B. Pengertian Puasa Nazar hal wajib, mubah, makruh, apalagi
haram. Puasa Nazar adalah puasa yang wajib dilakukan oleh Amalan dengan hukum seseorang sesuai dengan yang sunnah atau fardhu kifayah yang dinazarkannya. Aisyah ra bisa dijadikan nazar. Misalnya menuturkan bahwa Rasulullah berpuasa atau bersedekah. bersabda, ”Barangsiapa yang Dengan melakukan nazar, ibadah bernazar untuk taat kepada Allah yang awalnya berhukum sunnah maka hendaklah ia mentaati-Nya atau fardhu kifayah menjadi dan barangsiapa yang bernazar berhukum wajib bagi orang untuk maksiat terhadap Allah maka tersebut. Sedekah atau puasa janganlah dia maksiat terhadap- sunnah yang tadinya tidak harus Nya” (HR.Bukhari). dilakukan, setelah menjadi nazar maka tidak boleh ditinggalkan. Secara bahasa, arti dari ‘nazar’ adalah janji untuk Nazar akan sah jika lafaz melakukan hal baik atau hal buruk. nazar mengandung kepastian Dalam Islam, Nazar berarti untuk melakukan suatu hal. kesanggupan seseorang Misalnya, “saya bernazar akan melakukan suatu ibadah yang berpuasa Daud”, atau “Jika saya bukan merupakan ibadah wajib. mendapat keuntungan sebesar Rp Nazar tidak sah jika menjanjikan 1 Milyar, saya akan bersedekah Rp 100 juta”. Lafaz yang tidak mengandung kesanggupan tidak D. Kifarat Nazar (Nazar bisa disebut nazar. Misalnya jika yang Tidak di Lakukan) kalimat nazar masih mengandung kata “mungkin”, atau “bisa jadi”.
C. Niat Puasa Nazar Arab,
Latin, dan Artinya
Apabila suatu Nazar tidak bisa
Melaksanakan puasa nazar ditunaikan oleh seseorang, maka sama dengan melakukan puasa- diwajibkan baginya untuk membayar puasa yang lain, baik sunnah maupun kafarat berupa memberi makan wajib. hanya saja dibedakan oleh niat kepada 10 orang miskin atau memberi untuk melakukan puasa nazar. puasa pakaian kepada mereka atau nazar dapat dilakukan dengan cara membebaskan budak. dan jika dirinya berniat untuk melakukan puasa tidak menyanggupinya, maka sebagai pelaksanaan dari sesuatu diwajibkan baginya untuk berpuasa yang kita janjikan sebelumnya. selama tiga hari. dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam QS. al-maidah [5]:89
disebabkan oleh sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah). Tetapi dia menghukum kamu disebabkan oleh Sumpah 1. Akan Memunculkan Sikap Sumpah Yang Kamu sengaja. Maka Bersyukur Kepada Allah kafarat (melanggar) Sumpah itu ialah Setiap puasa nazar yang dilakukan memberi makan 10 orang miskin yaitu seseorang selalu bersamaan dari makanan yang bisa kamu berikan dengan niat untuk melakukan kepada keluargamu atau memberi Nazar Tersebut, karena telah pakaian kepada mereka atau berhasil dalam sebuah pencapaian memerdekakan seorang budak. tertentu atau mendapat nikmat lain. Oleh karena itu, melakukan puasa Barangsiapa tidak sanggup nazar merupakan ungkapan rasa melakukan yang demikian, maka syukur kita kepada Allah SWT, atas kafaratnya puasa selama tiga hari. segala nikmat dan keberhasilan yang demikian itu adalah kafarat yang didapatkan. melaksanakan Sumpah-sumpahmu bila kamu puasa nazar bukan hanya sebagai bersumpah (Dan Kamu melanggar). sebuah kewajiban, tetapi juga dan, jagalah sumpahmu. demikian sebagai bentuk tanggung jawab Allah menerangkan kepadamu dan syukur atas nikmat yang telah hukum-hukumnya agar kamu diterima. bersyukur (kepadanya). (QS. al- maidah [5]:89 Dengan demikian, jika kita selalu SWT adalah dosa. agar kita tidak bersyukur kepada Allah SWT atas tergolong orang yang berdosa, nikmat dan keberhasilan, maka hendaknya Nazar puasa yang kita sesungguhnya Allah SWT akan lakukan menjadi sebuah pelajaran menambah nikmat yang lebih untuk menepati janji terlebih janji berlimpah. Selain itu syukur kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha merupakan sebuah bentuk dari menjaga dan selalu memberikan rasa terima kasih kita kepada Allah rahmat kepada manusia, maka tidak SWT atas nikmat yang tidak ada alasan untuk tidak menepati janji terhingga darinya. yang kita buat sendiri kepada Allah Seseorang yang melakukan puasa SWT. nazar hendaknya tidak hanya Selalu akan ada kekhawatiran menggugurkan kewajiban, akan jika kita lalai pada janji yang kita buat tetapi juga ada niat syukur dan kepada Allah SWT. jika kita lalai pada yang ikhlas dari kita kepada Allah janji tersebut, sangat mungkin Allah SWT. sehingga kita termasuk SWT akan menukar nikmat yang telah orang yang melakukan kebijakan kita terima tersebut menjadi bencana yang mempunyai untung berlipat yang menyengsarakan kita sendiri. dihadapan Allah SWT. Selain itu, dengan puasa nazar ini, kita juga dapat manfaat untuk belajar 2. Menjadi Orang yang Tepat Janji tepat janji pada setiap janji dalam Puasa nazar merupakan janji hubungan sosial. jika tidak, maka kita yang dibuat dan diikrarkan seseorang tidak akan pernah mendapatkan pada dirinya sendiri dengan Allah kepercayaan dalam segala hal, SWT. dengan demikian, belajar sehingga yang rugi tetap orang tidak menepati janji Atau ikrar tersebut mampu menepati janji tersebut. merupakan sikap yang sangat baik demikian salah satu faedah puasa untuk membuat seseorang menjadi nazar yang mesti kita sadari. tanggung jawab terhadap janjinya. Orang yang berjanji, akan tetapi tidak ditepati, jelas merupakan sebuah dusta dan nilainya dihadapan Allah 3. Dikaruniai Nikmat yang Lebih Baik Karena puasa ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, maka sungguh Allah SWT sangat mengetahui cara memberikan imbalan bagi mereka yang selalu bersyukur atas setiap Nikmat apapun yang dianugerahkan kepada kita. sehingga ketika kita melakukan puasa nazar dengan penuh keikhlasan, jangan khawatir Allah SWT membiarkan kita. akan tetapi, Allah SWT akan melipat gandakan menjadi nikmat yang luar biasa besarnya. Begitu juga sebaliknya, jika seorang hamba yang diberikan nikmat akan tetapi ia tidak bersyukur atau menggunakan nikmat itu pada jalan yang tidak diridhoinya maka sungguh Allah SWT sangat mengerti dan memperlakukan orang yang demikian.