Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA

NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO

KAB. PEKALONGAN

A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di

Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Tujuan pendidikan merupakan faktor yang penting dalam pendidikan

karena tujuan pendidikan itulah yang akan memberikan arah kepada kita

dalam segala usaha atau kegiatan yang akan kita laksanakan, begitu juga

dengan pendidikan akhlak, tujuan itu harus ada dan penting, tanpa tujuan

pendidikan, usaha pendidikan tidak akan berhasil.

Manusia tidak akan dapat hidup bermasyarakat dengan normal dan

tidak akan dapat merealisasikan tujuan-tujuan yang mereka inginkan kecuali

jika mereka berinteraksi antar sesamanya dengan baik dan benar.

Mendidik seorang anak dalam keluarga dengan nilai-nilai akhlak

adalah menjadikannya mempunyai akhlak terpuji dan menjauhkan dari

perilaku yang buruk. Inilah yang di ajarkan Islam untuk menjamin stabilitas

masyarakat. Sehingga seorang anak atau individu dapat hidup dalam satu

masyarakat bermoral baik dan menjauhi perilaku yang buruk, maka mereka

akan dapat hidup bersama dengan penuh kedamaian dan ketentraman.

73
74

Tujuan pendidikan akhlak anak dalam keluarga nelayan di desa

Pecakaran sudah sesuai dengan yang peneliti paparkan dalam teori yaitu

untuk membentuk kepribadian muslim (anak), memiliki amal dan tingkah

laku yang terpuji baik terhadap sesama manusia maupun sesama makhluk

Allah lainnya guna mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang peneliti lakukan

dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan akhlak anak dalam keluarga

nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto adalah sebagai berikut:

1. Membentuk Kepribadian Muslim

Pada dasarnya kepribadian bukan terjadi secara serta merta

akan tetapi terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang. Oleh

karena itu banyak faktor yang ikut ambil bagian dalam membentuk

kepribadian manusia tersebut. Dengan demikian apakah kepribadian

seseorang itu baik, buruk, kuat, lemah, beradap ataupun tidak.

Sepenuhnya ditentukan oleh faktor yang mempenggaruhi dalam

pengalaman hidup seseorang tersebut.

Kepribadian secara utuh dibentuk melalui pengaruh

lingkungan, yang paling utama adalah lingkungan keluarga. Adapun

sasaran yang dituju dalam pembentukan kepribadian ini adalah

kepribadian yang berakhlak mulia. Tingkat kemuliaan akhlak erat

kaitannya dengan tingkat keimanan.


75

Kepribadian muslim merupakan tujuan akhir dari setiap usaha

pendidikan Islam. Kepribadian tidak terjadi dengan sekaligus, tetapi

terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang. Dan untuk meraih

kriteria pribadi muslim membutuhkan mujahadah dan mulazamah

atau kesungguhan dan keseimbangan. Sehingga selain anak dibekali

pendidikan disekolah, pendidikan akhlak dalam keluarga juga

mempunyai peran yang besar untuk membentuk kepribadian muslim

(akhlaqul karimah).

Pendidikan akhlak dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran

sangat ditekankan agar anak tidak hanya dibekali dengan teori saja

namun juga pengalaman akhlak dalam kehidupan sehari-harinya.

Sehingga kepribadian muslim yang menjadi tujuan dari pendidikan

akhlak anak dalam keluarga nelayan ini dapat terealisasikan pada diri

anak, karena ilmu tidak akan bermanfaat sebelum diamalkannya.

Keluarga nelayan di Desa Pecakaran berusaha mendidik dan

membimbing anak-anaknya untuk berakhlak baik, dari komponen

yang terkecil yaitu diri sendiri, keluarga kemudian masyarakat luas.

Hal ini bertujuan agar anak mampu meraih kesuksesan, bahagia

didunia dan di akhirat

2. Mengetahui Ajaran Agama Islam

Dalam syariat Islam menerangkan bahwa setiap orang

bertanggung jawab atas diri sendiri dan orang-orang yang


76

dipimpinnya. Dengan demikian seseorang wajib mengarahkan dirinya

dan orang-orang yang di pimpinnya, dalam hal ini adalah orang tua

kepada anaknya untuk melaksanakan hal-hal yang diperintahkan

dalam Islam. Orang tua juga berkewajiban untuk mencegah dirinya

dan orang-orang yang dipimpinnya dari hal-hal yang dilarang oleh

Islam. Hal tersebut hanya dapat tercapai apabila orang tua mampu

membekali anak-anaknya dengan pengetahuan agama Islam yang

mapan. Tanggung jawab orang tua dalam memberikan bekal

pendidikan akhlak anaknya tidak terlepas dari pendidikan Agama

Islam itu sendiri.

Adapun melalui pendidikan akhlak anak, orang tua dalam

keluarga nelayan di Desa Pecakaran berupaya untuk membekali

anaknya dengan pengetahuan tentang ajaran agama Islam. Hal ini

bertujuan agar anak mengerti tentang ajaran agama Islam seutuhnya,

dan supaya anak tidak bertindak seenaknya sendiri tanpa didasari

pengetahuan agama Islam. Pendidikan tersebut antara lain dengan

mengajarkan anak tentang tata cara sholat, baca tulis Al-Qur’an, do’a-

do’a dalam sehari-hari, puasa, sedekah dan lain sebagainya. Sehingga

anak dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat

serta dapat mempertanggung jawabkan amal perbuatannya di hadapan

Allah SWT.
77

3. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Dalam pandangan Islam, anak adalah amanat yang di

bebankan oleh Allah Swt kepada orang tuanya, karena itu orang tua

harus menjaga dan memelihara serta menyampaikan amanah itu

kepada yang berhak menerima. Karena manusia adalah milik Allah

Swt., mereka harus mengantarkan anaknya untuk mengenal dan

menghadapkan diri kepada Allah swt.

pendidikan akhlak anak dalam keluarga merupakan tanggung

jawab orang tua. Sebagai orang tua berkewajiban mendidik dan

membimbing anak untuk senantiasa beriman dan mendekatkan diri

kepada Allah Swt. Karena mendekatkan diri kepada Allah merupakan

tujuan utama dalam pendidikan akhlak. Keluarga nelayan di Desa

Pecakaran, telah memberikan pengertian tentang pendidikan akhlak

kepada anak-anaknya, bagaimana anak memcintai dan mengabdi

kepada Allah Swt, Rasul beserta keluarga dan para sahabat-

sahabatnya. Sehingga anak senantiasa melaksanakan segala perintah

Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, dan selalu dijalan yang

benar untuk mendapatkan ridho dan rahmat Allah swt.


78

B. Analisis Materi Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di

Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Akhlak manusia yang ideal dan mungkin dapat dicapai dengan usaha

pendidikan dan pembinaan yang sungguh-sungguh. Tidak ada manusia yang

mencapai keseimbangan yang sempurna kecuali apabila ia mendapatkan

pendidikan dan pembinaan akhlak secara baik. Didalam keluarga nelayan di

desa Pecakaran walaupun hanya seorang ibu yang mendidik dan mengasuh

anak-anaknya, karena ayahnya sibuk mencari ikan sebagai nelayan dan

tidak ada waktu untuk ikut mendidik anaknya dirumah. Namun sebagai

seorang ibu tetap memperhatikan pendidikan anaknya walaupun mereka

juga disibukkan dengan pekerjaanya. Terutama untuk pendidikan akhlak

anaknya.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara hasil penelitian yang

penulis lakukan diperoleh hasil bahwa materi pendidikan akhlak anak yang

diajarkan dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto

adalah sebagian berikut:

