Anda di halaman 1dari 6

LANDASAN TEORI

Hugo F. Reading merumuskan sistem sosial sebagai suatu sistem


dari unsur- unsur sosial atau the system of social element.
Tatang M Amirin menyatakan bahwa istilah sistem berasal dari
bahasa Yunani systema yang mempunyai arti sebagai berikut :
1.Suatu hubungan yang tersusun dari sekian banyak bagian,
2.Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau
komponen-komponen secara teratur.
Pengertian Sistem Menurut Indrajit: mengemukakan bahwa sistem
mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen
yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Pengertian Sistem Menurut Jogianto: mengemukakan bahwa
sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu
objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betulbetul ada dan terjadi.
Menurut Alvin L. Bertnard (1980), menyatakan bahwa dalam
suatu sistem social, paling tidak harus terdapat satu (1) dua orang
atau lebih, (2) terjadi interaksi antara mereka, (3) mempunyai
tujuan yang sama, dan (4) memiliki struktur, symbol dan harapanharapan bersama yang dipedomaninya. Dikatakan bahwa hubungan
antar orang dalam suatu sistem biasanya berlangsung lama. Unsurunsur dalam sistem social adalah satuan dari interaksi social yang
kemudian membentuk struktur; artinya unsur-unsur itu merupakan
bagian-bagian yang salin bergantungan dan menyatu dalan sistem
social.
Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), bahwa inti dari setiap
sistem sosial adalah selalu ada hubungan timbal balik yang konstan.
Konstan artinya apa yang terjadi kemarin merupakan perulangan
dari yang sebelumnya, dan besok akan diulangi kembali dengan
cara yang sama. Di dalam sistem sosial terdapat prinsip-prinsip
tertentu yang berhubungan dengan keseragaman anggapan
tentang kebenaran, sehingga keseimbangan hubungan social
kelompok dapat lebih terjamin.
Menurut Alvin L. Bertrand (1980), ada sepuluh unsur yang
terkandung dalam sistem sosial, yaitu sabagai berikut:
1.
Keyakinan (pengetahuan)
Keyakinan merupakan unsur sistem sosial yang dianggap sebagai
pedoman dalam melakukan penerimaan suatu pengetahuan dalam
kehidupan kelompok sosial dalam masyarakat. Keyakinan ini
secara praktis biasanya digunakan dalam kelompok masyarakat
yang masih tergolong teerbelakang segi pengetahuannya,
sehingga dalam menilai suatu kebenaran dirumuskan melalui
keyakinan bersama. Misalnya, dalam menilai berbahaya atau tidak

dalam menerima anggota baru pada suatu kelompok


organisasi sosial, dinilai berdasarkan kekuatan keyakinan.

