Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN MASYARAKAT

“SISTEM SOSIAL MASYARAKAT”

TUGAS PERTEMUAN 3

Dosen Pengampu:

Dr. Syur’aini, M.Pd

DISUSUN OLEH :

GINTAN RAHMADHANI (20003068)

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
A. Pengertian Sistem Sosial Masyarakat

Sistem sosial itu sendiri adalah suatu tatacara yang terdiri dari elemen-elemen sosial. Elemen
tersebut terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi
satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat individu-individu yang berinteraksi dan
bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial
tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya
menentukan corak masyarakat tersebut, satu sama lain itulah yang kita sebut sebagai
sistem.(Handoyo 2015)

Masyarakat sebagai suatu sistem apabila kita mengikuti pengertian masyarakat baik secara
natural maupun kultural, maka akan tampak bahwa keberadaan kedua masyarakat itu merupakan
satu kesatuan fungsi. Adanya mekanisme yang saling bergantung, saling fungsional, saling
mendukung antara berbagai unsur dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain itulah yang kita sebut
sebagai sistem, dan selalu mengalami dinamika yang mengikuti hukum sebab akibat (kausal).
Apabila ada perubahan pada salah satu unsur atau aspek, maka unsur yang lain akan menerima
konsekuensi atau akibatnya, baik yang positif maupun yang negatif. Oleh karena itu, sosiologi
melihat masyarakat atau perubahan masyarakat selalu dalam kerangka sistemik, artinya
perubahan yang terjadi di salah satu aspek akan memengaruhi faktor-faktor lain secara
menyeluruh dan berjenjang.

Sistem sosial adalah keseluruhan organisasi hubungan sistemik antara posisi-posisi atau
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Sistem sosial dapat dipandang sebagai struktur
sosial dan proses sosial. Sistem sosial sebagai struktur sosial memiliki arti bahwa sistem sosial
merupakan ruang multidimensi (multidimensional space) di mana posisi sosial dan afiliasi
kelompok didistribusikan. Sebaliknya, sebagai proses sosial, sistem sosial menunjuk pada proses
berbagai posisi sosial dan kelompok, yang terjalin ke dalam hubungan sistemik satu sama lain.
Dengan pengertian yang demikian maka pemahaman sistem sosial sebagai struktur ataupun
proses tak dapat dipisahkan.(Maulida 2018)

B. Karakteristik Sistem Sosial Masyarakat

Sistem sosial dikatakan sebagai sistem yang menjalankan fungsi integrasi dengan melakukan
pengendalian pada bagian- bagian yang menjadi komponennya. Menurut Talcott Parsons, sistem
sosial adalah sistem yang terdiri dari beberapa elemen pokok, yaitu

1) Pertama, sejumlah aktor-aktor individual yang saling berinteraksi dalam situasi yang
sekurang-kurangnya mempunyai aspek lingkungan atau fisik.
2) Kedua, aktor- aktor yang mempunyai motivasi dalam arti mempunyai kecenderungan
untuk mengoptimalkan kepuasan.
3) Ketiga, adanya sistem simbol bersama yang terstruktur secara kultural.
Perhatian utama Parsons lebih tertuju pada sistem sebagai satu kesatuan ketimbang pada
aktor di dalam sistem. Konsep-konsep kunci dalam sistem sosial adalah aktor, interaksi,
lingkungan, optimalisasi, kepuasan, dan kultur.

C. Unsur-unsur Dari Sistem Sosial Masyarakat

Kehidupan masyarakat harus dipandang sebagai sistem sosial yaitu keseluruhan bagian atau
unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu kesatuan. Yang dimaksud dengan bagian atau
unsur-unsur itu ialah bagian bagian atau unsur-unsur dari kehidupan sosial atau atau disebut
juga unsur unsur sosial.

Menurut Margono Slamet dalam (Prajarto 1973), masyarakat sebagai suatu sistem sosial
dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

a) Ekologi, tempat, dan geografi dimana masyarakat itu berada.


b) Demografi yaitu yang menyangkut populasi, susunan, dan ciri-cirinya.
c) Kebudayaan yaitu menyangkut nilai-nilai sosial, sistem kepercayaan, norma-norma
dalam masyarakat.
d) Kepribadian yang meliputi sikap mental, semangat, temperamen, dan ciri-ciri
psikologis masyarakat.
e) Waktu, sejarah dan latar belakang masa lampau dari masyarakat tersebut.

Menurut Sistem sosial dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Apabila sistem sosial itu
dipengaruhi oleh lingkungan maka berarti sistem sosial yang terbuka yaitu menerima unsur-
unsur dari luar. Sistem sosial yang terbuka di masyarakat juga akan menimbulkan jalinan ikatan
unsur-unsur dengan unsur lainnya (jalinan internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu
sendiri dengan lingkungannya (jalinan eksternal).

Parsons menjelaskan sejumlah persyaratan fungsional dari sistem sosial.

1) Pertama, sistem sosial harus terstruktur (ditata) sedemikian rupa sehingga


bisa beroperasi dalam hubungan yang harmonis dengan sistem lainnya.
2) Kedua, untuk menjaga kelangsungan hidupnya, sistem sosial harus mendapat
dukungan yang diperlukan dari sistem yang lain.
3) Ketiga, sistem sosial harus mampu memenuhi kebutuhan para aktornya dalam
proporsi yang signifikan.
4) Keempat, sistem harus mampu melahirkan partisipasi yang memadai dari para
anggotanya.
5) Kelima, sistem sosial harus mampu mengendalikan perilaku yang berpotensi
mengganggu.
6) Keenam, apabila konflik akan menimbulkan kekacauan, harus dikendalikan.
7) Ketujuh, untuk kelangsungan hidupnya, sistem sosial memerlukan bahasa.
Menurut (Yunasaf and Darwis 2010) Elemen-elemen atau unsur-unsur sistem sosial
mencakup:

1) Tujuan (end atau objectives); apa yang ingin dicapai, selalu dinyatakan secara
eksplisit, pada beberapa hal tujuan dinyatakan dengan istilah kebutuhan (needs).
2) Kepercayaan (belief); merupakan anggapan yang diterima sebagai hal benar atau
tidak benar.
3) Sentimen atau perasaan (sentiment); terjalin erat dengan kepercayaan dan bersifat
ekpresif dan memperlihatkan apa yang dirasa atau “what we feel” tentang alam.
4) Norma-norma (norm); merupakan aturan atau tata tertib yang dipatuhi oleh warga
sistem sosial.
5) Sanksi (sanction); dapat merupakan suatu pujian atau ganjaran bagi warga yang
mematuhi norma-norma dan merupakan suatu hukum bagi warga yang tidak mematuhi
norma-norma yang telah diterima oleh warga system sosial.
6) Status peranan (Status-roles); status atau kedudukan merupakan tempat atau posisi
seseorang , sedangkan peranan (role) merupakan aspek yang dinamis dari status.
7) Kekuasaan (power); adalah kesanggupan untuk menguasai orang lain. Ada dua
komponen penting, yaitu wewenang (authority) dan pengaruh (influence). Wewenang
adalah hak yang dibenarkan kepada seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Pengaruh
merupakan suatu kesanggupan untuk mengontrol orang lain tidak menggunakan
wewenang.
8) Derajat sosial atau lapisan sosial (sosial rank); derajat sosial menghasilkan suatu strata
dalam masyararat yang biasa disebut dengan lapisan sosial (social stratification). Lapisan
sosial adalah sebagai akibat kedudukan sosial atau social position.
9) Fasilitas (facilities); adalah alat-alat, harta, barang-barang atau kemudahan-kemudahan
lainnya yang tersedia dan digunakan dalam sistem sosial tersebut untuk mencapai
tujuannya
10) Wilayah (territoriality); adalah ruang tempat sistem sosial tersebut bertahan.

D. Wilayah Sistem Sosial Masyarakat

Sistem sosial dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Apabila sistem sosial itu dipengaruhi oleh
lingkungan maka berarti sistem sosial yang terbuka yaitu menerima unsur-unsur dari luar. Sistem
sosial yang terbuka di masyarakat juga akan menimbulkan jalinan ikatan unsur-unsur dengan
unsur lainnya (jalinan internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu sendiri dengan
lingkungannya (jalinan eksternal). Terdapatnya jalinan sistem juga menjadi pertanda adanya
batasan antara sistem sosial tersebut dengan lingkungannya. Sebagai konsekuensi dari sistem
sosial yang bersifat terbuka yang mengalami pertukaran dengan lingkungannya dapat
menimbulkan perubahan pada sistem sosial itu. Perubahan yang diakui sebagai unsur yang
dinamis itu ditata sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kegoncangan dalam sistem
sosial itu. Hal ini dapat dilakukan karena, sebagaimana sistem lainnya, sistem sosial memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri. Dengan kata lain, suatu perubahan diterima dengan tetap
menjaga stabilitas dan keteraturan dalam sistem (walaupun mungkin keteraturan itu hasil dari
konflik).

Antara kehidupan manusia dan alam lingkungan terdapat gejala tarik menarik yang pokok
persoalannya adalah sifat alam yang tidak memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia itu
sendiri. Bentuk-bentuk ketidakmudahan tersebut terlihat dari sifat alam yang selalu berubah-
ubah seperti cuaca atau iklim, kondisi geografis yang tidak sama dan sebagainya. Untuk itulah
akhirnya manusia dengan menggunakan pikrian, perasaan, dan keinginannya untuk memberikan
reaksi tarik menarik dengan kekuatanalam tersebut. Berdasarkan gejala tersebut, maka manusia
memiliki dua keinginan yang selalu melekat di dalam dirinya, yaitu keinginan untuk menyatu
dengan alam lingkungannya dan keinginan untuk menyatu dengan manusia lain dalam rangka
memudahkan proses hidupnya. Dengan demikian, manusia memiliki kecenderungan untuk
bersatu agar bisa saling berhubungan. Hubungan antara manusia satu dengan lainnya disebut
interaksi. Dari interaksi akan menghasilkan produk-produk interaksi, yaitu tata pergaulan yang
berupa nilai-nilai dan norma-norma yang berupa kebaikan dan keburukan dalam ukuran
kelompok tersebut. Pandangan tentang apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
tersebut akhirnya mempengaruhi perilaku sehari-hari.

E. Pendidikan Sistem Sosial Masyarakat

Setiap orang merupakan bagian dari suatu sistem sosial. Tidak seorangpun merupakan
sebuah pulau yang terpisah” kata John Donne, seorang penyair dan pendeta, abad ke tujuh belas.
Gunawan dalam Muhyi Batubara mengatakan, manusia sebagai pribadi tidak dapat hidup dan
menghayati eksistensinya secara wajar kecuali hidup bersama dengan sesamanya. Mereka satu
sama lain saling membutuhkan, sebab pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial.

Masyarakat terbangun dari individu-individu yang saling berinteraksi. Hubu- ngan interaksi
antara individu melahirkan berbagai aktivitas untuk memenuhi ke- butuhan masyarakat, salah
satu di antaranya adalah kebutuhan akan pendidikan. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari
sistem sosial, karena ia merupakan produk yang lahir dan tumbuh dalam masyarakat
pembangunnya. Pendidikan merupakan gambaran kemajuan dari suatu masyarakat. Pendidikan
yang maju, hanya hidup dan dimiliki oleh masyarakat yang berpikiran maju, dan hanya
masyarakat yang berpi- kiran maju yang menghargai pendidikan. Pendidikan dan masyarakat
merupakan satu kesatuan yang saling menentukan status.

Sebagai institusi sosial, pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
sosial, karena pendidikan (persekolahan) tidak dapat dilaksanakan di luar lembaga sosial. Dewey
beranggapan bahwa pendidikan tumbuh di masyarakat dan masyarakat tumbuh karena adanya
pendidikan. Antara kedunya terdapat hubungan yang bersifat mutual benefit, yang berarti saling
menguntungkan bahkan merupakan suatu ikatan yang secara aksiomatik sulit dan mustahil untuk
dipisahkan. Pendapat senada dikemukakan oleh Durkheim yang mengemukakan bahwa
masyarakat secara keseluruhan masing-masing lingkungan sosial di dalamnya, merupakan
sumber penentu cita-cita yang dilaksanakan lembaga pendidikan.

Hal ini menjadi pengatahuan awal di dalam memahami status dan fungsi pendidikan sebagai
institusi sosial. Pemahaman itu harus terbangun dalam pikiran setiap orang dalam masyarakat.
Jika hal ini tidak disadari, akan terbangun sikap acuh tak acuh terhadap dunia pendidikan. Sikap
seperti itu menyebabkan sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan itu bukan bagian
dari urusan atau kepentingannya, tetapi hanya menjadi urusan orang-orang tertentu yang
bergerak dalam dunia pendidikan.

Kesalahan memahami posisi pendidikan sebagai intitusi sosial dapat menyebabkan


pendidikan kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat. Dengan demikian, pendidikan tidak
akan tumbuh secara maksimal dalam suatu masyarakat.(Saat 2013)
DAFTAR REFERENSI

Handoyo, Eko. 2015. “Sistem Sosial Indonesia.” Studi Masyarakat Indonesia: 40–56.
https://www.researchgate.net/profile/Eko_Handoyo4/publication/318727843_STUDI_MAS
YARAKAT_INDONESIA/links/597a8164a6fdcc61bb12ed9f/STUDI-MASYARAKAT-
INDONESIA.pdf.
Maulida, Eka. 2018. “Sistem Sosial Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Tempatam
(Studi Di Kampung Pondok Baru Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah).”
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5213/1/Eka Maulida.pdf.
Prajarto, Nunung. 1973. “Sistem Sosial, Sistem Politik, Dan Sistem Komunikasi.” Sosial, Sistem
Politik, Sistem (I): 18.
Saat, Sulaiman. 2013. “PENDIDIKAN SEBAGAI INSTITUSI SOSIAL.” Occupational
Medicine 53(4): 130.
Yunasaf, Unang, and Rudi Saprudin Darwis. 2010. “Wawasan Sosial Kemasyarakatan Dan
Pendekatan Sosial Dalam KKNM-PPMD Integratif Unpad.” Journal Pendekatan Sosial
2(1): 1–8.

Anda mungkin juga menyukai