DISUSUN OLEH :
Pembimbing:
Ns. Lukman Handoyo, M.Kep., Sp.Kep.K
PENDAHULUAN
Penuaan adalah suatu proses natural yang terjadi pada lanjut usia (lansia).
Penuaan akan terjadi pada semua sistem tubuh manusia. Pada proses
penuaan akan terjadi kemunduran akan tetapi tidak semua sistem akan
mengalami kemunduran pada waktu yang sama. Meskipun proses
menjadi tua merupakan gambaran yang universal, namun tidak
seorangpun mengetahui dengan pasti penyebab penuaan atau mengapa
manusia menjadi tua pada usia yang berbeda-beda (Ilmiah, 2017).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menyebutkan dengan benar pengertian asam
urat
b. Menyebutkan bahaya dan dampak asam urat
c. Menjelaskan cara-cara mengontrol diit
d. Menjelaskan pengobatan asam urat
BAB II
2. Batasan Lansia
3. Klasifikasi lansia
4. Karakteristik Lansia
5. Tipe Lansia
d. Tipe pasrah
Arthritis berasal dari bahasa yunani yaitu arthr yang berarti sendi,
dan itis yang berarti inflamasi. Arthritis ialah suatu penyakit
sendi menahun yang ditandai oleh adanya kelainan pada tulang
rawan (kartilago) sendi dan tulang di didekatnya.. Tulang
rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung
dari tulang, untuk memudahkan pergerakan dari sendi.
Kelainan pada kartilago akan berakibat tulang bergesekan satu
sama lain, sehingga timbul gejala kekakuan, nyeri dan
pembatasan gerakan pada sendi yang mengakibatkan
gangguan mobilitas fisik (Ismaningsih dan Selviani, 2018).
Arthritis sering terjadi pada usia >61 tahun, dan lebih banyak
menyerang lutut yaitu 6,13% pada pria dan 8,46% pada wanita
(Riskesdas, 2018)
2. Etiologi
3. Anatomi
Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat
fleksibel, yang terbuat dari fibrous protein (kolagen).
Tendon berfungsi melekatkan tulang dengan otot atau otot
dengan otot. Tendon dibedakan menjadi dua, yaitu Origon
dan Inersio.
Gambar 2.3 Tulang, Tendon, Ligamen dan Tulang
Rawan
3)
Ligamen
a) Fungsi Tulang.
(4) Pelindung
(5) Penggerak.
4. Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya, arthritis dibagi menjadi osteoarthritis primer
(idiopatik) dan arthritis sekunder. arthritis primer (idiopatik) adalah jenis
arthritis yang tidak diketahui Secara pasti penyebab yang mendasarinya.
Sedangkan arthritis sekunder adalah jenis arthritis yang didasari oleh
beberapa kelainan tertentu seperti: gangguan Perkembangan sendi
(kongenital), ketidakcocokan panjang tungkai, Ehlers-Danlos
syndrome, Marfan’s syndrome, penyakit rematologi (Rheumatoid
Arthritis, Systemic Lupus Erithematosus, cedera sendi atau ligamen,
penyakit
Varus
Arthritis tangan Nodus Heberden dan Bouchard (nodal),
artritis erosif inferfalang, karpal-
metakarpal
Arthritis kaki Haluks valgus, haluks rigidus, jari
kontraktur (hammer/cock-up toes),
talonavikular
Arthritis koksa (panggul) Eksentrik (superior), kosentrik
generalisata/sistemik di atas
Secara radiologis, klasifikasi arthritis lutut dibagi menjadi beberapa
derajat Berdasarkan kriteria Kellgren-Lawrence. Kelima derajat
dibedakan berdasarkan Gambaran osteofit, jarak antar sendi, sklerosis
subkondral, dan kista yang Terbentuk. Hal ini seperti tercantum pada
gambar 2.2 dan tabel 2.2 berikut :
5. Manifestasi Klinis
a. Nyeri
Nyeri yang terjadi pada sendi lutut dapat bertambah buruk oleh
gerakan, weight bearing dan jalan (Abdurrahman et al., 2019). Dan
menurut The International Association For The Study of pain
(IASP). Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak nyaman, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
berpotensi merusak jaringan. Defenisi tersebut mrupakan
pengalaman subyektif dan bersifat individual. Dengan dasar ini dapat
dipahami bahwa kesamaan penyebab tidak secara otomatis
menimbulkan perasaan nyeri yang sama (Fernanda, 2018)
b. Kaku Sendi
Deformitas yang dapat terjadi pada arthritis yang paling berat akan
menyebabkan distruksi kartilago, tulang dan jaringan lunak skitar
sendi. Terjadi deformitas varus bila terjadi kerusakan pada
kopartemen medial dan kendornya ligamentum (Fernanda, 2018).
f. Instabil Sendi Lutut
6. Patofisiologi
Arthritis adalah penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit
kronik, tidak meradang, dan progesif lambat, arthritis tidak hanya
melibatkan proses degeneratif, namun juga melibatkan hasil kombinasi
antara degradasi tulang rawan, remodelling tulang subkondral, dan
inflamasi sendi. Beberapa faktor seperti umur, stres mekanik atau
penggunaan sendi yang berlebihan, defek mekanik, obesitas, genetik,
humoral, dan faktor kebudayaan dapat menyebabkan jejas mekanis dan
kimiawi pada sinovium sendi. Jejas mekanik dan kimiawi tersebut diduga
merupakan faktor penting yang merangsang terbentuknya molekul
abnormal dan produk degradasi tulang rawan sendi di dalam cairan
sinovial sendi. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya inflamasi sendi,
kerusakan kondrosit, dan nyeri.
7. Komplikasi
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Penatalaksanaan
b. Terapi farmakologis
c. Terapi bedah
Pada osteoarthritis fase lanjut sering diperlukan terapi bedah.
Terapi bedah diberikan apabila terapi farmakologis tidak
berhasil untuk mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan
koreksi apabila terjadi deformitas sendi yang mengganggu
aktivitas sehari-hari.24 Beberapa prosedur yang mungkin
dilakukan yaitu: antroskopi, osteotomi, fusion (artrodesis), dan
penggantian sendi (artroplasti)
FORMAT
PENGKAJIAN LANSIA
ADAPTASI TEORI MODEL
CAROL A MILLER
Nama wisma : Tanggal Pengkajian : 22-
01-2024
1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Ny. R
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
Alamat asal : Jl. Aria putra kedaung Rt/Rw 003/014
Tanggal datang : -
2. DATA KELUARGA :
Nama : Tn. S
Hubungan : Suami
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Jl. Aria putra kedaung Rt/Rw 003/014
Nama : Ny. F
Hubungan : Anak
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Aria putra kedaung Rt/Rw 003/014
Obat-obatan: Amlodipin
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan
Perubahan BB
Perubahan nafsu
makan
Masalah tidur
Kemampuan
ADL
KETERANGAN : Ny.R mempunyai Jantung sering
pusing, sakit pinggang dan nyeri di
persendian hilang timbul tetapi
tidak mengetahui kalau terkena
asam urat karena belum pernah cek
asam urat
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka :
Pruritus :
Perubahan pigmen :
Memar :
Pola penyembuhan lesi :
KETERANGAN : Tidak ada
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal :
Pembengkakankellimfe :
Anemia :
KETERANGAN : Tidak ada masalah
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala :
Pusing :
Gatal pada kulit kepala :
KETERANGAN : Ada Masalah
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan penglihatan :
Pakai kacamata :
Kekeringan mata :
Nyeri :
Gatal :
Photobobia :
Diplopia :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : Ada masalah
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran :
Discharge :
Tinitus :
Vertigo :
Alat bantu dengar :
Riwayat infeksi :
Kebiasaan membersihkan :
telinga
Dampak pada ADL : ................................................................
..........................
KETERANGAN : Tidak ada masalah
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea :
Discharge :
Epistaksis :
Obstruksi :
Snoring :
Alergi :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : Tidak ada masalah
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan :
Kesulitan menelan :
Lesi :
Perdarahan gusi :
Caries :
Perubahan rasa :
Gigi palsu :
Riwayat Infeksi :
Pola sikat gigi : 2x/hari
KETERANGAN : Tidak ada masalah
9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan :
Nyeri tekan :
Massa :
KETERANGAN : Tidak ada masalah
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk :
Nafas pendek :
Hemoptisis :
Wheezing :
Asma :
KETERANGAN : Tidak ada masalah
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain :
Palpitasi :
Dipsnoe :
Paroximal nocturnal :
Orthopnea :
Murmur :
Edema :
KETERANGAN : Tidak ada masalah
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia :
Nausea / vomiting :
Hemateemesis :
Perubahan nafsu makan :
Massa :
Jaundice :
Perubahan pola BAB :
Melena :
Hemorrhoid :
Pola BAB : 1-2x/hari
KETERANGAN : Tidak ada masalah
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria :
Frekuensi : 4-7x/hari
Hesitancy :
Urgency :
Hematuria :
Poliuria :
Oliguria :
Nocturia :
Inkontinensia :
Nyeri berkemih :
Pola BAK : .............................................................................
..............................
KETERANGAN : Tidak ada masalah
Reproduksi
(perempuan)
Lesi :
Discharge :
Postcoital bleeding :
Nyeri pelvis :
Prolap :
Riwayat menstruasi : ..........................................................................
....................
Aktifitas seksual :
Pap smear :
KETERANGAN : Tidak ada masalah
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi :
Bengkak :
Kaku sendi :
Deformitas :
Spasme :
Kram :
Kelemahan otot :
Masalah gaya berjalan :
Nyeri punggung :
Pola latihan : Latihan gerak setiap pagi
Dampak ADL : ..........................................................................
........................
KETERANGAN :
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache :
Seizures :
Syncope :
Tic/tremor :
Paralysis :
Paresis :
Masalah memori :
KETERANGAN : .................................................................................
..........................
.................................................................................
..........................
6. LINGKUNGAN :
Kamar : bersih
Dalam rumah.wisma : -
2. Aspek Kognitif
MMSE (Mini Mental Status
Exam) Nama :
Tgl/Jam:
No Aspek Nilai Nilai Kriteri
Kognitif Maksima Klien a
l
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan
benar : Tahun :
.............................
Hari :.............................
Musim : ............................
Bulan : .............................
Tanggal :..............................
2 Orientasi 5 5 Dimanasekarangkitaberad
a ? Negara:
……………………
Panti : …………………......
Propinsi: …………………..
Wisma/Kamar : …………....
Kabupaten/kota :………………………
3 Registrasi 3 5 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi,
piring, kertas), kemudian ditanyakan kepada
klien, menjawab :
1) Kursi 2). piring 3). Kertas
4 Perhatian 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100
dan kemudia kurangi 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi Jawaban :
1). 93 2). 86 3). 79 4). 72 5). 65
5 Menginga 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
t pada poin ke- 2 (tiap poin nilai = 1)
1)……….. 2)…………… 3)…………..
6 Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang benda
(sambil menunjukan benda tersebut).
1). ...................................
2). ...................................
3). Minta klien untuk mengulangi kata
berikut : “ tidak ada, dan, jika, atau
tetapi )
Klien menjawab :
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri 3 langkah.
4). Ambil kertas ditangan
anda 5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktifitas sesuai perintah yang
dituliskan di kertas nilai satu poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien untuk
menulis kalimat dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima yang
saling bertumpuk
Total nilai 30 30
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan
kognitif 18 – 23 : gangguan
kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :…………………………………………………………………………………..
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1
2
3
Rata-rata Waktu TUG
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
Jawaban
No Pertanyaa
n Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 1
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumla 2
h
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing,
2006)
Interpretasi : Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
Kesimpulan :...................................................................................................
5. Status Nutrisi
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:
.................................,..............................2024
(Alfa Dzahabi)
ANALISIS DATA
Do:
1. Ny.R terlihat meringis kesakitan
saat di sentuh lututnya
2. Ny.R terlihat gelisah
3. Hasil tes asam urat: 7,4 mg/dl
Do:
1. Pada saat di tanya ny.R tidak
mengetahui ada asam urat
PrioritasMasalah :
1. Nyeri akut b.d nyeri hilang timbul di bagian persendian lutut dan pinggang
2. Defisit pengetahuan b.d kurangnya terpapar informasi
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NamaKlien : Ny. R
Wisma/ Ruang :
Teraupetik
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Keterangan:
1 = Jauh dari kriteria
2 = Hampir mendekati kriteria
3 = Mendekati kriteria
4 = Sesuai dengan kriteria
Keterangan:
1 = Jauh dari kriteria
2 = Hampir mendekati kriteria
3 = Mendekati kriteria
4 = Sesuai dengan kriteria
1. Cover
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
5. Bab 2 Konsep Masalah Lansia yang Terjadi
6. Bab 3 Hasil Pengkajian Keperawatan Gerontik
7. Bab 4 Justifikasi Diagnosis Keperawatan Keluarga dan Perencanaan
8. Bab 5 Implementasi Keperawatan Keluarga dan Evaluasi
9. Bab 6 Penutup
6.1 Simpulan
6.2 Saran
10. Daftar Pustaka
11. Lampiran