atau

2.
Perasaan (sentimen)
Perasaan menurut Alvin, menunjuk pada bagaimana perasaaan
pada anggota suatu sistem sosial (anggota kelompok) tentang halhal, peristiwa-peristiwa serta tempat-tempat tertentu. Unsur
perasaan sangat membantu dalam rangka menjelaskan pola-pola
tingkah laku yang tidak dapat dijelaskan melalui cara-cara lain.
Suatu keberasilan suatu sistem juga tergantung bagaimana
perasaan para anggotanya sacara umum,. Jika di dalam suatu
sistem terdapat banyak anggota saling menaruh perasaan
dendam, benci dan iri antara satu sama lainnya, maka bisa
diketahui bahwa hubungan kerja samanya tidak akan berhasil
dengan baik.
3.
Tujuan, sasaran atau cita-cita
Cita-cita, tujuan, atau sasaran, di dalam suatu sistem sosial
merupakan pedoman bertindak agar agar program kerja yang telah
ditetapkan dan disepakati bersama dapat tercapai secara efektif.
4.
Norma
Norma-norma sosial, menurut Alvin, dapat dikatakan sebagai
patokan tingkah lakuyang diwajibkan atau dibenarkan didala
situasi situasi tertentu. Unsur norma ini merupakan komponen
sistem sosial yang dapat dinggap paling kritis untuk memahami
serta meramalkan aksi atau tindakan manusia. Norma-norma
menggambarkan tata-tertib atau aturan-aturan permainan yang
dapat memberikan petunjuk tentanng standar untuk: bertingkah
laku dan di dalam menilai tingkah laku. Contohnya, tentang
kejujuran, tata tertib suatu permaina, tata tertib hukum, dan
sebagainya. Alvin kemudian menggambarkan bahwa dengan
berpegang pada norma, ssebenarnya dimaksudkan sebagai
landasan untuk dapat menilai tingkah laku individu-individu dan
juga kelompok. Apabila tingkah laku seseorng dianggap wajar dan
sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kelompoknya,
maka interaksi dalam kelompok tersebut akan berlangsung dengan
wajar sesuai dengan ketetapan-ketetapan bersama.
5.
Status dan peranan
Dengan status, seseorang dapat menentukan sifat dan tingkatan
kewajiban serta tanggung jawab di dalam suatu kelompok
masyarakat; di samping juga menentukan hubunngan antara
atasan dan bawahan terhadap angggotalain dalam kelompok
masyarakat. Menurut Alvin, status merupakan serakaian tanggung
jawab, kewajiban serta hak-hak yang sudah ditentukan dalam
suatu masyarakat. Sedangkan pola tingkah laku yang diharapkan

dari ornga-orang pemangku suatu status, dinamakan peranan.


Paranan-peranan sosialnsaling tunjang menunjanng secara timbal
balik di dalam hal yang menyangkut tugas, hak dan kewajiban.
Oleh karena itu suatu penampilan peranan status (status-role perfomance) adalah proses penunjukan atau penampilan dari status
dan peranan sebagai unsur strutural di dalam sistem sosial.
6.
Tingkatan atau pangkat (rank)
Tingkatan atau pangkat merupakan unsur sistem sosial yang
berfungsi menilai perilaku perilaku anggota kelompok. Sebaliknya
suatu proses penilaian terhadap perilaku perilaku anggota
kelompok, dimaksudkan untuk memberikan kepangkatan (status)
tertentu yang di anggap sesuai dengan prestasi prestasi yang telah
di capai. Orang yang di anggap berhasil dalam melaksanakan
tugasnya, bisa dinaikkan pangkatnya (status) ke jenjang yang
lebih tinggi. Begitu seterusnya sehingga berbagai aktivitas nampak
saling bergantungan; sehingga dengan demikian dapat di
kategorikan sebagai sistem sosial.
7.
Kekuasaan atau pengaruh (power)
Istilah kekuasaan menunjuk pada kapasitas penguasaan
seseorang terhadap anggota anggota kelompik atau organisasi .
Kekuasaan seseorang dalam mengawasi anggota kelompok
biasanya dapat di lihat dari status yang di miliki.
Pengaruhnya sangat besar dalam pengambilan suatu keputusan ;
biasanya pemegang kekuasaan mempunyai wewenang dan
kemampuan untuk mempengaruhi para anggota kelompoknya .
Dalam analisis sistem sosial suatu kekuasaan merupakan patokan
bagi para anggota suatu kelompok atau organisasi dalam
menerima berbagai perintah dan tugas.
8.
Sanksi
Sanksi merupakan ancaman hukum yang biasanya ditetapkan pleh
masyarakat terhadap anggota anggotanya yang di anggap
mslanggar norma-norma sosial kemasyarakatan. Penerapan sanksi
oleh masyarakat di tujukan agar pelanggarannya dapat mengubah
periakunya ke arah yang lebih baik sesuai dengan norma norma
yang berlaku.
9.
Sarana atau Fasilitas
Secara umum sarana di maksudkan sebagai cara yang di gunakan
untuk mencapai tujuan dari sistem sosial. Yang paling penting dari
unsur sarana ada;ah terletak dari kegunaanya bagi suatu sistem
sosial. Dalam analisis sistem sistem sosial pada prinsipnya
mengutamakan fungsi dari suatu sarana agar dapat di manfaatkan
semaksimal mungkin,betapapun sederhananya sarana tersebut.

10. Tekanan Ketegangan (strees-strrain)


Di dalam sistem sosial senantiasa menjadi ketegangan, sebab
dalam kehidupan masyarakat tidak ada satupun anggotanya
yang mempunyai perasaan dan interpretasi sama terhadap
kegiatan dan masalah yang sedang dihadapi bersama. Itulah
sebabnya, maka suatu kategangan hubungan antar anggota
kelompok masyarakat pada batas waktu tertentu dapat terjadi.
Ketegangan erat kaitannya dengan taraf kekangan yang di terima
oleh seseorang individu dari individu lain atau kelompok.
Ketegangan itu terjadi oleh karena adanya konflik peranan
sebagai akibat dari proses sosial yang tidak merata. Jika dalam
suatu sistem sosial dapat tumbuh dan berkembang dengan
langgeng, itu karena tingkat toleransi diantara anggotanya relatif
tinggi. Atau dengan kata lain bahwa , suatu sistem sosial yang
dapat hidup secara terorganisir tergantung pada sedikit
banyaknya unsur tekanan kegiatan bagi anggota-anggota
kelompok sehubungan dengan usaha pencapaian tujuan-tujuan
dari kelompok tersebut.

Menurut pendapat Ankie M.M. Hoogvelt (1985), bahwa


masyarakat sebagai suatu sistem sosial dapat dianalisis dari empat
fungsinya yang diperlukan yakni:

a.

Fungsi pemeliharaan pola


Fungsi ini berkaitan dengan hubungan antara masyarakat sebagai
sistem
sosial
dengan
subsistem
kultural.
Fungsi
ini
mempertahankan prinsip-prinsip tertinggi dari masyarakat sambil
menyediakan dasar dalam berprilaku menuju realitaas tertinggi.
Mengutip pendapat person. Disebutkan pula bahwa fungsi ini
sebagai fungsi latency, yaitu fungsi suatu sistem untuk memelihara
agar para actor atau unit-unit dalam suatu sistem menampilkan
kualitas kebutuhan, keahlian dan kualitas yang lainnya yang tepat
guna sehingga memungkunkan konflik dan ketegangan internal
tidak sampai berkembang ke tingkat yang merusak keutuhan
sistem.

b.

Fungsi Integrasi
Fungsi ini mencakup koordinasi yang diperlukan antara unit-unit
yang menjadi bagian dari suatu sistem sosial khususnya berkaitan
dengan kontribusi unit-unit terhadap keseluruhan sistem.

c.

Fungsi pencapaian tujuan

Fungsi ini mengatur hubungan antara masyarakat sebagai sistem


sosial dengan sub-sistem kepribadian. Fungsi ini tercermin dalam
bentuk penyusunan skala prioritas dari segala tujuan yang hendak
dicapai dan penentuan bagaimana suatu sistem memobilisasi
sumber daya serta tenaga yang tersedia untuk mencapai tujuan
tersebut.
d.

Fungsi adaptasi
Menyangkut hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial
dengan sub-sistem organisme tindakan dan dengan alam
fosikoorganik. Secara umum fungsi ini menyangkut kemampuan
masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan
hidupnya. Dalam pelaksaan fungsi ini, teknologi sangat penting
peranannya.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
semua anggota kelompok yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca
demi
kesempurnaan
makalah
ini.

Februari

Jatinangor, 29
2016

Penyusun

http://megasholihah33.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-sistemsosial.html
http://www.slideshare.net/ramalaskarkutai3/sistem-sosial-32481756

Anda mungkin juga menyukai