Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

“Pengembangan Kompetensi Pendidik dalam Meningkatkan Baca Tulis


Pegon Santri TPQ Baiturrahman”

Oleh:

1. Nur Fatimah, M. Pd.


2. Unzilatur Rohmah
3. Luk luk ul mokarromah

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG

PROBOLINGGO

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul PKM : Pendampingan Pengembangan Kompetensi


Pendidik dalam Meningkatkan Baca Tulis
Pegon Santri TPQ Baiturrahman
2. Nama Mitra Program : Pengurus TPQ Baiturrahman
3. Pengusul
a. Nama : Nur Fatimah, M.Pd.
b. NIDN : 21210491
c. Jabatan/Golongan : Asisten Ahli/III B
d. Program Studi : Pendidikan Agama Islam
e. Peruruan Tinggi : Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH)
f. Bidang Keahlian : Ilmu Pendidikan
g. Alamat/Kantor/Faks/Surel : JL. PB. Sudirman No. 360, Semampir, Kraksaan,
Probolinggo Jawa Timur (0335) 842178
4. Lokasi Kegiatan Mitra
a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Sentulan/Banyuanyar
b. Kabupaten/Kota : Probolinggo
c. Provinsi : Jawa Timur
5. Luaran yang dihasilkan : Laporan Akademik & Artikel PKM
6. Jangka waktu pelaksanaan : 1 Bulan
7. Biaya Total : Rp. -
- Institusi : Rp. -
- Sumber lain (Sebutkan …) -

Mengetahui Probolinggo, 25 Maret 2022


Dekan Pengusul

Dr. Mamluatun Ni'mah, M.Pd. Nur Fatimah, M.Pd.


NIDN. 2111078203 NIDN. 2114059201
Menyetujui,
Ketua LP2M

Dr. Edi Kurniawan Farid, M.Pd.I.


NIDN. 2121049101

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
a. Isu dan Fokus Pemberdayaan ................................................................................. 1
d. Output Pendampingan yang diharapkan ................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................... 5
a. Strategi yang digunakan.......................................................................................... 5
b. Langkah-langkah dalam Pendampingan ................................................................. 6
c. Pemilihan Subject Dampingan .............................................................................. 14
BAB III ................................................................................................................. 15
a. Dampak Perubahan............................................................................................... 15
b. Pembahasan/Diskusi Keilmuan ............................................................................. 24
BAB IV ................................................................................................................. 26
a. Kesimpulan ............................................................................................................ 26
b. Saran ..................................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 28
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman


1 Tahapan Pelaksanaan KKN-PKM Pendekatan ABCD 6
2 Form Institusi Kemasyarakatan 11
3 Pemetaan Asset Individual 12
Penentuan Program dengan Skala Prioritas di Komunitas
4 TPQ Baiturrahman Desa Sentulan Kecamatan Banyuanyar 19
Kabupaten Probolinggo

iii
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman


1 Bagan tahap appreciative inquiry 9
2 Wilayah desa Sentulan 10
3 Silaturrahmi dan interview kepada masyarakat 17
Hasil Pemetaan Asset Komunitas TPQ Baiturrahman Desa
4 17
Sentulan Kecamatan Bnyuanyar
5 Proses FGD Penyusunan Dream 21
6 Proses FGD Penyusun Design 22
7 Pendampingan Pembelajaran Pegon dengan Metode ARCS 23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

a. Isu dan Fokus Pemberdayaan


Menurut As’ad Humam, Taman Pendidikan Al-Qur;an (TPQ)
adalah lembaga pendidikan dan pengajaran al-Qur’an untuk anak umur (
7-12 tahun). Namun, kenyataannya sekarang dikalangan masyarakat anak
dibawah usia 7 tahun sudah ada yang ikut belajar di TPQ. Karena
kepedulian orang tua yang tinggi terhadap pendidikan anak agar bisa
mempunyai tujuan yang jelas dengan mengenal tuhannya sejak dini. TPQ
merupakan salah satu lembaga non formal yang kehadirannya masih tetap
dibutuhkan oleh orang tua dan anak-anak.1Belajar bukan hanya mengenai
ilmu pendidikan, akan tetapi juga belajar mendalami ilmu agama dengan
mempelajari al-qur’an. Namun kenyataannya saat ini anak-anak lebih
senang bermain gedjet dari pada belajar dan membaca al-quran. Hal ini
harus ditangani dengan serius untuk memperbaiki kekurangan dalam
pendidikan, salah satunya dengan cara memasukkan anaknya ke TPQ.2
Di TPQ sendiri banyak sekali materi- materi yang berkaitan
dengan keagamaan, salah satunya yaitu pembelajaran baca tulis pegon.
Yang dimaksud pegon sendiri adalah sebuah tulisan atau aksara arab yang
tidak mengunakan tanda baca atau bunyi.3Pegon sendiri bisa disebut juga
dengan kitab yang berbahasa indonesia, jawa, melayu dan bahasa daerah
lainnya. Masyarakat didaerah jawa, terutama kalangan islam tradisional
sebagian besar masyarakatnya mengenal huruf pegon dengan sangat baik
dan memang sangat terkenal pascamasuknya islam di nusantara.

1
Septi Ari Subekti, Peran Taman Pendidikan….,FKIP UMP,2016, hlm, 8-9
2
Muhammad Ansori, Metode Tahfidz Apel dan Murâja’ah, Pendampingan
terhadap Pengembangan Kualitas Asset SDM Guru dalam Meningkatan Hafalan Juz
‘Amma Siswa SD Plus Al-Qodiri, (Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember : Al-
Ijma’ : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol.1 No. 2 April 2021), hlm 140.
http://aijpkm.iaiq.ac.id/index.php/pkm/article/view/6
3
https://nu.or.id/pustaka/mengenal-pengertian-aksara-pegon-di-nusantara-PMZKF

1
Pegon lahir dikalangan pondok pesantren untuk mengartikan atau
menerjemahkan kitab-kitab menjadi bahasa jawa atau indonesia untuk
mempermudah dalam penulisannya, penulian pegon sendiri sama seperti
hal nya menulis arab dimulai dari kanan ke kiri. Pembelajaran pegon ini
juga diberlakukan di dataran tinggi seperti didaerah Sentulan. Di Desa
sentulan sendiri terdapat kegiatan TPQ yang dilaksanakan di Mesjid
Baiturrahman pada sore hari setelah sholat ashar berjamaah. Akan tetapi
saat ini kegiatan belajar mengajar tidak berjalan seperti biasa dikarenakan
kurangnya tenaga pengajar di TPQ. Maka dari itu program pengabdian
kami kepada masyarakat difokuskan kepada pembelajaran baca tulis pegon
bagi santri di TPQ Baiturrahman. Tujuan dilaksanakannya program ini
adalah untuk perkembangan potensi sumber daya manusia terkait
kompetensi guru dan santri TPQ Baiturrahman.
Di era modern ini, perkembangan teknologi sangatlah pesat dan
diharapkan bisa berguna bagi kehidupan manusia. Namun dengan seiring
berjalannya waktu banyak santri yang menyalahgunakan dalam
penggunaan teknologi. Hal ini menjadi kendala berjalannya atau tidaknya
belajar mengajar di TPQ. sehingga dengan main gadjet, para santri sampai
melupakan belajar dan pekerjaan rumahnya.4
Dalam menerapkan pembelajaran pegon perlu adanya metode yang
cocok dalam pendampingan kepada guru dan santri yaitu metode (ARCS)
Attention Relevance Confidence Satisfaction. ARCS merupakan suatu
bentuk yang memfokuskan kepada perhatian santri, menyesuaikan materi
pelajaran yang di sampaikan oleh guru, menciptakan rasa percaya diri guru
dan santri dalam kegiatan belajar mengajar, dan dapat menimbulkan rasa
puas dalam diri guru dan santri.5 Guru di TPQ Baiturrahman sendiri perlu
adanya dorongan untuk melakukan proses kegiatan belajar mengajar,

4
Juni Iswanto. Asichul In’am, Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Pegonbagi Guru dan
Santri Di TPQ dan MadinBaiturrohman Sugihan Duren Sawahan Nganjk, (Sekolah Tinggi Agama
Islam Darussalam Krempyang Nganjuk: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3 Number 02
Mei 2021), hlm 2 – 3. http://ejournal.staida-
krempyang.ac.id/index.php/janaka/article/view/293/205
5
https://www.slideshare.net/chintrosa/tbp-metode-a-r-c-s

2
karena kurang percaya diri dalam mengajar materi pegon. Metode ARSC
ini di mulai dari guru mendapatkan motivasi dari tujuan dan hasil
pembelajaran pegon yang diterapkan kepada santri TPQ Baiturrahman.
Dampak dari pengajaran pegon oleh guru TPQ Baiturrahman akan
menghasilkan santri yang mempunyai dasar untuk baca tulis Pegon.
Sehingga diharapkan program ini dapat menjadi salah satu sumber
penggerak pendidikan Desa Sentulan Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten
Probolinggo.

b. Tujuan
Dengan adanya program KKN-PKM UNZAH ini masyarakat di
Desa Sentulan mengharapkan santri di TPQ Baiturrahman bisa mengetahui
dan mempelajari cara baca tulis Pegon sebagai pengetahuan dasar bagi
santri sebelum mereka meneruskan sekolah ke pondok pesantren dan
untuk mengembangkan aset lembaga TPQ Baiturrahman pada aspek SDM
guru pegon untuk menemukan metode yang tepat dan meningkatkan minat
belajar bagi santri.

c. Alasan Memilih Dampingan


Alasan memilih dampingan di lembaga TPQ Baiturrahman Dusun
Krajan Rt 07 Rw 02 Desa Sentulan Kecamatan Banyu Anyar Kabupaten
Probolinggo terdapat beberapa faktor yaitu. Pertama, masyarakat di sekitar
Mesjid Baiturahman mengharapkan dengan adanya Mahasiswa KKN di
Desa sentulan bisa memberikan perubahan kepada materi dan sistem
pembelajaran di TPQ Baiturrahman, masyarakat sekitar mengiginkan
santiwan dan santri wati di TPQ Baiturrahman mempelajari dasar-dasar
pegon, dikarnakan sebagian besar dari mereka itu melanjutkan sekolah
diponok pesantren jadi masyarakan itu berharap putra dan putrinya ketika
masuk pesantren sudah mengetahui baca dan tulis pegon. Kedua,
permasalahan dalam menentukan metode yang cocok umtuk program
pembelajaran TPQ. Jadi proses pembelajaran anak menjadi tidak optimal

3
dan kondusif. Ketiga, lembaga TPQ Baiturrahman memiliki tenaga
pengajar (SDM) yang kurang memadai dan mengusai ilmu pegon. Dan
kondisi ini menjadi seakin buruk ketika metode yang mereka pakai adalah
metode ceramah sehingga kondisi ini membuat santri di TPQ cenderung
bosan, suntuk dan jenuh ketika belajar, tentu saja ini berdampak negativ
terhadap kualitan dan kualitas santri TPQ Baiturrahman. Dan yang ke
empat, komunitas TPQ Baiturrahman mengharapkan bantuan dampingan
ini untuk menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Komunitas ini
yakin jika ada pemilihan metode yang tepat dan ada pendampingan untuk
SDM guru TPQ maka dalam permasalahaan pembelajaran TPQ akan
terselesaikan.

d. Output Pendampingan yang diharapkan


Berdasarkan kondisi nyata dampingan diatas tersebut, pelaksanaan
dampingan di komunitas TPQ Baiturrahman Dusun Krajan Rt 07 Rw 02
Desa Sentulan Kecamatan Banyu anyar Kabupaten Probolinggo memiliki
beberapa Out Put yang diharapkan yaitu;
1. Terwujudnya program pegon sebagai program unggulan di TPQ
Baiturrahman sehingga bisa menjadi daya tarik untuk masyrakat
agar orang tua mempercayai anak –anaknya belajar di TPQ.
2. Meningkatkan kopetensi SDM guru tentang program pegon,
program yang menjadi program utama kami.
3. Terwujudnya SDM yang berkualitas pada aspek kreatifitas guru
TPQ Baiturrahman dan menerapkan metode-metode menarik yang
tepat dan cocok untuk santri TPQ baiturrahman.

