Anda di halaman 1dari 20

BAB I

KONSEP DASAR MANAJEMEN

A. Pendahuluan
Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa
Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau
tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara
mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi
bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya .
Kegiatan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari bagaimana
berinteraksi dengan orang lain. Dalam lingkungan kerja, seseorang
harus mampu berinteraksi, bekerja sama dan menyesuaikan dengan
orang lain untuk mencapai sebuah tujuan. Dengan demikian maka
aktivitas ini akan membawa seseorang pada tatanan yang lebih
baik.
Dalam lingkungan kerja, seseorang harus mampu mengelola setiap
pekerjaan agar bisa terlaksana dengan baik. Tentunya ini terkait
dengan bagaimana seseorang mengetahui dan mampu
melaksanakan manajemen yang baik.
Manajemen yang baik hanya bila seseorang mengetahui dan
mampu melaksanakan manajemen bersdasarkan teori dan praktek.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa manajemen yang
baik hanya mungkin terjadi apabila kita mengerti apa sebenarnya
manajemen, fungsi manajemen, peran manajemen dalam
lingkungan organisasi. Karena konsep-konsep manajemen yang
baik, harus dikuasai oleh seorang terutama seorang menejer selaku
pengambil keputusan dalam sebuah organisasi.

1
2

Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi,


mengarah-kan, mengoordinasikan serta mengawasi kegiatan
mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi atau
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Stoner).
Manajemen merupakan ilmu dan seni dimana terdapat 4
utama fungsi yaitu dalam manajemen: Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating/Directing),
dan Pengawasan (Controlling).

B. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu “manus”
yang berarti tangan dan “agree” yang berarti melakukan. Kata-
kata ini digabung menjadi satu kesatuan kata yang berupa kata
kerja yaitu “manager” yang artinya menangani. Manager diartikan
dalam bahasa Inggris bentuk kata kerjanya to manage, dengan kata
benda management, dan manager untuk orang yang melakukan
kegiatan manajemen. Akhirnya manajemen dapat diartikan ke
dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelola
(Usman, 2008:4).
Manajemen pada hakikatnya dapat dipahami sebagai proses
kerja sama dua orang atau lebih dengan menggunakan sumber
daya yang dimiliki oleh organisasi untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Pengertian manajemen seperti yang telah dijelaskan
diatas, mungkin dapat diterima oleh masyarakat secara umum,
namun pada prinsipnya pengertian manajemen masih sangat
tergantung pada sudut pandang maisng-masing orang. Oleh karena
itu, untuk mempermudah pemahaman mengenai pengertian
manajemen dan pandangan para ahli mengenai manajemen.
3

Manajemen menurut Parker (Stoner & Freeman,2000) ialah


seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of
getting things done through people). Meskipun banyak defenisi
manajemen yang telah di ungkap para ahli sesuai dengan
pandangan dan pendekatannya masing-masing, seperti Barnard
(1938), Terry (1960), Gray (1982), Manullang (1983),
Gitosudarmo (1984), Sukiswa (1986), Siregar & Samadhi (1997),
Hitt, el al. (1989), Schermerhon (1996), Wright & Noe (1996),
Fattah ( 1996), Matteson & Ivancevich (1996), Handoko (2003),
Gibson (2003), Dressler (2003), dan Casio (2003), namun tidak
satu pun yang memuaskan. Walaupun demikian, esensi manajemen
dapat dipandang, baik sebagai proses (fungsi) maupun sebagai
tugas (task).
Manajemen dalam arti luas adalah perncanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif da efesien (dalam
arti luas). Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen
sekolah/madrasah yang meliputi: perncanaan program
sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah,
kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi, dan
sistem informasi sekolah/madrasah.
Manajemen merupakan suatu proses atau kerangka kerja
yang melibatkan bimbingan atau penghargaan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-
maksud yang nyata (Tery & Rue, 2009:1). Sebagaimana diuraikan
Fatah (2006:1), bahwa manajemen diartikan sebagai proses
merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya
organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai
secara efektif dan efesien. Manajemen hanya merupakan alat untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Selanjutnya, Hasibuan (2009:1)
menegaskan, manajemen yang baik akan memudahkan
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan
manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen
4

akan dapat ditingkatkan. Adapun unsur-unsur manajemen itu


terdiri dari: man, money, method, mechines, materials, dan market,
atau singkatan 6 M. Manajemen adalah ilmu dan seni mengetur
prospek pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Artinya manajemen bertumpu pada proses pengelola
sumber daya organisasi baik manusia, struktur, keuangan, mesin,
metode, material dan pemasaran yang pada akhirnya membutuhkan
suatu tindakan manajemen sehingga unsur-unsur sebagaimana
yang diutarakan diatas, dapat secara optimal mendorong kemajuan
organisasi atau perusahaan. Masih dalam kaitan dengan pengertian
manajemen, Hiriyappa (2009:9) menyajikan beberapa pandangan
ahli manajemen sebagai berikut:
 Peter Drucker: manajemen adalah suatu fungsi, suatu
disiplin, dan suatu tugas yag harus dilakukan dan sebagai
praktik disiplin manejer, dalam melaksanakan funsi dan
mengemban tugas.
 Joseph Massie: manajemen adalah proses dimana
berlangsung kerjasama kelompok sebagai tindakan yang
mengarah pada suatu tujuan bersama.
 Theo Haimann & William Scott: manajemen adalah
proses sosial dan teknis yang memanfaatkan sumber daya,
mempengaruhi dan memfasilitasi tindakan manusia yang
menuntut tercapainya tujuan organisasi.
 Henry Sisk: manajmen adalah koordinasi dari semua
sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian dalam
rangka mencapai tujuan.
 Dalton McFarland: manajemen adalah proses dengan
mana manejer secara langsung, memelihara dan
mengoperasionalisasi tujuan organisasi secara sistematis,
dan mengorganisasikan usaha kerja manusia.
5

Menurut Hamalik (2006:16), manajemen adalah suatu


disiplin ilmu yang memiliki objek studi, sistematika, metode, dan
pendekatan. Dalam kerangka ini, ilmu manajemen didukung oleh
disiplin-disiplin ilmu lainnya, seperti filsafat, psikologi,
pendidikan, sosiologi, ekonomo, sosial budaya, teknologi dan
sebagainya. Manajemen adalah suatu proses sosial yang
berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan
manusia lain serta sumber-sumber lainnya., menggunakan metode
yang efesien dan efektif untuk mencapai tujua yang ditentukan.
Sebelumnya. Bertitik tolak dari rumusan tersebut, maka ada
beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. Sebagaimana yang
dijelaskan di bawah ini.
1. Manajemen merupakan suatu proses sosial yang merupakan
proses kerja sama antara dua orang atau lebih secara
formal.
2. Manajemen dilaksanakan dengan bantuan denga sumber-
sumber yakni: sumber manusia, sumber material, sumber
daya dan sumber informasi.
3. Manajemen dilaksanakan dengan metode kerja tertentu
yang efesien dan efektif dari segi tenaga, dana, waktu, dan
sebagainya.
4. Manajemen mengacu ke pencapaian tujuan tertentu, yang
telah di tentukan sebelumnya.
6

Ilmu Kealaman
(Hukum
Kausalitas)
Social Filsafat
Budaya (manusia yang
(Nilai dan ideal)
Norma)
Ekonomi Psikologi
(produksi dan (perilaku
distribusi) Ilmu manusia)
Manajeme
Sosiologi n Pendidikan(pengem
(masyarakat dan
bangan potensi
gejala social)
peserta didik)
Hukum sosial Ilmu Perilaku
(hukum normatif) (hukum
probabilitas)
Gambar 1.1 kerangka studi ilmu manajemen
dilihat dari sudut ilmu kealaman, ilmu social, dan
ilmu perilaku Hamalik (2006:29).

