MEDIA AUDIO
Untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah Media Pembelajaran PKn
Dosen pengampu:
YETTI HIDAYATILLAH, M.Pd
Disusun oleh:
Hanafi
Asroful Magfur
Moh. Khoirul anam
Tolak Idati
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Media Audio” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PKn.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang “Media Audio” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yetti Hidayatillah, M.Pd segenap
Dosen Mata Kuliah Media Pembelajaran PKn. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 5
PENUTUP ................................................................................................................................ 12
A. KESIMPULAN ............................................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa perubahan yang
sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi,
sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuain-penyesuaian, terutama sekali yang
berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah
media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka
dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan
berhasil guna.
Untuk mewujudkan adanya pembaharuan atau pengembangan dalam proses
pembelajaran yang efisien (arti dari efesien adalah tidak membuang-buang waktu dan
tenaga dan dapat sesuai dengan rencana dan tujuan), dengan menggunakan /menjadikan
media pembelajaran yang menarik seperti dalam landasan PAKEM (Pembelajaran, Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dan lebih mengefektifkan tempat, waktu dan tenaga
yaitu dengan memanfaatkan teknologi berupa animasi, gambar, audio atau video.
Dalam proses pembelajaran, terdapat banyak sekali macam-macam media
yang digunakan seperti media grafis, media visual, media audio dan media audio visual
yang sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. Di dalam makalah ini, akan
membahas media audio.
B. Rumusan Masalah
1. Berikan penjelasan tentang pengertian media audio?
2. Deskripsikan ragam media audio?
3. Identifikasikan kelebihan dan kelemahan media audio?
4. Uraikan pengembangan mengenai media audio?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian media audio.
2. Untuk mengetahui ragam media audio.
3. Untuk mengetahui bagaimana penyajian kelebihan dan kelemahan media audio.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan media audio dalam pembelajaran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
identik dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati suara
saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.1 Kelebihan media radio antara lain:
a) Biayanya relatif rendah (dalam artian hardware-nya serta dalam produksi
siarannya).
b) Dapat diterima oleh siapa saja.
c) Dapat menjangkau daerah yang cukup luasj, juga daerah terpencil
d) Dapat menyajikan laporan-laporan seketika.
e) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
f) Merupakan sarana yang cepat dalam menyebarluaskan informasi.
g) Radio dapat diterima dan didengar di areal tanpa listrik atau tidak selalu
membutuhkan daya listrik.
h) Praktis (portable dapat di bawa kemana-mana) dan audience selectivity.
i) Media pembelajaran yang sifatnya searah
j) Dapat memutarnya kembali berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai
akhirnya peserta didik dapat
k) memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari
l) Program dapat diedit sesuai yang dikehendaki,
m) Dapat memberikan suasana alam nyata dengan berbagai teknik dan efek suara ,
cocok untuk mengajarkan music, sejarah , drama dan bahasa,
n) Dapat menyiarkan kejadian khusus, actual dan peristiwa historis.
Kelemahannya yaitu: 2
1) Sifatnya komunikasi satu arah
2) Penyesuaian jadwal siaran dan jadwal sekolah umumnya sulit (Waktunya
terbatas)
3) Tidak mengemukakan gambar
4) Pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh karena diselingi melakukan
pekerjaan lain.
5) Sulit dikontrol, artinya pendengar tak dapat menghentikan siaran sebentar untuk
berdiskusi atau minta untuk mengulas bagian yang kurang jelas.
2. Media Podcast
Podcast sebenarnya sudah ada sejak tahun 2005, tetapi memang baru sejak tahun 2007
mulai banyak digunakan dan momentumnya berkembang cepat sejak 2011 hingga
1
Ibid., Media Pendiidikan, 50
2
Ibid., Media Pendiidikan,51-52
6
sekarang. Podcast itu sebenarnya berasal dari kata iPod +Broadcasting. Oooh, begitu
mendengar kata iPod, Anda pasti langsung ingat Apple. Podcast merupakan media
pembelajaran berbasis elektronik, artinya proses pembelajarnnya menggunakan alat
elektronik seperti: MP3 player, iPod, handphone, komputer dan media pemutar musik
lainnya. Media podcast merupakan salah satu media pembelajaran yang sebenarnya
sudah banyak digunakan dalam pembelajaran bahasa di banyak negara. Penggunaan
media podcast bagi siswa berfungsi untuk mengatasi sikap pasif pembelajar,
merangsang motivasi belajar, serta memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai bakat
dan kemampuan visual dan auditorinya. Bagi guru, media podcast merupakan sebuah
media alternatif yang dapat digunakan dalam proses pengajaran agar proses mengajar
menjadi menyenangkan. Selain itu, media podcast dapat digunakan dimana saja dan
kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Podcast audio dapat dijadikan sebagai sumber
belajar yang efektif dan efisien, podcast menjadi salah satu cara untuk memperluas
jangkauan distribusi program selain sosialisasi. Jika kita persingkat, ini beberapa
alasan lain mengapa audio digunakan dalam edukasi:
a. Review dan revisi – konten dapat digunakan sebagai referensi dan diputar ulang
kapanpun
b. Pengganti saat tidak mengikuti pelajaran
c. Media pendukung bagi yang mengalami kesulitan dalam membaca atau kesulitan
belajar lainnya
d. Bisa disebarkan pada pemirsa yang lebih luas (dapat dishare di internet)
e. Podcast yang sudah didengar, dapat otomatis terhapus
f. Tidak ada iklan yang muncul, seperti di youtube.
3. Kaset–Audio
Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Memiliki
keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya
pengadaan dan perawatan sangat murah dan mudah didapatkan.
4. Alat perekam magnetic
Alat perekam pita magnetik (magnetic tape recording) atau lazimnya orang menyebut
tape recorder adalah salah satu media pembelajaran yang tidak dapat diabaikan untuk
menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman
dalam alat perekam pita magnetik yaitu sistem full track recording dan double track
7
recording.3 Kaset tape recorder yang menggunakan pita dalam kaset. Pita tersebut
di gulung-gulung pada kumparan yang berbeda dalam kotak yang disebut kaset. Pita
yang digunakan untuk cassete recorder itu adalah pita magnetik. Berupa pita plastik
yang tipis dan elastis. Satu sisi permukaannya berkilat, sedangkan permukaan lainnya
kusam yang mengandung lapisan oksida besi yang magnetik. Kalau pita itu berjalan
dan permukaannya yang kusam menyentuh puting perekam suara maka media
magnetik mengatur partikel-partikel oksida pola besi yang terdapat pada permukaan
pita tersebut sesuai dengan pola suara yang direkam.
Alat perekam memiliki 3 buah puting (head) yaitu: 1) puting perekam (Record head)
untuk merekam suara, 2) puting suara (play head) untuk mengasilkan suara, dan 3)
puting penghapus (erax Head) untuk menghapus suara. Untuk kepentingan sekolah
dapat merekam hal-hal sebagai berikut:
a. Komando hitung seperti satu, dua , tiga, bisa digunakan untuk pelajaran senam,
b. Latihan mengucapkan kata-kata untuk bahasa asing,
c. Latihan membaca untuk pelajaran bahasa asing,
d. Pelajaran mengarang dimana hasil karangan murid yang baik direkam,
e. Pembacaan puisi,
f. Sandiwara,
g. Menyanyi,
h. Menari,
i. Diskusi, dan
j. Mengiringi slide dengan memberikan ulasan dan komentar dari isi slide tersebut.
Keuntungan-keuntungan kaset (tape recorder) sebagai media pengajaran adalah
sebagai berikut:
1) Dengan menggunakan kaset, guru dapat mempersiapkan terlebih dahulu dengan
baik. Guru dapat memeriksa apakah suara dalam kaset itu masih baik atau tidak
baik, dan apakah isi program yang disajikan sesuai dengan materi.