4
BAB II
METODE PENDAMPINGAN

a. Strategi yang digunakan

Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian


dan pengabdian kepada masyarakat, merupakan 3 pillar yang wajib di
miliki mahasiswa maupun civitas akademika perguruan tinggi. Salah satu
isi dari tridharma perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat
yaitu pemberdayaan masyarakat upaya untuk membantu kegiatan yang ada
di masyarakat agar lebih baik lagi melalui inovasi yang di kembangankan
oleh Mahasiswa.
Pada pendampingan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2022
Universitas Islam Zainul Hasan Genggong menerapkan system
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berbasis Masjid dengan
pendekatan Asset Based Community Development (ABCD). Pendekatan
ABCD merupakan metode yang membangun potensi atau aset yang di
miliki masyarakat untuk di jadikan sebagai kapasitas dalam kehidupan
sehari – hari.6 Dengan demikian, inti dari Metode ABCD adalah suatu
upaya untuk memfokuskan pengembangan komunitas sesuai dengan asset
yang sudah dimiliki masyarakat, di dalam pengembangan komunitas ini
hal yang dikembangkan adalah komunitas yang berada di lembaga
pendidikan keagamaan yaitu Taman Pendidikan Al-qur’an (TPQ)
Baiturrahman yang bertempat di Dusun Krajan Desa Sentulan Kecamatan
Banyuanyar Kabupaten Probolinggo. Asset yang di kembangkan di TPQ
yaitu asset tenaga pendidik dan asset materi.

6
Edi Kurniawan Farid, Terza Travelancy, Buku Panduan Teknis KKN Berbasis Masjid
dengan Pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) Tahun Akademik 2021/2022.
(Kraksaan: Februari 2022), hlm. 11.

5
b. Langkah-langkah dalam Pendampingan
Langkah – langakah dalam pendampingan yang dilakukan dengan
melihat kondisi masyarakat terutama wilayah masjid Baiturrahman Desa
Sentulan Kecamatan Banyuanyar Kabupatan Probolinggo dengan
melakukan beberapa tahapan yang kami buat seperti di bawah ini:

Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan KKN-PKM Pendekatan ABCD

Minggu 1

Tahapan Tujuan Kegiatan Alat/Media

Masyarakat Silaturahmi ke
mengetahui tokoh masyarakat
maksud kehadiran dan masyarakat
mahasiswa KKN umum

Munculnya Mengikuti kegiatan


kepercayaan dari sosial dan
komunitas keagamaan seperti
Inkulturasi terhadap pengajian, berbaur
mahasiswa KKN dengan masyarakat

Mahasiswa
memfasilitasi
kelompok Pembentukan core
masyarakat yang grub
ada sebagai core
grub

Appreciative
inquiry,
Penemuan
Berbasis
Mahasiswa Melakukan Silaturrahim
mengidentifikasi pemetaan aset (Inquiry Based
Discovery Silaturrahim),
aset dan potensi melalui FGD dan
desa interview community map,
transect,
Pemetaan
Asosiasi dan
Institusi,
individual skill

6
inventory,
leacky bucket

Minggu Ke-2

Tahapan Tujuan Kegiatan Alat/Media

Mensosialisasikan
Mengetahu aset
hasil pemetaan aset
yang dimili
kepada masyarakat
Low hanging
Design Mengidentifikasi fruit, diagram
peluang kemitraan ven,diagram alur
Mengidentifikasi
peluang
Merencanakan
program kerja

Minggu Ke-3

Tahapan Tujuan Kegiatan Alat/Media

Memfasilitasi Lembar
Terlaksannya
pelaksanakan monitoring/evalu
Define prioritas program
program pilihan asi, design
kerja
masyarakat program kerja

Minggu Ke-4

Tahapan Tujuan Kegiatan Alat/Media

Mengetahui
Melakukan
sejauh mana
monitoring kegiatan;
ABCD Lembar
Refleksi membuat laporan
membawa monitoring
kelompok dan
dampak
laporan individu
perubahan

Masjid Baiturrahman yang bertempat di Desa Sentulan Kecamatan


Banyuanyar Kabupaten Probolinggo merupakah salah satu masjid jami’
yang ada di Desa Sentulan dan tempatnya cukup strategis dari lingkungan

7
masyarakat. Di Masjid Baiturrahman tersebut untuk kegiatan keagamaan
sendiri bisa dikatakan aktif salah satunya kegiatan TPQ Baiturrahman.
TPQ Baiturrahman merupakan tempat pendidikan yang sudah
bejalan 1 tahun silam. Banyak masyarakat yang mempercayai anaknya
untuk menimbah ilmu di TPQ Baiturrahman karena, mayoritas anak –
anak di Desa Sentulan sekitar kawasan Masjid setelah menyelesaikan studi
di Madrasah Ibtidaiyah akan melanjutkan ke Pondok Pesantren. Banyak
sekali materi yang di ajarkan di TPQ Baiturrahman yaitu, Tajwid, Fiqih,
Bulughul Marom, dan Nurul Yaqin. Materi – materi tersebut merupakan
ilmu dasar ketika akan masuk kedunia pesantren.
Langkah - langkah pendampingan di desa Sentulan Kabupaten
Banyuanyar dengan pendekatan ABCD dengan beberapa tahapan yang
perlu di ketahui yaitu:
1. Appreciative Inquiry
Salah satu pendekatan yang memberi dampak positif pada faktor
internal dan eksternal, appreciative inquiry memiliki ciri-ciri antara
lain menekankan hal positif yang dicapai, memusatkan perhatian pada
kemampuan daripada kelemahan, serta memfokuskan pada hal-hal
yang berjalan baik daripada hal-hal buruk yang terjadi. Perencanaan
dengan menggunakan pendekatan ini dilakukan dengan memusatkan
pada apa yang bisa dilakukan, bukan yang tidak bisa. Sehingga akan
mendorong kita untuk fokus pada hal-hal yang berjalan baik sebagai
dasar untuk melakukan perencanaan selanjutnya. Dengan mendasarkan
pada hal-hal positif, appreciative inquiry diharapkan dapat mendorong
perencanaan yang dilakukan secara kreatif, inovatif, dan sistematis.
Sehingga perwujudan impian sungguh berdasarkan pada kekuatan
komunitas dan peluang yang tercipta.7 Dengan menekankan pada
sebuah lembaga pendidikan sebagai pengalaman baik yang perlu
disebarluaskan dan melalui rangkaian tahap yang berkelanjutan, maka

7
https://www.scn-crest.org/id/images/dokumen/pendekatan-appreciative-inquiry.pdf

8
appreciative inquiry mengembangkan 4D dalam proses pengkajiannya
(seperti terlihat dalam bagan di bawah ini).

