Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PUASA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : ETAN KAROLINA
KELAS : VII – 6

SMP NEGERI 1 RANTAU UTARA


T.A 2021
KATA PENGANTAR

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada  junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
dan para sahabatnya, yang telah memberikan tauladan baik sehingga akal dan fikiran
penyusun mampu menyelesaikan Makalah AIK ini, semoga kita termasuk umatnya yang
kelak mendapatkan syafa’at  dalam menuntut ilmu.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan serta cara penulisan makalah ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan makalah ini sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat
bagi penulis khususnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa
B. Rukun Puasa
C. Macam-Macam Puasa
D. Tujuan Puasa 
E. Hikmah Puasa 
F. Puasa Ramadhan 
G. Batalnya Puasa
H. Sunnah-Sunnah Puasa 
I. Hah-Hal yang diperbolehkan Pada Saat Puasa 
J. Hal-Hal Yang dimakruhkan 
K. Menqada Puasa 

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Konsepsi puasa dalam pemaknaan istilah seringkali dimaknai dalam pengertian sempit
sebagai suatu prosesi menahan lapar dan haus serta yang membatalkan puasa yang dilakukan
pada bulan ramadhan. Padahal hakekat puasa yang sebenarnya adalah menahan diri untuk
melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama.

Selain itu, puasa juga memberikan ilustrasi solidaritas muslim terhadap umat lain yang
berada pada kondisi hidup miskin. Dalam konteks ini, interaksi sosial dapat digambarkan
pada konsepsi lapar dan haus yang dampaknya akan memberikan kemungkinan adanya
tenggang rasa antar umat manusia.

Pengkajian tentang hakekat puasa ini dapat dikatakan universal dan meliputi seluruh
kehidupan manusia baik kesehatan, interaksi sosial, keagamaan, ekonomi, budaya dan
sebagainya. Begitu universal dan kompleksnya makna puasa hendaknya menjadi acuan bagi
muslim dalam mengimplementasikannya pada kehidupan sehari-hari. Dengan pengertian lain
puasa dapat dijadikan pedoman hidup.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puasa
Puasa adalah meninggalkan makanan, minuman, pernikahan dan pembicaraan (Ibnu Manzur,
1968).
Pengertian menurut etimologi pada dasarnya menunjukkan bahwa puasa memiliki makna
menahan, meninggalkan dan menjauhkan.

B. Rukun Puasa
Rukun puasa ada dua yaitu :

1. Menahan segal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam
matahari. Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 (QS. 2 : 187). Dalam puasa
hal-hal yang harus ditahan atau dicegah tidak semata-mata makan, minum dan
hubungan seksual, tetapi juga perkataan kotor dan perbuatan tidak pantas.
2. Niat | Niat adalah tekad kuat (`azam) untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Niat puasa
cukup didalam hati tidak perlu diucapkan dengan lisan (Sayid Sabiq, 1992).

C. Macam-macam Puasa    
Berikut merupakan macam-macam puasa:
1. Puasa Fardu

 Fardu tertentu seperti puasa dibulan ramadhan.


 Fardu tidak tertentu yaitu tidak memiliki waktu tertentu seperti pelunasan puasa
kafarat membunuh, puasa menyamakan istri dengan ibu kandungnya, dll.

2. Puasa Wajib
Puasa wajib terdiri dari :

 Wajib tertentu, seperti puasa nazar yang telah ditentukan waktu pelaksanaanya.
 Wajib tidak tertentu seperti puasa nazar yang hanya menyebut bilangan harinya tanpa
waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakannya.

3. Puasa Sunnah

 Puasa enam hari dibulan syawal


 Puasa disaat berjihad atau berjuang
 Puasa hari arafah
 Puasa bulan muharram
 Puasa asyura
4. Puasa yang Dilarang 

 Puasa pada hari raya


 Puasa pada hari-hari tasyrik (pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah)
 Puasa pada hari yang diragukan
 Puasa pada hari jum`at
 Puasa ad dahr; Yaitu puasa dilakukan sepanjang tahun tanpa memperhatikan apakah
hari-hari itu dilarang atau tidak.
 Puasa wisall
 Puasa paruh kedua bulan syakban
 Puasa seorang istri tanpa seizin suami   

   
D. Tujuan Puasa

Firman Allah surat Al-Baqarah ayat 183 menyebut tujuan puasa yaitu takwa.
Taqwa yang dalam Bahasa Indonesia berarti menjaga atau memelihara diri. Sedangkan
menurut termonologi taqwa berarti menjaga atau memelihara diri agar terbebas dari azab,
dari siksa, laknat dan murka dari kutukan Allah SWT.

E. Hikmah Puasa

Hikmah ibadah adalah manfaat atau nilai taubah diluar tujuan yang diperoleh dari
pengalaman beribadah.

Hikmah puasa ditinjau dari pendidikan :

1. Mendidik kejujuran; Berpuasa tidak seorangpun yang mengawalinya, kecuali


barangkali dari pihak keluarga.
2. Mendidik kedisiplinan; Kedisiplinan adalah sikap tunduk dan patuh pada peraturan
yang berlaku.
3. Mendidik kesadaran akan kemampuan dan batas kemampuan pribadi

Allah membolehkan orang sakit dan orang bepergian untuk berbuka puasa. (Qs. 2 : 184).

F. Puasa Ramadhan           

1. Hukum Puasa Ramadhan


Para ulama sepakat bahwa hukum puasa adalah fardu. Hukum ulama sepakat bahwa apabila
dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan terkena siksa.
2. Landasan Hukum
a. Al-Qur`an
1) Al-Baqarah ayat 183 (Qs. 2 : 183)
2) Al-Baqarah ayat 185 (Qs. 2 : 185)

b. As-Sunah

3. Keutamaan bulan ramadhan


a. Pembukaan pintu surge
b. Penutupan pintui neraka dan pembelengguan syaitan-syaitan
c. Pengampunan dosa-dosanya yang telah lalu

G. Batalnya Puasa   

Adapun hal-hal yang membatalkan puasa yaitu ada dua macam yaitu : 
1. Batal puasa dan wajib mengqada

 Makan Minum dengan sengaja, Seorang dalam keadaan berpuasa dengan sengaja
makan atau minum, maka puasanya batal dan harus mengqada.
 Terpaksa dan tersalah, Seorang pembantu rumah tangga dipaksa dengan ancaman
oleh majikan untuk berbuka.
 Muntah sengaja
 Sengaja mengeluarkan sperma
 Haid dan nifas, Wanita yang sedang berpuasa kemudian melahirkan yang berarti dia
melahirkan darah nifas atau datang haid. Puasa wanita batal walaupun pada waktu
sore menjelang waktu magrib.
 Murtad
 Niat berbuka

H. Sunnah-Sunnah Puasa
Orang-orang yang berpuasa dusunnahkan antara lain :

1. Menyegarkan berbuka
2. Berbuka dengan kurma atau minum air
3. Berdoa seusai berbuka 
4. Makan sahur
5. Mengakhirkan makan sahur
I. Hal-Hal yang Dibolehkan Pada Saat Berpuasa          

1. Menggunakan celak dan parfum


2. Mencium wewangian
3. Injeksi dan infus
4. Mandi dan untuk menghilangkan dahaga dan rasa panas
5. Mencicipi makanan (hanya sebatas menggunakan lidah, tidak boleh sampai ditelan)
6. Mengunyak makan untuk anak
7. Berbekam dan donor darah
8. Memasuki waktu subuh belum sempat mandi jinabat
9. Menggosok gigi

J. Hal-Hal yang Dimakruhkan

1. Mencicipi makanan yang tidak diperlukan


2. Berlebihan didalam berkumur
3. Mencium dan bersentuhan dengan lawan jenis yang menimbulkan nafsu birahi 

K. Mengqada Puasa            

Barang siapa yang berbuka (maksudnya tidak berpuasa) di bulan ramadhan karena alasan
syar`i yang mengharuskan qada, maka ia berkewajiban mangqadanya pada hari-hari lain
selain ramadhan (Qs. 2 : 184-185).
 
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Puasa adalah meninggalkan makan, minuman, pernikahan dan pembicaraan. Puasa adalah
rukun islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat islam, puasa memiliki
banyak hikmah yaitu :

1. Mendidik kejujuran | Berpuasa tidak seorangpun yang mengawasinya, kecuali


barangkali dari pihak keluarganya.
2. Mendidik kedisiplinan | Sikap tunduk dan patuh pada peraturan yang berlaku.
3. Mendidik kesadaran akan

 
DAFTAR PUSTAKA

http://arijuliarah.blogspot.co.id/2013/12/macam-macam-puasa.html
http://awitrom.com/2016/09/pengertian-puasa.html
http://kholilulmanchunianblog.blogspot.co.id/2013/10/ tentang-puasa.html

Anda mungkin juga menyukai