Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERNYATAAN PESERTA UJIAN

Dengan ini saya mahasiswa peserta Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap Tahun
Akademik 2021/2022 Universitas Dian Nusantara, Jakarta :

Nama : DEBY CANDA JATMICA


NIM : 521202015
Program Studi : TEKNIK SIPIL

Menyatakan sebagai berikut :

1. Saya akan melaksanakan Ujian Akhir Semester secara online sesuai jadwal yang
ditetapkan di SISKA.

2. Saya berjanji mentaati tata tertib ujian dengan bersikap jujur, tidak menyontek, tidak
meng-copy paste jawaban ujian orang lain dan tidak melakukan praktek perjokian.

3. Saya siap menerima sanksi nilai E (tidak lulus) apabila melakukan pelanggaran ujian
sesuai dengan butir 2.

4. Bahwa saya telah memahami kewajiban pembayaran uang kuliah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Jakarta, 28 Mei 2022

(DEBY CANDA JATMICA)

Jl. Tanjung Duren Barat II/1 RT.001/RW.005 Tanjung Duren.


Grogol. Petamburan. Jakarta Barat
e. rektorat@undira.ac.id
Hasil Kerja Ujian Akhir Semester
Semester Ganjil 2021/2022

Nama : DEBY CANDA JATMICA


NIM : 521202015
No. HP : 089517576216
Waktu Ujian : Sabtu
Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah
Nama Dosen : ERVINA YULIYANT

TATAP MUKA
Fakultas : TEKNIK Kode Mata Kuliah :

Program Studi : TEKNIK SIPIL


16 Kode Kelas :

2021 MATAKULIAH : ILMU UKUR TAN


2 Nama dan NIM : DEBY CANDA JATMICA (521202015)
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
1. Soal : Apa yang dimaksud dengan Ilmu Ukur Tanah?
Jawaban:
Definisi pengukuran tanah (Surveying) merupakan ilmu dan seni menentukan nisbi dari titik-titik di
atas, pada dan di bawah permukaan bumi, atau untuk menetapkan titiktitik semacam itu. Tetapi dalam
pengertian yang lebih umum, pengukuran tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua
metode untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang bumi dan lingkungan fisis. System-
sistem terestris konvensional sekarang dilengkapi dengan metode-metode pemetaan udara dan satelit,
yang berkembang secara bertahap melalui program-program pertahanan dan ruang angkasa.
2. Soal : Di Indonesia, lembaga yang menyediakan berbagai macam peta dapat diperoleh dari?
Jawaban:
Di Indonesia, lembaga yang menyediakan berbagai macam peta dapat diperoleh dari :
 LAPAN & Bakosurtanal Lembaga utama penyedia informasi peta dan berperan dalam
perkembangan GIS di Indonesia.
 BPPT
 Universitas/Perguruan Tinggi
 Instansi Pemerintah
(misalnya : BMG, Dephutbun, Dep PU, BPS, Bappeda)
 Private Company
 Lembaga swasta yang menyediakan jasa pemetaan

Lembaga pemerintah penyedia informasi :

 LAPAN --> mengelola stasiun bumi dan menyediakan data digital citra penginderaan jauh
Landsat-TM, SPOT, Radar (data acquisition)
 BMG --> mengelola stasiun bumi dan menyediakan data digital satelit cuaca (mis: NOAA).
 Bakosurtanal --> menyediakan data dasar digital dan non-digital peta dan mengkoordinasikan
pemetaan skala kecil di seluruh Indonesia.

3. Soal : Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah?


Jawaban :
Dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Yang dimaksud
pembuatan peta dalam modul ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah.

Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:


a. menentukan daerah yang akan Anda petakan,
b. membuat peta dasar (base map) yaitu peta yang belum diberi simbol,
c. mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan,
d. membuat simbol-simbol yang mewakili data,
e. menempatkan simbol pada peta dasar,
f. membuat legenda (keterangan), dan
g. melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar

2021 MATAKULIAH : ILMU UKUR TAN


3 Nama dan NIM : DEBY CANDA JATMICA (521202015)
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
4. Soal: Apa yang dimaksud dengan Azimut?
Jawaban:
Sudut Arah (Azimuth)

Arah orientasi merupakan salah satu unsur utama dalam proses pengukuran untuk membuat peta,
khususnya peta umum. Pada umumnya setiap peta memiliki arah utama yang ditunjukkan ke arah atas
(utara). Terdapat 3 (tiga) arah utara yang sering digunakan dalam suatu peta.
a. Utara magnetis, yaitu utara yang menunjukkan kutub magnetis.
b. Utara sebenarnya (utara geografis), atau utara arah meridian.
c. Utara grid, yaitu utara yang berupa garis tegak lurus pada garis horizontal di peta.
Ketiga macam arah utara itu dapat berbeda pada setiap tempat. Perbedaan ketiga arah utara ini
perlu diketahui sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan arah pada peta. Arah utara
magnetis merupakan arah utara yang paling mudah ditetapkan, yaitu dengan pertolongan kompas
magnetik. Perbedaan sudut antara utara magnetis dengan arah dari suatu obyek ke tempat obyek
lain searah jarum jam disebut sudut arah atau sering disebut azimuth magnetis. Pada peta yang
dibuat dengan menggunakan kompas, maka perlu diberikan penjelasan bahwa utara yang
digunakan adalah utara magnetis. Lihat gambar 1.22.
Contoh:
Azimuth Magnetis AB (Az, AB) = 70º
Azimuth Magnetis AC (Az, AC) = 310º

2021 MATAKULIAH : ILMU UKUR TAN


4 Nama dan NIM : DEBY CANDA JATMICA (521202015)
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
Sedangkan Asimut antar dua titik adalah besarnya sudut (bearing) yang dibentuk dari suatu
referensi (meridian atau utara) searah jarum jam sampai ke garis penghubung dua
titik itu. Karena berputar satu lingkaran penuh, besarnya asimut pada satuan derajat
mulai nol derajat sampai dengan tigaratus enampuluh derajat (00 s.d. 3600). Arah utara
ditunjukkan dengan asimut nol derajat, arah timur ditunjukkan dengan asimut sembilan puluh derajat,
arah selatan ditunjukkan dengan asimut seratus delapan puluh derajat, arah barat ditunjukkan dengan
asimut dua ratus tujuh puluh derajat, arah timur laut ditunjukkan dengan asimut empat puluh lima
derajat, arah tenggara ditunjukkan dengan asimut seratus tiga puluh lima derajat, arah barat daya
ditunjukkan dengan asimut dua ratus lima belas derajat dan arah barat laut ditunjukkan dengan asimut
dua ratus lima belas derajat.

5. Soal : Apa yang dimaksud beda tinggi?


Jawaban : Beda tinggi adalah perbedaan vertikal antara dua titik atau jarak dari bidang referensi
yang telah ditetapkan ke suatu titik tertentu sepanjang garis vertical.

6. Soal: Sebutkan 5 bagian-bagian Alat Ukur Teodolit beserta fungsinya!


Jawaban :
BAGIAN-BAGIAN ALAT UKUR TEODOLIT DAN FUNGSINYA
Alat ukur teodolit dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas, tengah dan
bagian bawah.
5.1.1. Bagian atas
1. Teropong
Teropong digunakan untuk membidik atau mengamati benda yang jauh agar terlihat
dekat, jelas dan besar. Teropong teodolit menggunakan prinsip Kepler, yaitu terdiri
dari lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negative sebagai lensa mata atau
okuler, yang bertindak sebagai loupe. Lensa obyektif memberikan bayangan nyata
terbalik dan diperkecil. Bayangan ini digunakan sebagai benda oleh lensa okuler untuk
selanjutnya bayanganya menjadi diperbesar, dekat dan terbalik.

2. Lingkaran Vertikal
Lingkaran vertikal adalah piringan dari metal atau kaca tempat skala lingkaran.
Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertikal.

3. Sumbu mendatar (Sumbu II)


Sumbu mendatar (sumbu II) adalah perputaran teropong yang disangga oleh
dua tiang penyangga kiri dan kanan. Pada teodolit lama sumbu ini dapat diatur
(dikoreksi) agar tegak lurus sumbu vetikal (sumbu II). Sedang pada alat yang
baru, pabrik yang memprouksi teodolit sudah membuat ini tegak lurus dengan
sumbu vertikal.

4. Klem teropong dan penggerak halus


Klem teropong digunakan untuk mematikan gerakan teropong, sedangkan skrup
penggerak halus digunakan untuk gerakan halus. Gerak halus ini berfungsi
apabila klem telah dimatikan.

2021 MATAKULIAH : ILMU UKUR TAN


5 Nama dan NIM : DEBY CANDA JATMICA (521202015)
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
5. Alhidade Vertikal dan Nivo
Alhidade vertikal digunakan untuk melindungi piringan vertikal dan nivo alhidade
vertikal digunakan untuk mengatur mikroskop pembacaan lingkaran vertikal.
Pada alat-alat yang baru, nivo ini sudah tidak ada lagi.

6. Nivo teropong
Nivo teropong digunakan untuk membuat garis bidik mendatar. Pada
kebanyakan teodolit yang baru, nivo teropong sudah tidak ada lagi.

5.1.2. Bagian Tengah

1. Kaki penyangga sumbu II (sumbu mendatar)


Pada teodolit yang baru (optis), kaki penyangga sumbu mendatar berisi prismaprisma pemantul sinar
pembacaan lingkaran horizontal.

2. Alhidade horizontal
Merupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung lingkaran
horizontal.

3. Piringan lingkaran horizontal


Merupakan tempat skala lingkran horizontal, terbuat dari metal atau kaca. Pada
teodolit sepetisi ini terpisah dari tribrach dan dapat diatur kedudukannya, sedang
pada teodolit reiterasi menjadi satu dengan tribrach dan posisinya tetap.

4. Klem dan penggerak halus alhidade horizontal


Seperti halnya pada teropong, klem ini dipakai untuk mematikan gerakan sumbu
I (sumbu tegak), dengan gerakan halus dilakukan dengan memutar skrup
penggerak halus alhidade horizontal.

5. Klem dan penggerak halus limbus


Klem dan penggerak halus limbus hanya ada pada teodolit sepetisi (sumbu
ganda), digunakan untuk mengatur kedudukan piringan horizontal.

6. Nivo (tabung) alhidade horizontal


Nivo alhidade horizontal digunakan untuk membuat sumbu I vertikal secara
halus, etelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak. Kadang-kadang nivo
kotak juga berdekatan dengan nivo tabung, artinya terletak pada alhidade
horizontal, namun ada pula yang berada pada tribrach atau kiap.

7. Mikroskop pembacaan lingkaran horizontal


Pada alat yang baru (optical theodolite), mikroskop pembacaan lingkaran
horizontal dijadikan satu dengan pembacaan lingkaran vertikal, dan untuk
pembacaan yang lebih teliti, dilengkapi dengan skrup micrometer.

2021 MATAKULIAH : ILMU UKUR TAN


6 Nama dan NIM : DEBY CANDA JATMICA (521202015)
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
5.1.3. Bagian Bawah
1. Tribrach
Tribrach merupakan tempat tumpuan dari sumbu I.

2. Nivo Kotak
Nivo kotak dipakai sebagai penolong dalam pengaturan sumbu vertikal secara
pendekatan.

3. Skrup penyetel ABC


Teridiri dari tiga buah skrup, digunakan untuk mengatur sumbu I agar vertikal.
Skrup ini juga disebut levelling screw.

4. Plat dasar
Plat dasar digunakan untuk menyatukan alat dengan statip. Bagian tengah plat
dasar diberi lubang drat untuk baut instrument.

5. Alat sentering optis (pada alat baru)


Pada alat lama piranti sentering berupa tempat penggantung tali unting-unting
yang berada pada baut instrument. Beberapa alat buatan Kern menggunakan
sentering dengan tonkat teleskopik.

6. Statip
Merupakan piranti untuk mendirikan alat di lapangan yang terdiri dari kepala
statip dan kaki tiga yang dapat distel ketingginnya. Kepala statip ada yang datar,
melengkung (sferis), ada pula yang menyerupai bonggol (Kern) dengan
sambungan alat entering tongkat teleskopik sekaligus untuk mengukur tinggi
alat.

2021 MATAKULIAH : ILMU UKUR TAN


7 Nama dan NIM : DEBY CANDA JATMICA (521202015)
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai