SIMULASI DIGITAL
“RESPRESENTATION VIDEO”
Disusun oleh:
X KEUANGAN 1
SMK 17 AGUSTUS 1945 TEGALDLIMO
2018
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah. SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Representation Video ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Representation Video
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. 1
Kata Pengantar ............................................................................................. 2
Daftar Isi ...................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II PENUTUP
2.1 Kesimpulan ............................................................................ 3
2.2 Penutup................................................................................... 3
LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui gambaran secara ringkas tentang media video
2. Mengetahui unsur – unsur dalam media video
3. Mengetahui jenis teknik video
4. Mengetahui bagaimana karakteristik media video
5. Mengetahui bagaimana cara membuat video untuk pembelajaran
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media video
7. Memenuhi tugas kelompok dalam mata pelajaran Simulasi Digital
4
D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan untuk para
pembaca dan penulis khususnya untuk memperdalam bagaimana cara membuat
serta memanfaatkan media untuk melaksanakan pembelajaran terutama dengan
menggunakan video sebagai media pembelajaran.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Video
Video merupakan sarana yang paling tepat dan sangat akurat dalam
menyampaikan pesan dalam bentuk audio-visual (Canning-Wilson, 1998). video
akan sangat membantu pemahaman peserta didik. Peserta didik lebih suka
menggunakan video untuk mempelajari bahasa melalui penayangan film atau hiburan
di dalam kelas (Canning-Wilson, 2000).
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video itu berkenaan
dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion),
proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi.
1. Suara
Multimedia tanpa bunyi disebut unimedia. Bunyi atau audio dalam
multimedia. Bunyi memainkan peranan penting dalam teknologi multimedia saat
ini. Terdapat berbagai cara yang dapat digunakan agar dalam suatu multimedia
terdapat suara manusia. Antara lain dengan cara merekam menggunakan
microphone atau pengeras suara yang telah tersedia pada setiap komputer. Format
yang mendukung suara adalah : mp3, wav, voc, snd, aud dan sebagainya. Di
dalam sebuah tampilan slide multimedia pembelajaran bisa kita sisipkan berbagai
macam suara yang bisa menjadikan tampilan itu lebih menarik untuk diikuti.
6
Bunyi menghapuskan perasaan janggal dan seolah-olah pengguna sedang
berkomunikasi dengan manusia lain dan bukan dengan mesin. Dahulu suara
berbentuk data atau sinyal analog yang direkam kedalam pita kaset, saat ini telah
berkembang menjadi sinyal digital yang dapat disimpan dalam media
penyimpanan komputer. Format audio yang paling banyak digunakan dalam file
digital ini adalah mp3, midi, rm, aif, dan wav.
Sedangkan dari segi kualitas audio yang baik, saat ini format mp3 merupakan
pilihan yang terbaik. Disamping kapasitas file yang relatif kecil, suara yang
dihasilkan juga cukup bagus. Untuk audio digital ini dapat disesuaikan dengan
kebutuhan kita. Software yang dapat digunakan untuk mengolah audio antara lain
Adobe Audition, Cool Edit, Sony Sound Forge, dan lain sebagainya.
2. Animasi
Animasi adalah salah satu elemen multimedia yang cukup menarik, karena
animasi membuat sesuatu seolah-olah bergerak. Animasi merupakan rangkaian
sejumlah gambar yang ditampilkan secara bergantian. Animasi tidak hanya
berguna untuk film saja, dalam dunia situs web, animasi digunakan untuk
memberikan sentuhan manis pada situs. Sedangkan dalam dunia pendidikan,
animasi dapat digunakan sebagai alat bantu penjelasan agar orang-orang yang
diajar bisa lebih memahami maksud suatu konsep.
Animasi dibagi dalam 2 kelas besar yaitu animasi 3 Dimensi dan animasi
2 Dimensi. Software yang dapat digunakan dalam membuat animasi cukup
banyak diantaranya adalah Flash MX, Swish MX, Blender, untuk animasi 2D
sedangkan 3DS Max, Maya 3D, Alias Maya, dan Autocad merupakan software
yang dapat digunakan untuk membuat animasi 3D.
3. Grafik
Grafik boleh didefinasikan sebagai sebuah lukisan, pencetakan, gambar
atau huruf dengan menggunakan berbagai media secara manual atau
menggunakan teknologi komputer. Seni grafik berkomputer digunakan secara
meluas dalam dunia kejuruteraan, industri berat, animasi dan perfilman. Teknik
ini dapat menampakkan atau menvisualkan suatu imaginasi seseorang pada
monitor komputer. Software yang dapat digunakan untuk mendesain atau
melakukan manipulasi gambar digital adalah Corel Draw dan Corel Photo yang
telah mencapai versi 13, Adobe Photoshop, Paint, ACDSee, dan lain sebagainya.
Format gambar yang didukung dalam multimedia cukup beragam mulai dari
BMP, JPG, tiff, ico,PNG, dan lain sebagainya.
4. Teks
Teks adalah sejenis data yang paling mudah dan memerlukan sedikit ruang
untuk mengingat. Teks boleh digunakan dalam berbagai sub bidang untuk
memberi penjelasan kepada suatu perkara dalam bentuk bacaan. Text berfungsi
untuk memperkokoh media-media lain. Teks merupakan sarana penyampaian
informasi. Penggunaan teks dalam multimedia tergantung pada karakteristik
multimedia tersebut. Sebuah game multimedia tidak memerlukan teks yang
banyak, sebaliknya sebuah multimedia ensiklopedi membutuhkan teks yang
banyak.
7
Secara umum terdapat empat tipe teks :
a. Teks cetak :
Teks yang tercetak di atas kertas penggunaan teks ini sebagai basis dokumen
pada multimedia harus diolah agar mampu dibaca oleh mesin.
c. Teks elektronik
Teks yang dihasilkan oleh perangkat elektronik. Teks ini dapat dibaca
komputer dan dikirim melalaui jaringan.
d. Hyperteks
Hyperteks merupakan dasar dalam produksi multimedia. Hyperteks adalah
teks yang telah masuk link. Teks dengan tipe ini memungkinkan sisi interaktif
dalam multimedia terpenuhi.
1. Video Analog merupakan produk dari industri pertelevisian dan oleh sebab itu
dijadikan sebagai standar televise.
2. Video Digital adalah produk dari industri computer dan oleh sebab itu dijadikan
standar data digital.
a. Video Analog
Meskipun banyak video yang diproduksi hanya untuk platform display digital
(untuk Web, CD-ROM, atau sebagai presentasi HDTV DVD), video analaog
(kebanyakan masih digunakan untuk penyiaran televisi) masih merupakan
platform yang paling banyak diinstal untuk mengirim dan melihat video.
NTSC
Amerika serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, dan banyak Negara lain
menggunakan system penyiaran dan pemutaran video berdasarkan
spesifikasi yang dibuat pada tahun 1952, National Television Standar
Comitee. Standar ini
mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode informasi kedalam sinyal
video terbuat dari 525 garis Horizontal yang di-scan dan digambar ke dalam
wajah dalam tabung gambar berfosfor setiap 1/30 detik dengan electron
yang bergerak cepat.
8
PAL
Sistem Phase Alternate Line (PAL) digunakan di Inggris, Eropa Barat,
Australia, Afrika Selatan, Cina, dan Amerika Selatan. PAL meningkatkan
resolusi layer menjadi 625 garis Horizontal, namun memperlamabta
kecepatan scan menjadi 25 frame per detik. Sama seperti saat penggunaan
NTSC, garis genap dan ganjil digabungkan , setiap field memerlukan 1/50
detik untuk menggambar (50Hz).