Manajemen merupakan serangkaian proses yang terdiri atas


perencanaan (planning), engorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), penawasan (controlling), dan penganggaran
(budgeting) (Nawawi, 2003:52). Menurut Mulyono (2008:18),
manajemen adalah sebuah proses yang khas terdiri dari
perncanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan serta
evaluasi yang dilakukan pihak pegelola organisasi untuk mencapai
tujuan bersama dengan memberdayakan sumber daya manusia dab
sumber daya lainnya. Dalam arti lain, manajemen adalah
pegelolaan usaha,kepengurusan, ketatalaksanaan, penggunaan
sumber daya manusia dan sumber daya alam secara efektif untuk
mencapai sasaran organisasi yang diinginkan. Dengan demikian
Mulyono menyimpulkan bahwa:
 Sebagai suatu system, manajemen adalah suatu kerangka
kerja yang terdiri dari berbagai komponen yang secara
7

keseluruhan saling berkaitan dan terorganisir dalam rangka


mencapai tujuan.
 Sebagai proses, manajemen adalahserangkaiaan tahap
kegiatan yang diarahkan pada pencapaiaan tujuan dengan
memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin.
 Sebagai suatu ilmu pengetahuan, manajemen adalah suatu
ilmu interdisipliner dengan menggunakan bantuan ilmu
social, filsafat, psikologi, antropologi dan lain-lain.
 Sebagai suatu profesi, manajemen merupakan bidang
pekerjaan atau keahlian tertentu yang dapat disejajarkan
dengan bidang kedokteran, hukum, dan sebagainya.
 Sebagai suatu fungsi, manajemen adalah proses fungsi
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.

C. Manajemen dalam konteks pembelajaran


1. Pengertian manajemen
Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan
khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang
lain atau melaui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.
Manajemen merupakan suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau penghargaan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-
maksud yang nyata (Tery & Rue, 2009:1). Sebagaimana
diuraikan Fatah (2006:1), bahwa manajemen diartikan sebagai
proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar
tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien.
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Selanjutnya, Hasibuan (2009:1) menegaskan,
manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
8

2. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya membelajarakan siswa-
siswa belajar. Pembelajaran juga diartikan sebagai sebuah
perubahan tingkah laku atau sikap yang disebabkan oleh
pengalaman. Belajar menurut Gagne dapat didefenisikan
sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar pada
hakekatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan
perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar
(Diknas, 2004) dari konsep belajar muncullah istilah
pembelajaran. Degeng dalam Wena (2009) mengartikan
pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Gagne dan
Briggs mendefenisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian
events (kondisi, peristiwa, kejadian, dsb) yang secara sengaja
dirancang untuk mempengaruhi pembelajar, sehingga proses
belajarnya dapat berlangsuang mudah (Diknas,2004).
3. Pengertian manajemen pembelajaran
Manajemen pembelajaran adalah segala usaha
pengaturan proses belajar mengajar, dalam rangka tercapainya
proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Pada
dasarnya, manajemen pembelajaran merupakan pengaturan
semua kegiatan pembelajaran, baik kegiatan pembelajaran
yang dikategorikan dalam kurikulum inti maupun penunjang,
berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan sebelumnya; oleh
Kementrian Pendidikan Nasional atau Kementrian Agama.
Menurut Ibrahim Bafadhal, manajemen pembelajaran
adalah segala usaha pengaturan proses belajar mengajar dalam
rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan
efisien. Manajemen program pembelajaran sering disebut
dengan manajemen kurikulum dan pembelajaran.
Pengertian manajemen pembelajaran demikian dapat
diartikan secara luas, dalam arti mencakup keseluruhan
kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai dari
9

perencanaan pembelajaran sampai pada penilaian


pembelajaran. Pendapat lain menyatakan bahwa manajemen
pembelajaran merupakan bagian dari strategi pengelolaan
pembelajaran.
Manajemen pembelajaran dapat juga diartikan sebagai
usaha ke arah pencapaian tujuan-tujuan melalui aktivitas-
aktivitas orang lain atau membuat sesuatu dikerjakan oleh
orang-orang lain, berupa peningkatan minat, perhatian,
kesenangan, dan latar belakang siswa (orang yang belajar),
dengan memperluas cakupan aktivitas (tidak terlalu dibatasi),
serta mengarah kepada pengembangan gaya hidup di masa
mendatang.
Pengertian manajemen pembelajaran dapat diartikan
secara luas, dalam arti mencakup keseluruhan kegiatan
bagaimana membelajarkan siswa mulai dari perencanaan
pembelajaran sampai pada penilaian pembelajaran. Pendapat
lain menyatakan bahwa manajemen pembelajaran merupakan
bagian dari strategi pengelolaan pembelajaran.
Berpijak dari pernyataan-pernyataan terkait definisi
manajemen pembelajaran tersebut, maka dapat dibedakan
antara pengertian manajemen pembelajaran dalam arti luas dan
manajemen pembelajaran dalam arti sempit.
Manajemen pembelajaran dalam arti luas adalah
serangkaian proses kegiatan mengelola bagaimana
membelajarkan pembelajar peserta didik dengan diawali
dengan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
atau pengendalian, dan penilaian. Sedangkan manajemen
pembelajaran dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang
perlu dikelola pendidik selama terjadinya interaksi dengan
peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa manajemen pembelajaran
merupakan kegiatan mengelola proses pembelajaran, sehingga
10

manajemen pembelajaran merupakan salah satu bagian dari


serangkaian kegiatan dalam manajemen pendidikan.
Manajemen pembelajaran, yang bertindak sebagai
manajer adalah guru atau pendidik.Sehingga dengan demikian,
pendidik memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk
melakukan beberapa langkah kegiatan manajemen yang
meliputi merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan
pembelajaran, mengendalikan (mengarahkan) serta
mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
Kegiatan merencanakan pembelajaran, pendidik
menentukan tujuan pembelajaran, yakni tujuan yang ingin
dicapai setelah terjadinya proses-kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari aspek,
yaitu apa yang dilakukan peserta didik dan apa yang dilakukan
pendidik. Oleh karena itulah, untuk mendapatkan proses
pembelajaran yang berkualitas dan maksimal, maka dibutuhkan
adanya perencanaan.
Kenyataanya, manajemen pembelajaran merupakan
bagian penting dalam proses pembelajaran dan pendidikan.
Sehingga dalam manajemen pembelajaran pun memiliki
beberapa kegiatan dan hal-hal penting untuk diperhatikan.
Beberapa bagian terpenting dalam manajemen pembelajaran
tersebut antara lain: penciptaan lingkungan belajar, mengajar
dan melatihkan harapan kepada peserta didik, meningkatkan
aktivitas belajar, dan meningkatkan kedisiplinan peserta didik.
Disamping itu, dalam penyusunan materi diperlukan juga
rancangan tugas ajar dalam ranah psikomotorik, dan rancangan
tugas ajar dalam ranah afektif, selain rancangan tugas ajar
dalam ranah kognitif tentunya.
Tujuan manajemen pembelajaran erat sekali dengan
tujuan pendidikan secara umum, karen manajemen pendidikan
pada hakikatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan secara optimal.Apabila dikaitkan dengan pengertian
11

manajemen pendidikan pada hakikatnya merupakan alat


mencapai tujuan. Adapun tujuan pendidikan nasional yaitu
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Tujuan pokok mempelajari manajemen pembelajaran
adalah untuk memperoleh cara, teknik dan metode yang
sebaik-baiknya dilakukan, sehingga sumber-sumber yang
sangat terbatas seperti tenaga, dana, fasilitas, material maupun
spiritual guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien.
Nanang Fattah berpendapat bahwa: “Tujuan ini tidak
tunggal bahkan jamak atau rangkap, seperti peningkatan mutu
pendidikan/lulusanya, keuntungan/profit yang tinggi,
pemenuhan kesempatan kerja membangun daera/nasional,
tanggung jawab social”. Tujuan-tujuan ini ditentukan
berdasarkan penataan dan pengkajian terhadap situasi dan
kondisi organisasi, seperti kekuatan dan kelemahan, peluang
dan ancaman.
Secara rinci tujuan manajemen pendidikan antara lain:
a) Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAIKEM).
b) terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
c) Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
d) Terbekalinya tenaga pendidikan dengan teori tentang
proses dan tugas administrasi pendidikan.
e) Teratasinya masalah mutu pendidikan
12

D. Fungsi-fungsi dan proses manajemen


Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa pengertian
manajemen yang dikenmukakan oleh para ahli cenderung berbeda
satu dengan yang lainnya, karna sangat tergantung pada sudut
pandang masing-masing. Perbedaan pandangan ini, tidak saja
menyangkut pengertian manajemen, karana dalam membahas
fungsi, ruang lingkup, pola, metode dan aktivitas manajemen,
perbedaan terdapat dimaksud semakin memperlihatkan gagasan
dan pandangan yang digunakan untuk melihat manajemen dri
aspek –aspek tertentu sesuai dengan kebutuhan dan manfaat.
Pembahasan fungsi-fungsi manajemen misalnya, bidang
industri memiliki pandangan berbeda dengan dunia pendidikan.
Orientasi manejer disetiap bidang juga berbeda, karena bergantung
pada tujuan akhir yang akan dicapai. Setiap rumusan tujuan,
memungkinkan penerapan fungsi-fungsi manajemen sehingga
tujuan yang ditetapkan dapat dicapai sesuai dengan kemampuan
sumber daya yang dimiliki oleh organisasi. Organisasi yang
menekankan tujuaannya untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya mislnyaa akan merumuskan fungsi-fungsi
manajemennya berbeda dengan organisasi yang bergerak pada
bidang social atau bidang pemerintahan serta bidang-bidang
lainnya yang tidak mengejar keuntungan semata karena melayani
kepentingan umum.
Berkaitan dengan memehami fungsi-fungsi manajemen,
diperlukan tinjauan mengeai sudut pandang yang digunakan dalam
suatu proses dan aktifitas manajerial organisasi. Sebagai bahan
perbandingan, Hasibuan (2009) mengemukakan pendekatan dan
pandangan para ahli mengenai funsi-fungsi manajemen sebagai
berikut.
13

Table:1.1 Fungsi-Fungsi Manajemen (Hasibuan,2009:3)


NO G.R. Terry John F. Mee Louis A. Allen MC.Namara
1 Planning Planning Leading Planning
2 Organizing Organizing Planning Programming
3 Actuinting Motivating Organizing Budgeting
4 Controlling Controlling Controlling System
NO Hendri Fayol Harold Koontz Cryiil S.P. Siagian Oey Liang Lee
O’Donnel
1 Planning Planning Planning Perencanaan
2 Organizing Organizing Organizing Pengorganisasian
3 Commanding Staffing Motivating Pengarahan
4 Coordinating Directing Controlling Pengorganisasian
5 Cotroling Controlling Evaluating Pengontrolan

NO W.H. Newman Luther Gullick Lyndall F. John D. Millet


Urwick
1 Planning Planning Forecasting Directing
2 Organizing Organizing Planning
3 Assembling Staffing Organizing Facilitating
Re-
4 Sources Directing Commanding
5 Directing Coordinating Coordinating
6 Controlling Reporting Controlling
7 …………. Budgeting ……………
………….

Table 1.1 di atas menunjukkan bahwa fungsi-fungsi


manajemen dapat dijabarkan menurut kebutuhan organisasi untuk
mendukung pencapaian tujuan. Berbagai pandangan mengenai
fungsi dari manajemen cenderung didasarkan baik atas hasil riset
maupun pengalaman yang dijumpai dalam pengelolaan organisasi.
Semakin tingi kapasitas organisasi, akan semakin luas menerapkan
fungsi-fungsi manajemen. Jadi semua fungsi dapat diterapkan
dalam organisasi, namun sangat bergantung pada kapasitas dan
14

sumber daya yang dimiliki. Sebaliknya tidak semua fungsi-fungsi


manajemen dapat diterapkan, karena sangat bergantung pada sifat
dan tujuan suatu organisasi.
Fungsi-fungsi manajemen yang digambarkan diatas,
menunjukkan bahwa setiap organisasi memiliki karakteristik
tersendiri, sehingga memerlukan fungsi manajemen dan perlakuan
khusus atau berbeda atau organisasi lainnya. Manajemen pada
dasarnya memiliki fungsi-fungsi yang dapat digunakan oleh setiap
manajer atau kegagalan dalam pengelolaan organisasi, biasanya
dilatari oleh lemahnya fungsi-fungsi manajemen yang
dikembangkan. Atau dapat juga di benarkan bahwa factor
kepemimpinan adalah penentu keberhasilan pengelola organisasi,
sekalipun bersifat relative. Karena kemampuan dan profesiolalitas
seorang pemimpin atau manejer untuk menggerakkan sumber daya
yang dimiliki oleh organisasi, yang akan memungkinkan tujuan
yang ditetapkan terwujud.

