Pendahuluan
Dasar-dasar manajemen
Dalam
Perkembangannya
• Ilmu Pengetahuan
• Teknologi
Manajemen adalah suatu pokok pembahasan yang universal dan konsep itu menarik peneliti-peneliti
dan para praktisi dari bidang-bidang yang beraneka ragam : ilmu ekonomi, psikologi, sosiologi, ilmu
politik, dan matematika.
Terdapat 5 macam pendekatan utama ilmu manajemen, yaitu :
1. Pendekatan Operasional
2. Pendekatan Perilaku Manusia
3. Pendekatan Sistem Sosial
4. Pendekatan Sistem-system
5. Pendekatan Kuantitaif
Manajemen dianalisa dari sundut pandang ‘apa yang diperbuat seorang
manajer”
Pendekatan proses ini memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi dasar
manajemen.
Penganut pendekatan ini memandang manajemen sebagai suatu proses
universal, terlepas dari jenis/tingkat organisasi; tetapi mereka juga mengakui
bahwa lingkungan-lingkungan internal maupun eksternal dalam mana proses
manajemen itu digunakan, sangat berbeda-beda diantara organisasi-organisasi
dan pada berbagai tingkat.
Inti pendekatan ini adalah “perilaku manusia”
Manajemen menggunakan metode-metode dan konsep ilmu-ilmu
sosial yang bersangkutan, khususnya psikologi dan antropologi.
Penekanan diberikan kepada hubungan-hubungan antara
perorangan serta dampaknya.
Pendekatan manajemen ini memandang manajemen sebagai suatu sistem
sosial, atau dengan kata lain sebagai suatu sistem interrelasi budaya.
Pendekatan ini berorientasi secara sosiologis, berurusan dengan berbagai
kelompok sosial dan hubungan-hubungan budayanya serta berusaha
menyatukan kelompok-kelompok ini dalam suatu sistem sosial.
Pendekatan ini memperhitungkan kelahiran, manfaat dan fungsi suatu
“organisasi informal” yang dianggap tumbuh menjadi sesuatu, terutama sekali
seagai akibat kekuatan-kekuatan sosial.
Konsep-konsep sistem-sistem umum merupakan bagian-bagian
sentral yang dikembangkan pendekatan ini.
Suatu sistem dapat dipandang sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dua komponen atau lebih, yang saling berada dalam pola
hubungan tertentu dan antara mana suatu kegiatan menimbulkan
reaksi pihak yang lain.
Dengan kata lain sebuah sistem adalah seperangkat komponen
yang saling berhubungan dan saling beraksi.
Pendekatan ini menitik beratkan pada penggunaan model-model matematika
dan proses, hubungan-hubungan dan data yang dapat diukur.
Manajemen dipandang sebagai sebuah kesatuan yang logis, yang kalau
diungkapkan dan dihubungkan ke dalam istilah-istilah kuantitatif dan diproses
dengan suatu metodologi yang diterima, menghasilkan jawaban-jawaban atas
persoalan-persoalan manajerial, yang didesinisikan secara hati-hati.
Robohnya Sony, Panasonic, Sharp,
Toshiba dan Sanyo
Sumber : strategimanajemen.net
• Tahun 2012 : Sony diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan
angka kerugian trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka
roboh berkeping-keping.
• Sanyo menjual dirinya karena hamper kolaps.
• Sharp berencana menutup divisi AC dan TV
• Sony & Panasonic akan mem-PHK ribuan karyawan mereka
• Toshiba akan menutup divisi notebooknya.
Mengapa kegagalan terjadi pada industri
elektronika raksasa Jepang??
1. Harmony Culture Error
2. Seniority Error
3. Old Nation Error
• Dalam era digital seperti ini, kecepatan adalah kunci : speed in decision making, speed in
production development, speed in product launch, speed in product development.
• Perusahaan Jepang terseok-seok karena budaya mereka yang mengagungkan harmoni dan
konsensus.
• Kultur kerja mementingkan konsensus : top manajemen Jepang bisa rapat berminggu-minggu
sekedar untuk menentukan konsensus mengenai produk yang diluncurkan.
• Budaya yang mementingkan konsensus membuat perusahaan-perusahaan Jepang lamban
mengambil keputusan.
• Budaya yang menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal tidak bisa tumbuh.
• Dalam era digital seperti saat ini, inovasi adalah suatu kewajiban.
• Budaya inovasi tidak bisa tumbuh apabila mementingkan senioritas serta
budaya sungkan pada atasan.
• Nyaris semua perusahaan- perusahaan Jepang memelihara budaya
senioritas.
• Jepang adalah Negara tua : Lebih dari separuh penduduk Jepang berusiadi
atas 50 tahun.
• Implikasinya : Mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan Jepang
masuk dalam kategori karyawan yang sudah menua.
• Karyawan yang sudah menua, dan bertahun-tahun bekerja pada lingkungan
yang sama, biasanya kurang peka dengan perubahan yang berlangsung
cepat.