B. Etiologi
1) Faktor Predisposisi
Faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah :
a) Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak realistis
b) Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran yang sesuai dengan
jenis kelamin, peran dalam pekerjaan dan peran yang sesuai dengan
kebudayaan.
c) Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tua yang tidak percaya
pada anak, tekanan teman sebaya dan kultur sosial yang berubah.
2) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau luar individu
( internal or eksternal sources ), yang dibagi dalam 5 (lima) katagori sebagai
berikut :
a) Ketegangan peran
Adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami individu dalam
peran atau posisi yang diharapkan seperti konsep berikut ini :
Konflik Peran
Ketidaksesuaian peran antara yang dijalankan dengan yang diinginkan
Peran yang tidak jelas
Kurangnya pengetahuan individu tentang peran yang dilakukannya.
Peran yang berlebihan
Kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan seperangkat peran yang
kompleks.
Asri Purwanti
b) Perkembangan transisi Rahayu/1601460004/D4 Keperawatan Malang Poltekkes Kemenkes Malan
Adalah perubahan norma yang berkaitan dengan nilai untuk menyesuaikan diri.
D. Rentang Respon
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian
individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai
dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya
sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri.
Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika
kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri
sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari
orang lain.
E. Akibat
Harga diri rendah dapat membuat klien menjadi tidak mau maupun tidak mampu
bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi sosial.
Data Subyektif :
- Mengungkapkan untuk memulai hubungan/ pembicaraan
- Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
- Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
Asri Purwanti Rahayu/1601460004/D4 Keperawatan Malang Poltekkes Kemenkes Malan
Data Obyektif :
- Kurang spontan ketika diajak bicara
- Apatis
- Ekspresi wajah kosong
- Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal
- Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara
Dampak Harga Diri Rendah Terhadap Kebutuhan Dasar Manusia
Menurut teori Abraham Maslow kebutuhan dasar manusia terbagi kedalam 5
bagian yang berbentuk piramid dengan semakin ke atas bentuknya semakin
meruncing/mengecil. Adapun dampak terjadinya gangguan konsep diri : HDR
terhadap kebutuhan dasar tersebut adalah :
1) Kebutuhan Fisiologis
a) Kebutuhan Nutrisi
Tidak semua klien dengan HDR mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi. Sebagian memang ada, dikarenakan klien selalu asyik dengan duni-
anya.
b) Istirahat dan Tidur
Pada klien dengan HDR ada kalanya mengalami gangguan pemenuhan kebu-
tuhan istirahat dan tidur dikarenakan aktifitas fisiknya yang hiperaktif atau
karena pikirannya yang fokus pada suatu masalah sehingga klien tidak bisa
tidur.
c) Perawatan Diri
Klien dengan HDR hampir semuanya mengalami defisit perawatan diri, hal
ini disebabkan ketidaktahuan, ketidakmampuan dan tidak ada minat. Tetapi
ada juga yang bisa merawat dirinya sendiri dengan baik.
d) Aktivitas
Klien dengan HDR cenderung menarik diri, kurang bergaul dengan orang lain
tetapi ada juga yang menjadi hiperaktif sehubungan dengan adanya perubahan
isi pikir.
e) Eliminasi
BAB dan BAK tidak mengalami gangguan karena intake makanan cukup dan
aktifitas fisik meningkat.
2) Kebutuhan Rasa Aman
Harga diri yang rendah bisa mengakibatkan individu marasa gelisah, bingung,
kadang takut terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi sehingga menim-
bulkan dampak pada rasa aman.
3) Kebutuhan Mencintai dan Rasa Memiliki
Dengan harga diri yang rendah cenderung individu tidak memperhatikan dirinya
apalagi bila masalah yang dihadapi adalah masalah keluarga, maka ia lebih mem-
perhatikanAsri
keluarganya
Purwantisendiri.
Rahayu/1601460004/D4 Keperawatan Malang Poltekkes Kemenkes Malan
4) Kebutuhan Harga Diri
Dengan masalah yang dihadapinya, seperti masalah keluarga maka individu cen-
derung untuk mengalah, diam sehingga menyebabkan harga dirinya merasa di-
rendahkan.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri
Dengan adanya harga diri rendah menyebabkan individu tidak dapat mengatasi
kelemahannya secara adekuat bahkan tidak bisa menyadari bahwa ia memiliki
kemampuan yang patut dibanggakan.
F. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
H. Diagnosa Keperawatan
1) Harga diri rendah b.d Ketidakefektifan Koping Individu
2) Isolasi sosial b.d Harga diri rendah
Schultz dan Videback. 1998. Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition.
Lippincott- Raven Publisher: Philadelphia.
Stuart dan Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.
Tim Direktorat Keswa. 2000. Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1.
Bandung : RSJP Bandung.