Anda di halaman 1dari 3

SISTEM SOSIAL DALAM SOSIOLOGI

Kehidupan masyarakat dapat dikatakan sebagai sistem sosial, oleh karena


di dalam masyarakat terdapat unsur-unsur sistem sosial. Menurut Talcott Parsons sistern
sosial sebagai satu keseluruhan juga terlibat dalam saling tukar menukar dengan
lingkungannya. Lingkungan sistem sosial itu terdiri dari lingkungan fisik, sistem kepribadian,
sistem budaya dan organisme perilaku. Hal ini disebabkan satuan pembentuk dasar dari
sistern sosial adalah peran, status. Menurut Nasikun (1993) setiap sistem sosial memiliki
kecenderungan untuk mencapai stabilitas atau equalibrium di atas konsensus para anggota
rnasyarakat, rnaka tatanan sosial yang ada harus tetap berlaku dari generasi demi generasi.
Oleh karenanya, sistem tatanan sosial yang perlu ditanamkan pada setiap individu anggota
masyarakat.

1. Pengertian Sistem Sosial


Pada umumnya masyarakat mengartikan sistem adalah suatu cara atau rangkaian kegiatan
yang menyangkut teknis melakukan sesuatu. Namun tidak demikian halnya di dalam kajian
sosiologis. Sosiologis melihat sistem merupakan suatu rangkaian berbagai unsur yang satu
sama lain berhubungan secara utuh tanpa dapat dipecah-pecahkan.
Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani systema artinya sehimpunan dari bagian
atau komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan.Sistem adalah sesuatu yg terdiri dari sejumlah unsur atau
komponen yg selalu pengaruh-mempengaruhi dan terkait satu sama lain oleh satu atau
beberapa asas. Suatu kompleksitas dari saling ketergantungan antar bagian-bagian,
komponen-komponen, dan proses-proses yang melingkupi aturan-aturan tata hubungan yang
dapat dikenali.
Sistem sosial menurut Nasikun (1993) adalah suatu sistem daripada tindakantindakan. la terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi di antara berbagai individu, embang
tidak secara kebetulan, melainkan tumbuh dan berkembang di atas standar penilaiaan umum
masyarakat. Sistem Sosial adalah sistem bermasyarakat itu sendiri.

2. Masyarakat Sebagai Suatu Sistem Sosial


Pada umumnya pemakaian istilah sistem didalam kehidupan bermasyarakat merupakan
suatu pengertian adanya suatu rangkain atau saling ketergantungan baik sebagai kegiatan
maupun sarana kegiatan. Sebagai contoh sistem transportasi atau sistem pengajaran.
Pemakaian istilah ini dapat kita lihat hampir melanda semua kehidupan baik di tingkat
masyarakat awam maupun didalam semua kehidupan akademis. Hal ini dapat terjadi karena
istilah sistem dipahami sebagai suatu rangkaian yang saling berhubungan, sehingga semua
bentuk yang menyerupai rangkaian disamaratakan untuk semua kepentingan

3. Fungsi sistem sosial


Ada 4 Fungsi sistem sosial yang dikemukakan oleh Talcott Parsons, yaitu :
a) Adaption (adaptasi) menunjukkan bahwa keharusan bagi sistem-sistem sosial untuk
menghadapi lingkungannya. Ada dua dimensi yang dapat diperhatikan:
pertama, harus ada suatu penyesuaian dari sistem itu terhadap tuntutan kenyataan yang
keras yang tidak dapat diubah yang datang dari lingkungan. Kedua, ada proses:
transformasi aktif dari situasi itu ini meliputi penggunaan segi-segi situasi itu yang
dapat dimanipulasi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan.

b) Goal Attainment (Tujuan), merupakan persyarataan fungsional bahwa tindakan itu


diarahkan pada tujuan-tujuannya. Dalam hal ini adalah tujuan bersama para anggota
dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian tujuan ini harus meliputi pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan prioritas dari sekian banyak tujuan.
c) Integration (integrasi), merupakan persyaratan yang berhubungan dengan interaksi antara
para anggota dalam sistem sosial. Masalah integrasi menunjuk pada kebutuhan untuk
menjamin bahwa ikatan emosional yang cukup menghasilkan solidaritas dan kerelaan
untuk bekerja sama dikembangkan daan dipertahankan.
d) Latent Patern Maintenance (pemeliharaan pola) , para anggota dalam sistem sosial apa
saja bisa letih dan jenuh serta tunduk pada sistem sosial harus berjaga-jaga bilamana
sistem itu sewaktu-waktu kocar-kacir dan para anggotanya tidak lagi bertindak atau
berinteraksi sebgai anggota sistem. Dalam beberapa hal, mekanisme tertentu dapat
dikembangkan untuk membantu memulihkan dorongan motivasional dan untuk
membaharui atau memperkuat komitmen terhadap pola-pola budayanya.

4. Beberapa Tokoh yang menggunakan konsep sistem sosial


I.
Teori Struktural Fungsional
Menurut teori ini, masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagianbagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan.
Perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian
yang lain.Teori fungsional struktural diilhami oleh para pemikir klasik, diantaranya Socrates,
Plato, Augus comte, Spencer, Emile durkheim, dan Talcott Parsons. Mereka mempunyai
perspektif masing-masing untuk teori struktural dan fungsional.
- Scorates menganalogikan sistem sosial dengan tubuh manusia.
- Plato mnyatakan bahwa didalam sistem sosial terjadi pembagian tugas dan peran.
- Auguste comte menggugat individualitas yang bebas dan rasional, dan menginginkan
konsensus sosial serta masyarakat diibaratkan sebagai tubuh organik.
- Spencer mengatakan masyarakat mengalami proses evolusi melalui adaptasi, dimana
individu tumbuh dan mencapai kematangan, yang kemudian melahirkan konsep
struktural dan fungsi.
- Durkheim melihat kehidupan bermasyarakat sebagai konsensus sosial dan
masyarakat diibaratkan sebagai tubuh organik.

II.

Teori Struktural Konflik

Memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai
yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan
kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.
Penganut teori ini mengemukakan perspektifnya masing-masing,yaitu sebgai berikut :
- Karl Marx yang menyatakan bahwa konflik sosial terjadi diantara kelompok atau
kelas dari pada antara individu. Konflik ini muncul dalam upaya memperoleh akses
terhadap kekuatan produksi, apabila ada kontrol dari masyarakat konflikakan bisa
dihapus.
- Max weber menyatakan bahwa konflik sebagai suatu sistem otoritas atau sistem
kekuasaan. Tindakan manusia bukan hanya didorong oleh kepentingan material
tetapi juga kepentingan yang ideal.
- Dahrendorf dan Cohen mengatakan bahwa suatu sistem dalam masyarakat itu
adalah kepentingan merupakan elemen dasar, dari kepentingan tersebut membuat
suatu kelompok itu bisa bertabrakan atau terlibat konflik.

SISTEM SOSIAL
DALAM
SOSIOLOGI

NAMA-NAMA KELOMPOK :
- RADOT SIHOMBING
- TRI BRATA PURBA
- IUSUDAWANI PANJAITAN
- JULIARDO MARBUN
- RIKI YANTO PASARIBU

Anda mungkin juga menyukai