Fungsi-fungsi manajemen sangat penting bagi keberhasilan


dan kelangsungan hidup suatu usaha atau kegiatan baik berskala
kecil maupun besar. Manajemen pada gilirannya dapat membantu
mencagahkan berbagai permasalahan secara kreatif, efektif dan
efesien. Pemecahan maslah secara kratif, efektif, dan efesien ini
dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen sebagaimana yang
diuraikan diatas. Setiap organisasi dapat menentukan fungsi
manajemen apa cocok dipraktekkan dalam aktivitas kesehariannya
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Begitu luasnya fungsi
manajemen sebagaimana yang dijelaskan diatas, memungkinkan
setiap organisasi untuk cepat menyesuaikan dirinya sehingga
mampu bersaing dengan berorganisasi lainnya. Argument diatas,
pada gilirannya menegaskan sekaligus memberikan beberapa
kesimpulan mengenai fungsi manajemen yang memerlukan
pengkajian mendalam secara umum dikenal yaitu: perncanaan,
pengorganisasian, pengarahan, penggerakan, pemiminan,
15

pengkomunikasian, pengendalian, pengarahan dan peniaian


(evaluasi).

E. Tingkatan manajemen
Pada dasarnya organisasi adalah perpaduan antar
komponen yang bergerak dalam suatu system terstruktur yang
menendai distribusinya tugas, fungsi, kewenangan dan kewajiban
yang dijabarkan secara merata dan berjenjang. Dalam konsep
manajerial organisasi dikenal dengan istiah tingkatan manajemen.
Dari berbagai studi dan pegalaman yang diperoleh dari sejumlah
organisasi maupun perusahaan baik yang bersifat profit maupun
non-profit, manajemen memiliki tingkatan yang secara umum
dibedakan atas manajemen tingkat atas, tingkat menengah dan
tingkat bawah. Ellen A. Benowitz (2001) dalam bukunya berjudul:
Cliffs Quick Review Participle of Management, membagi
tingkatan manajemen atas tiga bagian, yaitu: tingkatan atas
(puncak), tingkatan menengah, dan tingkatan bawah, sebagai
berikut:
1. Tingkat Atas
Manajer pada tingkat ini memastikan bahwa kinerja utama
yang ditetapkan telah mencapai sasaran. Pada umumnya
jabatan manajer puncak terdiri atas, Chief Exekutive
Officer (CEO), Chief Operating Ofiicer (COO), presiden,
dan wakil presiden. Mereka dianggap sebagai manajer
eksekutif senior yang bertanggung jawab secara
keseluruhan atas kinerja organisasi, atau untuk salah satu
bagian yang penting .

2. Tingkat Menengah
Hubungan tanggungjawab antara manajer tingkat atas dan
menengah relatif besar dalam departemen atau divisi yang
terdiri dari beberapa unit yang lebih kecil. Manajer tingkat
menengah misalnya direktur klinik dirumah sakit: dekan di
16

universitas dan manajer divisi, manajer pabrik, dan manajer


cabang penjualan dan bisnis. Manajer menengah berfungsi
mengembangkan dan mengimlementasikan rencana aksi
yang konsisten dengan tujuan perusahaan, seperti
meningkatkan pertumbuhan pasar.
3. Tingkat Bawah
Mengawali kerja manajemen, sebagian besar orang
biasanya mencapai posisi manajemen pada lini pertama,
seperti seorang pemimpin tim atau supervisor-seseorang
yang bertanggungjawab atas unit kecil yang terdiri atas
beberapa pekerjaan. Uraian pekerjaan untuk manajer lini
pertama sangat bervariasi tetapi mencakup tugas berbagai
kepala departemen, pimpinan kelompok, dan pimpinan
unit. Manajer lini pertama berfungsi untuk memastikan
bahwa pekerjaan tim atau unut telah memenuhi sasaran
kerja, seperti memproduksi seperangkat item dalam
kualitas tertentu, yang konsisten dengan rencana
manajemen menengah dan manajemen puncak (atas).
Pendapat ini dapat di ilustrasikan dalam gambar berikut:

