Anda di halaman 1dari 16

ELDERLY

LA ODE HIDAYAT ZAIN INDRAWAN


G2U123030
BACKGROUND
Secara global, populasi lansia diprediksi terus mengalami
peningkatan, Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang
terutama bidang kesehatan menyebabkan terjadinya
peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia termasuk
Indonesia

Hasil proyeksi penduduk 2010–2035, Indonesia akan


memasuki periode lansia (ageing) 10% penduduk akan berusia
60 tahun keatas.

fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses


penuaan sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada
lanjut usia.
(WHO) Lansia adalah Seorang yang memasuki usia 60 tahun keatas.
Suatu proses biologis yang tidak dapat dihindari terjadi secara alamiah.

Hal ini dapat menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan
psikologis (Mustika, 2019).

Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang akan melewati
tiga tahap dalam kehidupannya yaitu masa anak, dewasa dan juga tua.
(Mawaddah, 2020).

—Definition of elderly
Classification of the elderly

(Elderly) (Old)
(middle age) ( Young old)
usia 55-65 tahun usia 75-90 tahun
usia 45-54 tahun usia 66-74 tahun

(Very Old)
WHO (2013)
usia lebih dari 90 tahun
Classification of the elderly
DEPKES R.I
Pra lansia seseorang yang berusia antara 45-59 tahun
seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
Lansia
seseorang yang berusia 60 tahun lebih
Lansia resiko dengan masalah kesehatan
tinggi
lansia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan kegiatan yang dapat
Lansia potensial menghasilkan barang atau jasa

lansia yang tidak berdaya mencari nafkah


Lansia tidak sehingga hidupnya bergantung pada orang
potensial lain.
TEORI
PROSES
MENUA
TEORI BIOLOGI
TEORI KEJIWAAN

Depkes RI
2.Pemakaian dan rusak
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel –
sel tubuh lelah (rusak).

1. Teori Genetik Dan Mutasi


(Somatic Mutatie Theory) 3.Reaksi Dari Kekebalan
menua telah terprogram secara genetik untuk Sendiri (Auto Immune
spesies – spesies tertentu. Menua terjadi sebagai Theory)
akibat dari perubahan biokimia yang diprogram
oleh molekul – molekul/DNA dan setiap sel
pada saatnya akan mengalami mutasi sehingga Proses metabolisme tubuh, suatu saat
terjadi penurunan kemampuan fungsional sel. diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan
tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat
tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi
lemah dan sakit.
4. TEORI PROGRAM
Kemampuan organisme untuk
menetapkan jumlah sel yang
Depkes RI membelah setelah sel-sel tersebut
mati.
5. Teori “Immunology Slow Virus” 6. Teori Stress 7. Teori radikal bebas 8. Teori rantai silang
(Immunology Slow Virus Theory)
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang Radikal bebas dapat terbentuk dialam Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya
biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan bebas, tidak stabilnya radikal bebas menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan
Sistem immune menjadi efektif dengan bertambahnya
tidak dapat mempertahankan kestabilan (kelompok atom) mengakibatkan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya
usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat
lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres osksidasi oksigen bahan-bahan organik elastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.
menyebabkan kerusakan organ tubuh.
menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai. seperti karbohidrat dan protein. Radikal
bebas ini dapat menyebabkan sel-sel tidak
dapat regenerasi.
2. TEORI KEJIWAAN
Aktivitas atau kegiatan (activity theory)
lansia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. Ukuran
optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lansia berupa mempertahankan hubungan
antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil.

Kepribadian berlanjut (continuity theory)


perubahan yang terjadi pada seseorang yang lansia sangat dipengaruhi oleh tipe
personality
Teori pembebasan (disengagement theory)
bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas

sehingga sering terjaadi kehilangan ganda (triple loss), yakni: (1) Kehilangan peran; (2) Hambatan kontak
sosial; (3) Berkurangnya kontak komitmen

(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2016)


Changes in the Elderly
Perubahan Perubahan Kognitif
Fisiologis
penurunan jumlah sel dan perubahan
kulit kering, penipisan rambut, penurunan kadar neurotransmiter) Gejala gangguan
pendengaran, penurunan refleks batuk, pengeluaran kognitif seperti disorientasi, kehilangan
lender, penurunan curah jantung
Perubahan tubuh terus menerus terjadi seiring
2 3 keterampilan berbahasa dan berhitung.

bertambahnya usia dan dipengaruhi kondisi


kesehatan, gaya hidup, stressor, dan lingkungan

1 4
Perubahan Perubahan
Fungsional Psikososial
fisik, psikososial, kognitif, dan sosial. Penurunan fungsi proses transisi kehidupan dan kehilangan
berhubungan dengan penyakit dan tingkat keparahannya yang Kehilangan finansial (pedapatan berkurang).
akan memengaruhi kemampuan fungsional dan kesejahteraan Kehilangan status (jabatan/posisi, fasilitas).
seorang lansia Kehilangan teman/kenalan atau relasi
Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
E L D E R LY A G E
PROBLEMS
1. Masalah ekonomi
penurunan produktivitas kerja, masa pensiun kebutuhan yang semakin meningkat (kebutuhan
makanan yang bergizi seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin
Lansia yang memiliki pensiun kondisi ekonominya lebih baik karena memiliki penghasilan tetap
setiap bulannya. Lansia yang tidak memiliki pensiun, akan membawa kelompok lansia pada
kondisi tergantung atau menjadi tanggungan anggota keluarga

2. Masalah social

Berkurangnya kontak sosial, baik dengan anggota keluarga atau dengan masyarakat. menimbulkan
perasaan kesepian, terkadang muncul perilaku regresi seperti mudah menangis, mengurung diri, serta
merengek-rengek jika bertemu dengan orang lain

3. Masalah Kesehatan
penurunan fungsi fisik rentan terhadap penyakit rentan terhadap penyakit

4. Masalah psikososial
stressor psikososial yang paling berat seperti, kematian pasangan hidup, kematian sanak saudara
dekat, atau trauma psikis.
How to improve the health
of the elderly?
Optimalisasi Pelayanan
kesehatan

Pelayanan geriatri di rumah sakit, puskesmas, pendirian home care


lansia yang berkebutuhan khusus, dan Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lanjut Usia atau Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).
1. puskesmas santun lansia
2. kemudahan akses pelayanan
3. penghapusan atau keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi
lansia miskin atau tak mampu
4. bimbingan atau dukungan pada lansia dalam meningkatkan dan Pelayanan kesehatan holistik
memelihara kesehatan dirinya agar tetap bugar dan mandiri; Mind, body, soul
5. kerjasama di tingkat kecamatan baik lintas program maupun
lintas sektoral berdasarkan asas kemitraan agar dapat bersama-
sama membina lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Promotif Preventif
penyuluhan (menjaga kesehatan dan memelihara kebersihan diri, kebugaran mencegah kemungkinan timbulnya
diri ,menu makanan dengan gizi seimbang, membina mental ,meningkatkan
penyakit dan komplikasi deteksi dini
ketakwaan terhadap Tuhan YME; keterampilan, aktivitas sosial menghindarkan diri
dari kebiasaan buruk seperti kopi, alkohol, merokok,. terhadap penyakit lansia dengan secara
berkala dan teratur melakukan
pemeriksaan kesehatan

Rehabilitatif
Kuratif
Memulihkan penurunan fungsi organ, pemberian informasi,
Mengobati lansia yang sakit, layanan peningkatan pengetahuan, serta pelayanan dalam menggunakan
bermacam alat bantu seperti alat bantu dengar, kacamata, dan
kesehatan tingkat dasar; dan pemberian
sebagainya, sehingga lansia dapat terus berkarya serta merasa
layanan kesehatan spesifikasi lewat dirinya tetap berguna sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan;
mekanisme rujukan
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai