Anda di halaman 1dari 6

LIVING QUR’AN: TEMPAT PENGAJIAN AL-QUR’AN

MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH HTKS

Marsanda1, Masrur2
1.2
Institut Agama Islam Negeri Kerinci

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tempat pengajian Al-Qur’an di madrasah
diniyah takmiliyah htks. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif analisis. Penelitian ini merupakan penelitian tentang munculnya praktik
pengajian Al-Qur’an di lingkungan desa hiang tinggi. Hal ini di latarbelakangi dengan adanya
realitas bahwa di desa hiang tinggi sebelumnya tidak ada wadah bagi anak-anak untuk belajar
tentang Al-Qur’an. Seharusnya adanya pengajian anak-anak dapat membantu memberikan
pemahaman dan menyediakan wadah belajar tentang Al-Qur’an. Sehingga penulis merasa hal
ini penting untuk di teliti karena pengajian anak-anak di hiang tinggi hadir dalam membantu
pemahaman tentang literasi Al-Qur’an.dari permasalahan ini dapat diuraikan apa yang
mendasari munculnya kegiatan pengajian Al-Qur’an. 1) bagaimana praktik pengajian Al-
Qur’an, 2)napa manfaat kegiatan pengajian Al-Qur’an di desa hiang tinggi. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif, dan metode yang penulis gunakan adalah deskritif-analisis. Adapun
langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan yaitu, mengidentifikasi masalah,
merumuskan dan membatasi masalah, kemudian mengimpulkan data. Dalam mengumpulkan
data, penulis memperoleh data langsung dari lapangan dengan melakukan wawancara,
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dasar munculnya pengajian yaitu adanya
permintaan masyarakat kepada pemerintah desa dalam menyediakan wadah bagi anak-anak
untuk belajar dan memahami Al-Qur’an. Pemahaman anak-anak terhadap Al-Qur’an sebagian
kecil sudah memahami dan sebagian besar masih belum paham. Manfaat pengajian Al-Qur’an
bagi anak-anak sangatlah penting agar semakin semangat, lebih mudah dalam membaca Al-
Qur’an, juga lebih dekat lagi dengan AlQur’an.
Kata kunci: Pengajian Al-Qur’an, Pemahaman Al-Qur’an, Lingkungan, Efektivitas

ABSTRACT
This study aims to describe the place of Qur'an recitation in madrasah diniyah takmiliyah htks.
This research is a qualitative research using descriptive analysis method. This research is a
study of the emergence of Qur'an recitation practices in the hiang tinggi village environment.
This is motivated by the reality that in the village of hiang tinggi there was no place for children
to learn about the Qur'an before. The recitation of children should be able to help provide
understanding and provide a place to learn about the Qur'an. So that the author feels this is
important to research because the recitation of children in hiang tinggi is present in helping
understanding of Qur'anic literacy. from this problem can be described what underlies the
emergence of Qur'anic recitation activities. 1) how is the practice of Qur'an recitation, 2) what
are the benefits of Qur'an recitation activities in hiang tinggi village. This type of research is
qualitative research, and the method the author uses is descriptive-analysis. The research steps
that the author takes are identifying problems, formulating and limiting problems, then
summarizing the data. In collecting data, the author obtained data directly from the field by
conducting interviews, observations. The results showed that the basis for the emergence of
the recitation was the community's request to the village government to provide a place for
children to learn and understand the Qur'an. Children's understanding of the Qur'an is a small
part has understood and most still do not understand. The benefits of Qur'an recitation for
children are very important so that they are more enthusiastic, easier to read the Qur'an, and
also closer to the Qur'an.
Keywords: Qur’an recitation, Qur’an comprehension, Environment, Effectiveness

PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan sumber yang dijadikan sebagai landasan hidup umat islam
dalam menjalankan kehidupannya. Agar bisa memahami dan mempelajari isi
kandungan Al-Qur’an maka seseorang muslim dituntut harus memiliki kemampuan
membaca Al-Qur’an supaya lebih muda memahami isi kandungannya. Al-Qur’an
adalah firman Allah yang tidak mengandung kebatilan sedikitpun. Al-Qur’an memberi
petunjuk jalan yang lurus dan memberi bimbingan kepada umat manusia di dalam
menempuh perjalanan hidupnya, membacanya juga menjadi ibadah yang akan
mendapatkan pahala. Bahkan membaca satu hurufnya kita dijanjikan akan
mendapatkan sepuluh kebaikan.
Oleh karena itu, wajib bagi seluruh umat islam untuk senantiasa menjunjung
tinggi Al-Qur’an di dalam hatinya terlebih dahulu, selanjutnya di dalam kehidupan
nyata yang mereka jalani, baik dengan membacannya, menghapalnya, mempelajarinya,
mengajarnya, berhukum dengannya, atau dalam menetapkan hukum.
Pengajian Al-Qur’an di desa hiang tinggi biasanya ditanamkan oleh orang tua
sejak dini. Dengan mendaftarkan para anaknya kepada tempat-tempat yang membuka
tempat pengajian. Salah satu tempat yang biasanya membuka tempat pengajian yaitu
tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks. Harapan dari orang tua adalah
anaknya dapat mengaji. Namun nyatanya banyak anak-anak yang dapat mengaji tetapi
masih kurang dengan kaidah bacaan benar. Memberikan pembelajaran kepada anak
usia dini memang tidaklah mudah, perlu cara-cara yang efektif agar mereka mudah
dalam memahami dan menyerap apa yang telah kita berikan. Seperti yang dilakukan di
tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks, tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk memberikan pembelajaran kepada anak-anak yang mengaji agar bacaannya
sudah sesuai dengan kaidah bacaan yang benar.
Pemahaman Al-Qur’an sangat lah penting karena sesungguhnya ia akan menjadi
syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat. Pemahaman Al-Qur’an dapat
menjadikan suasana sekitar menjadi lebih damai, tenang dan penuh dengan
keberkahan. Maka dari itu seseorang yang membaca Al-Qur’an akan mendapatkan
pahala yang berlipat ganda dan kebaikan dari Allah Swt sebagai manusia yang soleh.
Lingkungan dapat memberi pengaruh yang positif atau negative terhadap
pertumbuhan jiwa dan kepribadian anak. Pengaruh lingkungan yang dapat terjadi pada
anak diantaranya adalah akhlak dan sikap, lingkungan merupakan hal penting bagi
perkembangan anak-anak karena dapat mempengaruhi perkembangan anak melalui
perasaan yang dirasakan, lingkungan belajar memberikan pengaruh kepada proses dan
hasil perilaku anak-anak, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu
lingkungan belajar yang sehat dan baik sangatlah penting bagi pertumbuhan jiwa dan
kepribadian anak tersebut.
Efektivitas pembelajaran di tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks
telah dicapai dengan baik oleh ustadz dan ustazah. Pencapaian tersebut diperoleh
setelah melalui proses evaluasi anak-anak. Namun itu semua hanyalah acuan bagi para
ustadz dan ustazah di tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks, sedangkan
faktor keberhasilan yang menentukan efektivitas pembelajaran di tempat pengajian
madrasah diniyah takmiliyah htks dalam menigkatkan kemampuan membaca Al-
Qur’an anak-anak terletak pada kemampuan ustadz dan ustazah dalam membimbing
anak-anak memahami Al-Qur’an, kontrol yang baik terhadap anak-anak. Dengan tetap
mengacu pada penerapan sistem modul dalam pengajian iqra sehingga hasil membaca
Al-Qur’an anak-anak mendapatkan hasil yang baik.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah
penelitian yang memiliki fenomena apa saja yang dialami oleh subjek penelitian,
seperti tindakan, perilaku, motivasi, dan sebagainya secara komprehensif dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dalam suatu konteks dan metode alamiah. Penelitian
ini berusaha mendeskripsikan resepsi pengajian Al-Qur’an di tempat pengajian
madrasah diniyah takmiliyah htks tujuannya adalah untuk memperoleh deksripsi secara
terperinci yang berkaitan dengan nilai-nilai tersebut.
Adapun cara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, data primer. Data primer
diperoleh melalui wawancara terhadap tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah
htks yakni ustadz/ustazah, dan sebagian santri tersebut. Dalam teknik pengumpulan
data, peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara. Dalam observasi,
peneliti bertindak juga sebagai partisipasi, yakni peneliti mengamati secara langsung
kegiatan yang dijadikan obyek penelitian. Di beberapa kesempatan, peneliti juga
mengikuti proses kegiatan pengajian Al-Qur’an di madrasah diniyah takmiliyah htks.
Dalam hal wawancara, peneliti melakukan wawancara tidak terencana. Artinya,
peneliti melakukan tanya jawab dengan informan tanpa menyiapkan pertanyaan-
pertanyaan yang formal dan ketat. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kenyamanan
dalam wawancara dengan informan.

