Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI NILAI AGAMA DALAM PENANAMAN NILAI MORAL

MELALUI METODE PEMBIASAAN DI TK PEMBINA


DESA BAJO KECAMATAN SOROMANDI

SARAH, 2019.150148003370.1“Implementasi Nilai Agama Dalam


Penanaman Nilai Moral Melalui Metode Pembiasaan Di TK Pembina Desa Bajo
Kecamatan Soromandi”. (Dibimbing oleh Abdurahman, M.Pd.I.,dan Dr. Khairudin,
MA)
Abstraksi
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan
perkembangan. Pendidikan yang berhubungan dengan kepribadian atau akhlak tidak
dapat diajarkan hanya dengan pengetahuan saja tetapi perlu adanya pembiasaan
dalam prilaku sehari-hari. Tujuan Penelitian Ini Adalah: (1) Ingin mengetahui
bagaimanakah implementasi nilai agama dalam penanaman nilai moral melalui
metode pembiasaan di TK pembina desa Bajo Kecamatan Soromandi. (2) Ingin
mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi nilai agama dalam
penanaman nilai moral melalui metode pembiasaan di TK pembina desa Bajo
Kecamatan Soromandi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, penelitian
kualitatif deksriptif yang peneliti gunakan sebagai jenis penelitian ini adalah jenis
penelitian yang hasil akhir penelitiannya adalah dideskripsikan dengan menggunakan
kata-kata tertulis atau lisan.
Hasil penelitian ini membutikan bahwa Implementasi nilai agama dalam
penanaman nilai moral melalui metode pembiasaan rapan metode pembiasaan dalam
proses belajar mengajar di TK Pembina desa Bajo dilaksanakan dengan melalui dua
pendekatan yaitu, pendekatan secara formal dan pendekatan secara non formal.
Bentuk-bentuk pembiasaan dilakukan melalui pembiasan dalam akhlak, pembiasan
dalam ibadah, dan pembiasan dalam keimanan, dan Faktor pendukung dan
penghambat implementasi nilai agama dalam penanaman nilai moral melalui metode
pembiasaan Faktor peluang dalam penerapan metode pembiasaan dalam pada anak-
anak di TK Pembina desa Bajo adalah faktor eksternal yaitu mendorong guru agar
selalu berbuat baik karena akan dicontohi oleh muridnya, dan terciptanya hubungan
harmonis antara guru dan murid. Dan faktor internal yaitu dukungan orang tua di
rumah agar terbiasa menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam dirumah,
sedangkan faktor tantangan yaitu, jika pihak sekolah, keluarga dan lingkungan tidak
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Muhammadiyah Bima Tahun 2023
menciptakan situasi yang baik, maka penerapan metode pembiasaan untuk nilai
agama dalam penanaman nilai moral pada murid akan sia-sia.

Kata Kunci: Implementasi Nilai Agama, Penanaman Nilai Moral, dan Metode
Pembiasaan.
Pendahuluan
Dunia pendidikan kini menjadi yang berlangsung seumur hidup,
perhatian utama sebagai satu bentuk bertahap dan berkesinambungan. 2
lembaga pendidikan yang menjalankan Pendidikan Anak Usia Dini
sistem dan proses pendidikan. (PAUD) adalah jenjang pendidikan
Pendidikan adalah salah satu kata sebelum jenjang pendidikan dasar
kunci untuk membangun karakter yang merupakan suatu upaya
masyarakat yang demokratis dan pembinaan yang ditujukan bagi anak
cerdas. Menjadi bangsa yang maju sejak lahir sampai dengan usia enam
tentu merupakan cita-cita yang ingin tahun yang dilakukan melalui
dicapai oleh setiap negara di dunia. pemberian rangsangan pendidikan
Salah satu faktor yang mendukung untuk membantu pertumbuhan dan
bagi kemajuan bangsa adalah perkembangan jasmani dan rohani agar
pendidikan. anak memiliki kesiapan dalam
Anak usia dini adalah individu memasuki pendidikan lebih lanjut
yang sedang mengalami proses yang diselenggarakan pada jalur
pertumbuhan dan perkembangan yang formal, nonformal dan informal.3
sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai Pendidikan nilai-nilai moral
lompatan perkembangan. Anak usia agama pada program PAUD
dini memiliki rentang usia yang sangat merupakan
berharga dibanding usia-usia fondasi yang kokoh dan sangat penting
selanjutnya karena perkembangan keberdaanya, dan jika hal itu telah
kecerdasannya sangat luar biasa. Usia tertanam dengan baik dalam setiap
tersebut merupakan fase kehidupan insan sejak dini, hal tersebut
yang unik, dan berada pada masa merupakan awal yang baik bagi
proses perubahan berupa pertumbuhan, pendidikan anak bangsa untuk
perkembangan-perkembangan, menjalani pendidikan selanjutnya.
pematangan dan penyempurnaan, baik Bangsa indonesia sangat menjunjung
pada aspek jasmani maupun rohaninya tinggi nilai-nilai moral agama. Nilai-
nilai luhur ini pun dikehendaki menjai
2
Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 16

3
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 20 Tahun 2003.
motivasi spritual bagi bangsa ini dalam manusia sebagai makhluk ciptaan-
rangka melaksanakan sila-sila lainnya Nya. Pendidikan agama mempunyai
dalam pancasila. suatu landasan pokok, yaitu
Firman Allah SWT dalam penanaman iman pada diri anak
surat Luqman ayat 14: sebagai bekal kehidupan dimasa
uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$#$ mendatang.5
Ïm÷ƒy‰Ï9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq Perkembangan moral
¼çm•Bé& $·Z÷dur 4’n?tã 9`÷dur mencakup perkembangan pikiran,
¼çmè=»|ÁÏùur ’Îû Èû÷ütB%tæ perasaan dan perilaku menurut aturan
Èbr& öà6ô©$# ’Í<
atau kebiasaan mengenai hal-hal yang
y7÷ƒy‰Ï9ºuqÎ9ur ¥’n<Î)
玍ÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
seharusnya dilakukan seseorang
ketika beriteraksi dengan orang lain.
Artinya: dan Kami Pembiasaan pengajaran tentang moral
perintahkan kepada manusia (berbuat adalah wajib, karena berkaitan dengan
baik) kepada dua orang ibu- bapanya; penciptaan kesempatan bagi anak
ibunya telah mengandungnya dalam untuk memahami asas pertama
Keadaan lemah yang bertambah- kehidupan karena kecenderungan
tambah, dan menyapihnya dalam dua alami anak mengaitkan kesenangan
tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan menghindari rasa sakit.
dan kepada dua orang ibu bapakmu, Kesengangan dan rasa sakit yang
hanya kepada-Kulah kembalimu. berkaitan dengan tindakan moral.6
[1180] Maksudnya: Selambat-lambat Dilihat dari moral atau
waktu menyapih ialah setelah anak karakter yang diukur dari kecintaan
berumur dua tahun. 4 kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam
kebiasaan dan kemandirian. Moralitas
Dalam agama terdapat dua pada dasarnya disebut sebagai kontak
unsur yang sangat penting yaitu yang harus diselesaikan antara
keyakinan dan tata cara yang kepentingan diri dan lingkungan
keduanya tidak dapat dipisahkan. antara hak dan kewajiban, secara
Sikap beragama memiliki arti yang umum dikatan bahwa moralitas
sangat luas dan bermuara kearah hal- menyangkut baik/buruk atau benar
hal yang mulia sebagai perwujudan salah. Nilai moral adalah suatu nilai

