Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SIMULASI DIGITAL

“RESPRESENTATION VIDEO”

Disusun oleh:

1. Anggun Puspita Rini


2. Deni Prastiwi
3. Fifin Arfiani
4. Rika Handayani
5. Shafira Chaerunissa A.
6. Suluh Trianggayekti J.R.

X KEUANGAN 1
SMK 17 AGUSTUS 1945 TEGALDLIMO
2018

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah. SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Representation Video ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Representation Video
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.

Penulis

Tegaldlimo, 03 Juni 2018

2
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. 1
Kata Pengantar ............................................................................................. 2
Daftar Isi ...................................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 4


1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................... 4

BAB 11. PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Video .................................................................... 6


2.1 Unsur-Unsur Media ................................................................ 6
3.1 Jenis Video ............................................................................. 8
4.1 Jenis Teknik Video ............................................................... 10
5.1 Karakteristik Video ................................................................12
6.1 Cara Membuat Video Sebagai Media Pembelajaran ............ 14
7.1 Kelebihan dan Keuntungan Sebagai Media Pembelajaran ... 15

BAB II PENUTUP
2.1 Kesimpulan ............................................................................ 3
2.2 Penutup................................................................................... 3

LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dunia pendidikan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya dunia.


Begitu juga dengan sarana dan prasarana pendidikan semakin memadai dan semakin
lengkap. Jika dulu sekolah-sekolah menggunakan sarana yang seadanya, sekarang
sudah semakin lengkap. Sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal.
Demikian juga media yang dipakai dalam proses belajar mengajar semakin
kompleks.

Perkembangan teknologi pada akhirnya juga merambah kepada dunia pendidikan.


Banyak sekolah yang sekarang memakai teknologi ini untuk memperlancar
pembelajaran di sekolah. Teknologi dalam pembelajaran bisa menjadi sarana
pembelajaran, metode/media dan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Sebagai
sarana teknologi merupakan alat untuk memperlancar pembelajaran. Sebagai
metode/media teknologi sebagai inovator agar pembelajaran menjadi lebih menarik.
Sedangkan sebagai sumber belajar teknologi sebagai salah satu penyedia informasi
bagi peserta didik.

Di antara banyaknya teknologi pembelajaran salah satunya adalah video/film.


Sebagai salah satu media, video/film merupakan salah satu teknologi pembelajaran
yang memiliki kelebihan yang cukup baik untuk pelaksanaan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari video ?


2. Apa saja unsur – unsur dalam media video ?
3. Apa saja jenis dan macam-macam video?
4. Apa saja jenis teknik video ?
5. Bagaimana karakteristik media video ?
6. Bagaimana cara membuat video untuk pembelajaran ?
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan media video ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui gambaran secara ringkas tentang media video
2. Mengetahui unsur – unsur dalam media video
3. Mengetahui jenis teknik video
4. Mengetahui bagaimana karakteristik media video
5. Mengetahui bagaimana cara membuat video untuk pembelajaran
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media video
7. Memenuhi tugas kelompok dalam mata pelajaran Simulasi Digital

4
D. Manfaat Penulisan

Dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan untuk para
pembaca dan penulis khususnya untuk memperdalam bagaimana cara membuat
serta memanfaatkan media untuk melaksanakan pembelajaran terutama dengan
menggunakan video sebagai media pembelajaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, Commented [1]:

mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film


seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai
gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan
kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan
kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satufps.

Menurut K. Prent DKK dalam Kamus Latin-Indonesia (1969: 926) video-vidi-


visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat ; Saya
lihat. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape, dan juga
perekam video serta pemutar video.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:1119) mengartikan video dengan:


1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2) rekaman gambar
hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Dalam kamus bahasa Indonesia
video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak.
Menurut Smaldino (2008: 374) mengartikannya dengan “the storage of visuals and
their display on television-type screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan
penanyangannya pada layar televisi).

Video merupakan sarana yang paling tepat dan sangat akurat dalam
menyampaikan pesan dalam bentuk audio-visual (Canning-Wilson, 1998). video
akan sangat membantu pemahaman peserta didik. Peserta didik lebih suka
menggunakan video untuk mempelajari bahasa melalui penayangan film atau hiburan
di dalam kelas (Canning-Wilson, 2000).

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video itu berkenaan
dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion),
proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi.

B. Unsur-unsur media video


Unsur-unsur yang terdapat dalam media video yaitu antara lain:

1. Suara
Multimedia tanpa bunyi disebut unimedia. Bunyi atau audio dalam
multimedia. Bunyi memainkan peranan penting dalam teknologi multimedia saat
ini. Terdapat berbagai cara yang dapat digunakan agar dalam suatu multimedia
terdapat suara manusia. Antara lain dengan cara merekam menggunakan
microphone atau pengeras suara yang telah tersedia pada setiap komputer. Format
yang mendukung suara adalah : mp3, wav, voc, snd, aud dan sebagainya. Di
dalam sebuah tampilan slide multimedia pembelajaran bisa kita sisipkan berbagai
macam suara yang bisa menjadikan tampilan itu lebih menarik untuk diikuti.

6
Bunyi menghapuskan perasaan janggal dan seolah-olah pengguna sedang
berkomunikasi dengan manusia lain dan bukan dengan mesin. Dahulu suara
berbentuk data atau sinyal analog yang direkam kedalam pita kaset, saat ini telah
berkembang menjadi sinyal digital yang dapat disimpan dalam media
penyimpanan komputer. Format audio yang paling banyak digunakan dalam file
digital ini adalah mp3, midi, rm, aif, dan wav.

Sedangkan dari segi kualitas audio yang baik, saat ini format mp3 merupakan
pilihan yang terbaik. Disamping kapasitas file yang relatif kecil, suara yang
dihasilkan juga cukup bagus. Untuk audio digital ini dapat disesuaikan dengan
kebutuhan kita. Software yang dapat digunakan untuk mengolah audio antara lain
Adobe Audition, Cool Edit, Sony Sound Forge, dan lain sebagainya.

2. Animasi
Animasi adalah salah satu elemen multimedia yang cukup menarik, karena
animasi membuat sesuatu seolah-olah bergerak. Animasi merupakan rangkaian
sejumlah gambar yang ditampilkan secara bergantian. Animasi tidak hanya
berguna untuk film saja, dalam dunia situs web, animasi digunakan untuk
memberikan sentuhan manis pada situs. Sedangkan dalam dunia pendidikan,
animasi dapat digunakan sebagai alat bantu penjelasan agar orang-orang yang
diajar bisa lebih memahami maksud suatu konsep.

Animasi dibagi dalam 2 kelas besar yaitu animasi 3 Dimensi dan animasi
2 Dimensi. Software yang dapat digunakan dalam membuat animasi cukup
banyak diantaranya adalah Flash MX, Swish MX, Blender, untuk animasi 2D
sedangkan 3DS Max, Maya 3D, Alias Maya, dan Autocad merupakan software
yang dapat digunakan untuk membuat animasi 3D.

3. Grafik
Grafik boleh didefinasikan sebagai sebuah lukisan, pencetakan, gambar
atau huruf dengan menggunakan berbagai media secara manual atau
menggunakan teknologi komputer. Seni grafik berkomputer digunakan secara
meluas dalam dunia kejuruteraan, industri berat, animasi dan perfilman. Teknik
ini dapat menampakkan atau menvisualkan suatu imaginasi seseorang pada
monitor komputer. Software yang dapat digunakan untuk mendesain atau
melakukan manipulasi gambar digital adalah Corel Draw dan Corel Photo yang
telah mencapai versi 13, Adobe Photoshop, Paint, ACDSee, dan lain sebagainya.
Format gambar yang didukung dalam multimedia cukup beragam mulai dari
BMP, JPG, tiff, ico,PNG, dan lain sebagainya.

4. Teks
Teks adalah sejenis data yang paling mudah dan memerlukan sedikit ruang
untuk mengingat. Teks boleh digunakan dalam berbagai sub bidang untuk
memberi penjelasan kepada suatu perkara dalam bentuk bacaan. Text berfungsi
untuk memperkokoh media-media lain. Teks merupakan sarana penyampaian
informasi. Penggunaan teks dalam multimedia tergantung pada karakteristik
multimedia tersebut. Sebuah game multimedia tidak memerlukan teks yang
banyak, sebaliknya sebuah multimedia ensiklopedi membutuhkan teks yang
banyak.

7
Secara umum terdapat empat tipe teks :

a. Teks cetak :
Teks yang tercetak di atas kertas penggunaan teks ini sebagai basis dokumen
pada multimedia harus diolah agar mampu dibaca oleh mesin.

b. Teks hasil scan :


Teks jenis ini merupakan teks yang dihasilkan oleh scanner, merupakan
hardware yang dapat digunakan untuk merubah teks cetak atau gambar cetak
menjadi data elektrik sehingga dapat dibaca dan diedit dengan bantuan
komputer.

c. Teks elektronik
Teks yang dihasilkan oleh perangkat elektronik. Teks ini dapat dibaca
komputer dan dikirim melalaui jaringan.

d. Hyperteks
Hyperteks merupakan dasar dalam produksi multimedia. Hyperteks adalah
teks yang telah masuk link. Teks dengan tipe ini memungkinkan sisi interaktif
dalam multimedia terpenuhi.

C. Jenis Jenis Video


Pada dasarnya terdapat dua jenis video dalam layer computer yaitu :

1. Video Analog merupakan produk dari industri pertelevisian dan oleh sebab itu
dijadikan sebagai standar televise.
2. Video Digital adalah produk dari industri computer dan oleh sebab itu dijadikan
standar data digital.

a. Video Analog
Meskipun banyak video yang diproduksi hanya untuk platform display digital
(untuk Web, CD-ROM, atau sebagai presentasi HDTV DVD), video analaog
(kebanyakan masih digunakan untuk penyiaran televisi) masih merupakan
platform yang paling banyak diinstal untuk mengirim dan melihat video.

Standar Penyiaran Video Analog :


Tiga standar penyiaran video analog yang paling banyak digunakan di dunia
adalah NTSC, PAL, dan SECAM.

 NTSC
Amerika serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, dan banyak Negara lain
menggunakan system penyiaran dan pemutaran video berdasarkan
spesifikasi yang dibuat pada tahun 1952, National Television Standar
Comitee. Standar ini
mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode informasi kedalam sinyal
video terbuat dari 525 garis Horizontal yang di-scan dan digambar ke dalam
wajah dalam tabung gambar berfosfor setiap 1/30 detik dengan electron
yang bergerak cepat.

8
 PAL
Sistem Phase Alternate Line (PAL) digunakan di Inggris, Eropa Barat,
Australia, Afrika Selatan, Cina, dan Amerika Selatan. PAL meningkatkan
resolusi layer menjadi 625 garis Horizontal, namun memperlamabta
kecepatan scan menjadi 25 frame per detik. Sama seperti saat penggunaan
NTSC, garis genap dan ganjil digabungkan , setiap field memerlukan 1/50
detik untuk menggambar (50Hz).

 SECAM
Sistem Sequantial Color and Memory (digunakan di Perancis. Eropa timur,
USSR (sekarang Rusia), dan beberapa Negara lai. Meskipun SECAM
merupakan system dengan 625 garis, 50 Hz, namun berbeda jauh dari
system warna NTSC dan PAL dalam hal dasar teknologi dan metode
penyiaran. Terkadang TV yang dijual di Eropa memanfaatkan dual
komponen dan dapat menggunakan system PAL dan SECAM.

 ATSC
High Definition Television (HDTV). Hal penting untuk produser
multimedia , standar tersebut mengizinkan adanya transmisi data ke
komputer dan untuk layanan ATV interaktif yang baru .
High Definition Television (HDTV) menyediakan resolusi tinggi dengan
aspek rasio 16:9. Industri penyiaran telah mengumumkan secara resmi
format interlaced 1920 x 1080 resolusi ultra-high sebagai batu penjuru
generasi baru dari pusat hiburanterkemuka, namun industri komputer lebih
senang memakai sistem scan progresif 1280 x 720 untuk HDTV. Orang-
orang yang berkecimpung dibidang computer berpendapat nahwa kualitas
gambar dalam 1280×720 lebih superior dan stabil. Kedua format telah
dimasukkan dalam standar HDTV .

3. Video Digital
Integrasi Penuh dari video digital dalam kamera dan komputer mengurangi
nemtuk televisi analog dari video dari produksi multimedia dan platform
pengiriman, jika kamera video anda menggerakkan sinyal output digital, Anda
dapat merekam video.

Anda langsung ke disk, yang siap untuk diedit. Jika sebuah video klip
disimpan sebagai data pada hard disk, CD-ROM atau perangkat penyimpanan
massal lain, Dunia video kini telah mengalami perubahan dari analog ke digital.

Pada konsumen rumahan dan perkantoran kita dapat menikmati kualitas


video digital yang prima lewat hadirnya teknologi VCD dan DVD (Digital
Versatile Disc), sedangkan dunia broadcasting kini juga lambat laun mengalihkan
teknologinya kearah DTV (Digital Television).

Macam – Macam Video

a. Video IP Adalah video yang dilewatkan melalui IP. Terdapat tiga kategori
video pada saat mereka dipancarkan pada publik baik melewati satelit,
melalui kabel, dan melalui IP atau format radio analog.

9
b. Video RAM Disingkat dengan VRAM. Tipe spesial dari DRAM yang
memungkinkan akses direct high speed memory melalui sirkuit video. Jenis
memori ini lebih mahal bila dibandingkan chips DRAM yang konvensional.

c. Videotex Istilah yang dibuat ITU untuk menjelaskan peralatan TV yang


digunakan untuk menampilkan data berbasis komputer, baik dikirimkan lewat
telepon atau lewat kanal pemancar.

d. Video Out Fitur pada perangkat keras yang bisa menghubungkan kamera ke
video in port pada televisi atau monitor dan menampilkan citra digital di layar
video.

e. Videotext Suatu kemampuan untuk mengirimkan mentransmisikan secara dua


arah dari suatu gambar dan suara.

D. Jenis Teknik Video


Salah satu media pembelajaran yang menjadikan pembelajaran menjadi menarik
dan berkesan adalah dengan video. Teknik video adalah alat elektronik yang
melibatkan televisi, pita rekaman dan perekam video.
Ada dua jenis pengajaran yang bisa digunakan dalam pengajaran teknik video, yaitu:

a. Video Pengajaran Terus


Yaitu mengajar di kelas dengan screen tv secara langsung. Cara ini lebih
sesuai untuk peringkat asas dan mendengar. Di dalam VPT hanya terdapat
satu bahasa pengantar dan satu pembawa acara di dalam screen tv yang
membimbing pelajar. Di dalam screen tv akan menonjolkan item-item
penting yang akan dipelajari dan terdapat juga arahan yang menerangkan apa
yang patut diperhatikan dan dilakukan oleh pelajar untuk menelusuri video
tersebut. Dalam VPT, tayangan video itu mempersembahkan bahasa baru dan
guru berperan menyusulinya dengan buku dan pits video sebagai latihan dan
eksploitasi. Biasanya bahasa yang dipilih, adalah bertujuan untuk memenuhi
keperluan tertentu. Dengan demikian guru akan mengunakan video sebagai
sumber belajar.

b. Video Sumber
Video sumber tidak mengandungi bahan pengajaran secara terus, tetapi input
bahasa yang dipilih dan degred masih berdasarkan pelajaran bahasa dan
merupakan jenis pengajaran secara tidak langsung. Tujuan sumber video
adalah untuk memberi ilustrasi bahasa baru bagi sesuatu tahap tertentu.

Jenis-jenis teknik video :

1. Pemahaman Mendengar (cloze/listening comphrehension)


Pada jenis ini terdapat berbagai aktivitas yang dijalankan. Para pelajar bisa
diberi beberapa skrip narator cerita di dalam video dengan beberapa
perkataan yang ditiadakakan. Tugas pelajar ialah mengisi tempat-tempat
yang kosong dengan teliti. Sebagai alternatif, peserta didik boleh diminta
untuk menjawab soal-soal pemahaman berdasarkan video yang
dipertontonkan.

10
2. Tayangan Senyap (Silent Viewing)
Audio ditutup dan guru meminta siswa hanya menonton visual yang
terdapat pada skrin TV. Siswa dibiarkan menerka apa yang dikatakan pada
video yang mereka tonton. Mungkin mereka akan mengalami kesulitan
dalam memahami perkataan yang ada dalam video tapi setidaknya mereka
mampu memberitahu kata-kata kunci dan frasa.

3. Tayangan Bersilang (Jigsaw Viewing)


Setiap siswa secara berpasangan duduk saling membelakangi antara satu
sama lain. Salah satu dari merreka menghadap monitor TV sebaliknya
pasangannya menghadap ke arah sebaliknya. Anak yang tidak melihat
video ditanya oleh anak yang melihat video.
Misalnya, siapakah orang yang memakai baju warna hijau?
Dimanakah video itu berlaku? Dan sebagainya.
Siswa yang menghadap video perlu memberikan opsi jawaban, dan siswa
yang bisa menjawab dengan benar dianggap menang.

4. Tayangan Bersinar dengan Komentar (Jigsaw Viewing With Commentary)


Setiap siswa duduk secara berpasangan dengan belakang membelakangi
satu sama lain. Guru memberitahu bahwa siswa yang tidak mengadap
skrin TV, harus menjawab soal-soal berdasarkan sekuen video selepas
aktivitas itu selesai dan pemenangnya adalah pasangan yang berupaya
menjawab yang paling tepat.
Kemudian guru menayangkan video dengan menutup audionya, siswa
yang menghadap skrin memberi komentar secara langsung tentang apa
yang ditayangkan dalam video. Dan pasangannya harus memberi soal-soal
untuk mendapatkan maklumat yang lebih banyak.

5. Pencarian Harta Karun Video (Video Treasure Hunt)


Warna pada skrin dikurangi supaya menjadi gelap dan tak ada apapun
dapat dilihat. Sehingga hanya ada perkataan, komentar dan kesan-kesan
bunyi yang bisa didengar, siswa diharapkan dapat menerangkan tentang
aksi, watak, emosi, obyek dan sebagainya yang mereka rasa ada
ditayangan.

6. Ramalan (Prediction)
Ramalan bisa meliputi semua apa yang akan berlaku sebelumnya dan apa
yang kan dikatakan seterusnya. Kedua aktivitas ramalan ini mengharuskan
siswa meramal sekuen video yang dihentikan secara tiba-tiba untuk
menimbulkan respon lisan atau tulisan terkait dengan apa yang akan terjadi
seterusnya.
Kemudian untuk mengetahui hasil respun dan pembicaraan-pembicaraan
selanjutnya. Siswa akan dipertontonkan jalan cerita sebenarnya dari video.

7. Ramalan Sebelum (Reverse Prediction)


Aktivitas ini sangat sesuai untuk siswa yang baik penguasaan bahasanya.
Dalam aktivs ini, siswa ditunjukkan bagian akhir dari cerita yang
ditayangkan video yang pendek. Siswa diminta memberi penjelasan secara
lsan dan tertulis bagaimana awal cerita dari akhir video yang ditayangkan.

11
Kemudia siswa mempersembahkan cerita versi mereka. Persembahan bisa
dijalankan secara keseluruhan video itu dari awal hingga akhir.

8. Urutan (Sequencing)
Siswa-siswa diberikan skrip video bertulis yang telah dicampuradukkan.
Tugas mereka adalah menyusun skrip itu menjadi benar. Kegiatan ini
paling cocok untuk video yang sekuennya menerangkan tentang proses-
proses dan melibatkan seorang narator. Cara yang lain yaitu guru
menyunting video itu dan mencampuradukkan peristiwa-peristiwa dalam
video itu. Kemudian siswa-siswa mendiskusikan tentang bagaimanakah
sebenarnya urutan video yang bagus .

E. Karakteristik Media Video


Untuk menghasilkan media video pembelajaran yang mampu meningkatkan
motivasi dan efektifitas penggunaannya, maka media video memperhatikan
karakteristik sebagai berikut.

1. Televisi/video mampu memperbesar objek yang kecil, terlalu kecil bahkan tidak
dapat dilihat secara kasat mata/mata telanjang. Misalnya, mikro organisme dalam
tubuh dapat dengan jelas terambil oleh kamera dan dapat dilihat ditelevisi atau
video.
2. Dengan teknik editing objek yang dihasilkan dengan pengambilan gambar oleh
kamera dapat diperbanyak (cloning).
3. Televisi/video juga mampu memanipulasi tampilan gambar, sesekali objek perlu
diberikan manipulasi tertentu sesuai dengan tuntutan pesan yang ingin
disampaikan sebagai contoh objek-objek yang terjadi pada masa lampau dapat
dimanipulasi digabungkan dengan masa sekarang.
4. Televisi/video mampu membuat objek menjadi still picture artinya gambar atau
objek yang ditampilkan dapat disimpan dalam durasi tertentu dalam keadaan
diam.
5. Daya tariknya yang luar biasa televisi atau video mampu mempertahankan
perhatian siswa atau audien yang melihat televisi atau video tersebut. Hasil
penelitian menunjukkan siswa bisa bertahan lebih lama hingga 1 sampai 2 jam
untuk menyimak televisi atau video dengan baik dibandingkan dengan
mendengarkan saja yang hanya mampu bertahan dalam waktu 25 sampai 30 menit
saja.
6. Televise/video mampu menampilkan objek gambar dan informasi yang paling
baru, hangat dan actual (immediacy) atau terkini.

Karakteristik video sebagai fungsi:

1. Clarity of Message
Melaui media video tersebut para siswa mampu mamahami pesan
pembelajaran secara lebih bermakna sehingga informasi yang disampaikan
melalui media tersebut dipahami secara utuh, sehingga dengan sendirinya
informasi akan tersimpan secara permanen dalam memori jangka panjang (long
term memory) dan bersifat retensi.

Untuk memenuhi karakter diatas, maka video pembelajaran harus:

12
a. Terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun
tujuan antara
b. Terdapat materi pembelajaran yang dikemas kedalam unit – unit atau kegiatan
spesifik sehingga memudahkan siswa belajar secara tuntas
c. Tersedia contoh danilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi
pembelajaran
d. Menggunakan penuturan informasi (voice over) dengn bahasa yang sederhana
dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan lebih bersifat komunikatif,
artinya berupaya mengajak penonton utnuk terlibat alam materi yang disajikan
e. Kontekstual yaitu materi – materi yang disajikan terkait dengan suasana atau
konteks tugas dan lingkungan siswa
f. Terdapat rangkuman materi pembelajaran
g. Terdapat instrument penilaian/assessment, yang memungkinkan siswa
melakukan self assessment
h. Terdapat instrument yang dapat digunakan menetapkan tingkat penguasaan
materi untuk menetapkan kegiatan belajar selanjutnya
i. Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung
pelajaran yang dimaksud.

2. Stand Alone (berdiri sendiri)


Stand alone atau berdiri sendiri yaitu video yang dikembangkan tidak
tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama – sama
dengan bahan ajar lain. Dengan menggunakan media video, siswa tidak perlu
bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan materi yang
diberikan oleh guru. Jika siswa masih menggunakan dan bergantung pada bahan
ajar lain, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan sebagai bahan yang berdiri
sendiri.

3. User Friendly
Media pembelajaran hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau
bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap intruksi dan paparan informasi yang
tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk
kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.
Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah
yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

4. Representasi Isi
Media video pembelajaran tidak sekedar memindahkan teks buku, atau
modul menjadi media video, tetapi materi diseleksi yang betul – betul
representative untuk dibuat media video. Misalnya khusus materi yang perlu
terdapat unsure animasi, video, simulasi, demonstrasi, siswa tidak hanya membaca
teks tetapi juga melihat animasi tentang sebuah proses menyerupai proses
sebenarnya, sehingga mempermudah pemahaman dengan biaya yang relative
lebih rendah disbanding langsung pada objek nyata. Representasi ini juga
bermakna bahwa media video pada dasarnya dapat digunakan untuk berbagai
materi pelajaran, baik sosial maupun sains.

5. Visualisasi dengan Multimedia (video, animasi, suara, teks dan gambar)

13
Materi dikemas secara multimedia terdapat didalam teks, animasi, sound
dan video sesuai tuntutan materi. Teknologi 2D dan 3D dengan kombinasi teks
akan mendominasi kemasan materi, hal ini cukup efektif untuk mengajarkan
materi-materi yang sifatnya aplikatif, berproses, sulit terjangkau, berbahaya
apabila langsung dipraktekkan, memiliiki tingkat keakurasian tinggi. Misalnya
proses perakitan mesin, proses terjadinya hujan, proses peredaran darah pada
tubuh, perubahan wujud benda dll dengan logika yang sama dapat dibuat dengan
teknologi animasi.

6. Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi


Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rekayasa
digital dengan resolusi tinggi tetapi support untu setiap speech system computer.
Tampilan yang menarik dengan memperbanyak image dan objek sesuai tuntutan
materi, akan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap materi pengajaran, tidak
membuat jenuh, bahkan menyenangkan. Penggunaan template banyak warna
untuk banyak disukai, meski warna hitam putih juga termasuk warna yang disukai
oleh setiap individu.

7. Dapat digunakan sebagai klasikal atau individual


Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual,
tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Materi dapat diulang-
ulang sesuai kehendak pengguna. Dengan menggunakan CD ROOM atau TV
siswa dapat mempelajari materi video melalui media video. Dapat pula digunakan
secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang diruang computer, atau
dikelas biasa, dapat dipandu oleh guru atau cukup meng=dengarkan uraian narasi
dari narrator yang telah tersedia deprogram.

F. Cara Membuat Video untuk pembelajaran


Untuk membuat video dalam rangka pembelajaran, tentunya berbeda
dalam pembuatan video untuk keperluan pribadi. M Fausiyah (2008) menjelaskan
cara pembuaan video untuk pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Menetapkan adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
b) Mengembangkan tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi kejadian atau
moment menjadi serangkaian bidikan atau serangkaian kejadian yang berurutan.
Usahakan natural , agar siswa dapat mengikuti atau merasakan kejadian tersebut.
c) Kita harus membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau ukuran
bidikan
d) Bila akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan, hendaknya
memberi sisipan bidikan dengan ukuran bidikan yang berbeda mencolok juga
dari dua sudut bidik yang berbeda pula
e) Selain itu, perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya diharapkan siswa. Agar
alunan yang wajar dari rangkaian bidikan kita bisa terangkai
f) Membantu terciptanya alunan tadi. Sudut bidik yang berlawanan arah
menciptakan kesinambungan bidikan yang sangat berharga. Demikian pula
bidikan-bidikan berdasarkan arah pandangan
g) Membidik satu objek dengan durasi yang panjang sangat tidak disarankan.
Menunjukkan hal-hal yang penting saja agar menarik. Untuk

14
menggabungkannya, manfaatkan fasilitas fade in/out yang terdapat pada hampir
semua perangkat handycam.
h) Untuk memberikankesan yang meyakinkan bidikan-bidikan tersebut perlu
dipertahankan paling tidak selama tiga detik supaya siswa dapt menangkap atau
menghayati suatu adegan .

E. Kelebihan dan Kekurangan Video Sebagai Media Pembelajaran


1. Kelebihan :
a. Mampu memperlihatkan motion pictures secara dinamis
b. Mampu memperlihatkan tempat yang sulit untuk dijangkau atauberbahaya
apabila dikunjungi
c. Mampu memperlihatkan objek atau benda dari sudut pandang pemirsa
d. Dapat menayangkan objek dalam 3 dimensi
e. Mempercepat gerakan sebuah proses yang terlihat gambar danmemperlambat
proses yang terlihat cepat
f. Mampu memperlihatkan adegan dramatik baik yang dibuat denganskenario
mapun adegan nyata
g. Dapat menghadirkan gambar benda atau hewan yang tidak mungkin
dihadirkan untuk didemonstrasikan dan dipelajari secara langsung
h. Untuk kepentingan pembelajaran yang spesifik, sejarah misalnya
i. Dapat digunakan sebagai sumber informasi yang perlu ditindaklanjuti dengan
aktivitas pembelajaran lain
j. Mampu mencapai aspek pembelajaran dalam ranah sebagai berikut
 Kognitif
Video dapat dimanfaatkan untuk membelajar-kan hal-hal yang terkait
dengan pengetahuan danintelektual siswa.Contoh : misalnya video dapat
digunakan untukmenjelaskan tentang aplikasi hukum archimides dalam
kehidupan nyata
 Afektif
Program video dapat dimanfaatkan untuk melatih unsur emosi,
empati,dan apresiasi terhaap suatu aktifitas atau keadaanCourtesy
youtube
 Psikomotor
Program video sangat tepat untuk digunakan dalam
memperlihatkangerakan, atau aktivitas. Dalam bidang olahraga misalnya
gerakan-gerakan dapat dengan mudah dipelajari dan ditiru oleh pemirsa.

Pada ranah meningkatkan kompetensi interpersonal, video memberikan


kesempatan pada mereka untuk mendiskusikan apa yang telah mereka
saksikan secara berjama’ah. Misalnya tentang resolusi konflik dan
hubungan antar sesama, mereka bisa saling mengobservasi dan
menganalisis sebelum menyaksikan tayangan video.

2. Kelemahan Penggunaan Media Video Pembelajaran


a. Sebagaimana media audio-visual yang lain, video juga terlalu
menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangan materi tersebut
b. Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya
tidak murah dan penanyangannya juga terkait peralatan lainnya seperi

15
videoplayer, layar bagi kelas besar beserta LCDnya,
dan lain-lain.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media video merupakan media pembelajaran yang paling tepat dan akurat dalam
menyampaikan pesan dan akan sangat membantu pemahaman peserta didik. Dengan
adanya media video, siswa akan lebih paham dengan materi yang disampaikan
pendidik melalui tayangan sebuah film yang diputarkan.

Unsur-unsur yang terdapat dalam media video seperti suara, teks, animasi, dan
grafik. Dengan adanya media video siswa mampu mencapai kemampuan dalam
ranah kognitif, afektif, psikomotorik dan meningkatkan kemampuan interpersonal.
Jenis-jenis teknik video antara lain:

a. Pemahaman Mendengar (cloze/listening comphrehension)


b. Tayangan Senyap (Silent Viewing)
c. Tayangan Bersilang (Jigsaw Viewing)
d. Tayangan Bersinar dengan Komentar (Jigsaw Viewing With Commentary)
e. Pencarian Harta Karun Video (Video Treasure Hunt)
f. Ramalan (Prediction)
g. Ramalan Sebelum (Reverse Prediction)
h. Urutan (Sequencing)

B. Penutup
Dengan rasa syukur “Alhamdulillah” kehadirat Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan Makalah tentang Representating Video ini.

Semoga laporan Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semuga Tuhan Yang Maha Esa mewujudkan cita-cita penulis sekelompok. Amiiin ...
Demikian Makalah ini penulis tulis dengan segala kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis hingga tersusunnya Makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA
· Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta:P3AI UPI.

· Annonymous.2014.Video (online)http://id.wikipedia.org/wiki/Video/
Diakses Pada 21 Maret 2014
· Annonymous.2012.penerapan video sebagai media pembelajaran (online)
http://ant.staff.uns.ac.id/2012/07/22/penerapan-video-sebagai-media-pembelajaran/
Diakses Pada 21 Maret 2014
· Joko Purwanto.2011.penggunaan medio sebagai media pembelajaran
(online) http://blog.uin-malang.ac.id/jokopurwanto/2011/04/25/penggunaan-video-
sebagai-media-pembelajaran/
Diakses

18

Anda mungkin juga menyukai