SECAM
Sistem Sequantial Color and Memory (digunakan di Perancis. Eropa timur,
USSR (sekarang Rusia), dan beberapa Negara lai. Meskipun SECAM
merupakan system dengan 625 garis, 50 Hz, namun berbeda jauh dari
system warna NTSC dan PAL dalam hal dasar teknologi dan metode
penyiaran. Terkadang TV yang dijual di Eropa memanfaatkan dual
komponen dan dapat menggunakan system PAL dan SECAM.
ATSC
High Definition Television (HDTV). Hal penting untuk produser
multimedia , standar tersebut mengizinkan adanya transmisi data ke
komputer dan untuk layanan ATV interaktif yang baru .
High Definition Television (HDTV) menyediakan resolusi tinggi dengan
aspek rasio 16:9. Industri penyiaran telah mengumumkan secara resmi
format interlaced 1920 x 1080 resolusi ultra-high sebagai batu penjuru
generasi baru dari pusat hiburanterkemuka, namun industri komputer lebih
senang memakai sistem scan progresif 1280 x 720 untuk HDTV. Orang-
orang yang berkecimpung dibidang computer berpendapat nahwa kualitas
gambar dalam 1280×720 lebih superior dan stabil. Kedua format telah
dimasukkan dalam standar HDTV .
3. Video Digital
Integrasi Penuh dari video digital dalam kamera dan komputer mengurangi
nemtuk televisi analog dari video dari produksi multimedia dan platform
pengiriman, jika kamera video anda menggerakkan sinyal output digital, Anda
dapat merekam video.
Anda langsung ke disk, yang siap untuk diedit. Jika sebuah video klip
disimpan sebagai data pada hard disk, CD-ROM atau perangkat penyimpanan
massal lain, Dunia video kini telah mengalami perubahan dari analog ke digital.
a. Video IP Adalah video yang dilewatkan melalui IP. Terdapat tiga kategori
video pada saat mereka dipancarkan pada publik baik melewati satelit,
melalui kabel, dan melalui IP atau format radio analog.
9
b. Video RAM Disingkat dengan VRAM. Tipe spesial dari DRAM yang
memungkinkan akses direct high speed memory melalui sirkuit video. Jenis
memori ini lebih mahal bila dibandingkan chips DRAM yang konvensional.
d. Video Out Fitur pada perangkat keras yang bisa menghubungkan kamera ke
video in port pada televisi atau monitor dan menampilkan citra digital di layar
video.
b. Video Sumber
Video sumber tidak mengandungi bahan pengajaran secara terus, tetapi input
bahasa yang dipilih dan degred masih berdasarkan pelajaran bahasa dan
merupakan jenis pengajaran secara tidak langsung. Tujuan sumber video
adalah untuk memberi ilustrasi bahasa baru bagi sesuatu tahap tertentu.
10
2. Tayangan Senyap (Silent Viewing)
Audio ditutup dan guru meminta siswa hanya menonton visual yang
terdapat pada skrin TV. Siswa dibiarkan menerka apa yang dikatakan pada
video yang mereka tonton. Mungkin mereka akan mengalami kesulitan
dalam memahami perkataan yang ada dalam video tapi setidaknya mereka
mampu memberitahu kata-kata kunci dan frasa.
6. Ramalan (Prediction)
Ramalan bisa meliputi semua apa yang akan berlaku sebelumnya dan apa
yang kan dikatakan seterusnya. Kedua aktivitas ramalan ini mengharuskan
siswa meramal sekuen video yang dihentikan secara tiba-tiba untuk
menimbulkan respon lisan atau tulisan terkait dengan apa yang akan terjadi
seterusnya.
Kemudian untuk mengetahui hasil respun dan pembicaraan-pembicaraan
selanjutnya. Siswa akan dipertontonkan jalan cerita sebenarnya dari video.
11
Kemudia siswa mempersembahkan cerita versi mereka. Persembahan bisa
dijalankan secara keseluruhan video itu dari awal hingga akhir.
8. Urutan (Sequencing)
Siswa-siswa diberikan skrip video bertulis yang telah dicampuradukkan.
Tugas mereka adalah menyusun skrip itu menjadi benar. Kegiatan ini
paling cocok untuk video yang sekuennya menerangkan tentang proses-
proses dan melibatkan seorang narator. Cara yang lain yaitu guru
menyunting video itu dan mencampuradukkan peristiwa-peristiwa dalam
video itu. Kemudian siswa-siswa mendiskusikan tentang bagaimanakah
sebenarnya urutan video yang bagus .
1. Televisi/video mampu memperbesar objek yang kecil, terlalu kecil bahkan tidak
dapat dilihat secara kasat mata/mata telanjang. Misalnya, mikro organisme dalam
tubuh dapat dengan jelas terambil oleh kamera dan dapat dilihat ditelevisi atau
video.
2. Dengan teknik editing objek yang dihasilkan dengan pengambilan gambar oleh
kamera dapat diperbanyak (cloning).
3. Televisi/video juga mampu memanipulasi tampilan gambar, sesekali objek perlu
diberikan manipulasi tertentu sesuai dengan tuntutan pesan yang ingin
disampaikan sebagai contoh objek-objek yang terjadi pada masa lampau dapat
dimanipulasi digabungkan dengan masa sekarang.
4. Televisi/video mampu membuat objek menjadi still picture artinya gambar atau
objek yang ditampilkan dapat disimpan dalam durasi tertentu dalam keadaan
diam.
5. Daya tariknya yang luar biasa televisi atau video mampu mempertahankan
perhatian siswa atau audien yang melihat televisi atau video tersebut. Hasil
penelitian menunjukkan siswa bisa bertahan lebih lama hingga 1 sampai 2 jam
untuk menyimak televisi atau video dengan baik dibandingkan dengan
mendengarkan saja yang hanya mampu bertahan dalam waktu 25 sampai 30 menit
saja.
6. Televise/video mampu menampilkan objek gambar dan informasi yang paling
baru, hangat dan actual (immediacy) atau terkini.
1. Clarity of Message
Melaui media video tersebut para siswa mampu mamahami pesan
pembelajaran secara lebih bermakna sehingga informasi yang disampaikan
melalui media tersebut dipahami secara utuh, sehingga dengan sendirinya
informasi akan tersimpan secara permanen dalam memori jangka panjang (long
term memory) dan bersifat retensi.
12
a. Terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun
tujuan antara
b. Terdapat materi pembelajaran yang dikemas kedalam unit – unit atau kegiatan
spesifik sehingga memudahkan siswa belajar secara tuntas
c. Tersedia contoh danilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi
pembelajaran
d. Menggunakan penuturan informasi (voice over) dengn bahasa yang sederhana
dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan lebih bersifat komunikatif,
artinya berupaya mengajak penonton utnuk terlibat alam materi yang disajikan
e. Kontekstual yaitu materi – materi yang disajikan terkait dengan suasana atau
konteks tugas dan lingkungan siswa
f. Terdapat rangkuman materi pembelajaran
g. Terdapat instrument penilaian/assessment, yang memungkinkan siswa
melakukan self assessment
h. Terdapat instrument yang dapat digunakan menetapkan tingkat penguasaan
materi untuk menetapkan kegiatan belajar selanjutnya
i. Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung
pelajaran yang dimaksud.
3. User Friendly
Media pembelajaran hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau
bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap intruksi dan paparan informasi yang
tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk
kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.
Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah
yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.
4. Representasi Isi
Media video pembelajaran tidak sekedar memindahkan teks buku, atau
modul menjadi media video, tetapi materi diseleksi yang betul – betul
representative untuk dibuat media video. Misalnya khusus materi yang perlu
terdapat unsure animasi, video, simulasi, demonstrasi, siswa tidak hanya membaca
teks tetapi juga melihat animasi tentang sebuah proses menyerupai proses
sebenarnya, sehingga mempermudah pemahaman dengan biaya yang relative
lebih rendah disbanding langsung pada objek nyata. Representasi ini juga
bermakna bahwa media video pada dasarnya dapat digunakan untuk berbagai
materi pelajaran, baik sosial maupun sains.
13
Materi dikemas secara multimedia terdapat didalam teks, animasi, sound
dan video sesuai tuntutan materi. Teknologi 2D dan 3D dengan kombinasi teks
akan mendominasi kemasan materi, hal ini cukup efektif untuk mengajarkan
materi-materi yang sifatnya aplikatif, berproses, sulit terjangkau, berbahaya
apabila langsung dipraktekkan, memiliiki tingkat keakurasian tinggi. Misalnya
proses perakitan mesin, proses terjadinya hujan, proses peredaran darah pada
tubuh, perubahan wujud benda dll dengan logika yang sama dapat dibuat dengan
teknologi animasi.
a) Menetapkan adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
b) Mengembangkan tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi kejadian atau
moment menjadi serangkaian bidikan atau serangkaian kejadian yang berurutan.
Usahakan natural , agar siswa dapat mengikuti atau merasakan kejadian tersebut.
c) Kita harus membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau ukuran
bidikan
d) Bila akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan, hendaknya
memberi sisipan bidikan dengan ukuran bidikan yang berbeda mencolok juga
dari dua sudut bidik yang berbeda pula
e) Selain itu, perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya diharapkan siswa. Agar
alunan yang wajar dari rangkaian bidikan kita bisa terangkai
f) Membantu terciptanya alunan tadi. Sudut bidik yang berlawanan arah
menciptakan kesinambungan bidikan yang sangat berharga. Demikian pula
bidikan-bidikan berdasarkan arah pandangan
g) Membidik satu objek dengan durasi yang panjang sangat tidak disarankan.
Menunjukkan hal-hal yang penting saja agar menarik. Untuk
14
menggabungkannya, manfaatkan fasilitas fade in/out yang terdapat pada hampir
semua perangkat handycam.
h) Untuk memberikankesan yang meyakinkan bidikan-bidikan tersebut perlu
dipertahankan paling tidak selama tiga detik supaya siswa dapt menangkap atau
menghayati suatu adegan .
15
videoplayer, layar bagi kelas besar beserta LCDnya,
dan lain-lain.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media video merupakan media pembelajaran yang paling tepat dan akurat dalam
menyampaikan pesan dan akan sangat membantu pemahaman peserta didik. Dengan
adanya media video, siswa akan lebih paham dengan materi yang disampaikan
pendidik melalui tayangan sebuah film yang diputarkan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam media video seperti suara, teks, animasi, dan
grafik. Dengan adanya media video siswa mampu mencapai kemampuan dalam
ranah kognitif, afektif, psikomotorik dan meningkatkan kemampuan interpersonal.
Jenis-jenis teknik video antara lain:
B. Penutup
Dengan rasa syukur “Alhamdulillah” kehadirat Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan Makalah tentang Representating Video ini.
Semoga laporan Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semuga Tuhan Yang Maha Esa mewujudkan cita-cita penulis sekelompok. Amiiin ...
Demikian Makalah ini penulis tulis dengan segala kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis hingga tersusunnya Makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
· Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta:P3AI UPI.
· Annonymous.2014.Video (online)http://id.wikipedia.org/wiki/Video/
Diakses Pada 21 Maret 2014
· Annonymous.2012.penerapan video sebagai media pembelajaran (online)
http://ant.staff.uns.ac.id/2012/07/22/penerapan-video-sebagai-media-pembelajaran/
Diakses Pada 21 Maret 2014
· Joko Purwanto.2011.penggunaan medio sebagai media pembelajaran
(online) http://blog.uin-malang.ac.id/jokopurwanto/2011/04/25/penggunaan-video-
sebagai-media-pembelajaran/
Diakses
18