Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MATERI PERKULIAHAN


BAGIAN
PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN PENGOLAHAN DATA bagian 1
Oleh : Dr.Drs.H.Syafnan, M.Pd

DALAM PENYUSUNAN INSTRUMEN HARUS DIINGAT KAJIAN KAJIAN TEORI


YANG DIKUTIP SEBELUMNYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN VARIABEL YANG
DITELITI, SEPERTI PENJELASAN BERIKUT INI:

A. VARIABEL YANG DITELITI


UMPAMANYA VARIABEL PROFESIONALISME GURU, MAKA TEORI TEORI
YANG HARUS DICARI ADALAH TEORI TEORI TENTANG PROFESIONALISME
GURU ITU SENDIRI, BISA BERUPA CONTOH SEBAGAI BERIKUT:
 Fulani (19:30) menyebut Guru profeional seyogianya memahami tiga
kompetensi yang terkandung pada psikis manusia, ada yang disebut
dengan kognitif, dan ada yang disebut dengan afektif serta
psikomotorik
 Felik (18:56) tenaga pendidik bagus mempertimbangkan tingkat
kematangan anak asuh dengan tujuan pembelajaran yang disusun
atau dirancang
 Karno (17:23) Rencana pembelajaran yang disusun lebih kepada
penyesuaian materi dengan waktu yang tersedia yang sudah
ditetapkan pada kurikulum yang masih berlaku asecara universal
 Kerber (12:54) tahapan dalam pembelajaran akan lebih berkesan dan
tahan lama bila mana dalam aksi di dalam kelas ditunjang dengan
media pembelajran yang hemat dan praktis dalam penggunaannya
 Senimar (10:43) Permulaan yang baik di dalam kelas sering
terlupakan dimana tenaga pendidikan lebah cepat fokus pada
penyampaian conten yang sudah menjadi beban utama dalam
pertemuan pertemuan yang banyak menyita waktue
 Zuleha (11: 78) memberi kesempatan sharing didalam kelas, sesuatu
yang kurang menarik bagi guru pemula karena khawatir kurang
terkendalinya tahapan pebelajaran yang ketat
 Zainun (13:28) evaluasi pembelajaran diakhir kegiatan sesuatu yang
banyak terabaikan karena tugas telah dianggap selesai ketika target
materi telah tersampaikan, namun kesan yang sering bertahan bagi
murid bila sudah diajak merangkumkan inti materi.
 Zainun (13:28) kegiatan evaluasi pembelanajaran diakhir kegiatan
terasa menambah beban yang butuh keseriusan, dan sangat sedikit
dilanjutkan ke tahap pemuberian remedial maupun pengayaan
sehingga ketuntasan penguasaan siswa masih tereliminasi

B. Penetapan Indikator Variabel


Berdasarkan berbagai teori yang dikutif diatas, maka tugas kita
selanjutnya adalah menetapkan INDIKATOR penelitian. Indikator itu
harus diambil dari ciri ciri yang melekat pada toeri teori yang ada di atas,
yaitu :

Indikator Guru Profesional, adalah:

1. Dapat merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan aspek kognitif,


afektif, dan psikomotor
2. Menyusun formasi tujuan pembelajaran mulai dari tinkat kesukaran
rendah sampai kepada yang tinggi
3. Mampu menseleksi pemakaian media pembelajaran yang relevan
dengan materi ajar
4. Guru profesional harus mengerti materi ajar dan pengembangannya.
5. Mampu mendisain persiapan materi pembelajaran dengan alokasi
waktu yang tersedia
6. Pembelajaran di kelas mengutamakan keaktifan siswa untuk bertanya
dan mengemukakan analisisnya
7. Mampu menggiring siswa untuk membuat rangkuman materi ajar
diakhir pelajaran dan berdasarkan inti materi serta menyodorkan
pertanyaan yang relevan dengan materi inti
8. Terampil dalam menyusun option evaluasi, dan langkah langkah
remedial,dan penugasan, baik penugasan kelompok maupun pribadi.

C. Merancang kisi kisi pertanyaan/instrumen


Berdasarkan indikator guru profesional yang sudah ditetapkan di atas
maka pekerjaan berikutnya adalah menetapkan kisi kisi instrumen. Kisi
kisi instrumen dapat dijelaskan sebagai jumlah sesuatu yang harus
diungkap baik melalui angket, melalui wawancara, maupun Oservasi, dll.
Contoh kisi kisi yang dirancang sesuai indikator di atas

Dari indikator variabel profesional guru


Disusun kisi kisi instrumen

No Bahasan dan sub indikator Nomor dan Jml


bahasan dari Jml pertanyaan
kajian teori pertanyaan
berdasarkan
indikator
tau Fulani (19:30) Dapat merumuskan tujuan 1, 2, 3 3
pembelajaran
01 berdasarkan aspek
kognitif, afektif, dan
psikomotor
02 Felik (18:56) Menyusun formasi tujuan 4,5,6 3
pembelajaran mulai dari
tinkat kesukaran rendah
sampai kepada yang tinggi

03 Karno (17:23) Mampu menseleksi 7 1


pemakaian media
pembelajaran yang relevan
dengan materi ajar

04 Karno (17:23) Guru profesional harus 8 1


mengerti materi ajar dan
pengembangannya.

05 Kerber (12:54) Mampu mendisain 9 1


persiapan materi
pembelajaran dengan
alokasi waktu yang
tersedia

06 Senimar Pembelajaran di kelas 10 1


mengutamakan keaktifan
(10:43) siswa untuk bertanya dan
mengemukakan
analisisnya

07 Zainun (13:28) Mampu menggiring siswa 11, 12 2


untuk membuat
rangkuman materi ajar
diakhir pelajaran dan
berdasarkan inti materi
serta menyodorkan
pertanyaan yang relevan
dengan materi inti

08 Zainun (13:28) Terampil dalam menyusun 13, 14 1


option evaluasi, dan
langkah langkah
remedial,dan penugasan,
baik penugasan kelompok
maupun pribadi.

Jml = 14
D. Menyusun Instrumen
Penyusunan instrumen terlebih dulu harus ditetapkan instrumen apa
yang mau disusun. Bila mana judul yang diteliti adalah seumpama: “
Survey tingkat profesionalisme guru SMP di kota padngsidimpua “, maka
instrumen yang lebih tepat dipakai adalah instrumen angket.
Berikut ini contoh penyusunan item angkat:

DAFTAR PERTANYAAN PENGUKURAN TINGKAT PROFESIONALISME


Petunjuk Pengisian:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengn pemahaman anda !

1. Dalam merancang RPP saya merumuskan Tujuan Pembelajaran yang


bersifat mengukur kognitif siswa:
a. Selalu; b. Sering; c. Kadang; d. Jarang; e. Tidak pernah

2. Saya juga merumuskan tujuan pembelajaran yang bersifat afektif


a. Selalu; b. Sering, c. Kadang, d. Jarang, e. Tidak pernah

3. Saya juga merumuskan tujuan pembelajaran yang bersifat


psikomotorik

a. Selalu; b. Sering, c. Kadang, d. Jarang, e. Tidak pernah

4. Saya menyusun tujuan pembelajaran tingkat rendah yang lebih


sedikit dibanding yang lebih rumit
a. Selalu, b. Sering, c. Kadang, d. jarang, 5. Tidak pernah

5. Saya menyusun tujuan pembelajaran tingkat menengah yang lebih


banyak
a. Selalu, b. Sering, c. Kadang, d. Jarang, e. Tidak pernah

6. Saya menyusun tujuan pembelajaran tingkat tinggi yang berimbang


dengan tingkat rendah
a. Selalu, b. Sering, c. Kadang, d. Jarang, e. Tidak pernah

7. Saya mempersiapkan media pembelajaran mulai dari yang sifatnya


rutinitas dan yang lebih menarik bagi siswa namun masih relevan
dengan materi ajar.
a. Selalu, b. Sering, c. Kadang, e. Jarang, e. Tidak pernah

8. Saya mengupayakan adanya pengembangan materi yang diajarkan


dengan melihat berbagai sumber buku bacaan berupa paket dan
buku lainnya yang relevan:
a. Selalu; b. Sering; c. Kadang; d. Jarang; e. Tidak pernah

9. Saya merancang materi, tugas terstruktur, dan tugas mandiri


menurut alokasi waktu yang tertera pada kurikulum
a.selalu, b. Sering, c. Kadang, d. jarang, e. Tidak sesuai kurikulum

10. saya mengutamakan keaktifan siswa di dalam kelas ketika


pembelajan berlangsung sesuai tuntutan tujuan pembelajaran yang
sudah dirumuskan diawal:.

a. selalu, b. Sering, c. Kadang, d. Jarag, e. Tidak pernah

11 saya menggiring opini siswa diakhir pembelajaran agar dapat


menyusun rangkumen materi inti dari pembelajaran:

a. selalu, b. Sering, c. Kadang, d. Jarang, e. Tidak melakukan


12 Saya diakhir pembelajaran memberi latihan penyusunan pertanyaan
berdasarkan materi yang sudah diajarkan pada mereka.

a. selalu, b. Sering, c. Kadang, d. Jarang, e. Tidak melakukan

13. saya menyusun pertanyaan sebagai kegiatan evaluasi untuk dijawab


siswa diakhir pembelajaran

a. selalu, b. Sering, c. Kadang, d. Jarang, e. Tidak melakukan

14. saya memberi tindakan lanjutan tentang apa yang harus dikerjakan
siswa di rumah atau di luar kelas yang bermanfaat untuk m
pemantapkan penguasaan materi ajar yang barusan disampaikan.

a. selalu, b. Sering, c. Kadang, d. Jarang, e. Tidak melakukan

Catatan yang perlu diperhatikan:

1. item nomor 1, 2, dan 3 disusun berasal dari kisi kisi instrumrn di atas,
dan pilihan jawabannya ditetapkan lima (5 scala) yang dimodofikasi
setelah mengadopsi pendapat Rensis Likker
2. selalu , skornya = 4, sering = 3, kadang = 2, jarang = 1, tidak pernah = 0

TUGAS ANDA:

Ditugaskan kepada (MHS PAI – 1 s/ d PAI 6), untuk melanjutkan penyusunan


instrumen di atas sampai selesai kepada kisi kisi terakhir.

Dan buatlah penjumlahan sehingga nilai N = skor idealnya berapa


Variabel yang pertama adalah PROFESIONALISME GURU dan akan
dikorelasikan dengan variabel KINERJA GURU
MATA KULIAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MATERI PERKULIAHAN


BAGIAN
PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN PENGOLAHAN DATA bagian 2
Oleh : Dr.Drs.H.Syafnan, M.Pd

1. PETUNJUK MENGIKUTI PERKULIAHAN


a. Angket di atas sudah saya berikan contoh
penyempurnaannya/penyelesaiannya
b. Mahaiswa perlu membandingkan tentang yang saya contohkan
dengan yang anda buat betapapun kedua duanya dianggap benar.
c. Nilai ideal atau yang disebut dengan N angket di atas adalah 56,
dengan kata lain, bila mana guru menjawab pernyataan yang
menyangkut variabel PROFESIONALISME GURU adalah ( a ) semua,
maka itulah nilai yang terbaik.
d. Tugas anda selanjutnya buatlah kisi kisi tentang variabel KINERJA
GURU yang teorinya sudah ada 11 teori yang sudah dibuatkan di
bawah ini. Lanjutkan pula dengan Penyusunan angketnya, dan
tentukan pula N nya berapa ?
e. Kita berjumpa minggu depan setelah anda selesaikanas tugas ini.
f. Yang kurang faham boleh ditelefon langsung, atau via WA

