Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

Nama : Wahyu Hidayatullah


NIM : 2201113793
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Manajemen Komunikasi
Dosen Pengampu : Dr. Ringgo Eldapi Yozani, S.I.Kom, M.I.Kom

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2023
RESUME MATERI
MATERI 1
A. Pengertian Manajemen
Secara etimologis Manajemen berasal dari bahasa Prancis Kuno yakni menagement
yaitu Seni Melaksanakan dan Mengatur. Manajemen juga dari bahasa Italia Maneggiare
yang berati Mengendalikan. Secara istilah Suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata. (G.R. Terry) Suatu seni untuk
melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. (Mary Parker Follet). Menurut Drs.
Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Prof. Eiji Ogawa Manajemen adalah Perencanaan,
Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan
barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan
sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan
yang berubah. Dengan demikian istilah manajemen mengandung tiga pengertian:
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai ilmu pengetahuan (science)
B. Prinsip-Prinsip Manajemen
1. Pembagian kerja (division of work)
2. Wewenang dan Tanggung Jawan (authority and responsibility)
3. Disiplin (dicipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi
7. Pembayaran upah yang adil (remuneration)
8. Pemusatan (centralisation)
9. Hirarki (hierarchy)
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (equity)
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Inisiatif (inisiative)
14. Semangat kesatuan
C. Fungsi Manajemen
Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat
yaitu fungsi perencanaan (planning), Fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi
pengarahan (diracting), dan fungsi pengendalioan (controlling).
• Fungsi perencanaan/planning adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan
diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan tersebut.
• Fungsi pengarahan/directing/leading adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif
• Fungsi pengendalian/controlling adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika
diperlukan.
D. Ciri-Ciri Manajemen
1. Ada tujuan yang hendak dicapai
2. Ada pemimpin (atasan)
3. Ada yang dipimpin (bawahan)
4. Ada kerja sama.