ATAS

TENGAH

BAWAH

Gambar: 1.2 Tingkatan Manajemen


17

Memperhatikan gambar diatas maka tingkatan manajemen


yang tertinggi adalah manajemen puncak atau top pimpinan.
Jumlahnya tidak sebanding dengan manajer pada level mengengah
dan bawah, namun kewajiban mereka lebih luaskarena
menyangkut kinerja keseluruhan organisasi untuk mencapai tujuan
tertentu. Pada level puncak, seluruh kebijakan organisasi menjadi
kewenangan, didistribusikan kepada manajer menengah
berdasarkan kedudukan dan rincian tugas pembimbingan dan
merumuskan strategi dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan
yang direncanakan.
Jika manajemen puncak atau top pimpinan diatas di
ilustrasikan pada organisasi perguruan tinggi, maka rector dan para
pembantunya adalah manajemen puncak, sementara manajemen
menengah adalah para dekan dan pembantu-pembantunya serta
yang terakhir adalah manajemen bawah atau lini pertama adalah
kepala bagian atau kepala seksi dengan jajaran anggotanya.
Manajer pada tingkat menengah terbilang lebih banyak dari top
pimpinan, demikian juga manejer pada level bawah terbilang lebih
banyak dari manajer level menengah, karena distribusi
kewenangan dan tanggungjawab organisasi yang terurai secara
menditeil akan memerlukan struktur personalia yang semakin
berkembang dan menjadi luas.
18

KESIMPULAN

Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa


Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau
tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara
mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi
bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya .
Kegiatan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari bagaimana
berinteraksi dengan orang lain. Dalam lingkungan kerja, seseorang
harus mampu berinteraksi, bekerja sama dan menyesuaikan dengan
orang lain untuk mencapai sebuah tujuan. Dengan demikian maka
aktivitas ini akan membawa seseorang pada tatanan yang lebih
baik.
Dalam lingkungan kerja, seseorang harus mampu mengelola setiap
pekerjaan agar bisa terlaksana dengan baik. Tentunya ini terkait
dengan bagaimana seseorang mengetahui dan mampu
melaksanakan manajemen yang baik.
Manajemen yang baik hanya bila seseorang mengetahui dan
mampu melaksanakan manajemen bersdasarkan teori dan praktek.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa manajemen yang
baik hanya mungkin terjadi apabila kita mengerti apa sebenarnya
manajemen, fungsi manajemen, peran manajemen dalam
lingkungan organisasi. Karena konsep-konsep manajemen yang
baik, harus dikuasai oleh seorang terutama seorang menejer selaku
pengambil keputusan dalam sebuah organisasi.
Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi,
mengarah-kan, mengoordinasikan serta mengawasi kegiatan
mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi atau
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
19

dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai


tujuan yang telah ditetapkan (Stoner).
Manajemen merupakan ilmu dan seni dimana terdapat 4
utama fungsi yaitu dalam manajemen: Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating/Directing),
dan Pengawasan (Controlling).
20

Daftar pustaka
Sukardi.2014.Evaluasi Program Pendidikan Dan Kepelatihan.
Yogyakarta: Bumi Aksara
Trianto.2009.Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-rogresif: Surabaya.
Kencana
Hamalik,Oemar.2014.Kurikulum Dan Pembelajaran.Jakarta.Bumi Aksara
Amtu,Onisimus.2011.Manajemen Pendidikan Di Ea Otonomi Daerah.
Bandung. ALFABETA
Supriadi.2013.Sekolah Efektif.Jakarta.Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai