DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
Asalin Musoffa
NIM : 2021220003
Aqila Fikhia
NIM : 2021220002
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam..................................................................................2
2.1.1 Periode Klasik.................................................................................................................10
a. Masa Pembinaan Pendidikan Islam (Pra Islam Dan Masa Rasulullah)...........................
b. Masa Pertumbuhan Dan Perkembangan Pendidikan Islam..............................................
c. Masa Kejayaan Pendidikan Islam....................................................................................
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini
adalah masih rendahnya daya serap peserta didik yang berdampak pada rendahnya efektifitas
belajar siswa, kejenuhan siswa dalam belajar, suasana belajar yang pasif dan situasi belajar
yang berpusat pada guru.
Masih banyak sekolah yang cenderung berpusat pada guru (teacher centered)
sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model
tersebut, sebab tidak memerlukan alat atau bahan praktek, cukup dengan menjelaskan
konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau refrensi lain. Masalah ini banyak dijumpai
dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, perlu menerapkan suatu
model belajar yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Satu inovasi yang dapat mengubah paradigma pembelajaran, yang awalnya
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student
centered); metodologi yang awalnya lebih didominasi ekspositori berganti ke paritisipatori;
pendekatan yang awalnya lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Semua
perubahan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan. Berdasarkan alasan
tersebut, maka sangatlah penting bagi para guru memahami karakteristik peserta didik, materi
dan metodologi pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian proses
pembelajarana akan lebih variatif, inovatif dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan
pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas
peserta didik.
Dari beberapa hal di atas, salah satu hal penting yang dihadapi guru adalah minimnya
keterlibatan siswa dalam proses pembelajran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
1
http://rovisulistiono.blogspot.com/2015/04/periodesasi-sejarah-pendidikan-islam.html
a. Westernisasi
Sebagai seorang yang pernah berhubungan langsung dengan kehidupan Barat
dan membaca karya para filosof Barat yang banyak membawa kemajuan. Maka
Mustafa Kemal berpendapat bila Turki ingin maju harus meniru Barat. Masyarakat
yang mempunyai peradaban Barat, dan segala kegiatan reaksioner harus dihancurkan.
Barat dapat melebihi bangsa lain bukan hanya karena kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi saja, tetapi karena kesuluruhannya. Westernisasi juga
mencakup masalah pakaian tradisional Turki yang harus diganti dengan pakaian ala
Barat yang dianggap pakaian orang yang beradab. Begitu juga dengan penggunaan
tanggal hiriyah diganti dengan tanggal masehi, hari libur juga dirubah dari hari jum’at
menjadi hari minggu.
Dalam masalah agamapun tidak luput dari westernisasi, seperti azan diganti
dengan bahasa Turki. Menurutnya bahasa azan tidak dimengerti oleh bangsa Turki
dan tidak ada artinya. Baginya Islam adalah agama rasional dan ia tidak menentang
Islam.
b. Sekularisasi
Mustafa Kemal berpendapat bahwa Barat maju karena adanya sekularisasi.
Sekularisasi yang dijalankan Mustafa Kemal adalah tidak sampai meninggalkan
agama akan tetapi sekularisasinya berpusat pada menghilangkan campur tangan
golongan ulama dalam soal Negara dan politik. Pembentukan partai berdasarkan
agama dilarang. Pemerintah harus dipisahkan dari agama. Republik Turki masih
mengurus soal agama melalui Departemen Urusan Agama, Sekolah pemerintahan
untuk imam dan khatib masih ada.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
2
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES, 1984, hlm.
94.
Kami sebagai penyusun mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa membuat
makalah yang lebih baik untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://makalahe19.blogspot.com/2015/12/makalah-sejarah-pendidikan-islam.html?m=1
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, JAKARTA: PT. HIDAKARYA AGUNG, 1992,
hlm. 5.
Abdul Kodir, Sejarah Pendidikan Islam; Dari Masa Rasulullah hingga Reformasi di
Indonesia, Bandung: CV. PUSTAKA SETIA, 2018, hlm. 101.
http://rovisulistiono.blogspot.com/2015/04/periodesasi-sejarah-pendidikan-islam.html
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta:
LP3ES, 1984, hlm. 94.