MATERI 2
E. Studi Manajemen Komunikasi di Berbagai Negara
Dewasa ini subdisiplin manajemen komunikasi semakin berkembang. Hal ini terjadi bukan
saja di Indonesia atau Australia—sebagai tempat lahirnya kajian ini—tapi juga di berbagai
penjuru dunia. Subdisiplin ini diajarkan mulai dari tingkat undergraduate (sarjana) hingga
postgraduate (pascasarjana). Beberapa universitas yang membuka program tersebut di tingkat
undergraduate di antaranya Queensland University of Technology dan University of
Canberra di Australia serta Waikato University New Zealand.
F. Manajemen Komunikasi di Indonesia
Di Indonesia sendiri studi manajemen komunikasi mulai berkembang pada paruh kedua
dasawarsa 1990-an. Institusi yang mempelopori pembukaan program tersebut adalah
Universitas Indonesia yang menempatkan program tersebut dalam strata-2 (magister).
Lembaga lainnya yang turut mengembangkan program manajemen komunikasi adalah
Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Islam Bandung (UNISBA) yang
membuka program tersebut di tingkat sarjana.
G. Manajemen Komunikasi
Mengacu pada pengertian tentang bagaimana orang mengelola proses komunikasi melalui
konstruksi makna tentang hubungan mereka dengan orang lain dalam situasi yang beragam.
Memberikan arah bagaimana orang bekerja dalam berbagai konteks dapat berkomunikasi
secara efektif, efisien dan produktif.
Boneka Rusia Matouschka sebagai Model Manajemen Komunikasi (M.Kaye)
1. Self
Boneka terkecil yang merupakan bagian terdalam dari boneka tersebut. Bagian ini
merepresentasikan ”self”. Mengerti dan memahami diri merupakan tahap yang sangat
penting dalam mencapai self-management yang efektif. Dalam hal ini, berarti kita melakukan
komunikasi intrapersonal yang mencakup sensasi, persepsi, memori dan berfikir. Lapisan ini,
fokusnya untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Lapisan ini lebih dikenal
dengan komunikasi intra-personal, dengan hubungannya dengan diri sendiri.
2. Interpersonal
Boneka yang membungkus ”self doll” adalah ”interpersonal doll”. Unsur interpersonal
ini terfokus pada bagaimana ”self” atau diri, berhubungan dengan orang lain, bagaimana
individu tersebut berinteraksi dengan individu lainnya dalam melakukan proses komunikasi
yang bertujuan untuk membangun makna. Interaksi individu dalam menciptakan makna di
antara mereka dan tentang sifat serta keadaan hubungan di antara mereka. Makna sendiri
berkaitan dengan konstruktivisme yang menciptakan makna secara bersama-
sama.Komunikasi antar manusia dapat mempengaruhi satu sama lainnya, dan bagaimana
mereka berubah merupakan hasil interaksi di antara mereka. Bagaimana pun, hubungan
interaksi antar manusia menghasilkan efek-efek komunikasi. Setiap individu, saling
mempengaruhi, yang kemungkinan berefek dan berdampak pada diri individu. Misalnya:
perubahan pengetahuan, pemikiran, sifat, karakter, dan minat.
3. System
Boneka ketiga adalah ”people-in-system doll”. Disini, perhatian kita mengenai
bagaimana sistem sosial atau organisasi dimana  seseorang bekerja, dapat memiliki efek pada
orang tersebut dari cara berkomunikasi dengan orang lain di dalam  sistem tersebut.
4. Kompetensi
Kompetensi merupakan boneka yang paling besar yang menjadi pembungkus boneka-
boneka kecil. Sangatlah penting untuk mengerti bahwa model kompetensi ini bukan hanya
terlihat sebagai bagian terluar atau sebagai casing saja, melainkan sebagai kompetensi
manajemen komunikasi yang bisa terdapat di semua level model ”Russian Matouscha
doll” ini. Seseorang menjadi kompeten dalam komunikasi intrapersonalnya ketika dia dapat
memahami dirinya dan dapat menimbulkan ”self control” atau kontrol diri. Seseorang juga
dapat terlihat kompeten ketika dia membangun,  mengkoordinasi dan menjelaskan makna
kepada orang lain. Dan terakhir, seseorang dapat dinyatakan kompeten ketika dia
memperlihatkan kemampuan untuk mengubah salah satu sistem yang dia jalankan atau orang
lain dalam sistem tersebut.
MATERI 3
H. Komunikasi Dalam Manajemen
Komunikasi ada di mana-mana, di rumah, dikampus, di Mesjid, di Kantor dan
sebagainya. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian
(Applboum, 1974 : 63) menyebutkan bahwa tiga perempat (70%) waktu bangun kita
digunakan untuk berkomunikasi – membaca, menulis dan mendengarkan. Komunikasi
memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan
bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Rogers (1969:180) mengatakan
“Leadership is Communication”. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil
tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya.
Setiap pemimpin (leader) memiliki pengikut (flower) guna meralisir gagasannya dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi
seorang pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain.
Menajemen sering didefinisikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang lain. Para manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur
orang lain untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen,
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
Komunikasi dalam organisasi adalah: Komunikasi di suatu organisasi yang
dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan kha layak yang ada
kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering
mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif
sangat penting bagi para manajer, karena:
˃ komunikasi adalah proses melalui mana fungsi- fungsi manajemen mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat
dicapaikedua
˃ komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian
besar proporsi waktu mereka.
I. Model Komunikasi Dalam Organisasi
Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan) dan
penerima. Model ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi, bila salah satu unsur hilang,
komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh seorang dapat mengirimkan pesan,
tetapi bila tidak ada yang menerima atau yang mendengar, komunikasi tidak akan terjadi.
Model komunikasi yang terperinci, dengan unsur-unsur penting dalam suatu organisasi
yaitu :
1. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang
2. diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan symbol-simbol,
kemudian
3. disampaikan atau dikirimkan sebagai pesan kepada penerima
4. penerima menangkap symbol-simbol dan
5. diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan
6. mengirimkan berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim
J. Hambatan-Hambatan Terhadap Komunikasi yang Efektif
Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan
spesialisasi.
˃ Tingkat khirarkhi bila suatu organisasi tumbh, dan strukturnya berkembang,
akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi, karena pesan harus
melalui tingkatan (jenjang) tambahan, yang memerlukan waktu yang lebih
lama barulah pesan itu sampai.
˃ Wewenang Manajerial artinya, kekaburan wewenang bagi setiap tingkatan
pada jabatan tertentu akan membuat pesan tidak sampai ke seluruh bagian
yang ada dalam organisasi tersebut.
˃ Spesialisasi artinya adalah prinsip organisasi, tetapi juga menimbulkan
masalah-masalah komunikasi, apalagi mereka yang berbeda keahlian bekerja
saling berdekatan.
˃ Perbedaan fungsi dan kepentingan dan istilah- istilah dalam pekerjaan
mereka masing dapat menghambat, dan membuat kesulitan dalam
memahami, sehingga akan timbul salah pengertian dan sebagainya.
» Hambatan-hambatan Antar Pribadi
˃ Manejer selalu menghadapi bahwa pesan yang disampaikan akan berubah
dan menyimpang dari maksud pertama.
˃ Manejer haruslah memperhatikan hambatan-hambatan antar pribadi
seperti : Persepsi selektif, status atau kedudukan komunikator (Sumber),
Keadaaan membela diri, Pendengaran lemah, dan ketidaktepatan dalam
penggunaan bahasa.
˃ Persepsi selektif adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana
seorang menseleksi, mengorganisasikan, dan mengartikan segala pesan yang
ia terima.
˃ Persepsi seseorang akan dipengaruhi oleh pengalaman masing-masing.
˃ Untuk itu diharapkan seorang manejer memahami sebanyak mungkin
tentang kerangka piker, keinginan,
˃ kebutuhan, motif, tujuan dan tingkat kecerdasan seluruh karyawannya, agar
komunikasi dalam organisasi yang ia pimpin menjadi efektif.
MATERI 4
K. Perspektif Manajemen Komunikasi
Konsepsi komunikasi
1. Komunikasi sebagai proses sosial
Peranan komunikasi dalam proses sosial banyak dikaitkandengan terjadinya perubahan sosial
(social change), misalnya mampu mempengaruhi atau mengubah sikap tindak, perilaku, dan
pola pikir masyarkt, terutama dalam menerima ide, gagasan, informasi dan teknologi baru.
2. Komunikasi sebagai peristiwa
Komunikasi merupakan suatu gejala atau berkaitan denan suatu peristiwa. Oleh karena itu
maka komunikasi dapat dibedakan berdasarkan waktu, lokasi atau kawasan. Misalnya
komunikasi internasional akan berbeda dengan sistem komunikasi nasional atau regional. Hal
sama juga terjadi pada komuniksi yang berkaitan dengan peristiwa dunia bisnis, dan lintas
budaya yang artinya komunikasi yang terjadi antara masyarkat yang mempunyai
kebudayaannya masing-masing.
3. komunikasi sebagai ilmu
Komunikasi sebagai ilmu, misalnya berkaitan dengan etnografi (bahasa) komunikasi,
sosiologi (kemasyarakatan) komunikasi, psikologi komunikasi dan teknologi komunikasi.
Termasuk komunikasi yang berkaitan dengan aplikasinya, misalnya komuniaski pemasaran,
komunikasi bisnis, komunikasi politik dan lain sebagainya.
Sebagai ilmu komunikasi harus memenuhi unsure-unsur, pengetahuan (knowledge), tersusun
secara sistematis, menggunakan penalaran dapat dikontrol secara kritis, dan obyektif
4. Komunikasi sebagai kiat dn keterampilan khusus
Pengertian komunikasi di sini adalah dipandang sebagai skill atau keterampilan tertentu. Kita
berkampanye, berpromosi, publikasi dan hingga untuk tujuan propaganda lain sebagainya.
Jadi keterampilan tersebut terlebih dahulu harus menguasai teknik komunikasinya (technical
knowhow of communication)
L. Manajemen Komunikasi Organisasi
komunikasi merupakan basis untuk mengadakan kerja sama, interaksi dan menebarkan
pengaruh dalam manajemen organisasi, misalnya dalam hal:
 Pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang di terima dengan akurat
serta jelas sumber-sumbernya.
 Menyampaikan informasi yang diperlukan untuk pengambil keputusan,
misalnya untuk meminta persetujuan atasan dalam pelaksanaanya.
 Memegang peranan penting dalam proses kepengawasan sebab kalau
informasi yang diterimanya tidak akurat maka fungsi pengawasan tidak dapat
dilaksanakan secara tepat dan realistis.
 Untuk menetapkan sasaran dan tujuan: yaitu perlunya kesatuan pendapat atau
consensus bersama, baik secara individual maupun untuk pencapaian sasaran
dan tujaun utama perusahaan/organisasi
M. Perspektif Manajemen Komunikasi
Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang suatu hal. Dengan
perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu, dan cara-cara
tersebut berhubungan dengan asumsi dasar yang menjadi dasar, unsur-unsur pembentukannya
dan ruang lingkup apa yang dipandang. Perspektif juga membimbing setiap orang untuk
menentukan bagian yang relevan dengan fenomena yang terpilih dari konsep-konsep tertentu
untuk dipandang secara rasional.
N. Perspektif Manajemen Komunikasi
1. Perspektif Hubungan Sosial
Dari perspektif hubungan sosial, Manajemen Komunikasi dipandang sebagai investasi dan
merupakan aspek yang sangat penting dalam upaya pengembangan hubungan professional.
Efektivitas manajerial juga tergantung pada kepuasan hubungan professional dalam
pekerjaan. Sehingga dalam mempromosikan produktivitas terhadap staf, manajer perlu
mengklarifikasi jenis-jenis peran dan tanggung jawab yang harus diupayakan oleh pengusaha.
2. Perspektif Pengaruh Sosial
Dalam pandangan The Social Influence Perpective, Manajemen Komunikasi memiliki
kemampuan untuk merubah sikap dan perilaku seseorang melalui komunikasi yang persuasif.
Tetapi keberhasilan persuasi tergantung pada kredibilitas komunikator yang mempersuasi
komunikan.  Dua pendekatan yang membingkai konsep ini yakni Keuntungan (Compliance-
gaining) dan Penolakan (Compliance resisting). Pada komunikasi persuasif terdapat juga
keterbukaan, emphaty, supportiveness dan positiveness.
3. Perspektif PemaknaanKomunikasi tidak hanya sekedar pertukaran pesan, tetapi pesan
di-encode secara hati-hati.
Komunikasi adalah proses berpikir (construction of meaning). Construction of meaning
dipengaruhi oleh value system, beliefs and attitide, atribution of meaning. Akurasi dalam
construction of meaning meliputi individual difference variable :  complexity, age and age
related developmental concerns, male-female, and self monitoring.
4. Perspektif Kompetensi
Kompetensi komunikasi:
 Kemampuan menghadapi kelompok besar atau audience (communication
apprehension) 
 Kemampuan me-manage dan memecahkan konflik di antara mereka dan
khalayak mereka.
Konsep kompetensi dalam komunikasi interpersonal :
 Emphaty

 Suspesion of judgment

 Ownership feelings and thoughts

 Self discloure

 Behavioral ability.

Anda mungkin juga menyukai