PEMBAHASAN
Tempat pengajianAl-Qur’an adalah suatu tempat di mana orang-orang berkumpul
untuk belajar dan mempelajari Al-Qur’an, kitab suci dalam agama islam. Tempat ini
dapat berupa masjid, surau, madrasah, atau rumah pribadi yang disediakan untuk tujuan
pengajaran agama. Pengajian Al-Qur’an merupakan kegiatan yang umum dilakukan
oleh umat muslim untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap Al-
Qur’an.
Seperti halnya di desa hiang, lebih tepatnya di desa hiang tinggi tempat pengajian
Al-Qur’an merupakan wadah yang baik bagi anak-anak untuk memahami dan
mempelajari tentang Al-Qur’an. Salah satu tempat pengajian anak-anak yaitu
pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks. Tempat pengajian madrasah diniyah
takmiliyah htks merupakan suatu hal yang positif bagi anak-anak di dalam membentuk
karakter akhlak yang mulia karena bukan hanya di sekolah saja tetapi pengajian
madrasah diniyah takmiliyah htks juga menanamkan pentingnya akhlak bagi anak-
anak. Pengajian diniyah takmiliyah htks dibagi lagi menjadi tiga tingkat:
1. Pengajian iqra
2. Pengajian Al-Qur’an
3. Pengajian tahfiz
Waktu dan tempat pelaksanaan pengajian madrasah diniyah htks yaitu di masjid
al ihsan desa hiang tinggi dan untuk jadwal pengajian madrasah diniyah takmiliyah
htks yaitu pada hari selasa, rabu dan sabtu.
Adapun metode pembelajaran yang diterapkan ustadz dan ustazah di pengajian
madrasah diniyah takmiliyah htks yaitu di saat sebelum pembagian kelas anak-anak
akan di arahkan untuk murojaah juz 30 terlebih dahulu, dan pengajian madrasah
diniyah takmiliyah htks ini tidak hanya terfokuskan pada bacaan Al-Qur’an saja tetapi
juga memfokuskan pada tajwid dan bacaan shalat, dan di setiap kelas ustadz dan
ustazah memberikan target hafalan juz 30 kepada anak-anak.
Sebelum adanya tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks lebih dan
kurangnya aktivitas anak-anak hanya berada di rumah dan bermain bersama teman-
temannya saja, tetapi sejak berdirinya pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks
anak-anak yang awalnya dirumah dan bermain bersama teman-temannya saja sekarang
mempunyai aktivitas positif yaitu belajar dan mengaji bersama teman-temanya, yang
awalnya sebagian besar anak-anak belum memahami tentang tajwid dan shalat,
sekarang dengan adanya tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks mereka
menjadi mendapatkan pengetahuan baru dan memperdalam pemahaman mereka
tentang agama.
Menurut salah satu hasil wawancara saya dengan ustazah, santri dan santriwati di
pengajian diniyah takmiliyah htks:
Wawancara ustazah : anak-anak mempunyai antusias dan juga bersemangat yang
tinggi selama proses pembelajaran dan pemahaman Al-Qur’an.
Wawancara santri putri:ia mengatakan selama ia belajar mengaji di madrasah
takmiliyah ia merasa bertambahnya ilmu tentang bagaimana tata cara shalat yang baik
dan benar dan juga ia merasa mempunyai semangat yang kuat untuk menghapalkan Al-
Qur’an, dengan bimbingan yang baik oleh ustadz dan ustazah di sini ujar putri salah
satu santri pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks.
. wawancara santri putra: ia mengatakan pengajian di madrasah diniyah takmiliyah
htks ia banyak mengalami perubahan dari mulai cara ia membaca Al-Qur’an, tata cara
shalat dan bagaimana cara membaca AlQur’an dengan menggunakan tajwid ujar
miftah salah satu santri di tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks.
Tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks ini juga memberikan banyak
hal yang positif dan juga mendukung tumbuh dan berkembangnya anak-anak. Dengan
adanya pengajian ini anak-anak tidak lagi menghabiskan waktu di rumah dan bermain
saja akan tetapi anak-anak sudah mempunyai kegiatan yang jauh lebih bermanfaat yaitu
dengan belajar dan memahami Al-Qur’an, sehingga waktu mereka tidak terbuang
begitu saja.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan, dapat disimpulkan bahwa
tempat pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks, memiliki peran penting dalam
meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap Al-Qur’an. Tempat ini
memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar dan mempelajari Al-Qur’an,
serta membentuk karakter akhlak yang mulia. Pengajian ini dilakukan melalui metode
pembelajaran yang meliputi murojoah, tajwid, bacaan shalat, dan target hafalan juz 30.
Dengan adanya tempat pengajian ini, anak-anak memiliki kegiatan positif dan dapat
meningkatkan pengetahuan mereka tentang pendidikan agama. Pengalaman para
ustazah dan santri di pengajian tersebut menunjukkan antusiasme, semangat belajar,
peningkatan ilmu agama, dan perubahan positif dalam membaca Al-Qur’an, tata cara
shalat, dan penggunaan tajwid. Pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks
memberikan mereka kegiatan yang bermanfaat dan memperdalam pemahaman mereka
tentang Al-Qur’an.
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti
memberi saran kepada ustadz dan ustazah tempat pengajian madrasah diniyah
takmilyah htks supaya tetap berusaha semaksimal mungkin dalam mempertahankan
dan mengingkatkan semangat anak-anak dalam belajar dan memahami Al-Qur’an
karena bagsa yang hebat lahir dari anak-anak yang mempunyai akhlak yang mulia, dan
juga peneliti berharap kepada segenap orang tua santri/santriwati supaya turut serta
dalam memberikan pembinaan di rumah supaya apa-apa yang dilakukan di tempat
pengajian madrasah diniyah takmiliyah htks ini tidak hanya sebatas di tempat pengajian
saja tetapi santri/ santriwati juga menerapkan di rumah juga, sebab keterlibatan orang
tua merupakan salah satu kunci dari keberhasilan anak-anak, dan pembinaan anak
diharapkan dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA
Hasnah, H. (2011). Peran Taman kanak-kanak Al-Qur’an (TKA/TPA) terhadap
pembentukan akhlak anak di desa maradekaya kecamatan bajeng kabupaten
gowa (disertasi doktor, universitas islam negeri alauddin makassar).
Jumriani, J., Handy, MRN, Subiyakto, B., Syaharuddin, S., & Izmi, N. (2021).
Program baca tulis Al-Qur’an; sebuah habituasi pendidikan karakter pada
anak di kecamatan anjir muara, barito kuala. PAKIS (publikasi berkala
pendidikan ilmu sosial), 1 (2).
Khairuzzaini, N. I, M. (2006). Metode pemahaman Al-Qur’an dan hadis syekh
muhammad arsyad al banjari (studi analisis bab saum dalam kitab sabil al-
muhtadin) (doctoral dissertation, universitas islam negeri sunan kalijaga).
Lubis, S., Pasaribu, M., Siregar, R., Agustini, R., & Lubis, JN (2021). Bimbingan
belajar membaca Al-Qur’an gratis pada anak asuh rumah pintar acibu desa
purwodadi kecamatan padangsidimpuan batunadua. Martabe: jurnal
pengabdian kepada masyarakat, 4 (1), 357-362.
Martono, N. (2010). Metode penelitian dkuantatif: analisis isi dan analisis data primer
(sampel halaman gratis). RajaGrafindo persada.
Muhammad, H., & Al Mu’min, YT (2021). Membantu anak-anak belajar membaca Al-
Qur’an dengan ilmu tajwid di desa ratu jaya kabupaten lampung utara.
Persembahan: jurnal pengabdian kepada masyarakat, 3 (2), 123-136.
Soendari, T. (2012). Metode penelitian deskriptif. Bandung, UPI. Stuss, magdalena &
herdan, agnieszka, 17.

Anda mungkin juga menyukai