Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN HDR

STASE KEPERAWATAN JIWA

NAMA : ENI ISNA UMAMI

NPM :18190100064

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA
LAPORAN PENDAHULUAN

1. KASUS (MASALAH UTAMA )

Harga Diri Rendah

Gangguan konsep diri adalah suatu keadaan negatif dari perubahan mengenai

perasaan, pikiran atau pandangan tentang dirinya sendiri yang negatif. Harga diri

rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang

berkepanjangan akibat evaluasi diri yang negatif terhadap diri sendiri atau

kemampuan diri. Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat

mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain terutama

kesehatan jiwa. Gangguan harga diri rendah biasanya digambarkan sebagai perasaan

yang negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri

karena gagal mencapai keinginan (Budi Ana Keliet, 1999).

II. PROSES TERJADINYA MASALAH

A. Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi yang merupakan faktor pendukung harga diri rendah

meliputi penolakan dan kurangnya penghargaan diri dari orang tua, harapan orang tua

yang tidak realistis, orang tua yang tidak benar, membenci dan tidak menerima akan

mempunyai keraguan atau ketidakpastian, kegagalan yang berulangkali, kurang

mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri

yang tidak realistis, gagal mencintai dirinya dan menggapai cinta orang lain, misalnya

karena orang tua tidak percaya pada anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang

berubah.
B. Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi munculnya harga diri rendah meliputi trauma seperti

penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam

kehidupan seperti kehilangan bagian tubuh, perubahan aturan, bentuk dan

penampilan fungsi tubuh, perubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang

normal, adanya kegagalan yang mengakibatkan produktifitas menurun. Selain itu

faktor presipitasi lain yaitu ketegangan peran berhubungan dengan peran atau

posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustrasi.

Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak

aman dalam berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari

lingkungan yang penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak

mungkin mengembangkan kehangatan emosional dalam hubungan yang positif

dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman. Klien semakin tidak dapat

melibatkan diri dalam situasi yang baru. Ia berusaha mendapatkan rasa aman

tetapi hidup itu sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa aman

tidak tercapai. Hal ini menyebabkan ia mengembangkan rasionalisasi dan

mengaburkan realitas dari pada mencari penyebab kesulitan serta menyesuaikan

diri dengan kenyataan. Semakin klien menjauhi kenyataan semakin kesulitan yang

timbul dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain.


C. Rentang Respons

Respons Adaptif Respons Maladaptif

Aktualisasi Konsep Diri Harga Diri Kekacauan Depresionalisasi

Diri Positif Rendah Identitas

Keterangan :

1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan

latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.

2. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif

dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif

dair dirinya.

3. Harga diri rendah adalah individu cendrung untuk menilai dirinya negatif dan

merasa lebih rendah dari orang lain.

4. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek

identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek psikososial

kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.

5. Depresionalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri

sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat

membedakan dirinya dengan orang lain.

D. Mekanisme Koping

Menurut Stuart dan Sundeen yang dikutip oleh Anna Budi Keliat, 1998,

mekanisme koping pada pasien dengan gangguan konsep diri menjadi 2 yaitu :
1. Koping jangka pendek

 Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari

kasus.

 Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan mengganti identitas

sementara.

 Aktifitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara

terhadap konsep diri atau identitas yang kabur.

 Aktifitas yang memberi arti dalam kehidupan.

2. Koping jangka panjang

Semua koping jangka pendek dapat berkembang menjadi koping jangka

panjang. Penjelasan positif akan menghasilkan identitas dan keunikan

individu.

III. A. POHON MASALAH

Isolasi Sosial

Harga diri rendah

Gangguan Citra Diri

B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG DIKAJI

1. Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah

2. Data Yang Perlu Dikaji

Data Subyektif :

 Mengkritik diri sendiri atau orang lain

 Perasaan tidak mampu

 Pandangan hidup yang pesimis

 Perasaan lemah dan takut

 Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri

 Pengurangan diri / mengejek diri sendiri

 Hidup yang berpolarisasi

 Ketidakmampuan menentukan tujuan

 Mengungkapkan kegagalan pribadi

 Merasionalisasikan penolakan

Data Obyektif :

 Produktifitas menurun

 Perilaku destruktif pada diri sendiri dan orang lain

 Penyalahgunaan zat

 Menarik diri dari hubungan sosial

 Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah

 Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)

 Tampak mudah tersinggung / mudah marah

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Harga Diri Rendah

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Terlampir
Daftar Pustaka

Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksaan

Tindakan Keperawatan Jakarta : Salemba medika

Stuart, Gail W. 2006. Buku Keperawatan Jiwa Jakarta EGD. 4

Wikinson, J. 2006, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Jakarta : EGD

Anda mungkin juga menyukai