Anda di halaman 1dari 5

NAMA :NURAFNI KUTAILAH LUBIS

NIM : 1811011238
PRODI : PAI
SEMESTER : V/A

A.

B. Pengertian Puasa Nazar hal wajib, mubah, makruh, apalagi


haram.
Puasa Nazar adalah puasa
yang wajib dilakukan oleh Amalan dengan hukum
seseorang sesuai dengan yang sunnah atau fardhu kifayah yang
dinazarkannya. Aisyah ra bisa dijadikan nazar. Misalnya
menuturkan bahwa Rasulullah berpuasa atau bersedekah.
bersabda, ”Barangsiapa yang Dengan melakukan nazar, ibadah
bernazar untuk taat kepada Allah yang awalnya berhukum sunnah
maka hendaklah ia mentaati-Nya atau fardhu kifayah menjadi
dan barangsiapa yang bernazar berhukum wajib bagi orang
untuk maksiat terhadap Allah maka tersebut. Sedekah atau puasa
janganlah dia maksiat terhadap- sunnah yang tadinya tidak harus
Nya” (HR.Bukhari). dilakukan, setelah menjadi nazar
maka tidak boleh ditinggalkan.
Secara bahasa, arti dari
‘nazar’ adalah janji untuk Nazar akan sah jika lafaz
melakukan hal baik atau hal buruk. nazar mengandung kepastian
Dalam Islam, Nazar berarti untuk melakukan suatu hal.
kesanggupan seseorang Misalnya, “saya bernazar akan
melakukan suatu ibadah yang berpuasa Daud”, atau “Jika saya
bukan merupakan ibadah wajib. mendapat keuntungan sebesar Rp
Nazar tidak sah jika menjanjikan 1 Milyar, saya akan bersedekah Rp
100 juta”. Lafaz yang tidak
mengandung kesanggupan tidak D. Kifarat Nazar (Nazar
bisa disebut nazar. Misalnya jika yang Tidak di Lakukan)
kalimat nazar masih mengandung
kata “mungkin”, atau “bisa jadi”.

C. Niat Puasa Nazar Arab,


Latin, dan Artinya

Apabila suatu Nazar tidak bisa


Melaksanakan puasa nazar ditunaikan oleh seseorang, maka
sama dengan melakukan puasa- diwajibkan baginya untuk membayar
puasa yang lain, baik sunnah maupun kafarat berupa memberi makan
wajib. hanya saja dibedakan oleh niat kepada 10 orang miskin atau memberi
untuk melakukan puasa nazar. puasa pakaian kepada mereka atau
nazar dapat dilakukan dengan cara membebaskan budak. dan jika dirinya
berniat untuk melakukan puasa tidak menyanggupinya, maka
sebagai pelaksanaan dari sesuatu diwajibkan baginya untuk berpuasa
yang kita janjikan sebelumnya. selama tiga hari. dalam hal ini Allah
SWT berfirman dalam QS. al-maidah
[5]:89

‫ِ???ذ ُك ُم هّللا ُ ِب???اللَّ ْغ ِو فِي أَ ْي َم???ا ِن ُك ْم‬


ُ ‫الَ ي َُؤاخ‬
‫ار ُت ? ُه‬
َ ‫?ان َف َك َّف‬ َ ?‫?ذ ُكم? ِب َم??ا َع َّقد ُّت ُم األَ ْي َم‬
ُ ?‫َولَكِن ي َُؤا ِخ‬
َ ‫ِين مِنْ أَ ْوسَطِ َما ُت ْط ِعم‬
‫ُون‬ َ ‫إِ ْط َعا ُم َع َش َر ِة َم َساك‬ E. Keutamaan, Manfaat,
‫أَهْ لِي ُك ْم أَ ْو ك ِْس?? َو ُت ُه ْ?م أَ ْو َتحْ ِري?? ُر َر َق َب?? ٍة َف َمن لَّ ْم‬ dan Hikmah Puasa Nazar

‫ارةُ أَ ْي َم??ا ِن ُك ْم إِ َذا‬ َ ?ِ‫َّام َذل‬


َ ‫?ك َك َّف‬ َ
ٍ ‫َي ِج ْد َفصِ َيا ُم َثالَ َث ِة أي‬
‫ك ُي َبيِّنُ هّللا ُ لَ ُك ْم‬ َ ِ‫??ذل‬َ ‫ظ??و ْا أَ ْي َم??ا َن ُك ْ?م َك‬
ُ ‫َحلَ ْف ُت ْم َواحْ َف‬

َ ‫آ َيا ِت ِه لَ َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر‬


‫ُون‬

Allah tidak menghukum kamu


disebabkan oleh sumpah-sumpahmu
yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah). Tetapi dia menghukum
kamu disebabkan oleh Sumpah 1. Akan Memunculkan Sikap
Sumpah Yang Kamu sengaja. Maka Bersyukur Kepada Allah
kafarat (melanggar) Sumpah itu ialah Setiap puasa nazar yang dilakukan
memberi makan 10 orang miskin yaitu seseorang selalu bersamaan
dari makanan yang bisa kamu berikan dengan niat untuk melakukan
kepada keluargamu atau memberi Nazar Tersebut, karena telah
pakaian kepada mereka atau berhasil dalam sebuah pencapaian
memerdekakan seorang budak. tertentu atau mendapat nikmat lain.
Oleh karena itu, melakukan puasa
Barangsiapa tidak sanggup
nazar merupakan ungkapan rasa
melakukan yang demikian, maka
syukur kita kepada Allah SWT, atas
kafaratnya puasa selama tiga hari.
segala nikmat dan keberhasilan
yang demikian itu adalah kafarat
yang didapatkan. melaksanakan
Sumpah-sumpahmu bila kamu
puasa nazar bukan hanya sebagai
bersumpah (Dan Kamu melanggar).
sebuah kewajiban, tetapi juga
dan, jagalah sumpahmu. demikian
sebagai bentuk tanggung jawab
Allah menerangkan kepadamu
dan syukur atas nikmat yang telah
hukum-hukumnya agar kamu
diterima.
bersyukur (kepadanya). (QS. al-
maidah [5]:89
Dengan demikian, jika kita selalu SWT adalah dosa. agar kita tidak
bersyukur kepada Allah SWT atas tergolong orang yang berdosa,
nikmat dan keberhasilan, maka hendaknya Nazar puasa yang kita
sesungguhnya Allah SWT akan lakukan menjadi sebuah pelajaran
menambah nikmat yang lebih untuk menepati janji terlebih janji
berlimpah. Selain itu syukur kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha
merupakan sebuah bentuk dari menjaga dan selalu memberikan
rasa terima kasih kita kepada Allah rahmat kepada manusia, maka tidak
SWT atas nikmat yang tidak ada alasan untuk tidak menepati janji
terhingga darinya. yang kita buat sendiri kepada Allah
Seseorang yang melakukan puasa SWT.
nazar hendaknya tidak hanya Selalu akan ada kekhawatiran
menggugurkan kewajiban, akan jika kita lalai pada janji yang kita buat
tetapi juga ada niat syukur dan kepada Allah SWT. jika kita lalai pada
yang ikhlas dari kita kepada Allah janji tersebut, sangat mungkin Allah
SWT. sehingga kita termasuk SWT akan menukar nikmat yang telah
orang yang melakukan kebijakan kita terima tersebut menjadi bencana
yang mempunyai untung berlipat yang menyengsarakan kita sendiri.
dihadapan Allah SWT. Selain itu, dengan puasa nazar ini,
kita juga dapat manfaat untuk belajar
2. Menjadi Orang yang Tepat Janji
tepat janji pada setiap janji dalam
Puasa nazar merupakan janji
hubungan sosial. jika tidak, maka kita
yang dibuat dan diikrarkan seseorang
tidak akan pernah mendapatkan
pada dirinya sendiri dengan Allah
kepercayaan dalam segala hal,
SWT. dengan demikian, belajar
sehingga yang rugi tetap orang tidak
menepati janji Atau ikrar tersebut
mampu menepati janji tersebut.
merupakan sikap yang sangat baik
demikian salah satu faedah puasa
untuk membuat seseorang menjadi
nazar yang mesti kita sadari.
tanggung jawab terhadap janjinya.
Orang yang berjanji, akan tetapi tidak
ditepati, jelas merupakan sebuah
dusta dan nilainya dihadapan Allah
3. Dikaruniai Nikmat yang Lebih
Baik
Karena puasa ini merupakan
ungkapan rasa syukur kepada Allah
SWT, maka sungguh Allah SWT
sangat mengetahui cara memberikan
imbalan bagi mereka yang selalu
bersyukur atas setiap Nikmat apapun
yang dianugerahkan kepada kita.
sehingga ketika kita melakukan puasa
nazar dengan penuh keikhlasan,
jangan khawatir Allah SWT
membiarkan kita. akan tetapi, Allah
SWT akan melipat gandakan menjadi
nikmat yang luar biasa besarnya.
Begitu juga sebaliknya, jika seorang
hamba yang diberikan nikmat akan
tetapi ia tidak bersyukur atau
menggunakan nikmat itu pada jalan
yang tidak diridhoinya maka sungguh
Allah SWT sangat mengerti dan
memperlakukan orang yang demikian.

Anda mungkin juga menyukai