Jml = 14
D. Menyusun Instrumen
Penyusunan instrumen terlebih dulu harus ditetapkan instrumen apa
yang mau disusun. Bila mana judul yang diteliti adalah seumpama: “
Survey tingkat profesionalisme guru SMP di kota padngsidimpua “, maka
instrumen yang lebih tepat dipakai adalah instrumen angket.
Berikut ini contoh penyusunan item angkat:
14. saya memberi tindakan lanjutan tentang apa yang harus dikerjakan
siswa di rumah atau di luar kelas yang bermanfaat untuk m
pemantapkan penguasaan materi ajar yang barusan disampaikan.
1. item nomor 1, 2, dan 3 disusun berasal dari kisi kisi instrumrn di atas,
dan pilihan jawabannya ditetapkan lima (5 scala) yang dimodofikasi
setelah mengadopsi pendapat Rensis Likker
2. selalu , skornya = 4, sering = 3, kadang = 2, jarang = 1, tidak pernah = 0
TUGAS ANDA:
1. Kinerja Guru
Pelaksanaan tugas yang berhasil optimal merupakan ciri kinerja yang baik,
seterusnya ada capaian yang terukur yang dapat dilihat dari upaya kerja.1
Guru adalah salah satu komponen dalam proses dalam belajar mengajar, untuk
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai Pustaka,
1995), hlm. 503.
memberikan pengarahan dan penuntun siswa dalam belajar yang menjadi tanggung
jawabnya.2
Guru harus komit dianggap saleh untuk mengartikan kinerja sebagai hasil yang
Kartono menyebut kinerja adalah kondisi maksimal dari hasil kerja dicapai berdasarkan
jenis-jenis jenjang pekerjaan, kuantitas serta kualitas kerja dalam kurun waktu tertentu.4
Kemudian Rao juga menyatakan bahwa kinerja adalah hasil dari kemampuan
serta usaha yang digambarkan dengan menampilkan kerja sesuai dengan kualitas yang
perbedaan prestasi aktual yang dapat dicapai dengan prestasi kerja yang diharapkan.6
kontruksi multi dimensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-
faktor tersebut terdiri dari atas faktor intristik guru yang ingklud di dalamnya:
kepercayaan diri, dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru.
c. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan
dalam suatu tim kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan
anggota tim.7
2
Asmadawati,Desain Pembelajaran Agama Islam, (Padang: Rios Multicipta, 2012), hlm. 33.
3
Saleh, Peraturan Pegawai Negeri, (Jakarta: Galia Indonesia, 1980), hlm. 18.
4
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepeminpinan, ( Jakarta: CV Rajawali, 1990), hlm. 58.
5
Rao. TV. Penilaian Prestasi Kerja, (I. Mulyana, Penterjemah), (Jakarta: Pustaka Binaan Pressindo,
1992), hlm.34.
6
Malayu SP Hasibuan, Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan, (Jakarta:Mas Agung,
1994), hlm. 118.
7
Martinis Yamin, Op.Cit., hlm. 129.
Untuk lebih memahami kinerja guru pendidikan ada baiknya penulis
kemukakan pengertian guru. Guru diartikan sebagai pengajar, istilah ini juga dipakai
siswa disekolah untuk memanggil orang yag mengajar yang dalam bahasa inggirisnya
dan dosen dijelaskan bahwa: guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
peserta didik pada pendidian anak usua dini, jalur pendidikan formal pendidikan dasar
Dari devenisi di atas maka dapat diketahui bahwa guru disebut juga sebagai
pendidik. Pendidik dalam arti yang umum adalah orang yang bertanggung jawab atas
dimaksud dengan kinerja guru dalam penelitian ini adalah hasil kerja yang dicapai
oleh guru dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab yang
1. Menguasai bahan
8
Jhon M Echols dan Hasan Shadily. Kamus Igris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1982), hlm. 581.
9
Undang-Undang RI No 14 tahun 2005. Tentang Guru Dan Dosen & Peraturan MendiknasNo 11
Tahun 2005, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm. 2-3.
10
Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 172.
MATA KULIAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN MATERI PERKULIAHAN
BAGIAN
PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN PENGOLAHAN DATA bagian 3
Oleh : Dr.Drs.H.Syafnan, M.Pd
Petunjuk Kerja:
Tabel 1
Kepedulian 30 Orang Tua terhadap ketepatan
bangun pagi anak mereka pukul 5 – 5.30
Berdasarkan data pada tabel no.1 di atas, oang tua yang peduli
terhadap ketepatan bangun pagi anak mereka adalah 10 dari 30
orang tua (33,33%); kurang peduli 15 orang (50%); dan tidak peduli 5
orang (16,66%).
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa orang tua tidak begitu
peduli terhadap ketepatan bangun pagi anak mereka.
TUGAS MAHASISWA