Character Building
Kepemimpinan dalam Tim
09
Disusun Oleh :
Program Studi : Manajemen
Islahulben, SE., MM Sri Rahayu Handayani, SPd., MM
ABSTRAK TUJUAN
Sebagai makhluk sosial, manusia Setelah membaca modul ini,
hidup dalam komunitas. mahasiswa diharapkan mampu
Komunitas terbentuk karena untuk :
kesamaan visi, tujuan dan latar
belakang.Komunitas dapat
berbentuk organisasi menjelaskan manfaat
kemasyarakatan, kepemimpinan, sifat-sifat
kemahasiswaan, bahkan kepemimpinan, menjabarkan
perusahaan dan industry.Dalam tanggung jawab pemimpin,
mencapai tujuannya organisasi mengukur kemampuan
membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan dan tanggung
anggota organisasi jawab, pemimpin abad 21,
pentingnya kerjasama tim,
mengidentifikasi sikap sinergi dan
bukan sinergi menggunakan,
menggunakan langkah-langkah
membangun kerjasama tim
Pemimpin selalu diukur pada efektivitas kepemimpinannya. gagasan dan terobosan yang
dilakukan dan berorientasi pada misi dalam melaksanakan tugasnya dalam menjalankan amanah
perlu mempersiapakan dua skenario sukses, sukses diperjalanan dan sukses ditempat tujuan jika
satu agenda sukses (missionaccompleshed) perlu mendapatkan penghargaan sebelum ia
melaksanakan tugas yang lain. Adapun penghargaan itu beragam bentuknya, bisa pujian,
bingkisan dan yang lainya tapi konsep dasar nilai kepemimpinan menghukum dan memberi
hadiah
Pemimpin selalu menghadapi tantangan yang berbeda. Terkadang dari internal terkadang pula
dari eksternal, tapi dengan semangat dan bijaksananya ternyata seorang pemimpin harus memilki
jiwa yang besar, nurani yang dalam berjanji mengurangi pada ketertarikan yang dapat
menghancurkan mengukuhkan sikapnya yang terbuka menampung aspirasi dan pemberdayaan
terhadap kader yang berpotensi komitmen terhadap konsep dan konsisten terhadap kompeten
serta hidup pada jalur kebenaran
Jangan pernah mencari siapa dia darimana asalnya, tanpa kita sadari pemimpin itu adalah orang
yang membaca dan memahami arti tulisan ini dan mengakuratkan pada sikap dan nilai hidupnya.
Menurut Sarros dan Butchatsky, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku
dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai
tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
Sedangkan menurut Anderson, "leadership means using power to influence the thoughts and
actions of others in such a way that achieve high performance".
Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau
bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk
menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau
bawahan, tidak akan ada pimpinan.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or
herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap
bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian
bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan
orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication)
dalam membangun organisasi.
Para pemimpin mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat
memimpin para pengikutnya. Sifat-sifat kepemimpinan yang dimaksud diantaranya adalah:
1)Kekuatan, 2) Pandangan, 3)Pengetahuan dan kecerdasan, 4) Imajinasi, 5) Kepercayaan diri, 6)
Integritas, 7) Kepandaian berbicara, 8) Pengendalian dan keseimbangan mental & emosional, 9)
Bentuk Fisik, 10) Pergaulan sosial dan persahabatan, 11) Dorongan, 12) Antusiasme, 13) Berani
Menurut Edwin Ghiselli sifat-sifat tertentu yang penting untuk kepemimpinan efektif adalah:
Sedangkan menurut Keith Davis ada 4 (empat) sifat utama yang mempunyai pengaruh terhadap
kesuksesan kepemimpinan, yaitu: (1) Kecerdasan, (2) Kedewasaan dan keluasan hubungan
sosial, (3) Motivasi dan dorongan berprestasi, (4) Sikap-sikap hubungan manusiawi
Sifat-sifat kepemimpinan yang ditemukan secara umum tidak selalu tampak semua pada setiap
tokoh. Sifat-sifat diatas yang menjadi keinginan ada dalam diri pemimpin.
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap
serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut
Stephen R. Covey, prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin
prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat
dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang
ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan
kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R.
Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
d. Sinergi
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam
bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan
penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan
pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan
perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada
kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan
seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip
karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional
(IQ, EQ dan SQ).
Saat seseorang memutuskan (baik secara sadar atau tidak) untuk mengikuti kepemimpinan anda,
keputusan itu terutama karena satu atau dua hal berikut:
Karakter tertentu yang dimiliki oleh seorang pemimpin akan mengakibatkan banyak orang
mengikuti kepemimpinan Anda.
2 Optimisme,Takkan ada orang yang mau mengikuti Anda bila Anda memandang suram masa
depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan
memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik, dan
mereka dapat mencapai tempat itu.
3. Menyukai perubahan, Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan
perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka
untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan
dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka.
4. Berani menghadapi risiko, Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil
risiko. Keberanian untuk mengambil risiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat
penting. Kebanyak orang menghindari risiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. Para
pemimpin menghitung risiko dan keuntungan yang ada dibalik risiko. Mereka
mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik.
5. Ulet, Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit.
Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu
mencanangkan motto, "Jika Anda gagal di langkah pertama, sudahlah menyerahlah dan lakukan
sesuatu yang lain." Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para
pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha
menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha.
5. Katalistis, Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan
orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zona kenyamanan dan
bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan
tindakan dari para pengikut.
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan
atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar
organisasi.
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan
mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat
mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur
waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus
dapat menjadi seorang mediator (penengah).
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang
diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
Metode baru dalam mengukur sifat dan karakteristik kepemimpinan telah dikembangkan
beberapa waktu terakhir setelah review berpengaruh yang dilakukan oleh beberapa pakar
kepemimpinan.
Para peneliti ini melihat bahwa aspek individu dapat muncul sebagai pemimpin di berbagai situasi
dan kondisi dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Selain itu, selama tahun 1980-an
peneliti statistik mutakhir diizinkan untuk melakukan meta-analisis, dimana mereka bisa secara
kuantitatif menganalisis dan merangkum temuan dari beragam studi tentang kepemimpinan. Sifat
ini memungkinkan munculnya teoretikus yang mampu menciptakan gambaran yang
komprehensif tentang kepemimpinan sebelumnya daripada penelitian kualitatif mengandalkan
review dari masa lalu. Dilengkapi dengan metode baru, peneliti kepemimpinan ini
mengungkapkan beberapa hal sebagai berikut.
Individu dapat muncul sebagai pemimpin di berbagai situasi tugas, karena memiliki hubungan
signifikan dengan aspek kepemimpinan individu, dengan ciri-ciri: (1) Memiliki kemampuan
Intelijensi, (2) Mampu melakukan Penyesuaian, (3) Mampu bekerja secara Extraversion, (4)
Memiliki Kesadaran yang tinggi dengan tugasnya, (5) Keterbukaan untuk mengalami setiap
situasi, (6) Memiliki efektivitas diri
Teori tentang sifat kepemimpinan pasti kembali pada peningkatan kerangka kerja konseptual
yang canggih Khusus, Zaccaro (2007) mencatat bahwa teori-teori sifat masih memiliki beberapa
catatan penting sebagai berikut :
Berbeda dengan pendekatan tradisional, pemimpin dengan pendekatan pola modern didasarkan
pada teori 'argumen bahwa pengaruh karakteristik individu pada hasil paling baik dipahami
dengan mempertimbangkan pribadi sebagai totalitas terpadu daripada penjumlahan variabel
individual.
Kerjasama Tim
Pengertian Kerjasama
Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya dan setiap orang di
dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan segala aktivitas untuk memenuhi
kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara alamiah, manusia melakukan interaksi dengan
lingkungannya, baik sesama manusia maupun dengan makhluk hidup lainnya. Begitupun Anda,
dalam aktivitas usahanya setiap orang selalu membutuhkan kehadiran dan peran orang lain. Tidak
seorang pengusaha atau wirausaha yang sukses karena hasil kerja atau usahanya sendiri. Karena
dalam kesuksesan usahanya, pasti ada peran orang atau pihak lain. Oleh karena itu, salah satu
kunci sukses usaha adalah sukses dalam kerja sama usaha.
Dalam bahasa Inggris, TEAM diartikan sebagai “Together Everyone Achieve More” yang dalam
bahasa Indonesia berarti Setiap Orang Bersama-sama Berprestasi Lebih. Inti dari sebuah tim
adalah masing-masing individu memiliki ketertarikan dengan yang lain untuk bekerja sama,
bekerja lebih baik dengan aturan yang jelas, dimana satu bagian individu menjadi bagian dari
individu lainnya.
Tim yang solid akan menciptakan suasana yang kondusif bagi anggota-anggotanya. Kegairahan
masing-masing anggota tim dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya akan
mempercepat penyelesaian petugas tersebut dengan kualitas maksimal. Ada sebuah ganjalan
yaitu mengapa banyak tim yang cepat bubar? Bila komitmen yang telah disepakati tidak
dilaksanakan secara konsisten serta tidak ditepati, maka ya pasti jangan heran kalau bubar. Ini
namanya sudah tidak ada kerjasama yang baik dan kompak lagi, jadi ya pasti hancur…..
Sun Tzu pernah berkata “Kalau pasukan disatukan, yang berani tidak dapat maju sendirian dan
yang pengecut tidak bisa mundur.”