Discovery/menemukan
Mengangkat capaian
Terbaik yang ada

Destiny/mewujudkan Dream/mimpi
Melaksanakan tindakan Inti Positif Mimpikan masa depan
agar mimpi tercapai Yang akan mendatang

Design/merancang
Merancang berdasar
kenyataan yang ada

Gambar 1. Bagan tahap appreciative inquiry

a. Tahap Discovery (Menemukan)


Discovery adalah proses pencarian secara mendalam tentang hal –
hal positif, pengalaman masa lalu yang berhasil, dan hal – hal
terbaik yang pernah dicapai. Apa yang bernilai dan membanggakan
dari masa silam perlu adanya identifikasi kemudian diapresiasi.
Cara menemukan kesuksesan ini dilakukan dengan proses
interview ataupun focus group discussion (FGD).
b. Tahap Dream (Mimpi)
Pada tahap ini merupakan suatu hal untuk memimpikan apa yang
telah di ketahui sebelumnya dari hasil interview kepada masyarakat
untuk di jadikan suatu komunitas dalam program kerja.
c. Tahap Design (Merancang)
Mengetahui Aset dan Mengidentifikasi Peluang, pada tahap
mengidentifikasi peluang ini, komunitas bekerjasama dengan
mahasiswa sebagai pemerdaya untuk mengetahui asset apa yang
dapat di kembangkan di desa mereka dengan cara merumuskan
strategi yang sistematis, konstruktif dan kolaborasi.

9
d. Tahap Destiny (Melaksanakan dan Mengontrol atau
Mengevaluasi)
Dalam kerja sama komunitas atau core group maka program kerja
yang sudah dibuat bersama – sama akan di laksanakan dengan
mengembangkan materi pelajaran pegon yang sebelumnya belum
ada dengan menggunakan metode yang sudah kami gunakan.

2. Pemetaan Komunitas (Community Mapping)


Pemetaan Komunitas (Community Mapping) meruapakan
visualisasi pengetahuan dan persepsi berbasis masyarakat mendorong
pertukaran informasi dan menyetarakan kesempatan bagi semua anggota
masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses yang mempengaruhi
lingkungan dan kehidupan mereka.8

3. Penelusuran Wilayah (Transectoral)


Untuk menemukan aset fisik dan alam secara terperinci,
Transectoral atau penelusuran wilayah adalah salah satu tehnik yang
efektif. Transectoral adalah garis imajiner sepanjang suatu area tertentu
untuk menangkap keragaman sebanyak mungkin. Dengan berjalan
sepanjang garis itu dan mendokumentasikan hasil pengamatan, penilaian
terhadap berbagai aset dan peluang dapat dilakukan. Misalnya dengan
berjalan dari atas bukit ke bawah sungai dan sisi lain, maka akan mungkin
untuk melihat berbagai macam vegetasi alam, penggunaan lahan, jenis
tanah, tanaman, kepemilikan lahan, dan lain sebagainya.9

8
Edi Kurniawan Farid, Terza Travelancy, Buku Panduan Teknis KKN Berbasis
Masjid…,hlm, 18.
9
Ibid, hlm 22.

10
Gambar 2. Wilayah desa Sentulan
4. Pemetaan Asosiasi dan Instansi
Asosiasi merupakan proses interaksi yang mendasari terbentuknya
lembaga-lembaga sosial yang terbentuk karena memenuhi faktor-faktor
sebagai berikut: (I) kesadaran akan kondisi yang sama, (2) adanya relasi
sosial, (3) dan orientasi pada tujuan yang telah ditentukan. Contoh:
Asosasi Dokter, Perkumpulan wasit, Asosiasi Guru. Instansi adalah norma
atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus yang
sifatnya mengikat dan relatif lama serta memiliki ciri-ciri tertentu yaitu
simbol, nilai, aturan main, dan tujuan. Institusi dapat dibedakan menjadi
institusi formal dan institusi non formal. Setelah diidentifikasi asosiasi dan
instansi yang ada, maka komunitas dapat merumuskan peran asosiasi dan
instansi tersebut didalam pengembangan komunitas.10

Tabel 2. Form Institusi Kemasyarakatan


PERANAN DI
JUMALAH DALAM
NAMA ANGGOTA
NAMA MASYARAKAT
NO ASOSIASI /
KETUA
INSTANSI Sangat Cukup
L P Dominan
Dominan
MI Sunan Giri
1.
MI Miftahul
2.
Ulum
3. SDN Sentulan

10
Ibid,hlm 24.

11
No. 06

PONKESDES
4.
Desa Sentulan

Dengan melihat peranan asosiasi/institusi di dalam komunitas,


maka program pengembangan masyarakat dapat dimulai dengan
mengidentifikasi kekuatan kolektif yang sudah ada untuk menginisiasi
perubahan di komunitasnya, Semakin besarnya peranan asosiasi, maka
percepatan pengembangan masyarakat.
5. Pemetaan Aset Individual (Individual Inventory Skill)
Metode/alat yang dapat digunakan untuk melakukan pemetaan
individual asset antara lain kuisioner, interview dan focus group discussion
(FGD). Manfaat dari Pemetaan Individual Aset antara lain;
1. Membantu membangun landasan untuk memberdayakan masyarakat
dan untuk saling ketergantungan dalam masyarakat
2. Membantu membangun hubungan dengan masyarakat.
3. Membantu warga mengidentifikasi keterampilan dan bakat mereka
sendiri.
Table 3. Pemetaan Asset Individual
Dusun
Dusun Krajan Dusun Nangger Dusun Pelle
Mangga
TPQ Hayatul
TPQ
Islam
Baiturrahman
Peternak bebek
Pengrajin
dan distributor
Mebel
telur masin
Pengusaha
Pembudidaya
Sengon
Ikan lele

Guru TPQ

12
Baiturrahman

6. Sirkulasi Keuangan (Leaky Bucket)


Perputaran ekonomi yang berupa kas, barang dan jasa merupakan
hal yang tidak terpisahkan dari warga atau komunitas dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Seberapa jauh tingkat dinaminitas dalam
pengembangan ekonomi lokal mereka dapat dilihat, seberapa banyak
kekuatan ekonomi yang masuk dan keluar. Untuk mengenali,
mengembangkan dan memobilisir aset-aset tersebut dalam ekonomi
komunitas atau warga lokal diperlukan sebuah anlisa dan pemahaman
yang cermat. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam pendekatan
ABCD (Asset-Based Community Development) adalah melalui Leacky
Bucket11

7. Skala Prioritas (Low Hanging Friut)


Setelah komunitas mengetahui potensi, kekuatan dan peluang yang
mereka miliki dengan melaui menemukan informasi dengan santun,
pemetaan aset, penelusuran wilayah, pemetaan kelompok/institusi dan
mereka sudah membangun mimpi yang indah maka langkah berikutnya,
adalah bagaimana mereka bisa melakukan semua mimpi-mimpi mereka,
karena keterbatasan ruang dan waktu maka tidak mungkin semua mimpi
mereka diwujudkan. Skala prioritas adalah salah satu cara atau tindakan
yang cukup mudah untuk diambil dan dilakukan untuk menetukan
manakah salah satu mimpi mereka bisa direalisasikan dengan
menggunakan potensi masyarakat itu sendiri tanpa ada bantuan dari pihak
luar. Hal yang harus diperhatikan dalam low hanging skala prioritas adalah
apa ukuran untuk sampai keputusan bahwa mimpi itulah yang menjadi
prioritas. Siapakah yang paling berhak menentukan skala prioritas.
Berikan kepercayaan dan kesempatan kepada masyarakat untuk

11
Ibid,hlm 29 – 31.

13
menentukan skala prioritas sendiri. Setelah Pilihan ditentukan oleh
masyarakat, maka langkah selanjutnya adalah design atau merencanakan
kegiatan.12

c. Pemilihan Subject Dampingan


Pemilihan subjek pemberdayaan di komunitas TPQ Baiturrahman
Desa Sentulan Kecamatan Sentulan Kabupaten Probolinggo didasarkan
pada kebutuhan yang diharapkan oleh komunitas tersebut. Subjek
dampingan yang akan didampingi dan dikembangkan kualitas
kompetensinya adalah Guru dan baca tulis pegon Santri TPQ
Baiturrahman. Jumlah gurunya adalah 2 yaitu Muhammad Taufiq Hidayat
dan Fina Wilda Bariroh dan Santrinya mencapai kurang lebih 50 Santri.

12
Ibid,hlm 33 – 36.

14
BAB III
HASIL DAMPAK PERUBAHAN

a. Dampak Perubahan
1. Perubahan pada Aspek Proses Pendampingan di Komunitas Taman
Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Baiturrahman Desa Sentulan
Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo
Sesuai dengan metode ABCD yang digunakan dalam proses
pemberdayaan ini, maka proses tahapan-tahapan pemberdayaan di
Komunitas Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Baiturrahman desa
Sentulan kecamatan Banyuanyar kabupaten Probolinggo dilakukan sesuai
dengan tahapan yang ada di metode ABCD. Di dalam metode ABCD, atau
tahapan-tahapan siklus 4-D yang digunakan oleh ABCD di atas akan
dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, Discovery. Di dalam tahapan ini, pendamping atau
pelaku pemberdayaan melakukan proses pencarian yang mendalam,
seperti mencari dan mengidentifikasi beberapa asset yang dimiliki
komunitas, masalah yang dihadapi komunitas dan sebagainya. Untuk
melaksanakan dan mengoptimalkan proses discovery, maka harus
digunakan berbagai metode atau alat instrumen. Adapun metode atau alat
instrumen discovery yang digunakan di Taman Pendidikan Al-Qur’an
Baiturrahman desa Sentulan adalah ada enam alat instrumen Discovery
yaitu Penemuan Berbasis Silaturrahim (Inquiry Based Silaturrahim),
Community Mapping, transectoral, Pemetaan Asosiasi dan Institusi,
individual skill inventory, analisa sirkulasi keuangan masyarakat (Leaky
Bucket), Penentuan program bisa menggunakan skala prioritas (Low
hanging fruit).13 Adapun penjelasan hasil dari enam alat instrumen
Discovery tersebut yaitu sebagai berikut:

13
Edi Kurniawan Farid, Terza Travelancy, Buku Panduan Teknis KKN Berbasis…., hlm.
5 – 27.

15
a. Inquiry Based Silaturrahim
Setelah menentukan topik dan komunitas yang akan
diberdayakan, maka langkah selanjutnya melakukan silaturrahim ke
komunitas tersebut. Salah satu hasilnya adalah hasil wawancara
dengan beberapa masyarakat sekitar dan semua pendidik komunitas
Taman Pendidikan Al-Qur’an Baiturrahman, yaitu sebagai berikut:
…Menurut salah satu warga sekitar Taman Pendidikan Al-
Qur’an Baiturrahman, yaitu Bapak Sholeh mengatakan bahwa
jika komunitas Taman Pendidikan Al- Qur’an Baiturrahman
memerlukan penambahan materi pegon sebagai salah satu
bekal agar santri dapat dengan mudah beradaptasi dan
mengetahui tentang materi tersebut ketika sudah berada di
lingkungan pondok pesantren. Hal tersebut dikarenakan
mayoritas santri TPQ Baiturrahman yang sudah menginjak
kelulusan di tingkat sekolah Madrasah Ibtidaiyah, akan
melanjutkan pendidikan mereka di pondok pesantren.14

…Menurut pendidik komunitas Taman Pendidikan Al-Qur’an


Baiturrahman mengatakan bahwa hal yang dinyatakan diatas
adalah benar adanya. Salah satu pendidik yang bernama Fina
Wilda Bariroh mengatakan bahwa penambahan materi pegon
memanglah dibutuhkan, namun hal tersebut juga sukar untuk
dilakukan. Hal itu dikarenakan kurangnya tenaga pendidik dan
minimnya kompetensi dalam penguasaan materi. Muhammad
Taufiq Hidayat mengatakan jika tenaga pendidik di komunitas
tersebut hanya dua orang saja, pendiri dari komunitas TPQ
Baiturrahman masih vakum dalam kegiatan belajar mengajar
sebab tengah sibuk dengan beberapa hal.15

Dari hasil wawancara yang sudah tertera di atas kami dapat


menyimpulkan bahwa kendala atau masalah yang berada di dalam
komunitas tersebut adalah kurangnya tenaga pendidik dan minimnya
kompetensi serta kemampuan dari tenaga pendidik yang aktif. Dalam
komunitas Taman Pendidikan Al-Qur’an terdapat tiga tenaga pendidik.
Yang pertama adalah pendiri dari TPQ tersebut namun seperti yang
telah tertera dalam wawancara kedua, beliau tengah berhalangan untuk
mengikuti kegiatan belajar sebab sedang sibuk mengurusi beberapa

14
Wawancara dari bapak Sholeh, hari Minggu tanggal 27 Februari 2022.
15
Wawancara dari pengurus TPQ aiturrahman, hari Minggu tanggal 27 Februari 2022.

16
hal, tenaga pendidik yang kedua adalah lulusan pondok pesantren dan
tenaga pendidik yang ketiga merupakan lulusan MTS.

Gambar 3. Silaturrahmi dan interview kepada masyarakat

b. Community Mapping
Langkah ini merupakan upaya untuk melakukan pemetaan asset
yang dimiliki oleh Desa Sentulan Kecamatan Banyuanyar Kabupaten
Probolinggo. Adapun hasilnya yaitu sebagai berikut:

Gambar 4. Hasil Pemetaan Asset Komunitas TPQ Baiturrahman


Desa Sentulan Kecamatan Bnyuanyar

17
c. Pemetaan Asosiasi dan Institusi
Setelah melakukan upaya pemetaan asset-asset yang dimiliki
oleh Desa Sentulan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pemetaan asosiasi dan institusi. Adapun hasilnya adalah sebagai
berikut:
1) Asosiasi tenaga pendidik TPQ Baiturrahman memiliki peran yang
cukup dominan terhadap pengembangan materi pegon.
2) Asosiasi santri TPQ Baiturrahman memiliki peran yang sangat
dominan terhadap pengembangan materi pegon.
3) Institusi TPQ Baiturrahman memiliki peran yang kurang dominan
terhadap pengembangan pegon.

d. Individual Inventory Skill


Langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan atau
mengiventarisir kemampuan yang dimiliki asset individu SDM
pengajar yang ada di Komunitas Taman Pendidikan Al-Qur’an
Baiturrahman. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
1) Tenaga pendidik yang bernama Fina Wilda Bariroh memiliki
pengetahuan yang cukup bagus. Namun dalam keterampilan
mengajar, pendidik tersebut masih sangat kurang percaya diri.
Sehingga perlu adanya dorongan dan motivasi mengajar.
2) Tenaga pendidik yang bernama Muhammad Taufik Hidayat
memiliki keterampilan mengajar yang sangat bagus, namun dalam
segi pengetahuan dan pemahaman materi tenaga pendidik tersebut
masih kurang memahami.
3) Semua tenaga pendidik memiliki kemampuan social cukup bagus
dan kepribadian yang bagus.
4) Pendiri Komunitas TPQ Baiturrahman mengajarnya cukup bagus,
menguasai pengetahuan sangat bagus, memiliki kemampuan
bersosial yang bagus, serta kepribadian yang bagus.

18
e. Leaky Bucket
Berbagai aktifitas yang mendukung terhadap keberadaan dan
pengembangan komunitas TPQ Baiturrahman Desa Sentulan
Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo yaitu sebagai berikut:
1) Guru TPQ menerima gaji dari santri yang berupa sedekah
seikhlasnya; 2) guru-guru kurang mengikuti perkembangan metode
ARCS sehingga dalam pembelajaran kurang inovasi dalam
meningkatkan belajar santri; 3) Adanya materi pegon yang sebelumya
tidak ada; dan 4) pembelajaran materi pegon dilakukan tiap hari
Minggu.

f. Penentuan program bisa menggunakan skala prioritas (Low


hanging fruit)
Dari berbaga metode atau alat instrumen Discovery yang telah
dilakukan di atas, maka langkah terakhir adalah penentuan program
dengan skala prioritas berdasarkan pada hasil dari alat-alat instrument
tersebut. Adapun hasilnya didiskripsikan di bawah ini:

Tabel 4. Penentuan Program dengan Skala Prioritas di Komunitas TPQ


Baiturrahman Desa Sentulan Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo
Kekurangan atau Asset Individu Asset Asset
SDM yang kurang Asosiasi Institusi
Kelemahan di komunitas menguasai materi yang cukup yang
TPQ Baiturrahman Pegon dan metode dan kurang cukup dan
pembelajaran dominan kurang
dominan

Dampak/Pengaruh
Terhadap…..

Kualitas Program dan 4 3 2


Metode Pembelajaran

Baca dan tulis pegon 3 2 1

19
Keterangan:
1) Tidah Berpengaruh
2) Kurang Berpengaruh
3) Cukup Berpengaruh
4) Sangat Berpengaruh
Adapun kesimpulan dari tabel di atas, yaitu:
1) Asset individu SDM yang kurang menguasai materi pegon dan
variasi metode pembelajaran yang inovatif, target untuk santri
sebelum masuk ke pondok pesantren dapat berpengaruh kepada
daya ingat baca tulis pegon.
2) Asset Asosiasi yang cukup dan kurang dominan berpengaruh
terhadap kualitas dalam menguasai materi pegon dan variasi
metode pembelajaran yang inovatif, target untuk santri sebelum
masuk ke pondok pesantren dapat berpengaruh kepada daya ingat
baca tulis pegon.
Asset Institusi yang cukup dan kurang dominan kurang
berpengaruh terhadap kualitas dalam menguasai materi pegon dan
variasi metode pembelajaran yang inovatif, target untuk santri sebelum
masuk ke pondok pesantren dapat berpengaruh kepada daya ingat baca
tulis pegon.
Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa asset yang paling utama
untuk dikembangkan adalah Asset Individu SDM yang kurang
menguasai materi pegon dan metode Attention Relevance
Confidence Satisfaction (ARCS) cocok sebagai metode yang guru
gunakan di TPQ Baiturrahman. karena Asset tersebut sangat
berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran dan pencapaian target
ketika sudah memasuki pondok pesantren.

Kedua, Dream. Tahapan ini merupakan mimpi atau keinginan atau


tujuan yang diharapkan komunitas dampingan dalam mengembangkan
asset (potensi) komunitas. Setelah menemukan beberapa asset yang

20
dimiliki desa Sentulan dan fokus asset yang akan dikembangkan, maka
langkah selanjutnya adalah merumuskan keinginan atau tujuan untuk
mengembangkan asset komunitas yang diinginkan atau diimpikan oleh
Komunitas Taman Pendidikan Al-Qur'an Desa Sentulan. Adapun hasil
rumusan tujuan atau impian yang diinginkan adalah mengembangkan
kualitas pendidik dan santri TPQ Baiturrahman pada pemahaman baca
tulis pegon sebagai salah satu materi dasar dalam lingkungan pondok
pesantren dan mengembangkan kualitas dan kemampuan tenaga pendidik
TPQ Baiturrahman dalam menciptakan dan menerapkan metode baru yang
tepat untuk santri TPQ Baiturrahman Desa Sentulan.

Gambar 5. Proses FGD Penyusunan Dream

Ketiga, Design. Pada tahap ini, pelaku pemberdayaan dengan


komunitas dampingan dan sebagainya memulai untuk merumuskan
system, strategi yang akan digunakan, membagi peran, tanggung jawab,
membuat keputusan dan yang mendukung terwujudnya penyelesaian
masalah komunitas dampingan dan perubahan yang diharapkan dari
komunitas dampingan. Adapun hasil desain program yang akan dilakukan
untuk mewujudkan keinginan, impian atau tujuan yang telah ditetapkan
tersebut yaitu:
a. Merumuskan strategi program dampingan. Strategi program
dampingan berbentuk Pelatihan dan Pendampingan. Adapun bentuk-
bentuk program yang akan dilakukan yaitu: a) Pendampingan

21
Pengembangan kompetensi Guru TPQ Baiturrahman dalam
Menciptakan dan Menerapkan Metode Pembelajaran Program pegon
yang efektif dan cocok untuk santri yang akan melanjutkan studi di
Pondok Pesantren; dan b) Penentuan Metode ARCS dalam materi
Pegon di TPQ Baiturrahman.
b. Menyusun proses program dampingan. Proses penyusunan proses
program dampingan berkaitan dengan beberapa hal sebagai berikut: a)
Waktu pelaksanaanya. Pelaksanaan program baca tulis pegon di
mulai pada hari Minggu tanggal 06 Maret 2022 jam 15.00 setelah
sholat ashar berjamaah, b) Guru TPQ Baiturrahman sudah
mempunyai kompetensi dalam pembelajaran pegon, tetapi masih
kurang dalam menguasai materi sehingga perlu pengembangan
dengan mengimplementasikan pengajaran materi pegon kepada santri
TPQ Baiturrahman. c) Dalam proses pembelajaran, pengajar
didampingi oleh pendamping dari Mahasiswa KKN.
c. Membuat keputusan dan mengembangkan kolaborasi dengan
berbagai asosiasi dan institusi. Untuk mensukseskan program ini
maka Tim Pemberdayaan mahasiswa KKN memeritahu kepada
pendiri TPQ Baiturrahman untuk menambah pelajaran pegon di setiap
hari Minggu dan melakukan kerjasama dengan Asosiasi guru TPQ
Baiturrahman untuk meneruskan program baca tulis pegon untuk
seterusnya.

Gambar 6. Proses FGD Penyusun Design

22
Keempat, Destiny. Tahap Destiny adalah tahap di mana setiap
orang dalam organisasi mengimplementasikan berbagai hal termasuk
pelaksanaan dan pengontrolan atau pengevaluasian program dampingan
terhadap komunitas yang sudah dirumuskan pada tahap Dream dan
Design. Di dalam tahap destiny ini, terdapat beberapa tahapan yang akan
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Pelaksanaan. Sebagaimana waktu kegiatan pendampingan yang
telah dilakukan ditahap design, maka ditemukan bahwa
Pendampingan Pengembangan kompetensi Guru TPQ Baiturrahman
dalam Metode (ARCS) Attention Relevance Confidence Satisfaction
pada Program baca tulis Pegon dilaksanakan pada hari Minggu
tanggal 06 Maret 2022 jam 15.00 - selesai dan di laksanakan setiap
hari Minggu. Tim pendampingan secara langsung mendampingi
proses pengajaran yang dilakukan oleh guru dengan menerapkan
metode Metode (ARCS) Attention Relevance Confidence Satisfaction.

Gambar 7. Pendampingan Pembelajaran Pegon dengan Metode ARCS

2. Perubahan pada Aspek Hasil Pendampingan di TPQ Baiturrahman


Desa Sentulan Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo
Proses pemberdayaan yang telah dilakukan baik dari tahap
Discovery, Dream, Design dan Destiny, maka ada perubahan yang telah
dilakukan yaitu sebagai berikut:
a) Pengembangan kualitas SDM guru TPQ Baiturrahman berjalan
dengan efektif atau sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Guru
TPQ Baiturrahman khususnya guru pegon telah mengerti, paham dan

23
kreatif dengan adanya metode Attention Relevance Confidence
Satisfaction (ARCS). Dalam metode ARCS ada perhatian, relevansi,
kepercayaan, dan kepuasaan dimana dalam belajar harus
memperhatikan apa yang dipelajari dan mendapatkan ilmu yang sudah
di berikan oleh guru. Di dalam proses penerapan Metode ARCS,
terdapat beberapa tahapan yaitu: 1) pada saat santri datang ke TPQ,
santri melaksanan Sholat Ashar berjamaah); 2) setelah santri sholat
ashar berjamaah, santri duduk bersaf untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran pegon; 3) pada awal diterapkan pembelajaran pegon
santri di fokuskan kepada dasar – dasar pegon, seperti huruf hijaiyah
yang sama dengan huruf abjad, setelah cukup menguasai baru santri
diberikan beberapa kalimat untuk dijadikan huruf hijaiyah yang di
sambung; dan 4) setelah selesai menulis pegon, barulah guru
mengkoreksi hasil dari santri menulis pegon dan memberi penilaian.
b) Metode Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) dalam
belajar baca tulis pegon di TPQ sudah diterapkan kepada guru TPQ
Baiturrahman, yang sebelumnya tidak ada materi pegon menjadi ada
dengan kedatangan pendampingan dari mahasiswa KKN untuk
diajarkan kepada santri TPQ Baiturrahman.

b. Pembahasan/Diskusi Keilmuan
Pelaksanaan pendampingan di Komunitas Taman Pendidikan Al-
Qur’an Baiturrahman Desa Sentulan telah dilaksanakan dengan berbagai
tahapan berikut yaitu tahap Discovery, Dream, Design dan Deliver. Empat
tahapan tersebut menghasilkan pengembangan kualitas asset SDM tenaga
pendidik TPQ Baiturrahman dalam menerapkan metode belajar yang inovatif
secara variatif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemahaman santri
terhadap materi pegon, dimana variasi metode dapat terealisasikan dengan
baik sebab pembiasaan tenaga pendidik terhadap metode Attention Relevance
Confidence Satisfaction (ARCS) yang telah di terapkan oleh pendamping
pemberdayaan kepada tenaga pendidik.

