Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SOSIOLOGI

SISTEM SOSIAL

Disusun oleh:
Hadiyatna Arifadly
Hena Saraswati
Imam Waluya
Isabina Niken P
Kenanggilang

(30701601867)
(30701601872)
(30701601874)
(30701601880)
(30701601892)

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Segalapuji bagi Allah YME karena atas rahmatnya kami dapat membuat makalah ini
dengan baik, telah memberikan petunjuk dan diberi kelancaran dalam mengerjakannya. Dan

hanya kepadanya salawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang membimbing umatnya.
Makalah ini merupakan pengetahuan tentang sistem sosial. Semua ini dirangkum
dalam makalah ini agar pemahaman tentang sistem sosial akan lebih mudah untuk dipahami,
lebih singkat dan akurat. Makalah ini dibuat dengan menganbil dari refensi-referensi buku,
internet yang sangat membantu kami dalam pengerjaan makalah ini. Dan dengan makalah ini,
pembaca diharapkan dapat mengkaji dan lebih memahami apa itu sistem sosial berbagai
permasalahan tentang sistem sosial.
Kami penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalh ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
kami berharap atas kritikan dan saran jika ada kesalahan dalam pembuatan dalam makalah
ini.
Terimakasih
Wassalamualaikum warahmmatullahi wabarakatuh

Semarang, 29 September 2016

i.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................. 2
BAB 2 ISI.............................................................................................................................. 3
2.1 Sistem Sosial....................................................................................................................3
2.2 Unsur-Unsur Sistem Sosial.............................................................................................. 4
2.3 Proses-Proses Sistem Sosial.............................................................................................6
2.4 Kehidupan Masyarakat Merupakan Sistem Sosial......................................................... 7
2.5 Fungsi-Fungsi Sistem Sosial............................................................................................8
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 12

ii.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Istilah sistem bagi masyarakat umum biasanya diartikan sebagai suatu cara
yang menyangkut teknis melakukan sesuatu. Akan ditinjau dari sudut sosiologis
istilah ini sesungguhnya mengandung pengertian sebagai kumpulan dari berbagai
unsur (komponen) yang saling bergantungan antara satu sama lainnya dalam satu
kesatuan yang utuh.
Arti penting dalam mempelajari istilah sistem adalah dalam rangka pemecahan
masalah yang rumit, luas dan saling bergantung satu sama lain. Sementara
kemampuan manusia untuk menelaah dan meyelesaikannya sangat terbatas, yang
memerlukan berbagai keahlian. Dengan menggunakan sistem, dimaksudkan dalam
pendekatannya dilakukan secara sistematis, penyelesaian didasarkan antara bagianbagian yang sama, sehingga dapat dilihat secara jelas tentaang keterkaitan antara
bagian satu dengan bagian-bagian lainnya dalam satu kesatuan yang utuh. Kehidupan
masyarakat dapat dikatakan sebagai sistem sosial kareana di dalam masyarakat
terdapat unsur unsur sistem sosial (Kajian Pustaka Masyarakat, n.d.) . Secara garis
besar, unur-unsur sistem sosial dalam masyarakat adalah orang-orang yang salning
tergantung antara satu dengan yang lainnya dalam suatu keseuruhan (Kajian Pustaka
Masyarakat, n.d.). Dalam ketergantungan itu sekumpula manusia terintergrasi yang
bersifat lebih kekal dan stabil (Kajian Pustaka Masyarakat, n.d.). Selama masingmasing individu dalam kelompok masyarakat itu masih tergantung dan masih
memiliki kesamaan dan keseimbangan perilaku, maka selama itu pula unsur-unsur
sistem sosial menjalankan fungsinya (Kajian Pustaka Masyarakat, n.d.). sedangkan
secara khusus dan rinci, unsur sistem sosial dalam masyarakat adalah status, peranan
dan perbedaan sosial dari individu-individu yang salaning berhubungan dalam suatu
struktur sosial (Kajian Pustaka Masyarakat, n.d.).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas untuk makalah kali ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem sosial?
2. Apa saja unsur-unsur sistem sosial?
3. Bagaimana kehidupan masyarakat merupakan sistem sosial?
1.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem sosial
2. Untuk mengetahui unsur-unsur sosial

3. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat

2.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Sosial
Definisi atau pengertian sistem sosial adalah suatu sistem dari sekumpulan
tindakan yang dibentuk dari adanya interaksi sosial antara individu yang selalu
tumbuh dan berkembang (Definisi Atau Pengertian Sistem Sosial Adalah |, n.d.).
Terbentuknya sistem sosial ini bukannya terbentuk dengan sendirinya begitu juga
melainkan lahir karena adanya satu penilaian umum yang menjadi kesepakatan
masyarakat (Definisi Atau Pengertian Sistem Sosial Adalah |, n.d.). Biasanya
penilaian umum ini memiliki satu standar penilaian yang lebih dikenal sebagai norma
sosial (Definisi Atau Pengertian Sistem Sosial Adalah |, n.d.).
Banyak para ahli menyatakan pendapatnya tetntang pengertian sistem sosial
ini (Definisi Atau Pengertian Sistem Sosial Adalah |, n.d.). Salah satu ahli yang

mengeluarkan pemikirannya mengenai sistem sosial adalah Talcott Persons (Definisi


Atau Pengertian Sistem Sosial Adalah |, n.d.). Definisi sistem sosial adalah suatu
proses interaksi yang terjadi antara para pelaku sosial (Definisi Atau Pengertian
Sistem Sosial Adalah |, n.d.). Interaksi yang terjadi antara pelaku sosial ini
melibatkan sturktur relasi tersebut disebut Talcoot Persons sebagai sistem (Definisi
Atau Pengertian Sistem Sosial Adalah |, n.d.).
Dalam buku Pokok-Pokok Teori Sistem yang disusun oleh Tatang M. Amirin
(1986), dijelaskan bahwa sistem sosial berasal dari kata Yunani, yaitu Systema yang
mempunyai pengertian sebagai berikut:
1) Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagain

( whole

compunded of several parts Shrode dan Voich, 1974: 115).


2) Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen secara
teratur ( and organizer, functioning relationship among units or componen
Awad, 1979: 4).
Seperti dikemukakan diatas bahwa istilah sistem itu mempunyai banyak
pengertian diantaranya: pertama mengandunbg pengertian sebagai himpunan benda
benda yang saling bergantung satu sama lain. Kedua, sistem yang menunjuk pada
hubungan antar organ manusia. Ketiga,mengandung pengertian sebagai himpunan
unsur-unsur

kebudayaan.

Keempat,

mengandung

pengertian

sebagai

cara

memecahkan masalah tertentu yang berhubungan dengan pembuktian suatu hipotesis.


3.
Kelima, dalam buku Manajemen Organisasi sistem mengandung pengertian struktur
atau skematik, pengelompokan dan sebagainya (I. R. A. P. Jati, Vadivel, Nohr, &
Biesalski, 2012).

2.2 Unsur-Unsur Sistem Sosial


Secara umum unsur-unsur dari sistem sosial adalah terdiri dari status,peranan
dan perbedaan sosial,akan tetapi sesungguhnya banyak sekali komponen yang
terkandung dalam pengertian sistim sosial itu (Sosiologi Ria Manurung Documents, n.d.). Menurut Alvin L.Bertrand (1980) ada 10 unsur yang terkandung
dalam sistem sosial, yaitu sebagai berikut:
1. Keyakinan (pengetahuan)
Keyakinan merupakan unsur sistem sosial yang dianggap sebagai pedoman
dalam melakukan penerimaan suatu pengetahuan dalam kehidupan kelompok sosial

dalam masyarakat, keyakinan ini biasanya digunakan dalam kelompok masyarakat


yang masih tergolong terbelakang segi pengetahuanya,sehingga dalam menilai suatu
kebenaran dirumuskan melalui

keyakinan bersama (Sosiologi Ria Manurung -

Documents, n.d.).
2.Perasaan (sentimen)
Menurut Alvin, perasaan menunjuk pada bagaimana perasaan pada anggota
suatu sistem sosial (anggota kelompok) tentang hal hal, peristiwa-peristiwa serta
tempat-tempat tertentu.suatu keberhasilan suatu sistem juga tergantung bagaimana
perasaan para anggotanya secara umum.
3. Tujuan,sasaran, atau cita-cita.
Cita-cita,tujuan atau sasaran, didalam suatu sistem sosial merupakan pedoman
bertindak agar program kerja yang telah ditetapkan dan disepakati bersama dapat
tercapai secara efektif (Sosiologi Ria Manurung - Documents, n.d.).
4. Norma
Norma-norma sosial, menurut Alvin, dapat dikatakan sebagai patokan tingkah
laku yang diwajibkan atau dibenarkan didalam situasi tertentu (Sosiologi Ria
Manurung - Documents, n.d.). Norma-norma menggambarkan tata tertib atau aturanaturan permainan yang dapat memberikan petunjuk tentang standar untuk bertingkah
laku dan di dalam menilai tingkah laku (Sosiologi Ria Manurung - Documents,
n.d.). Apabila tingkah laku seseorang dipandang wajar dan sesuai dengan normanorma yang berlaku dalam kelompoknya, maka interaksi dalam kelompok tersebut
akan berlangsung dengan wajar sesuai dengan ketetapan-ketetapan bersama
(Sosiologi Ria Manurung - Documents, n.d.).
5. Status dan peranan
Dengan status, seseorang dapat menentukan sifat dan tingkatan kewajiban
serta tanggung jawab didalam suatu kelompok masyarakat, disamping juga
menentukan hubungan antara atasan dan bawahan terhadap anggota lain dalam
kelompok masyarakat (Sosiologi Ria Manurung - Documents, n.d.). Perananperanan sosial saling berpadu sedemikian rupa, sehingga saling tunjang-menunjang
secara timbal balik didalam hal yang menyangkut tugas, dan kewajiban (Sosiologi
Ria Manurung - Documents, n.d.).
6. Tingkatan atau pangkat (rank)
Tingkatan atau pangkat merupakan unsursistem sosial yang berfungsi menilai
perilaku-perilaku anggota kelompok (Sosiologi Ria Manurung - Documents, n.d.).
sebaliknya suatu proses penilaian terhadap perilaku anggota kelompok dimaksudkan
untuk memberikan pangkatan dalam (status) tertentu yang dianggap sesuai dengan

prestasi-prestasi (Sosiologi Ria Manurung - Documents, n.d.). untuk seterusnya


sehingga berbagai aktivitas nampak salaing bergantungan, sehingga dengan demikian
dapat dikategorikan sebagai sistem sosial (Sosiologi Ria Manurung - Documents,
n.d.).
7. Kepuasan atau pengaruh ( power )
Istilah kekuasaan menunjuk pada kapasitas penguasaan seseorang terhadap
anggota-anggota kelompok atau organisasi (Sosiologi Ria Manurung - Documents,
n.d.). Dalam analisis sistem sosial suatu kekuasaan merupakan patokan bagi para
anggota suatu kelompok atau organisasi dalam menerima berbagai perintah dan tugas
(Sosiologi Ria Manurung - Documents, n.d.).
8. Sanksii
Sanksi merupakan ancaman hukum yang biasanya ditetapkan oleh masyarakat
terhadap anggot-anggotanya yang di anggap melanggar norma-norma sosial
kemasyarakatan (Sosiologi Ria Manurung - Documents, n.d.).

5.
9. Sarana atau fasilitas
Secara umum sarana dimaksudkan sebagai cara yang digunakan untuk
mencapai tujuan dari sistem sosial (Sosiologi Ria Manurung - Documents, n.d.).
Dalam menganalisis sistem sosial pada prinsipnya mengutamakan fungsi dari suatu
sarana agar dapat dimanfaat kan semaksimal mungkin betapa pun sederhanapun
sarana tersebut (Sosiologi Ria Manurung - Documents, n.d.).
10. Tekanan keteganggan ( stress strrain )
Di dalam sistem sosial senantiasa terjadi ketegangan , sebab dalam kehidupan
masyarakat tidak ada satupun anggotanya yang mempunyai perasan dan interpretasi
sama terhadap kegiatan dan masalah yang sedang dihadapi bersama (Sosiologi Ria
Manurung - Documents, n.d.). Ketegangan itu terjadi oleh karna adanya konflik
peranan sebagai akibat dari proses sosial yang tidak merata atau dengan kata lain
bahwa , suatu sistem sosial yang dapat hidup secara terorganisir tergantung terhadap
sedikit banyaknya unsur tekanan kegiatan bagi anggota-anggota kelompok
sehubungan dengan usaha pencapaian tujuan-tujuan kelompok tersebut (Sosiologi
Ria Manurung - Documents, n.d.).

2.3 Proses-Proses Sistem Sosial


Adapun proses-proses dalam sistem sosial, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Komunikasi
Memelihara tapal batas
Penjalinan sistem
Sosialisasi
Pengawasan sosial
Pelembagaan
Perubahan sosial

