Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR


(Disusun untuk memenuhi mata kuliah pengelolaan sumber belajar)

Dosen Pembimbing :
Dr. Ferny M. Tumbel, M.Si
Dr. Femmy R. Kawuwung, SP, M.Si

Disusun oleh :
Josua Mahendra Gigir (18507049)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

2020
KATA PENGANTAR

Syaloom, salam sejahtera bagi kita semua.


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kemudahan,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pengelolaan
Sumber Belajar yang berjudul dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Tuhan tentunya penulis
tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kiranya juga tak akan selesai
tanpa bantuan dari beberapa pihak yang terus memberi dorongan kepada penulis untuk
menyelesaikannya.
Terima kasih penulis haturkan kepada Ibu Dr. Ferny M. Tumbel, M.Si beserta ibu Dr.
Femmy R. Kawuwung, SP. M.Si yang senantiasa membimbing penulis didalam kelas dan cara
yang benar dalam penyusunan makalah. Tanpa adanya bimbingan dari beliau,kelompok kiranya
tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini.
Apabila ada kesalahan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini, izinkan penulis
menyampaikan permohonan maaf. Karena penulis sadari masih ada kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Sebab, penulis masih dalam tahap proses belajar dalam penyusunan
suatu makalah.
Harapan penulis dikemudian hari, makalah ini bisa menjadi referensi dan bahan
pembelajaran bagi siapa saja yang membaca, khususnya bagi mahasiswa yang akan menjadi
seorang guru untuk dapat mengerti seta memahami penting pengelolan sumber belajar.

Tondano, 8 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................2
C. Tujuan ....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Sumber Belajar...............................................................2

B. Peran Sumber Belajar ........................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................7
B. Saran ...................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut
dengan istilah “Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah proses yang
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola
pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai
tujuan dan terkontrol.
Dalam teknologi instruksional, pemecahan masalah itu berupa komponen sistem
instruksional yang telah disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan
pemanfaatan, dan disatukan ke dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan
proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang,
bahan, peralatan, teknik dan latar.
Sumber belajar karena dimanfaatkan yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus
didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan
untuk keperluan belajar Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya
merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan,
teknik dan latar (lingkungan).
Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsure pembelajaran (learning)
memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegitan pembelajaran yang
menarik dan bermakna bagi anak. Sumber belajar tersebut menjadi sangat penting karena
tersedianya beragam sumber belajar yang memungkinkan dibutuhkannya budaya belajar anak
secara mandiri sebagai dasar untuk pembiasaan dalam kehidupan dikemudian hari, serta
mencioptakan komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebayanya.
Peranan sumber belajar seringkali dilupakan.Padahal sumber belajar dapat diperoleh
dimana-mana termasuk disekitar anak.Sumber belajar yang ada disekitar anak tidak selalu perlu
pengawasan dari guru memberi keterangan sumber-sumber belajar tersebut.Kecuali jika
sumber belajar terletak di perpustakaan diperlukan bimbingan terdahulu dari guru.Karena hal
itu membutuhkan pembiasaan.

1
A. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Definisi Sumber Belajar !

2. Bagaimanakah Peran Sumber belajar !

C. Tujuan
Menjelaskan Definisi Sumber Belajar

Menjelaskan Peran Sumber Belajar

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sumber Belajar

Sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang


disebut dengan istilah “Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah
proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan
belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi instruksional,
pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun terlebih
dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam
sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan
berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan
latar. Yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu
pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak
(misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak
(misalnya film, filmstrip, kaset, videocassette, dan lain-lain).

2
Association Educational Communication and Technology (AECT) menguraikan bahwa
sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-
komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat
dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang
direncanakan dan dimanfaatkan. Sumber belajar yang sengaja direncanakan yaitu semua
sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber
belajar karena dimanfaatkan yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk
keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk
keperluan belajar. Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya
merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan,
teknik dan latar (lingkungan).
Berdasarkan susunan kata, sumber belajar berasal dari kata sumber dan belajar.
Menurut Poerwadarmita sumber berarti asal sedangkan kata belajar menurut bahasa berarti
berusaha,berlatih,dan sebagainya. Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat
permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid
maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, narasumber, benda,
atau hasil-hasil budaya. Menurut Association Educational Comunication and Tehnology
AECT (As’ari, 2007) sumber belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah
maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas
dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen
dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya
yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan,
untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
tujuan pembelajaran. Pengertian lain yang diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa
pengalaman itu adalah sumber belajar sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas
maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar
sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan seseorang mengambil pelajaran dari
pengalamannya.oleh karena itu Edgar Dale mengklasifikasikan sumber belajar menurut jenjang tertentu,
berbentuk kerucut pengalaman (Cone of Experience). Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut
disusun dari yang kongkret sampai yang abstrak.

Sebagaimana telah diuraikan, Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat
dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk
kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran.

3
Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu:
Pertama, Sumber belajar yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni
semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional
untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.misalnya buku, brosur,
ensiklopedi, film, video, tape, slides. Semua perangkat ini memang sengaja dirancang guna
kepentingan kegiatan pengajaran.
Kedua, Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber
belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat
ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Misalnya, pasar, museum,
tokoh-tokoh masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.
Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat
berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada. Guru hanya merupakan
salah satu (bukan satu-satunya) sumber belajar bagi siswa. Selain guru, masih banyak lagi
sumber-sumber belajar yang lain. Guru hanya merupakan salah satu dari sekian banyak sumber
belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber belajar yang berupa orang, selain
petugas perpustakaan, petugas laboratorium, Oleh karena setiap anak merupakan individu
yang unik (berbeda satu sama lain), maka sedapat mungkin guru memberikan perlakuan yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa.

Dengan begitu maka diharapkan kegiatan mengajar benar-benar membuahkan kegiatan


belajar pada diri setiap siswa. Hal ini dapat dilakukan kalau guru berusaha menggunakan
berbagai sumber belajar secara bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin
kepada siswa untuk berinteraksi dengan sumber-sumber belajar yang ada. Hal yang perlu
diperhatian adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada siswa, maka siswa harus secara aktif
melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar
hanya mungkin terjadi jika ada interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar. Dan inilah
yang seharusnya diusahakan oleh setiap pembelajar (instructor,guru) dalam kegiatan
pembelajaran.

Peran guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa


agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber
belajar yang sengaja dirancang khusus, melainkan juga sumber belajar yang tinggal
dimanfaatkan. Semua sumber belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan kita manfaatkan
sebagai sumber belajar bagi siswa kita.

4
Wujud interaksi antara siswa dengan sumber belajar dapat bermacam-macam. Cara
belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru memang merupakan salah satu wujud
interaksi tersebut. Namun belajar hanya dengan mendengarkan saja, patut diragukan
efektifitasnya. Belajar hanya akan efektif jika si belajar diberikan banyak kesempatan untuk
melakukan sesuatu, melalui multi-metode dan multi-media. Melalui berbagai metode dan
media pembelajaran, siswa akan dapat banyak berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan
segala potensi yang dimiliki siswa.

B. Peran Sumber Belajar

Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan,
adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut
1. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan sumber belajar yang
dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta
didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator. Sehingga peranan
sumber belajar sangat penting, pola komunikasi dalam pembelajaran individual adalah sebagai
berikut:
Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
(1) Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber
belajar yang perlu dipelajari.
(2) Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of
instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang
didesain khusus untuk belajar individual.
(3) Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga
peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan
berbagai kegiatan belajar.

5
Sumber belajar hendaknya dirancang berdasarkan prinsip: (a) Dialog, drama, diskusi
yang disajikan menarik melalui permainan, kombinasi warna dan suara. (b) Persuasif dan bukan
menggurui atau mendikte. (c) Pemilihan sumber belajar yang tepat. (d) Bentuk sajiannya
singkat, padat, jelas dan menyeluruh. Dalam pembelajaran individual, peranan guru dalam
interaksi dengan peserta didik lebih banyak sebagai konsultan, pengelola belajar, pengarah,
pembimbing, penerima hasil kemajuan belajar peserta didik. Waktu yang digunakan untuk
melaksanakan tugas dalam pembelajaran individual 10 % dari total waktu belajar, oleh sebab
itu frekwensi pertemuannya jarang sekali.

2. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal


Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi langsung
antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena
guru merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama
sekali, karena frekuensi belajar didominari interaksinya dengan guru. Bentuk Komunikasi dapat
digambarkan sebagai berikut: Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan
sangat ketat di bawah petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu guru sering memaksakan
penggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan
belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia terbatas. Peranan Sumber Belajar
secara keseluruhan seperti terlihat dalam pola komunikasinya selain guru rendah. Keterbatasan
penggunaan sumber belajar terjadi karena metode pembelajaran yang utama hanyalah metode
ceramah. Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh dalam belajar
dengan metode ceramah (attention spannya) makin lama makin menurun drastis. Misalnya
dalam 50 menit belajar, maka pada awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit,
kemudian makin mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit.
Di samping itu British Audio Visual Association (1985), menyatukam bahwa 75 %
pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13 % indera pendengaran, 6 % indera
sentuhan dan rabaan dan 6 % indera penciuman dan lidah. Sedangkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh perusahaan SOVOCOM COMPANY di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156),
tentang kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio saja
10%, visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi kalau proses belajar hanya menggunakan
methode (a) Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10% (b)
Mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%. (c) Melihat saja pengetahuan
yang mengendap bisa 50%. Dan (e) Mengungkapkan sendiri pengetahuan yang mengendap bisa
80%. (f) Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90%. Dari penjelasan
tersebut diatas, bahwa guru harus pandai memilih dan mengkombinasikan metode
pembelajaran dengan belajar yang ada.

6
3. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam bukunya
Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan dua pola komunikasi
yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola:
a. Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk
didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang digunakan adalah materi yang digunakan
sebelumnya.
b. Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain adalah
bab dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam praktek
laboratorium
c. Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah yang
ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik masalah dan tujuan
instruksional tertentu.
d. Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok
dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e. Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f. Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
g. Self helf group (kelompok swamandiri).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang
disebut dengan istilah “Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah
proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan
belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi instruksional,
pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun terlebih
dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam
7
sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan
berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar.
Yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan,
gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur,
pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset,
videocassette, dan lain-lain).

Sebagaimana telah diuraikan, Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang
dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk
kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran.

Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu:
Pertama, Sumber belajar yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni
semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional
untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.misalnya buku, brosur,
ensiklopedi, film, video, tape, slides. Semua perangkat ini memang sengaja dirancang guna
kepentingan kegiatan pengajaran.
Kedua, Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber
belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat
ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Misalnya, pasar, museum,
tokoh-tokoh masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.

Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan,
adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut
1. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan sumber belajar yang
dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta
didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator.

8
2. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal
Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi langsung antara
guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena guru
merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali,
karena frekuensi belajar didominari interaksinya dengan guru.

3. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok


Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam bukunya
Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan dua pola komunikasi
yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola:
a. Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk
didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang digunakan adalah materi yang digunakan
sebelumnya.
b. Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain adalah
bab dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam praktek
laboratorium
c. Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah yang
ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik masalah dan tujuan
instruksional tertentu.
d. Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok
dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e. Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f. Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
g. Self helf group (kelompok swamandiri).

9
B. Saran
Jenis-jenis sumber belajar dan media pembelajaran dianggap penting dalam proses
belajar siswa. Namun perkembangan zaman dan gaya hidup serba praktis menyebabkan
banyak yang lebih memilih media yang modern. Alangkah baiknya jika kita bisa
memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar kita untuk di daur ulang agar dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Selain itu kita juga dapat belajar kreatif dan lebih
ekonomis. Ketersediaan Bahan Bahan Sumber Belajar Dibeberapa Sekolah masih kurang dan
belum terpenuhi Sudah sepatutnya para guru guru menyadari peparmasalahan ini dan berupaya
untuk memperbaikinya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan disusunnya makalah ini selain untuk memenuhi Tugas Perkuliahan Belajar dan
Pembelajaran, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat. Dalam penyusunan makalah ini
kami berusaha untuk yang sebaik-baiknya, meskipun kami juga sadar dahwa masih terdapat
kekurangan. Kami akan menerima segala kritik dan saran atas makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Mengenal Sumber Belajar. Jakarta : Rineka Cipta


Arif Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.
Rohani.1997.Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta
Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran; Manual dan Digital. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Indonesia.
Sudono, Anggani. 2006. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT Grasindo.
AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Mudhofir. 1992. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

10

Anda mungkin juga menyukai