DIBAWAH INI ADALAH VARIABEL ‘ KINERJA GURU DALAM KELAS ‘

1. Kinerja Guru

Pelaksanaan tugas yang berhasil optimal merupakan ciri kinerja yang baik,

seterusnya ada capaian yang terukur yang dapat dilihat dari upaya kerja.1

Guru adalah salah satu komponen dalam proses dalam belajar mengajar, untuk

melakukan transfer of knowledge, transfer of values dan sekaligus “pembimbing” yang

1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai Pustaka,
1995), hlm. 503.
memberikan pengarahan dan penuntun siswa dalam belajar yang menjadi tanggung

jawabnya.2

Guru harus komit dianggap saleh untuk mengartikan kinerja sebagai hasil yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. 3

Kartono menyebut kinerja adalah kondisi maksimal dari hasil kerja dicapai berdasarkan

jenis-jenis jenjang pekerjaan, kuantitas serta kualitas kerja dalam kurun waktu tertentu.4

Kemudian Rao juga menyatakan bahwa kinerja adalah hasil dari kemampuan

serta usaha yang digambarkan dengan menampilkan kerja sesuai dengan kualitas yang

ingin dicapai.5 Pekerjaan tersebut sarat dengan kreatifitas, inisiatif, kemampuan

berkomunikasi, ulet. Malayu S.P. Hasibuan selanjutnya menyatakan kinerja adalah

perbedaan prestasi aktual yang dapat dicapai dengan prestasi kerja yang diharapkan.6

Syafri Mangkuprawira dan Aida Vitalaya (2007:115) Kinerja merupakan suatu

kontruksi multi dimensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-

faktor tersebut terdiri dari atas faktor intristik guru yang ingklud di dalamnya:

a. Faktor personal/individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan, kemampuan,

kepercayaan diri, dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru.

b. Faktor kepeminpinan, meliputi aspek kualitas manager dan temleader dalam

memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada guru.

c. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan

dalam suatu tim kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan

anggota tim.7

2
Asmadawati,Desain Pembelajaran Agama Islam, (Padang: Rios Multicipta, 2012), hlm. 33.
3
Saleh, Peraturan Pegawai Negeri, (Jakarta: Galia Indonesia, 1980), hlm. 18.
4
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepeminpinan, ( Jakarta: CV Rajawali, 1990), hlm. 58.
5
Rao. TV. Penilaian Prestasi Kerja, (I. Mulyana, Penterjemah), (Jakarta: Pustaka Binaan Pressindo,
1992), hlm.34.
6
Malayu SP Hasibuan, Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan, (Jakarta:Mas Agung,
1994), hlm. 118.
7
Martinis Yamin, Op.Cit., hlm. 129.
Untuk lebih memahami kinerja guru pendidikan ada baiknya penulis

kemukakan pengertian guru. Guru diartikan sebagai pengajar, istilah ini juga dipakai

siswa disekolah untuk memanggil orang yag mengajar yang dalam bahasa inggirisnya

adalah teacher: pengajar.8

Sedangkan guru dalam Undang-undang RI No: 14 tahun 2005 tentang guru

dan dosen dijelaskan bahwa: guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidian anak usua dini, jalur pendidikan formal pendidikan dasar

dan pendidikan menengah.9

Dari devenisi di atas maka dapat diketahui bahwa guru disebut juga sebagai

pendidik. Pendidik dalam arti yang umum adalah orang yang bertanggung jawab atas

pendidikan dan pengajaran.10

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan kinerja guru dalam penelitian ini adalah hasil kerja yang dicapai

oleh guru dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab yang

diberikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Guru yang baik kinerjanya harus sanggup melakukan

1. Menguasai bahan

2. Mengelola program belajar mengajar

3. Melaksanakan program belajar mengajar

4. Mengenal kemampuan anak didi

5. Menguasai landasan-landasan pendidikan

6. Mengelola intraksi belajar mengajar11

8
Jhon M Echols dan Hasan Shadily. Kamus Igris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1982), hlm. 581.
9
Undang-Undang RI No 14 tahun 2005. Tentang Guru Dan Dosen & Peraturan MendiknasNo 11
Tahun 2005, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm. 2-3.
10
Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 172.
MATA KULIAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN MATERI PERKULIAHAN
BAGIAN
PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN PENGOLAHAN DATA bagian 3
Oleh : Dr.Drs.H.Syafnan, M.Pd