2) Dengan kaset, guru dapat memutar kembali program yang telah disampaikan,
sehingga materi tersebut menjadi jelas. Guru dapat pula menghentikannya kapan
diperlukan.
3) Melalui tape recorder mata pelajaran dapat disajikan di luar kelas.
3
Arief, Sadiman Dan Dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Hal.53.
8
4) Kaset dapat menimbulkan banyak kegiatan. Anak didik diminta untuk
mendengarkan dengan seksama dan mencatat sesuatu yang penting.
5) Kaset sangat efisien untuk mengajarkan bahasa dan dapat digunakan di
laboraturium bahasa karena sangat membantu proses tercapainya tujuan
pendidikan dan pengajaran.
6) Kaset yang dipergunakan lagi dapat dihapus dan diisi dengan program lainnya,
7) Pengoperasiannya relatif mudah.
Disamping keuntungan-keuntungan tersebut di atas, kaset juga mempunyai
beberapa kelemahan sebagai berikut:4
a) Daya jangkauan terbatas di tempat program yang disajikan.
b) Biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.
c) Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika
pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita, maka akan memakan waktu
lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape tidak memiliki angka-angka
penuntun putaran pitanya.
d) Berpotensi terjadi penghapusan yang tidak disengaja.
5. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam
bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.
Media yang dipakai adalah alat perekam. Dalam laboratorium bahasa, siswa duduk
sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik dan kotak suar. Siswa mendengarkan suara
guru yang duduk di ruang kontrol lewat headphone. Pada saat siswa menirukan
ucapan guru dia juga mendengar suaranya sendiri lewat headphone-nya, sehingga dia
bisa membandingkan ucapannya dengan ucapan guru. Dengan demikian dia bisa
segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya. Gambar raung laboraturium
bahasa.
4
Ibid., Media Pendiidikan, 54-55
9
d) Mampu mengembangkan daya imanjinasi pendengar
e) Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti
dari kata/bunyi itu
f) Dapat menyajikan program mendalam materi yang dibawakan oleh guru-guru
atau orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu sehingga tema yang
dibahas memiliki mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah karena selalu dilengkapi
hasil-hasil obsevasi dan penelitian. 6
g) Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni
menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke dalam kelas; sehingga media
audio memungkinkan untuk menghadirkan hal-hal yang aktual dan dengan
demikian dapat memberikan suasana kesegaran pada sebagian besar topik yang
dibahas.
h) Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar dan efek
suara.7
2. Kelemahan
Kekurangan Media Audio, Arsyad (2003: 46), adalah:
a) Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika
pesan atau informasi tersebut berada ditengah – tengah pita, apalagi jika radio,
tape tidak memiliki angka – angka penentuan putaran.
b) Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan
kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin
perekam yang berbeda.
c) Kekurangan media audio yang mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu
arah.
d) Penyajian dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari kelima indera
kita mempunyai kekurangan ditinjau dari sudut pandang belajar. 8
Sedangkan menurut Rivai (2005: 131) penggunaan Media Audio dalam dunia
pengajaran memiliki kekurangan antara lain:
1) Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu,
sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
5
Arief S. Sadiman, Dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), Hal.52.
6
Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: GAVA MEDIA,2010), Hal. 38-40.
7
Ronald H Anderson, Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, (Jakarta: CV
Rajawali, 1987), Cet. Ke-1, H.132.
8
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Hal.65.
10
2) Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif
adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman
visual.
3) Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan
penguasaan pembendaharaan kata – kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4) Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
5) Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk
suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si
penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi kesalah pahaman. Dengan
menggunakan alat perekam, program audio digunakan sesui dengan kebutuhan
pendengar/ pemakai. Misalnya , pemakaian audio untuk belajar bahasa inggris
yang pemakaiannya dapat dilaksanalkan kapan
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2015), cet. ke-7,
hlm. 216-217.
Badudu, Jusuf Syarif. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: TP.
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif .Yogjakarta: DIVA Press.
Sadiman, Arief Dan Dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
13