4
QS Luqman : 14

5
Tadjuddin, Nilawati, Meneropong Perkembangan Anak Usia Din Perspektif Al-Quran, (Depok, 2014) hlm.193

6
Zulkifli, dkk, Pembelajaran Terpadu Pendidikan Islam Anak Usia Dini. (Pekanbaru, Mutiara Design, 2018) hlm:
97
yang dijadikan pedoman dalam kehidupan bangsa, bernegara dan
bertingkah laku yang harus dilakukan bermasyarakat. Dengan landasan
oleh sesorang karena jika tidak nilai-nilai agama dan moral tersebut,
dilakukan maka akan memperoleh kehidupan akan menjadi tentram dan
kerugian secara permanen. damai, saling menjaga dan
Metode pembiasaan dinilai menghormati serta saling membantu
sangat efektif jika diterapkan terhadap dan tolong menolong. Allah SWT
anak usia dini. Hal itu dikarenakan berfirman :
anak usia dini memiliki rekaman pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$#$
ingatan yang kuat dan kondisi (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr&
kepribadian yang belum matang, ö/ä3‹Î=÷dr&ur #Y$tR $ydߊqè
sehingga mereka mudah diatur dengan %ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur
$pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî
berbagai kebiasaan yang mereka
׊#y‰Ï© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB
lakukan sehari-hari. Itulah sebabnya öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB
pembiasaan menjadi cara yang efektif tbrâsD÷sムÇÏÈ
dalam mengoptimalkan
perkembangan moral dan agama pada Artinya : Hai orang-orang
anak usia dini. Pada pembiasaan yang beriman, peliharalah dirimu
tersebut ditanamkan nilai-nilai moral dan keluargamu dari api neraka
yang sesuai dengan ajaran agama yang bahan bakarnya adalah
anak.7 manusia dan batu; penjaganya
Berdasarkan hal tersebut, malaikat-malaikat yang kasar,
peningkatan pemahaman akan agama keras, dan tidak mendurhakai
dan nilainilai moral selalu mendapat Allah terhadap apa yang
perhatian dalam setiap jenjang diperintahkan-Nya kepada mereka
pendidikan mulai pra Taman Kanak- dan selalu mengerjakan apa yang
Kanak (taman kanak-kanak dan diperintahkan.(Qs.At-Tahrim : 6)8
pendidikan anak usia dini) sampai
perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan Dari ayat tersebut dapat
nilai-nilai agama merupakan penulis simpulkan bahwa : pendidikan
landasaan dan pedoman hidup bangsa harus bermula dari rumah, yang berarti
Indonesia menuju bangsa yang orang tua bertanggung jawab terhadap
bahagia dunia dan akhirat, lahir dan anakanaknya. Salah seorang ulama
batin. Nilai-nilai agama dan moral berkata, “Anak adalah amanah bagi
merupakan hal yang penting dalam kedua orangtuanya. Hatinya adalah
7
Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini.(Yogyakarta, Gaya Media, 2014) hlm. 195-196.

8
QS At-Tahrim : (6)
emas yang belum diukir, tidak ada benar-benar dalam kesesatan yang
tulisan dan gambar. Dia bisa menerima nyata,(Qs.Al-Jum’ah : 2)9
semua lukisan, cenderung kepada
setiap yang mengajarnya. Bila Dari ayat tersebut dapat
dibiasakan dalam kebaikan dan penulis simpulkan bahwa : Pendidikan
diajarkan maka dia akan tumbuh tertinggi dalam islam yaitu berupa
diatasnya. Orang tua, guru dan pengabdian kepada Allah SWT. Dapat
pendidiknya akan berbahagia didunia terealisasikan melalui bagaimana
dan diakhirat. Dan apabila dibiasakan setiap pribadi muslim berubah dalam
dengan kejelekan maka dia akan sikap dan perbuatannya dalam
sengsara. Dosanya juga ditanggung kehidupan sehari-hari melalui tahap-
oleh kedua orang tua dan pendidiknya. tahap dalam pembelajaran yang
Pendidikan anak dan pengasuhanya disampaikan oleh nabi Muhammad
bukanlah termasuk perkataan atau SAW. Bagi para pendidik Islam
perbuatan sia-sia. Bukan sekedar khusunya, sudah seharusnya untuk
penyempurnaan, tetapi merupakan memahami perannya sebagai pendidik.
sesuatu yang fundamental dan wajib, Memahami konsep tujuan Pendidikan
khususnya bagi kedua orang tua islam dan menerapkan dalam
umumnya bagi para pendidik. kehidupan sehari-harinya. Dengan
uqèd “Ï%©!$# y]yèt/ ’Îû melihat perjuangan Nabi Muhammad
z`¿Íh‹ÏiBW{$# Zwqߙu‘ öNåk÷]ÏiB SAW, diharapkan pendidik mampu
(#qè=÷Ftƒ öNÍköŽn=tã meniru kesabaran beliau dalam
¾ÏmÏG»tƒ#uä öNÍkÏj.t“ãƒur mendidik umatnya. Beliau mendidik
ãNßgßJÏk=yèãƒur |=»tGÅ3ø9$# dari nol hingga mengalami perubahan
spyJõ3Ïtø:$#ur bÎ)ur (#qçR%x.
yang signifikan.
`ÏB ã@ö6s% ’Å"s9 9@»n=|Ê
Membentuk anak menjadi
&ûüÎ7•B ÇËÈ
manusia seutuhnya ada tiga tempat
Artinya : Dia-lah yang pendidikan yaitu keluarga, Taman
mengutus kepada kaum yang buta Kanak-Kanak dan masyarakat.
huruf seorang Rasul di antara Keluarga adalah tempat titik tolak
mereka, yang membacakan ayat- perkembangan anak. Peran keluarga
ayat-Nya kepada mereka, sangat dominan untuk menjadikan
mensucikan mereka dan anak cerdas, sehat, dan memiliki nilai
mengajarkan mereka kitab dan agama dan moral yang bagus serta
Hikmah (As Sunnah). dan memiliki penyesuaian sosial yang
Sesungguhnya mereka sebelumnya baik. 10

9
QS. Al-Jum’ah :2
Pola asuh adalah kegiatan 5. Anak belum terbiasa bertanggung
meliputi banyak perilaku spesifik yang jawab merapikan mainan yang
bekerja sendiri atau bersama yang telah dimainkan.
berdampak pada anak. Tujuan utama Agar terarahnya penelitian ini
pola asuh yang normal adalah penulis perlu merumuskan rumusan
menciptakan konrol perilaku yang baik masalah yang akan di teliti agar
untuk perkembangan anak. Meskipun penelitian dilakukan secara sistematis
setiap orang tua berbeda dalam cara dan terencana. Adapun rumusan
mengasuh anaknya, namun tujuan masalah sebagai berikut :
utama orang tua dalam mengasuh anak Bagaimanakah implementasi nilai
adalah sama yaitu untuk agama dalam penanaman nilai moral
mempengaruhi, mengajari, dan melalui metode pembiasaan di TK
mengontrol anak mereka. pembina desa Bajo Kecamatan
Berdasarkan studi Soromandi?. Dan Apa faktor
pendahuluan yang penulis lakukan di pendukung dan penghambat
TK Pembina desa Bajo ditemui gejala- implementasi nilai agama dalam
gejala yaitu sebagai berikut : penanaman nilai moral melalui metode
1. Kurang optimalnya guru dalam pembiasaan di TK pembina desa Bajo
menerapkan metode pembiasaan, Kecamatan Soromandi?.
guru memang sudah menerapkan
metode pembiasaan kepada anak Landasan Teori
dalam menanamkan nilai moral Implementasi dalam Kamus Besar
agama, akan tetapi pada kenyataan Bahasa Indonesia diartikan sebagai
dilapangan perkembangan nilai pelaksanaan atau penerapan. Artinya
moral agama anak belum yang dilaksanakan dan diterapkan
berkembang sesuai yang adalah kurikulum yang telah
diharapkan. dirancang/didesain untuk kemudian
2. Hal ini dapat dilihat pada saat dijalankan sepenuhnya. Implementasi
berodoa, ada anak yang tidak mengacu pada tindakan untuk
mengikuti guru. mencapai tujuan-tujuan yang telah
3. Sebagian anak masih belum bisa ditetapkan dalam suatu keputusan.
melafalkan surat-surat pendek dan Tindakan ini berusaha untuk
hadis. mengubah keputusan-keputusan
4. Masih ada anak yang belum tersebut menjadi pola-pola operasional
mengetahui gerakan sholat. serta berusaha mencapai perubahan-
perubahan besar atau kecil

10
Helmawati. Pendidikan Keluarga. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2014) hlm. 49
sebagaimana yang telah diputuskan Dalam proses belajar mengajar
sebelumnya. Implementasi pada seorang guru harus memiliki strategi
hakikatnya juga merupakan upaya atau metode mengajar yang efektif dan
pemahaman apa yang seharusnya efesien untuk pendidikan dan
terjadi setelah program dilaksanakan.11 pengajaran. Hal ini dimungkinkan
Nilai adalah suatu konsep yang berada karena setiap mata pelajaran
dalam pikiran manusia yang sifatnya mempunyai ciri dan penyampaian
tersembunyi, tidak berada di dalam yang bebeda. Kita harus
dunia yang empiris. Nilai yang memahaminya secara tuntas. Ciri-ciri
berhubungan dengan pandagan disini bersifat umum untuk semua
seseorang tentang baik buruk, indah metode mengajar yang harus dimiliki
dan tidak indah, layak dan tidak layak, atau harus ada jika mengajar
adil dan tidak adil. Nilai adalah sesuatu pendidikan Islam. Untuk itu pemilihan
yang memberi makna pada hidup, metode yang tepat sangat diharapkan
yang memberi acuan, titik tolak dan agar anak-anak memiliki gairah dan
tujuan hidup. Nilai adalah sesuatu minat dalam menerima pelajaran yang
yang di junjung tinggi, yang dapat disampaikan.
mewarnai dan menjiwai tindakan ‘’Metode mengajar dapat diartikan
seseorang. 12 sebagai cara yang dipergunakan oleh
Moral berasal dari kata latin Mos, pendidik dalam mengadakan hubungan
yang berarti adat istiadat, kebiasan, dengan anak-anak pada saat
peraturan/nilai-nilai, atau tata cara berlangsungnya proses pembelajaran.
kehidupan.13 Dengan demikian, metode mengajar
merupakan alat untuk menciptakan
Moral adalah merupakan ajaran proses pembelajaran”. 14
kesusilaan yang perlu untuk dipelajari Macam-Macam Metode pengajaran
supaya hati nurani tidak tumpul. atau metode dalam pendidikan yaitu :
Ketumpulan hati nurani terhadap
perbuatan yang baik menurut a. Metode Keteladanan
masyarakat berdasarkan pada norma b. Metode Ceramah
yang ada. c. Metode Tanya Jawab

11
Mulyadi, Implementasi Organisasi, (Yogyakarta, Gadjah Mada Univercity. Press,2015) hlm.12

12
Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta: Kencana. Santosa;2017).hlm.56

13
Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group;2013),hlm.65

14
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Cet. VI, Jakarta: Kalam Mulia, 2010), hlm.3
d. Metode Hikmah menjadi kebiasaan yang sulit
e. Metode Demonstrasi ditinggalkan di kemudian hari.
f. Metode Pengulangan
g. Metode Pemecahan Masalah Metodologi Penelitian
h. Metode Perumpamaan Jenis penelitian yang
i. Metode Diskusi digunakan dalam penelitian ini adalah
j. Metode Perumpamaan jenis kualitatif deskriptif. Penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian yang
Pembiasaan adalah proses menghasilkan data deskriptif berupa
pembentukan kebiasaan-kebiasaan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
baru atau perbaikan kebiasaan- orang dan perilaku yang diamati.16
kebiasaan yang telah ada. Pembiasaan Jadi, penelitian kualitatif deksriptif
selain menggunakan perintah, suri yang peneliti gunakan sebagai jenis
tauladan, dan pengalaman khusus, juga penelitian ini adalah jenis penelitian
menggunakan hukuman dan ganjaran. yang hasil akhir penelitiannya adalah
Tujuaanya agar anak-anak dideskripsikan dengan menggunakan
memperoleh sikap-sikap dan kata-kata tertulis atau lisan. Artinya
kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih adalah jenis penelitian ini lebih pada
tepat dan positif, dalam arti yang menggunakan kata-kata atau kalimat,
selaras sesuai dengan kebutuhan ruang tidak menggunakan angka. Kalaupun
dan waktu (kontekstual). Selain itu arti menggunakan angka hanya sebatas
tepat dan positif ialah selaran dengan untuk pendukung.
norma dan tata nilai moral yang Sumber data yang langsung
berlaku, baik yang bersifat religious memberikan data.17 Jadi data primer
maupun tradisional dan cultural. 15 adalah data utama yang dibutuhkan
Dari penjelasan diatas, dapat di oleh peneliti, yang dari data ini sudah
ambil kesimpulan bahwa tujuan dapat memberikan gambaran pada
diadakannya metode pembiasaan peneliti tentang penelitiannya. Sumber
diTaman Kanak-Kanak adalah untuk data primer adalah data yang diperoleh
melatih serta membiasakan anak didik secara langsung dari objek yang
secara konsisten dan kontinyu dengan diteliti. Dalam hal ini sumber data
sebuah tujuan sehingga benar-benar primernya adalah data yang berkaitan
tertanam pada diri anak dan akhirnya dengan Implementasi nilai agama

15
Ibid,…, 26

16
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung,, PT Remaja Rosdakarya: 2009), 5

17
Ibid., 130
dalam penanaman nilai moral melalui ke arah yang lebih baik, maka
metode pembiasaan di TK pembina diterapkan metode pembiasaan ini,
desa Bajo Kecamatan Soromandi. karena metode pembiasaan
Adapun sumber data primernya adalah mengungkapkan berbagai hikmah ilmu
kepala Taman Kanak-Kanak dan guru pengetahuan dan pengamalan ibadah,
di TK Pembina Desa Bajo Kecamatan muamalah dan sendi-sendi ajaran
Soromandi. agama lainnya.
Sumber data sekunder Berdasarkan hasil wawancara
diperoleh secara tidak langsung dari dengan Ibu Kepala TK Pembina desa
sumber utama.18 Adapun yang menjadi Bajo, ST. Jahara, S.Pd mengatakan
sumber data sekunder dari penelitian bahwa penerapan metode pembiasaan
ini adalah dokumen-dokumen, foto- di TK Pembina desa Bajo telah
foto serta buku-buku yang berkaitan diterapkan: “Metode pembiasaan
dengan penelitian ini. diterapkan dalam proses belajar
Dokumentasi adalah mencari mengajar, agar supaya anak-anak
data mengenai hal-hal atau variabel terbiasa berdo’a sebelum dan memulai
yang berupa catatan, transkripsi, buku- pelajaran, dan selalu mengikuti aturan
buku, surat kabar, majalah, agenda dan serta berperilaku baik dan sopan
lain sebagainya.19 Dokumentasi dalam santun terhadap guru dan orang tua”.20
penelitian ini adalah berupa foto-foto Penjelasan diatas
kegiatan selama peneliti melakukan menggambarkan bahwa metode
penelitian terkait dengan Implementasi pembiasaan diterapkan di TK Pembina
nilai agama dalam penanaman nilai desa Bajo dalam proses belajar
moral melalui metode pembiasaan di mengajar. Dalam usaha peningkatan
TK pembina desa Bajo Kecamatan akhlak anak-anak menuju ke arah yang
Soromandi. lebih baik, maka diterapkan metode
pembiasaan ini, karena metode
pembiasaan mengungkapkan berbagai
Hasil Penelitian hikmah ilmu pengetahuan dan
Metode pembiasaan diterapkan pengamalan ibadah, muamalah dan
di TK Pembina desa Bajo dalam sendi-sendi ajaran agama lainnya.
proses belajar mengajar. Dalam usaha Berdasarkan hasil wawancara
peningkatan akhlak anak-anak menuju dengan Ibu Kepala TK, ST. Jahara,

18
Ibid., 131

19
Ibid., 157

20
Wawancara Tanggal 7 Agustus 2023
S.Pd mengatakan bahwa penerapan anak-anak, memberikan nasehat, dll.
metode pembiasaan di TK Pembina Dengan menanamkan nilai-nilai Islam
desa Bajo telah diterapkan:“Metode sejak dini kepada anak-anak dengan
pembiasaan diterapkan dalam proses menggunakan metode pembiasaan
belajar mengajar, agar supaya anak- dapat menjadi peluang yang sangat
anak terbiasa berdo’a sebelum dan menguntungkan untuk terbentuknya
memulai pelajaran, dan selalu akhlak yang sesuai dengan tuntunan
mengikuti aturan serta berperilaku baik ajaran Islam.
dan sopan santun terhadap guru dan
orang tua”. 21 Pembentukan kebiasaan-
Penjelasan diatas kebiasaan tersebut terbentuk melalui
menggambarkan bahwa metode pengulangan dan memperoleh
pembiasaan diterapkan di TK Pembina bentuknya yang tetap apabila disertai
desa Bajo dalam proses belajar dengan kepuasan. menanamkan
mengajar dengan tujuan memberikan kebiasaan itu sulit dan kadang-kadang
latihan-latihan kepada anak-anak, memerlukan waktu yang lama.
supaya anak-anak dapat memiliki kesulitan itu disebabkan pada mulanya
kepribadian Islami. Berdasarkan hasil dibiasakannya atau anak belum
wawancara dengan Ibu Sumiati, S.Pd. mengenal secara praktis sesuatu yang
selaku guru TK berpendapat bahwa : hendak dibiasakannya, oleh karena itu
“Cara menerapkan metode pembiasaan pembiasaan hal-hal yang baik perlu
dalam menanamkan nilai-nilai agama dilakuan sedini mungkin sehingga
yaitu, memberikan pengertian tentang ketika dewasa nanti hal-hal yang baik
nilai-nilai pendidikan Islam setiap menjadi kebiasaannya. Dan
harinya kepada anak-anak dan kebiasaannya itu menjadi kebiasaan
mengajarkan kepada anak-anak hukum yang sulit untuk ia tinggalkan karena
sholat, berakhlak mulia dan lain- sudah tertanam kuat didalam diri anak-
lainnya”. 22 anak.
Implementasi nilai agama dalam Pembahasan
penanaman nilai moral melalui metode Berdasarkan hasil wawancara
pembiasaan yang digunakan oleh guru dengan salah satu guru, mengatakan
adalah dengan menggunakan metode bahwa penerapan metode pembiasaan
pembiasaan, dengan menekankan nilai di TK Pembina desa Bajo telah
agama dalam menanamkan nilai diterapkan Metode pembiasaan di TK
moral, memberikan pujian kepada Pembina desa Bajo, metode ini sangat

21
Wawancara Tanggal 7 Agustus 2023

22
Wawancara Tanggal 7 Agustus 2023
mendidik anak-anak dalam membina keharusan untuk mencapai tingkah
perilaku kehidupan sehari-hari laku yang baik sesuai dengan nilai
khususnya dalam menanamkan nilai- serta norma yang berlaku dalam
nilai agama dan moral. lingkungannya. Nilai moral adalah
Metode pembiasaan diterapkan nilai yang berkaitan dengan perbuatan
di TK Pembina desa Bajo dalam baik dan buruk yang menjadi dasar
proses belajar mengajar. Dalam usaha kehidupan manusia dan masyarakat,
peningkatan akhlak anak-anak menuju dimana istilah manusia merujuk
ke arah yang lebih baik, maka kemanusia atau orang lainnya dalam
diterapkan metode pembiasaan ini, tindakan yang memiliki nilai positif
karena metode pembiasaan atau negatif.
mengungkapkan berbagai hikmah ilmu Kesimpulan
pengetahuan dan pengamalan ibadah, 1. Implementasi nilai agama dalam
muamalah dan sendi-sendi ajaran penanaman nilai moral melalui
agama lainnya metode pembiasaan rapan metode
Implementasi yang dimaksud pembiasaan dalam proses belajar
disini adalah bagaimana penerapan- mengajar di TK Pembina desa Bajo
penerapan dari teori-teori, ilmu dsb dilaksanakan dengan melalui dua
yang sudah diberikan di Taman Kanak- pendekatan yaitu, pendekatan
Kanak, yang kemudian dijadikan secara formal dan pendekatan
sebagai kebiasaan dalam kehidupan secara non formal. Secara formal
sehari-hari oleh anak-anak, dalam hal dilaksanakan secara klasik di
ini adalah pembiasaan yang di berikan sekolah, secara non formal
bagi anak-anak di TK pembina desa diterapkan dalam kehidupan
Bajo Kecamatan Soromandi. sehari-hari maupun dilingkunagn
Menurut Driyarkara yang keluarga. Dan bentuk-bentuk
dikutip dalam bukunya Bambang pembiasaan dilakukan melalui
Daroeso bahwa moral berarti nilai pembiasan dalam akhlak,
yang sebenarnya bagi manusia, itu pembiasan dalam ibadah, dan
artinya moral merupakan pembiasan dalam keimanan.
kesempurnaan sebagai manusia atau 2. Faktor pendukung dan penghambat
kesusilaan yaitu tuntutan kodrat implementasi nilai agama dalam
manusia. penanaman nilai moral melalui
Berdasarkan hasil wawancara metode pembiasaan Faktor peluang
dengan salah satu guru di TK Pembina dalam penerapan metode
desa Bajo moral merupakan tingkah pembiasaan dalam pada anak-anak
laku manusia yang mendasarkan diri di TK Pembina desa Bajo adalah
pada kesadaran dan terikat oleh faktor eksternal yaitu mendorong
guru agar selalu berbuat baik pendidikan ini tetap eksis, maka
karena akan dicontohi oleh hendaknya lembaga pendidikan
muridnya, dan terciptanya yang menanganinya harus
hubungan harmonis antara guru memberikan prioritas utama dalam
dan murid. Dan faktor internal perkembangannya, karena
yaittu dukungan orang tua di pendidikan Islam ini adalah
rumah agar terbiasa menanamkan pondasi utama setiap individu yang
nilai-nilai pendidikan agama Islam beragama Islam, untuk tetap tegak
dirumah, sedangkan faktor berdiri diatas sunnah-sunnah-Nya.
tantangan yaitu, jika pihak sekolah, 2. Hendaknya implementasi nilai
keluarga dan lingkungan tidak agama dalam penanaman nilai
menciptakan situasi yang baik, moral melalui metode pembiasaan
maka penerapan metode tidak hanya dilakukan oleh salah
pembiasaan untuk nilai agama satu guru saja, tetapi dilakukan
dalam penanaman nilai moral pada oleh semua guru. Kepada para
murid akan sia-sia. pendidik, hendaknya senantiasa
Saran-Saran menjadi teladan bagi peserta didik
1. Implementasi nilai agama dalam agar lebih mudah mereka
penanaman nilai moral adalah memahami dan mengamalkan
suatu jenis pendidikan yang syari’at Islam dalam kehidupan
berkembang dan merupakan sehari-hari.
warisan dari Rasulullah Saw. Agar

DAFTAR PUSTAKA Anita. Penilaian Perkembangan


Belajar Taman Kanak-Kanak,
Ahmad Usman, Mari Belajar (Jakarta: kencana), 2012
Meneliti,( Yogyakarta: Genta Al-Hafidz Dzaqiyuddin Abdul Adzim
Press). 2008 bin Abdul Qawi Al-Mundziri,
Darmadi, Nilai Moral dalam Ringkasan Shahih Muslim,
Pendidikan, (Jakarta: (Cet. I, Sukoharjo: Insan
Gramedia,), 2005 Kamil), 2012
Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Abdul Manaf, Mudjahid. Sejarah
Pembelajaran di Sekolah Agama-Agama. (Jakarta: PT.
Dasar. (Jakarta: Kencana Raja Gradindo Persada), 1996
Prenada Media Group), 2013 El-kawaqi, 2012. Ahli.(Online), 20(8),
Abuddin Nata, Gejala Keruntuhan (http://blogspot.co.id/2012/12
Moral, (Bandung: Pustaka .para.html. diakses 20,
Gramedia), 2015 Agustus 2023).
Heri gunawan, Pengembangan Tinjauan Teoritis dan Praktis,
Disiplin dan Pembentukan (Malang: Visi Pres). 2009
Moral pada. Anak Usia Dini. Siti Umayah. Implementasi Metode
(Jakarta;Grafindo), 2012 Pembiasaan dalam
H Abdurahman, Ilmu Pendidikan, Mengembangkan Nilai-nilai
Sebuah Pengantar dengan Agama dan Moral Anak Usia
Pendekatan Ilmiah, (Cet. I, 5-6 Tahun, Jurnal Taman
Jakarta: PT. Al-Qusnah), 1990 Kanak-kanak. Tahun 2018,
Mulyadi, Implementasi Organisasi, hlm.2 (online).
(Yogyakarta, Gadjah Mada Sugiyono, “Metode Penelitian
Univercity. Press), 2015 Pendidikan”, (Bandung:
Novan Ardy Wiyani. Format PAUD: Alfabeta, Edisi Ke-13) 2011
Konsep,. Karakteristik, dan
Implementasi Pendidikan
Anak Usia Dini.(Yogyakarta:
Ar-Ruzz), 2015
Naditya. Implementasi Pengembangan
Karakter Anak Usia Dini.
Dengan Pendekatan
Holistik”. (Jurnal Ilmiah.
Volume 14, Edisi Khusus),
2019
Ramayulis, Metodologi Pendidikan
Agama Islam, (Cet. VI,
Jakarta: Kalam Mulia), 2010
Sanjaya. Perencanaan dan Desain
Sistem Pembelajaran.
(Jakarta:Kencana Santosa),
2017

Sutarjo Adisusilo. Pembelajaran Nilai-


Nilai Karakter.
Konstruktivisme dan VCT
sebagai Inovasi Pendekatan
Aktif. (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada), 2012
Muhammad Tholcha Hasan, Metode
Penelitian Kualitatif:

Anda mungkin juga menyukai