Anda di halaman 1dari 15

“CRITICAL JOURNAL REVIEW”

MEDIA PENDIDIKAN SAINS


Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang Pembelajaran

&
Implikasi Penggunaan Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I
Di Departemen Pendidikan Seni Musik Fpsd Upi

Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Sahyar,MS.,MM.

Kelompok :
 CRISTINA YOLANDA BR GINTING
 CRISTY VERA SINURAYA
 EUNIKE SINDY NABABAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya lah, tugas ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pendidikan
Sains dengan judul “Critical Journal Review”.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan review jurnal ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, agar review jurnal ini menjadi lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan saya, semoga review jurnal yang sederhana ini, dapat memberi manfaat
tersendiri bagi teman-teman pembaca sekalian.

Medan, Maret 2019

Kelompok

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penerapan multimedia memungkinkan seseorang dapat mengembangkan suatu media
pembelajaran interaktif yang bersifat audio visual dengan harapan dapat meningkatkan
pemahaman mengenai materi yang dipelajari oleh peserta didik. Selain itu bagi guru,
penerapan multimedia pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan metode pembelajaran
dengan multi pendekatan sesuai dengan tuntutan kompetensi hasil pembelajaran. Tetapi dalam
menjelaskan fungsi dan prinsip kerja beserta aplikasinya harus menggunakan model demonstrasi.
Hal ini berdasarkan pada hasil wawancara yang dilakukan. Permasalahan lainnya adalah materi
yang disampaikan terkadang kurang optimal dikarenakan keterbatasan waktu dalam
menyampaikan.
Cara penyampaian dengan model demonstrasi ini kurang interaktif dan terkadang membuat
siswa kurang memahami tentang register, sehingga untuk membuat model pembelajaran yang
membuat siswa sebagai user lebih tertarik dan memahami materi dan fungsi serta prinsip kerja
register yaitu dengan memanfaatkan multimedia. Dikarenakan pembelajaran dengan multimedia
akan dapat menjelaskan lebih detail dan lebih fokus dengan ditayangkan menggunakan proyektor
yang gambarnya lebih besar dan lebih jelas.
1.2 Rumusan Masalah Dalam Penelitian
1. Pada jurnal pertama apa itu Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang
Pembelajaran
2. Pada jurnal kedua bagaimana mengembangkan media pembelajaran interaktif
Kompetensi Dasar Register
Berbasis Inkuiri Terbimbing yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi
siswa
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang Pembelajaran
2. Mengetahui bagaimana mengembangkan media pembelajaran interaktif Kompetensi
Dasar Register Berbasis Inkuiri Terbimbing yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran bagi siswa.
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 Identitas Jurnal


Jurnal 1
Judul Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang
Pembelajaran

Jurnal FMIPA UNY


Download http://pakirfandi.blogspot.com
Volume dan Halaman - / 1-8
ISSN -
Tahun 2007
Penulis Nur Hadi Waryanto
Reviewer Kelompok
Tanggal 18 Maret 2019

2.2 Ringkasan Jurnal


Pendahuluan
Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) mampu memberikan manfaat yang positif di berbagai bidang. Kemajuan yang
paling menonjol dalam perkembangan TIK dan akan memasuki era penting dalam
kehidupan sehari- hari adalah di bidang multimedia dengan upaya mengkonvergensikan
audio dan video menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Hal ini dapat
dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam dunia pendidikan.
Media pembelajaran merupakan wahana dan penyampaian informasi atau pesan
pembelajaran pada siswa. Dengan adanya media pada proses belajar mengajar,
diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa. Oleh
karena itu, guru hendaknya menghadirkan media dalam setiap proses pembelajaran
demi tercapainya tujuan pembelajaran. media pendidikan mempunyai kegunaan untuk
mengatasi berbagai hambatan, antara lain: hambatan komunikasi, keterbatasan ruang
kelas, sikap siswa yang pasif, pengamatan siswa yang kurang seragam, sifat objek
belajar yang kurang khusus sehingga tidak memungkinkan dipelajari tanpa media,
tempat belajar yang terpencil dan sebagainya.

Peranan Media Ajar dalam Proses Pembelajaran


Strategi mengajar menurut Muhibbin Syah (2002), didefiniskan sebagai sejumlah langkah
yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi mengajar ini
mecakup beberapa tahapan, seperti :
1. Strategi perumusan sasaran proses belajar mengajar (PBM), yang berkaitan
dengan strategi yang akan digunakan oleh pengajar dalam menentukan pola ajar
untuk mencapai sasaran PBM.
2. Strategi perencanaan proses belajar mengajar, berkaitan dengan langlah-langkah
pelaksanaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini termasuk
perencanaan tentang media ajar yang akan digunakan.
3. Strategi pelaksanaan proses balajar mengajar, berhubungan dengan pendekatan
Djamarah (2002) mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis :
a. Media audio, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti tape
recorder. b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud
visual.
c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis :
• audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide.
• Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak,
seperti film, video cassete dan VCD.
Media Audio Visual
1. Media Audio
Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera
pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi
unsur bunyi atau suara semata (Setyosari dan Sihkabuden, 2005). Suara adalah fenomena fisik
yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitude yang
berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 966)
di antaranya berarti bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia, bunyi binatang, ucapan
(perkataan), dan bunyi bahasa (bunyi ujar). Dari itu, dilihat dari sifat pesan yang diterima, media
audio ini bisa
menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata,
sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam,
musik, dan lain-lain.
a. Jenis-jenis Media Audio Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai media
pembelajaran, maka ada baiknya mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang
mampu merekam suara. Di antaranya adalah:
• Phonograph (Gramaphone) Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut
gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record),
yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu
merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan katakata, suara badai, kicau burung, music
simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang
besar. Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lainlain.
• Open Reel Tapes Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape
Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape
Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunakan sistem
stereo. Namun pada umumnya programprogram audio diperbanyak dalam bentuk mono.
• Radio Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima
pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Pemancar radio
mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi.
Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran,
khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media
pendidikan tidak
perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan
yang luas. Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihannya:
fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa (portable). Sedangkan keterbatasannya:
memerlukan peralatan khusus, memerlukan kemampuan/ketrampilan khusus untuk
pemanfaatannya.
2. Media Visual
Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.
Konotasi media visual dalam pengajaran memiliki pengertian yang sangat luas, karena pada
dasarnya media pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran hampir semuanya dapat
dinikmati oleh indera penglihatan kita. Dalam bahasan ini media visual yang dimaksud, adalah
media yang penampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena
melalui media ini perangkat lunak (soft ware) yang melengkapi alat proyeksi ini akan
dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan materi yang diinginkan.
Berdasarkan fungsi penggunaannya media visual hasil bias elektronik dapat diklasifikasikan
menjadi media visual tak bergerak (diam) ialah media yang dapat menampilkan atau
membiaskan gambar diam pada layar, seperti: Overhead Projector (OHP), Opaque Projector,
Slides dan Film Strip. Sedangkan media visual yang bergerak ialah media yang dapat
menampilkan atau membiaskan gambar atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias,
seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan oleh motion picture film dan loop film.

3. Media Audio-Visual
Media audio-visual disebaut juga sebagai media video. Video merupakan media
yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat
dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio
memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran,
sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk
visualisasi. Menurut Ronal Anderson (1994:99), media video adalah merupakan rangkaian
gambar elektronis yang disertai oleh unsur suara audio juga mempunyai unsur gambar
yang dituangkan melalui pita video (video tape). Rangkaian gambar elektronis tersebut
kemudian diputar dengan suatu alat yaitu video cassette recorder atau video player.

Karakteristik media video


Menurut Ronald Anderson (1994:103-105) bahwa dalam media video terdapat
kelebihan dan kekurangan, antara lain: Kelebihan media video:
1. Dapat digunakan untuk klasikal atau individual
2. Dapat digunakaan seketika.
3. Digunakan secara berulang.
4. Dapat menyajiakn materi secara fisik tidak dapat bicara kedalam kelas.

Judul Implikasi Penggunaan Media Audio Digital Terhadap


Pembelajaran Gamelan Degung I
Di Departemen Pendidikan Seni Musik Fpsd Upi

Jurnal Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Jurnal 2


Download http://pakirfandi.blogspot.com
Volume dan Halaman 22 N0 2 / 1-7 halaman
ISSN -
Tahun 2014
Penulis Muhammad Munir
Reviewer Kelompok
Tanggal 18 Maret 2019

Ringkasan Jurnal
Pendahuluan
Penerapan multimedia memungkinkan seseorang dapat mengembangkan suatu media
pembelajaran interaktif yang bersifat audio visual dengan harapan dapat meningkatkan
pemahaman mengenai materi yang dipelajari oleh peserta didik. Selain itu bagi guru,
penerapan multimedia pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan metode pembelajaran
dengan multi pendekatan sesuai dengan tuntutan kompetensi hasil pembelajaran. Tetapi dalam
menjelaskan fungsi dan prinsip kerja beserta aplikasinya harus menggunakan model demonstrasi.
Hal ini berdasarkan pada hasil wawancara yang dilakukan. Permasalahan lainnya adalah materi
yang disampaikan terkadang kurang optimal dikarenakan keterbatasan waktu dalam
menyampaikan.
Cara penyampaian dengan model demonstrasi ini kurang interaktif dan terkadang membuat
siswa kurang memahami tentang register, sehingga untuk membuat model pembelajaran yang
membuat siswa sebagai user lebih tertarik dan memahami materi dan fungsi serta prinsip kerja
register yaitu dengan memanfaatkan multimedia. Dikarenakan pembelajaran dengan multimedia
akan dapat menjelaskan lebih detail dan lebih fokus dengan ditayangkan menggunakan proyektor
yang gambarnya lebih besar dan lebih jelas.
Thorn (1995) memaparkan ada enam kriteria untuk menilai multimedia, yaitu:
(1) kemudahan navigasi, program dirancang sese derhana mungkin sehingga pembelajar
tidak perlu belajar komputer lebih dahulu,
(2) kandungan kognisi,
(3) pengetahuan dan presentasi informasi keduanya untuk menilai isi program apakah sudah
memenuhi kebutuhan pembelajaran,
(4) integrasi media dengan media harus mengintegrasikan aspek dan ketrampilan yang
harus dipelajari,
(5) untuk menarik minat pembelajar program harus mempunyai tampilan yang artistik dan
estetika yang baik,
(6) fungsi secara keseluruhan program yang dikembangkan harus memberikan
pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai
menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.
Media pembelajaran yang dapat digunakan banyak sekali jenis dan jumlahnya. Sri
Anifah Wiryawan dan Noorhadi menyebutkan bahwa jenis media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi empat macam (Sumantri dan Permana, 1998: 183), yaitu:
(1). Media Visual,
(2). Media Audio,
(3). Media Audio Visual, dan
(4). Media Benda Asli dan Orang.
Keuntungan dalam mengembangkan media pembelajaran menggunakan pengembangan
multimedia yaitu kemampuan dalam mengintegrasikan berupa teks, grafik, gambar animasi
dan video. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk menyampaikan informasi, pengetahuan
dengan tingkat realisme yang tinggi. Kemudian dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan
hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untuk
ini adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains
dan teknologi.
Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
pengembangan atau Research and Development (Sugiyono, 2007).
Desain tampilan sangat mempengaruhi kelayakan aplikasi, sehingga diperlukan beberapa cara
untuk mendesain tampilan yang baik. Storyboard adalah salah satu cara programmer
dapat lebih mudah untuk membuat desain tampilan yang baik. Hasil dari pemikiran
programmer dituangkan dalam bentuk gambar maupun tulisan sebelum akhirnya nanti
diimplementasikan menjadi sebuah tampilan perangkat lunak. Dalam tahap ini dihasilkan
sebuah produk yaitu sebuah media pembelajaran. Media pembelajaran dalam penelitian ini
adalah Media Pembelajaran Register. Untuk mengetahui kerja alat keseluruhan oleh peneliti
yang diuji adalah fungsi navigasi dan tombol-tombol yang ada. Revisi adalah penyempurnaan
terhadap
aplikasi yang telah dibuat setelah dilakukan uji produk oleh peneliti. Uji coba melibatkan calon
pengguna produk. Pada penelitian ini uji coba oleh pengguna belum dilakukan, karena masih
dalam pengembangan produk. Uji coba baru dilakukan untuk mengetahui fungsi navigasi dan
tombol-tombol. Produk akhir yang telah melalui beberapa tahap apabila layak kemudian
dipublikasikan kepada calon pengguna sehingga calon pengguna dikemudian hari dapat
menggunakannya sebagai media pembelajaran. Dalam penelitian ini, publikasi produk juga
belum dilakukan. Pengumpulan data yang dilakukan adalah mencermati hasil uji coba terhadap
kinerja produk, yakni berupa memenuhi check list yang telah disiapkan. Instrumen penelitian
adalah alat yang digunakan untuk mengolah dan menginterpretasikan hasil uji coba produk.
Dalam hal ini digunakan check list kinerja media pembelajaran. Analisis data yang digunakan
adalah analisis terhadap kinerja media yang dapat dijalankan, terutama fungsi navigasi dan
tomboltombol. Apabila semua fungsi navigasi dan tombol-tombol berfungsi sebagaimana
mestinya, maka media dinyatakan dapat berfungsi dengan baik.

Pembahasan
Pengembangan Media Pembelajaran interaktif Kompetensi Dasar Register Berbasis Inkuiri
terbimbing telah dikembangkan melalui beberapa tahapan yaitu:
(1) Analisis Materi Media yaitu analisis perangkat pembuat media yang di dalamnya meliputi
kajian tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.
Materi sesuai dengan Standar Kompetensi Dasar-dasar Teknik Digital dan Kompetensi dasar
meliputi prinsip register.
(2) Analisis spesifikasi Perangkat Keras yaitu tahap analisis spesifikasi teknis yang dilakukan
untuk mengetahui persyaratan minimal sebuah komputer untuk dapat mengakses program
media pembelajaran interaktif komponen komputer dan instalasi sistem operasi berbasis
multimedia. Program media pembelajaran ini dapat bekerja dalam hardware minimal yang
direkomendasikan sebagai berikut: (a) system operasi Windows xp atau lebih, (b) sistem
operasi
Ubuntu Desktop 9.0 atau lebih tinggi, (c) RAM 512 atau lebih tinggi, dan (d) processor Intel
Pentium IV atau lebih tinggi. 3) Analisis kerja yaitu analisis tentang bagaimana seharusnya
program multimedia pembelajaran ini berfungsi atau bekerja. Tahap ini terkait dengan
fungsifungsi tombol yang ada pada media pembelajaran. Analisis kerja yaitu sebagai berikut,
pada saat program dijalankan tampilan program akan langsung fullscreen kemudian program
akan masuk pada tittle page. Pada halaman ini terdapat logo universitas, identitas judul media,
identitas pengembang, dan nama universitas. Selain itu terdapat juga dua tombol, yaitu
“KELUAR” dan “MASUK”. Tombol “KELUAR” digunakan untuk keluar dari program,
sedangkan tombol “MASUK” digunakan untuk menuju ke halaman selanjutnya yaitu halaman
“HOME”. (3) Desain Produk atau Media yaitu dengan membuat desain tampilan program yang
merupakan sketsa dari program yang dibuat, menggambarkan letak bagian-bagian program.
Sketsa disusun dalam story-board. Storyboard adalah rancangan tampilan yang
mendeskripsikan fungsi dari fitur-fitur yang disediakan pada suatu aplikasi yang dibuat secara
rinci dan tepat.
Dalam storyboard pemikiran dideskripsikan dan direncanakan melalui tulisan, gambar, animasi
dan suara. Hasil penulisan storyboard akan digunakan dalam menghasilkan suatu media
pembelajaran interaktif, sehingga media pembelajaran interaktif tersebut akan lebih terstruktur.
Adapun tampilan ini terdiri dari tampilan halaman pembuka, menu utama, pengembang,
petunjuk, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, kuis, dan tampilan penjelasan dari sub menu yang ada pada masing-masing
halaman tersebut. (4) Pengujian Produk yaitu pengujian terhadap produk yang dilakukan
dengan pengujian black box untuk mengetahui fungsi navigasi dan tombol-tombol dari media
pembelajaran yang telah dibuat. Hasil pengujian ditunjukkan seperti pada Tabel 1, meliputi
tombol keluar, tombolmasuk, tombol home, tombol materi, tombol petunjuk, tombol kuis,
tombol keluar, dan lainnya.

BAB III
KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN JURNAL

Pada Jurnal 1
 Keunggulan
1. Bahasa yang digunakan sudah baik dan mudah dipahami/ tidak berbelit – belit
2. Banyak memaparkan teori penggunaan media dalam pembelajaran
3. dalam media video terdapat
kelebihan dan kekurangan, antara lain:
Kelebihan media video:
1. Dapat digunakan untuk klasikal atau individual
2. Dapat digunakaan seketika.
3. Digunakan secara berulang.
4. Dapat menyajiakn materi secara fisik tidak dapat bicara kedalam kelas.
 Kekurangan
1. Kurang nya ciri-ciri dari identitas jurnal
2. Kelemahan media video :
1. Sukar untuk dapat direvisi
2. Relatif mahal
3. Memerlukan keahlian khusus
Pada Jurnal 2
 Keunggulan
1. Bahasa yang digunakan sudah baik dan mudah dipahami/ tidak berbelit – belit
2. Penggunaan Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I Di
Departemen Pendidikan Seni Musik Fpsd Upi dapat dipaparkan dengan jelas
3. Hasil dan pembahasan dalam jurnal ini dapat dipaparkan dengan jelas
4. Menjelaskan dan hasil pemaparannya berhasil yaitu fungsi navigasi dan tombol-tombol
dapat berfungsi dengan baik 100% dengan metode yang di lakukan.
 Kekurangan
1. Kurang nya ciri-ciri dari identitas jurnal

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Tujuan media video dalam pembelajaraan Ronald Anderson (1994:102)
mengemukakan tentang beberapa tujuan dari pembelajaraan mengunakan media video, antara
lain:
Untuk tujuan kognitif :
1. Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan
kemampuan memberikan rangsangan gerak dan serasi.
2. Dapat menunjaukan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai media foto dan film bingkai
meskipun kurang ekominis.
3. Melalui video dapat pula diajarkan pengetahuaan tentang hukum-hukum dan prinsip – prinsip
tertentu.
4. Video dapat digunakan untuk menunjukan contoh dan cara bersikap atau berbuat dalam suatu
penampilan, khususnya yang menyangkut interaksi siswa. Untuk tujuan afektif :
1. Video merupakan media yang baik sekali untuk menyampaikan informasi dalam matra
afektif. 2. Dapat menggunakan efek dan teknik, video dapat menjadi media yang sangat baik
dalam mempengaruhi sikap dan emosi. Untuk tujuan psikomotorik :
1. Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh ketrampilan yang
menyangkut gerak. Dengan alat ini dijelaskan, baik dengan cara memperlambat maupun
mempercepat gerakan yang ditampilkan.
Bedasarkan hasil pengembangan media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) pengembangan media pembelajaran interaktif Register Berbasis Inkuiri Terbimbing melalui
beberapa tahapan yaitu tahap analisis, tahap desain media, tahap implementasi, dan tahap
pengujian,
2) media pembelajaran ini dikembangkan dengan menggunakan software Macromedia Flash 8
3) hasil unjuk kerja dari media pembelajaran interaktif komponen dasar register berdasarkan
hasil black box testing, menunjukkan fungsi-fungsi navigasi dan tombol berjalan baik 100 %.
Maka dari 2 jurnal , jurnal 1 banyak memaparkan teori media pembelajarannya
dibandingkan jurnal 2.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi Waryanto, Nur.2019. Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang

Pembelajaran. jurnal FMIPA UNY.1-8

Munir, Muhammad.2014. Implikasi Penggunaan Media Audio Digital Terhadap

Pembelajaran Gamelan Degung I Di Departemen Pendidikan Seni Musik

Fpsd Upi. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.vol 22(2) : 1-7

Anda mungkin juga menyukai