyze), mengevaluasi 6
S. M.Brookhart, How to Assess Higher Order
(evaluate), dan menciptakan (create) Thinking Skills in Your Classroom,(Alexandria:
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher ASCD,2010), hal. 5.
7
Edy Istiyono,“Pengembangan Tes Kemampuan
Berfikir Tingkat Tinggi Fisika (PsyHOTS) Peserta
Didik SMA”,Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan, Vol. 18, No.1, 2014,hal. 3.

~~ 30 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

melibatkan pengaturan diri dalam proses berbagi pengetahuan dengan teman; (5) saling
berpikir. Seorang individu tidak dapat memberi dan menerima balikan; (6)
dipandang berpikir tingkat tinggi apabila ada menyelesaikan tugas dalam bentuk kolaboratif,
orang lain yang membantu di setiap tahap; 8) dan (7) berkontribusi dalam menghadapi
Berpikir tingkat tinggi melibatkan penggalian tantangan.
makna, dan penemuan pola dalam Newman and Wehlage (2011)
ketidakteraturan; Berpikir tingkat tinggi menyatakan bahwa ”HOT requires students to
merupakan upaya sekuat tenaga dan kerja keras; manipulate informations and ideas in ways that
10) Berfikir tingkat tinggi melibatkan kerja transform their meaning and implications, such
mental besar-besaran yang diperlukan dalam as when students combine facts and ideas in
elaborasi dan pemberian pertimbangan8. order to synthesize, generalize, explain,
Keterampilan berpikir tingkat tinggi hypothize, or arrive at some conclusion or
mahasisawa dalam kegiatan perkuliahan dapat interpretation. Dengan HOT mahasiswa akan
dilihat dari kemampuan mahasiswa dalam belajar lebih mendalam, knowledge is thick,
menyelesaikan soal yang bersifat analisis dan mahasiswa akan memahami konsep lebih baik.
menuntut berfikir kritis. Dengan HOTS Hal itu sesuai dengan karakter yang substantif
mahasiswa akan belajar lebih mendalam, untuk suatu pelajaran ketika siswa mampu
knowledge is thick, mahasiswa akan memahami mendemonstrasikan pemahamannya secara baik
konsep lebih baik. Hal itu sesuai dengan dan mendalam. Dengan HOT siswa dapat
karakter yang substantif untuk suatu perkuliahan membedakan ide atau gagasan secara jelas,
ketika mahasiswa mampu mendemonstrasikan berargumen dengan baik, mampu memecahkan
pemahamannya secara baik dan mendalam. masalah, mampu mengkonstruksi penjelasan,
Dengan HOTS siswa dapat membedakan ide mampu berhipotesis dan memahami hal-hal
atau gagasan secara jelas, berargumen dengan kompleks menjadi lebih jelas.
baik, mampu memecahkan masalah, mampu Thomas dan Thorne menyatakan bahwa
mengkonstruksi penjelasan, mampu berhipotesis bahwa HOT dapat dipelajari, HOT dapat
dan memahami hal-hal kompleks menjadi lebih diajarkan pada peserta didik, dengan HOT
jelas. keterampilan dan karakter mahasiswa dapat
Mc Loughlin and Luca menyatakan ditingkatkan. Selanjutnya dikatakan bahwa ada
bahwa HOT means the capacity to go beyond perbedaan hasil pembelajaran yang cenderung
the information given, to adopt a critical stance, hafalan dan pembelajaran HOT yang
to evaluate, to have metacognitive awarness and menggunakan pemikiran tingkat tinggi.
problem solving capacities9. Dengan HOTS Berpikir berarti menggunakan kemampuan
mahasiswa menjadi pemikir yang mandiri, analitis, kreatif, perlu praktek, dan intelegensi
argumen yang dikemukakan dapat merupakan semacam itu diperlukan dalam kehidupan
petunjuk kualitas kemampuan mahasiswa. sehari-hari. Kemampuan berpikir tingkat tinggi
HOTS akan menghasilkan aktivitas belajar yang semacam metakognitif merupakan bagian dari
produktif khususnya dalam interaksi socio- kemampuan berpikir tingkat tinggi
cognitive, misalnya dalam hal: (1) memberi dan (HigherOrder Thinking)10.
menerima bantuan; (2) mengubah dan Lazer menyatakan level high order
melengkapi sumber informasi; (3) melibatkan diri pada pengintegrasian dan
mengelaborasi dan menjelaskan konsep; (4) sintesis kecerdasan kedalam kehidupan nyata.
Penguasaan ranah kecerdasan biasanya
8 perwujudan dari penggunaan kecerdasan di
Fathul Jannah,“Keterampilan Berfikir Tingkat
Tinggi Peserta Didik SMA pada Pembelajaran
kejuruan atau pencarian minat. Pada level ini
Konsep Protis melalui Pendekatan Inkuiri siswa menyingkronkan nilai dan belajar
Terbimbing”,Pedagogik Jurnal Pendidikan,
10
Volume 8 Nomor 2, Oktober 2013,hal. 3. A. Thomas andG. Thorne,
9
C.Mc Loughlin and J. Luca, 2000, (http://otl.- (http://www.cdl.org/resource-
curtin.edu.au/tlf/tlf2000/mcloghlin.html, diakses library/articles/hot.php diakses tanggal 19 April
tanggal 13 April 2017). 2017).

~~ 31 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

bertanggung jawab untuk menciptakan di masa melebihi hasil kerja yang lampau, serta
depan11. mengungguli hasil kerja yang lain. Motivasi
Suyitno yang mengutip pendapat berprestasi seseorang didasarkan atas dua hal
Wiederhold, menyatakan bahwa model yaitu, adanya tendensi untuk meraih sukses dan
pemecahan masalah dipandang sebagai model adanya tendensi untuk menghindari kegagalan.
pembelajaran yang mampu meningkatkan Pada dasarnya keadaan motif itu dimiliki oleh
kemampuan siswa dalam berpikir tinggi (HOT). individu, namun keduanya mempunyai keadaan
Model pemecahan masalah dengan pola berpikir berbeda-beda dalam berbagai situasi dan kondisi
tinggi akan membawa siswa pada pengalaman menurut adanya
siswa menggunakan pengetahuan serta prestasi.
keterampilan secara maksimal untuk dapat Keberhasilan individu untuk mencapai
diterapkan dalam hal pemecahan masalah yang kebehasilan dan memenangkan persaingan
tidak rutin, penemuan pola pemecahan, berdasarkan standar keunggulan, sangat terkait
perampatan hasil serta kemampuan komunikasi dengan tipe kepribadian yang memiliki motif
yang baik, sehingga kebermaknaan belajar akan berprestasi lebih tinggi daripada motif untuk
lebih terasa12. menghindari kegagalan begitu pula sebaliknya,
apabila motif menghindari terjadinya kegagalan
C. Motivasi Berprestasi Mahasiswa lebih tinggi daripada motif sukses, maka
Istilah Need for achievement motivasi berprestasi seseorang cenderung
merupakansuatu fikiran yang berhubungan rendah. Jadi motivasi berprestasi atau
dengan bagaimana melakukan sesuatu achievement motivation merupakan suatu
denganbaik, lebih cepat lebih efisien dibanding dorongan yang berhubungan dengan bagaimana
dengan apa yang telah dilakukansebelumnya. melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih
Konsep motivasi berprestasi dirumuskan cepat, lebih efisien dibandingkan dengan apa
pertama kali oleh henry Alexander Murray. yang telah dilakukan sebelumnya, sebagai usaha
Murray memakai istilah kebutuhan berprestasi mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi
(need for achievement) untuk motivasi dengan suatu ukuran keunggulan yang dapat
berprestasi, yang dideskripsikannya sebagai berupa prestasi oranglain maupun prestasi
hasrat atau tendensi untuk mengerjakan sesuatu sendiri.
yang sulit dengan secepat dan sebaik mungkin13. Karakteristik individu yang mempunyai
Motivasi berprestasi didefinisikan sebagai motivasi berprestasi yang tinggi, yaitu: 1)
usaha mencapai sukses atau berhasil dalam Perasaan yang kuat untuk mencapai tujuan,
kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan yaitu keinginan untuk menyelesaikan tugas
yang dapat berupa prestasi orang lain maupun dengan hasil yang sebaik-baiknya; 2)
prestasi sendiri. Lindgren (1976: 67) Bertangungjawab, yaitu mampu
mengemukakan hal senada bahwa motivasi bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan
berprestasi sebagai suatu dorongan yang ada menentukan masa depannya, sehingga apa yang
pada seseorang sehubungan dengan prestasi, dicita-citakan berhasil tercapai; 3) Evaluatif,
yaitu menguasai, memanipulasi serat mengatur yaitu menggunakan umpan balik untuk
lingungan sosial maupun fisik, mengatasi segala menentukan tindakan yang lebih efektif guna
rintangan dan memelihara kualitas kerja yang mencapai prestasi, kegagalan yang dialami tidak
tinggi, bersaing melalui usaha-usaha untuk membuatnya putus asa, melainkan sebagai
pelajaran untuk berhasil; 4) Mengambil resiko
11 “sedang”, dalam arti tindakan-tindakannya
David Lazear, High Order Thinking The Multiple
Integences Way,(Chicago: Zephyr Press, 2004).
sesuai dengan batas kemampuan yang
12
A. Suyitno,Handout Kuliah Teori dimilikinya; 5) Kreatif dan inovatif, yaitu
PembelajaranMatematika,(Semarang: Jurusan mampu mencari peluang-peluang dan
Matematika FMIPA UNNES, 2006), hal. 25. menggunakan kesempatan untuk dapat
13
Ngalim Purwanto,Psikologi menunjukkan potensinya; 6) Menyukai
Pendidikan,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1993), hal. 20-21.

~~ 32 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

tantangan, yaitu senang akan kegiatan-kegiatan ada tiga komponen dari standar keunggulan
yang bersifat prestatif dan kompetitif. yang antara lain adalah: 1) Standar keunggulan
Menurut winkelachievement motivation tugas (berhubungan dengan pencapaian tugas
(motivasi berprestasi) adalah daya penggerak sebaik-baiknya); 2) Standar keunggulan diri
untuk mencapai taraf prestasi belajar yang (berhubungan dengan pencapaian prestasi yang
setinggi mungkin demi pengharapan kepada lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi yang
dirinya sendiri14. pernah dicapai selama ini); 3) Standar
Motivasi berprestasi bersifat tetap artinya keunggulan siswa lain (berhubungan dengan
jika seseorang memiliki motivasi berprestasi pencapaian prestasi yang lebih tinggi
tinggi maka pada waktu lain pun akan memiliki dibandingkan dengan prestasi yang dicapai oleh
motivasi berprestasi tinggi pula, walaupun tidak siswa lain)17.
dalam semua hal. Motivasi untuk berprestasi Motivasi berprestasi dapat dibedakan
bersifat tetap, tidak disadari, dan tidak mudah menjadi dua, yaitu motivasi berprestasi yang
melemah oleh faktor-faktor situasional, seperti bersifat otonom dan motivasi berprestasi yang
kesukaran pekerjaan/tugas atau berfungsinya bersifat social. Motivasi berprestasi yang
insentif. Motivasi berprestasi ini dapat dimiliki bersifat otonom didasarkan pada standar yang
dalam gradasi yang tinggi, namun dapat juga ada pada diri sendiri yaitu prestasi yang pernah
dalam gradasi yang rendah (Stipek, dalam dicapai sebelumnya, sedangkan motivasi
Wolfoolk, 1994: 342). berprestasi yang bersifat social didasarkan pada
Motivasi berprestasi (achievement perbandingan yang berasal dari luar yaitu
motivation), adalah keinginan untuk prestasi orang lain18.
menyelesaikan sesuatu untuk mencapai suatu Motivasi berprestasi individu didasarkan
yang standar kesuksesan dan untuk melakukan atas dua hal, yaitu tendensi untuk meraih sukses
suatu usaha dengan tujuan untuk mencapai dan tendesi untuk menghindari kegagalan.
kesuksesan. Seseorang yang memiliki motivasi Individu yang memiliki tendensi untuk meraih
berprestasi yang tinggi biasanya akan lebih sukses kuat berarti ia memiliki motivasi untuk
mudah menyelesaikan permasalahannya15. meraih sukses yang lebih kuat daripada motif
Maslow menggolongkan motivasi untuk menghindari kegagalan dan responsif
berprestasi dalam satu hierarki kebutuhan yaitu dalam berbagai situasi dan sebaliknya19.
kebutuhan social. Kebutuhan akan perasaan Motivasi berprestasi sebagai dorongan
maju, dapat dinyatakan secara kategorikal yang dimiliki seseorang untuk mengatasi
bahwa pada umumnya manusia tidak senang hambatan dalam mencapai tujuan. Seseorang
apabila menghadapi kegagalan. Para ahli yang memiliki motivasi berprestasi
merumuskan kebutuhan ini sebagai need for menunjukkan adanya perjuangan untuk meraih
achievement. Sebaliknya ia akan merasa senang tujuan20.
dan bangga apabila ia meraih kemajuan, apapun Apabila disimpulkan pengertian motivasi
bentuk kemajuan itu16. berprestasi adalah merupakan suatu keinginan
Motivasi berprestasi adalah suatu yang mendorong individu untuk mencapai
dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang sukses dan mencapai standar keunggulan.
selalu berusaha atau berjuang untuk
meningkatkan atau memelihara kemampuannya 17
setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan Djaali,Psikologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Bumi
menggunakan standar keunggulan. Menurutnya Aksara, 2008), hal. 103.
18
S. Haditono, Achievement Motivation,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
14
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran,(Jakarta: PT. 1979).
19
Gramedia, 1984), hal. 25. R. L. Atkinson, et al., Pengantar Psikologi Jilid 1
15
J. W. Santrock, Psikologi Pendidikan (edisi Edisi Keenam, (Jakarta: Erlangga, 1985).
20
kedua), (Penerjemah Tri Wibowo B.S). (Jakarta: Davis& Newstrom,Human Behavior at Work;
Kencana, 2007), hal. 501 Organizational Behavior, International Edition,
16
S. P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya, (Singapore: Mc Graw Hill Book Company,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 156. 1989).

~~ 33 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

Individu ini berusaha atau berjuang untuk Kelas


meningkatkan serta memelihara kemampuannya
tahfidz (A1) Reguler (A2)
setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan
M B1 A1 B1 A2B1
menggunakan standar keunggulan.
B B2 A1 B2 A2 B2
Motivasi berprestasi diwujudkan dalam
Tabel 1. Desain Penelitian
bentuk usaha serta tindakan belajar yang efektif
sehingga dapat mempengaruhi optimalisasi
Tempat Penelitian
potensi yang dimiliki anak. Dengan demikian
Sebagai tempat penelitian adalah Program
kegiatan belajar akan berhasil apabila individu
Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah
terdorong untuk belajar. Dengan adanya
dan Keguruan (FITK) UNSIQ Jawa Tengah di
motivasi berprestasi maka akan muncul ide-ide
Wonosobo dengan alamat Jalan Raya Kalibeber
atau gagasan, keinginan dan usaha untuk
Km. 03, Wonosobo, Jawa Tengah.
melakukan aktivitas belajar dengan efektif dan
efisien. Semakin tinggi motivasi berprestasi
Variabel Penelitian
siswa semakin baik pula siswa memperoleh
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
prestasi akademiknya. Semakin rendah motivasi
tiga variabel, yaitu :
berprestasi siswa, semakin rendah pula prestasi
1. Variabel terikat
akademik yang diperoleh siswa. Dalam hal ini
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
siswa yang motivasi berprestasinya tinggi akan
High Order Thinking Skil (HOTS).
berhasil memahami atau memperoleh prestasi
2. Variabel Bebas
akademik cenderung tinggi dan siswa yang
Variabel bebas pada penelitian ini ada dua, yaitu
motivasi berprestasinya rendah sebaliknya
variable bebas utama, dan variable bebas
cenderung mempeoleh prestasi akademik yang
moderator. Variabel bebas utamanya adalah
rendah
kelas tahfidz yang dilaksanakan pada waktu
pembelajaran baik dikelas maupun di luar kelas.
METODE
Variabel bebas moderatornya adalah motivasi
berprestasi.
Jenis Penelitian
Sejalan dengan tujuan yang akan dicapai
Teknik Pengambilan Data
dalam penelitian ini, maka penelitian ini
Agar diperoleh data penelitian yang dapat
dilaksanakan dalam bentuk eksperimen. Pada
dipertanggungjawabkan, maka diperlukan
awal kegiatan penelitian mahasiswa kelompok
instrumen yang dapat digunakan sebagai alat
eksperimen dan kelompok kontrol diberi angket
pengumpul data. Dalam penelitian ini ada tiga
motivasi berprestasi untuk mengkategorikan
metode pengambilan data yaitu metode angket
mahasiswa dengan motivasi berpretasi tinggi
untuk melihat motivasi berprestasi mahasiswa,
maupun rendah. Kelompok eksperimen adalah
metode test utuk mencari data HOTS siswa.
kelas tahfid sejumlah 30 mahasiswa, dan kelas
Sebelum digunakan untuk penelitian instrumen
kontrol adalah kelas non tahfidz atau reguler
diujicobakan dan dianalisis.
sejumlah 32 mahasiswa. Desain ini digunakan
karena akan diambil dua kelas sebagai sampel
Teknis Analisa Data
penelitian. Tes akhir tentang higher order
Teknis analisa data dilakukan dengan
thinking (HOT) diberikan di akhir semester.
tahapan sebagai berikut:
Data yang sudah didapat dianalisis dengan
a. Uji Kesamaan Keadaan Awal
Analisis parametrik, yaitu anava dua jalan
Kesetaraan antar kelompok populasi perlu
dengan bantuan software SPSS seri 14. Desain
diuji. Tujuan dari uji ini adalah untuk
penelitian yang digunakan adalah desain
mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata antar
faktorial 2x2 (AxB) dengan A adalah kelas
kelompok populasi, dengan menggunakan
pembelajaran, B adalah sikap Motivasi
Statistik Uji
berprestasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat 𝜇 −𝜇
pada tabel 1 berikut: 𝑡 = 1 1 21 ;
𝑆 −
𝑛1 𝑛2