24
Metode Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) yang
diterapkan menjadi program utama yang melatarbelakangi peningkatan mutu
kompetensi tenaga pendidik serta proses hasil belajar santri dalam
peningkatan pemahaman materi. Metode ARCS juga menanamkan kepada
tenaga pendidik untuk lebih termotivasi dan semangat dalam mengajar dan
dalam pemberian materi, metode ini juga berpengaruh terhadap tingkat
kualitas santri karena tenaga pendidik telah mampu meningkatkan kualitas
individual yang mereka miliki.
Tenaga pendidik TPQ Baiturrahman Desa Sentulan memerlukan
dorongan dan semangat untuk bergerak maju dalam meningkatkan mutu
kemampuan individual mereka. Kurangnya dukungan atau dorongan dari
masyarakat sekitar membuat mereka hanya terpaku dengan kemampuan yang
mereka miliki tanpa memiliki keinginan untuk meningkatkannya.
Menerapkan metode Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS),
yang mana metode ini cukup baik dalam meningkatkan mutu kualitas tenaga
pendidik dengan jalan motivasi. Dan dengan adanya metode ARCS, tenaga
pendidik yang awalnya tidak memiliki kemampuan mengajar yang baik di
depan kelas menjadi memiliki rasa kepercayaan diri baik. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap kegiatan belajar santri serta pemahaman semua santri,
sebab jika kemampuan tenaga pendidik dalam mengajar baik maka
kemampuan santri untuk memahami materi juga akan baik.

25
BAB IV
PENUTUP

a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemberdayaan di Komunitas TPQ Baiturrahman
dengan menggunakan metode Asset Based Community Development
(ABCD) dapat disimpulkan bahwa pendampingan dalam meningkatkan
kualitas SDM guru-guru TPQ Baiturrahman pada aspek penggunaan
metode Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) pada
program materi Pegon tidak akan berhasil jika tidak ada kerjasama dan
partisipasi aktif dari subjek pendampingan, pendiri, guru, terutama
masyarakat sekitar. Asosiasi-asosiasi dan institusi yang berkaitan dengan
TPQ Baiturrahman dalam Program Pegon serta segenap para Stakeholder
yang ikut berpartisipasi untuk pelaksanaan program ini di komunitas TPQ
Baiturrahman . Pelaksanaan pemberdayaan berjalan dengan optimal
karena pemberdayaan ini menghasilkan pengembangan kualitas asset
SDM guru-guru TPQ Baiturrahman dalam memanfaatkan menggunakan
metode yang dapat meningkatkan motivasi dan tepat sesuai kondisi
dan situasi yang sekarang dihadapi. Temuan berikutnya menunjukkan
bahwa pendampingan yang telah dilakukan di komunitas ini ternyata
berdampak pada penambahan jumlah tenaga pengajar dan waktu
pembelajaran di TPQ Baiturrahman. Metode Attention Relevance
Confidence Satisfaction (ARCS) di komunitas tersebut semakin bertambah
dan variatif sehingga dapat memotivasi pendidik untuk meningkatkan baca
tulis pegon santri – santri sebagai bekal untuk masuk pondok pesantren
setelah menyelesaikan studi di Madrasah Ibtidaiyah
Metode Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS)
pada program Pegon di komunitas TPQ Baiturrahman ini akan sangat
signifikan bagi peningkatan proses dan hasil berlajar di komunitas
tersebut. Salah satu dari implementasi kepada santri yang diterapkan di
TPQ Baiturrahman adalah membiasakan menulis pegon dengan tujuan
santri bisa menulis dan membaca dengan benar. Hal tersebut sangat baik

26
bagi santri yang mau meneruskan studinya ke Pondok Pesantren, dengan
begitu santri tidak kaget ketika sudah ada di Pondok Pesantren karena
sudah terbiasa di TPQ.

b. Saran
Penulis mengucapkan terimakasih sebanyak – banyaknya kepada
pihak yang terlibat dalam penulisan laporan KKN – PKM Berbasis Masjid
ini. Terutama kepada masyarakat Desa Sentulan Kecamatan Banyuanyar
Kabupaten Probolinggo, karena telah menjadi objek dalam penelitian ini.
Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat Desa Sentulan,
masyarakat luas, dan Mahasiswa.
Tentu dalam penulisan ini masih kurang dari kata sempurna
sehingga kami mohon saran dan kritik dari pembaca sehingga penulisan
ini dapat sempurna sehingga pembaca lebih memahami dari isi materi
yang disampaikan oleh penulis.

27
DAFTAR PUSTAKA

Edi Kurniawan Farid, Terza Travelancy, Buku Panduan Teknis KKN


Berbasis Masjid dengan Pendekatan Asset Based Community Development
(ABCD) Tahun Akademik 2021/2022. (Kraksaan: Februari 2022..
https://www.scn-crest.org/id/images/dokumen/pendekatan-appreciative-
inquiry.pdf.

https://nu.or.id/pustaka/mengenal-pengertian-aksara-pegon-di-nusantara-
PMZKF
https://www.scn-crest.org/id/images/dokumen/pendekatan-appreciative-
inquiry.pdf
https://www.slideshare.net/chintrosa/tbp-metode-a-r-c-s

Muhammad Ansori, Metode Tahfidz Apel dan Murâja’ah,


Pendampingan terhadap Pengembangan Kualitas Asset SDM Guru
dalam Meningkatan Hafalan Juz ‘Amma Siswa SD Plus Al-Qodiri,
(Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember : Al- Ijma’ : Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 1 No. 2 April 2021).
http://aijpkm.iaiq.ac.id/index.php/pkm/article/view/6
Juni Iswanto. Asichul In’am, Peningkatan Kemampuan
Baca Tulis Pegonbagi Guru dan Santri Di TPQ dan
MadinBaiturrohman Sugihan Duren Sawahan Nganjk, (Sekolah
Tinggi Agama Islam Darussalam Krempyang Nganjuk: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, Volume 3 Number 02 Mei 2021).
http://ejournal.staida-
krempyang.ac.id/index.php/janaka/article/view/293/205
Septi Ari Subekti, Peran Taman Pendidikan….,FKIP UMP, 2016.

28
LAMPIRAN

29

Anda mungkin juga menyukai