Dosen Pembimbing :
Dr. Ferny M. Tumbel, M.Si
Dr. Femmy R. Kawuwung, SP, M.Si
Disusun oleh :
Josua Mahendra Gigir (18507049)
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................2
C. Tujuan ....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................7
B. Saran ...................................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut
dengan istilah “Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah proses yang
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola
pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai
tujuan dan terkontrol.
Dalam teknologi instruksional, pemecahan masalah itu berupa komponen sistem
instruksional yang telah disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan
pemanfaatan, dan disatukan ke dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan
proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang,
bahan, peralatan, teknik dan latar.
Sumber belajar karena dimanfaatkan yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus
didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan
untuk keperluan belajar Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya
merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan,
teknik dan latar (lingkungan).
Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsure pembelajaran (learning)
memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegitan pembelajaran yang
menarik dan bermakna bagi anak. Sumber belajar tersebut menjadi sangat penting karena
tersedianya beragam sumber belajar yang memungkinkan dibutuhkannya budaya belajar anak
secara mandiri sebagai dasar untuk pembiasaan dalam kehidupan dikemudian hari, serta
mencioptakan komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebayanya.
Peranan sumber belajar seringkali dilupakan.Padahal sumber belajar dapat diperoleh
dimana-mana termasuk disekitar anak.Sumber belajar yang ada disekitar anak tidak selalu perlu
pengawasan dari guru memberi keterangan sumber-sumber belajar tersebut.Kecuali jika
sumber belajar terletak di perpustakaan diperlukan bimbingan terdahulu dari guru.Karena hal
itu membutuhkan pembiasaan.
1
A. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Definisi Sumber Belajar !
C. Tujuan
Menjelaskan Definisi Sumber Belajar
BAB II
PEMBAHASAN
2
Association Educational Communication and Technology (AECT) menguraikan bahwa
sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-
komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat
dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang
direncanakan dan dimanfaatkan. Sumber belajar yang sengaja direncanakan yaitu semua
sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber
belajar karena dimanfaatkan yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk
keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk
keperluan belajar. Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya
merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan,
teknik dan latar (lingkungan).
Berdasarkan susunan kata, sumber belajar berasal dari kata sumber dan belajar.
Menurut Poerwadarmita sumber berarti asal sedangkan kata belajar menurut bahasa berarti
berusaha,berlatih,dan sebagainya. Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat
permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid
maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, narasumber, benda,
atau hasil-hasil budaya. Menurut Association Educational Comunication and Tehnology
AECT (As’ari, 2007) sumber belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah
maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas
dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen
dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya
yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan,
untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
tujuan pembelajaran. Pengertian lain yang diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa
pengalaman itu adalah sumber belajar sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas
maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar
sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan seseorang mengambil pelajaran dari
pengalamannya.oleh karena itu Edgar Dale mengklasifikasikan sumber belajar menurut jenjang tertentu,
berbentuk kerucut pengalaman (Cone of Experience). Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut
disusun dari yang kongkret sampai yang abstrak.
Sebagaimana telah diuraikan, Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat
dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk
kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran.
3
Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu:
Pertama, Sumber belajar yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni
semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional
untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.misalnya buku, brosur,
ensiklopedi, film, video, tape, slides. Semua perangkat ini memang sengaja dirancang guna
kepentingan kegiatan pengajaran.
Kedua, Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber
belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat
ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Misalnya, pasar, museum,
tokoh-tokoh masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.
Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat
berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada. Guru hanya merupakan
salah satu (bukan satu-satunya) sumber belajar bagi siswa. Selain guru, masih banyak lagi
sumber-sumber belajar yang lain. Guru hanya merupakan salah satu dari sekian banyak sumber
belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber belajar yang berupa orang, selain
petugas perpustakaan, petugas laboratorium, Oleh karena setiap anak merupakan individu
yang unik (berbeda satu sama lain), maka sedapat mungkin guru memberikan perlakuan yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa.
4
Wujud interaksi antara siswa dengan sumber belajar dapat bermacam-macam. Cara
belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru memang merupakan salah satu wujud
interaksi tersebut. Namun belajar hanya dengan mendengarkan saja, patut diragukan
efektifitasnya. Belajar hanya akan efektif jika si belajar diberikan banyak kesempatan untuk
melakukan sesuatu, melalui multi-metode dan multi-media. Melalui berbagai metode dan
media pembelajaran, siswa akan dapat banyak berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan
segala potensi yang dimiliki siswa.
Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan,
adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut
1. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan sumber belajar yang
dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta
didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator. Sehingga peranan
sumber belajar sangat penting, pola komunikasi dalam pembelajaran individual adalah sebagai
berikut:
Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
(1) Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber
belajar yang perlu dipelajari.
(2) Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of
instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang
didesain khusus untuk belajar individual.
(3) Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga
peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan
berbagai kegiatan belajar.
5
Sumber belajar hendaknya dirancang berdasarkan prinsip: (a) Dialog, drama, diskusi
yang disajikan menarik melalui permainan, kombinasi warna dan suara. (b) Persuasif dan bukan
menggurui atau mendikte. (c) Pemilihan sumber belajar yang tepat. (d) Bentuk sajiannya
singkat, padat, jelas dan menyeluruh. Dalam pembelajaran individual, peranan guru dalam
interaksi dengan peserta didik lebih banyak sebagai konsultan, pengelola belajar, pengarah,
pembimbing, penerima hasil kemajuan belajar peserta didik. Waktu yang digunakan untuk
melaksanakan tugas dalam pembelajaran individual 10 % dari total waktu belajar, oleh sebab
itu frekwensi pertemuannya jarang sekali.
6
3. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam bukunya
Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan dua pola komunikasi
yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola:
a. Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk
didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang digunakan adalah materi yang digunakan
sebelumnya.
b. Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain adalah
bab dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam praktek
laboratorium
c. Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah yang
ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik masalah dan tujuan
instruksional tertentu.
d. Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok
dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e. Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f. Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
g. Self helf group (kelompok swamandiri).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang
disebut dengan istilah “Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah
proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan
belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi instruksional,
pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun terlebih
dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam
7
sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan
berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar.
Yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan,
gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur,
pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset,
videocassette, dan lain-lain).
Sebagaimana telah diuraikan, Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang
dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk
kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran.
Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu:
Pertama, Sumber belajar yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni
semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional
untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.misalnya buku, brosur,
ensiklopedi, film, video, tape, slides. Semua perangkat ini memang sengaja dirancang guna
kepentingan kegiatan pengajaran.
Kedua, Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber
belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat
ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Misalnya, pasar, museum,
tokoh-tokoh masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.
Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan,
adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut
1. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan sumber belajar yang
dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta
didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator.
8
2. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal
Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi langsung antara
guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena guru
merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali,
karena frekuensi belajar didominari interaksinya dengan guru.
9
B. Saran
Jenis-jenis sumber belajar dan media pembelajaran dianggap penting dalam proses
belajar siswa. Namun perkembangan zaman dan gaya hidup serba praktis menyebabkan
banyak yang lebih memilih media yang modern. Alangkah baiknya jika kita bisa
memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar kita untuk di daur ulang agar dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Selain itu kita juga dapat belajar kreatif dan lebih
ekonomis. Ketersediaan Bahan Bahan Sumber Belajar Dibeberapa Sekolah masih kurang dan
belum terpenuhi Sudah sepatutnya para guru guru menyadari peparmasalahan ini dan berupaya
untuk memperbaikinya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan disusunnya makalah ini selain untuk memenuhi Tugas Perkuliahan Belajar dan
Pembelajaran, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat. Dalam penyusunan makalah ini
kami berusaha untuk yang sebaik-baiknya, meskipun kami juga sadar dahwa masih terdapat
kekurangan. Kami akan menerima segala kritik dan saran atas makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
10