1. Akhlak terhadap Allah Swt.

Pendidikan akhlak anak dalam keluarga nelayan di Desa

Pecakaran sangat ditekankan agar anak selain berakhlak baik kepada

sesama makhluk Allah juga berakhlak baik kepada Allah swt. Akhlak

kepada Allah Swt sangatlah penting, karena sebagai jembatan untuk

menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat, yaitu dengan cara

mendekatkan diri kapada Allah Swt. Pendidikan akhlak anak dalam


79

keluarga nelayan di desa Pecakaran orang tua mengajarkan kepada

anak untuk sholat lima waktu, karena sholat itu sangat penting, sholat

termasuk tiang agama, sholat juga untuk membentuk karakter anak

menjadi baik. Bahwa sholat itu perlu di didik dari awal atau sejak

kecil, sehingga anak sadar akan kewajiban seorang muslim

melaksanakan segala perintah Allah Swt. dan menjauhi segala

larangan-Nya. Akan sia-sia jika orang yang rajin beribadah, rajin

sholat namun akhlaknya buruk. Orang tua nelayan selalu menekankan

agar ibadah dan akhlak anak seimbang.

Selain itu orang tua dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran

Kec. Wonokerto juga mengajarkan baca tulis Al-Qur’an, agar anak

bisa membaca dan menulis ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan baik dan

benar, dan bisa memahami isi kandungannya, sehingga apa yang telah

dikatakan di dalam Al-Qur’an anak bisa mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari. Kemudian mengajarkan anak tentang doa-doa

dalam sehari-hari seperti doa mau makan, selesai makan, mau tidur,

bangun tidur, doa mau keluar rumah, doa untuk mendoakan orang tua

dan lain sebagainya. Hal itu bertujuan agar anak selalu menyertakan

doa di setiap langkahnya.

2. Akhlak terhadap Diri Sendiri

Islam memerintahkan umatnya untuk menunaikan hak-hak

pribadinya dan berlaku adil kepada dirinya. Islam dalam pemenuhan

hak-hak pribadinya tidak boleh merugikan orang lain. Materi


80

pendidikan akhlak anak dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran

yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya, yaitu anak diajarkan

agar bisa menjaga dirinya sendiri, dan menjaga kehormatan diri dan

keluarganya dengan baik. Sehingga Akhlak terhadap dirinya akan

berdampak positif pada akhlaknya kepada orang lain.

Selain itu mereka juga mengajarkan kepada anak-anaknya

untuk berkata jujur, tidak berbohong, berhijab, tata cara berpakain

yang baik, menutup aurat karena jaman sekarang banyak terpengaruh

budaya luar. Apalagi anak remaja sangat rentan dan mudah

terpengaruh kedalam pergaulan bebas. Kepribadian seseorang bisa

dilihat dari cara berpakaiannya, karena pakaian yang baik dan sopan

akan mencerminkan kepribadian bagi si pemakainya. Untuk itu anak

perlu dibekali pendidikan akhlak terhadap diri sendiri sejak dini agar

tidak melakukan hal-hal yang tidak baik dan dilarang dalam Islam.

3. Akhlak Anak terhadap Keluarga.

Materi pendidikan akhlak anak dalam keluarga nelayan di

Desa Pecakaran Kec. Wonokerto, dari orang tua selalu mengajarkan

akhlak kepada anak untuk sopan santun kepada orang yang lebih tua,

berbicara lemah lembut dan tidak kasar, saling berbagi dengan

saudaranya seperti diajarkan untuk tidak pelit dengan saudaranya,

diajari untuk akur dan tidak berkelahi, saling mengasihi terhadap


81

saudara ataupun orang lain. Hal itu bertujuan agar anak mempunyai

akhlak yang baik kepada keluarga, saudara, dan sesama.

Dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran selalu berusaha

menciptakan suasana damai, nyaman, dan tentram didalam rumahnya

dengan dihiasi cinta, kasih dan sayang, sehingga walaupun mereka

disibukkan dengan pekerjaannya, namun tetap tercipta keharmonisan

dalam keluarga.

4. Akhlak terhadap Masyarakat.

Materi pendidikan akhlak anak dalam keluarga nelayan di

Desa Pecakaran Kec. Wonokerto yang diajarkan orang tua kepada

anaknya salah satunya adalah akhlak terpuji terhadap masyarakat.

Orang tua senantiasa mengajarkan akhlak kepada anak untuk saling

tolong menolong kepada orang lain, teman ataupun tetangga. Hidup

berdampingan dengan tetangga itu harus rukun agar tercipta suasana

yang damai, nyaman, dan tentram dalam bermasyarakat. Dan dalam

bergaul orang tua mengharapkan agar anak tidak nakal atau tidak

berkelahi dengan temannya. Selalu menanamkan nilai bahwa dalam

berteman harus saling terbuka, pengertian dan saling berbagi.

Dalam kehidupan kita tidak hidup sendiri melainkan hidup

bersosial jadi sebagai orang tua, mereka menanamkan rasa solidaritas

kepada anak sejak dini. Hal ini bertujuan sebagai bekal dan dasar anak

dalam kehidupannya bermasyarakat saat menginjak dewasa. Karena di


82

usia dini, anak akan mudah untuk menerima hal-hal baru, dan anak

akan mudah timbul jiwa sosial yang mendalam dalam dirinya agar bisa

terealisasikan dalam kehidupan sehari-harinya terhadap orang lain atau

masyarakat.

5. Akhlak terhadap Lingkungan

Akhlak terhadap lingkungan merupakan salah satu materi

pendidikan akhlak anak dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran.

Mereka mengajarkan akhlak kepada anak untuk saling mengasihi tidak

hanya dengan sesama manusia akan tetapi juga berakhlak baik kepada

binatang dan tumbuhan. Agar tercipta suasana kasih mengasihi

terhadap semua makhluk hidup dan lingkungan. Karena Allah

menyangi orang-orang yang saling mengasihi dan menjaga sesama

makhluk-Nya. Dalam keluarga nelayan juga diajarkan untuk menjaga

kebersihan lingkungan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman.

Materi pendidikan akhlak anak yang diajarkan dalam keluarga

nelayan didesa Pecakaran sudah sesuai dengan yang penulis paparkan dalam

teori yaitu walaupun seorang ayah sibuk mencari ikan atau melaut akan

tetapi tetap ikut mendidik dan meperhatikan pendidikan akhlak anak.

Mereka membiasakan anak untuk berperilaku dan bersikap yang baik dan

membiasakan anak untuk menghindari perilaku yang buruk dalam

kehidupan sehari-harinya. Semua orang tua memberikan atau mengajarkan

kepada anaknya pendidikan yang terbaik agar anaknya menjadi baik pula.
83

C. Analisis Metode Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di

Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Metode adalah suatu cara yang ditempuh oleh seseorang untuk

mencapai suatu tujuan tertentu yang dicita-citakan. Agar materi pendidikan

akhlak yang hendak disampaikan kepada anak dapat dipahami dengan baik,

maka diperlukan metode pendidikan yang sesuai dengan perkembangan

psikis dan intelektual anak.

Makin baik metode yang digunakan oleh orang tua, makin efektif

pula pencapaian tujuan pendidikan akhlak. Metode pendidikan banyak

sekali ragamnya dan mempunyai kekhususan-kehususan tersendiri, kadang

kala antara metode yang satu dapat diisi atau diselingi dengan metode yang

lain. Orang tua harus mengetahui kelebihan dan kelemahan suatu metode

karena tidak ada metode mengajar yang paling sempurna.

Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang penulis lakukan

dapat disimpulkan bahwa metode atau cara membina akhlak anak dalam

keluarga nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto diataranya adalah

sebagai berikut:

1. Metode Pembiasaan.

Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang terus menerus

sehingga mudah dikerjakan bagi seseorang. Akan tertapi apabila

perbuatan yang diulang-ulang tersebut tidak disertai dengan perasaan

suka atau senang terhadap tindakan itu tidak akan menjadi kebiasaan
84

karena hati tidak menerima. Mengerjakan sesuatu dalam kebaikan

selalu disertai dengan perasaan suka atau senang terlebih dahulu

sehingga dengan sendirinya akan dilakukan secara berulang-ulang

sebagai kebiasaan. Namun sebaliknya kebiasaan yang tidak baik sulit

untuk merubahnya kecuali dengan kesadaran dari hati sendiri untuk

merubahnya namun itu membutuhkan waktu dan proses secara

bertahap.

