Anda di halaman 1dari 3

• CARA MENDIDIK ANAK DIZAMAN IT *

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمه هللا وبركاته‬

– Sudah menjadi kewajiban bagi orang tua mendidik anak-anaknya, bahkan sejak dari dalam
kandungan. Sebab, masa depan mereka sebagiannya bergantung pada pola asuh yang diberikan,
Bunda.

Pola asuh yang keliru dapat mempengaruhi mental anak. Misalnya selalu menuruti kemauan anak,
tanpa disadari hal tersebut dapat membuat anak menjadi manja. Mereka akan malas berusaha dan
selalu bergantung pada orang tuanya ketika besar nanti.

Menurut psikolog Amy Morin, LCSW, masyarakat modern saat ini menawarkan keuntungan yang
membuat pengasuhan anak terasa lebih mudah. Tetapi pada saat yang sama, era digital sebenarnya
bisa membuat orang tua lebih sulit untuk membesarkan anak-anak, terutama untuk mengatasi
tantangan kedewasaan.

Perilaku anak terbentuk oleh lingkungan di mana mereka tinggal. Ayah dan Bunda mungkin perlu
mencoba gaya parenting lain, misalnya menanamkan nilai-nilai Islami dalam mendidik buah hati,
yang dibahas secara lengkap sebagai berikut.

Mendidik anak dalam Islam

Di dalam Islam sendiri, pendidikan usia dini merupakan pijakan pertama bagi manusia untuk dapat
menentukan langkah awal hidupnya. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis shahih:

“Setiap bayi yang terlahir dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam) maka kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi” (H.R Bukhari).

Mengutip jurnal penelitian STAIN Kudus yang berjudul Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak Sejak
Dini Di Lingkungan Keluarga (2017), terdapat poin-poin mendidik yang diajarkan dalam Islam, antara
lain:

1. Mengajarkan Tauhid

Tauhid adalah landasan Islam yang paling penting. Oleh sebab itu, mengajarkan pendidikan tauhid
pada anak merupakan kewajiban yang mutlak dan paling utama.
Sebagaimana Luqman telah mengajarkan tauhid kepada anaknya yang disebutkan dalam Al Qur’an
surat Luqman ayat 13. Allah SWT berfirman:

‫شرْ كَ لَظُلْ ٌم عَظِ يْ ٌم‬


ِّ ِ ‫اّٰلل ۗاِنَّ ال‬ َّ َ‫َواِ ْذ قَا َل لُقْمٰ ُن ِِلبْن ِٖه َوه َُو َي ِعظُ ٗه ٰيبُن‬
ِ ‫ي َِل تُ ْش ِركْ ِب ه‬
Artinya:

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, janganlah kamu
menyekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan itu merupakan kezaliman yang besar.” (QS. Luqman:
13).

2. Mengajarkan adab dan akhlak

Pendidikan dalam keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi perkembangan anak,
Bunda.

Keluarga merupakan tempat pertama dalam memperoleh sesuatu, salah satunya adab dan akhlak
yang dapat dijadikan pondasi bagi anak dalam berinteraksi dengan lingkungan mereka nantinya.

Ada banyak macam adab, etika, dan akhlak yang dapat diajarkan pada anak. Misalnya adab dan
akhlak kepada Allah SWT (tidak berlaku syirik), adab dan akhlak kepada Rasulullah (melaksanakan
sunah-sunahnya), serta adab dan akhlak kepada sesama manusia.

3. Mengajarkan ibadah

Anak belajar sholat

Anak belajar sholat bagian dari ibadah/ Foto: iStock

Memperkenalkan agama pada anak sedari dini adalah suatu hal yang penting. Ini dapat dilakukan
dengan cara selalu menyertakan anak dalam kegiatan-kegiatan ibadah. Allah SWT berfirman dalam
surat Al Ahzab ayat 21:

‫ّٰللا َكثِي ًْر ۗا‬ ٰ ْ ‫ّٰللا َوالْيَ ْو َم‬


َ ‫اِلخِ َر َوذَك ََر ه‬ َ ‫سنَةٌ ِِّل َم ْن كَانَ يَرْ جُوا ه‬
َ ‫ّٰللا اُس َْوةٌ َح‬
ِ ‫لَقَ ْد كَانَ لَكُ ْم فِ ْي َرس ُْو ِل ه‬
Artinya:

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”(QS. Al-
Ahzaab: 21).

Jika anak terbiasa beribadah sejak dini maka kebiasaan itu bisa terbawa sampai mereka tumbuh
besar.

4. Bersikap lemah lembut sekaligus tegas

Orang tua perlu bersikap lembut dan mengasihi anak mereka namun adakalanya perlu juga bersikap
tegas dalam mendidik anak.
Selain dituntut bisa menjadi pemimpin bagi anak, Ayah dan Bunda harus bisa juga menjadi teman
yang penuh kasih sayang bagi buah hati. Misalnya mengajak bermain, bercanda, dan mencium
sebagai bentuk kasih sayang.

5. Bersikap adil

Orang tua harus bersikap adil kepada semua anak-anaknya. Terkadang, tak sedikit orang tua yang
memiliki sikap yang berbeda pada salah satu atau sebagian anak dibandingkan anak-anak lainnya,
baik dalam hal materi maupun non materi, Bunda.

Padahal sikap seperti itu tidak mencerminkan atau tidak memberikan contoh yang baik pada anak
sebab akan ada anak yang merasa tidak disayangi dan tersisihkan. Dikisahkan dari Nu’man bin Basyir,
bahwa bapaknya (Basyir bin Sa’ad) telah memberikan seorang hamba sahaya, kemudian
disampaikan kepada Rasulullah SAW.

Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Basyir: “Apakah seluruh anakmu engkau berikan sama seperti
ini?” Basyir menjawab, “tidak.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Kembalikanlah!” (HR.

Anda mungkin juga menyukai