Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

PELATIHAN FASOHAH AL-QUR’AN


DI MASJID JAMI’ DARUSSHOLAH
PAKONG MODUNG BANGKALAN

Oleh:
Ahmad Bahrudin, M.Pd.I
M. Tohir, M.Hum
Achmad Ghufron, M.H.I

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI ILMU USHULUDDIN
BANGKALAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul : Pelatihan Fasohah al-Qur’an


2. Ketua Pelaksana : Ahmad Bahrudin, M.Pd.I
M. Tohir, M.Hum
Achmad Ghufron, M.H.I
3. Sifat Kegiatan : Penyampaian Materi
4. Sumber Dana : STIU Darussalam

Mengetahui,

Kepala LP2M

Muhammad Luthfianto, M,Ag

Menyetujui,

Ketua STIU Darussalam

Umar Zakka, S.S, M.Th.I

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Allah Swt atas berkas Rahmat dan KaruniaNya,
Kami dapat menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui
kegiatan Pelatihan Fasohah al-Qur’an untuk Para remaja di desa Pakong,
kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, yang berlangsung di Masjid Jami
Darussholah dusun Berek Embong Desa Pakong.
Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan perwujudan salah satu Tri
Dharma Perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh civitas akademika program Ilmu
al-Quran dan Tafsir (IQT) Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam
(STIUDA) Bangkalan. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada setiap malam Selasa.
Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan pengetahuan, wawasan dan
kemampuan masyarakat desa Pakong khususnya para remaja dalam bidang
membaca al-Qur’an sebagai kitab primer dalam agama Islam.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan trima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Kepala desa Pakong yang telah memberikan kemudahan dalam
melaksanakan pengabdian.
2. LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam (STIUDA)
Bangkalan yang telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam
pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
3. Staf Dosen dan TU Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam
(STIUDA) Bangkalan yang telah membantu kelancaran pelaksanaan
kegiatan pengabdian ini.
4. Para remaja desa Pakong yang telah turut berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
Semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat bermamfaat.

Bangkalan, 11 Maret 2021


Pelaksana

Ahmad Bahrudin, M.Pd.I

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Masalah
Desa Pakong merupakan desa yang dikelilingi oleh pesantren-pesantren,
dikenal dengan sebutan desa santri. Kurang lebih sekitar ada 10 pondok pesantren
dan beberapa sekolah-sekolah keagamaan non formal (madrasah diniyyah) di desa
ini. Bisa dikatakan bahwa hampir semua masyarakatnya sejak masa kecil sudah
mulai belajar di sekolah-sekolah non formal tersebut, bahkan bisa dipastikan
orang tua pasti akan memasukkan anak-anaknya yang masih kecil sekitar berumur
5 tahun ke sekolah atau pesantren tersebut. Dikarenakan semangat keagamaan
masyarakat Pakong terbilang tinggi dibanding dengan masyarakat lainnya terbukti
dengan banyaknya pesantren dan pendidikan non formal yang berdiri di desa ini.
Sekolah-sekolah non formal ini lebih banyak menekankan pada
pembelajaran tentang keagamaan terkhusus dalam bidang membaca al-Qur’an
karena basic pendidikannya pesantren. Sehingga murid-murid atau para santri
yang ada di sekolah ini secara keseluruhan mulai dari tingkat TK, tingkat SD atau
dijenjang selanjutnya membutuhkan pembelajaran keagamaan yang intens
khususnya dalam bidang ilmu-ilmu al-Qur’an. Kerena, membaca al-Qur’an adalah
bukti konkrit yang realistis terhadap seorang pelajar untuk menampilkan
keilmuannya di khalayak umum. Seorang pelajar khususnya di desa Pakong bisa
kelihatan keahlian dan dan kemampuannya apabila ia mampu membaca al-Qur’an
dengan baik. Ternyata kemampuan membaca al-Qur’an merupakan tolok ukur
kemampuan seoramg pelajar dalam mengekspresikan ilmunya pada msyarakat.
Dalam mendalami ilmu-ilmu al-Qur’an, tidak bisa dipungkiri bahwa yang
menjadi syarat mutlak adalah kemampuan membacanya terlebih dahulu. Karena,
sangatlah kesulitan apabila mempelajari ilmu-ilmu baca al-Qur’an tanpa
memperhatikan kemampuan memabacanya. Sehingga sangat perlu adanya wadah
yang bisa merangkul para remaja di desa ini untuk bisa mengembangkan
kemampuan bacaan al-Qur’an dengan tujuan mampu meningkatkan kemampuan
mambaca para pelajar dan mampu mengembangkan keilmuan bacaannya.

4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan di analisis masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagaimana berikut:
1. Berkaitan dengan problematika kemampuan pembacan al-Qur’an remaja desa
Pakong untuk kelanjutan belajarnya
2. Berkaitan dengan problematika pengetahuan teori pembacaan al-Qur’an
masyarakat desa Pakong
3. Berkaitan dengan urgensi kemampuan membaca al-Qur’an
4. Berkaitan dengan urgensi kemampuan memahami teori-toeri pembacaan al-
Qur’an dan aplikasinya
5. Berkaitan dengan pemanfaatan, pengarahan dan pemaksimalan potensi
membaca al-Qur’an pada masyarakat desa Pakong

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di identifikasi masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam kegiatan ini adalah: “apa urgensi pelatihan Fasohah al-Qur’an
untuk para remaja desa Pakong”

5
BAB II

TUJUAN, MAMFAAT DAN KERANGKA PEMECAHAN

MASALAH

A. Tujuan kegiatan
Tujuan dari diadakannya kegiatan Pelatihan Fasohah al-Qur’an adalah agar
supaya para masyarakat khususnya para remaja mampu membaca al-Qur’an
dengan baik dan mampu mengembang kemampuan membaca pada teori atau
riwayat-rwayat yang lain.

B. Manfaat Kegiatan
Dapat menjadikan kemampuan dan pengetahuan masyarakat desa Pakong
semakin bertambah khususnya dalam membca al-Qur’an, sehingga mereka
terhindar dari pemahaman-pemahaman yang fanatik, keliru dan menyesatkan.
Manfaat yang lainnya adalah menjadikan masyarakat lebih berwawasan
berbudi yang baik dan toleran dengan perbedaan karena bertambahnya kedalaman
kegamaan mereka yang secara otomatis menghindarkan desa ini dari perbuatan-
perbuatan kriminal dan menjadikan desa ini desa yang tenteram dan aman.

C. Kerangka Pemecahan Masalah


Alternatif pemecahan masalah dilakukan dengan mengadakan kajian rutin
mingguan yang diagendakan pada setiap malam Selasa setelah salat Isya’ di
Masjid Jami’ Darussholah Pakong Modung Bangkalan.
Metode pembelajaran dengan menggunakan metode penyampaian kaidah-
kaidah atau teori bacaan al-Qur’an dari berbagai macam riwayat kemudian
dilanjutkan dengan pengeplikasiannya pada teks al-Qur’an dengan membaca.

6
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian


Kegiatan pelaksanaan ini dimulai pada hari Selasa, 08 Juni 2021 dari jam
20:00-21:00 WIB dan berkelanjutan pelaksanaannya pada setiap hari Selasa
malam. Acara ini dilaksanakan di Majid Jami Desa Pakong Modung Bangkalan.

B. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran yang dipilih adalah remaja masyarakat di Desa Pakong
Modung Bangkalan.

C. Relevansi Bagi Masyarakat


Kegiatan pengabdian ini memiliki relevansi dengan kebutuhan perlunya
pelatihan Fasohah al-Qur’an bagi masyarakat di desa Pakong Modung
Bangakalan. Belum adanya wadah yang bisa mewadahi para remaja mulai dari
tingkat SMP sederajat dan seterusnya untuk bisa belajar ilmu baca al-Qur’an
secara khusus, mejadikan hal ini fakta negatif yang perlu adanya upaya perbaikan.
Ilmu-ilmu agama yang telah disediakan oleh lembaga-lembaha formal non
pesantren belum mampu menjadikan mereka mampu untuk membaca dan
memahami al-Qur’an dengan komprehensif, sehingga hal ini menjadikan
kemampuan membaca al-Qur’an mereka hanya ittiba’ saja atau maksimal
merekan hanya mampu membaca al-Qur’an dalam satu riwayat bacaan.
Jadi, pelatihan Fasohah al-Qur’an adalah wadah yang bisa mewadahi para
remaja desa Pakong untuk bisa melanjutkan studi al-Qur’an. Sehingga bisa
mengembangkan metode dan cara membaca al-Qur’an yang lebih baik. Sehingga
setiap kata dan kalimat yang dialunkan itu fasih dan sesui dengan pedoman tajwid,
jelas maknanya dan lain sebagainya.

7
D. Hasil Kegiatan
1. Hasil Pelatihan
Berdasarkan agenda kegiatan pelatihan Fasohah al-Qur’an malam Selasa.
Dapat memberikan pengetahuan dan peningkatan kemampuan mereka
terhadap membca al-Qur’an, sehingga secara otomatis pengetahuan mereka
terhadap bacaan al-Qur’an akan semakin bertambah dan berwawasan.

2. Faktor Pendukung dan faktor Penghambat


Beberapa faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian
kepada masyarakat adalah besarnya minat dan antusiasme selama kegiatan,
sehingga kegiatan berlangsung dengan lancar. Sedangkan disisi lain yang
menjadi faktor penghambat adanya kegiatan ini adalah membutuhkan waktu
yang panjang untuk bisa mencapai ke tahap mahir dalam membaca al-Qur’an.

8
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa,
bertambahnya kemampuan para remaja desa Pakong dalam membaca al-Qur’an.

B. Saran
Mengingat besarnya mamfaat kegiatan pengabdian pada masyarakat ini,
maka selanjutnya perlu:
1. Mengagendakan kajian ini secara rutin tanpa ada batas waktu yang ditentukan.
2. Diupayakan adanya bantuan finansial terhadap peserta untuk menambah daya
semangat belajar, dikarenakan mayoritas peserta adalah dari kalangan tidak
mampu.

9
Lampiran 1

10

Anda mungkin juga menyukai