TUGAS PENGGANTI MIND SMESTER


UNTUK PAI 1, 2, 3, 4, 5, DAN 6
Judul ? Masalah Penelitian:

“ Profesionalisme dan hubungannya dengan kinerja guru dalam kelas”

Petunjuk Kerja:

1. Judul di atas terdiri dari dua variabel yang akan dikorelasikan


2. Masing masing variabel sudah dianggap ada indikator
3. Kisi kisi yang anda buat tentu pedoman anda untuk bekerja
4. Kisi kisi angket sudah ada
5. Variabel Profesionalisme disebut Variabel X
6. Variabel Kinerja guru disebut Variabel Y
7. Sampel Penelitian minimal 30

Tugas: SESUDAH MEMPERHATIKAN BUKU Ahmad Nizar, maka:


1. Buat rumusan masalahnya menjadi tiga
2. Buatlah kerangka pikirnya
3. Rumuskan hipotesisnya, baik hipotesis nol maupun alternatif dengan
berpedoman kepada kerangka pikir yg dulunya berasal dari kajian
teori
4. Buatlah kalkulasi data perhitungan statistiknya dari variabel sehingga
anda sedang mengadakan penelitan korelasional dengan
menggunakan Rumus Produc Moment
5. Nampakkan r nya berapa sehingga jelas nampak apakah dua variabel di
atas punya hubungan yang sifnifikan
6. Tuliskan dengan singkat kesimpulan dari penelitian ini
7. SESUDAH SELESAI DIBUAT MAKA DIKUMPULKAN KEPADA
KETUA MASING MASING UNTUK DIKIRIM KEPADA DOSEN VIA
WA.
11
Ibid., hlm.57
MATA KULIAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN MATERI PERKULIAHAN
BAGIAN
PENYUSUNAN INSTRUMEN, PENGOLAHAN DATA,
DAN PENYUSUNAN LAPORAN, (BAGIAN KE -4)
Oleh : Dr.Drs.H.Syafnan, M.Pd

A. AFLIKASI PENELITIAN SURVEY


Setelah kita selesai melakukan aflikasi penelitian korelasional, maka
pada kesempatan ini kita akan mulai lagi dengan aflikasi penelitian
survey.
Penelitian survey akan terasa lebih simpel dibanding dengan penelitian
korelasional, dan akan lebih mudah dilakukan.

B. Langkah Penelitian Survey


Secara umum langkah langkah penelitian survey, minimalnya harus
dilakukan:
a. Perumusan masalah yang jelas
b. Identifikasi target populasi
c. Penentuan sampel
d. Perumusan instrumen
e. Analisis data
f. Penyusunan laporan
C. Ulasan
a. Perumusan masalah yang jelas
Saya bantu untuk merumuskan masalahnya , menjadi:
“ Survey Kepedulian Orang Tua Terhadap Pembinaan Live Skill bagi
anak mereka yang sedang duduk di Kelas Rendah Sekolah Dasar/MI
Negeri “.
b. Identifikasi target populasi
Populasi yang diambil adalah setiap orang tua yang ada di kampung
tempat tinggalnya mahasiswa dimana anak mereka sedang duduk
di kelas rendah SD (kelas 1,2, dan 3 SD), dan boleh diambil SD
Swasta.
c. Penentuan Sampel
Penentuan sampel, yaitu ditetapkan saja minimal 30 orang dari
populasi yang ada, dan penentuan sampel dalam penelitian ini
tentunya paling sedikit 30 orang dan paling banyak 40 orang. Untuk
lebih proporsional area sampling, maka diambil 10 orang orang tua
yang anak mereka masih duduk di kelas rendah.
d. Perumusan Instrumen
Instrumen yang akan disusun berpedoman kepada Indikator yang
ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif semisal survey ini boleh saja
indikator ini dari hasil pemikiran tanpa sumber buku. Indikator pada
kesempatan ini dilahirkan sebagai berikut:
Indikator Pelaksanaa Live Skill:
1. Dapat bangun pagi sekitar pukul 5 – 5.30
2. Dapat menunaikan sholad subuh tepat waktu
3. Dapat membereskan tempat tidur ketika bangun pagi
4. Dapat melakukan mandi cuci, dan menggunakan toilet ketika
pagi hari dengan penggunaan waktu sekitar 45 menit
5. Dapat menguruskan makanan pagi minimal untuk dirinya sendiri
6. Dapat mengenakan pakaian sekolah dengan benar
7. Dapat mempersiapkan peralatan sekolah untuk di bawa
8. Dapat berangkat ke sekolah 30 menit sebelum masuk ke kelas
9. Dapat sampai di rumah antara pukul 14 – 14.30
10.Dapat menunaikan sholad zuhur tepat waktu
11.Dapat menguruskan makanan siang minimal untuk dirinya sendiri
12.Dapat menggunakan waktu untuk beristirahat sebelum awal
waktu sholad asar.
13.Dapat membuka pelajaran di rumah sesudah waktu asar
14.Dapat menunaikan sholad magrib tepat waktu
15.Dapat menguruskan makan sore/malam minimal untuk diri sendiri
16.Dapat menunaikan sholad isha di awal waktu
17.Dapat membaca kitab suci satu halaman sesudah sholad isha
18.Dapat membuka pelajaran di rumah menjelang tidur
19.Dapat bercengkerama dengan orang tua dan saudara di rumah
20.Dapat mengerjakan doa sebelum tidur malam.
e. Analisis Data
Sebelum dilakukan analisa data, maka indikator tertulis di atas harus
dilanjutkan menjadi instrumen angket, atau Pedoman wawancara
berbentuk daftar cek.
e.1. Berikut ini dijelaskan penyusunan angket:
indikator pertama akan menjadi angket dengan pilihan jawaban
ada 3 scala/ tingkatan, yaitu: a. Peduli; b. Kurang peduli; c. Tidak
peduli.
e.2.berdasarkan angket e.1 akan ditunjukkan pengolahan datanya
(analisa datanya) dengan persentase ( % ) dengan penjelasan
sebagai berikut:
bila sampel yang sudah ditetapkan di atas tadi sejumlah 30
orang orang tua, maka lihatlah tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1
Kepedulian 30 Orang Tua terhadap ketepatan
bangun pagi anak mereka pukul 5 – 5.30

No.angket Peduli Kurang Tidak


Peduli Peduli
1. Dapat bangun pagi sekitar 10 15 5
pukul 5 – 5.30 (33,33(5) (50 %) (16,66%)

Berdasarkan data pada tabel no.1 di atas, oang tua yang peduli
terhadap ketepatan bangun pagi anak mereka adalah 10 dari 30
orang tua (33,33%); kurang peduli 15 orang (50%); dan tidak peduli 5
orang (16,66%).
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa orang tua tidak begitu
peduli terhadap ketepatan bangun pagi anak mereka.
TUGAS MAHASISWA

1. Memahami materi bagian ke empat ini


2. Menyusun /melanjutkan penyusunan instrumen angket atau
boleh berbentuk dafar cek
3. Menyebarkan instrumen kepada 30 orang tua yang memiliki anak
yang sedang duduk di kelas rendah SD/MI (kelas 1, 2, atau 3) yang
daerahnya di tempat tinggal mahasiswa yang bersangkutan
4. Membuat pengolahan datanya seperti yang sudah dicontohkan
di atas, dan jumlah sampel minimal 30 orang tua, dan boleh lebih
5. Membuat rekapitulasi data pada tabel ke -31
6. Memberi hasil kerjanya kepada Ketua Kelas untuk dikirim
kepada dosen pengasuh mata kuliah.
7. Materi dan tugas ini adalah untuk pertemuan minggu ke dua
dan ketiga Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai