Anda di halaman 1dari 9

Jawaban :

1.a Filsafat Ilmu Manajamen berasal dari 2 definisi, diantaranya yaitu Filsafat dan Manajemen. Filsafat
merupakan suatu ilmu pengetahuan yangberusaha mencari kebenaran. Filsafat sebagi suatu ilmu
pengetahuan memberikkkan banyak pelajaran, seperti kesadaran, kemauan dan kemampuan manusia
sesuai dengan posisinya sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk tuhan untuk aplikasi
dalam kehidupan.

Mempelajari filsafat bertujuan untuk mengendalikan manusia yang susila, bermoral dan bermartabat
dan mempunyai etika bahkan estetika yang baik. Filsafat mengajarkan cara berpikir, yaitu berpikir secara
sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji
tentang masalah-masalah yang muncul dan berkenaan dengan segala sesuatu, baik yang sifatnya materi
maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang sebenarnya,
mencari prinsip-prinsip kebenaran. serta berpikir secara rasional-logis, mendalam dan bebas. sehingga
dapat dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan manusia
(Susanto, 2010:6).

Akhadiah dan Listyasari (2011: 113); menyebutkan beberapa tujuan filsafat ilmu antara lain:

1. Memperdalam unsux-unsur pokok ilmu sehingga secara menyeluruh dapat dipahami sumber,
hakikat dan tujuan ilmu.
2. Memahami sejarah pertumbuhanan dan perkembangan serta kemajuan ilmu di berbagai bidang
sehingga dapat diperoleh gambaran proses penemuan ilmu sejak zaman Yunani Kuno sampai
zaman postmodern.
3. Mempertegas bahwa antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.

Pengertian filsafat secara umum merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji hakikat segala sesuatu
untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan apa
hakikat/sari/inti/esensi segala seuatu. Dengan cara itu jawaban yang akan diberikan berupa kebenaran
yang hakiki, yaitu sesuatu dengan arti filsafat menurut katakatanya. Manajemen didefinisikan sebagai
suatu proses yang melibatkan koordinasi manusia, material, sumber daya teknologi dan keuangan yang
diperlukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Filosofi didasarkan pada ide-ide terkait, yaitu ilmu fisik
dan sosial, matematika, Hlsafat, sosiologi dan psikologi.

Manajemen tidak bisa dilepaskan dari filsafat. Tanpa filsafat manajemen tidak memiliki fondasi
pengetahuan yang kuat. Tanpa manajemen filsafat akan berhenti menjadi pengetahuan dan insight yang
belum diterapkan ke dalam praktik. Tata politik mengandaikan filsafat politik dan manajemen politik
yang kokoh. Tata bisnis mengandaikan filsafat bisnis-ekonomi dan manajemen bisnis yang juga kokoh.
Oleh karena itu kedua displin itu sebenarnya saling bertautan tanpa pernah bisa dipisahkan.

1.b Pemahaman filsafat ilmu manajemen sangat penting terutama pada saat pengambilan keputusan.
Disaat pengambilan keputusan, seorang manajer harus memahami filsafat ilmu manajemen. Apabila
manajer tersebut mengabaikan filsafat manajemen, maka disaat itulah manajer tidak bisa berpikir jernih
dalam melakukan pengambilan keputusan. Filsafat manajemen mampu membantu seorang manajer
untuk berpikir jernih dalam mengambil keputusan walaupun manajer tersebut diposisi yang
tersudutkan.

1.c Menurut degeling (1997), dalam ilmu manajemen objek materialnya adalah 'sekelompok orang’ yang
terdiri atas dua orang atau lebih dengan pola interaksi tertentu (defmisi organisasi). Selanjutnya, para
pengemuka teori manajemen mencoba mempelajarinya melalui objek formal yangberbeda-beda
terhadap objek material yang sama, yakni ’sekelompok orang’ tersebut. Dari sinilah timbul beragam ilmu
manajemen sesuai dengan cara pandang masing - masing ilmu penopang. Terdapat enam kelompok cara
pandang ilmu manajemen, yakni manajemen klasik (cara pandang mesin), manajemen kemanusiaan
(cara pandang hubungan antarmanusia), manajemen kesisteman (cara pandang sistem organik),
manajemen kontijensi (cara pandang entitas matematik), manajemen budaya (cara pandang entitas
budaya), manajemen politik (cara pandang entitas politik).

a) Manajemen Klasik diinterpretasikan sebagai suatu keterampilan yang bersifat teknis,


konsekuensinya bawahan dianggap sebagai robot yang selalu patuh dengan kebijakan dan
arahan manajer.
b) Manajemen Kemanusiaan diinterpretasikan organisasi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan
psikologis dan social dari anggotanya, dan tugas manajer adalah sebagai fasilator yang membuat
kondisi organisasi sedemikian rupa sehingga semua kebutuhan psikologis dan social anggotanya
dapat terpenuhi.
c) Manajemen organic diinterpretasikan organisasi dan peran manajer adalah sebagai “brain”
(otak) yang merupakan pusat pengatur homeostasis. Manajer berfungsi sebagai “balancer”
untuk menjamin semua sub sistem berkerja.
d) Manajemen Kontijensi diinterpretasikan organisasi sebagai entitas dengan banyak varian
membentang mulai dari yang bersifat closed/stable/mechanistic sampai denganang bersifat
open/adaptive/organic.
e) Manajemen objek budaya diinterpretasikan sebagai tempat bagi para anggotanya untuk
mengekspresikan symbol, ritual, dan seremoni, guna mendapatkan makna kehidupan
f) Manajemen Politik diinterpretasikan sebagai tempat perebutan kepentingan oleh actor yang
terlibat, manajer bekerja sebagai analog dengan seorang politis yang memainkan powernya
untuk mempengaruhi orang lain.

1.d Esensi manajemen dibuka dengan kunci sakti 5 W 1 H. Jawaban terhadap kunci sakti tersebut, dicari
dan kemudian dipegang secara sendiri sehingga mempunyai makna sesuai dengan konsep, prinsip,
teknik serta proses manajemen.

 Who is a member of management? Manajemen beranggotakan sekelompok orang.


 What does management do? Mengkoordinasikan, dan mengintegrasikan sumber daya secara
optimal dalam memperoleh nilai tambah.
 How is it done? Melalui usaha orang-orang dengan berbagai metode dan alat berbasis keilmuan.
 When is management necessary? Saat stakeholder dan bawahan menghadapi masalah besar
yang memerlukan pengambilan keputusan tepat mencapai tujuan.
 Where is management found? Manajemen ada dalam organisasi. Why is management
necessary? Agar aktifitas kelompok orang berlangsung efektif dan efisien.

Manajemen menampakan dirinya sebagai kegiatan yang dilakukan sekelompok orang dalam sistem
kerjasama dengan bantuan sumber daya dan semua fasilitasnya secara efektif dan efisien. Pendek kata,
adalah kerjasama.

2.a filsafat manajemen terdiri atas sikap, keyakinan dan konsep-konsep seorang individu atau kelompok
tentang manajemen. Struktur filsafat manajemen berawal dari struktur dasar pemikiran ilmu
manajemen itu sendiri.

1. Munculnya ilmu manajemen

Lahirnya konsep manajemen di tengah gejolak masyarakat sebagai konsekuensi akibat tidak
seimbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial.Meskipun pada kenyataannya,
perkembangan ilmu manajemen sangat terlambat jauh dibandingkan peradaban manusia di muka bumi
ini barulah lebih kurang pada abad ke-20 kebangkitan para teoretis maupun para praktisi sudah mulai
tampak. Tahun lahimnya teori manajemen modern adalah 1911. Pada tahun ini, seorang pionir
manajemen bemama F redick Winslow Taylor menerbitkan sebuahbuku dengan judul ”principles of
scientific management”, buku ini menggambarkan teori manajemen ilmiah, penggunaan metode ilmiah
untuk merumuskan "satu-satunya cara terbaik" untuk menyelesaikan pekerjaan.

2. Latar sejarah ilmu manajemen

Manajemen telah ada dari ribuan tahun lalu. Pada saat itu, manajemen adalah usaha-usaha
terorganisasi yang diarahkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas permainan
pengorganisasian, kepemimlinan dan pengendalian untuk mencapai suatu hasil akhir. Piramida dan
tembok cina merupakan bukti kongkretakan manjemen itu, yang dalam bentuk nyata. Proyek-proyek
yang ukurannya luar biasa besar yang menggunakan puluhan ribu manusia, telah dilaksanakan jauh
sebelum jaman modern (Proses manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer yang memastikan
pembagian tugas dengan efektif).

3. Ilmu manajemen dasar dan teori manajemen

Dalam perkembangannya teori manajemen mengalami banyak perubahan akibat banyak faktor. Salah
satu faktor penyebabnya adalah karena berbagai pakar manajemen yang memunculkan berbagai teori-
teori mengenai manajemen itu sendiri. Ada pun aliran teori manajemen antara lain:

1). Aliran proses manajemen

Aliran ini menganggap manajemen sebagai suatu proses yang membuat orang yang mengerjakan hal
dengan cara kerja yang tersusun dan teratur. Aliran ini menganalisis proses itu, menentukan rangka
kerjanya sebagai suatu konsep dan mengidentifikasi prinsip-prinsip dalam proses itu.

(2) Aliran empiris


Aliran ini melihat manajemen sebagai ilmu pengalaman yang dilihat sebagai alat untuk diteruskan pada
kaum praktisi. Misalnya, aliran ini melihat manajemen sebasai studi dam analisis daripada masalah-
masalah khas (contoh: Ernest Dale dalam bukunya The Great Organizers).

3). Aliran tingkah laku manusia

Berdasar pada dalil bahwa karena ”manajing" berarti "getting things done with and through people",
maka pelajaran manajemen harus berpusat pada hubungan antarorang. Aliran ini kadang-kadang
disebut penelaahan "human relations", hubungan antarmanusia, "leadership approach ", penelaahan
kepemimpinan atau ”behavior science”, ”ilmu tingkah laku".

4). Aliran sistem sosial

Aliran ini erat berhubungan dengan aliran “Human Behavior”, yaitu melihat manajemen sebagai suatu
sistem sosial, yakni sebagai sistem inter-relasi kultural. Yang terkadang terbatas kepada organisasi-
organisasi formal (contoh: LC. March H.A Simon dalam karya mereka ”Organization”) dan organisasi
adalah sinonim dengan perusahaan.

5). Aliran teori keputusan

Pusat perhatian dari aliran teori keputusan adalah pengambilan keputusan, yakni memilih suatu jalan
tindakan atau suatu gagasan dari berbagai alternatif yang mungkin. Pengikut aliran ini mempelajarinya
sehingga perspektif mereka tentang operasi perusahaan serta lingkungannya dari lobang kunci pintu
yang kecil, dengan akibat, bahwa mereka condong untuk memberi pandangan yang terlalu luar dari
pada perusahaan sebagai suatu sistem sosial, pada hal mereka sebenarnya hanya memusatkan
perhatian hanya kepada keputusan.

6). Aliran matematis

Merupakan suatu aliran yang melihat manajemen sebagai suatu sistem matematika, lengkap dengan
model dan prosesnya. Sebagai contoh antara lain orang-orang yang menganalisa operations research
Aliran matematis percaya bahwa manajemen dan organisasi, perencanaan dan pengambilan keputusan
adalah suatu proses yang logis yang dapat dinyatakan dengan istilah dan simbol matematika.

2.b Ada pun proses manajemen atau yang dikenal juga dengan istilah fungsi manajemen terdiri atas:

a) Perencanaan (Planning): Menetapkan tujuan dan langkah] tindakan yang pasti


b) Pengorganisasian (Organizing): Alokasi seluruh sumber daya serta batasan otoritas dan
tanggung jawab.
c) Pengarahan (Directing): Memastikan agar sumber daya dijalankan melalui perintah dan saran.
d) Pemotivasian (Motivating): Menciptakan suasana yang kondusif dan menggairahkan.
e) Pengendalian (Controlling)

Menurut Gulick dan Urwick (1937) dalam Small (2004), fungsi-fungsi manajemen dibagi menjadi plan,
organize, staf; direct, coordinate, report, budget. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Mintzberg
menyimpulkan bahwa manager melakukan tugasnya dengan terburu-buru dan mungkin dengan tidak
terorganisir. Ia mengklasifikasikan aktivitas manajer ke dalam 10 peran terpisah,

tetapi dikaitkan oleh peran, yaitu:

a) Interpersonal, termasuk peran dari tokoh, pemimpin, dan penghubung.


b) Informasional, meliputi monitor, penyebar, dan juru bicara.
c) Putusan, termasuk peran pengusaha, yang mengatasi gangguan, dan negosiator dan pengalokasi
sumber daya. Dalam semua peran ini, sistem filsafat dan nilai manajer mempengaruhi caranya
dalam melakukan berbagai tugas manajerial. Gaya manajemen akan dipangaruhi secara
langsung oleh filsafat tertentu, dan sistem nilai mengarahkan pemikiran seorang manajer.

2.c Aplikasi fungsi manajemen dalam perusahaan restoran /rumah makan :

Planning :

- Mencari sumber daya manusia yang berpotensial.


- Mencatat kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk membangun sebuah restoran.
- Merancang konsep restoran tersebut.
- Menyiapkan cara pemsarannya.

Organizing :

- Mempersiapkan team seperti team koki dan team pelayan


- Mencari rekan kerja, seperti mencari distributor bahan makanan

Staffing :

- Menentukan jabatan dalam team yang sudah di bentuk (kepala koki, kepala pelayan)
- Menyiapkan ruangan kerja sesuai dengan team yang sudah buat (dapurdan ruang pelayan)
- Menentukan posisi kerja setiap karyawan

Directing :

- Memberikan tanggung jawab kepada karyawan agar dapat bekerja lebih teliti
- Karyawan dapat memberika masukan kepada owner perihal untuk mengembangkan restoran
tersebut.
- Memotivasi karyawan agar semangat kerja karyawan meningkat.
- Owner harus sering berkomunikasi dengan karyawan guna untuk mencegah terjadinya miss
komunikasi.

Controlling :

- Evaluasi yang harus sering dilakukan yang berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan
- Owner harus menerima laporang dari masing masing kepala team untuk mengetahui proses
kinerja karyawannya
- Owner harus memantau secara langsung kinerja karyawannya minimal 4-5 kali dalam 1 bulan.
1. Filsafat dalam pemasaran dan pengembangan program

Ketika melakukan pemasaran lewat iklan dengan menjual program yang dimiliki dalam organisasi, maka
akan dikaitkan dengan etis tidaknya proses pemasaran tersebut. Apakah melakukan penawaran dengan
jujur dan menawarkan program atau produk dan jasa sesuai dengan potensi yang dimiliki produk atau
jasa tersebut. Harapan dari manajemen perusahaan yang berakar kuat pada teori behavioris, di mana
para staff dalam organisasi tersebut akan mempraktikkan perilaku yang berbasis kecakapan. Dalam hal
ini, fungsi manajemen yaitu mengelola, mengendalikan dan mengarahkan perlu diperhatikan. Adapun
umpan balik yang terjadi adalah keterampilan yang dipelajari dalam manajemen organisasi harus dapat
berkontribusi untuk peningkatan produktifitas. llmu filsafat dapat memberikan masukan bagi
manajemen dalam memecahkan masalah dan menyelesaikan segala bentuk kondisi dan situasi
teretentu berdasarkan pengalaman di tempat kerja.

2. Filsafat dan Personil

Setiap fungsi manajemen tidak akan sukses tanpa adanya dukungan staf. Manajer dalam organisasi
dapat menggunakan pendekatan humanistik dalam bekerja dengan staf. Dengan kata lain, melalui
proses wawancara, orientasi dan interaksi serta. pengawasan dapat digunakan untuk mencari peluang di
mana pekerjaan dalam organisasi dapat meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan pribadi.
Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kecenderungan filosofis potensi karyawan adalah
berkaitan dengan situasi kenyamanan dalam bekerja, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki staf atau si
pekerja, dan apa yang dinikmati dalam bekerja bersama orang lain dalam berbagai lingkungan kerja.

3. Filsafat dan Evaluasi serta akuntibilitas

Evaluasi merupakan bagian dari pengembangan pemasaran dan masalah personil. Teori filsafat yang
digunakan adalah teori radikal, liberal dan behavior. Sebagian besar staff atau pekerja harus
dapatmenunjukkan kompetens1 dan keahlianyangdimiliki Sumber pendanaan bagi perusahaan juga
perlu dievaluasi Proses evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan komunikasi terhadap
pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan operasional organisasi tersebut. Pendekatan filsafat yang dapat
digunakan adalah menggunakan perspektif humanis, yaitu dengan cara melakukan tanya jawab dengan
mereka, mengenai seberapa banyak misscomunication yang terjadi antar para pekerja. Selain itu, dapat
mencapai peningkatan keuntungan sebagai hasil dari peningkatan keahlian dan pengetahuan yang
dimiliki oleh pekerja. Dari segi persepektif progresif dapat melakukan tanya jawab mengenai bagaimana
para pekerja merasa terganggu oleh peraturan manajemen dalam organisasi dan bantuan apa yang
dapat diberikan dalam menyelesaikan problem tersebut.

3.a Ilmu pengetahuan itu satu dalam substansi, tetapi plural dalam eksistensi. Oalam Bab ini dimulai
dengan bahasan tentang pluralisasi ilmu pengetahuan, yang kemudian ditutup dengan bahasan tentang
dinamika singularisasi ilmu pengetahuanAdapun kebenaran mengenai kecenderungan pluralitas ilmu
pengetahuan seperti yang telah disimpulkan ters but, dapat diterangkan secara lebih detail menurut dua
cara sebagai berikut.
Pertama, dapat ditinjau dari segi 'manusia' sebagai pendukung ilmu pengetahuan itu sendiri. Oi dalam
diri manusia terdapat suatu kodrat yaitu adanya dorongan ingin tahu. Oorongan ingin tahu mengenai hal
apa saja secara benar dan jelas, mulai dari taraf yang paling abstrak, umum dan universal sampai pad a
taraf yang paling khusus dan sekonkret-konkretnya, mulai dari yang paling filosofis, teoretis sampai pada
yang paling praktis dan teknis.

Kodrat manusia demikian itu sesuai benar dengan perkembangan kebutuhan hidup dan kehidupannya.
Pada mulanya, kebutuhan manusia itu bersifat sangat sederhana, tetapi semakin lama semakin menjadi
kompleks. Apabila dahulu kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian, dan peru mahan dapat
disediakan dengan cara bergantung sepenuhnya kepada alam dan sumberdayanya, tetapi ternyata
dalam perkembangan selanjutnya amat ditentukan oleh kemampuan kreatifitasnya. Adapun
kemampuan kreatifitas yang dimaksud adalah sejauh mana keberhasilan membudiidayakan alam ini
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kemudahan bagi upaya mencukupi segala macam
kebutuhan hidup.

Kedua, berkaitan dengan kodrat ingin tahu manusia itu tadi, perkembangan i1mu pengetahuan dapat
ditinjau dari jenis, bentuk dan sifat objek materi ilmu pengetahuan. Suatu objek materi, terlepas apakah
berupa benda materia! ataupun non-materia!, seperti pendapat-pendapat, ide-ide, paham-paham dan
sebagainya, di dalam dirinya sendiri memiliki banyak segi. Ambillah contoh misalnya 'air'. Secara fisis
kuantitatif, air dapat dipahami secara jelas dan pasti. Akan tetapi, benarkah kita dapat mencapai
pengetahuan tentang keairan hanya dengan mengetahui taraf persenyawaan antara unsur hidrogen dan
oksigen saja? Lebih daripada itu, hal-ikhwal tentang air ternyata masih banyak seginya, terutama dalam
hubungannya dengan kelangsungan hidup dan kehidupan ini. Jadi dengan demikian sebenarnya didalam
diri suatu objek materi mengandung potensi untuk menjadi bermacam-macam jenis ilmu pengetahuan
yang jumlahnya tergantung kepada jenis dan jumlah segi yang ada di dalamnya.

3.b Objek materiil dari ilmu manajemen adalah beberapa orang (pemimpin atau manajer) dan segala
sesuatu yang dikelola atau digerakkan oleh pemimpin atau manager (Torang, 2014: 68). Di samping itu,
objek formal Ilmu manajemen adalah seluruh bentuk pengarahan, pengelolaan dan pergerakan aktivitas
di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu (Torang. 2014: 69). Menurut Torang, (2014:
69) pengelolaan dan pergerakan aktivitas di dalam organisasi dilakukan melalui empat fungsi
manajemen, yaitu:

1). Perencanaan (Planning)

Terry menjelaskan bahwa "planning is the selecting and relating of facts in the Visualization and
formulation of proposed activities believed necessary to achieved desired result". Perencanaan adalah
penetapan tindakan untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dan efisien.

2). Pengorganisasian (Organizing)

Terry menjelaskan bahwa ”organizing is to allocate the necessary component activities, and to delegate
the needed authority”. Dari pendapat Terry tersebut terdapat lima tindakan yang harus dilakukan dalam
proses pengorganisasian, yaitu:
a. Menyusun tindakan (aktivitas) yang harus dilakukan.

b. Membagi aktivitas atau kerja kepada masing-masing individu.

c. Pengelompokan aktivitas atau pekerjaan (untuk organisasi yang sudah besar atau kompleks).

d. Menetapkan mekanisme kerja (pengkoordinasian pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis).

e. Memonitor atau pengendaliam untuk maksud peningkatan aktivitas.

3). Penggerakan (Actuating) atau Memimpin (Directing). Actuating adalah tindakan karena sesuatu tidak
akan terjadi tanpa melalui tindakan. Apabila seseorang atau pemimpin hanya ”no action but talk only",
maka tidak ada sesuatu yang dapat dihasilkan. Dapat dikatakan bahwa “the essence of leader is action”
karena yang diharapkan dari seorang pemimpin adalah actionnya atau cara dia meng ”directing or
actuating” bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Terry terdapat empat dimensi
(objek formal) yang menentukan keberhasilan "actuating" yaitu, kepemimpinan (leadership),
pengawasan (supervision), komunikasi, dan perintah (orders).

4). Pengawasan (Controlling) atau Pengendalian

Controlling dimaksudkan untuk melaksanakan penilaian dan koreksi terhadap proses pekerjaan yang
sedang berlangsung. Tujuan dari penilaian dan koreksi dalam aktivitas ”controlling' ', dimaksudkan agar
proses pekerjaan yang ditemukan menyimpang dapat diperbaiki.

3.c kebenaran ilmiah adalah suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannya menurut norma –
norma keilmuan. Kebenaran ilmiah cenderung bersifat objektif, didalamnya terkandung sejumlah
pengetahuan menurut sudut pandang yang berbeda – beda, tapi saling bersangkutan (Susanto,
2016:85).

Dalam kaitannya dengan filsata, kebenaran menurut Maufuz (2008:85) (dalam Susanto, 2016:85)
merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh fisalafat maupun ilmu pengetahuan.

Menurut Susanto (2016:85) dalam kamus umum bahasa Indonesia,yang ditulis oleh Purwadarminta
menjelaskan bahwa kebenaran itu adalah :

1. Keadaan yang benar, yang cocok dengan hal atau keberadaan yagn sesungguhnya misal,
kebenaran suatu berita yang sudah ada buktinya
2. Sesuatu yang benar, betul ada, sungguh – sungguh ada misal, ajaran agama
3. Kejujuran, ketulusan hati misal, kebenaran dari hati seseorang
4. Selalu izin, perkenaan, misal, dengan kebenaranyang dipertuan
5. Jalan kebetulan,misal, penjahat itu dapat dibekuk dengan kebenaran saja.

Terdapat berbagai macam kategori atau tingkatan dalam arti kebenaran ini :
- Pertama, kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Aritnya semua pengetahuan yang
dimiliki olehseseoarng yang mengetahui sesuatu objek dititik dari jenis pengetahuan yang
dibangun.
- Kedua, kebenaran yang berkaitan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara seseorang
membangun pengetahuan
- Ketiga, kebenaran pengetahuan yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan itu,
bagaimana hubungan sebuah subjek dengan objek.

Anda mungkin juga menyukai