Intinya bukan seberapa anggota yang dimiliki, namun sejauh mana tingkat keterikatan di antara
mereka untuk membangun kekuatan baru. Satu alat penting untuk meningkatkan kualitas
keterikatan anggota tim adalah dengan komunikasi. Komunikasi merupakan urat nadi yang
menyalurkan aspirasi masing-masing anggota dalam rangka pencapaian target yang telah
ditetapkan.
Melalui kerjasama, beban akan semakin ringan, waktu pencapaian target akan semakin cepat dan
tepat serta penggunaan sumber daya semakin efisien. Ingat…Bersatu kita teguh. Di pihak lain,
tim yang tidak tertata dengan baik justru hanya akan memperlambat kinerja . Itulah sebabnya
harus terdapat pemisahan yang jelas antara kepentingan pribadi dan kepentingan tim itu sendiri.
Ketika dua kepentingan ini dicampuradukkan, maka ini akan menjadi bom waktu yang sewaktu-
waktu dapat menghancurkan tim itu sendiri.
Karakteristik Tim
Kerjasama tim sangat diperlukan karena kualitas keputusan dan tingkat kreativitas yang
dihasilkan oleh sebuah tim, jauh lebih baik daripada kualitas dan kreativitas yang dihasilkan oleh
rata-rata individu yang bekerja sendirian. Keuntungan tim adalah adanya kekuatan kerjasama.
- kreatif;
- bijaksana;
- positif
- dan konsisten.
Salah satu faktor yang membuat sebuah tim berfungsi adalah keikutsertaan seluruh anggota tim.
Tujuan Tim
Tujuan tim dinilai baik apabila hasil yang diharapkan tidak dapat diraih oleh usaha seorang saja.
1. Jadikan tujuan singkat, padat, jelas, pasti dan beorientasi pada tindakan.
Contoh tujuan tim adalah “Menciptakan hubungan yang lebih baik antara pelanggan dan
perusahaan”. Tujuan ini terlalu luas dan dapat menciptakan berbagai arti. Seluruh anggota tim
harus mengartikan tujuan secara sama. Pernyataan tujuan dapat diperjelas dengan. “Mengurangi
keluhan pelanggan” atau “Meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan”.
3. Adanya kemungkinan keberhasilan. Tim harus percaya bahwa tujuan tersebut dapat
“Tujuan kita hanya dapat diraih dengan bantuan rencana yang dapat dipercaya dan bisa
digunakan untuk memimpin tindakan kita dengan bersemangat. Tidak ada jalan lain untuk
meraih keberhasilan” (Pablo Picasso)
Untuk membangun sebuah tim yang baik, setiap anggota tim harus mengetahui tujuan tim dan
memiliki persepsi yang sama tentang arti dari tujuan tim tersebut.
2). Perjelas Keahlian dan Tanggung Jawab Anggota Tim. ( Job Description)
- Setiap anggota tim harus mengetahui tugas dan tanggung jawab secara personal.
- Setiap anggota tim harus mengetahui cara dan melakukan tugas teknis mereka.
-Setiap anggota tim harus mengerti dan memahami peraturan dasar yang dibangun
berdasarkan tujuan tim.
Jangan mengambil risiko dengan tetap melakukan suatu proses yang memungkinkan terjadinya
kegagalan.
5). Gunakan Segala Peraturan, Panduan atau Prosedur Sebagai Alat Pengukur
Peraturan, Panduan atau Prosedur dapat menjelaskan bagaimana tim ingin bekerjasama.
Peraturan tim harus diperhitungkan sebagai konsep yang hidup dan dinamis, yang dapat
dilakukan dengan meluangkan waktu untuk membicarakannya, mengubah peraturan/ panduan
jika tidak berfungsi dan buatlah dokumen mengenai perubahan tersebut. Jika terjadi pelanggaran
terhadap Peraturan/Panduan harus langsung dibicarakan, setiap anggota harus bertanggung jawab
terhadap kinerja tim dan juga bekerja keras untuk mencapai tujuan tim.
- Memperoleh gambaran jelas tentang cara kerja, norma dan nilai-nilai tim.
Untuk membantu rekan baru dalam tim fokuskan pada hal dasar terlebih dahulu. Jangan
berasumsi bahwa rekan baru akan otomatis mengerti apa yang sedang terjadi.
Ketika seseorang berkerjasama untuk memecahkan suatu masalah maka pandangan dan
interprestasi masalah yang berbeda ditambah kenyataan dan pengetahuan yang berbeda akan
menciptakan solusi yang lebih baik.
- Hindari kritikan terhadap gagasan/ide ketika gagasan/ide itu terbentuk. Namun pusatkan
perhatian pada cara gagasan/ide dapat diperbaiki/digunakan.
Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi kreatif, hanya saja dibutuhkan latihan. Cara
sederhana adalah dengan melakukan beberapa latihan kelompok yang terdengar bodoh. Para
anggota tim diberi masalah kecil dan tugas yang mengembangkan imajinasi dan tidak mempunyai
konsekuensi nyata. Hal tersebut dapat memacu pemikiran kreatif tim ketika masalah harus
ditangani.
Fungsi dasar tim adalah mengambil keputusan yang akan mempengaruhi hasil yang penting.
Pengambilan keputusan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan berorientasi pada masa
depan. Artinya mengidentifikasi dan mengurangi faktor yang tidak diketahui yaitu RISIKO. Tiga
informasi yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko adalah :
- Informasi yang menyangkut fakta, data, trend dan informasi akurat lainnya dari sumber yang
dapat dipercaya dan dapat diandalkan.
- Intuisi atau indra keenam yang dimiliki beberapa orang yang didasarkan pada pengalaman dan
persepsi yang tajam.
Kompromi adalah apa yang terjadi ketika tim mencapai keputusan yang tidak disetujui
sebagian anggota atau mereka tidak benar-benar perduli pada keputusan itu.
- Jangan jadikan keputusan kompromi sebagai kebiasaan. Sebagian anggota akan merasa
diacuhkan. Semangat dan komitmen akan jatuh.
Konsensus adalah melakukan diskusi yang mengacu pada pemecahan masalah, menciptakan
sudut pandang yang sama terhadap masalah dan hambatan, serta memikirkan tindakan yang
paling mungkin dilakukan berdasarkan suatu kondisi tertentu. Konsensus merupakan keputusan
yang dibuat dalam kelompok dan disetujui semua orang sebagai keputusan terbaik yang diambil
pada kondisi saat itu. Dalam konsensus diperlukan pengertian yang jelas mengapa keputusan
diambil dan semua orang mendukung.
- Berpikir Terbuka.
Tim adalah sekelompok orang yang berkerjasama untuk meraih tujuan bersama.
Kenyataannya, setiap orang berbeda. Setiap orang di dalam tim berasal dari tempat yang berbeda,
memiliki pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan kegemaran yang berbeda. Apa yang menjadi
jelas dan penting bagi pihak lain belum tentu jelas dan penting juga bagi pihak lain. Cara
Meskipun tim dapat menangani konflik dengan efektif tetapi tidaklan efisien jika potensi
terjadinya konfilk dapat dihindari sejak awal.
- Komitmen. Setiap anggota tim harus bertanggung jawab pada pekerjaan dan hasil yang
diperoleh tim.
- Persepktif menang kalah di kalangan para anggota harus dihilangkan dari awal.
- Ingatlah bahwa perbedaan dapat memacu kreatifitas. Dengarkan dengan seksama apa yang
dikatakan orang-orang dan usahakan untuk melihat dari sudut pandang mereka.
- Pastikan apa yang anda katakan dan informasi yang anda bawa merupakan informasi
terkini dan akurat.
- Lakukan tugas anda dengan sungguh-sungguh. Orang cenderung mempercayai orang yang
kompeten dan punya disiplin diri.
- Bergaul dengan oranglain. Apakah anda akan mempercayai indovidu yang cenderung
enggan bersosialisasi?
- Biasanya orang akan mengerjakan segala sesuatu dengan baik dan bertanggung
Hasil penelitian yang telah dilakukan berulang kali menunjukkan bahwa uang bukanlah
motivator paling penting dalam pekerjaan. Faktor nomor satu yang memotivasi adalah
bahwa mereka telah berkontribusi terhadap pekerjaan yang menarik. Selain itu
tanggung jawab tambahan juga dapat merupakan bentuk tanda kepercayaan dan
- Evaluasi tim
- Evaluasi Tujuan
- Rayakan kemajuan
- Lakukan perbaikan
- Mengusulkan;
- Mengarahkan;
- mengajukan pertanyaan;
- mengarisbawahi konsekuensi;
Bagi sebagian orang meminta bantuan dinilai sebagai tanda kelemahan. Hilangkan pemikiran
mengenai hal tersebut dan tekankan bahwa meminta bantuan lebih baik demi menghindari
terjadinya kesalahan atau masalah.
Jangan biarkan kendala menengendalikan tim, belajarlah dari kesalahan dan maju terus demi
mencapai tujuan tim secara bersama-sama.
Amirullah, S.E., MM. 2015. Kepemimpinan dan Kerja Sama Tim. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Lencioni, Patrik. 2002. The Five Dysfunctions of a Team : A Leadership Fable. Jossey-Bass.
Pink, Daniel H. 2011 Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us. Riverhead Books.
http://suyonomemo.blogspot.com/2011/09/kepemimpinan-dan-kerjasama-tim.html