~~ 34 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

b. Uji Prasyarat Analisis Dalam penelitian ini terdapat jua jenis


Uji Normalitas dan Uji Homogenitas instrumen yaitu soal tes HOTS dan soal angket
c. Uji Hipotesis motivasi berprestasi mahasiswa. Untuk
Untuk menguji hipotesis digunakan teknik mengetahui valid atau tidaknya sebuah
analisis Variansi Multivariat (Multivariate instrumen soal tes harus memenuhi persyaratan
Analisis of Variance, MANOVA). Adapun tingkat kesukaran, daya beda, reliabilitas tes dan
rancangan MANOVA adalah sebagai validitas tes, sedangkan untuk instrumen angket
berikut:Pada analisis Variansi Multivariat hanya memenuhi reliabilitas dan validitas
(Multivariate Analisis of Variance, MANOVA) angket.
terdapat tujuh pasang hipotesis yaitu: Instrument soal tes yang di uji cobakan
1. Pengaruh kelas tahfid terhadap HOTS. sebanyak 30 soal bentuk pilihan ganda dengan
H0,A : Tidak ada pengaruh kelas tahfid rentang skor 0 sampai 1. Dari 30 soal yang telah
terhadap HOTS mahasiswa. di uji cobakan diperoleh untuk masing-masing
H1,A : Ada pengaruh kelas tahfid terhadap persyaratan berikut:
HOTS mahasiswa. Soal yang baik, sebaiknya mempunyai
2. Pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan butir soal dengan tingkat kesukaran yang
rendah terhadap HOTS mahasiswa. sedang. Dari 30 item butir soal yang di uji
H0,B : Tidak ada pengaruh motivasi cobakan terdapat soal dengan kategori soal
berprestasi tinggi dan rendah mudah, sedang, dan sukar. Kategori soal mudah
terhadap HOTS mahasiswa sebanyak 14 butir, soal dengan kategori sedang
H1,B : Ada pengaruh motivasi berprestasi sebanyak 12 butir, sedangkan kategori soal
tinggi dan rendah terhadap HOTS sukar sebanyak 4 butir. Tingkat kesukaran item
mahasiswa butir soal yang dipakai dalam penelitian ini
3. Interaksi antara kelas tahfidz dengan yaitu soal dengan kategori mudah dan sedang.
motivasi berprestasi tinggi dan rendah Adapun perhitungan selengkapnya terdapat
terhadap HOTS mahasiswa. pada lampiran.
H0,C : Tidak ada Interaksi antara kelas Dari 30 butir soal yang di uji cobakan
tahfidz dengan motivasi berprestasi terdapat daya beda soal dengan kategori jelek
tinggi dan rendah terhadap HOTS sebanyak 11 butir, dengan kategori cukup
mahasiswa. sebanyak 8 butir, dan kategori baik sebanyak 11
H1,C : Ada Interaksi antara kelas tahfidz butir. Untuk perhitungan selengkapnya dapat
dengan motivasi berprestasi tinggi dilihat pada lampiran.
dan rendah terhadap HOTS Dari 30 item butir soal tes yang diuji
mahasiswa cobakan terdapat semuanya mempunyai tingkat
reliabel yang tinggi. Adapun perhitungannya
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat dilihat pada lampiran.
Untuk instrumen angket motivasi
A. Hasil Penelitian berprestasi mahasiswa yang terdiri dari 30 item
1. Analisis Pendahuluan soal angket yang diuji cobakan terdapat 24 butir
Dalam penelitian ini terdapat tiga soal yang valid dan 6 butir soal yang tidak valid.
variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat., Sehingga soal angket yang diambil untuk
dan variable moderator. Variabel bebasnya penelitian ini adalah soal yang valid saja dan
adalah menghafal AlQuran, variabel terikatnya soal yang tidak valid (invalid) tidak digunakan
adalah HOTS dan Indeks prestasi mahasiswa, untuk penelitian. Dari 30 item soal angket yang
sedangkan variable moderatornya adalah diuji cobakan semuanya mempunyai tingkat
motivasi berprestasi mahasiswa. reliabel tinggi yaitu 1,0117767, sehingga semua
Sebelum dilakukan suatu penelitian item bereliabel. Perhitungan selengkapnya dapat
terlebih dahulu harus menguji cobakan sebuah dilihat pada lampiran.
instrumen penelitian agar peneliti mengetahui Sedangkan pada penelitian ini jumlah
valid atau tidaknya sebuah instrumen tersebut. kelas yang digunakan ada 2 kelas yaitu kelas

~~ 35 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

eksperimen dan kelas kontrol, masing-masing Gambar 2. Histogram nilai kemampuan awal
kelas terdiri dari 19 siswa sehingga secara siswa kelas kontrol
keseluruhan terdapat 38 siswa.
Setelah instrumen di uji cobakan, awal b. Data Higher Order Thinking Skils (HOTS)
penelitian adalah mengetahui kemampuan awal Mahasiswa
siswa yang diukur dari data dokumentasi berupa Kelas tahfidz dan kelas control diberikan
nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) semester materi yang sama yaitu mekanika, setelah diberi
2, sedangkan skor HOTS diambil dari postest perlakuan pada kedua sampel tersebut diperoleh
untuk menentukan HOTS mahasiswa setelah hasil yang diukur dengan postest untuk
mendapat perlakuan yang berbeda. mengetahui hasil Higher Order Thinking Skils
2. Deskripsi Data (HOTS) Mahasiswa (kemampuan berfikir
a. Data Nilai Kemampuan Awal Siswa mahasiswa tingkat tinggi). Rentang nilai yang
Data nilai kemampuan awal siswa diperoleh kelas eksperimen adalah 65 sampai
diperoleh dari data dokumentasi yang diambil 95, dan untuk kelas kontrol antara 60 sampai 90.
pada awal dimulainya penelitian, nilai Nilai rata-rata, standar deviasi dan variansi
kemampuan awal siswa memiliki rentang nilai dapat dilihat pada tabel 2, selengkapnya
dari 75 sampai 82 untuk kelas eksperimen dan disajikan dalam lampiran. Sedangkan untuk
untuk kelas kontrol memiliki rentang nilai 75 diagram batang dapat dilihat pada gambar 3 dan
sampai 82, sehingga dapat dikatakan antara gambar 4
kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
rentang nilai yang sama. Nilai rata-rata, variansi Tabel 3. Data HOTS kelas eksperimen dan
dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel 2 kelas kontrol
berikut, secara terperinci disajikan pada Kelas Kelas
Nilai
lampiran. Eksperimen Kontrol
Rata-rata 78,6842 71,5789
Tabel 2.Rata-rata, Variansi, dan Standar Deviasi Standar
kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan 7,9656 9,8675
Deviasi
kelas kontrol Varians 63,4503 97,3684
Kelas Kelas
Nilai
Eksperimen Kontrol 6
Rata-rata 78,2632 78,4737 4
Standar 2
2,4909 2,0377
Deviasi 0 frekuensi
Varians 6,2047 4,1520
65-69
70-74
75-79
80-84
85-89
90-94
95-99

10
Gambar 3. Histogram nilai HOTS kelas
0 frekuensi eksperimen
75-77 78-80 81-83
6
Gambar 1. Histogram nilai kemampuan awal 4
siswa kelas eksperimen 2
0 frekuensi
20
80-84

90-94
60-64
65-69
70-74
75-79

85-89

95-99

10
frekuensi
0 Gambar 4. Histogram nilai HOTS kelas control
75-77 78-80 81-83

~~ 36 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

B. Diskusi Data fisika siswa kelas kontrol juga berasal dari


Untuk mendukung pengujian hipotesis populasi yang berdistribusi normal.
pada penelitian ini terlebih dahulu perlu 2. Uji Homogenitas
dipenuhi sebagai populasi yang normal dan Hasil uji homogenitas pada nilai
homogen. Untuk mengetahui itu diperlukan uji kemampuan awal siswa dan prestasi belajar
prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas fisika dengan taraf signifikan 5% dan dk = 1
dengan metode lilieoford dan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
dengan metode barlett. Berikut disajikan hasil
kedua uji tersebut. Tabel 6. Data uji homogenitas pada nilai
1. Uji Normalitas kemampuan awal si dan HOTS mahasiswa
Hasil uji normalitas kemampuan awal Kemampuan
Prestasi fisika
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol awal siswa
dengan signifikasi 5% dapat dilihat pada tabel 4 dk 1 1
berikut: 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡 0,6696 0,7986
Tabel 4. Data uji normalitas kemampuan awal 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏 3,841 3,841
siswa
Kelas eksperimen Kelas kontrol Dari tabel diatas hasil uji homogenitas
n 19 19 untuk kemampuan awal mahasiswa diperoleh
𝐿𝑜𝑏𝑠 0,1754 0,1173 nilai 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡 < 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏 yang berarti sampel berasal
𝐿𝑡𝑎𝑏 0,1950 0,1950 dari populasi yang homogen, demikian juga
untuk hasil homogenitas prestasi belajar fisika
Dari tabel diatas diketahui bahwa untuk siswa yang diperoleh nilai 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡 < 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏 juga
kelas eksperimen diperoleh nilai 𝐿𝑜𝑏𝑠 < 𝐿𝑡𝑎𝑏 , berarti sampel berasal dari populasi yang
maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas homogen.
eksperimen berasal dari populasi yang a. Uji Kesamaan Kemampuan Awal
berdistribusi normal, demikian juga untuk kelas Untuk mengetahui kesamaan kemampuan
kontrol diperoleh hasil yang sama, yaitu awal siswa pada kelas eksperimen maupun kelas
𝐿𝑜𝑏𝑠 < 𝐿𝑡𝑎𝑏 maka dapat disimpulkan pula kontrol digunakan uji t, berikut disajikan dalam
bahwa kelas kontrol juga berasal dari populasi tabel 7 hasil uji kesamaan kemampuan awal
yang berdistribusi normal. dengan taraf signifikasi 5%.
Hasil uji normalitas HOTS mahasiswa
yang diambil dari postest untuk kelas Tabel 7. Rangkuman hasil uji kesamaan
eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kemampuan awal siswa
signifikasi 5% dapat dilihat pada tabel 5 berikut. db 𝑡ℎ𝑖𝑡 𝑡𝑡𝑎𝑏
Kelas eksperimen Kelas kontrol (19+19)-2 = 36 -0,2852 2,02
n 19 19
𝐿𝑜𝑏𝑠 0,1167 0,1425 Tabel tabel hasil perhitungan nilai t
𝐿𝑡𝑎𝑏 0,1950 0,1950 setelah dikonsultasikan dengan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏
Tabel 5. Data uji normalitas HOTS mahasiswa diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡 = −0,2852 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏 =
kelas eksperimen dan kelas kontrol 2,02. karena −𝑡𝑡𝑎𝑏 < 𝑡ℎ𝑖𝑡 < 𝑡𝑡𝑎𝑏 atau -2,02 < -
0,2852 < 2,02, maka dapat disimpulkan bahwa
Dari tabel diatas diketahui bahwa untuk tidak ada perbedaan kemampuan awal antara
kelas eksperimen diperoleh nilai 𝐿𝑜𝑏𝑠 < 𝐿𝑡𝑎𝑏 , kelas eksperimen dan kelas kontrol.
maka dapat disimpulkan bahwa data prestasi
belajar fisika siswa kelas eksperimen berasal b. Pengujian Hipotesis terhadap HOTS
dari populasi yang berdistribusi normal, mahasiswa
demikian juga untuk kelas kontrol diperoleh Untuk menguji hipotesis penelitian ini
hasil yang sama, yaitu 𝐿𝑜𝑏𝑠 < 𝐿𝑡𝑎𝑏 maka dapat digunakan analisis varians dua jalan tentunya
disimpulkan pula bahwa data prestasi belajar harus dipenuhi dahulu prasyarat uji normalitas
dan uji homogenitas. Dari hasil uji normalitas

~~ 37 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

dan uji homogenitas dapat diketahui bahwa 0,14𝐹𝐴𝐵 = −1130,31. Harga 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf
prasyarat uji telah terpenuhi maka data yang signifikasi 5% dengan 𝑑𝑘𝐴 = 𝑑𝑘𝐵 = 𝑑𝑘𝐴𝐵 = 1
diperoleh dapat dianlisis dengan anava dua dan derajat kebebasan galat (error) = 34, atau
jalan. 𝐹0,05;1;34 diperoleh harga 4,13. Hasil pengujian
Dari hasil uji anava dua jalan diperoleh ini diterangkan dalam tabel 8 sebagai berikut.
harga statistik uji untuk 𝐹𝐴 = 1140,19𝐹𝐵 =

Tabel 8.Rangkuman anava dua jalan HOTS mahasiswa


SV JK DK RK F obs Fa P
A 81979,94 1 81979,94 1140,19 4,13 <0,05
B 9,79 1 9,79 0,14 4,13 <0,05
B - 81269,52 1 − 81269,52 −1130,31 4,13 <0,05
G 2444,64 34 71,90 - - -

Total - 78824,88 37
- - - -

Hasil perhitungan secara lengkap dapat dilihat Maka H0AB ditolak, yang menunjukkan ada
pada lampiran. interaksi antara aktivitas menghafal AlQuran dan
Keputusan uji diambil dari hasil analisis motivasi berprestasi mahasiswa terhadap HOTS
data berupa kesimpulan hasil pengujian hipotesis mahasiswa.
penelitian yaitu: Hasil uji hipotesis ada pengaruh aktivitas
H0A : Tidak ada pengaruh aktivitas menghafal menghafal AlQuran. Hal ini menunjukkan bahwa
AlQuran terhadap HOTS mahasiswa. aktivitas Tahfizh Al Qur‟an melatih anak untuk
HIA : Ada pengaruh aktivitas menghafal berkonsentrasi tinggi. Semakin banyak ayat yang
AlQuran HOTS mahasiswa. bisa dihafal oleh anak dan hafalannya ini
𝐹𝐴 = 1140,19 ≥ 𝐹0,05;1;34 = 4,13 terpelihara dengan baik, berarti konsentrasi anak
Maka H0A ditolak. Ini menunjukkan ada akan semakin tinggi. Pada umumnya semakin
pengaruh aktivitas menghafal AlQuran terhadap banyak ayat yang dihafal, semakin cepat untuk
HOTS mahasiswa. menghafal ayat-ayat lainnya. Hal ini
H0B : Tidak ada pengaruh motivasi berprestasi mengindikasikan bahwa terjadi proses perbaikan
mahasiswa yang tinggi dan rendah terhadap konsentrasi menjadi semakin tinggi, apabila
HOTS mahasiswa. semakin banyak ayat-ayat Al Qur‟an yang
HIB : Ada pengaruh motivasi berprestasi dihafal. Jika kosentrasi tinggi maka
mahasiswa yang tinggi dan rendah dimungkinkan akan semakin mudah dalam
terhadap HOTS mahasiswa memahami kuliah yang di dapat. Sehingga
𝐹𝐵 = 11,14 ≥ 𝐹0,05;1;34 = 4,13 kemampuan berfikirnya tidak hanya mengingat,
Maka H1B diterima, yang menunjukkan ada tetapi bisa sampai memiliki kemampuan berfikir
pengaruh motivasi berprestasi mahasiswa yang tingkat tinggi (HOTS).
tinggi dan rendah terhadap HOTS mahasiswa. Hasil analisis yang kedua bahwa ada
H0AB : Tidak ada interaksi antara aktivitas pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan rendah
menghafal AlQuran dan motivasi terhadap HOTS mahasiswa. Hal ini berarti
berprestasi mahasiswa terhadap HOTS bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi
mahasiswa. berprestasi tinggi dimungkinkan akan sangat
HIAB : Ada interaksi antara aktivitas menghafal baik dalam menyelesaikan hafannya, begitu juga
AlQuran dan motivasi berprestasi dengan indeks prestasi akademiknya. Sedangkan
mahasiswa terhadap HOTS mahasiswa. kemampuan menghafal yang baik akan melatih
𝐹𝐴𝐵 = 1130,31 ≥ 𝐹0,05;1;34 = 4,13 nalar seseorang sehingga tidak mudah
terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat buruk.

~~ 38 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

Apabila dikaji secara mendalam, kecerdasan Tahfizhul Qur‟an membantu anak-anak


berfikir anak sangat tergantung pada intensitas mudah memahami Al Qur‟an (sebagai petunjuk
proses berfikir yang dilakukan selama proses hidup) dan mudah menjadi taqwa. Apabila anak-
belajarnya. Sedangkan proses berfikir itu terjadi anak sudah hafal ayat-ayat Al Qur‟an, berarti
apabila terjadi pengaitan antara objek yang lafazh-lafazh petunjuk tersebut sudah ada di
diindera dengan informasi/ilmu yang telah dalam benaknya. Sehingga pada saat
dimiliki sebelumnya tentang objek tersebut. menjelaskan makna ayat-ayat Al Qur‟an tersebut
Apabila terjadi pengaitan yang benar dan tepat dan menggali pemahaman, petunjuk,dan hukum-
antara objek yang diindera dan informasi yang hukum akan jauh lebih mudah. Yang lebih
benar dan tepat tentang objek tersebut, maka penting lagi adalah, apabila benak anak telah
lahirlah sebuah pemikiran/ilmu/teori yang benar dipenuhi oleh hafalan Al Qur‟an (Kalamullah),
tentang objek tersebut, sebagai hasil dari proses maka akan mudah tertunjuki ke jalan yang benar.
berfikir. Sebab saat mereka berproses menghafal ayat-
Tahfizh Al Qur‟an akan melatih ayat Al Qur‟an dengan cara berulang-ulang
sensitifitas indera pendengaran anak. Semakin mendengar ayat-ayat Al Qur‟an, mereka telah
sensitif indera pendengaran anak mendengar mendapatkan rahmat. Sebagaimana Firman Allah
lafazh-lafazh ayat Al Qur‟an yang dibacakan, SWT dalam surat Al A‟raaf ayat 204, yang
maka semakin mudah anak menjadi fasih artinya: “Dan apabila dibacakan Al Qur‟an,
mengulang bacaan yang ia dengar. Hal ini akan maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah
membantunya untuk cepat fasih berbicara, dengan tenang, supaya kalian mendapat rahmat.
selanjutnya mudah belajar bahasa Arab maupun Ada begitu banyak keutamaan yang Allah
yang lain. Apabila anak sudah terlatih sensitif berikan bagi para penghafal AlQuran. Utamanya
mendengar, maka dia akan mudah dan cepat adalah pertolongan Allah pada hari kiamat yang
memahami secara benar nasehat/pelajaran dari amat dahsyat dan kemuliaan lainnya. Mampu
guru/orang tuanya. Dengan demikian peluang menghafal Al-Qur‟an sendiri merupakan suatu
salah paham menjadi kecil. kesuksesan. Selain itu manfaat lain yang
Tahfizh Al Qur‟an melatih anak untuk berkenaan dengan faktor kesuksesan anak juga
berkonsentrasi tinggi. Semakin banyak ayat yang bisa didapat dengan menghafal Al-Qur‟am,
bisa dihafal oleh anak dan hafalannya ini diantaranya: menghafal membutuhkan
terpelihara dengan baik, berarti konsentrasi anak kedisiplinan dan manjemen waktu yang baik;
akan semakin tinggi. Pada umumnya semakin menghafal membutuhkan kosentrasi tinggi.
banyak ayat yang dihafal, semakin cepat untuk Sebuah penelitian di Arab Saudi menunjukkan
menghafal ayat-ayat lainnya. Hal ini bahwa aktivitas menghafal Al-Quran juga
mengindikasikan bahwa terjadi proses perbaikan berpengaruh kepada kesehatan mental dan
konsentrasi menjadi semakin tinggi, apabila psikologi seseorang. Semakin banyak hafalan,
semakin banyak ayat-ayat Al Qur‟an yang semakin sehat mental seseorang.
dihafal. Apabila anak-anak telah hafal juz
„Amma dan surat Al Baqarah saja, dan ia bisa PENUTUP
membacakannya dengan fasih dan lancar tanpa
mushaf, berarti konsentrasinya sudah bertahan Kesimpulan
lama. Apalagi hafal 30 juz sebelum dewasa. Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil
Konsentrasi yang tinggi sangat berpengaruh penelitian, dapat dibuat kesimpulan sebagai
dalam kecerdasan berfikir. Semakin tinggi berikut:
konsentrasinya semakin tuntas berfikirnya. 1. Ada pengaruh aktivitas menghafal AlQuran
Selanjutnya, hal ini akan membangun kecerdasan terhadap higher order thingking skils
berfikir yang tinggi. Kecerdasan tertinggi adalah (HOTS), Hal ditunjukkan dengan 𝐹𝐴 =
seorang mujtahid. Yang bisa menyelesaikan 1140,19 ≥ 𝐹0,05;1;34 = 4,13 .
persoalan manusia dengan hukum-hukum Allah 2. Ada pengaruh motivasi berprestasi tinggi
dengan cara menggali langsung dari ayat-ayat Al dan rendah terhadap higher order thingking
Qur‟an maupun As Sunnah.

~~ 39 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 01, April 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

skils (HOTS) . Hal ini ditunjukkan dengan Jurnal Penelitian dan Evaluasi
𝐹𝐵 = 11,14 ≥ 𝐹0,05;1;34 = 4,13. Pendidikan. UNY Yokyakarta.
3. Ada interaksi antara aktivitas menghafal dan Jannah,Fathul. 2013. Keterampilan Berfikir
motivasi berprestasi terhadap higher order Tingkat Tinggi Peserta Didik SMA pada
thingking skils (HOTS). Hal ini ditunjukkan Pembelajaran Konsep Protis melalui
dengan 𝐹𝐴𝐵 = 1130,31 ≥ 𝐹0,05;1;34 = 4,13 Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Pedagogik
Jurnal Pendidikan, Oktober 2013,
Saran Volume 8 Nomor 2. Universitas
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada Muhamadiyah Palangkaraya.
pengaruh yang signifikan antara aktivitas Lazear, David. 2004. High Order Thinking The
menghafal AlQuran dan motivasi berprestasi Multiple Integences Way. Chicago: Zephyr
mahasiswa terhadap kemampuan berfikir tingkat Press.
tinggi. Hal ini sangat bagus untuk membekali Mc Loughlin, C. and Luca, J. 2000. (http://otl.-
remaja dan mahasiswa untuk biasa hidup dengan curtin.edu.au/tlf/tlf2000/mcloghlin.html,
mandiri dan dapat menyelesaikan permasahan diakses tanggal 13 April 2017).
hidupnya dengan baik. Sehingga dengan Muhsin, Abdul. 2014. Orang Sibukpun Bisa
demikian aktivitas menghafal AlQuran sangat Menghafal AlQuran. Kartosuro: PQS
dianjurkan untuk biasa dilakukan dimanapun. Publising.
Newman, FM and Wehlage, GG. 1993
DAFTAR PUSTAKA (http://mathdepartment.wiki.farmington.
k12.-mi.us) diakses tanggal 19 April
Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A 2017).
Taxonomy of Learning, Teaching, and Purwanto, Ngalim. 1993. Psikologi Pendidikan.
Assessing: A Revision of Bloom’s Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Taxonomy of Educational Objectives. Ruswandi. 2013. Budaya Menghafal Al-Quran
New York: Longman. Di Lingkungan Kampus. Yogyakarta.
Anita, Woolfolk.1994. Educational Psychology. Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan (edisi
Boston: Pearson Educational. kedua). (Penerjemah Tri Wibowo B.S).
Atabik, Ahmad. 2014. The Living Qur‟an: Jakarta. Kencana.
PoTreT Budaya Tahfiz AL-Qur‟an di Siagian, S. P. 2004. Teori Motivasi dan
nusantara. Jurnal Penelitian, Vol. 8, No. 1, Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Februari 2014. STAIN Kudus. Solichin, Salam. 2009. Sekitar Walisanga.
Atkinson, R. L., R.C. Atkinson, E. R. Hilgard. Kudus: Percetakan Menara Kudus, t.t
1985. Pengantar Psikologi. Jilid 1 Edisi Suyitno, A. 2006. Handout Kuliah Teori
Keenam. Jakarta: Erlangga. Pembelajaran Matematika. Semarang:
Brookhart, S. M. 2010. How to Assess Higher Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
Order Thinking Skills in Your Classroom. Thomas, A. dan Thorne, G. S.a.
Alexandria: ASCD (http://www.cdl.org/resource-
Davis & Newstrom. 1989. Human Behavior at library/articles/hot.php diakses tanggal 19
Work; Organizational Behavior, April 2017).
International Edition, Singapore; Mc Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pengajaran.
Graw Hill Book Company. Jakarta: PT. Gramedia.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Yuwanto, E. (2010, September 25). Jumlah
Bumi Aksara. Penghafal Alquran Indonesia Terbanyak di
Haditono, S. 1979. Achievement Motivation. Dunia. Retrieved Oktober 1, 2012, dari
Yogyakarta: Gadjah Mada University ROL REPUBLIKA ONLINE:
Press. http://www.republika.co.id/berita/dunia-
Istiyono, Edy. 2014. Pengembangan Tes islam/islam-nusantara/10/09/24/136336-
Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi jumlah-penghafal-alquran-indonesia-
Fisika (PsyHOTS) Peserta Didik SMA. terbanyak-di-dunia

~~ 40 ~~

Anda mungkin juga menyukai