Salah satu metode pendidikan akhlak anak dalam keluraga

nelayan di Desa Pecakaran yang digunakan adalah dengan metode

pembiasaan, karena dengan pembiasaan sejak kecil akan membuat

anak terbiasa hingga dewasa. Seperti contoh orang tua dalam keluarga

nelayan di Desa Pecakaran selalu membiasakan anaknya untuk bangun

pagi-pagi dengan harapan nantinya anak akan terbiasa bangun pagi-

pagi dengan sendirinya tanpa orang tua harus membangunkannya,

karena secara naluri kebiasan itu akan timbul dan sebagai

pembentukan karakter seseorang.

2. Metode Keteladan

Sebagai orang tua, kita dituntut untuk menjadi figur yang baik

untuk anak-anaknya karena pendidikan pertama yang anak dapatkan

adalah dari orang tua dan lingkungan keluarganya. Untuk itu materi

pendidikan akhlak anak dengan metode keteladanan yang digunakan

dalam keluarga nelayan di Desa Pecakara ini bertujuan untuk


85

memberikan contoh atau teladan yang baik kepada anak, hal ini akan

mudah membentuk akhlak anak dengan baik, dibandingkan hanya

dengan memberikan pengertian atau menyuruhnya saja tanpa adanya

sikap keteladanan yang baik.

Orang tua dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran Kec.

Wonokerto selalu memberikan contoh yang baik kepada anak, karena

anak selalu memperhatikan tingkah laku orang tuanya. Orang tua

menempatkan diri sebagai teladan atau contoh yang baik untuk anak-

anaknya, karena anak adalah miniatur dari orang tua. Anak kecil lebih

mudah untuk meniru atau mencontoh apa yang telah dilihatnya,

apalagi untuk meniru orang-orang yang disukainya atau dikaguminya.

Seperti orang tuanya, bagi anak orang tua adalah sosok yang mereka

kagumi dalam keluarga. Oleh karena itu, orang tua nelayan senantiasa

berusaha bertingkah laku baik agar anak mencontoh atau meniru

kebaikan orang tuanya.

3. Metode Hukuman dan Hadiah.

Pemberian Pendidikan akhlak anak dalam keluaraga nelayan di

Desa Pecakaran Kec. Wonokerto menggunkan metode hukuman dan

hadiah . Hal ini bertujuan agar anak apabila melakukan kesalahan akan

merasa jera dan tidak mengulanginya lagi. Bentuk hukuman yang

diberikan orang tua nelayan kepada anak tidak berupa tindakan yang

dapat membahayakan perkembangan fisik maupun psikis anak.


86

Hukuman yang diberikan adalah hukuman yang mendidik anak agar

lebih baik lagi. Dalam mendidik anak jika memakai kekerasan malah

tidak akan membuat anak jera, tetapi justru akan membuat anak

semakin berontak, jadi orang tua memiliki sifat sabar dalam

mengahadapi anak, kadang tegas dalam ucapan tapi bukan berarti

keras, karena anak apabila dikerasi akan melawan.

Dan jika anak berprestasi sebagai orang tua memberikan

hadiah walaupun sekedar pujian kepada anak. Namun tidak hanya

sekedar pujian kadang mereka juga memberikan hadiah kepada anak.

Hal ini bertujuan untuk semakin memotivasi anak agar lebih giat dan

rajin belajar, dan hadiah yang diberikan tidak terlalu berlebihan kerena

kadang anak jika diberikan hadiah yang terlalu berlebihan akan

menjadikan anak malah tidak baik, sehingga orang tua dalam keluarga

nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto hanya memberikan hadiah

kepada anak sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan tingkatan

usia anak.

4. Metode Nasehat.

Apabila anak mempunyai kesalahan sebagai orang tua harus

menasehatinya agar lebih baik lagi dan kesalahan itu tidak diulangnya

kembali. Orang tua memberikan penjelasan kepada anak tentang hal-

hal yang baik yang harus dilakukan dan hal-hal apa saja yang harus

dihindari dan tidak boleh dilakukan. Orang tua dalam keluarga nelayan
87

di Desa Pecakaran mengunakan metode nasehat agar memudahkan

bagi anak dalam mengingat perkataan atau nasehat dari orang tua nya.

Anak sangat memerlukan nasehat, apalagi nasehat yang baik dari

orang tua nya, karena hal tersebut menandakan bahwa orang tua masih

peduli dan masih memperhatikan anaknya. Namun jika sebaliknya

anak malah dibiarkan begitu saja tanpa ada nasehat-nasehat dari orang

tuanya, itu malah akan membuat anak melalukan hal-hal seenaknya

sendiri .

Memberi nasehat yang baik kepada anak merupakan kewajiban

sebagai orang tua. Hal tersebut pula yang dilakukan oleh orang tua

dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran yang selalu menasehati

anaknya dalam bergaul dan memilih teman, yaitu dengan mendekati

yang baik dan menjauhi yang tidak baik. Karena pergaulan zaman

sekarang yang semakin luas selain berdampak positif juga berdampak

negatif bagi anaknya. Kesadaran orang tua dalam keluarga nelayan di

Desa Pecakaran dalam hal ini menjadikan mereka sangat menekankan

pendidikan akhlak bagi anaknya sejak dini. Hal ini bertujuan sebagai

bekal atau dasar bagi anak agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang

tidak baik.
88

5. Metode Tanya Jawab

Metode pendidikan akhlak anak dalam keluarga nelayan di

Desa Pecakaran Kec. Wonokerto ini juga menerapkan metode tanya

jawab sebagai cara komunikasi dengan anak-anknya. untuk

membangun komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak.

Dengan metode tanya jawab orang tua menjadi sosok yang nyaman

untuk menjadi tempat anak bertanya tentang hal-hal yang belum

dimengerti. Orang tua dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran

selalu menyempatkan waktu walaupun hanya sebentar untuk sekedar

ngobrol dengan anak.

Anak sangatlah membutuhkan perhatian lebih dari orang

tuanya, sehingga anak tidak merasa sepi atau sendiri karena kurangnya

perhatian dari orang tua atau tidak ada tempat untuk sekedar ngobrol

atau bercerita bagi anak. Kadang anak akan merasa kesepian dan

sendiri karena kurang perhatian dari orang tua sehingga anak malah

lari atau melakukan hal-hal yang tidak baik yang dilarang dalam Islam.

Orang tua khususnya seorang ibu dalam keluarga nelayan di Desa

Pecakaran yang sendirian dirumah bertugas sebagai ibu juga sebagai

ayah karena ayahnya sedang mencari nafkah sebagai nelayan yang

kebanyakan jarang dirumah, jadi hanya seorang ibu yang mengawasi

anak-anaknya walaupun dengan kesibukannya sebagai ibu rumah

tangga. Dalam keluarga nelayan di Desa Pecakaran memiliki prinsip

walaupun sibuk bekerja tetapi jangan sampai mengabaikan anak-


89

anaknya. Sesibuk apapun orang tua terutama ibu tetap mengawasi dan

melihat setiap perkembangan anak-anaknya terutama pendidikan

akhlak untuk anaknya.

Metode orang tua dalam membina akhlak anak dalam keluarga

nelayan didesa Pecakaran sudah baik sesuai dengan yang peneliti paparkan

dalam teori yaitu selalu membiasakan anak berlaku baik, mencontohkan

anak dengan tingkah laku yang baik, menasehati anak apabila anak

melakukan kesalahan untuk menjadi anak yang lebih baik. Dalam mendidik

anak juga tidak memakai kekerasan, namun sekedar nasehat atau hukuman

kecil yang masih wajar, selalu memberikan pujian atau hadiah apabila anak

berprestasi atau membanggakan orang tua hanya sekedar sebagai bentuk

kasih sayang dan untuk memotivasi anak agar semakin giat dan rajin

belajar, dan selalu menyakan hal-hal yang belum dimengerti anak, agar anak

menjadi tahu atau mengerti. Mereka sebagai orang tua dalam keluarga

nelayan walaupun disubukkan dengan pekerjaannya, akan tetapi mereka

tidak mengabaikan pendidikan akhlak untuk anak-anaknya.

Anda mungkin juga menyukai