6.
2.4 Kehidupan Masyarakat Merupakan Sistem Sosial
Sebagai mana diketahuai bahwa masyarakat merupakan kesatuan hidup
manusia yang berhubungan antara satu sama lainnya secara terus menerus yang
terikat oleh kebiasaan dan identitas bersama. Kehidupan masyarakat dapat dikatan
sebagai sistem sosial oleh karna didalam masyarakat terdapaat unsur-unsur sistem
sosial. Secara garis besar, unur-unsur sistem sosial dalam masyarakat adalah orangorang yang saling tergantung anatar astu sama lainnya dalam suatu keseluruhan.
Selama masing-masing individu dalam kelompok masyarakat itu masih saling
tergantung dan masih memiliki kesamaan dan keseimbangan ,perilaku, maka sela itu
pula unsur-unsur sistem sosial menjalankan fungsinya.
Sedangkan secara khusus dan rinci, unsur sistem sosial dalam masyarakat
adalah status,peranan dan perbedaan sosial dari individu-individu yang saling
berhubungan dalam suatu struktur sosial. Dalam kehidupan masyarakat terdapat
seperangkat hubungan timbal balik antara peranan-peranan sehubungan dengan status
sosial masing individu terlibat, oleh karena itu masyarakat menyerupai sistem sosial.
Ada beberapa ciri-ciri kehidupan masyarakat (kolektif) yang menunjuk pada unsurunsur sistem sosial, yaitu:

1.
2.
3.
4.
5.

Adanya pembagian kerja


Adanya ketergantungan antar individu
Adanya kerjasama
Adanya komunikasi dua arah (kerjasama)
Adanya perbedaan-perbedaan fungsi antar invidu
Mungkin satu peranan tertentu yang agak jelas batas-batasnya dan sesuai

dengan kedudukan sosial , tetapi hakekat sosial itu jauh lebih komplek lagi (I. R. A.
Jati, Vadivel, Nhr, & Biesalski, 2012). Ada bagian lain dikemukakan bahwa sistem
mempunyai bebrapa sifat yang sama , terutama bagian-bagian nya yang begitu erat
hubungannya satu sama lain dari segi struktur hingga perubahan dalm satu bagian
mengakibatkan perubahan pada bagian lain. Dalam suatu organisasi sosial seperti
keluarga, rukun tetangga, dan lain-lain.

7.
Menurut analisis sistem sebagaimana dimaksudkan oleh Merton, berlaku juga
bagi kehidupan masyarakat yang lebih luas. Jika terjadi perubahan perilaku anggota
masyarakat yang satu, dapat berpengaruh pula bagi anggota-anggota masyarakat yang
lainnya. Kehidupan sosial di atur sedemikian rupa sehingga setiap aspek dari
kehidupan sosial secara rumit, walaupun secara tidak langsung, berhubungan satu
sama lain (Trisnawati & Setyorogo, 2013). Hal ini berarti, apabila anggota-anggota
masyarakat tadi dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan norma-norma sosial yang
telah disepakati bersama, maka fungsi-fungsi itu dapat memelihara dan mengekalkan
suatu sistem sosial.
2.5 Fungsi-Fungsi Sistem Sosial
Menurut pendapat Ankie M.M. Hoogvelt (1985) bahwa masyarakat sebagai
suati tipe sistem sosial dapat di analisis dari empat fungsinya yang diperlukan, yakni:
a) Fungsi pemeliharaan pola
Fungsi ini berkaitan dengan hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan
sistem kultural (Komunikasi et al., 2011). Fungsi ini sebagai fungsi latency yakni
suatu sistem untuk memelihara agar para aktor atau unit-unit dalam suatu sistem
menampilkan kualitas kebutuhan, keahlian, dan kualitas lainnya yang tepat guna
sehingga memungkinkan konflik dan ketegangan internal tidak sampai berkembang
ke tingkat yang merusak keutuhan sistem.

b) Fungsi integrasi
Fungsi ini mencakup koordinasi yang di perlukan antara unit-unit yang menjadi
bagian dari suatu sistem sosial, khususnya berkaitan dengan kontribusi unit-unit
terhadap keseluruhan sistem (Komunikasi et al., 2011).
c) Fungsi pencapaian tujuan
Fungsi ini mengatur hubungan antara masyarakat sebagaisistem sosial dengan
subsistem kepribadian (Komunikasi et al., 2011). Fungsi ini tercermin dalam bentuk
penyusunan skala prioritas

8.

dari segala tujuan yang hendak di capai dan penentuan bagaimana memobilisasi
sumberdaya serta tenaga yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut (Komunikasi et
al., 2011).
d) Fungsi adaptasi
Menyangkut hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan subsistem
organisme tindakan dan dengan alam fosikoorganik. Dalam pelaksanaan fungsi ini,
teknologi sangat penting peranannya (Komunikasi et al., 2011).
sistem sosial itu dapat menjamin kebutuhan orang-orang yang terlibat di
dalamnya, apabila sistem sosial itu terbatas (Schwebel, Banaszek, & McDaniel,
2007). Berarti sistem sosial yang dapat menjamin kebutuhan orang banyak secara
makro, masih cukup sulit dilaksanakan.
Ada beberapa dugaan sementara yang mungkin dapat direnungkan, yaitu:
1. Masyarakat kita adalah masyarakat tolonh menolong. Itu berarti kegiatan
tolong menolong merupakan nilai yang mempunyai perilaku manusia dalam
hubungan sosial.
2. Kegitaan tolong menolong itu terutama berlaku untuk satu kelompok kecil,
dimana kegiatan itu dapat dilihat dalam bentuk perilaku nyata yang mudah
dikontrol.
3. Kegiatan tolong

menolong

itu

hanya

bersifat

sesewaktu,

dimana

pengaturannya sangat tidak formal, dan hampir seluruhnya diserahkan pada


individu yang terlibat dalam tindakan itu.

Dalam analisis fungsional, Duncan Mitchel (1984) mengutip pendapat Emmet,


dikatakan bahwa konsep fungsi itu boleh dipakai apabila:
a. Yang dikaji itu dianggap sebagai satu sistem yang secara keseluruhan
merupakan satu unit
b. Unit itu mesti tersusun sebagai satu kompleks terdiri dari bagian-bagian yang
berbeda hingga kita dapat membicarakan hubungan antara satu bagian dengan
keseluruhannya

9.
c. Dapat ditunjukkan bahwa bagian-bagian ini adalah unsur-unsur yang
membantu terwujudnya maksud keseluruhannya ataupun, jika keseluruhan itu
tidak didirikan untuk memenuhi sesuatu maksud, dapat ditunjukkan bahwa
bagian-bagian itu menolong memelihara keseluruhannya dalam keadaan
berlanjut atau kekal.

10.
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dari

paparan

atau

penjelasan

diatas,

maka

kami

penyusun

dapat

menyimpulkan bahwa sistem sosial adalah suatu satu kesatuan dalam masyarakat
yang sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat tersebut. Masyarakat disini berperan
aktif dalam menjalankan suatu sistem sosial karena sistem sosial akan terbentuk
dengan adanya satu kesatuan dari semua unsur-unsur yang ada di dalam masyarakt
tersebut. Sehingga masyarakat dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan normanorma sosial yang telah disepakati bersama, maka fungsi-fungsi itu dapat memelihara
dan mengekalkan suatu sistem sosial.
3.2 Saran
Menurut saya, masih banyak hal-hal di dalam sistem sosial yang perlu
diperbaiki demi menjadikan masyarakat yang memiliki satu kesatuan yang kuat antara
sesama anggota masyarakat. Dan agar menjadikan sistem sosial menjadi sesuatu yang
dapat merubah masyarakat menjadikan lebih sadar bahwa sistem sosial memang
sangat diperluakan untuk kepentingan bersama dan juga dapat mengatur kesejahteraan
bersama.
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumbersumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabakan.

11.

DAFTAR PUSTAKA

Definisi Atau Pengertian Sistem Sosial Adalah |. (n.d.). Retrieved from


http://www.lihatdisini.com/definisi-dan-pengertian/definisi-atau-pengertian-sistemsosial-adalah
Jati, I. R. A. P., Vadivel, V., Nohr, D., & Biesalski, H. K. (2012). Dietary formulation to
overcome micronutrient deficiency status in Indonesia. Nutrition & Food Science, 42(5),
362370. http://doi.org/10.1108/00346651211266881
Jati, I. R. A., Vadivel, V., Nhr, D., & Biesalski, H. K. (2012). Nutrient density score of
typical Indonesian foods and dietary formulation using linear programming. Public
Health Nutrition, 15(12), 18. http://doi.org/10.1017/S1368980012001139
Kajian Pustaka Masyarakat, A. (n.d.). BAB II KAJIAN TEORI.
Komunikasi, J., Islam, P., Ilmu, F., Dan, D., Komunikasi, I., Negeri, U. I., & Hidayatullah, S.
(2011). Respon warga desa tajur halang bogor terhadap pernikahan dini (Skripsi tidak
di terbitkan). Jakarta. Retrieved from
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/386/1/ACHYAR ZULFIKARFDK.PDF
Schwebel, D. C., Banaszek, M. M., & McDaniel, M. (2007). Brief report: Behavioral risk
factors for youth soccer (football) injury. Journal of Pediatric Psychology, 32(4), 411
416. http://doi.org/10.1093/jpepsy/jsl034
Sosiologi Ria Manurung - Documents. (n.d.). Retrieved from
http://dokumen.tips/documents/sosiologi-ria-manurung.html
Trisnawati, S. K., & Setyorogo, S. (2013). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II
Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah

Kesehatan, 5(1), 611.

Anda mungkin juga menyukai